• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konser Musik Endank Soekamti Menuai Protes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konser Musik Endank Soekamti Menuai Protes"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Konser Musik Endank Soekamti

Menuai Protes

PURWOREJO,FP – Konser musik Endnk Soekamti di alun-alun

Purworejo Sabtu (9/4/2016) menuai protes dari MKKS (Musyawarah Kepala Kepala Sekolah) SMP dan SMA/K. Sebab, konser tersebut dilaksanakan menjelang ujian sekolah. Mereka menilai dengan adanya konser tersebut bisa menggangu konsentrasi belajar siswa.

“Kami khawatir konser musik di alun-alun Purworejo akan menggangu siswa yang akan mengikuti ujian sekolah. Konser berlangsung malam Minggu sedang Senin akan dilaksanakan ujian sekolah untuk SMP,” kata Drs. Sartono MM, Ketua MKKS SMP.

Dikatakan, pada dasarnya mereka tidak keberatan apalagi melarang karena konser musik bersifat hiburan. Hanya saja waktunya sangat tidak tepat, sehingga mereka agar konser itu ditunda atau tempatnya dialihkan.“Namun karena konser itu sudah terlajur diijinkan kami tidak bisa berbuat banyak,” katanya.

Lanjut dia, dengan tetap digelarnya konser tersebut pihaknya sangat menyayangkan lantran hal itu akan berdampak buruk bagi dunia pendidikan.

Penampilan band pembuka

Padahal, kata Sartono, hal itu sebenarnya bisa dicegah karena sebelum keluar ijin sudah terlebih dulu diadakan pertemuan membahas masalah tersebut. Pertemuan dilakukan antara Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (KPMPT) Purworejo, Polres, Kesbangpol, Satpol PP, Takmir Masjid Agung, LSM dan tokoh masyarakat.

▸ Baca selengkapnya: proposal konser musik sekolah

(2)

masukan. Dari hasil koordinasi tersebut tidak ada masukan yang memberatkan utamanya dari Dindikbudpora sehingga diputuskan untuk diberikan ijin untuk penyelanggaraan konser itu.

Menurut Sartono, menyikapi hasil koordinasi itu dirinya dan Ketua MKKS SMA, Padmo Sukoco, ketua MKKS SMK, Gandung Ngadina dan perwakilan tokoh masyarakat pernah menemui Kepala Dindikbudpora Purworejo, Drs. Muh.Wuryanto untuk menyampaikan protes. “Karena ijin sudah terlanjur dikeluarkan maka keberatan kami tidak bisa direalisasi,” paparnya.

Diungkapkan dia, dengan kejadian itu pihaknya menduga Dindibudpora kurang paham jadwal kegiatan ujian sekolah tingkat SMP di Kabupaten Purworejo. Sebab, dari hasil koordinasi alasan Dndikbudpora yang diwakili oleh Kabid Dikmen Drs. Eri Prayitno MM, Kabid Dikdas, Winanto dan Kabid Bimudora, Basuki tidak keberatan digelarnya konser itu karena pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/SMK sudah selesai.

P e n o n t o n k o n s e r m u s i k E n d a n k Soekamti di alun-alun Purworejo Sementara itu, Kabid Dikdas, Winanto saat dikonfirmasi mengenai persoalan tersebut hanya mengatakan semua kewenangan kepala dinas. “Yang jelas saat rapat dengan ketua MKKS SMP dan SMA/K Kepala Dinas menghimbau siswa-siswa agar memanfaatkan waktu untuk bersama keluarga dan belajar dirumah,” kata Winanto.

Dari pengamatan dilapangan, konser musik Endank Soekamti di alun-alun Purworejo malam itu memang mampu memukau ribuan penonton yang didominasi remaja. Penonton remaja yang tergabung dalam komunitas Soekamti Famili datang dari dari luar daerah seperti Kebumen, Wonosobo, Magelang dan Yogyakarta. Bahkan saking banyaknya penonton yang menumpuk didepan panggung banyak yang jatuh pingsan dan harus dibawa ke tenda PMI. Konser musik Endank Soekamti diprakarsai oleh

(3)

sebuah produk rokok ternama. (WARDOYO)

Karnaval Baledono Bersatu

Diikuti Ribuan Peserta

PURWOREJO,FP – Memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke 71, Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo menyelenggarakan karnaval dengan tema “Baledono Bersatu”, Kamis (18/8). Karnaval diikuti sekitar 8 ribu peserta yang beraal dari perwakilan RT se Kelurahan Baledono.

Kanaval mengabil rute dari depan Kantor Kelurahan Baledono menuju utara hingga simpang lima. Dari simpang lima kemudian menyusuri jalan Candi atau arah menuju kolam renang Arta Tirta kemudian masuk jalan raya Ahmad Yani. Selanjutnya menyusuri jalan Ahmad Yani atau menuju selatan hingga perempatan Panthok atau patung WR Supratman dan berbelok ke kiri kembali ke halaman Kantor Kelurahan Baledono.

S a l a h s a t u p e n a m p i l a n peserta

Masing-masing peserta karnaval menampilkan berbagai kesenian dan budaya. Mulai dari kuda lumping, marcing band dari kaleng bekas biscuit dan galon mineral dan sejumlah patung-patung peragaan. Meski hanya karnaval tingkat kelurahan, namun antusias penonton luar biasa. Bahkan ketika melewati jalan raya Ahmad Yani arus lalu lintas acet lantaran banyak penonton yang turun ke jalan.

(4)

Tari Topeng Ireng

Kepala Kelurahan Baledono, Yudhi Agung Prihatno, S,STP mengatakan, disamping memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 71, penyelenggaraan karnaval juga untuk menjalin kesatuan dan persatuan antar warga Kelurahan Baledono. “Juga untuk ajang silaturahmi bagi warga yang mungkin jarang ketemu karena aktifitas masing-masing,” kata Yudhi Agung Prihatno disela-sela pelepasan peserta karnaval Kamis (18/8).

Koes Bersaudara Dan Budi

Cilok Hibur Pesta Rakyat

Purworejo

PURWOREJO,FP – Pesta Rakyat yang digelar di alun-alun

Purworejo Sabtu (5/3/2016) mampu menyedot ribuan warga Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Pesta Rakyat digelar oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE.MM sebagai bentuk rasa syukur.

Panitia menyediakan sedikitnya ada 50 angkringan di halaman pendopo kabupaten, 2500 pac kuliner untuk tamu undangan di dalam pendopo dan 60 gerobag kuliner di alun-alun. Semua sajian kuliner tersebut gratis bagi para pengunjung pesta rakyat.

Pesta Rakyat dimulai sekitar pukul 15.30 WIB hingga sekitar pukul 22.30 WIB. Sejak sore pengunjung sudah mulai menyerbu stand kuliner sehingga sebelum acara usai makanan yang disediakan sudah ludes.

(5)

Bupati Purworejo, Agus Bastian di panggung Pesta Rakyat

Gelaran pesta rakyat semakin meriah ketika di panggung utama Nomo Koeswoyo dan group legendaris Koes Bersaudara mulai melantunkan lagu-lagu nostalgia. Semakin malam suasana tambah meriah ketika usai penampilan Koes Bersaudara dilanjutkan dengan tampilan Budi Cilok yang membawakan lagu-lagu balada milik Iwan Fals.

Hajatan pesta rakyat ditutup dengan lagu Bento oleh Budi Cilok dan disusul pelepasan 200 balon serta pesta kembang api.

Menurut ketua panitia, Cahyadi, anggaran pesta rakyat menggunakan dana pribadi Bupati Purworejo, Agus Bastian. “Semua anggaran dari pak Agus Bastian. Soal besarnya saya tidak tahu,” kata Cahyadi.

Djelaskan, pesta rakyat digelas sebagai wujud syukur dan semangat baru Purworejo dengan kepimpinannya yang baru, Agus Bastian SE.MM dan Yulihastuti SH.

Peringati Hari Kartini Dengan

Lomba Peragaan Busana

PURWOREJO,FP – Memeriahkan peringatan Hari Kartini tahun 2016,

Dinas Sosial Tenga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purworejo menggelar lomba peragaan busana, Kamis (21/04/2016). Peserta terdiri dari bidang-bidang ayang ada di Dinsosnakertrans.

(6)

D i a n t a r a n y a , B i d a n g S o s i a l , L i t a s ( p e l a t i h a n d a n produktifitas), Penta (penempatan tenaga kerja), Hubin Wasnaker (hubungan, perindustrian dan pengawasan tenaga kerja), Sekretariat, Pendamping PKH (program Keluarga Harapan), dan TKSK (tenaga kerja sosial kecamatan).

P a r a j u a r a l o m b a

p e r a g a a n busana

Kepala Dinsosnakertans Kabupaten Purworejo, Drs. Sutrisno,MSi mengatakan, lomba peragaan busana dikuti oleh 11 pasang perwaklian bidang. “Aturan mainnya masing-masing bidang wajib mengirimkan wakilnya untuk berpartisipasi mengikuti lomba,” kata Sutrisno di sela sela pelaksanaan lomba.

Dijelaskan, tujuan lomba untuk menjalin keakraban dan kebersamaan sekaligus mengenang dan menghargai jasa para pahlawan wanita khususnya RA Kartini. Sebab tanpa adanya pendahulu seperti Kartini tidak mungkin kesetaraan gender bisa sampai seperti sekarang ini. “Diharapkan dengan peringatan seperti ini PNS dijajaran Dinsosnakertrans bisa meniru dan terinspirasi oleh semangat Kartini,” paparnya.

Lomba peragaan busana berlangsung di halaman Dinsosnakertrans, jl. Kyai Brengkel No 13-15 Purworejo. Bertindak sebagai juri, Dwi Dyah Ayu, guru SMKN 9 Purworejo dibantu dua modelnya, Melati dan Lia. Kriteria penilaian meliputi keserasian busana, keluwesan dan penampilan.

P e n a m p i l a n para peserta l o m b a

p e r a g a a n busana

(7)

Setelah melalui peniaian yang cukup alot, akhirnya keluar sebagai pemenang adalah sebagai berikut, juara I pasangan Rina – Neira (UPT LLK), juara II Widya – Ardi (Pendamping PKH), juara III Devi – Joko (Pendamping PKH), juara harapan I Vivi – Widi (UPT Tat Twam Asi), juara harapan II Gunik – Satrio (Pendamping PKH), dan juara harapan III Faizah – Danar ( Sekretariat).

Masing pemenang lomba berhak mendapat hadiah hiburan. Hadiah diserahkan langsung oleh Kepala Dinsosnakertrans. (WARDOYO)

Ibnu Agil dan Indah Permata

Dimas Diajeng SMK Kesehatan

Purworejo 2017

PURWOREJO, FP – Ibnu Agil, siswa kelas X jurusan farmasi dan Indah Permata kelas X Keperawatan 3 keluar sebagai pemenang lomba Dimas Diajeng 2017 yang diselenggarakan oleh SMK Kesehatan Purworejo, Sabtu (21/4).

Lomba Dimas Diajeng digelar di Aula Kampus SMK Kesehatan, jalan Kesatrian Purworejo. Lomba diikuti oleh 14 siswa kelas X SMK Kesehatan Purworejo.

Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, S,Sos melalui Humas S M K K e s e h a t a n P u r w o r e j o , Andriyanto menjelaskan, kegiatan d i l a k s a n a k a n d a l a m r a n g k a peringatan Hari Kartini 2017.

(8)

tujuanya agar para pelajar meneladani perjuangan Kartini, ” kata Andrianto.

Dikatakan, tahap seleksi meliputi penilaian busana dan tanya jawab seputar sejarah Kartini. Dari jumlah peserta yang ada kemudian diambil lima besar. “Dari lima finalis itu selanjutnya dipilih dua terbaik, Dimas dan Diajeng”uca Andrianto.

Menurutnya, setelah melalui sejumlah penilaian, terpilih sebagai Dimas SMK Kesehatan 2017 adalah Ibnu Agil siswa kelas X Farmasi dan Indah Permata kelas X Keperawatan 3 sebagai Diajeng SMK Kesehatan 2017.

Pemakaian selendang dan mahkota pemenang dilakukan oleh Waka Kurikulum, Setyawan dan Pembina OSIS Destiari Aditya Rima. “Masing-masing pemenang berhak mendapat tropi bergilir Kepala SMK Kesehatan Purworejo, “kata Andrianto.

Ratusan Bayi Ikuti Lomba Bayi

Ceria Fluffy

PURWOREJO, FP – Ratusan bayi yang berasal dari Purworejo, Kutoarjo dan sekitarnya mengikuti lomba bayi ceria yang digelar Fluffy dan jodo Plaza. Lomba dilaksanakan di area Food Court, Jodo Plaza, Minggu (7/5).

Lomba bayi ceria dibagi dalam tiga kategori, yakni lomba bayi fotogenik, lomba bayi merangkak, dan lomba bayi joged.

Koordinator lomba, Yulianto Rah Gunawan mengatakan, lomba diikuti 124 terdiri dari 45 bayi joged, 24 bayi merangkak, dan 55 bayi fotogenik. Peserta dari Purworejo dan Kutoarjo.

(9)

Lomba bertujuan untuk memasarkan produk fluffy dan memberi ruang bagi bayi untuk berekpresi. “Agar bayi tidak hanya berani di rumah saja,”kata Yudianto.

Dikatakan, penilaian lomba meliputi kreatifitas (fotogenik), paling cepat (merangkak), dan kelincahan, keberanian (joged). “Bagi peserta yang menggunakan aksesoris dari bungkus produk Fluffy akan mendapat nilai plus, “kata Yulianto.

Setelah melalui seleksi cukup ketat, terpilih sebagai yang terbaik di masing-masing kategori adalah, Lomba Joged, juara I Arkan Farth Gibran, juara II Vaneze Zahra, juara III, Naufalyn Zafira, juara harapan I, Raditya Prima, juara harapan II, Marisa Famana, dan juara harapan III, Pladela Selvia.

L o m b a F o t o g e n i k , j u a r a I Gladysia Intan, juara II Vanecha Z a h r a , j u a r a I I I M . H a i k a l Fahmi, juara harapan I Arsyah Adeeva, juara harapan II Gwen Kaesa Arsy, dan juara harapan III Aqila Hanuna M.

Lomba Merangkak, juara I M. Haikal Fahmi, juara II Habibi Muafi, juara III Adnan Khias Ardani, juara harapan I Embun Sasabila, juara harapan II Tazkia Malahafi, dan juara harapan III diraih Ahmad Alfin.

Masing-masing juara akan mendapat uang dan Voucher belanja di Jodo Plaza. Juara I Rp 200 ribu, juara II Rp 150 ribu dan juara III Rp 100 ribu.

(10)

Ini Yang Dilakukan PSC,

Silaturahmi Sambil Menggelar

Lomba Berburu Tupai

PURWOREJO, FP – Berantas hama sekaligus sebagai ajang silaturahmi halal bi halal. Unik sekaligus bermanfaat, hal ini dilakukan oleh puluhan Sniper yang tergabung dalam Purworejo Shooting Community (PSC) yang menggelar Hunting Bersama pada Minggu (02/07/17) di Desa Turus, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

Puluhan penembak jitu itu, sengaja menggelar lomba menembak khusus berburu hewan tupai karena dianggap meresahkan warga lantaran sering memakan buah kelapa.

Adhin Yuli Prasetyo selaku Humas PSC sekaligus ketua panitia penyelenggara menuturkan, bahwa Kategori yang dilombakan dalam perburuan itu pun juga tergolong unik. Selain tupai harus tertembak sekali dan kena kepala, Tupai pun harus berjenis kelamin jantan. “Tupai yang ditembak harus jantan, kena kepala, dan juaranya diambil yang terberat”, katanya.

“Yang penting bukan siapa yang jadi juara mas, tapi kebersamaan sekaligus mempererat tali silaturahmi mumpung masih lebaran, lomba ini juga gratis kok alias tanpa biaya”, imbuhnya. Untuk hadiah yang diberikan dalam kompetisi yang digelar dari pagi hingga sore ini juga tergolong sederhana. Jawaranya mendapat hadiah berupa tas, jaket, perelengkapan menembak dan uang transport.

Riky Arya (23) warga brengkelan, Purworejo yang berhasil menjadi juara pertama dalam berburu tupai itu mengaku senang. Ia berharap kedepan kegiatan semacam ini akan lebih sering diadakan, selain untuk hoby dan olahraga

(11)

hal tersebut bisa memupuk tali silaturahmi. “Lumayan mas dapat hadiah, mudah-mudahan kedepan diselenggarakan lagi biar tambah akrab satu sama lain”, tuturnya.

Sementara itu juara dua diraih oleh Danan (34) warga Desa Jeruken Kecamatan Ngombol, sedangkan pemenang ke-tiga berasal dari Desa Tursino Kecamatan Kutoarjo yakni Supri Hantoro (26).

Para Polki Memasak, Isterinya

Hanya Tersenyum

KEBUMEN, FP – Apa jadinya jika para polki (polisi laki laki) menggantikan para bhayangkari (isteri polisi) memasak. Untuk memeriahkan hari Kartini, kali ini para Inspektur Polres Kebumen mengikuti lomba memasak, Selasa (25/04).

Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Ssos saat memimpin langsung perlombaan menyampaikan, kegiatan lomba memasak ini untuk memeriahkan hari Kartini.

Kemeriahan berlangsung sepanjang perlombaan. Apalagi para peserta sebelumnya hanya ditunjuk. “Para peserta tidak ada persiapan sama sekali. Hanya ditunjuk dan menu masakannya ditentukan panitia,” terang Kapolres Kebumen.

Semula para peserta panik. Karena tidak tau bumbu apa saja saat panitia menentukan menu masakan “sop”.

“Namun kepanikan tersebut menambah kemeriahan perlombaan,” ucap AKBP Titi di sela sela perlombaan di lapangan tenis Polres Kebumen.

Para bhayangkari hanya bisa tersenyum ketika para peserta mulai mencoba memasak.

Para peserta tidak boleh membawa “hand phone” untuk mencontek resepnya di internet, benar benar murni resep yang diracik sendiri.

Pada saat mencoba masakan para peserta, Kapolres didampingi Waka Polres Kompol Umi Mariati, SIK, dan koki dari Meotel Kebumen hanya tersenyum.

Kapolres menilai masakan para peserta tidak terlalu buruk, namun ada yang terlalu asin bahkan ada yang terlalu manis.

(12)

“Tidak masalah, ini hanya untuk memeriahkan hari Kartini,” tandas AKBP Titi.

Lomba Layang-layang Pantai

Jatimalang Diikuti Peserta

Dari Malaysia dan Thailand

PURWOREJO – Sebanyak 35 club ikut ambil bagian dalam lomba layang-layang yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Lomba digelar di Pantai Jatimalang selama dua hari (8-9 Juli).

Selain diikuti peserta dari luar daerah, lomba layang-layang bertaraf nasional yang diberi label “Purworejo Kite Festival 2017” juga diikuti peserta eksibisi dari Malaysia dan Thailand.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo Lilos Anggorowati melalui Kasi Pemasaran Obyek Wisata, Woro Theresia mengatakan, lomba dibagi menjadi 4 kategori, yakni tradisional, dua dimensi, tiga dimensi dan train.

“Untuk hari pertama dilombakan kategori tradisional dan dua dimensi, sementara hari kedua dilombakan 3 dimensi dan train, “kata Woro disela-sela lomba Minggu (9/7).

Dijelaskan, lomba layang-layang tingkat nasional tersebut yang pertama diadakan dan sebagai tindak lanjut dari kegiatan eksibisi tahun-tahun lalu. “Dulu sudah pernah digelar kegiatan seperti ini tapi bersifat eksibisi, nah lombanya ya baru sekarang,”jelasnya.

(13)

Peserta lomba layang-layang di Pantai Jatimalang

Disebutkan, pemilihan pantai Jatimalang sebagai lokasi lomba karena obyek wisata Pantai Jatimalang sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Purworejo sehingga diharapkan dengan adanya event itu pantai Jatimalang akan semakin dikenal masyarakat luas hingga luar daerah bahkan luar negeri.

“Dengan adanya event-event seperti diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah pengunjung dan berpengaruh pada PAD serta multi player efect bagi perekonomian warga sekitar,”ucap Woro. Harapanya, tambah Woro, lomba layang-layang tingkat nasional tersebut bisa menjadi event tahunan.

Disamping itu dirinya juga menghimbau agar para pengunjung tetap menjaga kebersihan pantai Jatimalang sehingga pengunjung tetap merasa nyaman dan tidak terganggu dengan sampah yang berserakan. “Kita sudah bekerjasama dengan pokdawis dan karang taruna setempat untuk bersama-sama menjaga kebersihan pantai, “pungkas Woro.

Ongol-ongol,

Kumbokarno,

(14)

Juarai

Purworejo

Kite

Festival 2017

PURWOREJO, FP – Setelah melalui penilaian yang sangat ketat, akhirnya Tim juri dari Pelangi Yogyakarta memutuskan layang-layang Ongol-ongol dari club Petung asal Kabupaten Tulungagung, Pelangi Dimataku dari club Fakta asal Kabupaten Cilacap, dan Delta dari club Panji asal Cilacap sebagai pemenang juara 1, 2, dan 3 Kategori Tradisional. Sedang juara harapan 1 dan 2 diduduki Mancungan Genap dari club Kepis asal Muntilan dan Cindelaras dari club Passgoed asal Yogyakarta. Sementara Kategori dua dimensi juara pertama diraih layang-layang Kumbokarno dari Club Ketapang, Kabupaten Tuban. Selanjutnya juara kedua Suku Asmat dari Club Gegong, Jakarta dan Dajal Laknat dari Club Pangeran Petruk, Magelang sebagai juara ketiga. Juara harapan I dan II Gangsingan dari Club El Nino, Yogyakarta dan Gandrung dari Club Gumelang, Ponorogo. Pada Kategori tiga dimensi, juara I, II, dan III diduduki layang-layang Lobster dari Club Fakta, Cilacap, Kue Ulang Tahun dari Club Kumis, Kroya, dan Lion Fish dari Club Betung, Tulungagung. Harapan I dan II ditempati Piting Rajungan dari Club Carlos Tech, Solo dan Buaya dari Club Gegono, Jakarta. Di Kategori Train Naga, layang-layang Gadung Luwuk dari Club Ketapang, Tuban sebagai terbaik I, Baru Klinthing dari Club Petung, Tulungagung terbaik II, dan Elang Naga dari Club Perlabaya, Surabaya sebagai terbaik III. Sementara harapan I dan II disabet Lawu Ijo dari Club Pelangi Lawu Ijo, Solo dan Naga Gini dari Club Mistery, Kebumen.

Penyerahan hadiah dilakukan oleh Gandi Budi Supriyanto selaku Plt Kadin Pariwisata dan Budaya Purworejo, Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Promosi, Lilos Anggorowati, dan Kasi Promosi dan Kerjasama, Woro Theresia.

Menurut Woro, masing-masing pemenang mendapat sejumlah uang pembinaan dan tropi. “Juga mendapat piagam penghargaan yang ditandatangani Bupati Purworejo Agus Bastian, “kata Woro Theresia.

Referensi

Dokumen terkait

nilai-nilai yang menjadi acuan ekonomi masyarakat untuk hidup sesuai dengan.. kemampuannya dan tidak bersifat hedonistik, mengajarkan untuk

Each pair of choice stimuli belonged to one of three Observational Learning conditions depending on the amount of available observable information: (1) individual learning (No

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu melakukan tindakan dalam pembelajaran ekonomi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri

Ikan nila yang diamati merupakan ikan budidaya, sehingga faktor yang mempengaruhi hubungan kekerabatan diduga berasal dari sumber induk yang berbeda, sebab lingkungan perairan

Komunikasi ini tergantung pada pembentukan sinyal spesifik yang dipicu oleh pemicu eksternal yang kemudian sinyal diterima oleh sel sasaran dan ditransmisikan

Sejalan dengan berbagai pengertian budaya atau kultur yang dikemukakan dalam uraian sebelumnya maka dapat dipahami bahwa konsep kultur sebagai suatu pendekatan

Setelah diadakan treatment/perlakuan pada pembelajaran kanji menggunakan metode mnemonik melalui multimedia pada siklus I didapatkan hasil sebagai berikut: siswa

Dalam rangka mengusahakan dialog tersebut, tesis ini mencoba untuk memperbandingkan serta mendialogkan hal-hal yang dibangun oleh GMKI maupun Perkantas terkait