17 BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana seluruh kegiatan penelitian dilakukan dan peneliti gunakan untuk pengumpulan data. Penelitian ini dilakukan di tiga gerai McDonald yang berada di Malang yang beralamatkan di Kayu Tangan, MT Haryono dan Sarinah.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode survei. Berdasarkan Sanusi (2013), penelitian survei adalah cara pengumpulan data di mana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Penelitian
Menurut Sanusi (2013), populasi adalah sekelompok elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah pelanggan pada restoran McDonald di Malang.
b. Sampel penelitian
Menurut Sanusi (2013), sampel merupakan bagian elemen-elemen populasi yang terpilih. Widayat (2004) menyarankan bahwa besarnya sampel minimum untuk penelitian diskriptif sebanyak 100 responden. Maka jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang respoden.
c. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling method cara pengambilan sampel tipe ini disebut pula dengan Judgement sampling (Ulum & Juanda, 2016). Peneliti menggunakan pertimbangan dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Karakteristik responden yang akan dipilih adalah sebagai berikut:
1. berusia 17 tahun ke atas.
2. Pernah mengkonsumsi atau makan dan minum secara langsung di restoran McDonald pada bulan September 2020
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel merupakan suatu kegiatan mengelaborasi teori, konstruk, atau variabel sampai menemukan indikator-indikatornya (Sanusi, 2013). Operasional variabel pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
Dimensi Indikator Sumber
Food Quality (X1), 1.Makanan yang
disajikan McDonald
1. Datta &Vasantha
karakteristik kualitas dari makan an yang dapat diterima oleh konsumen McDonald
dalam keadaan panas. 2.Makanan yang disajikan terasa lezat. 3. Porsi makanan yang disajikan cukup
memuaskan rasa lapar. 4. Makanan McDonald memiliki aroma yang lezat
(2013) 2. Ha & jang (2010)
Service Quality (X2), upaya
pemenuhan kebutuhan yang diikuti dengan keinginan konsumen McDonald 1.karyawan bersikap ramah 2. karyawan dengan cepat mengantarkan pesanan. 3.Perusahaan selalu menjaga kualitas pelayanan. 4. Restoran ini memberikan pelayanan yang memuaskan. 1.Datta &Vasanth a (2013) 2.Wu & Liang (2009)
Aestetics (X3), daya tarik produk
McDonald terhadap panca indra yang dirasakan pelanggan.
1. Tampilan makanan yang disajikan di restoran menggugah selera.
2. Tata letak/desain interior yang digunakan restoran disusun secara menarik. 3. Atmosfer/suasana restoran menyenangkan. 4. Tampilan visual restoran menarik. Wu & Liang (2009) Playfulness (X4), pengalaman
yang dirasakan pelanggan McDonald untuk mendapatkan kesenangan. 1. Lingkungan restoran terasa nyaman. 2. Fasilitaas playground yang terjamin Wu & Liang (2009)
kebersihanny
Dimensi Indikator Sumber
3. Musik yang diputar restoran menghibur. 4. Fasilitas wifi yang kencang
Kepuasan Pelanggan 1. terdapat kepuasan secara keseluruhan saatp bersantap di McDonald. 2. Pelanggan berminat melakukan pembelian ulang. 3. Pelanggan kurang memperhatikan produk dari merek/brand yang lain
4. Pelanggan akan mecoba produk lainnya yang tersedia di restoran McDonald 1. Kotler (2000) 2. Datta &Vasanth a (2013)
E. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer
Berdasarkan Ulum & Juanda (2016) data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber utama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah hasil jawaban responden yang berkaitan
dengan pengaruh variabel Experiental Value terhadap kepuasan yang dirasakan pelanggan McDonald di Malang.
b. Data Sekunder
Berdasarkan Ulum & Juanda (2016) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Dalam penitian ini data sekunder yang digunakan adalah sumber data literatur, artikel, jurnal serta website di internet yang berkenaan dengan penelitian yang digunakan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden (Ulum & Juanda, 2016). Kuesioner dapat menjadi efisien bila peneliti memahami variabel apa saja yang akan diukur dan apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini berupa pernyataan-pernyataan, kuesioner juga diberikan secara langsung kepada responden.
G. Penskalaan Data
Dalam penelitian ini jawaban dari responden diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sanusi (2013) skala likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pertanyaan berkaitan indikator-indikator suatu konsep atau
variabel yang sedang diukur. Jawaban dari setiap poin-poin instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata lalu diberi skor.
SS = Sangat Setuju (diberi sekor 5) ST = Setuju (diberi sekor 4)
RG = Ragu-ragu (diberi sekor 3) TS = Tidak Setuju (diberi sekor 2)
STS = Sangat Tidak Setuju (diberi sekor 1)
H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. (Saifuddin Azwar, 2000). Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program
SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji validitas, adalah:
a) Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b) Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
Model pengujian menggunakan pendekatan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation) untuk menguji validitas
internal setiap item pernyataan kuesioner yang disusun dalam bentuk skala. Untuk menentukan apakah sebuah item dinyatakan valid atau tidak maka para ahli menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah ítem. Artinya, sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 mengindikasikan item tersebut memiliki validitas yang memadai (Kusnendi, 2008)
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini dapat digunakan lebih dari satu kali, oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Uji Reliabilitas adalah untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan tingkat ketepatan, konsistensi dan keakuratan meskipun kuesioner ini digunkan dua kali atau lebih pada lain waktu. Nilai reliabilitas akan dinyatakan dengan koefisien Alpha Cronbach berdasarkan kriteria batas terendah reliabilitas adalah 0,6. Jika kriteria pengujian terpenuhi maka kuesioner dinyatakan reliable.
(
) ( ∑
)
Sumber : Lupiyoadi & Ikhsan (2015) Keterangan :
R = Indeks reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah varian butir dikuadratkan
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi: a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal merupakan suatu variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independennya sama dengan nol (Ghozali, 2013). Untuk menguji ada tidaknya multikolineritas didalam model regresi yaitu dengan melihat nilai Variance inflation factor (VIF) dan nilai Tolerance.
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen mana sajakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Ringkasnya setiap variabel indpenden (bebas) menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel-variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi dikarenakan VIF = 1/tolerance. Nilai
cutoff yang umumnya digunakan untuk melihat adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF>10.
b. Uji Heteroskeditas
Menurut Ghozali (2013) menjelaskan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Pada uji Glejser, nilai residual absolut diregresi dengan variabel independen. Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan Jika nilai Signifikansi variabel independent < 0,05 : terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). c. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov (KS). Metode pengujian normal tidaknya
distribusi data dengan metode KS dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpa 5% maka menunjukkan distribusi data normal.
J. Analisis Regresi Linier berganda
Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh Food quality, service quality, aesthetics, dan playfulness terhadap kepuasan pelanggan adalah analisis regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2013), persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Sumber : Sugiyono (2013) Keterangan rumus : Y = Customer satisfaction a = konstanta b1,b2,b3= koefisien regresi X1 = food quality X2 = service quality X3 = aestetics X4 = playfulness e = error K. Uji Hipotesis a) Uji F (Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Nilai signifikan untuk memperoleh hasil pengaruh keseluruhan dari variabel independen didapat dari probabilitasnya sebesar 0,05. Hipotesis ditolak jika hasil nilai
signifikasi yang diperoleh >0,05, sedangkan jika nilai yang diperoleh <0,05 maka hipotesis diterima.
b) Uji Statistik t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Jika Thitung > Ttabel maka variabel independen secara parsial dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t menggunakan tingkat 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika signifikan < 0,05 berarti variabel independennya secara
individual memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika signifikan > 0,05 berarti variabel independennya secara individual tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independennya (Ghozali, 2013:97). Nilai dalam koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak peduli variabel tersebut apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan Adjusted R2, karena dengan melihat nilai Adjusted R2 dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat
naik maupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.