DAFTAR ISI
Jauh sebelum adanya teknologi komputer, sistem informasi manajemen (SIM) telah digunakan oleh para pemimpin organisasi dalam upaya pengambilan keputusan untuk publik. Namun demikian proses pengambilan keputusan yang dilakukan saat itu sangat sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara manual karena semua data masih tersimpan dalam lembaran-lembaran arsip yang bermacam-macam. Dimana apabila pemimpin membutuhkan berbagai informasi pada arsip-arsip tersebut untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan maka sangatlah sulit untuk mencarinya. Penyimpanan arsip-arsip tersebut sangat tidak efektif maka untuk mencarinya pun membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu kemungkinan dari ketidak efektifan cara penyimpanan tersebut membuat beberapa arsip-arsip yang telah disimpan rusak atau tidak terawat. Proses pencarian saat itu dimana teknologi komputer belum ditemukan. Dengan hadirnya teknologi komputer pada zaman sekarang ini telah mengubah segalanya. Berbagai arsip dan dokumen-dokumen yang tadinya disimpan secara manual, sekarang semuanya disimpan secara digital. Semua dokumen yang disimpan secara digital merupakan penyimpanan yang efektif dan efisien. Dimana semua arsip dan dokumen-dokumen dapat tersimpan rapi dalam sistem komputer dan jika dibutuhkan dalam pencariannya lebih mudah karena hanya dengan mencari nama file, arsip yang dibutuhkan akan ditampilkan.
Dalam kerangka itu semua, diperlukan berbagai informasi yang relevan dengan proses perencanaan. Alat untuk menyediakan informasi tersebut dapat berupa sebuah SIM atau beberapa usaha khusus seperti pengumpulan data baik internal maupun eksternal, yang nantinya dapat menghasilkan informasi. Jadi, informasi adalah bahan dasar bagi pemimpin organisasi atau perusahaan dalam membuat rencana, merumuskan kegiatau maupun mengambil keputusan.Sistem Informasi Manajemen Publik berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sistem informasi manajemen.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi Manajemen publik ?
2. Seberapa efektifkah sistem informasi manajemen berbasis komputer ?
c. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada pembaca dan lebih khususnya penulis tentang sistem informasi manajemen publik berbasis komputer yang mana kemajuan teknologi sangat berpengaruh pada keefektifan sistem informasi manajemen untuk publik atau masyarakat.
d. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan informsi dan data yang diperlukan peneliti menggunakan metode studi pustaka, dan juga mencari sumber – sumber yang dapat dipercaya melalui situs – situs internasional di internet.
BAB II PEMBAHASAN 1) Sistem Informasi Manajemen Publik
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Publik
Suatu organisasi publik akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang harus berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pelayanan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi Publik meliputi fungsi operasi dalam pelayanan. Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurang-kurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting.
Fungsi menajemen memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan tingkat
relasional yang kompleks antar fungsi operasi ketika harus menjalankan fungsi operasi tersebut yang di bangun dalam organisasi publik. Ketika fungsi operasi dalam
organisasi berjalan sesuai fungsi manajemen, maka akan terjadi lalu lintas data dan informasi yang saling terkait dan saling membutuhkan sehingga tingkat kompleksitas relasional antar fungsi tersebut kelihatan sekali. Kompleksitas relasional data dan informasi tersebut meliputi tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaan menjadi informasi, interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen
Tahapan kompleksitas relasional data dan informasi memungkinkan
ditempuhnya delapan tahap penting dalam penanganan informasi, yaitu penciptan informasi, pemeliharaan saluran informasi, transmisi informasi, penerimaan informasi, penyimpanan informasi, penelusuran informasi, penggunaan informasi dan penilaian kritis serta umpan balik. Tahap-tahap tersebut menjadi sebuah bentuk manajemen sistem informasi publik.
Manajemen Sistem Informasi Publik (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi publik. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
B. Proses penggunaan MSIP dalam meningkatkan mutu layanan publik
1. Nilai penting MSIP adalah : Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based
information systems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal.
2. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif
dengan data pendukung yang lengkap
3. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa MSIP sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan publik
C. Deskripsi jenis data yang biasa digunakan untuk kepentingan MSIP
Data adalah Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog termasuk peta)), media magnetic, dokumen, dan bentuk lain yang didapat dari hasil penyelidikan umum dan eksplorasi. Informasi adalah Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan baik hard copy maupun soft copy
Jenis Data Berdasarkan
Sumber : Internal, eksternal Tahapan Kegiatan : Primer, sekunder
Sifat : Dasar, Olahan, Interpretasi Bentuk : Fisik, Non fisik/elektronik Kerahasiaan :Terbuka, tertutup
Deskripsikan fungsi manajemen informasi
Dalam konteks :
Fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan manajemen system informasi dalam kontek menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya. Perkembangan fungsi manajemen system informasi dalam konteks manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data. Pengelolaan data Suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan.
b. Monitoring :
Sistem Informasi adalah suatu sistem konseptual yang memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memonitor system fisik perusahaan yang digunakan untuk mentrans-formasikan sumber daya input menjadi sumber daya output.
c. Pengambilan keputusan :
Manajemen informasi dalam pengambilan keputusan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan, melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil keputusan.
Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :
1. Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi dan
2. Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani permasalahan
yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak waktu.
3. Memperpendek waktu pengambilan keputusan.
4. Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
5. Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
6. Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup permasalahan
dan konteks keputusan.
7. Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau konfirmasi dari
asumsi yang sudah ada.
8. Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan antar
organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan‐pertanyaan pengandaian.
D. evaluasi dan penilaian
Manajemen informasi dalam konteks evaluasi dan penilaian member manfaat
1. Kegiatan monitoring-evaluasi yang dilakukan secara internal dapat diintegrasikan ke
publik dengan dukungan manajemen system informasi.
2. Manajemen system informasi akan meningkatkan akuntabilitas program lembaga/
organisasi.
3. Keterlibatan publik melalui dukungan manajemen system informasi akan
meningkatkan kinerja program lembaga/organisasi.
E. mengontrol kualitas
apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien.
F. meningkatkan daya kompetensi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Oleh karena itu sangat jelas bahwa menajeman system informasi akan berdampak kepada peningkatan daya saing komptensi.
2) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Publik Berbasis Komputer
Penggunaan e-Government di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Indonesia Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan secara signifikan. Sejalan dengan berkembangnya penggunaan internet di lingkungan pemerintah dan masyarakat, maka pemerintah menyikapinya dengan menggunakan teknologi tersebut sebagai alat untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah.
jawab terhadap pelaksanaan informasi dan komunikasi di Negara Republik Indonesia dengan ketentuan hukum yang berlaku dan mengelola secara resmi
website atau situs resmi Negara Indonesia. Untuk implementasi e-Government,
pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government yang dituangkan melalui INPRES No. 3 tahun 2003.
Sedangkan di tingkat pemerintah daerah (pemda), masing-masing mengembangkan situs resmi daerahnya. Situs ini berisi informasi mengenai daerah masing-masing, mulai dari sejarah profil pemerintahan, profil geografi, sampai program dan kegiatan yang dilakukan termasuk menu interaktif didalamnya. Namun tiap daerah menampilkannya secara berbeda, tergantung dari kemampuan masing-masing pemda. Dari 33 provinsi dan 443 kabupaten/kota, 402 diantaranya sudah memiliki website (84 persen), dengan tingkat kemudahan akses yang berbeda.
Pemerintah daerah telah mencoba untuk selalu berinovasi dengan menggunakan teknologi ini. Menurut Ibenk (2007), bahkan selama ini terbukti beberapa terobosan lahir dari Pemerintah Daerah, seperti e-procurement
Surabaya, pelayanan satu pintu Sragen, jaringan enterprise jogja, administrasi kependudukan Balikpapan dan banyak lagi. Implementasi integrasi database pun berjalan baik di beberapa daerah, seperti Kebumen yang mampu mengintegrasikan database kepegawaian bagi 5 aplikasi, Kota Semarang dan kota Magelang yang mengintegrasikan database kependudukan dan pendidikan, dan sebagainya. Semua hasil kerja mandiri daerah tanpa ada campur tangan pusat. Dengan biaya yang jauh lebih efisien namun efektif. Aturan yang diterapkan pun tidak atau belum diatur oleh Pusat. Akan tetapi semua itu berjalan baik dan mendapat dukungan masyarakatpenggunanya.
1. Prov. Nanggroe Aceh Darussalam 77% (dari 22 pemda, yang sudah mempunyai
27. Prov. Sulawesi Tenggara 36% (7 pemda yang belum mempunyai web)
28. Prov. Sulawesi Selatan 88% (3 pemda belum mempunyai web)
29. Prov. Sulawesi Barat 67% (2 pemda belum mempunyai web, satu pemprov dan
30. Prov. Maluku Utara 33% (masih 6 pemda yang belum mempunyai web)
31. Prov. Maluku 56% (4 pemda belum mempunyai web)
32. Prov. Papua 36% (masih 14 pemda yang belum mempunyai web)
33. Prov. Irian Jaya Barat 45% (masih 6 pemda yang belum mempunyai web).
Ketersediaan Menu Layanan Publik pada Situs beberapa Pemerintah Daerah
Ketersediaan
No Nama Kab./Kota Nama Situs
Menu Layanan
Publik Nama Menu
Ada/Tidak
1 Kota Malang http://www.malangkota.go.id
Pelayanan Publik, PSB on-line ,
Digital library, Cek Perijinan
2 Kab. Bengkalis http://www.bengkalis.go.id Pelayanan Data
3 Kota
Pangkalpinang http://www.pangkalpinang.go.id Layanan Masyarakat
4 Kota Pekanbaru http://www.pekanbaru.go.id Pemerintahan
6 Kab. Tuban http://www.tuban.go.id
7 Kota Bukittinggi http://www.bukittinggikota.go.id Pelayanan Kesehatan,
Layangan Perijinan
8 Kab. Indragiri Hilir http://www.inhil.go.id
9 Kota Jakarta Pusathttp://pusat.jakarta.go.id Pelayanan dan Perijinan
10 Kota Bandung http://www.bandung.go.id Pemerintahan, PSB on-line,
G2B, G2C
11 Kab. Sragen http://www.sragen.go.id Pelayanan Publik
12 Kota Balikpapan http://www.balikpapan.go.id
Perijinan, e-Procurement, Pelayanan
13 Kab. Tangerang http://www.tangerangkab.go.id Info Layanan
14 Kab. Sleman http://www.sleman.go.id Informasi Perijinan
16 Kab. Biak http://www.biak.go.id Layanan Masyarakat
17 Kab. Purwakarta http://www.purwakarta.go.id Pelayanan Umum
18 Kab. Pemalang http://www.pemalangkab.go.id Pelayanan Publik
19 Kab. Jembrana http://www.jembrana.go.id Layanan Perijinan, Layanan
Kependudukan
20 Kota Surabaya http://www.surabaya.go.id
Pelayanan Publik, e-procurement
21 Kab. Purworejo http://www.purworejo.go.id
BAB III PENUTUPAN Kesimpulan
Manajemen Sistem Informasi Publik (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik. Jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat, guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat keputusan manajemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
B. Tujuan penulisan.
1. Mengetahui arti tentang sistem informasi berbasis komputer.
2. Mengetahui macam-macam sistem informasi berbasis komputer.
3. Memahami akan peran komputer.
C. Sistematika Penulisan.
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka komposisi makalah ini ditulis menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan dan penutup.
Bab I Pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Karena sebagai pengantar, maka pada bagian ini disajikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, sistematika penulisan. Melalui bab ini diharapkan memperoleh gambaran sekilas tentang makalah yang sebenarnya.
Bab II Pembahasan, yang berisi sebagai landasan teori dalam upaya mendeskripsikan secara objektif tujuan yang ingin dicapai tentang sistem informasi berbasis komputer.
Menguraikan arti tiap kata mengenai sistem informasi berbasis komputer, serta menyebutkan contoh dan Menyajikan fenomena yang secara rinci.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi berbasis komputer.
Pada dasarnya sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem perangkat lunak (software), subsistem perangkat keras (hardware), dan subsistem pengguna (brainware). Sistem berbasis komputer adalah sistem yang komponen komponennya atau subsistem-subsistemnya terdiri dari :
Orang / pengguna
Keenam komponen tersebut merupakan dasar pembentuk sistem berbasis komputer, dan komponen ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6 tersebut merupakan hasil aktifitas rekayasa perangkat lunak (software engineering). Perangkat lunak komputer adalah produk yang dihasilkan melalui serangkaian aktivitas proses rekayasa atau pengembangan software, yang menghasilkan aktivitas berupa :
Dokumen-dokumen yang menspesifikasikan program yang hendak dibangun
Program yang dieksekusi komputer
Dokumen yang menjelaskan program dan cara kerja program
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau menginput data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.
Kualitas Informasi
Suatu informasi akan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat.
Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
berbasis komputer dalam penjelasan Sistem Informasi mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Mengapa komputer sangat penting dalam menyediakan informasi ??? Kegiatan Bisnis Semakin meningkat.
Globalisasi Ekonomi.
Kebutuhan teknologi yang Andal. Batas waktu semakin singkat.
Tuntutan Pelayanan Praktis dan cepat saji.
Kemampuan Komputer Semakin Baik. Keamanan proses dan dokumentasi.
Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
penggunanya, komputer tidak sekedar membantu pekerjaan manusia, namun juga bisa memberikan solusi pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia
B. Macam – macam sistem informasi berbasis komputer
1. SIA ( Sistem Informasi Akutansi )
Sistem Informasi Akuntansiadalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang
dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Manfaat sistem informasi akuntansi
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Komponen sistem informasi akuntansi
Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses
sehingga menghasilkan informasi
Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau
kegiatan perusahaan.
Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat
transaksi
Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada
sistem informasi yang bersangkutan.
2. SIM ( Sistem Informasi Managemen )
Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.
SIM dan Pemecahan Masalah SIM dan subsistem-subsistem organisasi didalamnya memiliki andil dalam pemecahan masalah dalam dua hal sebagai berikut :
Sumber Daya Informasi organisasai. SIM merupakan usaha seorganisasi untuk menyediakan
informasi pemecahan masalah. SIM menentukan tingkat pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor virtual, dan sistem berbasis pengetahuan.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan
informasi terus mengalir ke manajer untuk menandai ada tidaknya masalah, jika ada selanjutnya memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang penghargaan Nobel dari Carnegie-Mellon University berpendapat bahwa suatu keputusan manajemen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
– Keputusan Terprogram (terstruktur). Yaitu keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
– Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu keputusan bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakukan yang sangat khusus.
3. SPK ( Sistem Pengambilan Keputusan )
Lima karakteristik utama DSS :
Sistem yang berbasis komputer
Dipergunakan untuk mengambil keputusan
Untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit yang tidak dapat digunakan dengan kalkulasi
manual
Melalui cara simulasi yang interaktif
Komponen utamanya data dan model analisis
Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki oleh perusahaan, baik data
dasar maupun transaksi sehari-hari
Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif.
Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya direpresentasikan ke dalam
bentuk model yang dimengerti oleh sistem komputer. Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya ‘dialog’ interaktif antara komputer dan manusia (user). Jenis-jenis DSS : untuk pelaporan (report) atau pencarian informasi (query), untuk penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang dari beberapa divisi, dll.
Proses pengambilan keputusan juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sistem Pengambilan Keputusan Tertutup. Yaitu menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan
yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
Memilih metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau
kegunaan.
2. Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu memandang keputusan sebagian berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. model ini menganggap bahwa pengambil keputusan:
Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti keberhasilan atau
kegagalan).
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan terdiri dari 4 tahapan yaitu:
Kegiatan intelejen. Yaitu mengamati lingkungan untuk mencari kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki.
Kegiatan Merancang. Yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin.
Kegiatan Memilih. Yaitu memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi untuk perkantoran (Office Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System) / Sistem Pengambilan Keputusan..
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ryandirabbiyalsyah.blogspot.com/