• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU EKONOMI TERHADAP TINGKAT KESEJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU EKONOMI TERHADAP TINGKAT KESEJA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU EKONOMI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN HIDUP MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI RADEN MENONG

DESA BELAMBANGAN KECAMATAN BUAY RUNJUNG MUARADUA OKU SELATAN

Dinnul Alfian Akbar1 Frinsisca Ngadini2

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu membahu mengelola dan mengerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Ada tiga masalah pokok yang ada dalam ekonomi masyarakat yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi. Desa Belambangan adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintah desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrastisasi dan pemberdayaan masyarakat. Tiga alasan mengapa masyarakat Desa Belambangan harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi. Pertama, mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, mensejahterakan keluarga. Ketiga, membantu orang lain yang membutuhkan.

Tujuan penelitian yang diangkat dalam tema di atas adalah untuk mengetahui motif apa yang mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perilaku ekonomi terdapat tingkat kesejahteraan hidup masyarakat pada kelompok tani Raden Menong Desa Belambangan Kecamatan Buay Runjung Muaradua OKU Selatan. Dalam menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan penelitian lapangan, yaitu mengumpulkan data primer atau informasi yang baru, dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat secara khusus dan sesuai tujuan.

Berdasarkan dari analisis data ternyata terdapat pengaruh positif antara variabel perilaku ekonomi (X) dan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari kemampuan masyarakat Raden Menong dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dan sebagian masyarakat Raden Menong juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Dan Motif yang mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat kelompok tani Raden Menong Desa Belambangan adalah keadaan hasil panen. Cara masyarakat Raden Menong mengatasi kesulitan erekonomian salah satu anggotanya kelompok ini membentuk kopresi simpan pinjam dan arisan keluarga.

Kata kunci: Perilaku Ekonomi, Tingkat Kesejahteraan Hidup

1Dosen Tetap Fakultas Syari’ah IAIN Raden Fatah Palembang

(2)

Pendahuluan

Sistem ekonomi Islam merupakan sebuah sistem ekonomi yang terpancar dari aqidah Islamiah. Sehingga ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan sejahtera bagi manusia. Ekonomi Islam bertitik tolak kepada Allah dan memiliki tujuan akhir pada Allah juga (Akbar, 2007 : 1).

Pandangan Islam terhadap masalah ekonomi dari segi keberadaan dan produksi harta kekayaan dalam kehidupan yakni ditinjau dari segi kuantitasnya, berbeda dengan pandangan Islam terhadap masalah cara memperoleh memanfaatkan, serta mendistribusikan harta kekayaan. Masalah ekonomi dari segi keberadaan dan produksi barang dan jasa dimasukan dalam pembahasan ilmu ekonomi yang bersifat universal dan sama untuk setiap bangsa di dunia. Sedangkan masalah harta dari segi memperoleh, memanfaatkan, serta mendistribusikannya dimasukkan dalam pembahasan sistem ekonomi yang berbeda antar setiap bangsa sesuai dengan ideologinya (Akbar, 2007 : 5). Dalam Qs Al Baqarah : 261 yang artinya

(3)

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu membahu mengelola dan mengerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Ada tiga masalah pokok yang ada dalam ekonomi masyarakat yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi. (Sinungan, 2000 : 1).

Desa Belambangan adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintah desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrastisasi dan pemberdayaan masyarakat (Widjaja, 2003 : 3 ).

(4)

Sebagai mahluk sosial, kebutuhan akan kerja sama antara satu pihak dengan pihak lain guna meningkatkan taraf perekonomian dan kebutuhan hidup, atau keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di antara sebagian manusia memiliki modal, tetapi tidak bisa menjalankan usaha-usaha produksi, atau memiliki modal besar dan bisa berusaha produksi, tetapi berkeinginan membantu orang lain yang kurang mampu dengan jalan mengalihkan sebagian modalnya kepada pihak yang memerlukan (Karim, 2002:12).

Tiga alasan mengapa masyarakat Desa Belambangan harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi. Pertama, mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, mensejahterakan keluarga. Ketiga, membantu orang lain yang membutuhkan (Karim, 2008 : 63).

(5)

berjalan dalam proses pemiskinan, dan apa pun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.

Ada hasil penelitian sebelumnya dan banyak kaitannya dengan penelitian ini, yaitu: Deddy Agus Ardiansyah dalam tesisnya berjudul Implementasi Program

Pembudayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Kota Pangkala Pinang (Program

Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2005). Ia menyatakan dampak program terhadap kemandirian masyarakat pesisir belum optimal, bantuan tersebut tersebut hanya dapat mengatasi masalah keterbatasan modal. Pelaksanaan program ini sudah menimbulkan adanya peningkatan produksi, penerapan teknologi, kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan. Dan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi adalah kewenangan, sumber daya, sikap aparat dan masyarakat, komunikasi aparat pelaksana.

Kerangka Pemikiran

Gambar 1

Skema Pengaruh Perilaku Ekonomi Terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat

Samuelson dan Nordhaus (2004), menyatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang

PERILAKU EKONOMI

INDIKATOR-INDIKATOR

KESEJAHTERAAN HIDUP MASYARAKAT

(6)

terbatas dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, dan mendistribusikan komoditi tersebut kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Tiga masalah pokok yang harus di ketahui dalam masyarakat yaitu: produksi, konsumsi, dan distribusi. Dalam bidang ekonomi meliputi segi-segi kebutuhan hidup sehari-hari, sistem pemakaiaannya dan kegiatan-kegiatan misalnya sistem gotong royong atas dasar azas timbal balik dalam rangka pembagian kerja dengan menggunakan alat-alat perlengkapan kerja tertentu, serta kebiasaan-kebiasaan kerja dilingkungan Desa Belambangan dalam menghasilkan produksi-produksi. Sehingga kegiatan ekonomi itu meliputi ketiga bidang tersebut, yaitu:

a. Bidang produksi meliputi masalah bagaimana barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia dihasilkan. Ini mencerminkan dari pembagian dan spesialsasi kerja yang terdapat dalam masyarakat pada kelompok tani Raden Menong di Desa Belambangan.

b. Bidang distribusi ialah tentang bagaimana barang-barang dan jasa-jasa didistribusikan kepada konsumen-konsumen dalam lingkungan masyarakat-masyarakat Desa Belambangan.

c. Bidang konsumsi ialah meliputi masalah bagaimana benda-benda atau alat-alat dan jasa-jasa digunakan untuk memenuhi hidup orang banyak dan bagaimana perkembangan berjalannya proses ini.

(7)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Deddy Agus Ardiansyah dalam tesisnya berjudul Implementasi Program Pembudayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Kota

Pangkala Pinang (Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, 2005). Pelaksanaan

program pemberdayaan ekonomi dapat meningkatkan produksi, penerapan teknologi, kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan. Dan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi adalah kewenangan, sumber daya, sikap aparat dan masyarakat, komunikasi aparat pelaksana. (Deddy Agus Ardiansyah, 2005; Tuti Murty, 2005)

Faktor-faktor yang mempengaruhinya pemberdayaan petani ini adalah kondisi lingkungan terutama sosial budaya petani, hubungan antar organisasi, sumber daya organisasi dan karakteristik dan kapabilitas instransi pelaksanaan sosial budaya petani sangat besar pengaruhnya terhadap munculnya dampak baik diharapkan maupun tidak diharapkan.

Hasil penelitian lain menunjukkan Jhon Simon di dalam tesisnya yang berjudul

Migrasi dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Ekonomi Masyarakat

Setempat Serta Terjadinya Pengembangan Wilayah (Program Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara Medan, 2004). ciri-ciri perilaku sosial ekonomi masyarakat menunjukkan

adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah ramainya kehadiran migran. Hal ini dapat

dilihat pada terjadi perubahan penduduk dari homogen menjadi hetrogen, sehingga

msyarakat setempat (non migran) melakukan interaksi dengan para migran dan

menyebabkan terjadinya perubahan perilaku sosial ekonomi masyarakat setempat (90

%), perubahan perilaku sosial ekonomi tersebut dapat dilihat pada mobilitas jenis

(8)

ramainya kehadiran migran (86,7 %). Selain itu dapat juga dilihat pada munculnya

perilaku sosial ekonomi baru setempat yaitu masyarakat setempat (non migran) menjadi

memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama, yang menyebabkan meningkatnya

pendapatan. Selanjutnya hal tersebut memunculkan perilaku menabung dan konsumtif

dalam kehidupan mereka. (Jhon Simon, 2004)

H1 = Terdapat hubungan positif signifikan antara perilaku ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan hidup masyarakat pada kelompok tani Raden Menong Desa Belambangan kecamatan Buay Runjung Muaradua OKU Selatan.

H2 = Terdapat hubungan negatif signifikan antara perilaku ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan hidup masyarakat pada kelompok tani Raden Menong Desa Belambangan kecamatan Buay Runjung Muaradua OKU Selatan.

(9)

Aktivitas Ekonomi Masyarakat Kelompok Tani Raden Menong Desa Belambangan

a. Petani

Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kelompok tani Raden Menong di Desa Belambangan adalah petani (16,67%). Di Desa Belambangan terdapat dua macam pertanian, yaitu sebagai berikut:

1. Petanian kopi 2. Petanian padi b. Wirausaha (Dagang)

Wirausaha adalah suatu kegiatan masyarakat dalam bidang usaha dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam kelompok tani Raden Menong banyak masyarakatnya melakukan kegiatan wirausaha (dagang) yaitu 70%, dengan tujuan dari usaha ini adalah untuk mencari untung yang bisa memenuhi kebutuhan hidup dan usaha untuk mengelola modal agar lebih bermanfaat.

c. Pegawai

(10)

Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Kelompok Tani Raden Menong Dalam Menunjang Perekonomian Keluarga

a. Arisan Keluarga

Dalam kelompok tani raden menong terdapat anggota sekitar 30 kepala keluarga. Kelompok ini mengadakan arisan keluarga yang berupa arisan kopi yang dilakukan setiap panen tiba. Setiap keluarga mengumpulkan 50 kg kopi kepada pengelola arisan. Tujuan diadakan arisan ini apabila salah keluarga anggota kelompok tani Raden Menong ada keperluan mendadak seperti: ingin mengadakan acara menikahkan anak, membangun rumah, keperluan biaya sekolah anak.

b. Arisan Ibu Rumah Tangga

Dalam kelompok tani Raden Menong ini, para ibu-ibu rumah tangga kelompok ini mengadakan arisan. Yaitu dimana arisan ini diadakan apabila ada salah satu keluarga kepompok tani Raden Menong mengadakan acara hajatan dan khitanan. Setiap ibu rumah tangga mengumpulkan uang sebesar Rp. 5000,-00. tujuan diadakan arisan ini agar bisa membantu meringankan beban biaya yang mengadakan acara dan menjaga tali silaturahmi agar tetap erat.

Pembahasan

(11)

(satu) kali dalam setahun sedangkan pertanian padi dapat melakukan panen maksimal 3 (tiga) kali dalam setahun. Perawatan kebun dilakukan secara rutin sehingga dapat menghasilkan panen yang maksimal dan meningkatkan perekonomian masyarakat Raden Menong.

Pendapatan masyarakat kelompok tani aden Menong setiap bulan rata-rata + Rp. 1.500.000. Cara masyarakat Raden Menong mengatasi kesulitan perekonomian salah satu anggotanya, kelompok ini membentuk koperasi simpan pinjam yaitu Setiap keluarga mengumpulkan 50 kg kopi kepada pengelola arisan. Tujuan diadakan arisan ini apabila salah keluarga anggota kelompok tani Raden Menong ada keperluan mendadak seperti: ingin mengadakan acara menikahkan anak, membangun rumah, keperluan biaya sekolah anak dan arisan keluarga yaitu Setiap ibu rumah tangga mengumpulkan uang sebesar Rp. 5000,-00. tujuan diadakan arisan ini agar bisa membantu meringankan beban biaya yang mengadakan acara dan menjaga tali silaturahmi agar tetap erat.

1) Perilaku Ekonomi Masyarakat a. Produksi

Tabel.1

Banyak Hasil Panen Rata-Rata Pertahun

No Hasil Panen Jumlah Responden persentase

(12)

Jadi, dapat diketahui bahwa banyaknya hasil panen rata-rata pertahun dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong dari beranggotakan 30 kepala keluarga yaitu: dibawah ½ Ton (16,67%), ½ - 1 Ton (50%), dan 1 – 2 Ton (30%) serta lebih dari 2 Ton adalah 3,33%.

Tabel.2

Status Kepemilikan Lahan Pertanian

No Status Jumlah Responden Persentase

a.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa, dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong dari beranggotakan 30 kepala keluarga, Status kepemilikan lahan pertanian adalah Milik sendiri dan dikelola sendiri (63,33%), Milik sendiri dan disewakan (16,67%), dan Sewa dan dikelola sendiri (20%).

Tabel.3

Masyarakat Memakai Bibit Unggul Dalam Bercocok Tanam

No Jawaban Jumlah Responden Persentase

a.

(13)

Tabel.4

Penggunaan Bibit Unggul Dapat Meningkatkan Hasil Panen

No Jawaban Jumlah Responden Persentase

a.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa, dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong. Penggunaan bibit unggul dapat meningkatkan hasil panen mendapatkan jawaban ya (90%) dan tidak (10%) dari 30 responden.

Tabel.5

Masyarakat Menerima Penyaluran Pupuk Yang Diberikan Oleh Pemerintah

No Jawaban Jumlah Responden Persentase

a.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa, dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong. Masyarakat menerima penyaluran pupuk yang diberikan oleh pemerintah dari 30 responden yang menjawab ya ( 46,67%), dan tidak (53,33%).

Tabel.6

Cara Memanen Hasil Pertanian

No Cara Memanen Jumlah Responden Persentase

(14)

Jadi, dapat diketahui bahwa Cara memanen hasil pertanian dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong, yang beranggotakan 30 kepala keluarga yaitu: dipanen sendiri (30%), Memakai jasa buruh tani (36,67%), dan Sakai (Arisan) adalah 33,33%.

Tabel.7

Cara Masyarakat Mengolah Hasil Panen

No Cara Mengolah Jumlah Responden Persentase

a. b.

Memakai mesin giling Cara manual (Ngelujang) masyarakat pada kelompok Raden Menong, yang beranggotakan 30 kepala keluarga yaitu: Memakai mesin giling (100%), dan Cara manual (Ngelujang) adalah 0%.

b. Distribusi

Tabel.8

Cara Masyarakat Menyalurkan Hasil Panen

No Cara Mengolah Jumlah Responden Persentase

a.

(15)

kepala keluarga yaitu: Langsung dijual semua (26,67%), Di simpan semua (0%), dan Dijual sebagian dan di simpan sebagian adalah 73,33%

Tabel.9

Masyarakat Mempunyai Pembeli Kopi Yang Tetap Untuk Menjual Hasil Panen

No Jawaban Jumlah Responden Persentase

a.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa, dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong. Masyarakat mempunyai distributor yang tetap untuk menjual hasil panen, dari 30 responden yang menjawab ya (50%),dan tidak (50%).

Tabel.10

Semua Hasil Panen Dijual Dipembeli Tetap Masyarakat

No Jawaban Jumlah Responden Persentase

a.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa, dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong. Semua hasil panen dijual didistributor tetap Masyarakat, dari 30 responden yang menjawab ya (20%),dan tidak (80%).

c. Konsumsi

Tabel.11

Banyak Pendapatan Masyarakat Dalam 1 Bulan

No Pendapatan/Bulan Jumlah Responden Persentase

(16)

c.

Dalam masyarakat kelompok tani Raden Menong Tingakat Pendapatan/Bulannya masing-masing adalah dibawah Rp. 500.000/bulan adalah masyarakat yang tidak mempunyai pendapatan tetap dan tidak mempunyai lahan pertanian yang luas yaitu 23,33 %, Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000/bulan adalah tidak mempunyai pendapatan tetap tapi mempuyai lahan pertanian yang cukup luas yaitu 40 %, Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000/bulan adalah mempunyai pendapatan tetap dan mempunyai lahan pertanian luas yaitu yaitu 16,67 %, dan Rp. 1. 500.000 – Rp. 2.000.000/bulan adalah mempunyai pendapatan tetap dan pekerjaan sampingan sehingga dapat menambah pendapatan dan mempunyai lahan pertanian luas yaitu 10 %, serta Rp. 2.000.000 lebih selama sebulan adalah mempunyai pendapatan tetap dan pekerjaan sampingan sehingga dapat menambah pendapatan dan mempunyai lahan pertanian yang sangat luas yaitu 10 %.

Tabel.12

Banyak Pengeluaran Masyarakat Dalam 1 Bulan

No Pengeluaran/Bulan Jumlah Responden persentase

(17)

Dalam masyarakat kelompok tani Raden Menong banyak Pengeluaran/Bulannya masing-masing adalah dibawah Rp. 500.000/bulan adalah biaya pengeluaran kebutuhan hidup sehari-hari yaitu 26,67 %, Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000/bulan adalah biaya pengeluaran kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya perawatan kebun yaitu 46,67 %, Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000/bulan adalah biaya pengeluaran kebutuhan hidup sehari-hari, perawatan kebun dan biaya anak sekolah yaitu 10 %, dan Rp. 1. 500.000 – Rp. 2.000.000/bulan adalah biaya pengeluaran kebutuhan hidup sehari-hari, perawatan kebun dan biaya anak sekolah yaitu 10 %, serta Rp. 2.000.000 lebih selama sebulan adalah biaya pengeluaran kebutuhan hidup sehari-hari, perawatan kebun dan biaya anak sekolah yaitu 6,66%.

Tabel.13

Masyarakat Mengolah Uang Hasil Panen

No Cara Mengolah Jumlah Responden Persentase

a. b. c.

Semuanya dikonsumsi Semuanya di simpan

Sebagian dikonsumsi dan sebagian di simpan

Jadi, dapat diketahui bahwa bagaimana mengolah uang hasil panen dalam masyarakat pada kelompok Raden Menong, yang beranggotakan 30 kepala keluarga yaitu: Semuanya dikonsumsi adalah 13,33%, Semuanya di simpan adalah 0%, dan Sebagian dikonsumsi dan sebagian di simpan adalah 86,67%.

(18)

Faktor-faktor yang menjadi penentu pengaruh perilaku ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan hidup masyarakat pada kelompok tani Raden Menong. berdasarkan kuesioner yang telah diolah antara lain:

1. Menurut masyarakat harga hasil panen yang layak bagi masyarakat tani yaitu Rp.10.000 –Rp.15.000 (10%) dan lebih Rp.15.000 (90%).

2. Hasil panen pertanian dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Yaitu yang menjawab Ya 86,67% dan Tidak 13,33%.

3. Pendapatan perbulan masyarakat sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Yaitu yang menjawab Ya 70% dan Tidak 30%.

4. Hasil panen pertanian bisa memenuhi kebutuhan hidup petani. Yaitu kebutuhan primer 66,67%, kebutuhan sekunder 26,67%, dan kebutuhan tersier 6,66%. 5. Pendapatan hasil panen pertanian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Yaitu

yang menjawab Ya 56,67% dan Tidak 43,33%.

Dari analisis data ternyata terdapat pengaruh positif antara variabel perilaku ekonomi (X) dan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari kemampuan masyarakat Raden Menong dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dan sebagian masyarakat Raden Menong juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.

Penutup

(19)

terdapat hubungan positif antara variabel perilaku ekonomi (X) dan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat (Y). Hal ini dapat dibuktikan dari kemampuan masyarakat Raden Menong dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dan sebagian masyarakat Raden Menong juga dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Dinnul Alfian. 2007. Muamalah; Jurnal Hukum Ekonomi Islam. Palembang: IAN Raden Fatah Palembang.

Arikunto, Suharsimin. 2002. Prosedur Peneletian. Jakarta : Rineka Cipta.

Boedijoewono, Noegroho. 2003. Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis. Yokyakarta: UPP AMP YKPN.

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : Logos. Harun, Muhammad. 2007. Muamalah; Jurnal Hukum Ekonomi Islam. Palembang:

IAN Raden Fatah Palembang.

Junaidi, Heri. 2007. Muamalah; Jurnal Hukum Ekonomi Islam. Palembang: IAN Raden Fatah Palembang.

Karim, Adiwarman.2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Karim, Helmi. 2002. Fiqh Muamalah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarata : PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R&D. Jakarta : PT.

Alfabeta.

(20)

Siddiq, Muhammad Nejatullah. 2004. Kegiatan Ekonomi dalam Islam. Jakarta : Bumi Aksara

Sasono, Adi, et, el. 1998. Solusi Islam atas Problematika Umat (ekonomi,

pendidikan, dan dakwah). Jakarta : Gema Insani Press.

Samuelson, P.A & William. 2004. Mikro Ekonomi Edisi ke-14 (terjemahan). Jakarta : Erlangga

Soelaeman, Munandar.2001. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu

Sosial.Bandung : Eresco.

Teguh, Muhamad. 2005. Metodoli Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tjiptoherijanto, Prijono. 2002. Prospek Perekonomian Indonesia dalam Rangka

Globalisasi. Jakarta : Rineka Cipta

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi. 2003. Metodologi Penelitian Ekonomi; Teori

dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Umar, Husein. 2003. Riset Penawaran & Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Widjaja, A.W. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat Dan Utuh. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar  1 Skema Pengaruh Perilaku Ekonomi Terhadap Kesejahteraan Hidup

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Data dari post-test juga diperoleh dari lembar observasi dan lembar tes pilihan ganda yang dilakukan sesuai dengan video yang digunakan setiap kali pemberian

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Strategi yang digunakan oleh pengasuh/pimpinan di dalam aktivitas dakwahnya dalam pengembangan dakwah Pondok Pesantren Al-Hidayah yang diterapkan pada santri-santrinya

[r]

Qulub, Siti Tatmainul, Studi Analisis Fatwa Mui Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Kiblat (Kiblat Umat Islam Indonesia Menghadap ke Arah Barat), Skripsi Fakultas

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang di kemukakan oleh peneliti adalah “Strategi peningkatan kinerja

Telah dilakukan evaluasi kinerja sistem supply udara untuk area FFL menggunakan CDT- 2.2 dan CDT-2.1 yang telah dilakukan perbaikan untuk mengetahui kondisi operasi VAC