• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitian Bahasa Indonesia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Penelitian Bahasa Indonesia (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal Penelitian

ANALISIS PENGGUNAAN CITRAAN DI DALAM SEBUAH PUISI (PUISI.COM)

Diajukan Oleh : HANIF ARDIAN

(2)

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah satra atau karya sastra yaitu prosa atau puisi. Dengan membaca karya sastra, kita akan memperoleh “sesuatu” yang dapat memperkaya wawasan dan meningkatkan harkat hidup. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehiupan.

Sastra merupakan ciptaan manusia yang memiliki ciri yang khas karena penyair berhak ingin menjadi apa saja dalam karyanya. Sastra merupakan kegiatan kreatif yang dihasilkan oleh seorang seniman dalam bentuk karya yang fundamental, baik itu dalam bentuk prosa, drama dan puisi sehingga penikmat atau pengapresiasi mampu membedakan jenis dan karekteristrik karya itu sendiri.

Sebagai salah satu bidang sastra puisi mempunyai peranan yang amat penting yaitu ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya, dalam bentuk teks yang dinamakan puisi. Masalah kehidupan yang disuguhkan penyair dalam puisinya tentu saja akan sekedar refleksi realitas (penafsiran kehidupan, rasa simpati kepada kemanusiaan, renungan mengenai penderitaan manusia dan alam sekitar) melainkan juga cenderung mengekspresikan hasil renungan penyair tentang dunia metafisik, gagasan-gagasan baru ataupun sesuatu yang belum terbayangkan dan terpikirkan oleh pembaca, sehingga puisi sering dianggap mengandung suatu misteri.

(3)

atas unsur-unsur yang saling berjalinan dengan erat. Unsur-unsur itu tidak berdiri sendiri-sendiri. Sebuah unsur hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya di dalam struktur itu dan kaitannya dengan keseluruhannya. Unsur dalam struktur adalah unsur fungsional, yaitu mempunyai tugas (fungsi) tertentu dalam menyusun struktur.

Untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana, membuat lebih hidup dan menarik, dalam puisi penyair menggunakan gambaran angan. Gambaran angan dalam puisi ini disebut citraan (imagery). Citraan atau pengimajian adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indera penglihatan). Citraan tidak membuat kesan baru dalam pikiran.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah puisi.com, Kemudian dari puisi tersebut dianalisis citraan dari si penyair.

Sementara itu, Putu Arya Tirtawirya mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.

B. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini penulis batasi hanya pada penggunaan citraan puisi (puisi.com). Pertimbangan ini diambil berdasarkan penelitian tentang puisi yang dikaitkan dengan Teknologi Informasi modern jaman sekarang, yakni pada puisi.com.

(4)

Perumusan masalah merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian yang menentukan kualitas sebuah rancangan penelitian. Dengan demikian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan citraan puisi? 2. Bagaimanakah jenis-jenis citraan puisi?

3. Bagaimanakah jenis-jenis citraan yang digunakan dalam puisi.com? D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini pada dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi pokoknya adalah tentang target yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Sebagai syarat ujian akhir semester satu mata kuliah bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan pengertian puisi dan citraan beserta jenis-jenisnya. 3. Mengetahui jenis citraan yang digunakan oleh para penyair yang ada

pada puisi.com

E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian, hasilnya tentu diharapkan dapat memberi manfaat yang positif bagi pembacanya, demikian halnya dengan penelitian ini, adapun manfaat yang diharapkan dari analisis ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, yaitu dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan tentang sastra, terutama mengenai unsur citraan dalam puisi.

2. Manfaat praktis, yaitu bagi pembaca, analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui macam – macam citraan dalam puisi.com, sehingga pembaca diharapkan dapat memahami apa maksud citraan tersebut.

F. Sistematika Penulisan

(5)

mempermudah melakukan analisis dan agar skripsi ini mudah dipahami, maka penulis telah menyusun urutan-urutan yang harus penulis bahas. Peneliti merencanakan bahwa penelitian ini terdiri dari lima bab, yang tiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sitematika penulisan ini adalah sebagai berikut. Bab pertama, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya, tinjauan pustaka dan landasan teori yang berisi tentang beberapa teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji, akan dijabarkan pada bab dua. Kemudian, bab tiga dipaparkan metode penelitian. Bab empat, akan dijabarkan data-data yang terkumpul, dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang muncul sebelumnya. Terakhir, bab lima disajikan penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bagian akhir skripsi ini disertakan daftar pustaka dan lampiran.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian sebelumnya yang dilakukan. Tujuan terhadap hasil penelitian sebelumnya ini hanya akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang berkaitan dengan permasalahan Analisis Penggunaan Citraan Di Dalam Puisi.

Penelitian Khoirudin (2010) mengenai “Analisis Kumpulan Puisi Siti Atmamiah Dalam Buku Angin Pun Berbisik” yang hasilnya berupa diksi, imaji atau citraan, bahasa figuratif, ritme, rima, tema yang digunakan sebagai Tinjauan Strukturalnya dan relevansinya.

(6)

terletak pada puisi yang digunakannya. Subjek yang digunakan sama-sama puisi.

Penelitian Widi (2015) mengenai “Analisis Citraan Alam Dalam Kumpulan Puisi Refrein Di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron” dengan hasilnya berupa jenis citraan alam, objek citraan alam, dan bentuk citraan alam dari struktur puisi dalam kumpulan tersebut. Analisis struktural puisi-puisi Refrein Di Sudut Dam karya D.Zawawi Imron yang diperlihatkan dari aspek diksi, majas, citraan, dan gaya bahasa.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu penelitian ini lebih ke analisis struktural yaitu Citraan Alam Dalam Kumpulan buku Puisi Refrein Di Sudut Dam karya D. Zawawi Imron. Persamaanya terletak pada puisi yang digunakan sebagai subjek dalam menganalisis.

H. Landasan Teori a. Pengertian Puisi

Secara sempit pengertian puisi sudah dipahami bersama sebagai salah satu genre sastra yang unik bentuknya dan sering diseberangkan dengan genre prosa, seperti cerpen, novel, dan juga drama. Dalam pengertian ini puisi merupakan padanan dari kata poetry dalam bahasa inggris. Beberapa pakar ada juga yang mengartikan puisi secara sangat luas. Puisi dipandang sebagai ungkapan interaksi dunia dalam seseorang dengan dunia luar. Semua hal di dunia ini bagi seorang penyair adalah puisi. Penyair hanya memerlukan sedikit ruang sunyi di sebuah sudut yang tidak diperhatikan orang lain.

(7)

yang berirama dan merupakan salah satu karya sastra yang mempunyai susunan kata-kata yang indah yang merupakan ekspresi perasaan dari penulisnya. Sayyid (dalam Khoirudin, 2010:6) menafsirkan puisi sebagai sebuah pendramaan pengamalan yang bersifat penafsiran dalam bahasa berirama. Puisi adalah karangan yang di dalamnya terdapat irama yang kuat, bahasanya pekat dan padat, serta kesatuan-kesatuan irama itu terwujud dalam bait-bait. Herman J Waluyo (dalam Khoirudin, 2010:6) menjelaskan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

b. Citraan Dalam Puisi

(8)

Pembentukan citraan dapat dilakukan penyair secara ekspresif, untuk mencapai gugahan perasaan lewat dua cara, yaitu lewat deskripsi dan lewat perlambangan yang mencapai puncaknya pada metafora.

Chairul Shaleh (dalam Khoirudin, 2010:16) menjelaskan bahwa pengimajian mempunyai peran untuk memberi gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus, membuat hidup (lebih hidup) gambaran dalam pengindraan, untuk menarik perhatian, memberi kesan mental atau bayangan visual penyair menggunakan gambaran angan-angan. Menurut Sayuti (dalam Widi, 2015:13-14) citraan dapat dibagi sesuai dengan jenis indra atau perasaan, antara lain:

1) Citraan Penglihatan (Visual Imagery)

Citraan penglihatan adalah citraan yang timbul oleh indra penglihatan. Dalam karya sastra, citraan penglihatan sangat produktif dipakai oleh pengarang untuk melukiskan keadaan tempat, pemandangan, atau bangunan, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:14). Citraan penglihatan merupakan citraan yang digunakan oleh pengarang untuk menghasilkan efek yang lebih puitis dengan mengajak pembaca untuk berimajinasi seolah-olah melihat apa yang digambarkan dalam baris tersebut.

2) Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)

Citraan pendengaran adalah citraan yang timbul oleh pendengaran. Citra pendengaran juga sering digunakan oleh pengarang, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15). Citra pendengaran dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara. 3) Citraan Gerakan (Movement Imagery/Kinaesthetic)

(9)

gambaran gerak pada umumnya. Citraan gerak juga sangat produktif dipakai dalam karya sastra karena mampu membangkitkan imaji pembaca, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15). Citraan gerak menggambarkan sesuatu yang sesungguhnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak. Citraan gerak membuat hidup dan gambaran jadi dinamis, Pradopo (dalam Widi, 2015:15).

4) Citraan Perabaan (Tactile/Thermal Imagery)

Menurut Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:15) citraan perabaan adalah citraan yang timbul melalui perabaan. Lebih lanjut menurut Nurgiantoro (dalam Widi, 2015:15-16) citraan rabaan memberikan rangsangan kepada pembaca mengenai hal-hal yang tidak bisa diraba seolah-olah bisa diraba dengan tangan. Pembaca dapat seolah-olah merasakan melalui kulit mengenai sifat-sifat dan bentuk benda yang disentuh.

5) Citraan Penciuman (Smell Imagery)

Citraan penciuman adalah pelukisan imajinasi yang diperoleh melalui pengalaman indra penciuman. Citraan penciuman dipakai untuk membangkitkan imaji pembaca dalam hal memperoleh pemahaman yang utuh atas teks yang dibaca melalui indra penciuman, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16). Melalui indra penciuman, aroma wangi dan aroma yang lain dapat dicium melalui hidung.

6) Citraan Pencecapan (Taste Imagery)

(10)

lidah. Jenis citraan pencecapan dalam karya sastra dipergunakan untuk menghidupkan imajinasi pembaca dalam hal yang berkaitan dengan rasa lidah, Al-Ma’ruf (dalam Widi, 2015:16). Rasa yang dicecap diantaranya adalah makanan, minuman, dan lainnya. Berikut ini beberapa contoh penggunaan citraan tersebut :

a. Citraan Penglihatan

(11)

Melalui kata-kata dalam kutipan di atas pembaca diajak untuk membayangkan kebahagiaan si penyair ketika bisa mengenal, melihat senyuman orang yang disukai/dicintai. Penyair menciptakan citraan penglihatan kepada pembaca dengan menggunakan pilihan kata yang dapat menggambarkan apa yang dilihatnya.

b. Citraan Pencecapan

Senyum manis bagaikan madu

(12)

a. Citraan Penglihatan

Sesak diriku melihat kau dengannya Di depan mataku sungguh menyiksa Tetesan air mata ini hanya jadi cerita

Pada baris tersebut, kata-kata yang dipilih penyair menimbulkan citraan diangan pembaca. Penyair mengajak pembaca untuk melihat sesak diri si penyair karena melihat kau dengannya, di depan mata si penyair sungguh menyiksa, tetesan air mata yang hanya jadi cerita.

b. Citraan Gerakan

Tak mampu lagi diriku bergerak di sudut sempit ini

Kata-kata dalam kutipan di atas penyair mengajak pembaca untuk melihat keadaan si penyair yang tubuhnya tak mampu bergerak di sudut sempit ini.

c. Citraan Perabaan

(13)

a. Citraan Penciuman

Sejuk udara di alam bebas memaksaku menggigil

Penyair dalam kutipan tersebut menggambarkan keadaan udara sejuk di alam bebas. Pembaca diajak untuk menghirup sejuk udara di alam bebas yang membuat badan menggigil.

b. Citraan Pendengaran

Gemercik hujan berganti dengan sinar bintang Kita bicara bersama dalam kedinginan

Penyair dalam kutipan tersebut mengajak pembaca untuk ikut mendengarkan gemercik hujan yang kemudian berganti dengan sinar bintang, dan mendengarkan percakapan penyair dalam kedinginan.

(14)

Akupun merasa begitu berarti disaat ku mampu mendekap erat

tubuhmu dengan cintaku

Hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup keningmu

Penyair melalui kata-katanya mengajak pembaca untuk membayangkan keadaan fisik yang terjadi di dalam puisi tersebut yaitu, mendekap erat tubuhmu dengan cintaku, dan hati terasa bahagia disaat bibirku mengecup keningmu.

d. Citraan Penglihatan

Daun dan rumput telah basah oleh hujan mala mini Namun sorot matamu bagaikan api unggun

Menghangatkan jiwaku menghilangkan dukaku membayangkan keadaan yang terjadi di dalam puisi tersebut. Pembaca diajak untuk melihat daun dan rumput yang telah basah oleh hujan malam ini, sorot matamu bagaikan api unggun, sampai awan hitam telah menghilang, di sudut malam hampir pagi.

I. Kerangka Berpikir

(15)

J. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa kalimat, kata-kata atau uraian yang dikaji. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2014:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Objek dan Subjek Penelitian

Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini mengkaji data kualitatif yaitu data yang berupa uraian atau pernyataan-peryantaan. Objek dalam penelitian ini berupa kumpulan beberapa puisi yang terdapat dalam

Analisis citraan pada puisi.com

Mendeskripsikan pengertian citraan dan jenis-jenisnya Mendeskripsikan

pengertian puisi

Identifikasi jenis citraan yang digunakan pada puisi.com

(16)

puisi.com. Subjek dalam penelitian ini adalah penggunaan jenis citraan yang ada di puisi.com

3. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian sangatlah mutlak keberadaannya. Di dalam sumber data tersebut, data-data dianalisis untuk menjawab permasalahan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber yang jelas dan pasti. Data penelitian ini berupa kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Kemudian, sumber data dalam penelitian ini adalah puisi.com bulan November dan Desember 2016.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang sudah ada yang berupa dokumen. Dokumen dapat berupa kumpulan beberapa puisi yang ada pada puisi.com. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode cari, simak, dan catat. Penulis mencari dan mengumpulkan beberapa puisi yang ada pada puisi.com, kemudian dari beberapa puisi tersebut akan diambil sebagai bahan untuk dianalisis.

5. Teknik Analisis Data

(17)

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain, Bogdan (dalam Moleong, 2014:248).

6. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, (Moleong, 2014:330). Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik trianggulasi teori yaitu dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran, dan kesesuaian data penelitian melalui satu atau lebih “Teori” yang berbeda.

7. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari perencanaan mencari puisi yang sudah dikenal dan paham mengenai puisi tersebut. Peneliti mengumpulkan data berupa puisi yang ada di puisi.com. Data tersebut diperoleh dari halaman website situs puisi.com. Kemudian peneliti akan memulai melakukan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan tersebut, selanjutnya data ini akan dikembangkan dan mencari buku panduan yang sesuai dengan topik yang sedang dianalisis. Pengumpulan dan analisis data dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2016.

8. Teknik Penyajian Hasil Analisis

(18)
(19)

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA.

Winarni, Retno. 2009. Bahasa Indonesia (Dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi). Salatiga:Widya Sari Press Salatiga. Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta:Pusat

Bahasa.

Pamungkas, Mardyan Khoirudin. 2010. Analisis Kumpulan Puisi Siti Atmamiah Dalam Buku Angin Pun Berbisik Tinjauan Struktural dan Relevansinya. Skripsi. Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Gaya merupakan cara yang digunakan pengarang dalam memaparkan gagasan sesuai dengan tujuan dan efek yang ingin dicapainya (Luxemburg dkk, 1984:104). Penggunaan eufemisme dan

efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk 6 (enam) bulan atau

Karya sastra puisi bersifat pemusatan (konsentrif) dan pemadatan (intensif). Pengarang tidak menjelaskan secara terperinci apa yang ingin diungkapkannya. Pengarang hanya

Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual,

Visual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (Depdiknas, 2007: 1262), yang berarti berarti dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata). Berarti gaya

Apakah Anda menjelaskan efek samping yang akan timbul dari obat yang akan digunakan untuk swamedikasi dan kontraindikasinya kepada pasien?. Apakah Anda menerangkan

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis

Berdasarkan delapan lirik lagu dari album perdana Andmesh Kamaleng ini, peneliti menemukan beberapa jenis penggunaan jenis diksi yang digunakan oleh pengarang,