• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVENTIF Primordial, Primer, Sekunder. Budhi Setianto Dep. Kardiologi dan Ked. Vaskular FKUI/PJNHK Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREVENTIF Primordial, Primer, Sekunder. Budhi Setianto Dep. Kardiologi dan Ked. Vaskular FKUI/PJNHK Jakarta"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PREVENTIF

Primordial, Primer, Sekunder

Budhi Setianto

Dep. Kardiologi dan Ked. Vaskular FKUI/PJNHK

Jakarta

(2)

Perjalanan hidup…semua makhluk

. .

Lahir

..

Sehat

. . . .

. . . .

Sakit

. .

Tua. . .

(Pikun)

. . . .

. . .

.

Mati

.

(3)

‘Proklamasi’

Klien-sehat jantung adalah

domain utama Kardiologi Sosial.

Jakarta, 25 Juni 1993

Budhi Setianto

(4)

Keypoints

v

Penyakit kardiovaskular aterosklerosis

à

ideal: usaha

preven4f

• Sering dijumpai • Dapat dimodifikasi melalui perubahan perilaku • Masa laten yang panjang • Onset gejala s/d disabilitas/kema4an: pendek

v

Faktor risiko yang pen4ng berdasarkan Framingham dan

Interheart study

v

Perbaikan angka mortalitas (1960-an) adalah hasil

preven4f

v

Prevensi terjadi pada 3 4ngkatan (primordial, primer,

sekunder)

(5)

Pendahuluan

v

Awal 1900, CVD aterosklero4k PJK & stroke

à

penyebab

utama kema4an di negara industri

v

Teknologi berkembang pesat (reperfusi dan

revaskularisasi),

à

ditujukan pada pembuluh darah

setempat, bukan sistemik

v

Biaya pengobatan komplikasi akut pada sebagian kecil

pasien >>> prevensi

PENTING: PREDIKSI dan PREVENSI CVD

(6)

Faktor Risiko

v Faktor risiko CVD dimulai dari usia muda

§  Pada fase asimptoma4k

§  Buk4 patologi aterosklero4k dapat diiden4fikasi dalam waktu singkat

setelah 4mbulnya faktor risiko

v Framingham Heart Study : merokok, hipertensi, dan kolesterol

4nggi

v INTERHEART :

§  dyslipidemia, merokok, diabetes mellitus, hipertensi, obesitas

sentral, stress psikososial, diet inadekuat, inak4vitas fisik, konsumsi alkohol à 90% kejadian MI pertama

(7)

Dampak Prevensi terhadap CHD

v DAMPAK:

§  Mortalitas CHD↓: 44% ec. pe↓ faktor risiko di populasi

§  47% akibat terapi EBM pada pasien PVD (vaskular)

§  Hanya 10% penurunan akibat tatalaksana akut pada ACS

dan 5% revaskularisasi pada angina pektoris kronik stabil

v

Finlandia

à

76% penurunan mortalitas

karena

p

enanggulangan faktor risiko

(8)

Tingkatan Utama Tindakan

Preventif

Primordial Prevention

Primary Prevention

(9)

Level Utama Prevensi

1. Primordial prevention

Target Semua pasien, termasuk anak

Setting Komunitas, masyarakat

Metode Kebijakan, pola makan, kampanye edukatif, lingkungan

Keuntungan Intervensi sebelum terjadi faktor risiko; tak memerlukan skrining

Kerugian Susah dijalankan; sulit mengukur efek; biaya mahal; pengurangan risiko individual kecil

(10)

Level Utama Prevensi

2.

Primary prevention

Target Pasien risiko CHD

Setting Pasien rawat jalan? KLIEN?

Metode Kampanye edukatif, intervensi perilaku, medikasi

Keuntungan Dikhususkan untuk individu dgn risiko yang lebih tinggi; terapi disesuaikan; pasien

termotivasi untuk berubah.

Kerugian Perlu skrining; menunda namun tak

mencegah penyakit; “medikalisasi” individu tanpa gejala.

(11)

Level Utama Prevensi

3. Secondary prevention

Target Pasien yang diketahui CVD

Setting Pasien rawat inap yang akan pulang

Metode Intervensi perilaku, medikasi, rehabilitasi.

Keuntungan Dikhususkan untuk individu dgn risiko yang paling tinggi; terapi disesuaikan; pasien

termotivasi untuk berubah.

Kerugian Populasi kecil; hanya berusaha utk

mengurangi penurunan kualitas hidup; tak bisa dilakukan terus-menerus.

(12)

Kerancuan Tipe Prevensi

v

ADA 1997: Gula darah puasa > 140 menjadi >

126

à

Pasien tidak DM (Primordial) menjadi

pasien DM (Primer)

v

NCEP (2002): DM, PAD, aneurisma A.

Abdominalis, aterosklerosis karotis moderat setara

CHD equivalent

à

Pencegahan primer menjadi

(13)

Pola Pendekatan

Population Based Prevention

vs

(14)

PRIMORDIAL

PREVENTION

PRIMARY

PREVENTION

SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION Continuum Health--Heart Disease

(15)

Ilustrasi

CVD

pada

(16)

Population based prevention

Keuntungan Kerugian

Tidak perlu skrining,

berdampak terhadap seluruh

populasi

Memerlukan persetujuan

pemerintah

Mengintervensi secara dini Mahal, dukungan finansial

sulit Banyak manfaat jangka

panjang, memperbaiki

kualitas hidup

Dukungan masyarakat mungkin susah didapat Pendekatan lebih baik untuk

perubahan perilaku dan

kebiasaan

Sulit dijalankan, sulit di nilai efeknya

(17)

Individual based prevention

Keuntungan Kerugian

Fokus jelas Bergantung pada alat

penilaian faktor risiko yang tidak sempurna saat ini

Penanganan sesuai untuk masing-masing pasien

Ketidakpatuhan tenaga medis

Mudah melihat efek jangka panjang

Pasien dapat dimotivasi dengan mudah

(18)
(19)

AHA Community-Level (Primordial) Prevention

Guidelines

Ø  3 Dimensi:

(1) pengenalan perilaku yang akan diubah, (2) identifikasi komunitas intervensi,

(3) persetujuan publik (layanan jantung) terkait.

Ø  6 Strategi:

(1) penilaian beban CVD (survei), (2) edukasi,

(3) kemitraan komunitas (NGO’s), (4) akses utk skrining dan terapi, (5) perubahan lingkungan,

(20)

AHA Diet & Lifestyle Goals:

ü  Konsumsi makanan sehat secara keseluruhan

ü  Bertujuan untuk mencapai BB sehat

ü  Level subfraksi kolesterol & trigliserida normal

ü  TD normal

ü  Kadar gula normal

ü  Aktif secara fisik

(21)

AHA Diet and Lifestyle

Recommendation 2006

(22)

0 3 5

140

5 3 0

Characteristics:

People who stay healthy

0

No tobacco

3

Walk 3 km daily, or 30 mins any moderate

activity

5

Portions of fruit and vegetables a day

140

Blood Pressure less than 140mmHg systolic

5

Total blood cholestrol <5mmol/l (<190 mg/dl)

3

LDL cholestrol <3mmol/l (<115 mg/dl)

0

Avoidance of overwight and diabetes

(4th Joint Task Force Recommendations, ESC 2007)

(23)

S

eimbang gizi,

E

nyahkan rokok,

H

indari/hadapi stres,

A

wasi tekanan darah,

[Lingk. Perut, (TB,BB), Cho,GD]

T

eratur dan terukur berolah raga.

(Yayasan Jantung Indonesia)

Panca Usaha Pencegahan YJI

(24)

hadapilah dengan rasa

pahit (teh hijau)

kecut (jeruk nipis)

TRI RASA ENAK

manis

(gula)

gurih

(daging/lemak)

asin

(garam)

(25)

AHA Primary Prevention Guidelines

§  Guideline : §  AHA Guidelines for Primary Preven4on of Cardiovascular Disease and Stroke: 2002 Update §  Primary Preven4on of Ischemic Stroke” §  “Evidence-Based Guidelines for Cardiovascular Disease Preven4on in Women: 2007 Update §  Penggunaan Global risk calculator (Framingham Risk Score) setelah usia 40 tahun

§  Faktor risiko: merokok, tekanan darah, diet, aspirin, kontrol profil lipid,

akAvitas fisik, kontrol berat badan, diabetes, AF kronis v  2007 AHA statement “Treatment of Hypertension in the PrevenAon and Management of Ischemic Heart Disease” : TD < 130/80 mmHg pada CHD risk equivalent (caroAd artery disease, peripheral arterial disease, abdominal aorAc aneurysm) or with a 10-year Framingham risk score of 10% or higher)

(26)
(27)
(28)

AHA Secondary Prevention

Guidelines

Penggunaan terapi antiplatelet secara agresif

Penilaian LVEF

Rekomendasi spesifik: ACE inhibitors, beta

blockers, aldosteron

e

blockers

Vaksin Influenza

Pencegahan stroke/TIA (berbeda dari CHD) :

kontrol tekanan darah, terapi antiplatelet,

kontrol lipid

,

Atrial Fibrillation.

(29)
(30)

Core Component of Cardiac Rehabilitation/

Secondary Prevention

§  Tujuan rehabilitasi

§  mendorong perilaku sehat

§  Mengurangi disabilitas

§  Mengurangi risiko CCVD

§  5 komponen sentral dalam rehabilitasi:

§  Penilaian pasien secara individual

§  Konseling nutrisi

§  Manajemen faktor risiko

§  Intervensi psikososial

(31)

The Future of Preventive Cardiology

v

Tren kedepan kardiologi prevensi:

§

Pelayanan kesehatan yang cost-effective

§

Personalized medicine

: peta genetik?

v

Pendekatan prevensi saat ini

§

individual-based prevention

à

pendorong utama

§

memerlukan komponen akurat : penilaian risiko,

stratifikasi pasien

à

masih menggunakan usia

kronologis

§

Perlu pendekatan konsep risiko seumur hidup

(32)

Rasional pendekatan ABCDE

q

Pentingnya prevensi CVD

§  Pelaksanaannya masih suboptimal

q

Treatment gap?

§  Clinical trials tidak dapat diterapkan

§  Waktu yang tidak cukup praktek preventif

§  Guidelines terlalu rumit

q

Format ABCDE

§  Mendorong provider dan pasien untuk mematuhi

guidelines.

(33)

Pendekatan ABCDE

A.

Assessment of risk, antiplatelet, anticoagulant,

ACE inhibitors, ARB, aldosterone blockers

, (AF)

B.

Blood pressure control, beta blocker

C.

Cholesterol management, cigarette smoking

cessation

D.

Diet and weight management, diabetes prevention

and treatment

(34)

Aspirin and anti-anginals Beta-blocker and blood pressure Cholesterol and cigarettes Diet and diabetes Education and exercise PRIMORDIAL PREVENTION PRIMARY PREVENTION SECONDARY PREVENTION TERTIARY PREVENTION Continuum Health--Heart Disease

(35)

Kesimpulan

v

CVD (aterosklero4k skenario) ideal untuk usaha prevensi

v

Perbaikan angka kema4an CVD: hasil prevensi

(bukan tatalaksana – dari CVD akut)

v

Kardiologi prevensi: 3 level (primordial, primer, dan

sekunder) dengan pendekatan: populasi dan individu

v

Kesenjangan antara beban CVD dan usaha prevensi

dapat dipersempit dengan panduan >> sederhana

(36)
(37)

Yanuar Budi Hartanto

Preventive Cardiology

:

Past, Present, and

Future

Preventive Cardiology:

A Companion to Braunwald’s Heart Disease

Gambar

Ilustrasi  CVD

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa marketing mix dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, maka

terbaik kepada pasien, dan mereka tidak menunjukkan secara vulgar tentang beban kerja yang mereka rasakan dan rasa jenuh dalam pekerjaan yang sedang dialaminya, sehingga pasien

Pada hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematis tinggi dan sedang.Ini menunjukkan bahwa siswa yang

dikembangkan dalam 6 sistem zonasi, yaitu zona inti, Zona Rimba, Zona pemanfaatan tradisional, Zona pemanfaatan terbatas, Zona pemanfaatan Pariwisata Alam, dan Zona

Hasil pengamatan metalografi menunjuk kan bahwa struktur mikro pada spesimen besi cor nodular FCD 45 dengan menggunakan media pendinginan oli terlihat bahwa matrik

Suurimmat työnhakijaryhmät ammattiryhmittäin Kymenlaaksossa vuonna 2012 (vuosikeskiarvo laskentapäivän mukaan). Työttömät sisältää lomautetut. Lähde: Työ-

[r]

Pada saat itu sistem pendidikannya sudah menggabungkan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu-ilmu sosial, dengan tujuan untuk melahirkan guru-guru yang tidak hanya