SHARING
KRITERIA PENERAPAN
KRITERIA PENERAPAN
TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI
TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI
TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI
TEKNOLOGI/INOVASI DI INDUSTRI
(Dari Prototipe menjadi Produk Inovasi)
DIREKTORAT INOVASI INDUSTRI
Gedung II BPPT Lantai 21 Jl. MH. THAMRIN No.8 Jakarta 10340 www.ristekdikti.go.id
ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL JANGKA
PANJANG
Mewujudkan
masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil dan makmur
RPJMN
Tahun 2015-2019
RPJMN
Tahun 2020-2024
Memantapkan
pembangunan secara
RPJMN
Tahun 2010-2014
VISI
Pembangunan
2025
Penciptaan nilai tambah
berbasis keunggulan kompetitif
(SDA + SDM + IPTEK)
adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
segala bidang dengan
struktur
perekonomian
yang kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yg aman
dan damai, yg adil
dan demokratis
dengan tingkat
kesejahteraan yang
lebih baik
Memantapkan
penataan kembali
NKRI, meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing perekonomian
RPJMN
Tahun 2005-2009
pembangunan secara
menyeluruh dengan
menekankan
pembangunan
keunggulan kompetitif
perekonomian yang
berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek
Tahun 2010-2014
Strategi 10 :
Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi, melalui strategi:
a.Pengembangan jurusan-jurusan
inovatif sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dan industri
, disertai peningkatan
kompetensi lulusan
RPJMN 2015-2019
Buku 1 BAB 6 AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL
Bagian 6.5.2 Pembangunan Pendidikan: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar;
Halaman 6-73
berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
;
b.Penguatan
kerjasama perguruan tinggi dan dunia industri
untuk kegiatan
riset dan pengembangan;
c.Pengembangan
pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang
terintegrasi di dalam mata kuliah
, dengan
menjalin kerjasama dengan
dunia usaha/dunia industri.
Transformasi Paradigma
Perluasan Arti dan Makna INOVASI dalam Peraturan Per-UU-an
UU No. 18 Tahun 2002
DRAFT RUU “Pengganti”
UU 18/2002 memaknai inovasi sebagai
“kegiatan penelitian, pengembangan,
dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis
Sedangkan RUU “Pengganti”
memaknai inovasi sebagai “kegiatan
penelitian, pengembangan,
pengkajian, penerapan dan/atau
PARADIGMA BARU “INOVASI” :
INOVASI tidak hanya untuk kepentingan
ekonomi
dan
komersialisasi
tetapi
juga untuk kepentingan sosial budaya yang lebih luas
mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan Iptek yang telah ada ke
dalam produk atau proses produksi
“
pengkajian, penerapan dan/atau
perekayasaan yang
menghasilkan
kebaruan yang diterapkan dan
bermanfaat
secara
komersial
,
UJI ALPHA (α)
1. Pengembangan purwarupa (prototype) 2. ReplikasiUJI BETA (β)
1. Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) 2. PengembanganDIFUSI
1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasarEKSPLORASI
1. Ide/Konsep 2. Riset Eksplorasi 3. Feasibility/ScanningPenguatan
Inovasi
Lingkup Penguatan Inovasi Nasional
Temuan baru
5
2. Replikasi
3. Uji laboratorium 2. Pengembangan Lanjut
3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut 3. Feasibility/Scanning
Pengisian Pemetaan Potensi Inovasi Oleh Perguruan Tinggi
11 Perguruan Tinggi
27 Perguruan Tinggi
3 Perguruan Tinggi
3 Perguruan Tinggi
Regional Pangan Energi Kesehatan dan obat
Transport
asi TIK HanKam
Material maju Maritim dan kelautan Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana Perubaha n iklim Sosial humaniora Total per Regional
SUMATERA (11 Perguruan Tinggi) 56 21 14 1 15 0 9 4 3 1 13 137
JAWA (27 Perguruan Tinggi) 115 92 61 24 89 1 68 61 11 2 68 592
BALI, LOMBOK dan NUSA TENGGARA
(7 Perguruan Tinggi) 33 2 5 0 4 0 9 1 0 8 17 79 KALIMANTAN (3 Perguruan Tinggi) 7 4 11 4 11 0 3 0 3 1 4 48
SULAWESI, MALUKU dan PAPUA
(3 Perguruan Tinggi) 23 17 10 1 2 0 1 3 2 0 11 70
Total per Bidang 234 136 101 30 121 1 90 69 19 12 113 926
27 Perguruan Tinggi
INNOVATION
Market Need and
Application
New and Old S&T
INNOVATION
Innovation I
ITERATION
Business Model, Supply
Chain, Manufacturing
Perilaku budaya
Kesesuaian Iptek yang dimiliki dengan yang dibutuhkan
Kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi Dunia Usaha/Industri atau Perusahaan Kapasitas litbang Tatakelola perusahaan Struktur pasar Kapasitas produksi Kinerja inovasi Perguruan Tinggi & Lembaga litbang
Kapabilitas litbang Fokus bidang riset Pola pengorganisasian Kapasitas pemanfaatan
Kinerja litbang
Saluran Interaksi
Kerangka Konseptual
Hubungan Industri dengan Organisasi Publik Sains/Iptek
Saluran Interaksi
Promosi
program dan pendanaanInsentif fiskal
INDUSTRY – SCIENCE RELATIONSHIP (ISR) Dukungan pengelolaan dan pendanaan riset Tatakelola dan tatalaksana Intermediaries Struktur Insentif Regulasi
DUNIA USAHA
• Ditjen Pembelajaran • Ditjen Iptekdikti • Ditjen Sumber Daya
AKADEMISI + R&D
PENGUATAN INOVASI
Mempertemukan “SUPPLY” dan “DEMAND” dalam Inovasi dan Teknologi
Penghasil Teknologi
KesenjanganPengguna Teknologi
“LEMBAH KEMATIAN”
Sinergi consulting
Empowering
Regulating
Facilitating
Finan
cial
Expend
it
u
re
Idea s to commerci al iz ed-Steps Trial Production Maturity Pilot Scale-up Certification Trial MarketBuss. Feasibility Study
IPO, Acquisition
Bankable
Maintenance
Commercially Valuable
Dukungan Pembiayaan Inovasi
(Ide ke Komersial)
Pendanaan
Inovasi
Kotelnikov, Techno – Ventures, modified
Finan
cial
Expend
it
u
re
Idea s to Time Pilot Scale-up Prototype Idea Patent - Profit Centre - Private/Bank/Venture Capital Research - Cost Centre;Konsorsium Inovasi
Lembaga
Litbang/PT
Industri
Kemenristekdikti
Roadmap
Inovasi
Fasiitasi Pendanaan: Alih
Teknologi, Pengujian,
Srtifikasi, Standarisasi,
Initial Production
Kesiapan Inovasi, Kesiapan SDM, Infrastuktur, Industri , PasarPENERAPAN/INOVASI TEKNOLOGI
PENERAPAN/INOVASI TEKNOLOGI
DI INDUSTRI
PASCA SKEMA PROGRAM
End User
Sektor Terkait
Produksi Masal
Initial Production
Dok: alih tek, pengujian, sertifikasi, standarisasi, initial
production
Intermediasi, Diseminasi Harmonisasi Kebijakan
KRITERIA PENILAIAN
① Dampak: Ekonomi; Sosial; Lingkungan
② Luaran dan Peluang Pasar: Target Pasar
(Ukuran dan Posisi di Pasar; Supply Chain;
Strategi Pemasaran; Ketersediaan Lini
Produksi dan Strategi ke Depan
③ Manajemen: Ketersedian SDM; Sarana
③ Manajemen: Ketersedian SDM; Sarana
dan Prasarana; Kemitraan, Work Packages
dan Milestone.
④ Inovasi: Fitur Utama (Kesiapan Teknologi,
Standar); Keunggulan; Kemudahan; HKI
⑤ Resiko: Identifikasi dan Mitigasi
⑥ Kontribusi dalam Pendanaan
TARGET LUARAN
1. Dokumen pengujian skala
produksi
2. Dokumen standarisasi
3. Dokumen sertifikasi
Dapat berupa :
3. Dokumen sertifikasi
4. Dokumen alih teknologi
5. Dokumen registrasi
6. Dokumen audit teknologi
7. Dokumen perijinan produksi
PENDANAAN INOVASI INDUSTRI 2016
PENDANAAN INOVASI INDUSTRI 2016
CBI
ADS-B
SMART PHONE
SMART CARD
BENIH PADI
IMPLAN TULANG
INA SHUNT
RUBBER AIR
BAG
DESKRIPSI PRODUK
Computer Based Interlocking, yaitu Vital Processor System (VPS) yang dibangun dari mikroprosesor yang didesain secara khusus untuk mengatur lalu-lintas kereta api. Berbeda dengan komputer biasa, komputer ini dibuat mengikuti kaidah
fail-safe sistem persinyalan
KEUNGGULAN
pelayanan purna jual loKal,
mudah dalam perawatannya karena diproduksi di dalam negeri,
pada point tertentu memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan produk luar negeri (yang memiliki kemampuan dan kapasitas sama ) dengan harga yang relatif bersaing
COMPUTER BASED INTERLOCKING (CBI)
kapasitas sama ) dengan harga yang relatif bersaing
Dibangun dengan konsep modular, upgradeable, dan expandable
Uji Effect of Single Fault Pengujian fibrasi
Interlockin Rack CBI LenVAPS
ADS-B merupakan sistem navigasi dalam dunia penerbangan yang
mampu
menangkap informasi yang dipancarkan oleh pesawat.
ADS-B
yang
dikembangkan
mampu
menangkap
signal
dari
transponder yang dimiliki setiap pesawat sipil dalam radius 200 mil,
sehingga setiap pergerakan pesawat akan terdeteksi.
Pelaksana : PT. INTI
Mitra : BPPT
Status :
Disain konfigurasi memenuhi ED-129
Uji fungsi di Lab Navigasi BPPT memenuhi ED-129, DO-260B dan Asterix CAT21 v.0.23, 0.26, 2.1
Integrasi ke Testbed di EJATSC sejak bulan Juni 2016
AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE
AUTOMATIC DEPENDENT SURVEILLANCE
BROADCAST (ADS
BROADCAST (ADS--B)
B)
Integrasi ke Testbed di EJATSC sejak bulan Juni 2016
Integrasi ke sistem Thalles di Hubud sudah dicoba dilakukan bulan Juni 2016
November ini akan perangkat dan sistem ADS-B akan dipasang di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug
Keunggulan :
Mampu mendeteksi pesawat hingga
di landasan bandara Soekarno Hatta
Mendeteksi pesawat jarak >200nmi
Streaming Youtube VoIP Call melalui Skype
Browsing
SPESIFIKASI
Konektivitas : LTE, Wifi, Bluetooth, GPS Memory Internal : 4 GB
Memory Eksternal : MicroSD up to 32 GB CPU : Qualcomm MSM 8926 Quad Core 1,2 Ghz GPU : Andremo 305
OS : Android Kitkat 4.4.2 Kamera Depan : 2.0 Megapixel
Kamera Belakang : 8 Megapixel, Autofocus, Flash Baterai : 2300 MAh
Dimensi : 144 x 73 x 8,9 mm Berat : 165 gr
Layar : 5.0 Inch qHD 540x960Pixels
SMARTPHONE 4G
SMARTPHONE 4G
PT. INDI
Disains ads client
Disains Logo bagian belakang
Disains Kemasan Smartphone
Layar : 5.0 Inch qHD 540x960Pixels Ram ; 1 GB
Disains boot splash dan animation
Palaksana :
PT. Xirka Silicon Technology
Mitra :
ITB
Sistem operasi yang dapat ditempatkan pada sebuah smart card, tanpa tergantung oleh penyedia smart
card dan penyedia layanan, sehingga bisa mengkontrol fitur, protokol, dan sistem operasinya untuk
jaminan keamanan data, juga agar mudah dilakukan kostumisasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
dan standar dalam negeri.
Keunggulan :
Dijadikan Standar aplikasi smart card Indonesia
PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI
PENGEMBANGAN SISTEM OPERASI
MULTIAPLIKASI PADA SMART CARD
MULTIAPLIKASI PADA SMART CARD
Dijadikan Standar aplikasi smart card Indonesia Target TKDN 80%
Anti cloning, anti cracking, dan generator kunci dikuasai dalam negeri Keamanan data dilindungi karena perancangan bagian keamanan
dibuat dalam negeri
Dapat digunakan untuk e-KTP, tiket, dan aplikasi pembayaran baik contact maupun contactless
Memiliki interface yang mudah diintegrasikan untuk berbagai kebutuhan (multifungsi & multi-aplikasi)
Complient dengan standar NFC forum sehingga potensi pengembangan aplikasi dapat dilakukan tanpa batas dengan ekosistem mobile app yang lain seperti Google
BENIH PADI IPB
• Pengolahan benih : Seed Teaching Industry – Lewikopo
IPB Dramaga
• Telah dihasilkan benih sumber sebanyak 250 Ton
• Pelatihan
:
250
calon
penangkar
benih
untuk
penanaman 10 000 ha (16 Provinsi)
• Petani : kerjasama dengan Kementrian pertanian untuk
penanaman seluas 2 jt ha
TECHNOMED FACTORY: HILIRISASI PRODUK –PRODUK ALAT
KESEHATAN UNGGULAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Deskripsi Produk
STATUS TEKNOLOGI
• CeraSpon : Ijin produksi sudah keluar dan siap produksi
(proses trial produksi)
•NPC Strip: Ijin Produksi sudah keluar dan siap produksi. •Ina Shunt : Ijin produksi dan Ijin edar sudah keluar, dan
masih dalam proses pengurusan e catalog. Produksi & pemasaran kerjasama dgn PT Phapros.
•Ina Stent : Proses uji preklinis.
Proyeksi Volume Penjualan Per Tahun dan perkiraan
CERASPON Material penyerap pengontrol pendarahan NPC STRIP Alat kesehatan untuk deteksi INA SHUNT Piranti treatment Hydrocephalus untuk INA STENT Alat untuk penderita penyakitjantung pada
Proyeksi Volume Penjualan Per Tahun dan perkiraan
harga
pendarahan pada tindakan ekstraksi gigi maupun bedah untuk deteksi dini kanker nasofaring (NPC) untuk mengalirkan cairan otak dari rongga ventrikel menuju rongga perut jantung pada pembuluh darah agar aliran suplai darah ke otot jantung dapat tetap terjaga 18.000 1000 7000 90.000 Harga retail akan berkisar pada angka Rp. 250-300 ribu/box Harga di konsumen: Ina-shunt Rp.2-3 juta/buah BPJS: harga jual konsumen direncanakan berkisar pada angka Rp.3juta/buah. harga konsumen akan berkisar pada angka Rp. 20-30 ribu/box. Ceraspon •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Sertifikasi CPAKB •Submit SNI NPC Strip •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Submit SNI •Launching Produk INA Shunt •Uji Produk •Prototype Produk •Ijin Edar •Sertifikasi CPAKB •Submit SNI •Launching Produk INA Stent•Uji Pre Klinis •Pengadaan
alat produksi •Dokumen
SOP
SEDIAAN OBAT HERBAL TERSTANDAR NEURAT
®MENJADI SEDIAAN FITOFARMAKA
DESKRIPSI TEKNOLOGI DAN KEUNGGULAN
• Ijin produksi dan ijin edar dari BPOM dengan kategori Obat Herbal Terstandar dengan merek dagang Neurat® (NIE: POM HT. 152 300 541).
•Digunakan terbatas pada kalangan dokter di daerah Semarang. Menunjukkan bahwa adanya perbaikan keluhan sakit dan bengkak pada sukarelawan dan tidak ditemukan adanya keluhan adanya efek samping.
•Sarana produksi dan formulasi skala 400 kg sudah tersedia di PT
Djago (sertifikat CPOTB dengan No. 053/CPOTB/03/43/VIII/2005) •Ketersediaan dan kesanggupan pemasok bahan baku simplisia
Potensi Pasar
• Poli Obat Tradisional RS Dr
Ciptomangunkusumo, RS Dr Kariadi dan RS Dr Soetomo
Langkah menuju komersialisasi
• Teknologi proses peningkatan kapasitas produksi OHT penurun asam urat Neurat®menjadi skala produksi 400 kg yang memenuhi persyaratan CPOTB.
• Dokumen pendukung untuk pelaksanaan Uji Ketersediaan dan kesanggupan pemasok bahan baku simplisia
(2-3 pemasok)
•Ketersediaan sentra-sentra pelaksana uji klinik pada beberapa RS
Alat pengeringan ekstrak skala 400 kg Ekstraktor skala 400 kg
HASIL SAMPLING EKSTRAKSI SALAM PADA MENIT KE-180 HINGGA KE-300
• Dokumen pendukung untuk pelaksanaan Uji Klinik (Persetujuan Komisi Etik, Dokumen mutu sediaan Neurat®, Informed Consent )
HASIL SAMPLING EKSTRAKSI SELEDERI PADA MENIT KE-180 HINGGA KE-300
TANTANGAN UTAMA yang dihadapi adalah reprodusibilitas produksi ekstrak dan sediaan pada skala besar
(400 kg dari 200 kg) yang belum optimum dan kompetisi pasar (kualifikasi produk belum bisa diresepkan
dokter). Peningkatan mutu dan kualifikasi produk Neurat® dengan meningkatkan kualitas sediaan
penurun asam urat Neurat® melalui optimasi peningkatan kapasitas produksi ekstrak dan formulasi
sediaan serta peningkatan kualifikasi produk Neurat® dari Obat Herbal Terstandar menjadi Fitofarmaka
Rubber airbag merupakan salah satu produk hilirisasi
karet yang digunakan pada industri perkapalan untuk
membantu proses menaikkan dan menurunkan kapal
di galangan, baik ketika membangun kapal baru
maupun memperbaiki kapal bekas.
Penggunaan produk tsb sebagai alternatif dalam
proses docking dan peluncuran kapal, tidak terlepas
dari
semakin
meningkatnya
pemikiran
tentang
perkembangan teknologi
yang berkaitan dengan
tipe
Kelebihan:
Menggunakan bahan baku karet alam
yang
ketersediaanya
di
Indonesia
berlimpah
Rubber Airbag dengan bahan baku karet
alam Lebih tahan gesek dan tahan robek
dibandingkan dengan karet sintetis
Harga lebih murah sampai dengan 30%
dari produk import
TEKNOLOGI PRODUKSI RUBBER AIRBAG PADA INDUSTRI KARET
NASIONAL DALAM RANGKA HILIRISASI SUMBER DAYA KARET
ALAM
perkembangan teknologi
yang berkaitan dengan
tipe
galangan inovatif
yang fleksibel, mobilitas, aman,
dapat dipercaya, tidak banyak asset tertanam, tidak
banyak perawatan, resiko relatif lebih rendah.
Rencana kerja selanjutnya:
Produk Skala Industri & Uji Lapangan
(2017)
RSNI rubber air bag (2017)
Dok.Feasibility Study (2017)
Rencana kerja selanjutnya:
Produk Skala Industri & Uji Lapangan
(2017)
RSNI rubber air bag (2017)
Dok.Feasibility Study (2017)
Moulding size d=1,5 m, p = 12 m
Produk awal rubber airbag
Pabrikasi
HIGH PROTEOLITYC PERFORMANCE
Petro
zyme
Enzim
dengan
aktivitas
proteolitik (proteolytic act)
untuk
merontokkan
bulu
pada proses penyamakan
DESKRIPSI PRODUK
pada proses penyamakan
kulit (bating process)
Cairan berwarna kecoklatan
Aktivitas 30 – 50 U/ml
pH aplikasi 7.0 – 8.0
Suhu aplikasi 30 – 38
oC
Isolat mikroba lokal
Menggunakan bahan baku lokal
Meningkatkan penyerapan
tanning agent
Mengurangi konsumsi bahan kimia + 30%
Diproduksi oleh PT. Petrosida Gresikdengan lisensi teknologi dari BPPT Supported by :
KEUNGGULAN
SPESIFIKASI
Dimensi Battery 50 V; 40
AH
Panjang 1910 mm Berat Total 120 kg
Lebar 695 mm Kapasitas
Angkut
150 kg
Tour de Java Bali telah dilakukan tanggal
7-12 November 2016
SEPEDA MOTOR LISTRIK GESITS
Baterai
• Sekali pengisian penuh dapat digunakan berkendara sejauh 100km
• Desain removable/portable memudahkan proses charging • Dilindungi box tahan air sehingga aman dari hujan dan banjir
Monitoring
• Menggunakan operating system Android yang bersifat open source sehingga memungkinkan pengembangan sistem oleh
KEUNGGULAN
Tinggi 1110 mm Kecepatan Maksimum 110 km/jam Jarak Tempuh 80 – 100 km Konsumsi Energi 50 km/kwh Motor Listrik 5 KW Pemindah Daya Beltsource sehingga memungkinkan pengembangan sistem oleh konsumen Gesits
Daytime Running Light (DRL)
• Memiliki dua fungsi: lampu di siang hari serta berfungsi sebagai lampu sein ketika belok
Letak motor
• Tidak jadi satu dengan ban, dihubungkan dengan alat transmisi sehingga memungkinkan proteksi terutama dari hujan dan banjir