Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Jabatan
bagi Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Ratna Widyastuti
1, Fadelis Sukya
2, Jefri Rendra Wiratmaja
3Teknik Informatika, Politeknik Kediri Jln. Mayor Bismo no. 27 Kediri Email : nana89widya@gmail.com
Abstrak— Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang dikenal dengan Diklatpim merupakan upaya untuk membentuk sosok seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi(jabatan) yang ditempatinya. Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pelakasana diklatpim untuk memperoleh jabatan, makadiperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima jabatan.Untuk membantu penentuan dalam menetapkan peserta yang layak menerima jabatan makadibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan.Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem PendukungKeputusan adalah dengan menggunakan pencocokan profile (profile macthing).
Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari alternatif terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yangtelah ditentukan dengan mengggunakan metode pencocokan profil (profile matching). Metode ini dipilih karenamampu menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima jabatan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan menentukan aspek dan mencari nilai bobot untuk setiap aspek, mencari GAP antara profile dengankeadaan data dari peserta diklatpim. Kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu peserta diklatpim terbaik.
Kata Kunci— Diklatpim, SPK, Profile Matching I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia di dalam suatu instansi merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kemajuan dan kualitas instansi dalam mencapai tujuan. Pemilihan jabatan merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi perencanaan karir pegawai (peserta diklat) dan juga meremajakan suatu posisi jabatan agar diduduki oleh seseorang yang mempunyai kriteria-kriteria yang cocok untuk menempati suatu jabatan.
Untukmembantuproses pencocokan jabatan yang tepat pada suatu pendidikan dan pelatihankepemimpinan(diklatpim), perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yangdapat memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi pengembangan potensi setiap peserta diklat.Adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkandapat mengurangi subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap peserta diklat kepemimpinan, sehinggapeserta diklatlayak mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
Pembuatan sistem pendukung keputusan
denganmenggunakan metode profile matching analisys ini dimaksudkan agarproses pencocokan jabatan dapat berjalan
parapengambil keputusan atau pelaksana diklat untuk mengevaluasi jabatan yang diberikan kepada peserta diklat. Apakah peserta diklatpim sudah layak menempati jabatan yang diusulkannya. Dengan adanya penilaian yang baik yaitusecara objektif maka diharapkan kesenjangan antar peserta diklat tidak akan terjadi dan juga akanmemberikan motivasi kepada seluruh peserta diklat untuk memberikan yang terbaik kepada instansi.
II. LANDASAN TEORI
A. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan atau yang dikenal dengan diklatpim merupakan upaya untuk membentuk sosok seorang pemimpin yang sesuai dengan posisi yang ditempatinya. Sebagai suatu upaya, diklatpim merupa-kan hal yang harus diapresiasi. Namun demikian, berdasarkan pengelaman empi-ris, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki agar diklatpim benar-benar menghasilkan sosok yang diharapkan. Atau dengan kata lain, perlu adanya revita-lisasi terhadap Diklatpim.
Upaya untuk merevitalisasi diklatpim, yang diharapkan menjadi kawah candradimuka SDM aparatur, memang bukan hal yang mudah. Namun demikian, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan agar keluaran diklatpim benar-benar atau paling tidak mendekati sosok SDM aparatur yang mempunyai kompetensi yang diharapkan.
B. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS)didefi-nisikan oleh Michael S. Scott Morton sebagai sistem berbasis komputerinter-aktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan datadan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur(Turban dkk., 2005).
Menurut Little (1970), Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagaisekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemroses dan penilaian gunamembantu para manajer mengambil keputusan (Turban dkk., 2005).
Sistem Pendukung Keputusan menurut Alters Keen merupakan sisteminformasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, danpemanipula-sian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilankeputusan dalam situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnyadibuat (Kusrini, 2007).
a. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
c. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripadaefisi-ensinya.
Sistem Pendukung Keputusan berhubungan dengan kegiatan pengambilan keputusan, sehingga perlu mengetahui dengan baik bagaimana proses pengam-bilan keputusan dilakukan. Proses pengambilan keputusan melibatkan 4 taha-pan, seperti pada Gambar 2.1, yaitu:
1) Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang terjadisehingga masalah yang terjadi bisa diidentifikasi dan didefinisikan, biasanyadilakukan analisis berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya. Dari tahapini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan Masalah.
2) Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan, danmenganalisis semua pemecahan yang mungkin, yaitu melalui pembuatan modelyang bisa mewakili kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan keluaranberupa dokumen Alternatif Solusi.
Gambar. 1 Proses Pengambilan Keputusan
3) Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu alternatif pemecahanyang dibuat pada tahap Design yang dipandang sebagai aksi yang paling tepatuntuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkankeluaran berupa dokumen Solusi dan Rencana Implementasinya.
4) Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahanyang dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai denganterjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tetapadanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari
tahap ini didapatkankeluaran berupa laporan Pelaksanaan Solusi dan Hasilnya.
C. Sistem Pendukung Keputusan
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft kompetensi jabatan) dengan profil karyawan (soft kompetensi peserta diklat) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, baik untuk mengetahui gap kompetensi antara jabatandengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan kandidat yang paling sesuai untuk suatu jabatan (ranking kandidat).
III.ANALISA DAN PERANCANGAN
A. Proses Bisnis Sistem
Dalam membantu proses pencocokan jabatan yang tepat pada suatu pendidikan dan pelatihan kepemimpinan(diklatpim), perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan masukan bagi manajemen khususnya tim pelaksana diklat dalam membuat keputusan yang tepat bagi pengembangan potensi setiap peserta diklat. Adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat mengurangi subyektifitas dalam pengambilan keputusan penilaian terhadap peserta diklat kepemimpinan, sehingga peserta diklat layak mendapatkan jabatan yang telah diusulkan olehnya.
B. Analisa Pengguna
Pembuatan aplikasi ini dikarenakan adanya beberapa masalah – masalah yang timbul. Beberapa masalah tersebut adalah Sulitnya mencocokan posisi jabatan yang diusulkan oleh peserta diklatpim. Serta pemilihan jabatan yang biasanya bersifat subjektif belum objektif.
Oleh karena itu pengguna system haruslah dapat:
Dapat melihat data calon peserta.
Dapat menyeleksi calon peserta untuk menjadi peserta diklat.
Dapa tmelihat data peserta diklat.
Dapat memberikan ranking peserta pada setiap jabatan yang ada
C. Analisa Kebutuhan Perangkat
Analisa tool terdiri dari 2 yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Dan perangkat lunak adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.
Perangkat keras yang digunakan yakni seperangkat komputer dengan spesifikasi :
Komputer dengan processor Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.80 GHz.
Memori 512MB RAM.
Harddisk 80 GB.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun serta merancang aplikasi ini adalah :
Sistem Operasi Windows Xp SP3.
Apache 2.2 sebagai web server.
Mysql Server sebagai server database.
Apache 2.2 dan Mysql Server telah menjadi satu paket di XAMPP.
Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai Text Editor untuk menulis bahasa pemrograman PHP.
SQLyog sebagai interface database mysql untuk merancang dan mengolah database.
Mozilla Firefox versi 8 keatas atau Google Chrome untuk melihat hasil sistem yang telah dibuat.
Firebug adalah add ons dari web browser untuk mempermudah mendeteksi kesalahan kode yang dibuat.
D. Rancangan Arsitektur Sistem
Rancangan sistem sangat diperlukan agar arsitektur sistem dapat memenuhi fungsionalitas yang diinginkan oleh pengguna. Arsitektur yang akan dibuat ditunjukkan pada Gambar 2. Semua data disimpan pada database server. Para pengguna dapat mengakses database server dengan cara mengakses interface atau tampilan.
Gambar. 2 Arsitektur Sistem Pendukung keputusan
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa pengguna sistem ada 2, yakni pelaksana diklat, peserta diklat. Pelaksana diklat mempunyai hak akses penuh untuk mengatur sistem. Pelaksana diklatpim akan memilih calon peserta untuk menjadi peserta diklat.Untuk peserta diklatpim akan mengisi form pendaftaran.Dan terakhir sistem membuat urutan peserta disetiap jabatan yang ada.
E. Data Domain
1) Data Aspek akademis peserta
TABEL I TABEL ASPEK AKADEMIS
NO NIP 1 2 3 4 5 6
1 P1 2 4 3 3 2 2
2 P2 3 4 3 3 2 3
Keterangan : 1 : Studi Kasus
2 : DIT Kelompok dan Individu 3 : SL Kelompok dan Individu 4 : KTP Penulisan Kasus 5 : Ujian
6 : KKT
2) Data Aspek sikap perilaku
TABEL III ASPEK SIKAP PERILAKU
NO NIP 1 2 3 4
1 P1 2 4 3 3
2 P2 3 4 3 3
3) Data Profil Jabatan
Untuk sebuah jabatan yang dipromosikan dalam hal ini jabatan Direktur sebuah instansi, maka nilai untuk aspek akademis dan aspek perilaku yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
F. Model untuk Mencari Tujuan
Proses analisis kompetensi (Profile Matching Analysis) akan memberikan hasil akhir berupa ranking untuk setiap peserta. Ranking tersebut akan menjadi dasar bagi pelaksana diklat untuk memutuskan peserta diklat yang dianggap layak untuk menduduki sebuah jabatan. Proses analisis kompetensi tersebut dilakukan dengan menggunakan model linier yang didalamnya terdapat beberapa proses perhitungan matematis sebagai berikut.
1) Perhitungan Gap Kopetensi
Gap merupakan beda antara profil karyawan dengan profil jabatan yang dipromosikan. Nilai gap untuk setiap aspek yang dinilai adalah sebagai berikut :
TABEL V
2) Perhitungan Core Factor Dan Secondary Factor
Setelah dihitung nilai gap dan bobot gap untuk setiap aspek, maka setiap aspek dikelompokkan menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok core factor dan secondary factor. Untuk menghitung nilai core factor digunakan rumus :
NRC = ∑ 𝑁𝐶∑ 𝐼𝐶 , dimana
NRC = Nilai rata-rata core factor tiap aspek NC = Jumlah total nilai core factor tiap aspek IC = Jumlah item tiap aspek
Sedangkan untuk menghitung secondary factor digunakan rumus :
NRS =∑ 𝑁𝑆∑ 𝐼𝑆 , dimana
NRS = Nilai rata-rata secondary factor tiap aspek NS = Jumlah total nilai secondary factor tiap aspek IS = Jumlah item tiap aspek
Core factor daeri aspek akademis adalah sub aspek 1, 4, 5 dan sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
TABEL VIVI
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK AKADEMIS
NIP P1 NIP P2
Core factor dari aspek perilaku adalah sub aspek 2 dan sub aspek selebihnya menjadi secondary factor.
TABEL VIIX
CORE FACTOR DAN SECONDARY FACTOR ASPEK PERILAKU
NIP P1 NIP P2
3) Perhitungan Nilai Total
Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasar prosentase dari core dan secondary yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja peserta. Perhitungan dilakukan dengan rumus : NT = X%NRC + Y%NRS, dimana,
NT = Nilai total tiap aspek NRC = Nilai rata-rata core factor NRS = Nilai rata-rata secondary factor
Nilai X dan Y ditentukan berdasarkan besarnya pengaruh core dan secondary factor terhadap kinerja. Dalam hal ini persentasi core diberi bobot 60%, sedangkan secondary diberi bobot 40%. Sebagai contoh perhitungan nilai total aspek akademis untuk peserta dengan NIP P1 adalah :
NT = (60%*3)+(40%*3.8) =3.92
TABEL X
4) Penentuan Pencocokan Jabatan
Hasil akhir dari proses profile matching adalah pencocokan jabatan yang diajukan oleh peserta diklatpim. Jika total nilai yang didapat peserta 4 – 5 berarti dianggap cocok atau lulus untuk menempati jabatan yang diajukan. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus :
Ranking = A%NA + B%NP, dimana NA = Nilai total aspek akademis NP = Nilai total aspek perilaku
Dalam hal ini bobot aspek akademis diberi 45% dan aspek prilaku diberi 55%. Sehingga diperoleh ranking sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka diperoleh nilai tiap peserta diklatpim. Semakin tinggi nilaipeserta, maka semakin besar cocok dengan jabatan yang diajukan. Berdasarkan hasil di atas maka peserta dengan NIP P1 dan P2cocok dengan jabatan yang diajukan.
G. Alur Kerja Sistem
Flowchart merupakan gambaran secara detail proses data yang terdapat dalam sistem. Berikut flowchat yang menggambarkan sistem yang akan dibuat.
Flowchart Admin
Flowchart ini menggambarkan proses data admin yang terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem, Admin harus memasukkan username dan password. Bila username
dan password salah user akan dikembalikan lagi ke form login tapi apabila benar maka user akan masuk pada sistem. Admin masuk pada menu nilai jabatan, disini admin bisa menambah jabatan serta dapat mengisi nilai-nilai kriteria pada jabatan yang dibuat.
Admin juga bisa masuk pada menu nilai peserta, disini admin bisa merubah ataupun menambah nilai-nilai pada setiap peserta yang sudah terdaftar sebagai peserta pelatihan diklat. Nilai-nilai kriteria yang dimaksud adalah nilai akademis dan nilai perilaku. Pada menu hitung ranking, sistem akan
menghitung nilai gap. Nilai yang dihitung didapat dari perbandingan nilai-nilai pada jabatan dan nilai-nilai pada peserta. Selanjutnya sistem akan menghitung jumlah bobot pada setiap peserta yang ada. Dan bobot yang paling tinggilah yang akan menjadi urutan paling atas. Dapat dilihat pada
Username = true and Password = true Nilai Jabatan ? Nilai Peserta ?
Tambah Nilai
Gambar. 3 Flowchart Admin
Flowchart Peserta Diklat
Flowchart ini menggambarkan proses data peserta diklat yang terdapat pada sistem. Agar bisa masuk ke dalam sistem, Peserta diklat harus memasukkan username dan password. Bila
start
Masukkan Username Dan
Password
Username = true and Password = true
Gambar. 4 Flowchart Peserta Diklat
H. Perancangan DFD
DFD level context merupakan diagram yang menggambarkan sistem pendukung keputusan secara keseluruhan. Username , Password , Nilai Akademis
Peserta
Nilai Perilaku Peserta , Nilai Akademis Jabatan ,
Nilai Perilaku Jabatan
Informasi Sistem , Ranking Peserta Informasi Sistem , Jabatan Yang Disarankan Username , Password , Profil Peserta
Gambar .5 DFD Level Context
Dari Gambar 5 diketahui bahwa sistem pendukung keputusan mempunyai dua pengguna(user). Yang pertama adalah admin(pelaksana diklat). Admin dapat memanipulasi data user, data nilai akademis peserta, data nilai perilaku peserta, data nilai akademis jabatan dan data nilai perilaku jabatan dengan menambah, merubah dan menghapus data. Selanjutnya adalah peserta diklat, dapat memasukkan data profilnya.
I. Perancangan ERD
ERD merupakan gambaran relasi yang terjadi pada data. Entitas-entitas yang akan digunakan pada sistem pendukung keputusan ini adalah entitas akademis, akademis jabatan, akademis gap, akademis chart, akademis total, perilaku, perilaku jabatan, perilaku gap, perilaku chart, perilaku total, jadwal, pendaftar, peserta, jabatan, ranking dan entitas matching. Entitas – entitas tersebut yang nantinya akan diterapkan dalam perancangan database. Masing – masing entitas berelasi dengan entitas – entitas lainya. Dapat dilihat
A. Antar Muka Sistem
1) Antarmuka Form Pendaftaran Baru
2) Antarmuka Form Login
Gambar. 8 Proses Login
3) Antarmuka Form Pendaftaran Diklat
Gambar. 9 Proses Pendaftaran Diklatpim
4) Antarmuka Perhitungan Ranking
Gambar. 10 Proses Perhitungan Ranking
B. Pengujian Sistem
1) Skenario Uji Coba Admin
Admin harus login terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem dengan memasukkan username dan password. Kemudian klik tombol submit. Berikut adalah tampilan login untuk admin. Form login dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar. 11 Login Admin
Setelah login, admin dapat melihat, merubah, menghapus data jabatan serta dapat memberikan nilai pada jabatan itu. Untuk menambah jabatan baru dapat mengklik tombol tambah data pada menu PengaturanSistem Pendukung KeputusanTabel Jabatan. Form penginputan data jabatan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar. 12 Form Penginputan Data Jabatan
Untuk mengedit data, admin dapat mengklik tombol ubah data sedangkan untuk menghapus data, admin dapat mengklik tombol hapus data. Seperti Gambar 13 di bawah ini.
Gambar. 13 Tampilan Data Jabatan
TABEL XXII DATA JABATAN
Nama Jabatan Keterangan Level
Jabatan A Contoh Jabatan A
Yang Disarankan 1
Jabatan B Contoh Jabatan B
Yang Disarankan 2
Jabatan C Contoh Jabatan C Yang Disarankan 3
Jabatan D Contoh Jabatan D
Yang Disarankan 4
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku denganmemilih data jabatan yangada dan mengklik tombol nilai jabatan. Form penilaian jabatan dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar. 14 Form Penilaian Jabatan
Sebagai data contoh data penilaian jabatan,maka nilai untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
TABEL XXIV DATA JABATAN
Nama Jabatan 1 2 3 4 5 6
Jabatan A 5 5 5 5 5 4
Jabatan B 4 4 4 4 5 4
Jabatan C 3 3 4 3 4 3
Jabatan D 2 3 2 3 3 2
TABEL XV DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Jabatan 1 2 3 4
Jabatan A 4 5 5 5
Jabatan B 4 5 4 4
Jabatan C 3 3 3 2
Untuk melihat data peserta, admin dapat mengklik menu PelatihanPenilaian. Tampilan data peserta seperti Gambar 15 di bawah ini.
Gambar. 15 Tampilan Data Peserta
Untuk pemberian nilai akademis dan nilai perilaku dengan memilih data peserta yang ada dan mengklik tombol nilai peserta. Form penilaian peserta dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar. 16 Form Penilaian Peserta
Sebagai data contoh data penilaian penilaian,maka nilai untuk aspek akademisdan aspek perilaku yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
TABEL XVXII DATA NILAI AKADEMIS PESERTA
Nama Peserta 1 2 3 4 5 6 Diklat
David Cristian 2 1 2 1 2 2 Diklatpim Tingkat I
Andi Prayitno 1 3 2 2 2 2 Diklatpim Tingkat I Sugeng
Winarko 3 2 3 3 2 3
Nama Peserta 1 2 3 4 5 6 Diklat
M. Muslam 3 2 3 2 3 3 Diklatpim
Tingkat I
Hendriyana 3 4 3 3 4 3 Diklatpim Tingkat I
Ahmad Setyo 4 5 4 5 4 5 Diklatpim
Tingkat I
Jefri Rendra 5 5 4 5 5 4 Diklatpim Tingkat I
Lucki Catur 3 4 3 3 2 3 Diklatpim
Tingkat I
TABEL XVIXIII DATA NILAI PERILAKU JABATAN
Nama Peserta 1 2 3 4 Diklat
David Cristian 2 1 2 1
Diklatpim Tingkat I
Andi Prayitno 1 2 2 1
Diklatpim Tingkat I Sugeng
Winarko 2 3 2 3
Diklatpim Tingkat I
M. Muslam 2 3 3 2
Diklatpim Tingkat I
Hendriyana 4 3 4 3
Diklatpim Tingkat I
Ahmad Setyo 4 3 4 5
Diklatpim Tingkat I
Jefri Rendra 5 5 4 5
Diklatpim Tingkat I
Lucki Catur 3 4 3 3
Diklatpim Tingkat I
Untuk perhitungan ranking pada setiap jabatan, admin dapat mengklik menu InformasiHasil Perangkingan. Kemudian memilih jabatan yang ingin dihitung. Sebagai contoh admin memilih jabatan A kemudian akan muncul hasil perangkingannya. Daftar ranking dapat dilihat pada Tabel 18.
TABEL XVIIXIV
HASIL PERANKINGAN PADA JABATAN A
Ranking Nama Peserta Instansi Nilai
1 Jefri Rendra Politeknik Kediri 4.84
2 Ahmad Setyo Dinas Pendidikan
Kediri 4
3 Lucki Catur Politeknik Kediri 3.44 4 Hendriyana Politeknik Kediri 3.43
5 Sugeng
Winarko
Dinas Pendidikan
Kediri 2.85
6 M. Muslam Politeknik Kediri 2.85
7 Andi Prayitno Dinas Pendidikan Kediri 1.98
8 David Cristian Dinas Pendidikan
Kediri 1.59
Untuk tampilan hasil perankingan dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar. 17 Hasil Perankingan Pada Jabatan A
Untuk pematchingan jabatan admin dapat mengklik menu PengaturanSistem Pendukung KeputusanTabel Matching. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 18.
Gambar. 18 Proses Pengambilan Keputusan
Kemudian mengklik tombol auto matching. Akan muncul peringatan. Setelah mengklik yes, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 19.
Gambar. 19 Hasil Pematchingan
2) Skenario Uji Coba Peserta
Gambar. 20 Login Admin
Untuk melihat jabatan pada diklat yang diikuti Jefri dapat mengklik menu InformasiHasil Pelatihan. Dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar. 21 Daftar Pelatihan Diklat Yang Diikuti
Hasil matching yang ditampilkan adalah hasil dengan instansi peserta yang sama. Jadi hasil matching yang ditampilkan adalah hasil peserta yang berinstansi Politeknik Kediri. Dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar. 22 Hasil Matching Peserta
V. KESIMPULAN
Dalam penyusunan Laporan Proyek ini telah diuraikan bagaimana perancangan sistem serta pembahasannya yang dapat membantu mengatasi masalah yang timbul. Kesimpulan yang didapatkan adalah dengan adanya metode Profile Matching dapat diambil perankingan nilai peserta. Selain itu nilai peserta yang tertinggi berpeluang besar untuk menerima suatu jabatan.
Dengan selesainya Sistem Pendukung Keputusan ini, berikut saran-saran untuk mengembangkan sistem ini antara lain sistem Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan dengan aplikasi berbasis mobile atapun desktop. Sistem Pendukung Keputusan ini juga dapat dikembangkan dengan metode – metode pengambilan keputusan lain. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan dengan menambah kriteria – kriteria sendiri.
REFERENSI
[1] Ebok 24JAM!! Pintar Pemrograman ANDROID Ebook Versi 2.1, Arif Akbar Huda | www.omayib.com
[2] Ebok Pengenalan Dasar Android Programming, BIRAYNARA COPYRIGHT2011, Firdan Ardiansyah
[3] Ebok Pemrograman Android ,BAKA HAYI [4] dede[pradana].Org- Android Media Player Example