• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas dan Fungsi Lembaga Tertinggi Negar (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas dan Fungsi Lembaga Tertinggi Negar (1)"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas dan Fungsi Lembaga Tertinggi Negara

Tugas dan Fungsi Lembaga Tertinggi Negara

Tugas MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) :

Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa

jabatannya

Mengubah dan menetapkan Undang Dasar Republik Indonesia 1945)

(Undang-UndangDasar)

· Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum

· Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan

Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya

· Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,

atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya

· Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan

Wakil Presiden dalam masa jabatannya

· Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa

jabatannya

Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap

dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler.

Tugas DPD (Dewan Perwakilan Rakyat) :

Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah,

pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan

perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas

RUU tersebut.

· Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan

pajak, pendidikan, dan agama.

· Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota

Badan Pemeriksa Keuangan

.

· Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,

pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan

sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan,

dan agama.

Tugas Lembaga Tinggi Negara

(2)

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas

Angkatan Darat

,

Angkatan Laut

, dan

Angkatan Udara

Mengajukan Rancangan

Undang-Undang

kepada

Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR). Presiden

melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan

RUU menjadi UU.

Menetapkan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

(dalam kegentingan yang

memaksa)

Menetapkan

Peraturan Pemerintah

Mengangkat dan memberhentikan

menteri-menteri

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan

DPR

Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

Menyatakan keadaan bahaya

Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden

memperhatikan pertimbangan

DPR

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan

Mahkamah Agung

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU

Meresmikan anggota

Badan Pemeriksa Keuangan

yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan

pertimbangan

Dewan Perwakilan Daerah

Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh

Komisi Yudisial

dan disetujui DPR

Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR

Tugas DPR (Dewan Perwakilan Daerah) :

Membentuk

Undang-Undang

yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan

bersama

· Membahas dan memberikan persetujuan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

· Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang

tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan

· Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

· Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah

· Memilih anggota

Badan Pemeriksa Keuangan

dengan memperhatikan pertimbangan DPD

· Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara

yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;

· Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota

Komisi Yudisial

· Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan

sebagai hakim agung oleh Presiden

· Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk

ditetapkan;

· Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima penempatan

duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi

(3)

perjanjian dengan negara lain

· Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat

· Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat

pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.

Tugas MA (Mahkamah Konstitusi) :

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji

peraturan perundang-undangan

di bawah

Undang-Undang

, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang

· Mengajukan 3 orang anggota

Hakim Konstitusi

· Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden member

grasi

dan

rehabilitasi

Tugas MK (Mahkamah Agung) :

Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk

menguji

Undang-Undang

terhadap

Undang-Undang Dasar

, memutus sengketa kewenangan

lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai

politik, dan memutus perselisihan tentang hasil

Pemilihan Umum

· Wajib memberi putusan atas pendapat

Dewan Perwakilan Rakyat

mengenai dugaan pelanggaran

oleh

Presiden

dan/atau

Wakil Presiden

menurut UUD 1945.

Tugas BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) :

BPK meminta, memeriksa, meneliti pertanggungjawaban atas penguasaan keuangan negara,

serta mengusahakan keseragaman baik dalam tata cara pemeriksaan dan pengawasan maupun

dalam penatausahaan keuangan negara.

· BPK mengadakan dan menetapkan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

· BPK melakukan penelitian, penganalisaan terhadap pelaksanaan peraturan per-undangan di

bidang keuangan.

Wewenang, Tugas, Fungsi Lembaga Negara

1. MPR :

Wewenang MPR :

a. Mengubah dan menetapakan UUD. b. Melantik Presiden dan/atauWakil Presiden.

c. Dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden. 2. DPR :

Tugas-tugas DPR :

(4)

b. Membahas rancangan undang-undang (RUU) bersama Presiden [Pasal 20 ayat (2)].

c. Membahas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) bersama Presiden [Pasal 23 ayat (2)].

Fungsi DPR :

a. Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam pembentukan undang-undang.

b. Fungsi anggaran, berwenang menyusun dan menetapakan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) bersama Presiden.

c. Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap pemerintah dalam pelaksanakan undang undang. Hak-hak DPR :

a. Hak interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta keterangan kepada Presiden.

b. Hak angket, yaitu hak DPR untuk mengadakan penyelidikan atas suatu kebijaksanaan Presiden. c. Hak menyampaikan pendapat.

d. Hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul, dan pendapat.

e. Hak imunitas, yaitu hak DPR untuk tidak ditutut di pengadilan karena peryataan/pendapat yang disampaikan dalam rapat.

f. Hak mengajukan usul RUU. 3. DPD :

Tugas-tugas DPD :

a. Menagajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengolaan sumber daya alam serta yang berkaitan dengan pertimbangan kekuasaan pusat dan daerah.

b. Ikut membahas undang-undang yang berkaitan denagan otonomi daerah, hubungan pusat-daerah, pembetukan, pemekaran, dan pengabungan daerah pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi, serta perimbangan keungan pusat dan daerah.

c. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

d. Dapat mengawasi pelaksanaan undang-undang berkaitan denagan otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lain, pelaksannan APBN, pajak, pendidikan, agama, serta

(5)

4. Presiden :

Tugas legislatif Presiden :

a. Membantuk undang-undang [Pasal 5 ayat(1)].

b. Menetapakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang bila keadaan memaksa [Pasal 22]. c. Presiden berhak menetapkan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan undang-undang sebagaimana

mestinya [Pasal 5 ayat (92)]. 5. BPK:

Tugas BPK : Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. 6. Kekuasaan Kehakiman :

a. Mahkamah Agung (MA) : Suatu badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman

Tugas MA : Mengawasi jalannya undang-undang dan memberi sanksi terhadap segala pelanggaran terhadap undang-undang.

b. Mahkamah Konstitusi (MK) : Sebuah lembaga baru di wilayah kekuasaan kehakiman. Wewenang MK :

1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final. 2) Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar.

3) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar.

4) Memutus pembubaran partai politik. 5) Memutus perselisihan hasil pemilu.

c. Komisi Yudisial (KY) : Lembaga negara yang dibentuk berdasarkan undang-undang. Fungsi KY : mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan calon hakim agung.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

(6)

mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna

MPR. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi

negara.Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya

lembaga negara.Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka

MPR termasuk lembaga negara.

Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang

sebagai berikut :

1. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;

2. melantik presiden dan wakil presiden;

3. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang

dasar.

MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak berikut ini:

1. mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar;

2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;

3. memilih dan dipilih;

4. membela diri;

5. imunitas;

6. protokoler;

7. keuangan dan administratif.

Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. mengamalkan Pancasila;

b. melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;

c. menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional;

d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan;

(7)

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga

negara.Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan

hasil pemilu.DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi

disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota.

Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut:

a. jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;

b. jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak- banyak 100

orang;

c. jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak- banyaknya 50

orang.

Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berdomisili di ibu kota

negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota DPR yang

baru mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang

paripurna DPR.

Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini :

1. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang.

2. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk menetapkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

3. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap

pemerintahan yang menjalankan undang-undang.

DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.

1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai

kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi kehidupan

masyarakat.

2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu

pemerintah yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(8)

3. Dewan Perwakilan Daerah

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara baru yang sebelumnya tidak

ada.DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga

negara.DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.

Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya

empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota

DPR.Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPD berdomisili di

daerah pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di ibu kota Republik Indonesia.

Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.

Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut.

a) Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi

daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan

keuangan pusat dan daerah.

b) Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat

dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber

daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.

c) Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-undang,

RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.

d) Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomi

daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan

keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.

4. Presiden dan Wakil Presiden

(9)

Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia

Tahun 1945, Presiden mempunyai wewenang sebagaiberikut:

1. membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan PerwakilanRakyat.

2. mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara Indonesia di negarasahabat. Duta

bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu kota negarasahabat itu. Sedangkan konsul

adalah lembaga yang mewakili negara Indonesiadi kota tertentu di bawah kedutaan besar kita.

3. menerima duta dari negara lain

4. memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negaraIndonesia atau

warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baikIndonesia.

Sebagai seorangkepala pemerintahan, presiden mempunyai kekuasaan tertinggi

untukmenyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia. Wewenang, hak dan kewajibanPresiden

sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:

1. memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar

2. berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR

3. menetapkan peraturan pemerintah

4. memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan

peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusadan Bangsa

5. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MahkamahAgung. Grasi

adalah pengampunan yang diberikan oleh kepala negara kepadaorang yang dijatuhi hukuman.

Sedangkan rehabilitasi adalah pemulihan namabaik atau kehormatan seseorang yang telah

dituduh secara tidak sah atau dilanggarkehormatannya.

6. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Amnestiadalah

pengampunan atau pengurangan hukuman yang diberikan oleh negarakepada tahanan-tahanan,

terutama tahanan politik. Sedangkan abolisi adalahpembatalan tuntutan pidana.

Selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, seorang presiden jugamerupakan

panglima tertinggi angkatan perang. Dalam kedudukannya seperti ini,presiden mempunyai

wewenang sebagai berikut:

1. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara laindengan

persetujuan DPR

2. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

(10)

5. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan

kehakiman.Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi

di negara kita.Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum,

peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara (PTUN).

Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangandi bawah

undang-undang terhadap undang-undang, danmempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh

undang-undang;

2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;

3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

6. Mahkamah Konstitusi

Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik

Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor24tahun 2003tentang

Mahkamah Konstitusi.Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yangputusannya bersifat final untuk:

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presidendan/atau

Wakil Presiden diduga:

7. Komisi Yudisial

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut ini:

1. mengusulkan pengangkatan hakim agung;

2. menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta

memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.Anggota Komisi Yudisial diangkat dan

diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.Anggota Komisi Yudisial terdiri atas

seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang

anggota. Masa jabatan anggota Komisi Yudisial lima tahun.

(11)

Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya.Untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan

mandiri.Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara.

Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya.Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. BPKberkedudukan di ibu kota

negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

1.

Mahkamah Agung (disingkat MA)

Menurut UU No.5 tahun 2004.Mahkamah Agung Indonesia adalah lembaga tinggi negara dalam

sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman

bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.

Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan

peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

Lembaga ini terdiri dari pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang sekretaris.Pimpinan dan

hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim agung.jumlah hakim agung paling banyak 60

(enam puluh) orang.

Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, dan diangkat oleh Presiden.

Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung:

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban & wewenang MA adalah:

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di

bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh

Undang-Undang

Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi

Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.

Untuk dapat diangkat menjadi Hakim Agung seorang calon harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut :

a. warganegara Indonesia;

b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. setia kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan ideologi nasional,

kepada Proklamasi 17 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 serta kepada revolusi

kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mengemban amanat penderitaan rakyat;

(12)

Kontra Revolusi G.30.S/PKI” atau organisasi terlarang lainnya;

e. berijazah sarjana hukum atau sarjana lain dan mempunyai keahlian di bidang hukum;

f. berumur serendah-rendahnya 50 (lima puluh) tahun;

g. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding

atau 10 (sepuluh) tahun sebagai Hakim Tingkat Banding;

h. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela

2.

Mahkamah Konstitusi (MK)

Menurut UU No.4 tahun 2003.Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi

negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman

bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan

oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh

Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah

Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.

Kewajiban dan wewenang MK:

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban & wewenang MK adalah:

Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final

untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar,

memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh

UUD 1945,

memutus pembubaran partai politik, dan

memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi putusan atas

pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden

dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

UU RI NOMOR 8 TAHUN 2003, TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 24 TAHUN 2003

TENTANG MK :

I. ayat 4f : pemilihan ketua dan wakil ketua MK dilakukan 1X rapat pemilihan

II. ayat 4g : calon yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan sebagaimana maksud ayat

(4f) ditetapkan sebagai Ketua MK

III. ayat 4g : calon yang memperoleh suara terbanyak ke dua dalam pemilihan sebagaimana

maksud ayat (4f) ditetapkan sebagai Wakil Ketua MK

(13)

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2004

yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim

agung.Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi

hukum, dan anggota masyarakat.

Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat Negara, terdiri dari 7 orang (termasuk Ketua dan Wakil

Ketua yang merangkap Anggota).

Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama masa 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat

dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilih 7 (tujuh) orang yang ditetapkan sebagai anggota

Komisi Yudisial periode 2005-2010 melalui Keputusan Presiden tanggal 2 Juli 2005. Dan

selanjutnya pada tanggal 2 Agustus 2005, ketujuh anggota Komisi Yudisial mengucapkan

sumpah dihadapan Presiden, sebagai awal memulai masa tugasnya.

Kewenangan Komisi Yudisial:

Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

BAB IV Pasal 26

Untuk dapat diangkat menjadi Anggota Komisi Yudisial harus memenuhi syarat:

a. warga negara Indonesia;

b. bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;

c. berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi 68 (enam puluh delapan) tahun

pada saat proses pemilihan;

d. mempunyai pengalaman di bidang hukum paling singkat 15 (lima belas) tahun;

e. memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan; dan

(14)

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum

untuk masa jabatan selama lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru

mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna

MPR. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi

negara.Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya

lembaga negara.Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka

MPR termasuk lembaga negara.

Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang

sebagai berikut :

1. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;

2. melantik presiden dan wakil presiden;

3. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang

dasar.

MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak berikut ini:

1. mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar;

2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;

3. memilih dan dipilih;

4. membela diri;

5. imunitas;

6. protokoler;

7. keuangan dan administratif.

Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a. mengamalkan Pancasila;

b. melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;

(15)

d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan;

e. melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga

negara.Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan

hasil pemilu.DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi

disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota.

Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut:

a. jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;

b. jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak- banyak 100

orang;

c. jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak- banyaknya 50

orang.

Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berdomisili di ibu kota

negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota DPR yang

baru mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang

paripurna DPR.

Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini :

1. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang.

2. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk menetapkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

3. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap

pemerintahan yang menjalankan undang-undang.

DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.

1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai

kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi kehidupan

masyarakat.

(16)

3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DR untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan

pemerintah mengenai kejadian yang luar biasa yang terdapat di dalam negeri disertai dengan

rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak

angket. Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk komisi-komisi yang bekerja

sama dengan pemerintah sebagai mitra kerja.

3. Dewan Perwakilan Daerah

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara baru yang sebelumnya tidak

ada.DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga

negara.DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.

Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya

empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota

DPR.Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPD berdomisili di

daerah pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di ibu kota Republik Indonesia.

Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun.

Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut.

a) Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi

daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan

keuangan pusat dan daerah.

b) Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat

dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber

daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah.

c) Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-undang,

RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.

d) Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomi

daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan

daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan

keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.

4. Presiden dan Wakil Presiden

(17)

bersumpah atau mengucapkan janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR.Setelah

dilantik, presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan program yang

telah ditetapkan sendiri.Dalam menjalankan pemerintahan, presiden dan wakil presiden tidak

boleh bertentangan dengan UUD 1945.Presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan

sesuai dengan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia

Tahun 1945, Presiden mempunyai wewenang sebagaiberikut:

1. membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan PerwakilanRakyat.

2. mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara Indonesia di negarasahabat. Duta

bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu kota negarasahabat itu. Sedangkan konsul

adalah lembaga yang mewakili negara Indonesiadi kota tertentu di bawah kedutaan besar kita.

3. menerima duta dari negara lain

4. memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negaraIndonesia atau

warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baikIndonesia.

Sebagai seorangkepala pemerintahan, presiden mempunyai kekuasaan tertinggi

untukmenyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia. Wewenang, hak dan kewajibanPresiden

sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:

1. memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar

2. berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR

3. menetapkan peraturan pemerintah

4. memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan

peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusadan Bangsa

5. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MahkamahAgung. Grasi

adalah pengampunan yang diberikan oleh kepala negara kepadaorang yang dijatuhi hukuman.

Sedangkan rehabilitasi adalah pemulihan namabaik atau kehormatan seseorang yang telah

dituduh secara tidak sah atau dilanggarkehormatannya.

6. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Amnestiadalah

pengampunan atau pengurangan hukuman yang diberikan oleh negarakepada tahanan-tahanan,

terutama tahanan politik. Sedangkan abolisi adalahpembatalan tuntutan pidana.

(18)

1. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara laindengan

persetujuan DPR

2. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

3. menyatakan keadaan bahaya

5. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan

kehakiman.Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi

di negara kita.Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum,

peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara (PTUN).

Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangandi bawah

undang-undang terhadap undang-undang, danmempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh

undang-undang;

2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;

3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

6. Mahkamah Konstitusi

Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik

Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor24tahun 2003tentang

Mahkamah Konstitusi.Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yangputusannya bersifat final untuk:

Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presidendan/atau

Wakil Presiden diduga:

7. Komisi Yudisial

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut ini:

1. mengusulkan pengangkatan hakim agung;

2. menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

(19)

seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang

anggota. Masa jabatan anggota Komisi Yudisial lima tahun.

8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya.Untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan

mandiri.Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara.

Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya.Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. BPKberkedudukan di ibu kota

negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

1.

Mahkamah Agung (disingkat MA)

Menurut UU No.5 tahun 2004.Mahkamah Agung Indonesia adalah lembaga tinggi negara dalam

sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman

bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya.

Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan

peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

Lembaga ini terdiri dari pimpinan, hakim anggota, panitera, dan seorang sekretaris.Pimpinan dan

hakim anggota Mahkamah Agung adalah hakim agung.jumlah hakim agung paling banyak 60

(enam puluh) orang.

Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung, dan diangkat oleh Presiden.

Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung:

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban & wewenang MA adalah:

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di

bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh

Undang-Undang

Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi

Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.

Untuk dapat diangkat menjadi Hakim Agung seorang calon harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut :

a. warganegara Indonesia;

(20)

c. setia kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan ideologi nasional,

kepada Proklamasi 17 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 serta kepada revolusi

kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mengemban amanat penderitaan rakyat;

d. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi

massanya atau bukan seseorang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam “Gerakan

Kontra Revolusi G.30.S/PKI” atau organisasi terlarang lainnya;

e. berijazah sarjana hukum atau sarjana lain dan mempunyai keahlian di bidang hukum;

f. berumur serendah-rendahnya 50 (lima puluh) tahun;

g. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding

atau 10 (sepuluh) tahun sebagai Hakim Tingkat Banding;

h. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela

2.

Mahkamah Konstitusi (MK)

Menurut UU No.4 tahun 2003.Mahkamah Konstitusi (disingkat MK) adalah lembaga tinggi

negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman

bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan

oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh

Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah

Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.

Kewajiban dan wewenang MK:

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban & wewenang MK adalah:

Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final

untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar,

memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh

UUD 1945,

memutus pembubaran partai politik, dan

memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum Wajib memberi putusan atas

pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden

dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

UU RI NOMOR 8 TAHUN 2003, TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 24 TAHUN 2003

TENTANG MK :

I. ayat 4f : pemilihan ketua dan wakil ketua MK dilakukan 1X rapat pemilihan

(21)

III. ayat 4g : calon yang memperoleh suara terbanyak ke dua dalam pemilihan sebagaimana

maksud ayat (4f) ditetapkan sebagai Wakil Ketua MK

3.

Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2004

yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim

agung.Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi

hukum, dan anggota masyarakat.

Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat Negara, terdiri dari 7 orang (termasuk Ketua dan Wakil

Ketua yang merangkap Anggota).

Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama masa 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat

dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilih 7 (tujuh) orang yang ditetapkan sebagai anggota

Komisi Yudisial periode 2005-2010 melalui Keputusan Presiden tanggal 2 Juli 2005. Dan

selanjutnya pada tanggal 2 Agustus 2005, ketujuh anggota Komisi Yudisial mengucapkan

sumpah dihadapan Presiden, sebagai awal memulai masa tugasnya.

Kewenangan Komisi Yudisial:

Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

BAB IV Pasal 26

Untuk dapat diangkat menjadi Anggota Komisi Yudisial harus memenuhi syarat:

a. warga negara Indonesia;

b. bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;

c. berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi 68 (enam puluh delapan) tahun

pada saat proses pemilihan;

d. mempunyai pengalaman di bidang hukum paling singkat 15 (lima belas) tahun;

e. memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan; dan

(22)

Tugas, peran, fungsi dan wewenang LEMBAGA NEGARA

Tugas, peran, fungsi dan wewenang DPR

Dalam melaksanakan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan, DPR mempunyai tugas dan wewenang antara lain:

 Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan

bersama

 Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan

Pernerintah Pengganti Undang-Undang

 Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang diajukan oleh DPD yang

berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I

 Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-undang yang diajukan oleh

DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I

 Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan Rancangan Undang-Undàng yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I

 Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden dengan

memperhatikan pertimbangan DPD

 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap

pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama

(23)

 Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara

yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

 Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan pendapat  Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat

 Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar

(24)

Tugas, peran, fungsi dan wewenang MPR

Tugas dan wewenang MPR diatur dalam UUD 1945 dan UU Nomor 27 Tahun 2009. Ketentuan dalam UUD 1945

(Bab II Pasal 2 dan 3)

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan

Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diat ur lebih lanjut dengan undangundang.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara. (3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan

dengan suara yang terbanyak.

Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang Undang Dasar. (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan

Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UndangUndang Dasar. Ketentuan dalam UU Nomor 27 Tahun 2009

Pasal 4 MPR mempunyai tugas dan wewenang:

a. mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;

b. melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang Paripurna Majelis;

c. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;

(25)

e. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;

(26)

MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD

MPR berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam mengubah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, anggota MPR tidak dapat mengusulkan pengubahan terhadap Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diajukan oleh sekurangkurangnya 1/3 (satu pertiga) dari jumlah anggota MPR. Setiap usul pengubahan diajukan secara tertulis dengan menunjukkan secara jelas pasal yang diusulkan diubah beserta alasannya.

Usul pengubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diajukan kepada pimpinan MPR. Setelah menerima usul pengubahan, pimpinan MPR memeriksa kelengkapan persyaratannya, yaitu jumlah pengusul dan pasal yang diusulkan diubah yang disertai alasan pengubahan yang paling lama dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari sejak usul diterima pimpinan MPR. Dalam pemeriksaan, pimpinan MPR mengadakan rapat dengan pimpinan fraksi dan pimpinan Kelompok Anggota MPR untuk membahas kelengkapan persyaratan.

Jika usul pengubahan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan, pimpinan MPR memberitahukan penolakan usul pengubahan secara tertulis kepada pihak pengusul beserta alasannya. Namun, jika pengubahan dinyatakan oleh pimpinan MPR memenuhi kelengkapan persyaratan, pimpinan MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR paling lambat 60 (enam puluh) hari. Anggota MPR menerima salinan usul pengubahan yang telah memenuhi kelengkapan persyaratan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilaksanakan sidang paripurna MPR.

Sidang paripurna MPR dapat memutuskan pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota ditambah 1 (satu) anggota.

Melantik Presidan Dan Wakil Presiden Hasil Pemilu

MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum dalam sidang paripurna MPR. Sebelum reformasi, MPR yang merupakan lembaga tertinggi negara memiliki kewenangan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dengan suara terbanyak, namun sejak reformasi bergulir, kewenangan itu dicabut sendiri oleh MPR. Perubahan kewenangan tersebut diputuskan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-7 (lanjutan 2) tanggal 09 November 2001, yang memutuskan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, Pasal 6A ayat (1). Memutuskan Usul DPR Untuk Memberhentikan Persiden Dan Atau Wakil Persiden Dalam Masa Jabatannya

(27)

MPR wajib menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk memutuskan usul DPR mengenai pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden pada masa jabatannya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak MPR menerima usul. Usul DPR harus dilengkapi dengan putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Keputusan MPR terhadap usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden diambil dalam sidang paripurna MPR yang dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 (tiga perempat) dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota yang hadir.

Melantik Wakil Presiden Menjadi Presiden

Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai berakhir masa jabatannya.

Jika terjadi kekosongan jabatan Presiden, MPR segera menyelenggarakan sidang paripurna MPR untuk melantik Wakil Presiden menjadi Presiden. Dalam hal MPR tidak dapat mengadakan sidang, Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan rapat paripurna DPR. Dalam hal DPR tidak dapat mengadakan rapat,Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

Memilih Wakil Presiden

Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, MPR menyelenggarakan sidang paripurna dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari untuk memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya. Memilih Presiden Dan Wakil Presiden

Apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, MPR menyelenggarakan sidang paripurna paling lambat 30 (tiga puluh) hari untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.

(28)

Mahkamah Agung memiliki 5 fungsi pokok yaitu peradilan, pengawasan, mengatur, nasihat, dan administratif.

1. FUNGSI PERADILAN

a. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar.

b. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir - semua sengketa tentang kewenangan mengadili.

-permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 28, 29,30,33 dan 34 Undang-undang Mahkamah Agung No. 14 Tahun 1985)

-semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan Pasal 78 Undang-undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985)

(29)

tinggi (Pasal 31 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985). 2. FUNGSI PENGAWASAN

a. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan Pokok Kekuasaan Nomor 14 Tahun 1970).

b. Mahkamah Agunbg juga melakukan pengawasan :

-terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Kekuasaan Kehakiman, yakni dalam hal menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi kebebasan Hakim (Pasal 32 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

-Terhadap Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985).

3. FUNGSI MENGATUR

a. Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-Undang-undang No.14 Tahun 1985). b. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana

dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang.

4. FUNGSI NASEHAT

(30)

(Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaannya.

b. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).

5. FUNGSI ADMINISTRATIF

a. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.

b. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-(Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman). 6. FUNGSI LAIN-LAIN

Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

(31)

Tugas Dan Wewenang Presiden

Presiden Republik Indonesia dalam menjalankan tugas sebagai kepala Negara dibantu oleh satu orang wakil Presiden(Wapres) dan dibantu oleh Mentri-Mentri yang masing-masing Mentri mengepalai bidang-bidang tertentu. Presiden memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan hal-hal tersebut di bawah ini,

1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim Konstitusi.

2. Mengangkat duta dan konsul untuk Negara lain dengan pertimbangan DPR. 3. Menerima duta dari Negara lain dengan pertimbangan DPR.

4. Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari MA(Mahkamah Agung). 5. Memberikan Amnesti dan Abolisasi Rehabilitasi dengan pertimbangan dari DPR.

6. Memegang kekuasan tertinggi atas AU(Angkatan Udara), AD(Angkatan Darat) dan AL(Angkatan Laut) 7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh Undang-Undang.

8. Menyatakan perang dengan Negara lain, damai dengan Negara lain dan perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan DPR.

9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mempengaruhi beban keuangan Negara dan mengharuskan adanya perubahan/pembentukan Undang-Undan harus dengan persetujuan DPR.

B. Deskripsi Umum Pelaksanaan Kekuasaan Presiden Dimasa Orde Baru Dalam banyak literatur telah dinyatakan bahwa UUD 1945 memberikan kekuasaan yang besar pada Presiden RI untuk

menyelenggarakan roda kenegaraan, Ismail Suny membagi kekuasaan Presiden RI berdasarkan UUD 1945 menjadi :

Sedangkan H.M. Ridwan Indra dan Satya Arinanto membaginya kedalam : 1. Kekuasaan dalam bidang Eksekutif

2. Kekuasaan dalam bidang Legislatif 3. Kekuasaan sebagai kepala Negara 4. Kekuasaan dalam bidang Yudikatif

(32)

mendasarkan dirinya pada UUD 1945, ternyata cenderung memanfaatkan secara negatif peluang yang diberikan UUD 1945 yaitu : Kekuasaan yang sangat besar yang terpusat pada lembaga kepresidenan. Soekarno menjalankan kekuasaannya dengan mengunakan konsep demokrasi terpimpin. Konsep ini telah terbukti mengandung karakteristik otoritarian yang kental, dengan terpusatnya kekuasaan pemerintahan pada satu orang saja.

(33)

Tugas dan wewenang Ketua Badan Pemeriksa Keuangan

Tugas dan wewenang Ketua Badan Pemeriksa Keuangan meliputi: a.pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan kelembagaan BPK;

b.pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara umum; dan c.hubungan kelembagaan dalam negeri dan luar negeri.

Pasal 4

Tugas dan wewenang Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan meliputi: a.pelaksanaan tugas penunjang dan Sekretariat Jenderal, dan

b.penanganan kerugian negara. Pasal 5

Tugas dan wewenang Anggota I meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.

Pasal 6

Tugas dan wewenang Anggota II meliputi:

a.pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang perekonomian dan perencanaan pembangunan nasional, dan

b.pemeriksaan investigatif. Pasal 7

Tugas dan wewenang Anggota III meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang lembaga negara, kesejahteraan rakyat, kesekretariatan negara, aparatur negara, riset dan teknologi.

Pasal 8

Tugas dan wewenang Anggota IV meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang lingkungan hidup, pengelola sumber daya alam, dan infrastruktur.

Pasal 9

Tugas dan wewenang Anggota V meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Wilayah I (Sumatera dan Jawa).

Pasal 10

(34)

Pasal 11

Tugas dan wewenang Anggota VII meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara bidang kekayaan negara yang dipisahkan.

Pasal 12

(35)

Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi (MK)

Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstusi menurut UUD 1945 adalah :

1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.

Catatan :

Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi diawali dengan perubahan ketiga UUD 1945 dalam Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B yang disahkan pada 9 November 2001. Setelah disahkannya perubahan ketiga UUD 1945, maka dalam rangka menunggu pembentukan Mahkamah Konstitusi, MPR menetapkan Mahkamah Agung menjalankan fungsi MK untuk sementara sebagaimana diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 hasil perubahan keempat.

DPR dan pemerintahan kemudian membuat Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi. Setelah melalui pembahasan mendalam, DPR dan Pemerintah menyetujui secara bersama Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003 dan disahkan oleh Presiden pada hari itu. Dua hari kemudian, pada tanggal 15 Agustus 2003, Presiden mengambil sumpah jabatan para hakim Konstitusi di Istana Negara pada tanggal 16 Agustus 2003.

Ketua Mahkamah Konstitusi RI yang pertama adalah Prof . Dr. Jimly Asshiddiqie SH. Guru besar hukum tata Negara Universitas Indonesia kelahiran 17 April 1956 ini terpilih pada rapat internal antar anggota hakim Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Agustus 2003.

Sumber : http//id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah Konstitusi.

(36)

TUGAS DAN WEWENANG KOMISI YUDISIAL

Wewenang Komisi Yudisial:

Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

Tugas Komisi Yudisial:

Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung Komisi Yudisial mempunyai tugas:

a. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung; b. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung; c. Menetapkan calon Hakim Agung; dan

d. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim Komisi Yudisial mempunyai tugas:

a. Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,

b. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan

c. Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.

Pertanggungjawaban dan Laporan

(37)

Tugas dan wewenang Deewan Perwakilan Daerah (DPD)

Tugas dan wewenang Deewan Perwakilan Daerah (DPD) diatur dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPD, DPR, dan DPRD. Berikut kutipannya.

Bagian Ketiga : Tugas dan Wewenang

Pasal 224

(1) DPD mempunyai tugas dan wewenang:

a. Dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,

serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;

b. Ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

c. Ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR, yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

d. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;

e. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya,

pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama;

f. Menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan undang- undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk

ditindaklanjuti;

g. Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang berkaitan dengan APBN; h. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK; dan

(38)

pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,

serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

(2) Dalam menjalankan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, anggota DPD dapat melakukan rapat dengan pemerintah daerah, DPRD, dan unsur masyarakat di daerah pemilihannya.

Pasal 225

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, DPD menyusun anggaran yang dituangkan dalam program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam menyusun program dan kegiatan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk memenuhi kebutuhannya, DPD dapat menyusun standar biaya khusus dan mengajukannya kepada Pemerintah untuk dibahas bersama.

(3) Pengelolaan anggaran DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD di bawah pengawasan Panitia Urusan Rumah Tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) DPD menetapkan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran DPD dalam peraturan DPD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) DPD melaporkan pengelolaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada publik dalam laporan kinerja tahunan.

Pasal 226

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 diatur dengan peraturan DPD tentang tata tertib.

Tugas dan fungsi beserta visi-misi Menteri Negara.

Dalam UUD 1945, Bab V tentang Kementerian Negara, Pasal 17 disebutkan: (1) Presiden dibantu oleh menterimenteri negara.

(2) Menterimenteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. *) (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. *)

(39)

1. Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kementerian Negara Ristek mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI Pembangunan IPTEK 2025 :

”Iptek sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa”

MISI Pembangunan IPTEK 2025 :

Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan;

Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan Iptek;

Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing bangsa di era global;

Meningkatkan difusi Iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan Iptek termasuk pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi Iptek;

Mewujudkan SDM, Sarana dan Prasarana serta Kelembagaan Iptek yang berkualitas dan kompetitif;

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge based society).

2. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman, tinggi dikotomus, lebar tajuk, bobot per buah, panjang buah, dan diameter buah yang meningkat, diameter batang

Tunas muncul pada pangkal batang. Pangkal batang ini terdapat di dalam tanah. Tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru dan membentuk rumpun. Contohnya, tanaman

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti berdasarkan masalah di atas agar hasil belajar mengukur sudut siswa meningkat dan tercipta proses pem belajaran yang aktif,

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2015 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi maka dengan ini Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - III pada Bagian Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Gunung Mas akan

Berdasarkan h Pembangunan Saluran Dr berdasarkan hasil Klarifi Nomor : 11.86/PPBJ/PP Jasa Program Program Asahan T.A 2017,

Ayat (1) huruf d Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2070 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,bahwatidakadapenawaran yang lulus evaluasi penawaran. maka pelelangan