• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Nama Ruang Fungsi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "No Nama Ruang Fungsi dan "

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

No Nama Ruang Fungsi Ukuran (m x m)

Luas (m2) Jumlah Total (m2)

1 R. Kelas Belajar 9 x 8 72 9 648

2 R. Aula Meeting 9 x 8 72 2 144

3 R. Lab Kimia Belajar / Diskusi

15 x 8 120 1 120

4 R. Lab fisika Belajar / Diskusi

15 x 8 120 1 120

5 R. Lab Biologi Belajar / Diskusi

15 x 8 120 1 120

6 R. Lab Bahasa Belajar / Diskusi

15 x 8 120 1 120

7 R. Lab Kom-puter

Belajar / Diskusi

9 x 8 72 1 72

8 R. Perpusta-kaan

Belajar 12 x 8 96 1 96

No Nama Ruang Fungsi Ukuran (m x m)

Luas (m2) Jumlah Total (m2)

1 R. Kepsek Kerja 4 x 4.5 18 1 18

2 R. Wakasek Kerja 4 x 3 12 2 24

3 R. Tamu Terima

Tamu

4 x 3 12 1 12

4 R. Adminis-trasi

Pelayanan keuangan

9 x 8 72 1 72

5 R.Reproduksi percetakan 2,5 x 3 7,5 1 7,5

6 R. Pantry gudang 2,5 x 4,5 11.25 1 11,25

7 R. Kerja Guru Kerja/ Diskusi

18 x 8 144 1 144

8 Toilet Pelayanan 4 x 3 12 2 24

No Nama Ruang Fungsi Ukuran (m x m)

Luas (m2) Total

(m2) Jumlah

1 R. Media Pen-didikan

Pelayanan 15 x 8 120 1 120

2 R. BK/BP Diskusi 3 x 8 24 2 48

3 R. Uks Kesehatan 3 x 8 24 1 24

4 R. Osis Kegiatan Siswa 3 x 8 24 1 24

5 R.Koperasi / Kantin

Pelayanan 9 x 8 72 1 72

6 R.Km/Wc siswa Pelayanan 1,5 x 1,35 2,25 10 22,5

7 R. Gudang Penyimpanan 3 x 8 24 1 24

8 R.Ganti Pelayanan 3 x 8 24 1 24

9 Parkir Parkir 10 x 5 50 2 100

10 Gardu Jaga Pengamanan 2 x 2 4 1 4

RUANG FUNGSI BELAJAR

RUANG FUNGSI KANTOR

RUANG FUNGSI PENUNJANG

Pemenuhan standar sarana dan prasarana untuk setiap satuan unit pendidikan telah diamanatkan dalam UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Na-sional, agar secara kontinyu dapat mendukung proses pembelajaran. Untuk itu proses pemanfaatan, pengelolaan dan peningkatan sarana dan prasarana perlu direncanakan dengan baik serta dilakukan tinj auan pemenuhan fungsinya secara berkala.

Sub Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Pembinaan SMA sebagai bagian dari stakeholder pendidikan menengah dengan fungsi regulator, me-mandang strategis pentingnya pemenuhan standar dan fungsi dari sarana dan prasarana Sekolah Menengah Atas ini. Salah satu program kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Direktorat Sarana dan Prasarana pada tahun 2011 ini adalah perbaikan dan penyesuaian Pedoman Standarisasi Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Atas.

Pedoman standar dan fungsi bangunan dan perabot SMA ini, diharapkan menjadi bahan rekomendasi dan rujukan bagi peningkatan kualitas mutu pen-yelenggaraan pendidikan khususnya dalam pemenuhan standar dan fungsi ruang dan bangunan SMA.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan ke-mampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengem-bangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat jasmani, ber-ilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisitem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 35 ayat (1) menyatakan bahwa standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Selanjutnya pasal 45 ayat (1) menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Undang-undang tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 ayat (1) dan (2). Peraturan pemerintah tersebut lebih lanjut diatur dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) yang menyatakan bahwa sebuah SMA/ MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut : (1) ruang kelas; (2) ruang perpustakaan; (3) ruang laboratorium biologi; (4) ruang labo-ratorium fisika; (5) ruang labolabo-ratorium kimia; (6) ruang labolabo-ratorium komputer; (7) ruang labolabo-ratorium bahasa; (8) ruang pimpinan; (9) ruang guru; (10) ruang tata usaha; (11) ruang beribadah; (12) ruang konseling; (13) ruang UKS; (14) ruang OSIS; (15) jamban; (16) gudang; (17) sirkulasi; (18) tempat bermain. Sedangkan kebutuhan sarana dalam hal ini perabot meliputi: 1) perabot ruang kelas; 2) perabot perpustakaan; 3) perabot laboratorium IPA; 4) perabot ruang lab. Komputer; 5) perabot ruang tata usaha; 6) perabot ruang konseling; 7) perabot ruang pimpinan; 8) perabot ruang guru; 9) perabot tempat beribadah; 10) perabot ruang OSIS; 11) perabot ruang UKS; dan 12) perabot gudang. Untuk bangunan atau ruang harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai berikut: 1) keselamatan; 2) kesehatan; 3) kenyamanan;

NO PENGGUNA JUMLAH/org

1 Siswa/ Siswi 360

2 Guru 30

3 Staf 15

4 Ob 4

5 Satpam 2

6 Kantin / Koperasi 10

PENGGUNA BANGUNAN

Sumber Informasi: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara usaha untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan pengendalian biaya produksi dimana suatu perusahaan memiliki target atau tujuan

ketika siswa mampu mewujudkan ide-ide sendiri, seperti yang terlihat dari pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan materi (pengetahuan deklaratif), siswa dapat

Dari hasil wawancara terhadap tujuh orang guru, peneliti memperoleh informasi bahwa semua guru (tujuh orang) belum tahu secara lengkap kerangka penyusunan RPP, hanya

Dari pendapat di atas pada poin ke- tiga dapat disimpulkan bahwa anak sudah dapat mengenal logika simbol dan komunikasi sehingga memungkinkan anak menyerap dan

Tanya jawab adalah bentuk pembelajaran yang terjadi hubungan dua arah antara guru dan peserta didik yang diharapkan muncul karakter atau akhlak yang baik yaitu berani

dapat merefleksikan dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema-tema yang menarik dan kontekstual.yakni kecakapan hidup yang terkait dengan pendidikan personal dan

Perancangan jaringan distribusi di Komplek Batununggal Indah Bandung dengan 280 pelanggan ini menggunakan metode two stage 1:4 pada ODC 1:8 pada ODP, dengan metode ini

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang seberapa baikkah Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Pedagogik yang dimiliki oleh guru