• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Buku PMI Manual PP PMR Madya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2. Buku PMI Manual PP PMR Madya"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan kemampuan Anggota Remaja PMI (Palang Merah Indonesia) untuk mewujudkan cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia, PMI telah menerbitkan berbagai buku pedoman sebagai pegangan bagi anggota PMR Mula, Madya dan Wira. Pada tahun 2008 telah diterbitkan buku pedoman untuk PMR antara lain: Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Pertolongan Pertama, Ayo Siaga

Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja untuk pendidik sebaya serta media KIE Donor Darah.

Ciri-ciri PMR yang senantiasa ceria, cerdas, kreatif, jujur, berbagi, bersahabat dan bertanggung jawab merupakan kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang peduli untuk menolong sesama serta peka pada situasi dan kondisi di lingkungannya.

Pada Akhirnya dengan mengetahui, memahami dan melaksanakan pengetahuan dan keterampilan kepalangmerahan yang diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR para anggota PMR akan menjadi teladan di lingkungannya (peer leader) serta kader dan relawan PMI di masa mendatang. Jakarta, Juni 2008

Pengurus Pusat

PALANG MERAH INDONESIA

Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM

Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan

Pertolongan Pertama

Palang Merah Remaja Tingkat Madya

Edisi Pertama : Juni 2008

Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat

Pengarah :

Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM

Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :

Juliati Susilo (Markas Pusat PMI) Asep Mulyadi (Markas Pusat PMI) Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Kontributor :

Allan Darwis, dr (TSR MP PMI) Akbar Wilendra (PMI Pusat) David Sidabutar, dr (TSR MP PMI)

Dedy Setiawan (PMI Daerah Kalimantan Timur) Efi Riana (PMI Daerah Jawa Tengah)

Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan) N.A Budiratsongko (PMI Daerah Bali) Rano Sumarno (PMI DKI Jakarta) Seto Eko Purwanto (TSR MP PMI)

Surya Chandra Nasution (PMI Daerah NAD)

Desain & Layout :

Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Editor :

Allan Darwis, dr (TSR MP PMI) Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Disusun atas dukungan :

Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Palang Merah Denmark

Palang Merah Jepang Palang Merah Jerman

ISBN :978- 979-3575-42-1

International Federation

(5)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan kemampuan Anggota Remaja PMI (Palang Merah Indonesia) untuk mewujudkan cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia, PMI telah menerbitkan berbagai buku pedoman sebagai pegangan bagi anggota PMR Mula, Madya dan Wira. Pada tahun 2008 telah diterbitkan buku pedoman untuk PMR antara lain: Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Pertolongan Pertama, Ayo Siaga

Bencana, PMR Relawan Masa Depan, Remaja Sehat Peduli Sesama, Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja untuk pendidik sebaya serta media KIE Donor Darah.

Ciri-ciri PMR yang senantiasa ceria, cerdas, kreatif, jujur, berbagi, bersahabat dan bertanggung jawab merupakan kekuatan yang positif dalam membentuk generasi muda bangsa Indonesia yang peduli untuk menolong sesama serta peka pada situasi dan kondisi di lingkungannya.

Pada Akhirnya dengan mengetahui, memahami dan melaksanakan pengetahuan dan keterampilan kepalangmerahan yang diwujudkan dalam kegiatan Tri Bakti PMR para anggota PMR akan menjadi teladan di lingkungannya (peer leader) serta kader dan relawan PMI di masa mendatang. Jakarta, Juni 2008

Pengurus Pusat

PALANG MERAH INDONESIA

Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM

Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya PMR dan Relawan

Pertolongan Pertama

Palang Merah Remaja Tingkat Madya

Edisi Pertama : Juni 2008

Hak Cipta © Palang Merah Indonesia Pusat

Pengarah :

Dr. Hj. Ulla Nuchrawaty Usman, MM

Ketua Bidang Penguatan Sumber Daya Relawan

Penyusun :

Juliati Susilo (Markas Pusat PMI) Asep Mulyadi (Markas Pusat PMI) Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Kontributor :

Allan Darwis, dr (TSR MP PMI) Akbar Wilendra (PMI Pusat) David Sidabutar, dr (TSR MP PMI)

Dedy Setiawan (PMI Daerah Kalimantan Timur) Efi Riana (PMI Daerah Jawa Tengah)

Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan) N.A Budiratsongko (PMI Daerah Bali) Rano Sumarno (PMI DKI Jakarta) Seto Eko Purwanto (TSR MP PMI)

Surya Chandra Nasution (PMI Daerah NAD)

Desain & Layout :

Fajar Bakri (PMI Daerah Sulawesi Selatan)

Editor :

Allan Darwis, dr (TSR MP PMI) Rina Utami (Markas Pusat PMI)

Disusun atas dukungan :

Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Palang Merah Denmark

Palang Merah Jepang Palang Merah Jerman

ISBN :978- 979-3575-42-1

International Federation

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pentingnya Pertolongan Pertama

Alat Perlindungan Diri yang Perlu Disiapkan

Mengenali Anatomi dan Faal Dasar

Penilaian Korban

Lebih Tahu Tentang Luka

Patah Tulang, Kita Cari Tahu Yuk...!

Luka Bakar

Pemindahan Korban

Penyakit Mendadak

... i

... ii

... 1

... 3

... 5

... 9

... 13

... 17

... 21

... 23

... 27

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pentingnya Pertolongan Pertama

Alat Perlindungan Diri yang Perlu Disiapkan

Mengenali Anatomi dan Faal Dasar

Penilaian Korban

Lebih Tahu Tentang Luka

Patah Tulang, Kita Cari Tahu Yuk...!

Luka Bakar

Pemindahan Korban

Penyakit Mendadak

... i

... ii

... 1

... 3

... 5

... 9

... 13

... 17

... 21

... 23

... 27

(8)

Pentingnya

Pertolongan Pertama

“Pilihan yang cerdas untuk berperilaku

sehat & aman

(9)

Pentingnya

Pertolongan Pertama

“Pilihan yang cerdas untuk berperilaku

sehat & aman

(10)

Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang perlu disiapkan

Pentingnya

Pertolongan Pertama

alam kehidupan sehari-hari kita kadang mengalami sakit, cedera atau

D

kecelakaan. Karena itulah kita perlu mengetahui tentang Pertolongan Pertama.

Pertolongan Pertama yang biasa disingkat PP yaitu pemberian pertolongan segera kepada korban yang mengalami sakit atau cedera secara mendadak sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (fasilitas kesehatan terdekat).

TENTANG MEDIS DASAR

Pemberian pertolongan yang sifatnya sementara sampai korban tiba di fasilitas kesehatan.

SIAPA YANG DISEBUT PENOLONG PERTAMA?

Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar / kedaruratan.

PP BERTUJUAN UNTUK:

1. Menyelamatkan jiwa korban. Agar tidak meninggal di tempat. 2. Mencegah cacat, misalnya luka yang membekas.

3. Memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.

APA KEWAJIBAN PELAKU PP?

1. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. 2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.

3. Memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan korban.

(11)

Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang perlu disiapkan

Pentingnya

Pertolongan Pertama

alam kehidupan sehari-hari kita kadang mengalami sakit, cedera atau

D

kecelakaan. Karena itulah kita perlu mengetahui tentang Pertolongan Pertama.

Pertolongan Pertama yang biasa disingkat PP yaitu pemberian pertolongan segera kepada korban yang mengalami sakit atau cedera secara mendadak sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (fasilitas kesehatan terdekat).

TENTANG MEDIS DASAR

Pemberian pertolongan yang sifatnya sementara sampai korban tiba di fasilitas kesehatan.

SIAPA YANG DISEBUT PENOLONG PERTAMA?

Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar / kedaruratan.

PP BERTUJUAN UNTUK:

1. Menyelamatkan jiwa korban. Agar tidak meninggal di tempat. 2. Mencegah cacat, misalnya luka yang membekas.

3. Memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.

APA KEWAJIBAN PELAKU PP?

1. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. 2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.

3. Memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan korban.

(12)

Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang Perlu Disiapkan

ebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri

S

sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).

APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu mahal.

Contohnya :

- Sarung tangan lateks - Masker penolong - Kacamata pelindung

Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan. Misalnya :

- Kasa Steril

- Pembalut gulung / perban - Pembalut perekat / plester - Gunting pembalut

- Bidai - Pinset - Senter - Selimut

Kamu Harus Tau!

(13)

Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang Perlu Disiapkan

ebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri

S

sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).

APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu mahal.

Contohnya :

- Sarung tangan lateks - Masker penolong - Kacamata pelindung

Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan. Misalnya :

- Kasa Steril

- Pembalut gulung / perban - Pembalut perekat / plester - Gunting pembalut

- Bidai - Pinset - Senter - Selimut

Kamu Harus Tau!

(14)

alam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu

D

Anatomi dan Faal Dasar.

Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari

fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.

BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

Kepala lengan bawah, pergelangan tangan,tangan.

Anggota Gerak Bawah

Terdiri dari : sendi panggul, tungkai atas (paha), lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki, kaki.

TENTANG RONGGA

Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga, yaitu :

1. Rongga Tengkorak

Rongga ini berisi otak dan melindunginya.

2. Rongga Tulang Belakang

Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang belakang menyatu membentuk suatu kolom.

3. Rongga Dada

Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk, berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.

4. Rongga Perut

Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pangkreas dan lainnya.

5. Rongga Panggul

(15)

alam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu

D

Anatomi dan Faal Dasar.

Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari

fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.

BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

Kepala lengan bawah, pergelangan tangan,tangan.

Anggota Gerak Bawah

Terdiri dari : sendi panggul, tungkai atas (paha), lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki, kaki.

TENTANG RONGGA

Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga, yaitu :

1. Rongga Tengkorak

Rongga ini berisi otak dan melindunginya.

2. Rongga Tulang Belakang

Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang belakang menyatu membentuk suatu kolom.

3. Rongga Dada

Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk, berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.

4. Rongga Perut

Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pangkreas dan lainnya.

5. Rongga Panggul

(16)

Seperti layaknya mesin, tubuh kita juga memiliki sistem yang bekerja di dalam tubuh. Pada manusia sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Dalam tubuh manusia ada banyak sistem, diantaranya yang terpenting adalah:

1. Sistem pernapasan 2. Sistem peredaran darah 3. Sistem saraf

4. Sistem Otot 5. Sistem rangka 6. Sistem pencernaan 7. Sistem kemih

8. Sistem kelenjar buntu 9. Kulit

10. Panca indera 11. Sistem reproduksi

(17)

Seperti layaknya mesin, tubuh kita juga memiliki sistem yang bekerja di dalam tubuh. Pada manusia sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Dalam tubuh manusia ada banyak sistem, diantaranya yang terpenting adalah:

1. Sistem pernapasan 2. Sistem peredaran darah 3. Sistem saraf

4. Sistem Otot 5. Sistem rangka 6. Sistem pencernaan 7. Sistem kemih

8. Sistem kelenjar buntu 9. Kulit

10. Panca indera 11. Sistem reproduksi

(18)

Penilaian Korban

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?

Tindakan penilaian korban terdiri dari : 1. Penilaian keadaan

Pada saat sampai di lokasi kejadian, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

INGAT !

Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1

2. Penilaian dini

Langkah ini digunakan untuk menentukan korban karena penyakit atau cedera. Pada penyakit sebaiknya minta bantuan orang lain.

Setelah itu langkah yang kita lakukan adalah sebagai berikut. a. Memeriksa Respon

Ada empat tingkatan respon korban, yaitu : 1. Awas

2. Suara 3. Nyeri

4. Tidak Respon selalu ingat

ASNT

b. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik Jika korban tidak respon, gunakanlah teknik angkat dagu dan tekan dahi.

c. Untuk menilai pernapasan

Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan korban dengan cara :

Ê Lihat Ê Dengar Ê Rasakan

d. Menilai denyut nadi

Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi

pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)

e. Hubungi Bantuan

Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

Korban Sadar Korban Tidak Sadar

JANGAN LUPA!!!

(19)

Penilaian Korban

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?

Tindakan penilaian korban terdiri dari : 1. Penilaian keadaan

Pada saat sampai di lokasi kejadian, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

INGAT !

Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1

2. Penilaian dini

Langkah ini digunakan untuk menentukan korban karena penyakit atau cedera. Pada penyakit sebaiknya minta bantuan orang lain.

Setelah itu langkah yang kita lakukan adalah sebagai berikut. a. Memeriksa Respon

Ada empat tingkatan respon korban, yaitu : 1. Awas

2. Suara 3. Nyeri

4. Tidak Respon selalu ingat

ASNT

b. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik Jika korban tidak respon, gunakanlah teknik angkat dagu dan tekan dahi.

c. Untuk menilai pernapasan

Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan korban dengan cara :

Ê Lihat Ê Dengar Ê Rasakan

d. Menilai denyut nadi

Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi

pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)

e. Hubungi Bantuan

Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

Korban Sadar Korban Tidak Sadar

JANGAN LUPA!!!

(20)

3. Pemeriksaan Fisik

Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.

Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik??? 1. Apakah ada Perubahanbentuk pada bagian tubuh si korban?

2. Apakah ada Lukaterbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?

3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?

4. Apakah ada Bengkakpada tubuh korban?

Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan isilah

PLNB

.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.

1. Kepala Ê Telinga Ê Hidung Ê Mata Ê Mulut 2. Leher 3. Dada 4. Perut 5. Punggung 6. Panggul

7. Anggota gerak atas dan bawah

pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan

gerakan, sensasi dan sirkulasi.

Lebih Tahu Tetang

(21)

3. Pemeriksaan Fisik

Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.

Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik??? 1. Apakah ada Perubahanbentuk pada bagian tubuh si korban?

2. Apakah ada Lukaterbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?

3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?

4. Apakah ada Bengkakpada tubuh korban?

Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan isilah

PLNB

.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.

1. Kepala Ê Telinga Ê Hidung Ê Mata Ê Mulut 2. Leher 3. Dada 4. Perut 5. Punggung 6. Panggul

7. Anggota gerak atas dan bawah

pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan

gerakan, sensasi dan sirkulasi.

Lebih Tahu Tetang

(22)

Lebih Tahu Tetang

L U K A

MENGAPA PERLU MENGGUNAKAN PENUTUP LUKA?

Bila ada luka yang berdarah, sebaiknya luka dibersihkan dengan antiseptik kemudian ditutup. Penutup luka ini penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut.

- Membantu menghentikan perdarahan - Mencegah kuman masuk ke dalam luka

APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP LUKA?

- Kasa steril

- Penutup kain kasa - Penutup berperekat - Penutup buatan sendiri

TENTANG PEMBALUT LUKA...

Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka gunakan pembalut luka untuk menahannya.

Kegunaan pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan. Fungsi pembalut luka :

- Penekan untuk menghentikan perdarahan

- Mempertahankan penutup luka pada tempatnya - Menjadi penopang bagian tubuh yang cedera Beberapa contoh pembalut luka :

- Pembalut gulung (perban) - Pembalut segitiga (mitela) - Pembalut rekat (plester) ita sudah sering mendengar kata luka, mungkin sebagian dari kamu

K

sudah pernah terluka. Tapi, apakah kamu sudah tahu apa itu luka?

Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik di dalam maupun luar bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.

KLASIFIKASI LUKA

Luka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :

1. Luka Terbuka

Umumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah

contoh :

2. Luka Tertutup

Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat. Contoh :

(23)

Lebih Tahu Tetang

L U K A

MENGAPA PERLU MENGGUNAKAN PENUTUP LUKA?

Bila ada luka yang berdarah, sebaiknya luka dibersihkan dengan antiseptik kemudian ditutup. Penutup luka ini penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut.

- Membantu menghentikan perdarahan - Mencegah kuman masuk ke dalam luka

APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP LUKA?

- Kasa steril

- Penutup kain kasa - Penutup berperekat - Penutup buatan sendiri

TENTANG PEMBALUT LUKA...

Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka gunakan pembalut luka untuk menahannya.

Kegunaan pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan. Fungsi pembalut luka :

- Penekan untuk menghentikan perdarahan

- Mempertahankan penutup luka pada tempatnya - Menjadi penopang bagian tubuh yang cedera Beberapa contoh pembalut luka :

- Pembalut gulung (perban) - Pembalut segitiga (mitela) - Pembalut rekat (plester) ita sudah sering mendengar kata luka, mungkin sebagian dari kamu

K

sudah pernah terluka. Tapi, apakah kamu sudah tahu apa itu luka?

Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik di dalam maupun luar bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.

KLASIFIKASI LUKA

Luka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :

1. Luka Terbuka

Umumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah

contoh :

2. Luka Tertutup

Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat. Contoh :

(24)

PEDOMAN DALAM MENUTUP DAN MEMBALUT LUKA

Penutupan Luka

- Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka - Bersihkan luka sebelum ditutup

Pembalutan Luka

- Jangan membalut terlalu kencang dan terlalu longgar - Jangan biarkan ujung sisa pembalut terurai

- Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bawah keatas (ke arah jantung )

- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan

APA YANG SEHARUSNYA KITA LAKUAKAN SAAT KITA ATAU TEMAN

KITA TERLUKA???

Sebelum melakukan penanganan, kita pastikan dulu jenis lukanya apakah terbuka atau tertutup.

Untuk luka terbuka, penanganan yang dilakukan: 1. Pastikan daerah luka terlihat

2. Bersihkan daerah sekitar luka 3. Cegah terjadinya infeksi

4. Lakukan penutupan luka dan pembalutan 5. Baringkan korban

6. Tenangkan korban

7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Sedangkan untuk luka tertutup, khususnya memar penanganannya yakni :

1. Beri kompres dingin pada memar

2. Tekan memar dengan menggunakan kompres dingin

3. Bila terjadi pada alat gerak, maka tinggikan lebih tinggi dari jantung

PATAH TULANG

(25)

PEDOMAN DALAM MENUTUP DAN MEMBALUT LUKA

Penutupan Luka

- Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka - Bersihkan luka sebelum ditutup

Pembalutan Luka

- Jangan membalut terlalu kencang dan terlalu longgar - Jangan biarkan ujung sisa pembalut terurai

- Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bawah keatas (ke arah jantung )

- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan

APA YANG SEHARUSNYA KITA LAKUAKAN SAAT KITA ATAU TEMAN

KITA TERLUKA???

Sebelum melakukan penanganan, kita pastikan dulu jenis lukanya apakah terbuka atau tertutup.

Untuk luka terbuka, penanganan yang dilakukan: 1. Pastikan daerah luka terlihat

2. Bersihkan daerah sekitar luka 3. Cegah terjadinya infeksi

4. Lakukan penutupan luka dan pembalutan 5. Baringkan korban

6. Tenangkan korban

7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Sedangkan untuk luka tertutup, khususnya memar penanganannya yakni :

1. Beri kompres dingin pada memar

2. Tekan memar dengan menggunakan kompres dingin

3. Bila terjadi pada alat gerak, maka tinggikan lebih tinggi dari jantung

PATAH TULANG

(26)

PATAH TULANG

Kita Cari Tahu Yuk...

gar kita dapat berdiri dengan tegak, tubuh kita perlu ditopang oleh

A

susunan tulang-tulang yang ada di dalam tubuh. Tulang- tulang itulah yang membantu kita bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.

Walaupun kuat, kalo terbentur benda keras dari luar bisa berakibat fatal lho... Tulang kita bisa patah!!! Serem banget kan?! Makanya, ayo kita belajar bersama...

PATAH TULANG ITU...

Terputusnya jaringan tulang.

Inilah Gejala dan Tanda telah Terjadi Patah Tulang!

- Adanya perubahan bentuk. Bagian yang patah terlihat aneh bila dibandingkan saat sehat.

- Daerah yang patah sukar digerakkan bahkan mungkin tidak dapat. - Terdengar suara berderik pada daerah yang patah

- Bengkak di daerah patah - Memar di daerah patah

- Ujung tulang mungkin terlihat pada patah tulang terbuka

JENIS PATAH TULANG

1. Patah tulang terbuka

• Bagian tulang yang patah terlihat dari luar 2. Patah tulang tertutup

• Bagian tulang yang patah tidak terlihat dari luar

Patah Tulang Tertutup

Patah Tulang Terbuka

Biasanya pada kasus patah tulang dibutuhkan BIDAI. Yaitu suatu alat bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang diduga patah.

PENTINGNYA PEMBIDAIAN

Pembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini.

- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah. - Mengurangi rasa nyeri.

- Mengistirahatkan anggota badan yang patah.

- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah. - Mempercepat penyembuhan.

PEDOMAN UMUM PEMBIDAIAN

Pedoman ini sangat penting untuk mengurangi kesalahan dalam pembidaian: 1. Jika korban sadar, sampaikan rencana tindakan kepada korban.

2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat dan rawatlah perdarahan bila ada.

3. Nilai gerakan, sensasi, sirkulasi (GSS) pada bagian yang menjauhi batang tubuh sebelum melakukan pembidaian.

4. Siapkan alat seperlunya (misal bidai dan mitella). 5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cedera. 6. Jangan memasukkan bagian tulang yang patah. 7. Bidai harus meliputi jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak.

(27)

PATAH TULANG

Kita Cari Tahu Yuk...

gar kita dapat berdiri dengan tegak, tubuh kita perlu ditopang oleh

A

susunan tulang-tulang yang ada di dalam tubuh. Tulang- tulang itulah yang membantu kita bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.

Walaupun kuat, kalo terbentur benda keras dari luar bisa berakibat fatal lho... Tulang kita bisa patah!!! Serem banget kan?! Makanya, ayo kita belajar bersama...

PATAH TULANG ITU...

Terputusnya jaringan tulang.

Inilah Gejala dan Tanda telah Terjadi Patah Tulang!

- Adanya perubahan bentuk. Bagian yang patah terlihat aneh bila dibandingkan saat sehat.

- Daerah yang patah sukar digerakkan bahkan mungkin tidak dapat. - Terdengar suara berderik pada daerah yang patah

- Bengkak di daerah patah - Memar di daerah patah

- Ujung tulang mungkin terlihat pada patah tulang terbuka

JENIS PATAH TULANG

1. Patah tulang terbuka

• Bagian tulang yang patah terlihat dari luar 2. Patah tulang tertutup

• Bagian tulang yang patah tidak terlihat dari luar

Patah Tulang Tertutup

Patah Tulang Terbuka

Biasanya pada kasus patah tulang dibutuhkan BIDAI. Yaitu suatu alat bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang diduga patah.

PENTINGNYA PEMBIDAIAN

Pembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini.

- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah. - Mengurangi rasa nyeri.

- Mengistirahatkan anggota badan yang patah.

- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah. - Mempercepat penyembuhan.

PEDOMAN UMUM PEMBIDAIAN

Pedoman ini sangat penting untuk mengurangi kesalahan dalam pembidaian: 1. Jika korban sadar, sampaikan rencana tindakan kepada korban.

2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat dan rawatlah perdarahan bila ada.

3. Nilai gerakan, sensasi, sirkulasi (GSS) pada bagian yang menjauhi batang tubuh sebelum melakukan pembidaian.

4. Siapkan alat seperlunya (misal bidai dan mitella). 5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cedera. 6. Jangan memasukkan bagian tulang yang patah. 7. Bidai harus meliputi jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak.

(28)

LANGKAH – LANGKAH PENANGANAN PATAH TULANG :

1. Lakukan penilaian dini 2. Lakukan pemeriksaan fisik

3. Stabilkan bagian yang patah secara manual 4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat 5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada

6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella ) 7. Lakukan pembidaian…!

8. Kurangi rasa sakit korban

9. Baringkan korban pada posisi yang sakit

(29)

LANGKAH – LANGKAH PENANGANAN PATAH TULANG :

1. Lakukan penilaian dini 2. Lakukan pemeriksaan fisik

3. Stabilkan bagian yang patah secara manual 4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat 5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada

6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella ) 7. Lakukan pembidaian…!

8. Kurangi rasa sakit korban

9. Baringkan korban pada posisi yang sakit

(30)

PEMINDAHAN

KORBAN

LUKA BAKAR

ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.

P

Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung mengenai tubuh kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka bakar.

Luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi.

Yang perlu diwaspadai!

Penyebab Luka Bakar, antara lain :

1. Panas, contoh : api, uap panas, benda panas 2. Listrik, contoh : aliran listrik dirumah, petir 3. Kimia, contoh : soda api, air aki (zuur)

4. Radiasi, contoh : sinar matahari (ultra violet), bahan radioaktif

Penggolongan Luka Bakar

Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :

1. Luka bakar derajat satu (permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas (kulit ari/epidermis).

2. Luka bakar derajat dua. sedikit lebih dalam.

3. Luka bakar derajat tiga. lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai kedalam tulang dan rongga dalam.

Penangangan Luka Bakar :

1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih

2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya

3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril ( kasa steril ), jangan memecahkan gelembung.

(31)

PEMINDAHAN

KORBAN

LUKA BAKAR

ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.

P

Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung mengenai tubuh kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka bakar.

Luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi.

Yang perlu diwaspadai!

Penyebab Luka Bakar, antara lain :

1. Panas, contoh : api, uap panas, benda panas 2. Listrik, contoh : aliran listrik dirumah, petir 3. Kimia, contoh : soda api, air aki (zuur)

4. Radiasi, contoh : sinar matahari (ultra violet), bahan radioaktif

Penggolongan Luka Bakar

Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :

1. Luka bakar derajat satu (permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas (kulit ari/epidermis).

2. Luka bakar derajat dua. sedikit lebih dalam.

3. Luka bakar derajat tiga. lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai kedalam tulang dan rongga dalam.

Penangangan Luka Bakar :

1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih

2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya

3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril ( kasa steril ), jangan memecahkan gelembung.

(32)

PEMINDAHAN KORBAN

aat melihat orang pingsan, kita secepatnya ingin menolong dan

S

membawanya ke tempat yang aman, tapi terkadang kita tidak memperhatikan gerakan tubuh sehingga menimbulkan dampak cedera pada diri sendiri.

Untuk menghindari hal itu, pemindahan korban dilakukan dengan tepat dan hati-hati.

MEKANIKA TUBUH

Mekanika tubuh menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan korban. Tujuannya untuk menghindari terjadinya cedera pada penolong.

Prinsip dasar pemindahan korban :

1. Jangan dilakukan jika tidak perlu

2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar 3. Kondisi fisik penolong harus baik dan terlatih

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan korban :

1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan.

2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan korban. 3. Jangan memindahkan dan mengangkat korban jika tidak mampu.

4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot punggung dan membungkuk.

5. Jaga keseimbangan.

6. Rapatkan tubuh korban dengan tubuh penolong saat memindahkan dan mengangkat korban.

7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap.

LEBIH JAUH TENTANG PEMINDAHAN KORBAN

Berdasarkan keselamatan penolong dan korban, pemindahan korban digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Pemindahan Darurat

Dilakukan bila ada bahaya yang mengancam bagi korban dan penolong.

Contoh :

- Ancaman kebakaran - Ancaman ledakan

- Ancaman bangunan runtuh

- Ancaman mobil terguling, bensin tumpah - Adanya bahan-bahan berbahaya

- Orang sekitar yang berprilaku aneh - Kondisi cuaca yang buruk

Contoh cara pemindahan darurat :

- Tarikan lengan - Tarikan bahu - Tarikan baju - Tarikan selimut

. Pemindahan Biasa

2

Dilakukan jika keadaan tidak membahayakan korban maupun penolong.

TEKNIK ANGKAT LANGSUNG DENGAN TIGA PENOLONG :

1. Ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi korban , jika memungkinkan beradalah pada sisi yang paling sedikit cedera

2. Penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah leher dan bahu, lengan yang satu disisipkan dibawah punggung korban

3. Penolong kedua menyisipkan tangan dibawah punggung dan bokong korban

4. Penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah lutut korban

5. Korban siap diangkat dengan satu perintah

6. Angkat korban keatas lutut ketiga penolong secara bersamaan

7. Sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur letaknya oleh penolong yang lain

8. Letakkan kembali penderita diatas tandu dengan satu perintah yang tepat

(33)

PEMINDAHAN KORBAN

aat melihat orang pingsan, kita secepatnya ingin menolong dan

S

membawanya ke tempat yang aman, tapi terkadang kita tidak memperhatikan gerakan tubuh sehingga menimbulkan dampak cedera pada diri sendiri.

Untuk menghindari hal itu, pemindahan korban dilakukan dengan tepat dan hati-hati.

MEKANIKA TUBUH

Mekanika tubuh menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan korban. Tujuannya untuk menghindari terjadinya cedera pada penolong.

Prinsip dasar pemindahan korban :

1. Jangan dilakukan jika tidak perlu

2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar 3. Kondisi fisik penolong harus baik dan terlatih

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan korban :

1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan.

2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan korban. 3. Jangan memindahkan dan mengangkat korban jika tidak mampu.

4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot punggung dan membungkuk.

5. Jaga keseimbangan.

6. Rapatkan tubuh korban dengan tubuh penolong saat memindahkan dan mengangkat korban.

7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap.

LEBIH JAUH TENTANG PEMINDAHAN KORBAN

Berdasarkan keselamatan penolong dan korban, pemindahan korban digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Pemindahan Darurat

Dilakukan bila ada bahaya yang mengancam bagi korban dan penolong.

Contoh :

- Ancaman kebakaran - Ancaman ledakan

- Ancaman bangunan runtuh

- Ancaman mobil terguling, bensin tumpah - Adanya bahan-bahan berbahaya

- Orang sekitar yang berprilaku aneh - Kondisi cuaca yang buruk

Contoh cara pemindahan darurat :

- Tarikan lengan - Tarikan bahu - Tarikan baju - Tarikan selimut

. Pemindahan Biasa

2

Dilakukan jika keadaan tidak membahayakan korban maupun penolong.

TEKNIK ANGKAT LANGSUNG DENGAN TIGA PENOLONG :

1. Ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi korban , jika memungkinkan beradalah pada sisi yang paling sedikit cedera

2. Penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah leher dan bahu, lengan yang satu disisipkan dibawah punggung korban

3. Penolong kedua menyisipkan tangan dibawah punggung dan bokong korban

4. Penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah lutut korban

5. Korban siap diangkat dengan satu perintah

6. Angkat korban keatas lutut ketiga penolong secara bersamaan

7. Sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur letaknya oleh penolong yang lain

8. Letakkan kembali penderita diatas tandu dengan satu perintah yang tepat

(34)

Teknik Mengangkat Tandu :

Penolong dalam keadaan berjongkok di keempat sisi tandu dan akan mengangkat tandu.

1. tempatkan kaki pada jarak yang tepat 2. punggung harus tetap lurus

3. kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap kedepan dalam posisi netral

4. genggamlah pegangan tandu dengan baik

5. pada saat mengangkat punggung harus tetap terkunci sebagai poros dan kekuatan konstraksi otot seluruhnya pada otot tungkai

6. saat menurunkan tandu lakukan langkah diatas pada urutan selanjutnya .

(35)

Teknik Mengangkat Tandu :

Penolong dalam keadaan berjongkok di keempat sisi tandu dan akan mengangkat tandu.

1. tempatkan kaki pada jarak yang tepat 2. punggung harus tetap lurus

3. kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap kedepan dalam posisi netral

4. genggamlah pegangan tandu dengan baik

5. pada saat mengangkat punggung harus tetap terkunci sebagai poros dan kekuatan konstraksi otot seluruhnya pada otot tungkai

6. saat menurunkan tandu lakukan langkah diatas pada urutan selanjutnya .

(36)

PENYAKIT MENDADAK

GEJALA DAN TANDA

Yang perlu kamu ingat bahwa gejala dan tandanya sangat beragam. Bisa khas maupun tidak khas. Seperti :

Gejala : - Demam - Nyeri - Mual

- Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali - Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat - Sesak atau merasa sukar bernapas

- Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

Tanda :

- Tidak sadar, bingung dan gelisah

- Nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat - Pernapasan tidak teratur

- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan dan terlalu merah)

- Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil - Bau khas dari mulut atau hidung

- Kejang, kelumpuhan - Muntah, diare

PENTING!

Bila kamu menemukan gejala atau tanda seperti yang tersebut diatas, maka sebaiknya diperiksakan ke fasilitas kesehatan.

APA ITU PINGSAN?

Kenali Penyebabnya…

- Peredaran darah ke otak berkurang - Kelelahan

- Kekurangan makanan

Waspadai…! Inilah gejala dan tandanya…… - Perasaan mau jatuh

- Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging. - Lemas, keluar keringat dingin.

- Menguap.

- Denyut nadi lambat.

Apa yang harus kita lakukan bila ada korban pingsan??? 1. Baringkan korban dengan tungkai ditinggikan. 2. Longgarkan pakaian.

3. Usahakan korban menghirup udara segar. 4. Periksa cedera lainnya.

5. Beri selimut, agar badannya hangat.

6. Biarkan korban istirahat dahulu bila kesadarannya pulih 7. Bila tidak cepat pulih, maka:

• Periksa napas dan nadi • Posisikan stabil

• Rujuk ke fasilitas kesehatan

PERINGATAN!!!

(37)

PENYAKIT MENDADAK

GEJALA DAN TANDA

Yang perlu kamu ingat bahwa gejala dan tandanya sangat beragam. Bisa khas maupun tidak khas. Seperti :

Gejala : - Demam - Nyeri - Mual

- Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali - Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat - Sesak atau merasa sukar bernapas

- Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

Tanda :

- Tidak sadar, bingung dan gelisah

- Nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat - Pernapasan tidak teratur

- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan dan terlalu merah)

- Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil - Bau khas dari mulut atau hidung

- Kejang, kelumpuhan - Muntah, diare

PENTING!

Bila kamu menemukan gejala atau tanda seperti yang tersebut diatas, maka sebaiknya diperiksakan ke fasilitas kesehatan.

APA ITU PINGSAN?

Kenali Penyebabnya…

- Peredaran darah ke otak berkurang - Kelelahan

- Kekurangan makanan

Waspadai…! Inilah gejala dan tandanya…… - Perasaan mau jatuh

- Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging. - Lemas, keluar keringat dingin.

- Menguap.

- Denyut nadi lambat.

Apa yang harus kita lakukan bila ada korban pingsan??? 1. Baringkan korban dengan tungkai ditinggikan. 2. Longgarkan pakaian.

3. Usahakan korban menghirup udara segar. 4. Periksa cedera lainnya.

5. Beri selimut, agar badannya hangat.

6. Biarkan korban istirahat dahulu bila kesadarannya pulih 7. Bila tidak cepat pulih, maka:

• Periksa napas dan nadi • Posisikan stabil

• Rujuk ke fasilitas kesehatan

PERINGATAN!!!

(38)

Referensi

1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller 2. Bermain, Menghayati, dan Belajar, YIS

3. Buku-buku pelatihan terbitan PMI Pusat: Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga, Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja

4. Character Building untuk Anak-anak, Barbara A. Lewis, Karisma

5. Character Building untuk Remaja, Barbara A. Lewis, Karisma

6. Child-led Disaster Risk Reduction: A Practical Guide, Save the Children

7. Community Challenge, Australian Red Cross

8. Exploring Humanitarian Law, ICRC

9. Friends Tell Friends on the Street, Thai Red Cross

10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council 11. Kisah Sebuah Gagasan, ICRC

12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera Colomina, Grasindo

13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah Alam, Kawan Pustaka

14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika, MSi

15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai

16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell, Dee Dickinson, Intuisi Press

17. Mind Map untuk Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama

18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease, WHO, SIDA, UNDP

19. Psikologi untuk Anak dan Remaja II, Jonni Kincher, Karisma

20. Seven Steps for Seven Principle, IFRC

21. The 6 Most Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey

(39)

Referensi

1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller 2. Bermain, Menghayati, dan Belajar, YIS

3. Buku-buku pelatihan terbitan PMI Pusat: Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga, Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja

4. Character Building untuk Anak-anak, Barbara A. Lewis, Karisma

5. Character Building untuk Remaja, Barbara A. Lewis, Karisma

6. Child-led Disaster Risk Reduction: A Practical Guide, Save the Children

7. Community Challenge, Australian Red Cross

8. Exploring Humanitarian Law, ICRC

9. Friends Tell Friends on the Street, Thai Red Cross

10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council 11. Kisah Sebuah Gagasan, ICRC

12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera Colomina, Grasindo

13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah Alam, Kawan Pustaka

14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika, MSi

15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai

16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell, Dee Dickinson, Intuisi Press

17. Mind Map untuk Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama

18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease, WHO, SIDA, UNDP

19. Psikologi untuk Anak dan Remaja II, Jonni Kincher, Karisma

20. Seven Steps for Seven Principle, IFRC

21. The 6 Most Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Harga diri ( self- esteem) mungkin suatu sifat yang menyemarakkan efikasi diri. Sebagai contoh, sesorang bisa memiliki efikasi diri secara umum yang tinggi, dia

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun 2014 disampaikan kepada DPRD Kota Bekasi sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap situasi dan kondisi Kota Bekasi

Berdasarkan identifikasi masalah yang sesuai dengan judul, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pada perbandingan aasil belajar ekonomi dengan menggunakan metode

Pada dasarnya setiap pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya yang berkaitan dengan penataan dan pembinaan terhadap pasar tradisional, pusat

- Susunan karya seni dan mozaik digital diciptakan dengan menyesuaikan mode gambar, resolusi, modifikasi gambar menggunakan filter, memilih mode warna yang sesuai

Produk adalah label generik untuk output suatu sistem produktif. Sebuah produk dapat berupa barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomis, barang didefinisikan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Gambaran tingkat kenakalan remaja santri sebelum

Sebagai  perguruan  tinggi  terkemuka  di  Indonesia,  seyogyanya  ITB  ikut  berperan  aktif  untuk  mencari  solusi  bagi  penyelesaian  persoalan  bangsa