PERFORMA DAN STATUS KESEHATAN PADA ITIK LOKAL JANTAN AKIBAT PENGGUNAAN DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)
FERMENTASI DALAM RANSUM
(The Effect Of Water Hyacinth (Eichhornia Crassipes) Leaf Powder Fermentation By
Aspergillus Niger In Feed On Performance And Health Status Of Male Local Ducks) Setiawan , A.S. 1), Mahfudz, L. D. 2), dan Sumarsono2)
1)
Mahasiswa Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
2)
Staf Pengajar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang Kampus drh.Soejono Koesoemowardojo Tembalang Semarang 50275
Diterima : 30 Juli 2013 Disetujui : 15 November 2013
ABSTRACT
This experiment was aimed to study the effect of water hyacinth (Eichhornia crassipes) leaf powder fermentation by Aspergillus niger in feed on performance and health status of male local ducks, was done at poultry science laboratory, Faculty of Animal Science Dipoengoro University Semarang from August to October 2012. The material used are 125 birds of male Pengging duck maintained ages 2 weeks to 10 weeks, with average initial body weight 339,87 + 0,48 g. Duck were housed at floor system house divided into 25 pen and each pen was 100 x 100 x 80 cm for 5 birds. The ration consisted of yellow corn, soybean meal, rice bran, fish meal, poultry meat meal, pollard, coconut oil, water hyacinth leaves (DEG), water hyacinth leaf fermentation (DEGF), source of Ca, premix, methionin, and lysine. Ration is based isoprotein and isoenergi with 22% protein content and metabolizable energy 2.900 kcal/kg for starter and contains 19% protein and metabolizable energy 3.000 kcal/kg for finisher. Experimental design was a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. The treatments applied are: T0 = control diet without DEG/F, T1 = diet with 5% DEG, T2 = diet with 5% DEGF, T3 = diet with 7.5% DEGF, and T4 = diet with 10% DEGF. The resulted data was analysed by analysis of variance (ANOVA) with F-test to know the effect of treatment, and when there were significant continous to Duncan multiple range test. Parameters observed performance of ducks (includes: feed consumption, body weight gain, feed conversion, and carcass percentage), and the health status of ducks (include: analysis of the enzyme glutamate Oxaloacetate transaminase (GOT) and creatinine content of duck). Results of analysis of variance showed that all parameters of performance and health status of ducks in this study was not affected by treatment (p>0.05). Studies conclusion is fermented leaves of water hyacinth using Aspergillus niger can be used until 10% in the ration without affecting performance and health status of male local ducks.
Key words: Water hyacinth (Eichhornia crassipes), Fermentation, Male local ducks, Performance, Enzymes GOT and Creatinine levels.
ABSTRAK
Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) fermentasi dengan Aspergillus niger dalam ransum terhadap performa dan status kesehatan itik lokal jantan, dilaksanakan bulan Agustus - Oktober 2012 di
Laboratorium Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan adalah itik Pengging jantan umur 2 minggu yang dipelihara sampai 10 minggu, sebanyak 125 ekor dengan bobot awal 339,87+0,48 g. Kandang yang digunakan adalah 25 petak kandang dengan ukuran 100 x 100 x 80 cm, diisi 5 ekor itik per petak kandang. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan adalah: jagung kuning, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, “poultry meat meal”, pollard, minyak kelapa, daun eceng gondok (DEG), daun eceng gondok fermentasi (DEGF), kapur, premix, methionin, dan lysin. Ransum disusun berdasarkan isoprotein dan isoenergi dengan kandungan protein 22% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg untuk periode “starter” serta kandungan protein 19% dan energi metabolis 3.000 kkal/kg untuk periode “finisher”. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu: T0 = ransum kontrol tanpa DEG/F, T1 = ransum dengan 5% DEG, T2 = ransum dengan 5% DEGF, T3 = ransum dengan 7,5% DEGF, dan T4 = ransum dengan 10% DEGF. Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan uji F, dan apabila terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Parameter yang diamati meliputi performa itik (meliputi: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan persentase karkas); dan status kesehatan itik (meliputi: analisis enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase (GOT) dan kandungan kreatinin itik). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa semua parameter performa dan status kesehatan itik pada penelitian ini tidak nyata (p>0,05) dipengaruhi oleh perlakuan. Kesimpulan penelitian adalah daun eceng gondok yang difermentasi menggunakan Aspergillus
niger dapat digunakan sampai taraf 10% dalam ransum tanpa mempengaruhi performa dan status
kesehatan itik lokal jantan.
Kata Kunci: Eceng gondok (Eichhornia crassipes), Fermentasi, Itik lokal jantan, Performa, Enzim GOT, dan Kadar kreatinin.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Cetakan ke-3. Lembaga Satu Gunungbudi, Bogor.
Anders, R.H., A.D. Ducray, U. Schlattner, T. Wallimann, H.R. Widmer. 2008. Functions and effects of creatine in the central nervous system. Brain Research Bulletin. hlm: 532-535. Anggorodi, H.R. 1985. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Cetakan ke-1. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Anggorodi, H.R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Unggas. Cetakan ke-5. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Harr, K.E. 2002. Clinical chemistry of companion avian species: A Review. Vet. Clin. Pathol.
31: 140-151.
Iskandar, S., I.A.K. Bintang dan Triyantini. 2000. Tingkat Energi/Protein Ransum dalam Menunjang Produksi dan Kualitas Daging Anak Itik Jantan Lokal. Dalam. Prosiding
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian Peternakan. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Bogor. No. 300-309. Iskandar, S., Vanvan S. Nugroho, D.M. Suci And A.R. Setioko. 2001. Adaptasi biologis itik
jantan muda lokal terhadap ransum berkadar dedak padi tinggi. Pros. Lokakarya Unggas
Agustus 2001. Fakultas Peternakan IPB Bogor-Balai Penelitian Ternak, Bogor. hlm. 118-127.
Jull, M.A. 1979. Poultry Husbandry. 3rd Ed. Tata Mc. Grow Hill Book Company Inc, London. Kececi, T and Col, R. 2011. Haematological and biochemical values of the blood of pheasants
(Phasianus colchicus) of different ages. Turk. J. Vet. Anim. Sci. 35 (3): 149-156.
Ketaren, P.P. 2007. Peran itik sebagai penghasil telur dan daging nasional. Wartazoa 17: 117-127.
Mahfudz, L.D., K. Hayashi, M. Hamada, A. Ohtsuka and Y. Tomita. 1996. The effective use of shochu distillery byproduct as a growth promoting factor for broiler chicken. Japanese
Poultry Sci. 33 (1): 1 – 7.
Mahfudz, L.D., B. Srigandono, D. Sunarti dan U, Atmomarsono. 1999. Pengaruh Jumlah Pemberian Pakan Itik yang Diintegrasikan dengan Tanaman Padi di Sawah terhadap Persentase Karkas. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis Edisi Khusus, 1999: 215-222.
Mahfudz, L. D., W. Sarengat dan B. Srigandono. 2000. Penggunaan ampas tahu sebagai bahan penyusun ransum ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Peternakan
Lokal, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Mahmilia, F. 2005. Perubahan nilai gizi tepung eceng gondok fermentasi dan pemanfaatannya sebagai ransum ayam pedaging. J. Ilmu Ternak dan Veteriner. 10: 90-95.
Mangisah, I., Tristiarti, W. Murningsih, M.H. Nasoetion, R.S. Jayanti dan Y. Astuti. 2006. Kecernaan nutrient eceng gondok difermentasi Aspergillus niger dan pengaruhnya terhadap performan ayam broiler. JPPT. 31 (2): 124-128.
Mangisah, I., B. Sukamto, M. H. Nasution. 2009. Implementasi daun eceng gondok fermentasi dalam ransum itik. JPPT 34 (2) : 127-133.
Mushawwir, A., E. Hernawan, R. Permana. 2009. Blood biochemical profile of duck (Anas sp) is maintained environment around the textile industry. National Seminar. Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University, Bandung.
Rahmawati, D., T. Sutadi dan L.E. Aboenawan. 2000. Evaluasi in vitro penggunaan eceng gondok dalam ransum ruminansia. J. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peternakan. 23: 18-21.
Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rusdi, U.D., W. Widowati dan E.T. Marlina. 2005. Efek ekstrak kayu secang, vitamin e, dan vitamin c terhadap status antioksidan total (sat) pada mencit yang terpapar alfatoksin.
Media Kedokteran Hewan. 21: 66-68.
Sinurat, A.P., P. Setiadi, T. Purwadaria, A.R. Setioko dan Jinasa Dharma. 1996. Nilai gizi bungkil kelapa yang difermentasi dan pemanfaatannya dalam ransum itik jantan. Jurnal
Ilmu Ternak dan Veteriner 1 (3) : 161-168. Puslitbang Peternakan, Departemen Pertanian,
Bogor.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Cetakan ke-3 (revisi). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip-prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Penelitian
Biometrik. Edisi ke-2. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. (Diterjemahkan oleh B.
Sumantri).
Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.