• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurul MW Jawaban atas Pertanyaan Menge

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nurul MW Jawaban atas Pertanyaan Menge"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nurul Mulia Wati 1516.030045

Ekonomi Syariah/Semester 4

Mata Kuliah: Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu: Oom Komariyah, SE., MM., M.Si.

Jawaban dari Pertanyaan Mengenai Pasar Monopoli

Dari segi bahasa, kata monopoli berasal dari kata mono yang artinya satu dan poli yang artinya penjual. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yakni monos polein yang berarti “menjual sendiri”. Dengan demikian, pasar monopoli didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar, dan perusahaan ini tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sangat dekat. Oleh sebab itu, para ahli berpendapat bahwa monopoli terjadi bila output seluruh industri diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan saja. Sebagai penjual tunggal maka ia memiliki kekuatan untuk mengatur harga (price-maker).

Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikkan harga dengan cara mengurangi jumlah produknya. Namun, walaupun demikian ketika berhadapan dengan banyaknya pembeli, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau mengganti produk tersebut dengan barang substitusi.

Kemudian akan muncul pertanyaan, “Sampai manakah efisiensi monopoli di dalam menggunakan sumber-sumber daya di dalam menghasilkan barang dan dalam meminimumkan biaya perunit?”

(2)

dalam penggunaan sumber daya. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyimpangan alokasi sumber daya dapat terjadi karena adanya kekuatan monopoli tersebut. Perusahaan monopoli dengan sengaja membatasi tingkat outputnya untuk memaksimalkan laba. Hal ini dilakukan di antaranya dengan menetapkan harga yang tinggi ketika permintaan meningat dan tidak disertai dengan persediaan barang yang cukup sehingga akhirnya mendorong kenaikan harga. Dan kesimpulannya adalah sumber penggunaan sumber daya di pasar monopoli tidak lebih efisien apabila dibandingkan dengan penggunaan sumber daya di pasar persaingan sempurna.

Lalu, muncul kembali pertanyaan, “Sampai dimanakah monopoli memberikan stimulus untuk melakukan inovasi dan perkembangan teknologi?”

Sebagian ahli ekonomi berpendapat perkembangan teknologi dan inovasi akan terhambat bila terdapat kekuatan monopoli. Sedangkan sebagian lagi berpendapat bahwa monopoli akan memberi dorongan kepada perkembangan teknologi dan inovasi. Mereka yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada pandangan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk melakukan perubahan. Tanpa adanya persaingan, monopoli tidak perlu gelisah akan kehilangan pasar dan mengalami kerugian karena perusahaan lain tidak akan mungkin masuk ke dalam industri tersebut. Maka selama tidak diperlukan, perubahan dalam teknologi dan inovasi tidak akan dilakukan oleh monopoli. Keengganan melakukan perubahan disebabkan juga karena perkembangan teknologi dan inovasi mungkin menimbulkan pengorbanan yang besar kepada monopolis, berupa pengeluaran untuk membeli mesin dan peralatan baru, serta harus mempercepat penyusutan mesin dan peralatan yang lama.

(3)

dari komoditas pesaing. Bagi monopolis fenomena ini menciptakan barriers to entry (hambatan masuk) dan bagi konsumen berarti perolehan komoditas yang lebi berkualitas serta lebih bervariasi. Dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, bila perkembangan teknologi dan inovasi mampu menurunkan biaya, berarti akan meningkatkan surplus konsumen dan surplus produsen.

Setelah mengetahui sampai manakah efisiensi monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya dalam menghasilkan barang dan meminimukan biaya per unit, maka akan muncul pertanyaan. “Apakah implikasi dari adanya monopoli terhadap distribusi pendapatan?”

Sudah sangat jelas terlihat bahwa sistem pasar monopoli menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan, karena keuntungan yang didapat monopolis (pemegang monopoli) terlalu besar dan diterima secara terus menerus. Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi, jumlah prosukdi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam persaingan sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli berpendapat monopoli menimbulkan keadaan buruk atas kesejahteraan masyarakatan dan pemerataan (distribusi pendapatan) menjadi lebih tidak merata. Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan dinikmati oleh perusahaan monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Hak eksklusif yang menjami adanya perusahaan tunggal dalam pasal belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya dengan harga yang rendah. Sadar bahwa perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi jga. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlak kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relaitf rendah.

Dan pertanyaan terakhir mengenai pasar monopoli adalah, “Bagaimana Islam memandang hal ini?”

(4)

untuk harga yang lebih tinggi. Abu Hurairah r.a meriwayatkan hadis Nabi SAW, sebagai berikut:

"Barangsiapa yang melakukan ihtikar untuk merusak harga pasar sehingga harga pasar naik secara tajam, maka ia berdosa." (Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)

Secara lebih spesifik mazhab Syafi'i dan Hanbali mendefinisikan ihtikar sebagai: "Menimbun barang yang telah dibeli pada saat harga bergejolak tinggi untuk menjualnya dengan harga yang lebih tinggi pada saat dibutuhkan oleh penduduk setempat atau lainnya". Titik penjualan terjadi ketika MC=MR. Maka kurva permintaan (Demand [D]) tidak berhimpit dengan kurva marginal revenue (MR). Kurva permintaan (D) pada pasar monopoli berbentuk curam.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Menindaklanjuti Berita Acara Evaluasi Penawaran Pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan Buku Identifikasi Karakteristik Potensi Daerah Dalam Pengembangan Pembangunan Desa

Key im- plications of the current study are that: (1) the combined effect of the seven dimensions —that is, the integrated PLI model as a whole— had a

Kalman Filter bekerja dengan cara memisahkan noise dari data asli dan dari segi teori Kalman Filter lebih baik dalam menangani eror dari output sensor sehingga

Dari hasil analisis interaksi tabel di atas, dapat terlihat bahwa perubahan ketebalan dan dimensi baseplate lebih signifikan saat kolom baja menerima beban momen yang

Agar dapat memiliki kemampuan keterampilan konsep kepala sekolah diharapkan selalu belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja para guru dan

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2014 sampai tanggal 3 Juli 2014, dapat disimpulkan bahwa perkembangan dari pemahaman konsep