• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHARING. (Dari Prototipe menjadi Produk Inovasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SHARING. (Dari Prototipe menjadi Produk Inovasi)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SHARING

KRITERIA PENERAPAN

KRITERIA PENERAPAN

TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI

TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI

TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI

TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI

(Dari Prototipe menjadi Produk Inovasi)

DIREKTORAT INOVASI INDUSTRI

Gedung II BPPT Lantai 21 Jl. MH. THAMRIN No.8 Jakarta 10340 www.ristekdikti.go.id

(2)

ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL JANGKA

PANJANG

Mewujudkan

masyarakat Indonesia

yang mandiri, maju,

adil dan makmur

RPJMN

Tahun 2015-2019

RPJMN

Tahun 2020-2024

Memantapkan

pembangunan secara

RPJMN

Tahun 2010-2014

VISI

Pembangunan

2025

Penciptaan nilai tambah

berbasis keunggulan kompetitif

(SDA + SDM + IPTEK)

adil dan makmur

melalui percepatan

pembangunan di

segala bidang dengan

struktur

perekonomian

yang kokoh

berlandaskan

keunggulan

kompetitif

Menata kembali

NKRI, membangun

Indonesia yg aman

dan damai, yg adil

dan demokratis

dengan tingkat

kesejahteraan yang

lebih baik

Memantapkan

penataan kembali

NKRI, meningkatkan

kualitas SDM,

membangun

kemampuan iptek,

memperkuat daya

saing perekonomian

RPJMN

Tahun 2005-2009

pembangunan secara

menyeluruh dengan

menekankan

pembangunan

keunggulan kompetitif

perekonomian yang

berbasis SDA yang

tersedia, SDM yang

berkualitas, serta

kemampuan iptek

Tahun 2010-2014

(3)

Strategi 10 :

Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi, melalui strategi:

a.Pengembangan jurusan-jurusan

inovatif sesuai dengan kebutuhan

pembangunan dan industri

, disertai peningkatan

kompetensi lulusan

RPJMN 2015-2019

Buku 1 BAB 6 AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL

Bagian 6.5.2 Pembangunan Pendidikan: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar;

Halaman 6-73

berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja

;

b.Penguatan

kerjasama perguruan tinggi dan dunia industri

untuk kegiatan

riset dan pengembangan;

c.Pengembangan

pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang

terintegrasi di dalam mata kuliah

, dengan

menjalin kerjasama dengan

dunia usaha/dunia industri.

(4)

Transformasi Paradigma

Perluasan Arti dan Makna INOVASI dalam Peraturan Per-UU-an

UU No. 18 Tahun 2002

DRAFT RUU “Pengganti”

UU 18/2002 memaknai inovasi sebagai

“kegiatan penelitian, pengembangan,

dan/atau perekayasaan yang bertujuan

mengembangkan penerapan praktis

Sedangkan RUU “Pengganti”

memaknai inovasi sebagai “kegiatan

penelitian, pengembangan,

pengkajian, penerapan dan/atau

PARADIGMA BARU “INOVASI” :

INOVASI tidak hanya untuk kepentingan

ekonomi

dan

komersialisasi

tetapi

juga untuk kepentingan sosial budaya yang lebih luas

mengembangkan penerapan praktis

nilai dan konteks ilmu pengetahuan

yang baru, atau cara baru untuk

menerapkan Iptek yang telah ada ke

dalam produk atau proses produksi

pengkajian, penerapan dan/atau

perekayasaan yang

menghasilkan

kebaruan yang diterapkan dan

bermanfaat

secara

komersial

,

(5)

UJI ALPHA (α)

1. Pengembangan purwarupa (prototype) 2. Replikasi

UJI BETA (β)

1. Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) 2. Pengembangan

DIFUSI

1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasar

EKSPLORASI

1. Ide/Konsep 2. Riset Eksplorasi 3. Feasibility/Scanning

Penguatan

Inovasi

Lingkup Penguatan Inovasi Nasional

Temuan baru

5

2. Replikasi

3. Uji laboratorium 2. Pengembangan Lanjut

3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut 3. Feasibility/Scanning

(6)

Pengisian Pemetaan Potensi Inovasi Oleh Perguruan Tinggi

11 Perguruan Tinggi

27 Perguruan Tinggi

3 Perguruan Tinggi

3 Perguruan Tinggi

Regional Pangan Energi Kesehatan dan obat

Transport

asi TIK HanKam

Material maju Maritim dan kelautan Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana Perubaha n iklim Sosial humaniora Total per Regional

SUMATERA (11 Perguruan Tinggi) 56 21 14 1 15 0 9 4 3 1 13 137

JAWA (27 Perguruan Tinggi) 115 92 61 24 89 1 68 61 11 2 68 592

BALI, LOMBOK dan NUSA TENGGARA

(7 Perguruan Tinggi) 33 2 5 0 4 0 9 1 0 8 17 79 KALIMANTAN (3 Perguruan Tinggi) 7 4 11 4 11 0 3 0 3 1 4 48

SULAWESI, MALUKU dan PAPUA

(3 Perguruan Tinggi) 23 17 10 1 2 0 1 3 2 0 11 70

Total per Bidang 234 136 101 30 121 1 90 69 19 12 113 926

27 Perguruan Tinggi

(7)

INNOVATION

Market Need and

Application

New and Old S&T

INNOVATION

Innovation I

ITERATION

Business Model, Supply

Chain, Manufacturing

(8)

Perilaku budaya

Kesesuaian Iptek yang dimiliki dengan yang dibutuhkan

Kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi Dunia Usaha/Industri atau Perusahaan Kapasitas litbang Tatakelola perusahaan Struktur pasar Kapasitas produksi Kinerja inovasi Perguruan Tinggi & Lembaga litbang

Kapabilitas litbang Fokus bidang riset Pola pengorganisasian Kapasitas pemanfaatan

Kinerja litbang

Saluran Interaksi

Kerangka Konseptual

Hubungan Industri dengan Organisasi Publik Sains/Iptek

Saluran Interaksi

Promosi

program dan pendanaanInsentif fiskal

INDUSTRY – SCIENCE RELATIONSHIP (ISR) Dukungan pengelolaan dan pendanaan riset Tatakelola dan tatalaksana Intermediaries Struktur Insentif Regulasi

(9)

DUNIA USAHA

• Ditjen Pembelajaran • Ditjen Iptekdikti • Ditjen Sumber Daya

AKADEMISI + R&D

PENGUATAN INOVASI

Mempertemukan “SUPPLY” dan “DEMAND” dalam Inovasi dan Teknologi

Penghasil Teknologi

Kesenjangan

Pengguna Teknologi

“LEMBAH KEMATIAN”

Sinergi consulting

Empowering

Regulating

Facilitating

(10)

Finan

cial

Expend

it

u

re

Idea s to commerci al iz ed-Steps Trial Production Maturity Pilot Scale-up Certification Trial Market

Buss. Feasibility Study

IPO, Acquisition

Bankable

Maintenance

Commercially Valuable

Dukungan Pembiayaan Inovasi

(Ide ke Komersial)

Pendanaan

Inovasi

Kotelnikov, Techno – Ventures, modified

Finan

cial

Expend

it

u

re

Idea s to Time Pilot Scale-up Prototype Idea Patent - Profit Centre - Private/Bank/Venture Capital Research - Cost Centre;

(11)

Konsorsium Inovasi

Lembaga

Litbang/PT

Industri

Kemenristekdikti

Roadmap

Inovasi

Fasiitasi Pendanaan: Alih

Teknologi, Pengujian,

Srtifikasi, Standarisasi,

Initial Production

Kesiapan Inovasi, Kesiapan SDM, Infrastuktur, Industri , Pasar

PENERAPAN/INOVASI TEKNOLOGI

PENERAPAN/INOVASI TEKNOLOGI

DI INDUSTRI

PASCA SKEMA PROGRAM

End User

Sektor Terkait

Produksi Masal

Initial Production

Dok: alih tek, pengujian, sertifikasi, standarisasi, initial

production

Intermediasi, Diseminasi Harmonisasi Kebijakan

(12)

KRITERIA PENILAIAN

① Dampak: Ekonomi; Sosial; Lingkungan

② Luaran dan Peluang Pasar: Target Pasar

(Ukuran dan Posisi di Pasar; Supply Chain;

Strategi Pemasaran; Ketersediaan Lini

Produksi dan Strategi ke Depan

③ Manajemen: Ketersedian SDM; Sarana

③ Manajemen: Ketersedian SDM; Sarana

dan Prasarana; Kemitraan, Work Packages

dan Milestone.

④ Inovasi: Fitur Utama (Kesiapan Teknologi,

Standar); Keunggulan; Kemudahan; HKI

⑤ Resiko: Identifikasi dan Mitigasi

⑥ Kontribusi dalam Pendanaan

(13)

TARGET LUARAN

1. Dokumen pengujian skala

produksi

2. Dokumen standarisasi

3. Dokumen sertifikasi

Dapat berupa :

3. Dokumen sertifikasi

4. Dokumen alih teknologi

5. Dokumen registrasi

6. Dokumen audit teknologi

7. Dokumen perijinan produksi

(14)

PENDANAAN INOVASI INDUSTRI 2016

(15)

PENDANAAN INOVASI INDUSTRI 2016

(16)

CBI

ADS-B

SMART PHONE

SMART CARD

BENIH PADI

IMPLAN TULANG

INA SHUNT

RUBBER AIR

BAG

(17)
(18)

DESKRIPSI PRODUK

Computer Based Interlocking, yaitu Vital Processor System (VPS) yang dibangun dari mikroprosesor yang didesain secara khusus untuk mengatur lalu-lintas kereta api. Berbeda dengan komputer biasa, komputer ini dibuat mengikuti kaidah

fail-safe sistem persinyalan

KEUNGGULAN

 pelayanan purna jual loKal,

 mudah dalam perawatannya karena diproduksi di dalam negeri,

pada point tertentu memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan produk luar negeri (yang memiliki kemampuan dan kapasitas sama ) dengan harga yang relatif bersaing

COMPUTER BASED INTERLOCKING (CBI)

kapasitas sama ) dengan harga yang relatif bersaing

 Dibangun dengan konsep modular, upgradeable, dan expandable

Uji Effect of Single Fault Pengujian fibrasi

Interlockin Rack CBI LenVAPS

(19)

ADS-B merupakan sistem navigasi dalam dunia penerbangan yang

mampu

menangkap informasi yang dipancarkan oleh pesawat.

ADS-B

yang

dikembangkan

mampu

menangkap

signal

dari

transponder yang dimiliki setiap pesawat sipil dalam radius 200 mil,

sehingga setiap pergerakan pesawat akan terdeteksi.

Pelaksana : PT. INTI

Mitra : BPPT

Status :

 Disain konfigurasi memenuhi ED-129

 Uji fungsi di Lab Navigasi BPPT memenuhi ED-129, DO-260B dan Asterix CAT21 v.0.23, 0.26, 2.1

 Integrasi ke Testbed di EJATSC sejak bulan Juni 2016

AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE

AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE

BROADCAST (ADS

BROADCAST (ADS--B)

B)

 Integrasi ke Testbed di EJATSC sejak bulan Juni 2016

 Integrasi ke sistem Thalles di Hubud sudah dicoba dilakukan bulan Juni 2016

 November ini akan perangkat dan sistem ADS-B akan dipasang di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug

Keunggulan :

 Mampu mendeteksi pesawat hingga

di landasan bandara Soekarno Hatta

 Mendeteksi pesawat jarak >200nmi

(20)

Streaming Youtube VoIP Call melalui Skype

Browsing

SPESIFIKASI

 Konektivitas : LTE, Wifi, Bluetooth, GPS  Memory Internal : 4 GB

 Memory Eksternal : MicroSD up to 32 GB  CPU : Qualcomm MSM 8926 Quad Core 1,2 Ghz  GPU : Andremo 305

 OS : Android Kitkat 4.4.2  Kamera Depan : 2.0 Megapixel

 Kamera Belakang : 8 Megapixel, Autofocus, Flash  Baterai : 2300 MAh

 Dimensi : 144 x 73 x 8,9 mm  Berat : 165 gr

 Layar : 5.0 Inch qHD 540x960Pixels

SMARTPHONE 4G

SMARTPHONE 4G

PT. INDI

Disains ads client

Disains Logo bagian belakang

Disains Kemasan Smartphone

 Layar : 5.0 Inch qHD 540x960Pixels  Ram ; 1 GB

Disains boot splash dan animation

(21)

Palaksana :

PT. Xirka Silicon Technology

Mitra :

ITB

Sistem operasi yang dapat ditempatkan pada sebuah smart card, tanpa tergantung oleh penyedia smart

card dan penyedia layanan, sehingga bisa mengkontrol fitur, protokol, dan sistem operasinya untuk

jaminan keamanan data, juga agar mudah dilakukan kostumisasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

dan standar dalam negeri.

Keunggulan :

 Dijadikan Standar aplikasi smart card Indonesia

PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI

PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI

MULTIAPLIKASI PADA SMART CARD

MULTIAPLIKASI PADA SMART CARD

 Dijadikan Standar aplikasi smart card Indonesia  Target TKDN 80%

 Anti cloning, anti cracking, dan generator kunci dikuasai dalam negeri  Keamanan data dilindungi karena perancangan bagian keamanan

dibuat dalam negeri

 Dapat digunakan untuk e-KTP, tiket, dan aplikasi pembayaran baik contact maupun contactless

 Memiliki interface yang mudah diintegrasikan untuk berbagai kebutuhan (multifungsi & multi-aplikasi)

 Complient dengan standar NFC forum sehingga potensi pengembangan aplikasi dapat dilakukan tanpa batas dengan ekosistem mobile app yang lain seperti Google

(22)

BENIH PADI IPB

• Pengolahan benih : Seed Teaching Industry – Lewikopo

IPB Dramaga

• Telah dihasilkan benih sumber sebanyak 250 Ton

• Pelatihan

:

250

calon

penangkar

benih

untuk

penanaman 10 000 ha (16 Provinsi)

• Petani : kerjasama dengan Kementrian pertanian untuk

penanaman seluas 2 jt ha

(23)
(24)

TECHNOMED FACTORY: HILIRISASI PRODUK –PRODUK ALAT

KESEHATAN UNGGULAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Deskripsi Produk

STATUS TEKNOLOGI

• CeraSpon : Ijin produksi sudah keluar dan siap produksi

(proses trial produksi)

•NPC Strip: Ijin Produksi sudah keluar dan siap produksi. •Ina Shunt : Ijin produksi dan Ijin edar sudah keluar, dan

masih dalam proses pengurusan e catalog. Produksi & pemasaran kerjasama dgn PT Phapros.

•Ina Stent : Proses uji preklinis.

Proyeksi Volume Penjualan Per Tahun dan perkiraan

CERASPON Material penyerap pengontrol pendarahan NPC STRIP Alat kesehatan untuk deteksi INA SHUNT Piranti treatment Hydrocephalus untuk INA STENT Alat untuk penderita penyakit

jantung pada

Proyeksi Volume Penjualan Per Tahun dan perkiraan

harga

pendarahan pada tindakan ekstraksi gigi maupun bedah untuk deteksi dini kanker nasofaring (NPC) untuk mengalirkan cairan otak dari rongga ventrikel menuju rongga perut jantung pada pembuluh darah agar aliran suplai darah ke otot jantung dapat tetap terjaga 18.000 1000 7000 90.000 Harga retail akan berkisar pada angka Rp. 250-300 ribu/box Harga di konsumen: Ina-shunt Rp.2-3 juta/buah BPJS: harga jual konsumen direncanakan berkisar pada angka Rp.3juta/buah. harga konsumen akan berkisar pada angka Rp. 20-30 ribu/box. Ceraspon •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Sertifikasi CPAKB •Submit SNI NPC Strip •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Submit SNI •Launching Produk INA Shunt •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Sertifikasi CPAKB •Submit SNI •Launching Produk INA Stent

•Uji Pre Klinis •Pengadaan

alat produksi •Dokumen

SOP

(25)

SEDIAAN OBAT HERBAL TERSTANDAR NEURAT

®

MENJADI SEDIAAN FITOFARMAKA

DESKRIPSI TEKNOLOGI DAN KEUNGGULAN

• Ijin produksi dan ijin edar dari BPOM dengan kategori Obat Herbal Terstandar dengan merek dagang Neurat® (NIE: POM HT. 152 300 541).

•Digunakan terbatas pada kalangan dokter di daerah Semarang. Menunjukkan bahwa adanya perbaikan keluhan sakit dan bengkak pada sukarelawan dan tidak ditemukan adanya keluhan adanya efek samping.

Sarana produksi dan formulasi skala 400 kg sudah tersedia di PT

Djago (sertifikat CPOTB dengan No. 053/CPOTB/03/43/VIII/2005) •Ketersediaan dan kesanggupan pemasok bahan baku simplisia

Potensi Pasar

• Poli Obat Tradisional RS Dr

Ciptomangunkusumo, RS Dr Kariadi dan RS Dr Soetomo

Langkah menuju komersialisasi

• Teknologi proses peningkatan kapasitas produksi OHT penurun asam urat Neurat®menjadi skala produksi 400 kg yang memenuhi persyaratan CPOTB.

• Dokumen pendukung untuk pelaksanaan Uji Ketersediaan dan kesanggupan pemasok bahan baku simplisia

(2-3 pemasok)

Ketersediaan sentra-sentra pelaksana uji klinik pada beberapa RS

Alat pengeringan ekstrak skala 400 kg Ekstraktor skala 400 kg

HASIL SAMPLING EKSTRAKSI SALAM PADA MENIT KE-180 HINGGA KE-300

• Dokumen pendukung untuk pelaksanaan Uji Klinik (Persetujuan Komisi Etik, Dokumen mutu sediaan Neurat®, Informed Consent )

HASIL SAMPLING EKSTRAKSI SELEDERI PADA MENIT KE-180 HINGGA KE-300

TANTANGAN UTAMA yang dihadapi adalah reprodusibilitas produksi ekstrak dan sediaan pada skala besar

(400 kg dari 200 kg) yang belum optimum dan kompetisi pasar (kualifikasi produk belum bisa diresepkan

dokter). Peningkatan mutu dan kualifikasi produk Neurat® dengan meningkatkan kualitas sediaan

penurun asam urat Neurat® melalui optimasi peningkatan kapasitas produksi ekstrak dan formulasi

sediaan serta peningkatan kualifikasi produk Neurat® dari Obat Herbal Terstandar menjadi Fitofarmaka

(26)

Rubber airbag merupakan salah satu produk hilirisasi

karet yang digunakan pada industri perkapalan untuk

membantu proses menaikkan dan menurunkan kapal

di galangan, baik ketika membangun kapal baru

maupun memperbaiki kapal bekas.

Penggunaan produk tsb sebagai alternatif dalam

proses docking dan peluncuran kapal, tidak terlepas

dari

semakin

meningkatnya

pemikiran

tentang

perkembangan teknologi

yang berkaitan dengan

tipe

Kelebihan:

 Menggunakan bahan baku karet alam

yang

ketersediaanya

di

Indonesia

berlimpah

 Rubber Airbag dengan bahan baku karet

alam Lebih tahan gesek dan tahan robek

dibandingkan dengan karet sintetis

 Harga lebih murah sampai dengan 30%

dari produk import

TEKNOLOGI PRODUKSI RUBBER AIRBAG PADA INDUSTRI KARET

NASIONAL DALAM RANGKA HILIRISASI SUMBER DAYA KARET

ALAM

perkembangan teknologi

yang berkaitan dengan

tipe

galangan inovatif

yang fleksibel, mobilitas, aman,

dapat dipercaya, tidak banyak asset tertanam, tidak

banyak perawatan, resiko relatif lebih rendah.

Rencana kerja selanjutnya:

Produk Skala Industri & Uji Lapangan

(2017)

RSNI rubber air bag (2017)

Dok.Feasibility Study (2017)

Rencana kerja selanjutnya:

Produk Skala Industri & Uji Lapangan

(2017)

RSNI rubber air bag (2017)

Dok.Feasibility Study (2017)

Moulding size d=1,5 m, p = 12 m

Produk awal rubber airbag

Pabrikasi

(27)

HIGH PROTEOLITYC PERFORMANCE

Petro

zyme

Enzim

dengan

aktivitas

proteolitik (proteolytic act)

untuk

merontokkan

bulu

pada proses penyamakan

DESKRIPSI PRODUK

pada proses penyamakan

kulit (bating process)

 Cairan berwarna kecoklatan

 Aktivitas 30 – 50 U/ml

 pH aplikasi 7.0 – 8.0

 Suhu aplikasi 30 – 38

o

C

 Isolat mikroba lokal

 Menggunakan bahan baku lokal

 Meningkatkan penyerapan

tanning agent

 Mengurangi konsumsi bahan kimia + 30%

Diproduksi oleh PT. Petrosida Gresik

dengan lisensi teknologi dari BPPT Supported by :

KEUNGGULAN

(28)
(29)

SPESIFIKASI

Dimensi Battery 50 V; 40

AH

Panjang 1910 mm Berat Total 120 kg

Lebar 695 mm Kapasitas

Angkut

150 kg

Tour de Java Bali telah dilakukan tanggal

7-12 November 2016

SEPEDA MOTOR LISTRIK GESITS

Baterai

• Sekali pengisian penuh dapat digunakan berkendara sejauh 100km

• Desain removable/portable memudahkan proses charging • Dilindungi box tahan air sehingga aman dari hujan dan banjir

Monitoring

• Menggunakan operating system Android yang bersifat open source sehingga memungkinkan pengembangan sistem oleh

KEUNGGULAN

Tinggi 1110 mm Kecepatan Maksimum 110 km/jam Jarak Tempuh 80 – 100 km Konsumsi Energi 50 km/kwh Motor Listrik 5 KW Pemindah Daya Belt

source sehingga memungkinkan pengembangan sistem oleh konsumen Gesits

Daytime Running Light (DRL)

• Memiliki dua fungsi: lampu di siang hari serta berfungsi sebagai lampu sein ketika belok

Letak motor

• Tidak jadi satu dengan ban, dihubungkan dengan alat transmisi sehingga memungkinkan proteksi terutama dari hujan dan banjir

(30)

TERIMAKASIH

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

EVALUASI PERFORMANCE ASSESSMENT DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE VIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. Manfaat Pendidikan

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi, belanja modal dan tenaga kerja berdasarkan provinsi di Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun

Stasiun pengambilan contoh ikan ditentukan berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan memperhatikan keberadaan ikan bilih dan daerah penangkapannya di Danau

Setelah dilakukan pengukuran pertumbuhan selama penelitian, maka diperoleh pertumbuhan rata-rata individu benih kerang darah setiap 15 hari dari 3 perlakuan, yaitu intertidal

bahwa dalam rangka implementasi Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung, untuk

Pada gambar 5 dapat dilihat, IP kamera dikoneksikan pada modul kompresi video, modul penghitung kendaraan dan modul visualisasi lalu lintas. Modul kompresi ini mengkom- presi

An even more significant difference was found under natural forest and sugarcane without burn for MB-C, which was 222% higher under native forest and 102% higher under sugarcane

Skrining bukan alat untuk mendiagnosis, subjek yang ditemukan positif atau kemungkinan mengidap suatu penyakit tertentu dalam skrining masih perlu dirujuk kembali