P
P
eng
eng
ena
ena
la
la
n P
n P
ent
ent
a
a
na
na
han/
han/
P
P
em
em
bumi
bumi
a
a
n
n
..
P
Paaddaa bbiiddaanngg tteennaaggaa lliissttrriikk bbaaiikk ddii ppeemmbbaannggkkiittaann,, ttrraannssmmiissii,, ddiissttrriibbuussii aattaauu ppaaddaa ppeemmaakkaaiiaann lliissttrriikk b
baahhaayyaa aakkiibbaatt sseennggaattaann lliissttrriikk bbeerraakkiibbaatt ((sshhoocckk)),, ke
kebabakakararann aatatauu llukukaa papadada mmaanunussiaia /p/petetuugagass.. U
Unnttuukk hhaall tteerrsseebbuutt ddiiaattaass ddaappaatt ddiissiimmppuullkkaann bbaahhwwaa s
seemmuuaa ppeerraattuurraann--ppeerraattuurraann kkeesseellaammaattaann ddaarrii bbaahhaayyaa lliissttrriikk ddiirraannccaanngg uunnttuukk mmeenncceeggaahh ttiimmbbuullnnyyaa bbaahhaayyaa.. S
Saallaahh ssaattuu ffaakkttoorr kkuunnccii ddaallaamm sseettiiaapp uussaahhaa p
peennggaammaannaann rraannggkkaaiiaann lliissttrriikk aaddaallaahh :: PPeemmaassaannggaann Gro
S
S
i
i
s
s
tem
tem
pembumi
pembumi
a
a
n
n
da
da
pa
pa
t
t
bek
bek
er
er
j
j
a
a
deng
deng
a
a
n
n
baik
baik
&
&
efek
efek
ti
ti
f,
f,
d
d
e
e
n
n
g
g
a
a
n
n
s
s
ya
ya
ra
ra
t
t
-
-
s
s
ya
ya
ra
ra
t
t
s
s
e
e
b
b
a
a
g
g
a
a
i
i
b
b
e
e
rikut
rikut
:
:
a
a.. SSiisstteemm ppeemmbbuummiiaann yyaanngg ddiippaassaanngg ddaappaatt mmeemmbbuuaatt jjaalluur r iimmppeeddaannssii yyaanngg rreennddaahh kkee bbuummii uunnttuukk mmaakkssuudd ppeennggaammaannaann p
peerrssoonniill ddaann ppeerraallaattaann sseerrttaa mmeenngguurraannggii ggaanngggguuaann iinntteerrffeerreennssii rad
radioio komkomuniunikaskasi.i. b
b.. SSiisstteemm ppeemmbbuummiiaann ddaappaatt mmeennyyeebbaarrkkaann aarruuss ssuurrjjaa ddaann aarruuss ga
gangngguguanan yayangng beberurulalangng.. c
c.. SSiisstteemm ppeemmbbuummiiaann yyaanngg ddiippaassaanngg mmeenngggguunnaakkaann bbaahhaann ttaahhaann k
kororososii teterhrhaadadapp beberrbabagagaii kokondndiisisi kikimmiaiawiwi bbumumii ununtutukk mmeyeyakakininkakann k
koonnttiinnuuiittaass ppeennaammppiillaannnnyyaa sseeppaannjjaanngg uummuurr ppeerraallaattaann yyaanngg diamankan.
diamankan. d
d.. SSiisstteemm ppeemmbbuummiiaann mmeenngggguunnaakkaann ssiisstteemm mmeekkaanniikk yyaanngg kkuuaatt na
Elektrode batang (SNI 2000, 3.18.2.2)ialah elektrode dari pipa besi, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke dalam bumi.
Elektrode pelat (SNI 2000, 3.18.2.3) elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang. Pada umumnya elektrode pelat ditanam secara dalam.
Bila persyaratanya dipenuhi (SNI 2000, 3.18.2.4), jaringan pipa air minum dari logam dan selubung logam kabel yang tidak diisolasi yang langsung ditanam dalam bumi, besi tulang beton atau konstruksi baja bawah bumi lainya boleh /dapat dipakai sebagai elektrode bumi.
2. Tanah R eferens i (R eference E arth)
Karena tanah mempunyai tahanan jenis (specific earth resistivity) tertentu, misal 10.000 Ω-m maka dengan mengalirnya arus didalamnya tanah terjadilah beda potensial / tegangan antara suatu titik ditanah dan titik lainnya.
Bertambah jauh titik tersebut terhadap elektroda maka makin kecil beda potensial yang terjadi pada tanah tersebut.
Jadi tanah referensi (reference earth) adalah daerah di tanah, khususnya dipermukaan, yang sedemikian jauhnya dari elektrode pentanahan yang bersangkutan, sehingga tidak ada beda tegangan yang berarti antara titik dimana saja dalam daerah itu.
Nilai resistans jenis bumi sangat berbeda-beda bergantung pada jenis bumi (SNI 2000, 3.18.3.1), seperti ditunjukan pada tabel dibawah:
1 2 3 4 5 6 7
Jenis bumi Bumi rawa Bumi liat & bumi ladang
Pasir basah
Kerikil basah
Pasir & kerikil kering
Bumi berbatu Resistans
jenis (Ω-m) 30 100 200 500 1000 3000
3. G radien Teg ang an (Potential G radient).
Beda potensial /tegangan di tanah / pada permukaan tanahdisekitar elektrode pembumian terjadi akibat mengalirnya arus dari elektroda itu ketanah disekitarnya, Hal ini disebut gradien tegangan (potential gradient).
Sebagai contoh, gradien tegangan pada tanah dipermukaan
disekitar elektroda pipa, dapat dilihat pada gambar A-1 dan A-3.
UL
UE
UL
US
Dalam hal ini :
UE = Teg ang an elektroda pembumian. UL = Tegang an lang kah.
US = Teg ang an s entuh.
S1 S2 S3 2 1 S3 S1 S2 Gbr. A2-a E
G br. A2-a : G radient teg ang an pada permukaan tanah .
1 - Tanpa elektroda pengontrol gradient tegangan. 2 - Dengan elektroda pengontrol gradient tegangan. E. elektroda pembumian.
S1, S2 dan S3 : elektroda pengontrol gradient tegangan dalam bentuk gelang mengelilingi tiang dan disambungkan padanya.
Gbr. A2-b : Gradient tegangan pada permukaan bumi dengan elektroda pengontrol gradient yang ditanam dengan kedalaman yang makin jauh dan makin dalam.
S1 S2 S3 S3 S1 S2 Gbr. A2-b
70 10 50 80 40 90 30 100 20 60 Gambar. A3 meter % 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 11 0 14 13 12 11 1 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14
Profil gradient tegangan untuk elektroda pipa dengan panjang bagian yang tertanam = 5 meter.
Bagian permukaan tanah yang bergerak 4 x 5 m ( 20 m² ) atau lebih sudah dianggap tanah referensi.
4. Tegangan Elektroda Pentanahan / Pembumian. (Earth Electrode Voltage)
Adalah tegangan antara elektroda tersebut dan bumi referensi, yang timbul akibat mengalirnya arus dari elektroda itu ke bumi disekitarnya.
5. Tegangan langkah (Step Voltage).
Adalah sebagian dari tegangan elektroda pembumian yang dapat dijembatani oleh orang dengan langkah sebesar kira-kira 1 meter, atau tegangan antara dua titik di bumi yang berjarak satu langkah (± 1 meter) dalam arah radial terhadap elektroda pembumian
(Gbr. A1).
Jika tegangan langkah disekitar elektroda pembumian itu terlalu besar, sehingga membahayakan orang yang kebetulan berada diatasnya, maka tegangan langkah itu dapat dikurangi memasang elektroda pengontrol gradien tegangan (Gbr. A2).
6. Tahanan Elektroda Pembumian (Earth Electrode Resistance).
Adalah tahanan dari bumi antara elektroda atau sistem pembumian dan bumi referensi.
7. Sistem Pembumian.
Untuk memperolah tahanan elektroda pembumian yang lebih rendah, dapat dipakai beberapa elektroda pembumian yang dihubungkan satu sama lain (paralel) yang merupakan satu sistem pembumian.
8. Resistansi Pembumian (Earthing Resistance).
Adalah jumlah dari hasil tahanan elektroda pembumian dan tahanan hantaran pembumian.
Resistans pembumian dari elektrode bumi tergantung pada jenis dan keadaan bumi serta pada ukuran dan susunan elektrode.
Resistans pembumian suatu elektrode harus dapat diukur. Untuk keperluan tersebut penghantar yang menghubungkan setiap
elektrode bumi atau susunan elektrode bumi harus dilengkapi dengan hubungan yang dapat dilepas. (SNI 2000, 3.19.2.5).
Tabel dibawah menunjukan nilai rata-rata resistans elektrode bumi. Resistans pembumian pada resistans jenis ρ1 = 100 Ω -meter.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis elektrode
Pita atau penghantar pilin Batang atau pipa
Pelat vertikal dng sisi atas ± 1
m dibawah permukaan
bumi
Panjang (m) Panjang (m) Ukuran (m2)
10 25 50 100 1 2 3 5 0,5x1 1x1 Resistans pembumian (Ω) 20 10 5 3 70 40 30 20 35 25 Keterangan :
Untuk resistans jenis yang lain (ρ), maka besar resistans pembumian adalah perkalian nilai diatas dengan :
100 1 atau
Contoh :
Untuk mencapai resistans jenis pembumian sebesar 5 Ω pada bumi liat atau bumi ladang dengan resistans jenis 100 Ω meter diperlukan sebuah elektrode pita yang panjangnya 50 meter atau empat buah elektrode batang yang panjangnya masing - masing 5 meter. Jarak antara elektrode-elektrode tersebut minimum harus dua kali
panjang nya.
Pada pasir basah yang resistans jenisnya 200 Ω-meter, sebuah elektrode pita sepanjang 100 meter, akan menghasilkan resistans pembumian 6 Ω.
9. Tahanan Pembumian Total.
Adalah tahanan pembumian dari keseluruhan sistem pembumian yang terukur di suatu titik.
Contoh :
Sebagai contoh diambil sebuah elektroda pipa dengan diameter 2a = 5 Cm, panjang L = 5 m, missalkan keadaan buminya homogen dengan tahanan jenis 4.000 Ω - m. Pipa tersebut ditanam tegak lurus kedalam bumi dengan ujungnya persis menyembul kepermukaan bumi (Gbr. A1 dan A4).
11. Daerah Tahanan/Daerah G radien teg ang an.
Dalam Gbr. A4.b diperlihatkan bahwa tempat orang berpijak pada jarak kurang dari 20 meter terhadap elektroda pembumian, sehingga pada waktu ada gangguan (mengalir arus gangguan IF), pada tempat kaki berpijak atu akan mengalami kenaikan tegangan pula terhadap bumi referensi.
Daerah demikian disebut ”daerah Tahanan” atau ”Daerah Gradien Tegangan”. Jadi daerah Tahanan atau daerah gradien Tegangan suatu elektroda pembumian itu dan bumi referensi yang akan mengalami kenaikan tegangan terhadap bumi referensi akibat mengalirnya arus melalui elektroda itu ke bumi.
UF Eb 20 m E IF US UF UE Gambar. A4-b
UE: Tegangan elektroda pembumian. E : Elektroda pembumian.
UF IF E b UF: Tegangan gangguan. US: Tegangan sentuh. IF : Arus gangguan. 20 m E E US Gambar. A4-a
12. Teg ang an S entuh
.Jika orang itu kebetulan menyentuh badan dari motor itu pada waktu ada gangguan, maka orang itu akan terkena ”Tegangan Sentuh” (US) yang kurang dari tegangan gangguan (Gbr. A4).
Jadi tegangan sentuh adalah sebagian dari tegangan gangguan atau sebagai dari tegangan elektroda pembumian yang dapat dijembatani oleh manusia (Gbr. A1, A4.b, dan A5). Dalam (Gbr. A5), lantai tempat orang berpijak terisolasi dari bumi, jadi tegangan sentuh terjadi antara badan dari alat yang terganggu (lampu) dan benda lain (kran air) yang di bumikan.
Jika seorang manusia pada kejadian seperti (Gbr. A4) itu bersepatu/bersandal karet sehingga kaki orang itu terisolasi dari bumi secara baik, maka orang itu tidak akan merasakan jika pada waktu yang bersamaan kebetulan dia menyentuh benda lain yang dibumikan.
Lantai berisolasi US RB R S T N 220/380 V US: Tegangan sentuh Gambar. A5
Jika tahanan isolasi sepatu/sandal itu kira-kira sama dengan tahanan tubuh orang, maka tegangan sentuh yang dia rasakan kira-kira separuhnya.
Tetapi dalam masalah tindakan pengamanan, pada
umumnya yang diperhitungkan adalah keadaan yang seburuk-buruknya, ialah orang tidak bersepatu, lantai tempat berpijak tidak terisolasi dan diluar daerah tahanan dari elektroda pembumian yang bersangkutan.
“(IEC TC 64 sekarang sedang merevisi tabel tegangan sentuh dimana tahanan /alas kaki diperhitungkan dengan suatu asumsi)“
Dari tabel diatas dapat dilukiskan profil tegangan gradien.
Dari profil tegangan gradien tersebut dapat dicatat antara lain:
Pada jarak kira-kira 1 meter dari pipa, tegangan terhadap bumi referensi sudah tinggal kira-kira 50% UE.
Pada jarak 2 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 1/3 UE (66% UE).
Pada jarak 6 meter dari pipa, tegangan tersebut tinggal 18% UE.
Catatan diatas hanya berlaku untuk elektroda pipa tunggal. Tahanan elektroda pembumian :
R E = R E = R E = 8,5 Ω
000 . 2 5 , 2 2,5 000 . 2 ln 2 2 r L dr L 685 , 6 500 2 000 . 1 x Daya konduktif dari bumi pada dasarnya bersifat elektrolitis, oleh karena itu tahanan jenis bumi, selain tergantung dari jenis tanahnya juga sangat tergantung pada banyaknya air yang dikandungnya (kebasahannya), komposisi serta konsentrasi garam-garam yang larut didalamnya.
Oleh karena itu tahanan pembumian suatu elektroda berubah-ubah tergantung pada keadaan musim.
10. Tegangan Gangguan.
Dalam gambar A4.a diperlihatkan suatu motor yang di suplai dari sistem 3 phasa yang netralnya dibumikan disumber. Badan dari motor itu dihubungkan oleh
hantaran pengaman ke elektroda pembumian.
Jika terjadi kegagalan isolasi pada motor itu (disebut terjadi gangguan bumi), maka mengalirlah arus
gangguan IF kebumi, sehingga timbulah tegangan gangguan (UF).
Lantai berisolasi US RB R S T N 220/380 V US: Tegangan sentuh Gambar. A5
10. Tegangan Gangguan.
Gbr. A5, badan dari lampu yang tidak dibumikan, sehingga jika terjadi kegagalan isolasi, maka badan dari lampu itu (yang konduktif) akan bertegangan sama dengan tegangan sistem itu ke bumi/tanah. Jadi tegangan gangguan adalah tegangan antara bagian konduktif yang tidak merupakan bagian sirkit, dan bumi referensi yang timbul karena terjadinya gangguan.
28
NEUTRAL
–
GROUNDING
Pembumian/pentanahan (Earthing) :
Sistem tenaga listrik.
Peralatan (badan peralatan listrik).
Tujuan : 1. Untuk mengamankan peralatan dan Manusia terhadap bahaya kelistrikan.
2. Pembumian peralatan ialah untuk mengamankan manusia terhadap bahaya tegangan sentuh.
3. Pembumian sistem kelistrikan ialah untuk mengamankan sistem tenaga kelistrikan dari mulai pembangkitan sampai dengan pembebanan di konsumen.
29
Unit pembangkit dan pusat beban perlu
dibumikan/dibumikan karena untuk menghindarkan
bahaya-bahaya yang ditimbulkan dikemudian hari baik terhadap makluk hidup maupun peralatan – peralatan yang tersambung pada sistem tenaga listrik tersebut.
Sistem yang perlu dibumikan adalah:
Pusat pembangkit : PLTA, PLTU, PLTG, dll.
Gardu Induk : Gardu Induk Konvensional maupun GIS. Gardu distribusi (Trafo) dll.
30
Urutan – urutan Pembumian :
Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Jaringan Transmisi (SUTT, SUTET dll). Pembangkitan (Generator) isolatet.
Proteksi : Relaying. Grounding.
Surge protection. Tegangan Rendah :
380/220 Volt, tujuannya untuk mengamankan makluk hidup (manusia/binatang) terhadap tegangan sentuh.
31
Pengamanan Terhadap Tegangan Sentuh.
Standar IEC.TC 64 (working Group/WG) telah mengeluarkan IEC report.
Effects of current passing Through a Body.
5000 1000 100 10 t msec 1 2 3 4 5 a b c d •0,5 10 1000 mA
Keterangan :
Zone 1 : Usually no reaction
Zone 2 : Usually no pathophysiologi cally dangerous effect “ let go current” kira-kira 10 mA; > 10 mA otot-otot tidak dapat digerakan.
Zone 3 : Usually no danger of fibrillation
Zone 4 : fibriation possible (up to 50 % probability).
Zone 5 : Fibriation danger (more than 50% probability). Dalam suatu system tenaga listrik yang berbahaya adalah arusnya (selama tegangan saja yang mengenai makluk hidup tsb tidak ada masalah, selama arusnya listriknya tidak mengalir ke tubuh, maka makluk tersebut tidak apa-apa /selamat).
IEC Publication 364 – 4 – 41 Table 41 A.
Maximum Touch Voltage Duration Max.
Disconnecting Time (sec)
Prospective Touch Voltage
AC rms (V) DC (V) ~ 5 1 0,5 0,2 0,1 0,05 0,03 ≤ 50 50 75 90 110 150 220 280 ≤ 120 120 140 160 175 200 250 310
Tahanan Tubuh
Tegangan
sentuh (Volt)
Ohm (Ω)
25
50
200
asymtote
2500
2000
1000
650
Asumsi untuk tegangan sentuh :o Dari ujung tangan ke ujung tangan . o Dari ujung tangan ke kaki.
Arus I = Ampere.
tubuh tahanan
V
.
Aspek-aspek lain yang harus diperhatikan : probability terjadinya gangguan.
Probability terjadinya sentuhan. Tecnical feasibility.
Economic.
Cara-cara pengamanan terhadap tegangan sentuh : Sentuhan langsung.
Sentuhan langsung :
Sentuhan pada peralatan yang dalam keadaan Normalnya bertegangan.
Sentuhan tak langsung :
Sentuhan pada badan peralatan yaitu bagian sirkit yang dalam keadaan normalnya tidak bertegangan,
tetapi bisa menjadi bertegangan bila terjadi kegagalan isolasi.
1. Pengamanan Terhadap Sentuhan Langsung.
a. Pengamanan dengan isolasi (isolasi pada bagian-bagian aktif).
b. Selungkup. c. Penghalang.
d. Penempatan diluar jangkauan tangan. e. Pengamanan tambahan dengan ”saklar
pengaman arus bumi” (spat), ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker).
2. Pengamanan Terhadap Sentuhan Tak Langsung. a. Pengamanan dengan pemutusan otomatis dari supplai.
b. Isolasi pengaman. c. Alas isolasi / karpet .
d. Hubungan equipotensial (Earth Free Equipotensial Bonding).
a. Pemisahan pengaman.
3.Isolasi pengaman yang mengisolir badan,
sehingga orang yang bekerja tidak menyentuh. Misal : peralatan kerja (Bor listrik, Gergaji listrik,
4. Alas isolasi .
Semua lantai diberi alas karet agar supaya pekerja dengan bumi tidak berhubungan langsung.
5. Earth Free Equipotensial Bonding.
Pada bodi peralatan langsung dihubungkan dengan bumi melalui kabel grounding dll.
6. Pemisahan pengamanan.
Digunakan Trafo dengan tegangan primer-skunder besarnya sama.
7. Pengamanan terhadap sentuhan langsung ataupun tak langsung.
Tegangan Extra Rendah.
GROUNDING SYSTEM
(SISTEM PENTANAHAN/
PEMBUMIAN)
I.
Netral Grounding System (Sistem
Pentanahan/ Pembumian Titik Netral)
I.
Grounding Equipment (Pentanahan /
NETRAL GROUNDING
SYSTEM
(SISTEM PENTANAHAN
/PEMBUMIAN TITIK
TUJUAN PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM
Menghilangkan gejala-gejala busur api pada
suatu sistem.
Membatasi tegangan pada fasa yang tidak
terganggu (pada fasa yang sehat).
Meningkatkan keandalan (realibility ) pelayanan
dalam penyaluran tenaga listrik.
Mengurangi/membatasi tegangan lebih
transient yang disebabkan oleh penyalaan
bunga api yang berulang-ulang (restrike
ground fault).
Memudahkan dalam menentukan sistem
proteksi serta memudahkan dalam
menentukan lokasi gangguan.
SISTEM YANG TIDAK DITANAHKAN (
FLOATING G R OUNDING
) Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan
(
floating g rounding
) atau sistem delta. Jika tidak ada hubungan galvanis antara sistem itu dengan tanah.Contoh Sistem yang Tidak ditanahkan
Sistem tegangan primer Trafo
Sistem tegangan sekunder Trafo
Tanah Tanah
Tidak ada hubungan galvanis
Tidak ada hubungan galvanis
TRAFO TENAGA
Metoda Pentanahan Titik Netral
Pentanahan melalui tahanan (resistance
grounding )
Pentanahan melalui reaktor (reactor
grounding )
Pentanahan langsung (effective grounding )
Pentanahan melalui reaktor yang
impedansinya dapat berubah-ubah (resonant
grounding ) atau pentanahan dengan
PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI
(PENTANAHAN LANGSUNG
/S OLID G R OUNDING
)
Sistem pentanahan langsung adalah dimana titik netrral
sistem dihubungkan langsung dengan tanah, tanpa memasukkan harga suatu impedansi.
Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral Tanpa
Impedansi (Pentanahan Langsung /Solid Grounding )
R S T N ZR Zs ZT
PENTANAHAN TITIK NETRAL TANPA IMPEDANSI
(PENTANAHAN LANGSUNG
/S OLID G R OUNDING
)
Keuntungan :
Tegangan lebih pada phasa-phasa yang tidak
terganggu relatif kecil
Kerja pemutus daya untuk melokalisir lokasi
gangguan dapat dipermudah, sehingga letak gangguan cepat diketahui
Sederhana dan murah dari segi pemasangan
Kerugian :
setiap gangguan phasa ke tanah selalu
mengakibatkan terputusnya daya
arus gangguan ke tanah besar, sehingga akan
dapat membahayakan makhluk hidup didekatnya dan kerusakan peralatan listrik yang dilaluinya
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN
(
R E S IS TANCE G R OUNDING
)
Pentanahan titik netral melalui tahanan (resistance grounding)
yang dimaksud adalah suatu sistem yang mempunyai titik netral dihubungkan dengan tanah melalui tahanan ( resistor ), sebagai contoh terlihat pada gambar dibawah ini
Rangkaian Pengganti Pentanahan Titik Netral melalui Tahanan Groundng
Resistor
R
S T
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI TAHANAN
(
R E S IS TANCE G R OUNDING
)
Secara umum harga tahanan yang ditetapkan pada hubung netral adalah
dimana :
R = Tahanan ( Ohm )
Ef = Tegangan fasa ke netral
I = Arus beban penuh dalam Ampere dari transformator.
R = Ohm
I
E
fJenis pentanahan (Resistor) yang dipakai
1. jenis logam (metalic resistor ), perhatikan gambar dibawah ini
Jenis pentanahan (Resistor) yang
Jenis pentanahan (Resistor) yang
dipakai
dipakai
2. jenis cairan (
2. jenis cairan (liquid resistor liquid resistor ), perhatikan gambar dibawah ini), perhatikan gambar dibawah ini
jenis cairan (
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI
PENTANAHAN TITIK NETRAL MELALUI
TAHANAN
TAHANAN
(
(
R
R
E
E
S
S
I
I
S
S
T
T
ANCE G
ANCE G
R
R
O
O
U
U
N
N
DI
DI
NG
NG
)
)
-- KeKeununtutungngan an ::
Besar arus gangguan tanah dapat diperkecilBesar arus gangguan tanah dapat diperkecil
Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arusBahaya gradient voltage lebih kecil karena arus
gangguan tanah kecil. gangguan tanah kecil.
Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arusMengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya. gangguan yang melaluinya. -- KeKerurugigian an ::
Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahanpentanahan
selama terjadinya gangguan fasa ke tanah. selama terjadinya gangguan fasa ke tanah.
Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaanKarena arus gangguan ke tanah relatif kecil, kepekaan
rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan tidak cepat diketahui.
Besarnya tahanan pentanahan NGR pada
Besarnya tahanan pentanahan NGR pada
sistem tenaga listrik (contohnya di PLN
sistem tenaga listrik (contohnya di PLN
P3B Jawa Bali Region Jabar), adalah
P3B Jawa Bali Region Jabar), adalah
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Sistem
Sistem 70
70 kV
kV sebesar
sebesar 62
62 Ohm
Ohm
Sistem
Sistem 20
20 kV
kV sebesar
sebesar 12
12 Ohm
Ohm 40
40 Ohm
Ohm &
&
500 Ohm.
500 Ohm.
Jenis pentanahan (
Jenis pentanahan (Resistor
Resistor
) yang dipakai
) yang dipakai
adalah
adalah jenis
jenis logam
logam ((metalic resistor
metalic resistor
) atau
) atau
jenis cairan (
NGR Jenis Metalic
Pada gambar ini tunjukan Pada gambar ini tunjukan mana yang dimaksud
mana yang dimaksud NGR ? NGR ? 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10
PENTANAHAN TITIK NETRAL TRAFO TENAGA
PENTANAHAN TITIK NETRAL TRAFO TENAGA
DENGAN NGR
DENGAN NGR
(Netral Grounding Resistor)
Fungsi NGR :
Fungsi NGR :
Untuk menghambat atauUntuk menghambat atau
membatasi arus hubung membatasi arus hubung singkat satu fasa ketanah, singkat satu fasa ketanah, sehingga nilainya
sehingga nilainya
dibawah arus Nominal dibawah arus Nominal Trafo. Trafo.
BATASAN
BATASAN
OPERASINYA
OPERASINYA
BAGAIMANA ?
BAGAIMANA ?
NGR (Netral Grounding Resistor)
BATASAN OPERASI NGR
BATASAN OPERASI NGR
Contoh : Contoh :
Trafo tenaga 150/70 kV, 100 MVA
Trafo tenaga 150/70 kV, 100 MVA
Batasan Operasi NGR: Batasan Operasi NGR:
T
Tegangegangan an : : 70 70 kVkV T
Tahanaahanan n : : 62 62 OhmOhm Arus Nominal
Arus Nominal : 650 : 650 AA Waktu
Waktu : : 10 10 SecondSecond Trafo tenaga 150/20 kV, 30MVA
Trafo tenaga 150/20 kV, 30MVA
Batasan Operasi NGR : Batasan Operasi NGR :
T
Tegangegangan an : : 20 20 kVkV T
Tahaahanan nan : : 1212 OhOhmm Arus Nominal
Arus Nominal : 960 : 960 AA Waktu
Keuntungan & kerugian
Pentanahan dengan NGR
Keuntungan :
Besar arus gangguan tanah dapat diperkecil
Bahaya gradient voltage lebih kecil karena arus
gangguan tanah kecil.
Mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat arus
gangguan yang melaluinya.
Kerugian :
Timbulnya rugi-rugi daya pada tahanan pentanahan
selama terjadinya gangguan fasa ke tanah.
Karena arus gangguan ke tanah relatif kecil,
kepekaan rele pengaman menjadi berkurang dan lokasi gangguan tidak cepat diketahui.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
Sistem pentanahan dengan kumparan
Petersen adalah dimana titik netral
dihubungkan ke tanah melalui kumparan
Petersen (Petersen Coil ). Kumparan
Petersen ini mempunyai harga reaktansi
(XL) yang dapat diatur dengan
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
TRAFO TENAGA
Sistem tegangan 70 kV Lamajan
Sistem tegangan 30 kV Plengan-Lamajan
RESISTOR
Kumparan Petersen
Contoh Pemasangan Pentanahan Titik Netral dengan Kumparan Petersen.
Pentanahan Titik Netral Melalui
Kumparan Petersen
Kumparan Petersen R S TKeuntungan & Kerugian Pentanahan
Titik Netral Melalui Kumparan Petersen
- Keuntungan :
Arus gangguan dapat dibuat kecil sehingga tidak berbahaya bagi mahluk
hidup.
Kerusakan peralatan sistem dimana arus gangguan mengalir dapat
dihindari.
Sistem dapat terus beroperasi meskipun terjadi gangguan fasa ke tanah. Gejala busur api dapat dihilangkan.
- Kerugian :
Rele gangguan tanah (ground fault relay ) sukar dilaksanakan karena arus
gangguan tanah relatif kecil.
Tidak dapat menghilangkan gangguan fasa ke tanah yang menetap
(permanen) pada sistem.
Operasi kumparan Petersen harus selalu diawasi karena bila ada perubahan
Transformator Pentanahan
Bila pada suatu sistem tenaga listrik tidak
terdapat titik netral, sedangkan sistem itu harus
diketanahkan, maka sistem itu dapat ditanahkan
dengan menambahkan “Transformator
Pentanahan” (grounding transformer
).
Transformator pentanahan itu dapat terdiri dari
transformator Zig-zag atau transformator
bintang-segitiga (Y- Δ ). Trafo pentanahan yang
paling umum digunakan adalah transformator
zig-zag tanpa belitan sekunder.
Transformator Pentanahan
TRAFO PENTANAHAN Sistem tegangan 70 kV RESISTOR TRAFO DAYAPenetapan Sistem
Pentanahan di Indonesia
Sistem 150 KV
Pentanahan netral sistem 150 KV beserta
pengamannya ditetapkan sebagai
berikut:
1.
Pentanahan netral untuk sistem ini adalah
pentanahan efektif (Pentanahan langsung).
2.
Pengaman sistem dilaksanakan dengan
Sistem 66 KV
Pentanahan netral sistem ini beserta
pengamannya ditetapkan sebagai
berikut:
1.
Pentanahan netral untuk sistem ini adalah
pentanahan dengan tahanan
2.
Pengamanan sistem dilaksanakan dengan
Sistem 275 KV PT Inalum dan
Sistem 500 KV
Walaupun belum diatur dalam SPLN,
tetapi pentanahan Sistem 275 KV PT
Inalum di Asahan dan Sistem 500 KV di
Pulau Jawa sudah dilakukan dengan
sistem pentanahan Solid Grounding
(pentanahan langsung).
Sistem 20 KV
Pentanahan netral sistem 20 KV beserta pengamannya
ditetapkan sebagai berikut :
Pentanahan netral untuk sistem ini adalah pentanahan dengan tahanan.
Pengaman Sistem Dilaksanakan Sebagai Berikut :
a. Bagi saluran udara maupun saluran dalam
tanah dipakai pemutus dengan rele arus lebih untuk gangguan hubung singkat fasa ke fasa dan rele tanah untuk gangguan hubung
singkat fasa ke tanah. Pada gardu distribusi dipasang penunjuk gangguan.
b. Bagi saluran udara dipakai pula penutup cepat
atau lambat, sedang bagi saluran dalam tanah tidak dipakai penutup kembali.
Ketetapan SPLN 26:1980 mengenai besar
tahanan pentanahan sebagai berikut :
Tahanan rendah 12 ohm dan arus gangguan tanah
maksimum 1000 ampere dipakai pada jaringan kabel tanah
Tahanan rendah 40 ohm dan arus gangguan maksimum
300 ampere dipakai pada jaringan saluran udara dan campuran saluran udara dengan kabel tanah
Tahanan tinggi 500 ohm dan arus gangguan maksimum
II. GROUNDING EQUIPMENT
(PENTANAHAN/PEMBUMIAN
PERALATAN)
Pengertian Pentanahan Peralatan
Pentanahan peralatan adalah pentanahan yang
menghubungkan body/ kerangka/ bagian dari peralatan listrik terhadap ground (tanah).
Pentanahan ini pada kerja normal tidak dilalui arus.
TRAFO DAYA
Pentanahan Peralatan
Tujuan pentanahan peralatan adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut
listrik yang berbahaya bagi manusia.
2.
Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu
baik besarnya maupun lamanya dalam
keadaan gangguan tanah tanpa
menimbulkan kebakaran atau ledakan pada
bangunan atau isinya.
3.
Untuk memperbaiki penampilan
Tahanan Pentanahan
Adalah besarnya tahanan pada
kontak/hubung antara masa (body)
dengan tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya pentanahan :
•
Tahanan jenis tanah
•
Panjang elektroda pentanahan
Harga pentanahan makin kecil makin baik.
Untuk perlindungan personil dan peralatan
perlu diusahakan tahanan pentanahan lebih
kecil dari 1 Ohm.
Untuk memahami mengapa tahanan pentanahan
harus rendah, dapat digunakan hukum Ohm yaitu:
dimana :
E = tegangan (volt)
I
= Arus (ampere)
R = Tahanan (ohm)
Badan motor Gangguan Motor Listrik 20 ohm 4 ohm
Sumber 415 volt, 240 volt terhadap tanah Bagian logam yang diketanahkan Tahanan ke tanah yang sebenarnya
Tabel Besar dan lama tegangan sentuh maksimum
TEGANGAN SENTUH VOLT (RMS) WAKTU PEMUTUSAN MAKSIMUM (DETIK)
<
50
~
50
0,5
75
1
90
1,5
110
0,2
150
0,1
220
0,05
280
0,03
Agar persyaratan dalam tabel tersebut dapat dipenuhi. maka tahanan diberikan oleh:
RE2 < 50/(IA) ohm dimana :
In = Arus nominal dari alat pengaman lebur atau alat pengaman arus lebih (amper)
k = Bilangan yang besarnya tergantung dari karakteristik alat pengaman
= 2,5 ….. 5, Untuk pengaman lebur atau sikering = 1,25 …. 3,5, Untuk pengaman lainnya.
Biasanya Impedansi Trafo kecil terhadap RE1 atau RE2, maka arus hubung tanah. 3 2 1 saluran ph R RE RE E Ir =
RE1 E3 RE 2 If N B C A
Suatu peralatan listrik diperoteksi/diamankan dengan sikering 6A.
RE2 < ohm = 2,78 ohm (k diambil = 3) Misalnya diambil :
RE2 = 2,5 ohm RE1 = 2,0 ohm
Rsal = kecil dan diabaikan. Eph = 220 Volt
Maka, Ir = = 48,9 Amper Tegangan sentuh ;
ES = 48,9 x 2,5 = 122,25 Volt.
Jadi tegangan sentuh yang timbul 122,25 volt (lebih tinggi dari 50 volt).
Tetapi jika sikering yang dipakai memenuhi persyaratan standar, maka dengan arus 48,9 amper (8 xln) sikering tersebut akan putus dalam waktu 0,1 detik, jadi memenuhi persyaratan dalam tabel.
Sebagai aturan umum disebutkan bahwa seseorang tidak boleh menyentuh walau sekejapun peralatan dengan tegangan diatas 100 Volt.
Hubung tanah pada peralatan dalam suatu sistem yang
netralnya diketanahkan ZEKRING
Exposur Tegangan
(Voltage Exposure)
Jika ada kontak yang tidak disengaja antara
bagian-bagian
yang
dilalui
arus
dengan
kerangka metal dari peralatan, maka kerangka
metal itu menjadi bertegangan yang sama
dengan tegangan peralatan. Untuk mencegah
terjadinya tegangan kejut yang berbahaya
kerangka peralatan metal peralatan tersebut
harus
dihubungkan
ke
tanah
melalui
Pengaruh Tahanan Pentanahan yang
Besar Terhadap Sistem Tenaga Listrik
1. Makin besar tahanan pentanahan, tegangan
sentuh makin besar
2. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang
transmisi, makin besar tegangan puncak tiang
3. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang
tranmisi, makin banyak jumlah Isolator yang
harus dipasang (jumlah isolator makin panjang).
4. Tahanan pentanahan mempengaruhi
Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang
Kecil Pada Sistem Tenaga Listrik
1.
Mengurangi tegangan pada puncak tiang
2.
Mengurangi tegangan pada kawat penghantar
3.Mengurangi tegangan pada isolator
4.
Mengurangi gangguan sampai beberapa
gawang
5.
Mengurangi waktu berlangsungnya tegangan
Macam-Macam Elektroda Pentanahan
Pada dasarnya terdapat tiga macam elektroda
pentanahan yaitu :
Elektroda Pita, berupa pita atau kawat
berpenampang bulat yang ditanam di dalam tanah umumnya penanamannya tidak terlalu dalam.
(0,5 --- 1 meter) dan caranya ada bermacam-macam.
Macam-macam penanaman elektroda pita
Elektroda Batang, berupa batang yang
ditanam tegak lurus dalam tanah
Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar tahanan pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.
Elektroda pelat, berupa pelat yang
ditanam tegak lurus dalam tanah seperti
pada gambar
Metode/Cara Pentanahan
1.
Pentanahan dengan Driven Ground.
Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menancapkan batang elektroda ke tanah.
Pentanahan dengan Driven Ground
S
2. Pentanahan Dengan Counter Poise
Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menanam kawat elektroda sejajar atau radial, beberapa cm di bawah tanah (30 cm - 90 cm).
Radial Paralel
Pentanahan menara dengan counterpoise
Pentanahan dengan counter poise biasanya digunakan apabila tahanan tanah terlalu tinggi dan tidak dapat di kurangi dengan cara pentanahan driven ground, biasanya karena tahanan jenis tanah terlalu tinggi.
3.
Pentanahan Dengan Mesh atau Jala
Adalah cara pentanahan dengan jalan memasang
kawat elektroda membujur dan melintang di bawah tanah, yang satu sama lain dihubungkan di setiap tempat sehingga membentuk jala (Mesh).
Sistem pentanahan Mesh biasanya dipasang di
gardu induk dengan tujuan untuk mendapatkan
harga tahanan tanah yang sangat kecil (kurang dari 1 ohm).
Tahanan Jenis Tanah
Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang
terbatas tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
Jenis tanah = tanah liat, berpasir, berbatu, dll
Lapisan tanah = berlapis-lapis dengan tahanan jenis
berlainan atau uniform.
Kelembaban tanah Temperatur.
Harga tahanan jenis selalu bervariasi sesuai dengan
keadaan pada saat pengukuran. Makin tinggi suhu
makin tinggi tahanan jenisnya. Sebaliknya makin lembab tanah itu makin rendah tahanan jenisnya.
Tahanan Jenis Tanah
JENIS TANAH TAHANAN JENIS TANAH (OHM M)
TANAH RAWA 30
TANAH LIAT DAN TANAH LADANG 100
PASIR BASAH 200
KERIKIL BASAH 500
PASIR DAN KERIKIL KERING 1,000
Pengukuran Tahanan
Pentanahan
Untuk mengukur tahanan pentanahan
digunakan alat ukur megger tanah
(Earth Resistance Tester). Cara
penggunaan "Earth Resistance
Tester" akan dijelaskan lebih lanjut
pada materi yang lain
1. OK Lamp 2. Function Switch Buttons 3. Ohm Range Switch Buttons 4. Terminals 5. Scale Plate 6. Panel