• Tidak ada hasil yang ditemukan

Flushing improve reproduksi babi docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Flushing improve reproduksi babi docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FLUSHING MENGGUNAKAN BIJI ASAM YANG DIKAYAKAN PROBIOTIK SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN DAYA REPRODUKSI BABI BETINA DI NTT

Oleh: Johanis Ly

PENDAHULUAN

Kegiatan beternak babi telah berlangsung dari generasi ke generasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) (Ly et al., 2010). Johns et al (2009) melaporkan bahwa 80% penduduk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang memelihara babi. Hal ini karena ternak babi merupakan salah satu syarat dalam adat di beberapa daerah dan dianggap pelengkap suatu pesta rakyat di wilayah ini. Oleh karena itu budidaya ternak babi telah dianggap sebagai bagian budaya di NTT. Akan tetapi, kegiatan budidaya tersebut lebih banyak dijalankan tanpa pengetahuan yang memadai, sehingga produkstivitas babi di wilayah ini tergolong rendah. Manajemen pemberian pakan yang tidak memadai merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya produktifitas babi di NTT. Johns et al (2009) melaporkan bahwa jenis pakan yang lazim digunakan oleh peternak skala rumah tangga di NTT antara lain: kangkung, putak, sisa restaurant dan ubi kayu, yang diberikan tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi babi.

Salah satu indikator rendahnya produktivitas ternak babi di NTT adalah jumlah anak perkelahiran (liter size) dari seekor induk. Johns et al (2009) melaporkan bahwa liter size babi betina skala rumah tangga di NTT berada pada kisaran 7.5 – 10.1 ekor per kelahiran dan tidak mencapai potensi produksi optimum. Dampak ini sangat jelas sejak tahun 2008 dengan munculnya hasil industri pengolahan daging babi yang bervariasi, yakni: Se’i, sate, bakso dan tulang rusuk babi di Kota Kupang. Munculnya industri tersebut telah semakin meningkatkan animo masyarakat untuk beternak babi terutama babi peranakan karena cepat bertumbuh. Hal ini menyebabkan permintaan akan ternak babi meningkat baik untuk bibit maupun untuk kebutuhan industri, tetapi dipihak lain ketersediaan babi terbatas karena daya dukung reproduksi rendah.

(2)

yang diberian. Oleh karena itu, penggunaan pakan lokal yang mudah dan murah merupakan tindakan alternatif yang mungkin dilakukan.

Biji asam merupakan salah satu pakan potensil yang banyak tersedia tetapi belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan babi di NTT. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementan RI (2011) melaporkan kandungan nutrisi biji asam adalah: air (13%); PK (20%), Lemak (5.5%), abu (2.4%) dan BETN (59%). Ketersediaan biji asam dianggap cukup karena pohon asam tersebar di hampir 80% pulau di NTT. Balitbang Kementan RI (2011) melaporkan bahwa produksi biji asama di NTT adalah sebesar 3000ton/tahun, ini termasuk limbah produksi Fabrik Asam Kawak di Kabupaten Timor Tengah Selatatan (TTS) sebanyak 2000-3000ton biji asam/tahun. Kenyataan ini menggambarkan bahwa biji asam berpotensi sebagai bahan penyusun ransum ataupun pakan suplemen protein. Akan tetapi, potensi biji asam belum dimanfaatkan secara optimal, karena pengolahan biji asam sulit dilakukan dan terindikasi mengandung antinutrisi berupa tannin dan golongan polisakarida tak tercerna (Tabel terlampir). Oleh karena itu, biji asam perlu diolah dan diberikan perlakuan terlebih dahulu sebelum diberikan agar efektif dan efisien dimanfaatkan oleh ternak.

Fermentasi oleh probitik merupakan metode eliminasi antinutrisi dalam pakan yang telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Probiotik selain digunakan sebagai bahan fermentasi juga diberikan sebagai suplemen makanan (oleh Kunaepah, 2009). Tujuan ferementasi pada prinsipnya adalah mengurai jenis nutrisi (terutama jenis karbohidrat) tak tercerna sehingga memperkaya nutrisi pakan dan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal host. Probiotik juga telah digunakan untuk tujuan flushing oleh Lipiński et al (2012) dan berhasil meningkatkan kesehatan induk. Probiotik berada dalam berbagai jenis dan nama komersilnya di pasaran (Hyronimus et al., 2000); ( Mahmood, et al.,2005).

Hori (2010) menggolongkan Saccharomyces cerevisiae sebagai salah satu jenis probiotik. Saccharomyces cerevisiae dikenal sebagai ragi kering (dreid yeast) adalah bakteri sel tunggal yang merupakan sumber protein mudah tercerna dan energi serta vitamin B compleks, telah digunakan dalam fermentasi pakan dan suplementasi. Dengan demikian, maka penggunaan Saccharomyces cerevisiae dalam fermentasi untuk meningkatkan nilai guna biji asam. Biji asam hasil ferementasi dengan probitik diharapkan dapat dijadikan pakan yang berkualitas, aman dan murah untuk digunakan dalam program flushing.

(3)

LINGKUPAN PROGRAM Lingkupan kegiatan akan meliputi:

1). Pengolahan biji asam; dilakukan secara mekanik, yakni sangrai dilanjutkan perendaman dalam air selama 12 jam untuk melepaskan kulit biji. Kemudian¸ daging biji asam digiling menjadi tepung untuk siap difermentasikan oleh Saccharomyces cerevisiae .

2). Ferementasi Saccharomyces cerevisiae (perbandingan 1kg tepung biji asam : 1g Sc) selama 24, 48, 72 jam untuk memperoleh pakan flushing yang terbaik, aman dan murah.

3). Program flushing: pemberian pakan pada calon induk (babi dara) dan induk yang pernah melahirkan 1-2 kali. Tujuan dan manfaatnya yang diharapkanadalah : meningkatkan ovulasi, memperbaiki kesehatan dan performans induk, menekan jumlah kematian anak serta meningkatkan jumlah anak yang lahir sehat.

PENUTUP

1. Penerapan program Flushing sangat mungkin untuk diterapkan untuk menigkatkan produktivitasi atau daya reproduksi babi betina di NTT

2. Tepung biji asam terfementasi probiotik sangat potensil sebagai pakan dan untuk program flushing babi betina di NTT

(4)

ALUR PIKIR PROGRAM FLUSHING BABI DI NTT

.

BABI: BAGIAN BUDAYA NTT

80% PNDDK KOTA KUPANG

&KAB KUPANG PELIHARA BABI

PRODUKTIVITAS RENDAH

LITER SIZE 7.5-10.1 EKOR

FLUSHING PAKAN KOMERSIL

TINGKATKAN LITER SIZE

BIJI ASAM : MURAH

ANTINUTRISI

BIJI ASAM TERFERMENTASI

BERGIZI, AMAN

PERBAIKAN LS

MAHAL

FERMENTASI :

Saccharomyces

cerevisae

PAKAN FLUSHING

MURAH

PERFORMANS BAIK;

LITER SIZE OPTIMAL

REPRODUKTIVITAS/

PRODUKTIVITAS

OPTIMAL

Keterangan tambahan bagan:

1. Anak panah tebal berwarna hijau sebagai piliha utama dan dianggap terbaik diterapkan

2. Anak panah tipis putus-putus berwarna merah menunjukkan flushing tidak boleh dilakukan karena beresiko antinutrisi 3. anak panah tebal putus-putus berwarna merah menunjukkan

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chiba, L.I. 2010., Pig Nutrition and Feeding. In Animal Nutrition Handbook Section 11.

Hougse C.N., 1959. Rations for Pregnant Sows. NDSU. Libraries. NDAC. Extension Service Fargo. North Dakota Agricultural College.

Hori 2010. Probiotics. In Handbook of Prebiotics and Probiotics Ingredients. Edited by Cho S.S and E.T. Fiwocchiaro. CRC Press. Taylor and Frnacis Gorup. 2010.pg 194.

Hyronimus B., C. Lemarrec, A. Hadj Sassi, and A. Deschamps. 2000. Acid and bile tolerance of spore-forming latic acid bacteria. International Journal of Food Microbiology 61 (2000) 193 – 197

Johns, C., I. Patrick, M. Geong and J. Ly., 2009. Smallholder commercial pig production in NTT - opportunities for better market integration. SADI-ACIAR Research Report Kunaepah, U., 2009. Pengaruh lama fermentasi dan konsentrasi glukosa Terhadap

aktivitas antibakteri, polifenol totalDan mutu kimia kefir susu kacang merah. Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni 2009

Ly, J., U. Ginting, M. and RDH Likadja., 2010. Pig Production In NTT Regions. Full Paper presented in Aciar and Udayana University Pig Production in Eastern Indonesia Workshop Udayana University, Denpasar 26th – 27th July 2010

Lipiński. K., G. Chrostowski, P. Matusevičius and H. Skórko-Sajko., 2012. The effect of diets supplemented with Saccharomyces cerevisiae Boulardii probiotic yeast on the reproductive performance of Pregnant and lactating sows. VETERINARIJA IR ZOOTECHNIKA (Vet Med Zoot). T. 59 (81). 2012

(6)
(7)

Asam Lenoleat

(C18:2) 49.19

--Asam Linolenat (C18:3)

2.23

--Asam Bahenat

(C22:0) 5.03

--Mineral mg/100g

Na 28.83 + 1.34

--K 1315.28 +5.74

--Ca 248.56 + 1.3

--Mg 285.14 + 2.82

--P 369.47 + 2.14

--Fe 7.14 + 0.92

--Cu 0.59 + 0.16

--Zn 6.94 0.51

--Mn 0.81 + 0.12

--Antinutrisi (*) %

--Total fenol bebas 2.71 + 0.08

--Tannin 7.1 + 0.31

--L-Dopa 2.64 + 0.84

--Keterangan: (1):Pugalenthi, et al (2004)

(2): BalitBang. Pertanian, Kementerian Pertanian RI (2011)

(8)

Referensi

Dokumen terkait

parsial baru yang memiliki waktu produksi dari keseluruhan proses produksi parsial terkecil yang sama, pilihlah calon urutan parsial baru tadi yang memiliki mean flow

While the third hypothesis of Experiential marketing consisting of: sense (sense of), feel (feeling), think (thinking), act (habit) and relate (relation) that

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga publikasi "Kecamatan Maesan Dalam Angka Tahun 2015"

Selanjutnya pengiriman data dilakukan menggunakan kabel dengan panjang antara bagian master ke slave 1 adalah 20 meter dengan keadaan jalur yang berbelok, sedangkan panjang

Setelah mendapatkan faktor baru yang dapat mempengaruhi evaluasi implementasi Cloud Computing, dari hasil analisis tersebut dibuat suatu rancangan IT Balanced

Hasil penelitian masih memperlihatkan adanya sejumlah aspek yang masih kurang memuaskan, baik dari sisi beban kerja, program K3 maupun lingkungan kerja non fisik

Net cash flows used in financing activities Kenaikan bersih kas dan setara kas 174,802 268,066 Net Increase in cash and cash equivalents Dampak perubahan kurs terhadap kas dan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan lean dengan tools value stream mapping (VSM), pada awal penelitian dilakukan penggambaran current state mapping pada Pradamas Toys,