• Tidak ada hasil yang ditemukan

contoh Laporan Perjalanan Siswa Mengenal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "contoh Laporan Perjalanan Siswa Mengenal"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Perjalanan

Siswa Mengenal Nusantara

2016

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kegiatan siswa mengenal nusantara yang telah dilaksanakan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membuka wawasan tentang berbagai budaya,seni serta pendidikan seluruh siswa – siswi SMA/SMK se-Sumatera Selatan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempelajari hal – hal baru, seperti tempat – tempat bersejarah, tempat penting, dan berbagai tradisi yang belum pernah kita ketahui.

Kegiatan perjalanan tahun ini dilaksanakan selama 6 hari, yaitu pada tanggal 6 hingga12 Agustus 2016, dengan mengunjungi Provinsi Maluku Utara.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menyusun laporan kegiatan perjalanan wisata ini sebagai laporan tentang hal – hal yang telah didapat selama mengikuti kegiatan ini. Selain itu dengan laporan kegiatan wisata ini, penulis dapat membagikan pengalaman – pengalaman dan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan tersebut.

2. Tujuan

Tujuan penyusunan kegiatan laporan perjalanan ini adalah :

1. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah dikunjungi. 2. Melaporkan hal – hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan ini.

B. Isi Laporan

1. Laporan Perjalanan

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan perjalanan wisata

(2)

sangat senang sekali. Stetelah itu kami diantar kekelurahan tafure dimana kami akan tinggal. Setelah itu kami langsung diantar kerumah – rumah orang tua asuh kami, kami senag bisa diterima dengan baik di dalam keluarga tersebut.

Pada tanggal 7 Agustus 2016 kami diajak jalan – jalan kebeberapa tempat wisata yaitu yang pertama benteng Tolukko, disana sangat indah sekali selain itu kami dapat belajar banyak mengenai sejarah – sejarah yang ada dari benteng Tolukko tersebut. Setelh dari benteng Tolukko kami langsung lanjut ke tempat Pak Uje yaitu tempat pengerajin yang berbahan baku kayu manis.

Kami banyak diajari untuk bisa berkreasi dengan bahan – bahan yang sederhana, tetapi bisa menjadi barang yang sagat indah. Tujuan ke 3 yaitu Tempat Pemakan Islam dimana Sultan Mahmud Badarudin II dimakamkan, disini kami dapat pelajaran dan tahu sejarahnya mengapa Sultan Sumatera Selatan sampai bisa dimakamkan di Maluku Utara.

Kemudian lanjut lagi ke tempat pembuatan batik Tubo yang merupakan batik khas dari Maluku Utara, kami diajak untuk bisa mengetahui bagaimana cara membuat batik tubo yang baik dan bisa menghasilkan suatu batik yag indah. Batik tubo ini memiliki 37 motif. Dan yang terakhir pada hari itu kami ke benteng Klimata, disana juga kami diceritakan bagaiman sejarah benteng tersebut saat masa – masa penjajahan

Pada tanggal 8 Agusstus 2016, kami memulai lagi perjalan yaitu ke Parada Collection, disini banyak sekali kerajinan khas Maluku Utara, dan bisa dibilang salah satu tempat yang cocok untuk kita mencari oleh – oleh. Kemudian kami lanjut ke benteng Oranje, disii kami juga diajak berkeliling benteng tersebut untuk bisa tahu sejarah – sejarah yang ada di benteng ini.

Ini yang kami tunggu – tunggu yaitu datang kesekolah SMAN 1 Ternate, dini kami disambut dengan hormat dan mereka semua ramh menerima kami dengan senyuman mereka. Setelah itu kami pergi ke Kedaton Kesultanan Ternate, disi kami sangat hormat sekali dan ini salah satu tempat yang sangat menganggumkan karena kami baru pertama kali ketempat yang seperti ini.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke ASABRI, kami dijelaskan secara rinci bagaimana tugas ASABRI, dan banyak juga berbagi ilmu serta pengalaman. Dan yang terakhir yaitu ke Bank BTN, disini kami diajak berkeliling ke tempat – tempat yang ada di Bank BTN. wib,

Pada tanggal 9 Agustus 2016 kami berangkat ke Pulau Tidore, kami berangkat menggunakan kapal ferry, dan kami berangkat dari pelabuhan Balitong. Setelah menunggu cukup lama kami sampai di Pulau Tidore, kami langsung mengujungi Hutan Kota. Disini kami melihat berbagai tanaman yang masih sangat terawat.

(3)

Untuk bisa sampai ke benteng Tahula sangat butuh perjuangan, karena harus menaiki beberapa apa anak tangga yang cukup juram, tetapi ketika sampai semuanya terbayar dengan pemandangan yang sangat indah.

Tempat yang terakhir adalah kampung Gura Bunga, dikampung ini kami disambut sangat indah dengan penari anak – anak kecil yang sangat lincah. Disana jug kami disajikan makanan yang khas orang tidore. Setelah itu kami langsung pulang ke Ternate lahi degan menggunakan kpal ferry.

Pada tanggal 10 agustus 2016, kami melanjutkan perjalanan kami kali ini kami pergi ke pulau jailolo. Di pulau Jailolo kami langsung berangkat ke kadataon kesultanan Jailolo, disana kami disambut denga baik dan dijelaskan secra rinci sejarah dari Pulau Jailolo.

Kemudian kami lanjtkan perjalan ke Desa Toboso, didesa ini kami disambut degan tarian khas Desa tersebut. Setelah itu kami lanjutkan ke kebun pala dan cengkeh, disini kami diajarkan cara merawat dan menanam cengkeh maupun pala. Kemudian kami makan di rumah adat sasado, disitu kami dihidangkan makanan khas daerah tersebut.

Pada tanggal 11 Agustus kami masih melanjutkan perjalanan, tujuan pertama yaitu batus angus, kami berada disana tidak terlalu lama. Setelah itu kami lajutkan ke Danau Tolire, di danau ini pemandangaanya sagat indah sekali. Dan diakhiri dengan tujuan pantai sulamadaha, disini saya sangat senag sekali, walaupunsedikit melelahkan tapi tebyar karena kami bisa berenang sepuasnya dan bermain dengan ikan – ikan dilaut bebas.

Setelah selesai kami lagsung melanjutkan perjalanan ke rumah untuk mengambil barang yang kemudian diabawa langsung ke kelurahan, karena dikelurahan kami ada acara pelepasan dari orag tua asuh. Disini kami sangat sedih karena harus berpisah dengan keluarga yang telah menerima kami apa adanya.

Disini kami juga saling peluk dan sangat meneteskan air mata. Setelah acara di kelurahan selesai kami langsung menuju hotel untuk beristirahat, stelah itu kami langsung membawa barang masuk dan langsung pembagisn kamar. Sebelum istirahat kami jaln – jan sebentar untuk mencari oleh – oleh, setelah selesai mencari oleh – oleh kami langsung pulang kehotel dan dilanjutkan degan gladi bersih untuk malam perpisahan.

Setelah gladi bersih kami dipersilakan unutk mempersiapkan diri untuk malam perpisahan. Acara yang sangat menyedihkan karena harus berpisah dengan orang – orang yang selama di Maluku akrab dengan kita. Setelah selesai acara kami langsung tidur dan tepat jam 6 pagi kami langsung berangkat kebandara, dibandara kami diantar kakak – kakak panitia, sedih sekali rasanya meninggalkan orang – orang yang sangat sayang pada kita

C. Objek Wisata yang Dikunjungi

1. Kota Ternate

(4)

Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis tanahRogusal ( Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida).

Kondisi topografi Kota Ternate juga ditandai dengan keberagaman ketinggian dan permukaan laut antara 0–700 m dpl. Iklim Kota Ternate sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap tahunnya

2. Batu Angus

Batu Angus ini sebenarnya adalah lava dari Gunung Gamalama yang telah mengering dan membatu sehingga berwarna hitam. Di lokasi ini sangat cocok untuk mengambil foto dengan latar belakang Batu Angus. Selain itu, di sini anda juga bisa menyaksikan pemandangan Gunung Gamalama yang menghijau, bentangan laut dan juga pulau Halmahera yang bisa dilihat dari ketinggian di kawasan Batu Angus.

3.Danau Tolire

adalah danau yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, selain bentuknya unik juga memiliki cerita legenda yang menarik. Danau Tolire berada di bawah kakiGunung Gamalama, gunung api tertingi di Maluku Utara. Danau itu sendiri terdiri dari dua buah. Masyarakat setempat menyebutnya Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya hanya sekitar 200 meter.

Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki keunikan tersendiri. Danau ini menyerupai loyang raksasa. Dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara kedalaman danau itu sendiri hingga kini tidak diketahui. Sampai saat ini belum ada yang mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.

(5)

danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna coklat kekuning-kuningan itu, dihuni oleh banyak buaya siluman.

Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimanapun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan fakta itu.

Namun, mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp 1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.

Menurut warga masyarakat setempat, banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate abad ke-15. Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam danau agar tak dirampas tentara Portugis.

Sejauh ini belum ada instansi atau pihak tertentu yang melakukan penyelidikan secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu. Namun beberapa waktu lalu, seorang anggota Brimob dengan menggunakan sonar mendeteksi benda-benda yang ada di dasar danau. Hasilnya, terindikasi ada benda-benda logam berada di dasar danau.

Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian dikutuk menjadi danau oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri.

Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau. Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si ayah. Sedangkan Danau Tolire Kecil diyakini sebagai tempat si gadis.

Untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp 250.000 per hari, atau menyewa ojeksepeda motor dengan tarif Rp 10.000 per jam.

Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makan Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal - yang terdapat di jalan menuju danau tersebut.

(6)

4. Pantai Sulamadaha

Ternate, adalah seuah kota yang berada di bawah kaki gunung gamalama yang berada di Provinsi Maluku Utara. Kota yang menjadi sebuah kota otonom pada tahun 20010 ini menyimpan berbagai macam keindahan wisatanya. Mulai dari benteng sampai pantai-pantai yang mempesona ada di kota ini. Namun Pantai Sulamadaha adalah pantai yang menjadi tujuan utama para wisatawan yang dateng ke kota ini. Penasaran kenapa menjadi tujuan utama?

Terletak di Desa Sulamadaha Kecamatan Pulau ternate yang berjarak sekitar 14km dari pusat kota Ternate ini dapat kita tuju menggunakan kendaraan pribadi maupun angkot. Setelah sampai di parkiran, kita di masih harus jalan kaki lagi sekitar 10 menit untuk sampai di pantai ini. Tapi tenang aja, dalam 10 menit itu kamu nggak bakal rugi, karena bakal di temani dengan pemandangan yang mempesona dan jarang di temui di tempat-tempat lain.

Pantai eksotis yang masih alami ini juga di juluki sebagai Pantai Kaca juga. Karena apa? ya karena air laut disini sangat jernih seperti kaca. Jadi apabila kamu melihat perahu atau kapal disini terlihat seperti melayang-layang. Dari pantainya saja kamu sudah bakal bisa melihat keindahan koral-koral dan terumbu karang yang berada di dasar laut.

5. Benteng Oranje

(7)

dibangun oleh Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama Benteng Melayu. Terletak dipusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan Gamalama yang beralamat di Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara. Dengan letak yang strategis tersebut menjadikan benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.

Benteng Oranje (2016) Kini Benteng Oranje telah beralih fungsi menjadi lokasi wisata benteng di Ternate. Dulu yang lokasinya berada tepat disamping laut kini telah berada di tengah kota karena adanya reklamasi dan bagian depan benteng ini dibuat taman kota serta lokasi pertokoan.

6. Benteng Kalamata

Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun1540. Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan. Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata. Kalamata sendiri berasal dari nama Pengeran Kalamata, yakni adik dari Sultan Ternate Madarsyah.

Sejarah

Benteng Kalamata di awal abad ke-20

Benteng Kalamata pertama kali dibangun oleh Portugis (Fransisco Serao) pada tahun 1540 untuk menghadapi serangan Spanyol dari Rum, Tidore.[ Kemudian, benteng ini dipugar oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Both, pada tahun 1609. Benteng Kalamata diduduki oleh Spanyol pada tahun 1625 setelah dikosongkan Geen Huigen Schapen (Portugis). Setelah ditinggal Spanyol, benteng ini diduduki oleh Belanda.

Kemudian benteng ini diperbaiki oleh Mayor Lutzow pada tahun 1799. Benteng Kalamata dipugar oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1994 dan diresmikan purna pugarnya pada tahun 1997. Pada tahun2005, Pemerintah Kota Ternate merenovasi benteng ini dengan menambahkan halaman dan rumah untuk penjaga benteng.

Konstruksi

(8)

7. Gamtala tradisional, potensi alam, dan masih banyak lagi.

Hal ini berkaitan dengan desa gamtala, desa gamtala mempunyai potensi alam dan adat istiadat yang masih kental dan terus di melestarikan budaya tersebut. apabila anda mengunjungi desa gamtala pada saat festival teluk jailolo, disana mereka akan menampilkan tarian tradisional, makanan khas di bawah naungan rumah adat yang khas. lebih khusus potensi hutan mangrove dan pariwisata air panas di lokasi pemandian air panas. hutan mangrove dengan panjang kira-kira 2 km dari lokasi pemandian air panas sampai ke pantai.

8. Jailolo

Jailolo merupakan salah satu tempat di Indonesia yang menawarkan keindahan alam di setiap jengkal daratan dan lautannya. Jailolo bisa dicapai dari Jakarta dengan pesawat yang menuju Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara. Dari Kota Ternate perjalanan dilanjutkan melalui dermaga Gamalama dan menaiki kapal cepat menuju Jailolo dengan tarif Rp.50.000,- per orang. Setelah satu jam perjalanan kapal cepat, Anda akan sampai di Jailolo, Halmahera Barat.

Acara yang sudah dinanti-nantikan banyak orang adalah Festival Jailolo yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Mei setiap tahunnya. Pulau yang dulunya kerap dipanggil Pulau Gilolo ini terkenal dengan rempah-rempahnya sehingga bangsa Portugis dan Belanda senang menyambangi pulau ini. Mereka datang untuk menguasai cengkeh, kayu manis, pala, dan rempah-rempah lainnya. Nama Gilolo konon diberikan oleh bangsa-bangsa penjajah itu.

Jailolo semakin berkembang sejak tahun 2003 ketika ia dijadikan ibukota Kabupaten Halmahera Barat. Sejak saat itu, Jailolo tidak hanya terkenal karena komoditas rempah-rempahnya tapi juga karena memiliki pemandangan alamnya yang indah. Salah satu spot menarik dari Jailolo adalah Loloda yang bisa ditempuh dengan kapal sewaan selama 2,5 jam. Loloda merupakan tempat yang cocok untuk memancing, menyelam, atau sekedar untuk melihat panorama laut yang sangat indah.

(9)

Untuk lokasi penyelaman di Loloda, ada banyak pilihan spot menarik. Sebut saja, Sosota Reef, Sunset, Panic Point, Kampung Kahatola, Long Rock, Echas Garden, Paniki, Rodeo Rock, Marble Reef, dan Irama Rock. Kondisi terumbu karang yang relatif masih alami bisa didapati di lokasi-lokasi penyelaman tersebut. Jangan lupa juga mendatangi spot selam di Tanjung Goahuku atau Tanjung Menyala. Di spot ini Anda bisa melihat permukaan laut di bawah gua yang memancarkan warna merah di malam hari, seperti api di dalam laut.

9. Kedaton Kesultanan Tidore

Kedaton Kesultanan Tidore merupakan tempat tinggal para sultan dan keluarganya. Letaknya di Kelurahan Soasio Kecamatan Tidore. Dari tempat inilah Sultan memipin rakyatnya. Kadaton-kadaton yang dibangun pada awal pemerintahan pada umumnya terbuat dari bambu dan beratap ilalang yang mudah hancur. Kadaton yang bisa bertahan cukup lama adalah kadaton kie yang dihancurkan pada tahun 1912 akibat konflik internal keluarga istana, dan kini kadaton sudah direstorasi dan telah berdiri megah.

Kota tidore Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena cengkehdan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibukota provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga Sultan Tidore.

Setelah Papua masuk ke wilayah Republik Indonesia, statusnya berubah menjadi ibukota daerah administratif Halmahera tengah dengan ibukotaSoa Sio Tidore. Tahun 1990, status daerah administratif berubah menjadi kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun 2003, Tidore menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan penjabat wali kota pertama adalah Drs. M. Nur Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud Adrias.

10. Gura Bunga

Gura Bunga adalah sebuah kelurahan yang berada di lereng Gunung Kie Matubu. Gunung setinggi 1.730 meter itu selalu diselimuti kabut. Kalau Anda menggunakan pesawat terbang menuju Ternate, saat hendak mendarat di Bandara Babullah, Ternate, Anda akan melihat Gunung Gamalama di Pulau Ternate dan Gunung Kie Matubu di Pulau Tidore. Apalagi dilihat dari Keraton Tidore di siang hari, Gunung Kie Matubu begitu anggun menampakkan kewibawaannya saat kabut menyelimutinya. Kelurahan Gura Bunga berada di ketinggian 713 meter dan dihuni sekitar 80-an kepala keluarga. Nama Gura Bunga mengandung arti kebun bunga. Wajar saja ketika menginjakkan kaki di kelurahan ini, Anda akan disambut deretan bunga warna warni di pinggir jalan.

(10)

pemerintah," kata Abdullah.

Di Gura Bunga inilah dikenal sebagai tempat tinggal para sowohi atau penghubung antara pihak Kesultanan Tidore dengan roh para leluhur. Budaya bersih warga Tidore sudah Anda rasakan ketika tiba di Soasio, ibukota Tidore Kepulauan. Begitu pula saat memasuki Kelurahan Gura Bunga, rumah-rumah penduduk tertata rapi, bersih dan dihiasi bunga-bunga

indah. Udara pun terasa sejuk.

Abdullah, yang bertugas sebagai sowohi dan sekaligus Lurah Gura Bunga menuturkan, zaman dahulu ketika Sultan Tidore hendak bepergian ke wilayahnya yang tersebar hingga Papua, misalnya, maka sultan akan meminta nasihat sowohi untuk mencari hari baik

bepergian ke sana.

"Pemerintahan yang kami pegang akan berwujud di pemerintahan yang ada di kesultanan. Ada panglima laut, darat, udara dan prajuritnya. Di sini (Gura Bunga) gaib, sementara wujudnya di sana (Kesultanan Tidore). Sebelum Indonesia menjadi negara, di Tidore sudah ada negara yang dipimpin orang gaib dan berwujud di Kesultanan Tidore dalam menjalankan roda pemerintahan (saat itu)," papar Abdullah. Itulah sebabnya kedudukan sowohi dan sultan di struktur Kesultanan Tidore setara.

Sebagai tempat tinggal para sowohi, di Gura Bunga terdapat enam rumah puji untuk enam sowohi yang ada. Usia rumah puji tersebut ditaksir ratusan tahun. Jangan membayangkan rumah puji seperti rumah modern, dialiri listrik, berperabotan serba elektronik. Malah sebaliknya, rumah tempat tinggal para sowohi ini sangat sederhana. Cirinya berdinding bambu, berlantai tanah dan beratapkan pelepah daun sagu. Sementara rumah-rumah warga di sekitarnya beratapkan seng, berdinding tembok dan berlantai keramik.

(11)

Rumah Yunus Hatari di Kelurahan Gura Bunga, Pulau Tidore, Maluku Utara. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Yunus Hatari menjadi sowohi sejak 2001. Dia memimpin lima sowohi yang berasal dari lima marga yakni Mahifa, Toduho, Tosofu, Tosofu Malamo, dan Fola Sowohi. Pada hari Senin, Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabtu Yunus Hatari melakukan tugasnya sebagai manusia biasa, yakni bekerja di sawah. "Tapi kalau hari Rabu dan Minggu saya bertugas sebagai

sowohi," katanya sembari tersenyum.

Hari Rabu dan Minggu ibaratnya hari dimana Yunus menerima banyak tamu dari berbagai kalangan dan beragam kepentingan, mulai dari meminta kesembuhan, sukses dalam karir, meminta restu untuk menduduki posisi tertentu dan sebagainya. Tak heran pada hari-hari tersebut Gura Bunga akan dipenuhi para tamu. Mobil para tamu akan berderet rapi dan memenuhi jalan. Apalagi menjelang Pemilihan Gubernur di Maluku Utara, para cagub bergiliran datang ke Gura Bunga untuk meminta restu para sowohi.

"Tamu saya tidak hanya dari lima marga tadi, tapi juga bisa datang dari luar Tidore. Tamu dari Jakarta, bahkan turis asing pun banyak datang ke sini," kata Yunus.

"Kami doakan permintaan mereka. Kuncinya satu, mereka percaya dan selanjutnya adalah urusan mereka, berusaha, bekerja keras, bersikap jujur agar permintaan terkabul," sambung Yunus. Bahkan warga setempat percaya kalau ada pejabat datang ke Gura Bunga dan Gunung Kie Matubu terselimut awan, itu berarti permintaannya akan terkabul.

(12)

"Berulang kali kami datang ke sowohi sebelum festival Budaya Tidore dilaksanakan untuk pertama kalinya tahun 2009. Sowohi lalu menanyakan ke leluhur tentang sejarah dan budaya Tidore yang hilang sehingga kami tidak keliru menyusun sejarah dan membuat acara-acara budaya," kata Asrul.

Ketika Kompas.com menanyakan, apa julukan yang paling tepat bagi Tidore sehingga wisatawan tertarik datang? Asrul menjawab, "Magic Island!

Asrul menjelaskan, sowohi dengan kekuatan magisnya bisa menjadi salah satu ikon wisata Pulau Tidore sehingga menarik wisatawan datang ke pulau kaya rempah-rempah ini.

Kalau Anda tertarik datang ke Gura Bunga, ada dua pilihan transportasi ke tempat tersebut yakni menggunakan angkutan umum atau menyewa mobil. Angkutan umum berangkat dari terminal di Soasio dengan tarif Rp 10.000 per penumpang. Namun Anda harus sabar menunggu. Pasalnya sopir baru akan memberangkatkan mobilnya jika penumpang sudah penuh. Alternatif kedua menyewa mobil dengan tarif Rp 150.000. Hanya membutuhkan waktu 30 menit, Anda sudah bisa mencapai "Negeri di Atas Awan" di Kota Tidore ini...

11. Benteng Tahula

Benteng tahula Sebuah tebing tinggi tampak megah berdiri, yang terlihat hanya bebatuan saja. Selain itu, terdapat tumpukan anak tangga yang mengarah pada satu tempat bersejarah di kota Pulau Tidore. Sebuah bangunan megah bersejarah, konon berdiri menjulang tepat di atas gundukan bebatuan padat ini. Panas matahari yang cukup terik tampak memantul dari dinding tebing itu hingga membawa mata ini pada sebuah himpunan huruf bertuliskan Benteng Tahula.

Benteng Tahula adalah salah satu benteng buatan Spanyol yang berdiri di Pulau Tidore. Letak tepatnya adalah di desa Soa Siu, tidak jauh dari Kedaton Tidore dan Pusat Kota. Benteng Tahula atau Tohula yang berarti Kota Hula merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh Spanyol ketika menduduki wilayah Tidore di awal abad ke-16.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1610 dan menjadi properti pertahanan Spanyol hingga tahun 1662. Benteng ini memang dibangun di atas batuan karang yang merupakan titik tinggi yang sangat baik untuk mengamati wilayah perairan maupun daratan Tidore. Persaingan Spanyol dengan Portugis juga menjadi salah satu alasan dibangunnya benteng ini.

(13)

Seiring bergantinya waktu, Benteng ini masih tetap berdiri. Namun, setelah Indonesia menjadi Negara kesatuan, kondisi situs bersejarah ini cukup memprihatinkan serta tidak terawat. Hingga akhirnya, pemerintah Tidore baru-baru ini memutuskan untuk memugar Benteng Tahula dan menjadikannya salah satu obyek wisata sejarah di Tidore. Kini,

Benteng ini terlihat lebih baik dan cukup menarik untuk dikunjungi. Hanya saja keberadaan benteng yang terbuka di atas bukit batu menjadikannya sangat panas ketika panas terik matahari menerpa. Kondisi tangga dari bawah hingga atas bukit pun cukup terjal dan perlu pengamanan lebih.

Benteng Tahula tidak lagi sepenuhnya berbentuk benteng. Setelah pemugaran, wilayah dalam Benteng sudah ditimbun. Yang tersisa dari benteng ini adalah bentuk luarnya saja, termasuk 2 bastion segitiga dan 1 bastion lingkaran. Wilayah atas benteng kini dibentuk menyerupai taman, bahkan terdapat beberapa gazebo untuk bersantai.

Menurut warga sekitar, benteng Tahula adalah salah satu tempat sempurna untuk menikmati indahnya matahari terbit di Tidore. Walaupun demikian, beberapa makam keluarga kerajaan masih dikeramatkan dan dipertahankan untuk menjadi bagian sejarah dari Benteng Tahula.

Diantara kelebihan dan kekurangan Benteng Tahula yang cantik, terdapat banyak kisah yang menjadi bagian sejarah masyarakat Tidore. Bagaimanapun juga, keberadaan Benteng Tahula sangat penting mengiringi kehidupan Kesultanan Tidore dari masa lampau hingga masa modern ini. Saat ini, tanggung jawab generasi masa kini adalah menjaga obyek ini sebagai bukti kejayaan Tidore yang sudah dikenal luas bahkan hingga bangsa-bangsa seperti Spanyol, Portugis, maupun Belanda

12. Pandai Besi

Pandai besi yang terdapat di Kota Tidore kepualaun merupakan salah satu mata pencaharian atau ekonomi kreatif yang berada di Kelurahan Toloa. Pandai besi tergolong industri kecil yang memiliki kontribusi bagi masyarakat yang ada di kelurahan tersebut yakni sebagai lahan pekerjaan bagi para tenaga kerja.

Mereka masih tetap bertahan dengan menggunakan peralatan yang masih tergolong sederhana. Mereka juga diperhadapkan dengan hasil produksi pabrikan yang di jual di toko-toko yang lebih variatif bentuk dan modelnya. Namun hal tersebut, tidak menjadi

(14)

1. Bank BTN

a. Visi dan Misi Bank BTN

Visi

Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan

Misi

o Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

o Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk,jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

o Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,profesional dan memiliki integritas tinggi.

o Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prisip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shereholder Value.

o Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

b. Sejarah Bank BTN

No

. Tahun Keterangan

1. 1897 BTN berdiri dengan nama "Postpaarbank" pada masa pemerintah Belanda

2. 1950 Perubahan nama menjadi "Bank Tabungan Pos" oleh Pemerintah RI

3. 1963 Berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara

4. 1974 Ditunjuk pemerintah sebagai satu-satunya institusi yang menyalurkan KPR bagi golongan masyarakat menengah kebawah

(15)

No

. Tahun Keterangan

pertama

6. 1994 Memperoleh izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa

7. 2002 Ditunjuk sebagai bank komersial yang fokus pada pembiayaan rumah komersial

8. 2009 Sekuritisasi KPR melalui Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) pertama di Indonesia

9. 2009 Bank BTN melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia

10. 2012 Bank BTN melakukan Right Issue

c. Kegiatan Usaha

Secara umum, dapat dijelaskan pada penjelasan di bawah ini sedangkan penjelasan

mengenai produk dan atau jasa layanan secara lebih rinci dapat dilihat menu produk.

1. KPR dan Perbankan Konsumer

oProduk kredit konsumer terbagi menjadi empat yaitu KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi,

Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer

oProduk simpanan juga terbagi menjadi tiga yaitu Giro, Tabungan dan Deposito

No

. Jenis Layanan Penjelasan

(16)

No

. Jenis Layanan Penjelasan

atau hunian

b. Consumer

Loan

i. Memberikan layanan pembiayaan konsumer dan personal

loan

ii. Pengembangan bisnis consumer loan darivalue chain

perumahan

c. Consumer

Funding

i. Memberikan layanan produk dana dan jasa yang berorientasi pada nasabah individual ii. Pengembangan bisnis wealth management

2. Perumahan dan Perbankan Komersial

o Produk kredit komersial terbagi menjadi tiga yaitu Kredit Konstruksi, Kredit Mikro &

Usaha Kecil Menengah serta Kredit Korporasi lainnya

o Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu Giro dan Deposito

No

. Jenis Layanan Penjelasan

a. Commercial loan Mengelola bisnis commercial loan termasuk kredit konstruksi

b. SME Memberikan layanan pembiayaan bagi segmen mikro dan kecil

c. Commercial & Institusional Funding

Memberikan layanan jasa dan produk dana yang berorientasi kepada nasabah korporasi dan institusional

(17)

o Produk pembiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan Konsumer Syariah dan

Pembiayaan Komersial Syariah

o Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu Giro Syariah, Tabungan Syariah dan

Deposito Syariah

No

. Jenis Layanan Penjelasan

a. Badan Usaha Syariah

Menyediakan layanan produk dan jasa syariah yang menciptakan sinergi bisnis Bank BTN

4. Treasury & Asset Management

o Menyediakan layanan jasa dan produk treasury

o Mengelola bisnis DPLK

d. Struktur Organisasi Bank BTN

(18)

Bank BTN tidak memiliki anak perusahaan dan grup perusahaan

2. ASABRI a. Latar Belakang

Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.

Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen karena :

Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi prajurit TNI, anggota Polri yang berdasarkan Undang Nomor 6 Tahun 1966 Pasal 1 dengan PNS yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 Pasal 9.

Sifat khas prajurit TNI dan Polri memiliki risiko tinggi banyak yang berhenti karena gugur atau tewas dalam menjalankan tugas.

Adanya kebijaksanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan tahun 1971.

Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan klaim yang akan diajukan oleh para Peserta. Untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri, maka Dephankam (saat itu) berprakarsa untuk mengelola premi sendiri dengan membentuk lembaga asuransi yang lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi ASABRI.

Dalam perkembangannya untuk meningkatkan gerak usaha, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 bentuk usaha ASABRI dari Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sehingga menjadi PT ASABRI (Persero).

Kedudukan PT ASABRI (Persero)

(19)

(Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.

b. Filosofi PT ASABRI (Persero)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, menurut jenis usaha PT ASABRI (Persero) merupakan asuransi jiwa, sedangkan menurut sifat penyelenggaraan usahanya PT ASABRI (Persero) bersifat sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa PT ASABRI (Persero) adalah perusahaan asuransi jiwa yang bersifat sosial yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan undang-undang dan memberikan perlindungan dasar

untuk kepentingan TNI/Polri.

Seperti perusahaan asuransi sosial pada umumnya, penyelenggaraan kegiatan asuransi PT ASABRI (Persero) menekankan pada prinsip dasar asuransi yaitu kegotongroyongan, "dimana yang muda membantu yang lemah, yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah, yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi, yang sehat membantu yang sakit".

Tugas

Secara makro PT ASABRI (Persero) bertugas mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional melalui penanaman dana investasi dan Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), yang kemudian berkembang menjadi Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PKBL).

Secara mikro PT ASABRI (Persero) bertugas menunjang upaya meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri beserta keluarganya melalui penyelenggaraan program asuransi sosial dan pembayaran pensiun.

Peserta ASABRI

Sesuai pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1971 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991, setiap Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/ Polri wajib menjadi peserta ASABRI. Khusus untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terhitung mulai tanggal 1 April 1977 wajib menjadi Peserta ASABRI sesuai Surat Edaran Menhankam/ Pangab Nomor SE/04/III/1977.

c. Masa Kepesertaan

(20)

ditetapkan sesuai surat keputusan pengangkatan pertama tersebut.

d. Kewajiban dan Hak Peserta Asuransi ASABRI 1. Kewajiban

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974 dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1977 tentang perubahan dan Tambahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan besarnya iuran-iuran yang dipungut dari Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun. Kewajiban Peserta adalah memberikan iuran sebesar 3,25 % dari gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak.

2. Hak

Peserta ASABRI yang terdiri dari Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri baik aktif maupun pensiun beserta keluarganya berhak mendapatkan manfaat santunan sesuai peraturan yang berlaku serta pelayanan pembayaran pensiun.

e. Pelayanan Prima dan Berkualitas Bagi Peserta

PT ASABRI (Persero) sebagai institusi publik berkomitmen untuk bekerja profesional serta konsisten memegang amanah sesuai dengan visi dan misi perusahaan demi memberikan pelayanan prima bagi seluruh Prajurit TNI dan Anggota Polri serta PNS Kemhan/Polri dengan berprinsip "5T" Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah dan Tertib Administrasi serta selalu memberikan pelayanan "4S" Senyum, Salam, Sapa dan Sabar.

f. Peraturan Pembentukan

Ketentuan mengenai Santunan ASABRI tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

g. Peserta ASABRI

Seluruh Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil Kemhan/Polri dan Pensiunan.

h. Iuran ASABRI

Referensi

Dokumen terkait