BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Adapun yang menjadi pokok penting yang diuraikan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual, kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media audio visual, dan terakhir mendeskripsikan pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi.
4.1.1 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Tanpa Menggunakan Media Audio Visual
Langkah awal pada penelitian ini adalah siswa diberikan tugas untuk menuliskan sebuah bentuk karangan deskripsi dengan tema pendidikan tanpa menggunakan media audio visual. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman atau kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan deskripsi.
Dalam penelitian ini kemampuan siswa menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual dianggap sebagai variabel X1 yang diperoleh
melalui pengukuran pre-test atau tes awal kemampuan siswa menulis karangan deskripsi. Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan belajar siswa diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1
Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Tanpa Menggunakan Media Audio Visual (Variabel X1)
No. Nama Siswa Nilai Siswa
1 Abd. Rendi Antogia 69
2 Abd. Rahman Goma 75
3 Adrianto Goma 66
4 Zulfandi Yusuf 70
5 Kaisar Olii 75
6 Moh. Syarif V. Gobel 73 7 Moh. Syarif S. Pontoh 75
8 Alfian Djunaidi 72
9 Moh. Tovan Buhang 75
10 Sudarmanto Angona 59 11 Saparta Humokor 55 12 Beyti V. Gobel 59 13 Indriawati Bantilau 56 14 Nurintan Lestari 58 15 Fetmi Puni 56 16 Nurfat Lasumbu 59 17 Nursiskawati Tino 63
18 Widyastuti Dj. 61 19 Astrini Berahima 63 20 Julaiha Patiro 61 21 Cindra Salindeho 65 22 Irawati Bawali 70 Jumlah 1435
Data hasil penelitian menunjukkan dari 22 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 75 dan terendah 55. Sesuai dengan data yang ada pada tabel diatas maka data tersebut berbentuk data berkelompok, yang kemudian data tersebut dapat dihitung berdasarkan besaran-besaran statistik dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata variabel X1, median, modus, varians dan standar deviasi.
a. Perhitungan rata-rata variabel X1 ( ̅ )
Diketahui : ∑X1 = 1435
N = 22 Rumus :
̅
= 65,23
b. Perhitungan Median (Nilai Tengah)
Median adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur atau sebagai ukuran letak karena median membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama.
Me =
=
11,5
Tabel 2
Daftar Distribusi Frekuensi Variabel ( X1 )
No Kelas Interval Frekuensi
1 55 – 58 4 2 59 – 62 5 3 63 – 66 4 (Me) 4 67 – 70 3 5 71 – 74 2 6 75 – 78 4 Jumlah 22
c. Mode atau Modus
Mode atau Modus adalah frekuensi yang terbesar atau nilai yang paling banyak muncul atau yang sering terjadi.
Tabel 3
Daftar Distribusi Frekuensi Variabel ( X1 )
No Kelas Interval Frekuensi
1 55 – 58 4
3 63 – 66 4
4 67 – 70 3
5 71 – 74 2
6 75 – 78 4
Jumlah 22
Dari tabel diatas dapat dilihat frekuensi yang sering atau banyak terjadi adalah nilai atau skor 5 dengan nilai sentral 2 demikian angka tersebut dapat ditetapkan sebagai modus.
a. Menghitung varians (S12) dan standar desviasi (S) variabel X1
√ √
4.1.2 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual
Langkah selanjutnya dari penelitian ini yakni peneliti menggunakan media audio visual untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan deskripsi. Hal tersebut merupakan tindakan perbaikan pembelajaran dimana kemampuan siswa pada evaluasi pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual ternyata menunjukkan hasil yang kurang maksimal, sehingganya perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat agar hasil belajar siswa dapat mencapai nilai yang diharapkan.
Dalam penelitian ini kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media audio visual dianggap sebagai variabel X2 yang diperoleh
melalui pengukuran post-test atau tes akhir kemampuan siswa menulis karangan deskripsi. Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan belajar siswa diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4
Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual (Variabel X2)
No. Nama Siswa Nilai Siswa
1 Abd. Rendi Antogia 87
2 Abd. Rahman Goma 91
3 Adrianto Goma 86
5 Kaisar Olii 93 6 Moh. Syarif V. Gobel 98 7 Moh. Syarif S. Pontoh 95
8 Alfian Djunaidi 92
9 Moh. Tovan Buhang 94
10 Sudarmanto Angona 83 11 Saparta Humokor 75 12 Beyti V. Gobel 87 13 Indriawati Bantilau 78 14 Nurintan Lestari 80 15 Fetmi Puni 79 16 Nurfat Lasumbu 81 17 Nursiskawati Tino 85 18 Widyastuti Dj. 86 19 Astrini Berahima 87 20 Julaiha Patiro 86 21 Cindra Salindeho 78 22 Irawati Bawali 85 Jumlah 1896
Data hasil penelitian menunjukkan dari 22 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada post-test sebesar 95 dan terendah 75 nilai tersebut sudah memenuhi KKM yang ditentukan oleh sekolah. Sesuai dengan data yang ada pada tabel diatas maka data tersebut berbentuk data berkelompok. Seperti pada tes awal (variabel X1) data pada tes akhir pun (variabel X2) dapat dihitung berdasarkan
besaran-besaran statistik dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata variabel X2,
median, modus dan standar deviasi (S) dan varians (S22).
b. Perhitungan rata-rata variabel X2 ( ̅ )
Diketahui : ∑X2 = 1896
N = 22 Rumus :
̅
= 86,18
c. Perhitungan Median (Nilai Tengah)
Median adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur atau sebagai ukuran letak karena median membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama.
Me =
=
11,5
Tabel 5
Daftar Distribusi Frekuensi Variabel ( X2 )
1 75 – 78 3 2 79 – 82 3 3 83 – 86 6 (Me) 4 87 – 90 4 5 91 – 94 4 6 95 – 98 2 Jumlah 22
d. Mode atau modus
Mode atau Modus adalah frekuensi yang terbesar atau nilai yang paling banyak muncul atau yang sering terjadi.
Tabel 6
Daftar Distribusi Frekuensi Variabel ( X2 )
No Kelas Interval Frekuensi
1 75 – 78 3 2 79 – 82 3 3 83 – 86 6 (Mo) 4 87 – 90 4 5 91 – 94 4 6 95 – 98 2 Jumlah 22
Dari tabel di atas dapat dilihat frekuensi yang sering atau banyak terjadi adalah nilai atau skor 6 dengan nilai sentral 3 demikian angka tersebut dapat ditetapkan sebagai modus.
e. Menghitung varians (S22) dan standar desviasi (S) variabel X1
√ √
4.1.3 Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang
Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik diatas dapat diartikan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dalam hal kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui penggunaan media audio visual pada siswa kelas X1 SMA
Negeri 1 Bolangitang. Hal ini terbukti dari peningkatan hasil rata-rata pada pre-test (X1) sebesar 65,25 dan post-test meningkat menjadi 86,18 (X2).
Dengan demikian nilai tersebut di atas menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa dengan menggunakan media audio visual dalam setiap proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat memotivasi semangat belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi. Penggunaan media audio visual dapat menimbulkan banyak ide di benak para siswa setelah melihat apa yang ditampilkan oleh guru melalui media tersebut yang kemudian dituangkan dalam sebuah bentuk karangan deskripsi. Sehingganya, media pembelajaran audio visual ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang dalam menulis
sebuah karangan deskripsi. Berikut disajikan data hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual dengan yang menggunakan media audio visual.
Tabel 7
Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
No.
Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi
Gain (D) Tanpa Menggunakan Media
Audio Visual Menggunakan Media Audio Visual 1 69 87 18 2 75 91 16 3 66 86 20 4 70 90 20 5 75 93 18
6 73 98 25 7 75 95 20 8 72 92 20 9 75 94 19 10 59 83 24 11 55 75 20 12 59 87 28 13 56 78 22 14 58 80 22 15 56 79 23 16 59 81 22 17 63 85 22 18 61 86 25 19 63 87 24 20 61 86 25 21 65 78 13 22 70 85 15
4.1.4 Pengujian Homogenitas Data
Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistik parametrik, maka pengujian homogenitas varians data perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Diketahui : S12 = 49,42
S22 = 37,49
Tabel 8
Daftar Perhitungan Uji Homogenitas Data Varians Populasi
Sampel Dk 1/dk Si2 Log Si2 dk(log Si2)
1 21 0.05 49,42 1,694 18,628
2 21 0.05 37,49 1,574 15,682
42 34,310
Dengan demikian dapat dihitung varians gabungan dengan rumus :
5
√
Berarti: log S2 = log 6,592
= 0,819
Berdasarkan besaran-besaran statistik di atas dapat dilakukan pengujian homogenitas varians populasi dengan uji Bartlett, Selanjutnya dapat dihitung satuan B dengan rumus sebagai berikut:
B = (log S2)(∑ ni - 1) = (0,819)(42) = 34,398 Chi Kuadrat
Sesuai dengan kriteria pengujian bahwa, hipotesis varians populasi homogen jika : X2hitung ≤ X2daftar(1-α)(k-1) dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan
distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 dimana X2daftar(1-α)( k-1) = X2daftar(1-0,05)(2-1) =
X2daftar(0,95)(1) diperoleh harga sebesar 3,84.
Lebih jelasnya dapat dilihat bahwa: X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau (0,21<
3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen atau dengan kata lain data tersebut terdistribusi normal.
4.1.5 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Bolangitang, maka hal ini dapat dianalisis dengan
pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus Uji t. Berikut disajikan data-data pre-test dan post-test selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan perhitungan statistik selanjutnya.
Tabel 9
Daftar Pengujian Hipotesis No Pre-test X1 Post-test X2 Gain (d) Xd (d - Md) Xd2 1. 69 87 18 -2.95 8.7025 2 75 91 16 -4.95 24.5025 3. 66 86 20 -0.95 0.9025 4. 70 90 20 -0,95 0.9025
5. 75 93 18 -2.95 8.7025 6. 73 98 25 4.05 16.4025 7. 75 95 20 -0,95 0.9025 8. 72 92 20 -0,95 0.9025 9. 75 94 19 -1.95 3.8025 10. 59 83 24 3.05 9.3025 11. 55 75 20 -0,95 0.9025 12. 59 87 28 7.05 49.7025 13. 56 78 22 1.05 1.1025 14. 58 80 22 1.05 1.1025 15. 56 79 23 2.05 4.2025 16. 59 81 22 1.05 1.1025 17. 63 85 22 1.05 1.1025 18. 61 86 25 4.05 16.4025 19. 63 87 24 3.05 9.3025 20. 61 86 25 4.05 16.4025 21. 65 78 13 -7.95 8.7025 22. 70 85 15 -5.95 3.8025 Jmlh 1435 1896 ∑d 461 ∑ Xd 0.10 ∑Xd2 188.855
Dari data tersebut diatas selanjutnya dapat dianalisis dengan uji t atau uji analisis varians dengan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan : Md = nilai rata-rata dari perbedaan pre-test dan post-test
Xd = deviasi masing-masing subjek
∑Xd2
= jumlah kuadrat deviasi
N = jumlah sampel Diketahui : Ʃ d = 461 Md = ∑d / n = 461/22 = 20.95 ∑Xd2 = 188.855 N = 22
t
hitung √t
hitung√
t
hitung√
t
hitung √t
hitung 0Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima H0 jika : -t(t-1/2α) ≤ t ≤ t(t-1/2α)
dengan taraf nyata α = 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-1. Dengan demikian –t (t-1/2α) ≤ t ≤ t(t-1/2α) sama dengan –t(1-1/2 α0.05) ≤ t ≤ t(1-1/2 α 0.05) dengan dk = 22 – 1 atau –t (1-0.025) ≤ t ≤ t(0.975) = 21 dengan taraf nyata α = 0.05 diperoleh harga thitung sebesar 31.3
sedangkan tdaftar diperoleh harga sebesar 2.08. Ternyata harga thitung lebih besar dari
pada harga tdaftar atau dengan kata lain harga thitung telah berada diluar daerah
penerimaan H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien pengaruh di atas
benar-benar signifikan. Untuk lebih jelasnya. hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut
Gambar 1
Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Pada taraf nyata 0.05
H0
HA
+2.08 31.3
Hasil pengujian dengan menggunakan nilai +2.08 dapat dimaknai bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau berarti antara kemampuan siswa menulis
karangan deskripsi dengan penggunaan media audio visual. Sebab nilai tersebut diperoleh dari daftar tabel nilai t.
Jadi dapat disimpulkan harga thitung lebih besar dari tdaftar (31.3 > 2,08) atau
harga thitung telah berada di luar penerimaan H0. Perlu dijelaskan bahwa tdaftar dengan
harga 2.08 diperoleh dari tabel statistik uji t sedangkan thitung dengan harga 31.3
diperoleh dari perhitungan statistik berdasarkan data nilai siswa pada pre-test dan post-test. Sehingga menerima HA yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
sangat signifikan antara penggunaan media audio visual terhadap kemampuan siswa menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang pada pre-test (X1) dan post-test (X2).
4.2 Pembahasan
Karangan deskripsi adalah berupa bentuk tulisan yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan, membeberkan sesuatu objek sesuai dengan ciri-ciri, sifat-sifat atau hakikat objek yang sebenarnya. menurut Tarigan (dalam Nely, 2010:22), bahwa karangan deskripsi adalah tulisan atau karangan yang mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan memahami dengan sebaik-baiknya beberapa objek (sasaran, maksud), adegan, kegiatan, ruang (pribadi, oknum) atau suasana hati yang telah dialami penulis. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Sujanto (dalam Sulistiowati, 2008: 24), deskripsi adalah paparan tentang suatu persepsi yang ditangkap oleh pancaindera. Kita melihat, mendengar, mencium, dan merasakan
melalui alat-alat indera kita. Dengan suatu kata, kita mencoba melukiskan apa-apa yang kita tangkap dengan pancaindera itu agar dapat dihayati oleh orang lain.
Adapun tujuan dari adanya penelitian ini adalah melihat seberapa besar pengaruh media audio visual terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang. Yang menjadi bagian penting yang dibahas dalam penelitian ini yakni kemampuan siswa menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual, kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual dan pengaruh antara media audio visual dengan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia tanpa mengunakan media audio visual ini, pertama-tama peneliti menjelaskan sedikit tentang materi menulis karangan deskripsi yang didahului dengan kegiatan awal pemberian apersepsi dan motivasi. Setelah peneliti menjelaskan materi, peneliti memberikan tes kepada siswa dengan cara siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi dengan tema pendidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam menulis sebuah karangan deskripsi tanpa menggunakan media audio visual.
Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa masih dibawah standar ketuntasan minimal. Adapun jumlah siswa yang memperoleh nilai dibawah ketuntasan sebanyak 18 orang siswa sedangkan siswa yang tuntas hanya berjumlah 4 orang siswa. Nilai rata-rata siswa keseluruhan sebesar 65.23, ini berarti nilai tersebut belum mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan.
Dari nilai rata-rata siswa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tanpa menggunakan media audio visual pada umumnya siswa tidak mampu menuliskan sebuah karangan deskripsi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu adanya suatu media pembelajaran yang tepat salah satunya penggunaan media audio visual.
Untuk pembelajaran selanjutnya peneliti mencoba menggunakan media audio visual dengan cara menampilkan sebuah film yang bertema pendidikan dengan judul “Laskar Pelangi”. Selama pemutaran film tersebut siswa diharapkan memperhatikan dengan baik alur cerita dari awal sampai akhir film. Setelah siswa menyaksikan film tersebut, peneliti memberikan tes kepada siswa dengan cara siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi berdasarkan alur cerita diawal, tengah dan akhir serta karakter tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah dengan bantuan media audio visual kemampuan siswa menulis karangan deskripsi dapat meningkat yang dibuktikan dengan hasil belajar siswa.
Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa seluruh siswa sudah memenuhi standar ketuntasan minimal (KKM). Dalam artian sebanyak 22 orang siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM 75). Nilai rata-rata siswa keseluruhan sebesar 86.18, ini berarti nilai tersebut sudah mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan.
Dari nilai rata-rata siswa tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media audio visual secara keseluruhan siswa sudah mampu menuliskan sebuah karangan deskripsi dengan baik. Dengan demikian penggunaan
media audio visual pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menuliskan sebuah karangan deskripsi.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang dilakukan pada pre-test dan post-test. Dimana nilai rata-rata dari pre-test (X1) sebesar
65,25 sedangkan pada post-test (X2) sebesar 86,18. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan siswa yang awalnya tidak menggunakan media audio visual akan tetapi setelah menggunakan media audio visual nilai siswa meningkat sehingga mencapai standar ketuntasan (KKM 75). Perlu dijelaskan bahwa nilai KKM diperoleh dari perhitungan intake, kompleksitas dan daya dukung pada setiap indikator dalam setiap kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan demikian penggunaan media audio visual dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan antara post-test dan pre-test.
Nilai tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian analisis varians menggunakan rumus Uji t dimana setelah dianalisis menunjukkan harga thitung = 31.3
dan tdaftar = 2.08 dengan demikian harga thitung jauh lebih besar dari pada harga tdaftar
atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Perlu dijelaskan lagi
bahwa tdaftar dengan harga 2.08 diperoleh dari tabel statistik uji t sedangkan thitung
diperoleh dari perhitungan statistik berdasarkan data nilai siswa pada pre-test dan post-test.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh media audio terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bolangitang” dapat diterima.