• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Isnaini Dairina (19/438808/GE/08943)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Isnaini Dairina (19/438808/GE/08943)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Identitas Artikel

Judul : Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai Kasus : Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya

Penulis : Noor Hamidah, R. Rijanta, Bakti Setiawan, Muh. Aris Marfa’i Sumber : Jurnal Pemukiman, Vol. 9 No.1 (April 2014), pp 17-27

Publikasi : Jurnal Pemukiman

Reviewer : Isnaini Dairina (19/438808/GE/08943)

Struktur Isi

Abstrak Sebagaimana sejarahnya, sumber air selalu tempat berawalnya peradaban, tak terkecuali di Palangkaraya yang bermula di Kampung Pahandut yang berlokasi di Sungai Kahayan. Namun, saat ini kawasan di sekitar Sungai Kahayan timbul masalah berupa pemukiman tumbuh secara organik dan pila jalan berorientasi ke darat membelakangi sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model pemukiman di tepi Sungai Kahayan serta kasus yang menyertainya. Metode yang dilakukan yakni eksplorasi kualitatif dan wawancara. Hasil penelitian dijabarkan meliputi aspek fisik dan non fisik model integrasi pemukiman.

Kelebihan:

Abstrak sudah berisi rangkuman jurnal, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode, hasil penelitian, serta kesimpulan. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui secara garis besar apa yang dibahas dalam jurnal tersebut.

Kekurangan: -

Pendahuluan Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman lingkungan alam yang luar biasa. Faktor lingkungan alam turut mempengaruhi karakteristik model pemukiman, baik itu terletak di pedalaman maupun tepian sungai/pantai. Berdasarkan sejarah, sungai menjadi tempat bermula peradaban. Pemukiman tradisional Indonesia ditinjau dari segi historis banyak berada di DAS, menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kota karena kemudahan akses transportasi. Kalimantan memiliki ratusan sungai yang menjadi tempat bertumpunya kehidupan disana yang ditinjau dari fungsi sungai itu sendiri. Salah satunya yakni Kampung Pahandut yang terletak di tepi Sungai Kahayan, Palangkaraya. Pemukiman di tepi Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya merupakan pemukiman awal serta memiliki keunikan pola memanjang mengikuti bentuk sungai. Namun, kini pemukiman di tepian sungai Kahayan menghadapi dilema pembangunan pemukiman tanpa terkendali. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dilakukan yakni mengetahui model pemukiman kawasan tepian sungai yang unik. Nantinya, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui model pemukiman kawasan Sungai Kayahan dan merekomendasikan model pemukiman yang unik sebagai bagian eko-wisata sungai untuk masa yang akan datang.

(2)

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang atau justifikasi ilmiah dan permasalahan yang akan diteliti. Alasan penelitian tersebut secara runut diungkapkan melalui pemaparan fenomena nyata yang ditemui Bab ini telah mengungkapkan latar belakang, tujuan, manfaat, luaran yang diharapkan, serta penelitian sebelumnya.

Kekurangan:

Urgensi penelitian kurang ditonjolkan, seperti diberi contoh kasus dampak negatif akibat aktivitas masyarakat di pemukiman sekitar sungai. Selain itu, kekurangan pada penelitian yang sebelumnya tidak dicantumkan sehingga kita tidak mengetahui sampai mana studi kasus sebelumnya yang telah dilakukan.

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka menguraikan hasil temuan peneliti lain yang diperoleh dari pustaka acuan serta menjadi landasan disusunnya paper. Paper ini tidak memuat stuktur tinjauan pustaka, namun ada kutipan mengandung tinjauan pustaka pada pendahuluan, yakni model pemukiman di kawasan tepian sungai Kahayan serta penjelasan mengenai lokasi sungai kahayan di metode penelitian.

Kelebihan:

Tinjauan pustaka disisipkan pada struktur pendahuluan sehingga bersifat melengkapi pendahuluan.

Kekurangan:

Penulis kurang membahas mengenai konsep pemukiman secara umum dan tepian sungai

Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan ekplorasi kualitatif lapangan (a qualitative exploratory research) berdasarkan ekplorasi data lapangan (field observation) nilai historis kawasan melalui survei, wawancara dan identifikasi potensi kawasan tepian Sungai Kahayan. Diuraikan pula lokasi penelitian yang mendukung kajian empirik

Kelebihan:

Metode penelitian diuraikan secara runut serta ditambahkan penyajian berupa langkah kerja.

Kelemahan:

Peta yang dicantumkan kurang jelas serta tidak dilengkapi dengan kaidah-kaidah dasar muka peta seperti skala dan orientasi. Terdapat pengulangan kalimat yang sudah dicantumkan di pendahuluan, yakni: “Sungai Kahayan memiliki panjang 450 m2 dan lebar 100 m.” Namun, alangkah baiknya jika kalimat ini dicantumkan di dalam tinjauan pustaka pada subbab Sungai Kahayan.

Hasil dan Pembahasan

Bab ini diuraikan menjadi beberapa subbab mengenai hasil penelitian yang diperoleh secara deskriptif.

a. Pola dan struktur Kota Tepian Sungai

Kota tepi air terbagi menjadi dua jenis, yaitu tepi pantai dan sepanjang tepi sungai. Berdasarkan studi literatur, pola dan stuktur kota tepian sungai di kalimantan ada delapan macam, yakni (1) sungai membelah kota; (2) kota berada di pinggiran sungai; (3) kota dibelah oleh beberapa sungai dan anak sungai; (4) kota rawa; (5) sungai membelah kota pantai; (6) sungai membelah kota di ketinggian pegunungan; (7) sungai membelah kota danau; dan (8) kota pantai yang berdekatan dengan sungai.

(3)

b. Model permukiman di tepian sungai

Hasil eksplorasi lapangan menunjukkan bahwa model permukiman ada di tepian sungai Kahayan yakni rumah lanting/terapung dan rumah panggung yang masing-masing dijelaskan secara rinci. Rumah lanting yaitu rumah yang pada musim hujan terlihat seolah-olah mengapung di atas air sedangkan pada musim kemarau terlihat berdiri di atas daratan. Selain berfungsi sebagai hunian, ini dapat menjadi tempat usaha tambak ikan. Pondasi rumah ini terbuat dari 80-100 batang bambu yang diikat menggunakan ban bekas. Sementara itu, rumah panggung dihuni oleh suku Dayak dan Banjar

c. Karakteristik DAS

Subbab ini menguraikan pengertian DAS secara umum serta karakteristik DAS Kalimantan Tengah. Sebagian besar kota dilalui oleh sungai sehingga mempengaruhi bentuk permukimannya. Penduduk di DAS Kahayan (etnis Melayu dan Dayak Ngaju) terbagi menjadi dua, yaitu penduduk yang tinggal di pesisir yang mana sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Sedangkan adapula penduduk yang tinggal di daerah pedalaman atau hutan yang berprofesi sebagai petani peladang berpindah atau perambah hutan.

d. Pola sirkulasi lokal/ jalan titian kayu

Jalan Titian adalah jalur sirkulasi yang digunakan sebagai jalur interaksi masyarakat di dalam kampung kawasan tepian sungai. Titian terbuat dari susunan papan ulin lebar sekitar 1-2 meter yang dipasang sejajar menumpu pada tiang-tiang yang ditancapkan langsung ke sungai dengan tinggi 1-3 m. Pola titian dibagi menjadi tiga, yaitu titian memanjang, titian satu sisi, serta titian bercabang. Titian yang lebar juga dapat digunakan untuk ruang publik bagi penduduk. Pola titin membentuk pola pemukiman yang linear mengikuti bentuk titian.

e. Pola Sirkulasi Penghubung/Jembatan

Berbeda dengan titian, jembatan berfungsi sebagai penghubung dua bagian jalan yang terputus karena ada bentang alam yang tidak mungkin dilalui, seperti alur sungai, saluran irigasi, dan sebagainya. Jembatan di sekitar sungai Kahayan mayoritas berbahan kayu dengan konstruksi tiang dan balok ulin dan kayu galam dengan tinggi disesuaikan dengan perahu. Jembatan disini biasa digunakan untuk aktivitas atraksi anak-anak yang terjun ke sungai.

f. Dermaga/ruang bersama

Dermaga adalah sarana tambatan bagi alat transportasi air. Dermaga ini dilengkapi ruang tunggu dan fasilitas berupa kantin dan WC. Ada dua jenis dermaga, yakni dermaga besar serta dermaga kecil. Dermaga kecil bersifat privat dan biasanya langsung terhubung dengan rumah warga.

Kelebihan:

Penjelasan dilengkapi dengan teori-teori yang mendukung. Selain itu, pembahasan dilengkapi dengan gambar hasil eksplorasi serta ilustrasi sehingga pembaca dapat dengan mudah memvisualisasikan bentuk permukiman tersebut. Kekurangan:

(4)

Penjelasan titian utama diulang sebanyak 2x, yaitu pada kalimat “Ketinggian jalan titian utama dari permukaan tanah 1 hingga 3 meter.... ukurannya lebih bervariasi.”

Kesimpulan & Saran

Kesimpulan:

Pola sirkulasi kawasan sungai memegang peran dala upaya pengembangan kawasan perkotaan dan menjadi alternatif transportasi pola sirkulasi perkotaan kawasan tepian sungai Kahayan termasuk kategori sirkulasi yang padat dan menimbulkan kemacetan dengan lebar jalan yang sangat sempit karena tidak adanya penambahan ruas jalan tidak sebanding dengan terhadap luas Kawasan. Terdapat empat aspek penting pengembangan model pola sirkulasi tepian sungai, yakni pola pemukiman Pembentuk Pola Sirkulasi, Pola Sirkulasi Lokal/Jalan Titian Kayu, Pola Sirkulasi Penghubung/Jembatan, Pola Sirkulasi Ruang Bersama/Dermaga. Faktor yang mempengaruhi model pengembangkan transportasi yaitu lingkungan lahan bsah dan faktor budaya sungai.

Saran:

Diperlukan lanjutan penelitian terkait model penelitian pola sirkulasi secara aplikatif dan praktif mudah diimplementasi untuk penataan pola sirkulasi dan pelestarian maupun perbaikan permukiman, khususnya kawasan tepian sungai perkotaan di Indonesia

Kelebihan

Penulis membuat kesimpulan berdasarkan paparan hasil yang diperoleh. Selain itu, peneliti juga memberi saran kepada pembaca untuk melakukan studi lanjutan.

Kekurangan

Terdapat kata “sepengetahuan penulis” yang bersifat subjektif. Pada abstrak disebutkan bahwa tujuan penelitian ini salah satunya yaitu mengungkap kasus yang diakibatkan oleh pertumbuhan organik di Kampung Kahayan, namun pada kesimpulan tidak diungkapkan hasil penelitian tersebut.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hamidah, N., Rijanta, R., Setiawan, B., & Rifai, M. A. (2014). Model Permukiman Kawasan Tepian Sungai Kasus: Permukiman Tepian Sungai Kahayan Kota Palangkaraya. Jurnal Permukiman, 9(1), 17-27.

2. Giyarsih S.R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta. Forum Geografi 24 (1) : 28-38

3. Giyarsih S.R., Abdi. Z., Ma’mun. S., Hasanati. S., Sitohang. L.L., & Junaidi, I.A.( 2011). Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu. Potensi dan Permasalahan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Wilayah Pesisir. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta

4. Giyarsih S.R., & Dalimunthe. S.A. (2012). Surviving the Bantul Earthquake: Perspective from Livelihood Aspecte. Community Approach to Disaster. Gadjah Mada University Press.

5. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232. 6. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.

7. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2): 90-97.

8. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131

9. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168

10. Arsanti. V.A., & Giyarsih S.R. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 4 (1): 55-66.

11. Akuntomo. P., Suprodjo. S.W., & Giyarsih S.R. (2012). Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Sosial Budaya Berbasis Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Permukiman Perkotaan di Perumnas Monang Maning Kota Denpasar. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (1): 95-104.

12. Ridwan. U.H., & Giyarsih S.R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo di Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Perdesaan di Kabupaten Muna. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (2):118-125

13. Purwaningsih. E., & Giyarsih S.R. (2012). Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun Terhadap Lingkungan Tempat Tinggal, Kasus Penghuni Rumah Susun Cokrodirjan Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional tentang Green Urban Policy, di Semarang 4 September 2012: 227-239

14. Akuntomo. P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2012). The Application of Tri Hita Karana Concept in the Environment of Perumnas (Public Settlement) Monang Maning in Denpasar Bali Based on the Cultural Component of Environment. Proceeding of International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 393-400

15. Ma’mun S., Giyarsih S.R.,, & Marfai. M.A. (2012). Participation of Coastal Communities in Mangrove Forests Conservation in Pasekan Sub District Indramayu District. Prceeding of

(6)

International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 546-554.

16. Akuntomo P., Suratman, & Giyarsih. S.R. (2012). Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Perumnas Monag Maning Kota Denpasar Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012 : 208-214.

17. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232. 18. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.

19. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2) : 90-97.

20. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131

21. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168

22. Giyarsih S.R. & Alfana M.A.F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography 45(1): 25-36

23. Giyarsih S.R., & Alfana. M.A. F. (2013). Livelihood Strategies of Informal Sector in Urban Area (Particular Reference from Angkringan Merchant in Yogyakarta City. Proceeding of Internatonal Seminar, Utilizaion of Geospatial Information to Raise Environmental Awareness in Realizing the Nation Character, di Surakarta 3th-4th November 2012 : 321-327 24. Giyarsih S.R., & Dalimunthe S.A. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Permukiman Pasca Gempa Bumi di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Tataloka 15 (1) : 28-38

25. Giyarsih S.R.,Listyaningsih U., & Sarmita. I.M. (2013). Pedagang Angkringan Sebagai Entitas Ekonomi di Kota Yogyakarta : Pelarian atau Menjanjikan?.Jurnal Patrawidya 14 (2) : 211-230

26. Giyarsih S.R., U.Listyaningsih., & S.R. Budiani. 2013. Aspek Sosial Banjir Lahar., Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

27. Tuloli. Y., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2013). Proses Perubahan Spasial Kota Gorontalo, Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 478-484

28. Sarwadi A., Giyarsih S.R., & Pramono R.W.D. (2013). Kajian Perluasan Sifat Fisik Kekotaan Kota Yogyakarta di Kawasan Hinterland, Studi Kasus Kawasan Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 503-514

29. Christiawan P.I., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2014). The Spatial Patterns of the Carrying Capacity of Road in Singaraja City, Bali. KKU International Journal of Humanities and Social Sciences : 15-23

(7)

30. Saputra I.A., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2014). Faktor Pengaruh Transformasi Wilayah di Kabupaten Klaten. Prosiding Mega Seminar Nasional, Geografi Untukmu Negeri, di Yogyakarta 5 Mei 2014 : 91-102

31. Harini R., Giyarsih S.R., Ariani R.D., & Darusasi R. (2014). Community Adaptation Model of Food Security Due to Global Warming in Kulon Progo. Proceeding of The 6th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia, Yogyakarta November 19-20, 2014: 305-320.

32. Giyarsih S.R. (2014). The Role of Yogyakarta and Surakarta Cities in the Intensity of the Regional Transformation of Two Villages Located in the Yogyakarta-Surakarta Corridor. Romanian Review of Regional Studies X (1): 15-22.

33. Giyarsih S.R. (2015). Kegiatan Digitalisasi Data Kependudukan Berdasarkan Registrasi Penduduk di Desa Sentolo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprog. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1(1) : 63-66

34. Ramdani D., Giyarsih S.R., & Ariani I. (2015). Peran Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP-3) Terhadap Kemandirian Wirausaha Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Pengembangan Iptek Berbasis Multikultural dan Kearifan Lokal Sebagai Fondasi Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa. Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 1-20. 35. Tajuddin, L., Rijanta R., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2015). Migrasi Internasional : Perilaku

Pekerja Migran di Malaysia dan Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur. Jurnal Kawistara 5 (3) : 310-321.

36. Sriartha, I.P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2015). Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of Geography 47(2): 142-150

37. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2015). The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). Forum Geografi 29 : 31-40.

38. Giyarsih S.R., & Fauzi N. (2016). Factors That Affect Urban Sprawl Symptoms in Sub Urban Areas of Yogyakarta. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, Yogyakarta 26-27 October 2016: 314-329.

39. Anjarsariningtyas, R., Laksmiasri W., Pratiwi A.A., & Giyarsih S.R. (2016). Food Security in Urban Sprwal Effected Area : Case Study in Sub Districts on The Outskirts of Yogyakarta City. Proceeding of The 13th International Asian Urbanization Conference, di Yogyakarta, January 6-8, 2016 : 713-718

40. Harini, R., Rahayu E., Sarastika T., & Giyarsih S.R. (2016). Adaptation Strategy of Communities Facing Coastal Hazard in Demak Coastal Area. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, 26-27 October 2016: 314-329

41. Alviawati, E., Rijanta R., & Giyarsih S.R. (2016). Household Livelihood Strategies of Dairy Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Pre and Post 2010 Merapi Volcano Eruption. Romanian Review of Regional Studies XI (1): 91-98.

42. Abadi, R., Ritohardoyo S., & Giyarsih S.R. (2016). Persepsi dan Motivasi Masyarakat Lokal Terhadap Program Transmigrasi Pasca Konflik di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Jurnal Kawistara 6 (2) : 188-197

43. Shofa. M A., Riyono B., & Giyarsih S.R. (2016). Peran Pemuda Dalam Pendampingan Mahasiswa Difabel dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di Pusat

(8)

Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional 22 (2) : 199-216

44. Hatam, R., Rijanta R, Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Transformation of Land Use in Kota Utara Subdistrict Kotamobagu City From 2000-2013. International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed e-Journal) 5(9): 31-38

45. Setyono, J.S. Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Spatial Pattern of Urbanization and Small Cities Development in Central Java : A Case Study of Semarang-Yogyakarta-Surakarta Region. Journal of Geomatic and Planning. 3(1): 53-66

46. Putri, R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2017). Sand Dune Conservation Assessment in Coastal Area Usng Alos Palsar DlnSAR Technique. Journal of Urban and Environmental Engineering 11(1) : 9-29

47. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2017). Subak Edurance in Facing External Development in South Bali, Indonesia. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences (IRJMIS) 4 (4) : 20-30, http://ijcu.us/online/journal/index.php/irjmis, DOI http://dx.doi.org/10. 21744/irjmis.v4i4.494

48. Setyono, J.S., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil di Jawa Tengah : Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil di Wilayah Joglosemar. Jurrnal Tataloka 19 (2): 142-162. http://www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka

49. Murwani, P., Rijanta R., Giyarsih S.R., & Khakim N. (2017). Circular Mobility of Migrants in Small Islands: A Case Study of Migrantsin Lease Islands to Ambon City. International Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal), 6 (7) :

37-45; ISSN: 2277-4262,

http://www.shreeprakashan.com/Documents/20170726093943437.5.%20Prapti%20Murwan i.pdf

50. Arif, D.A., Mardiatno D., & Giyarsih S.R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota Jambi. Majalah Geografi Indonesa 31 (1) : 1-11

51. Giyarsih S.R.,& Marfai, M.A. (2017). Regional Transformation in Semarang City, Indonesia. Journal of Urban and Regional Analysis IX (2) : 129-139

52. Giyarsih S.R. (2017). Regional Management of Areas with Indications of Urban Sprawl in the Surrounding Areas of Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia. Indonesian Journal of Geography 49 (1) : 35-41, DOI https://dx.doi.org/10.22146/ijg2323

53. Putra M., Giyarsih S.R., & Kurniawan A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Antar Wilayah Pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal Wilayah dan Lingkungan 5 (3) : 181-187

54. Giyarsih S.R., & Marfai M.A. (2018). The Perception of Stakeholders on Regional Transformation on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Geojournal 83 : 983-991 55. Putri R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2018). Population Condition Analysis of

Jakarta Land Deformation Area. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science 148 (2018)012007 doi : 10.1088/1755-1315/148/1/012007. ICERM 2017 IOP Publishing.

56. Putri R.F., Wibirama S., Giyarsih S.R., Pradana A., & Kusmiati Y. (2018). Landuse Change Monitoring and Population Density Analysisi of Penjaringan, Cengkareng, and Cakung Urban Area in Jakarta Province. Paper Presented in the International Conference on Science and Technology (ICST 2018) held on 7-8 August 2018 in Yogyakarta, Indonesia, organied by Universitas Gadjah Mada

(9)

57. Kaho H.E.D.P.R., & Giyarsih S.R. (2018). Kualitas Permukiman di Basin Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul. Majalah Geografi Indonesia 32 (1) :68-76

58. Choirunnisa A.K., & Giyarsih S.R. (2018). The Socioeconomic Vulnerability of Coastal Communities to Abrasion in Samas, Bantul Regency, Indonesia. Quaestiones Geographicae 37 (3) : 115-126

59. Setyawan A., Gunawan T.,Dibosaputra S,. & Giyarsih S.R. (2018). Jasa dan Etika Lingkungan Untuk Pengendalian Air dan Banjir Sebagai Dasar Pengelolaan DAS Serang. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 14, No 4 : 241-251

60. Yetti A., Giyarsih S.R., & Pangaribowo E.H. (2018). Kajian Ketimpangan Wilayah di Kawasan Subosukowonosatren Tahun 2001-2016. Kawistara 8 (3) : 288-295

61. Pradika M.I., Giyarsih S.R., & Hartono. (2018). Peran Pemuda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional 24 (2) :261-286

62. Nastiti F.N.,& Giyarsih S.R. (2019). Green Open Space in Urban Areas : A Case in the Government Office of Boyolali, Indonesia. Regional Science Inquiry, XI (2) : 19-28

63. Fauziyah, C., Priyambodo, T.K. & Giyarsih S.R. (2019). Kontribusi PT. Telkom dalam Pengembangan UMKM Perkotaan di Kota Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia 33 (2) : 14-21

64. Shara, A. R. I. D., Listyaningsih. U.,& Giyarsih S.R. (2019). Analisis Sebaran Spasial Pengemis di Kawasan Sanglah Denpasar. Media Komunikasi Geografi 20 (2) : 150-160. 65. Putri, R.F., Giyarsih S.R., Naufal, M., Dwiputra, D.S., Wibirama, S., Sumantyo, J.T.S. (2019).

The Impact of Population Pressure on Agricultural Land Toawrds Food Suffiency (Case in West Kalimantan Province, Indonesia. IOP Conference Series : arth and Environmental Science 256 (2019) 012050 doi 10.1088/1755-1315/256/1/012050

66. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2019). Effects of Disruptive Innovation on the Employment Status and Income of Migrants and Non Migrants Engaging in Online Transportation, the City of Palembang. Proceeding of the International Conferences on Information System and Technology (CONRIST) : 261-265

67. Alabshar, N., & Giyarsih S.R. (2020). Factors Infuencing the Prosperity of Migrants in Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4358-4372.

68. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Employment Status Transformation of Online Transportation Workers at the City of Palembang in the Demographic Bonus Era. Solid State Technology 63 (1) : 1390-1402

69. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Redefinition of the Employment Status and Income Transformation of Online Transportation Workers in Palembang, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4419-4433

70. Giyarsih S.R., & Harini, R. (2020). The Social and Demographic Characteristics of Vulnerable Communities on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Solid State Technology 63 (3): 4373-4387

71. Giyarsih S.R., & Harini R. (2020). Roles of University Campuses in Building the Capacity of Vulnerable Communities in Urban Fringe of Yogyakarta, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4388-4401

(10)

72. Rahmawati, S.S., Sudrajat.,& Giyarsih, S.R. (2020). Analysis of Settlements along Abandoned Railway Tracks in Majalaya Subdistric, Bandung Regency, Indonesia. Forum Geografi 34 (1) : 51-65

73. Saputra, W., Giyarsih, S.R., & Pitoyo, A. J. (2020). Online Transportation Workers in Palembang City : Context and Characteristics. IOP Conferences Earth and Environmental Sciences 451 (2020) 012100, doi 10.1088/1755-1315/451/1/012100 : 1-8

74. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Quantifying urban physical growth types in Banda Aceh City after the 2004 Indian Ocean Tsunami. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-6.

75. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). Timor Leste Population on Internal Migration, in the Analysis of Direction, Flow, Pathways, Boundaries, and International Procedures. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-9

76. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). The Comparative Analysis of TL-SDI Values, Within the Area of Administrative Posts in the Municipality of Oecusse. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-10

77. Nuranisa., Mei. E.T.W., Giyarsih, S.R., Sukmaniar., Saputra, W.,& Putri, M.K. (2020). Socioeconomic Vulnerability Level in the Demographic Bonus Era among Musi Riverbanks Community, the City of Palembang. TEST Enginnering A Management : 6493-6502

78. Shara, A. R I. D., Listyaningsih, U., & Giyarsih, S.R. (2020). Differences in the Spatial Distribution and Characteristics of Urban Beggars : The Case of the Sanglah District in Denpasar (Indonesia). Quaestiones Geographicae 39 (4) : 109-119

79. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Monitoring Urban Physical Growth in Tsunami Affected Areas : A Case Study of Banda Aceh City, Indonesia. Geojournal 85 (6)

80. Satriawan D., Pitoyo A.J., Giyarsih S.R. (2020). Cakupan Kesehatan Universal (UHC) Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Tata Loka 22 (4) : 556-572

81. Jannah R., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2021). Feasibility of Determining Padukuhan Blotan As Slum Settlement in Sleman Regency : Perspective From Community and Local Government. Book Chapter Empowering Human Development Through Science and Education : 177-186

Referensi

Dokumen terkait

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk emiten BEI, rasio lancar dan profit margin berpengaruh signifikan, sedangkan perputaran total aktiva, total hutang terhadap

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

Pada pemancar ( transmitter ) RF terdapat IC PT2262 yang berfungsi sebagai pemancar sinyal dan juga terdapat rangkaian encoder yang berfungsi untuk mengubah

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang selalu melimpahkan berkat dan hikmatNya kepada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi

 Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer  Tujuan: mengetahui kepekatan urine.  Alat

Dalam rangka pengaturan pelayanan perizinan, yang terdiri atas Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan, Izin Usaha Pariwisata, Izin Gangguan, Izin Tempat Usaha, Izin

Untuk dapat melakukan pengiriman produk yang tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pelanggan, maka proses produksi harus berjalan lancar sesuai dengan target waktu