• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

P U T U S A N

Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

FOSHAN JIN LAN GROUP, Beralamat di QI Cha Industrial Lanshi

Changceng District Foshan, Guangdong China melalui perwakilan resminya di Indonesia yaitu Tuan BUDIMAN

TANTRA, Warga Negara Indonesia, beralamat di Danau

Indah VIII Blok A-10/38 RT 003 RW 013, Kelurahan Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok-Jakarta Utara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Wahyu

Purnomo, S.H., Delight Chyril, S.H., dan Kausar Dwi Kusuma, S.H., M.H., Advokat yang tergabung dalam

Kantor Hukum Wahyu Purnomo & Partner berkantor di Artha Graha Building, 27 th floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-52 Jakarta-12190, berdasarka Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Desember 2016, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Lawan:

1. PT KARYA TEKNIK UTAMA PLATINDO (d/h PT CITRA MANDIRI

METALINDO ABADI), beralamat di kantor di Jalan

Raya Nagarog KM 11,5 Pangkalan II, Kelurahan Cikiwul, RT. 001/RW.002, Bantar Gebang, Kota Bekasi, selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;

2. BUDI SUSANTO, Warga Negara Indonesia, beralamat di Komplek Royal Gading Mansion Blok RG 1 Nomor 1 Kelapa Gading, Jakarta Utara, selanjutnya disebut sebagai

Tergugat II;

3. Ny. LIM SIE KHIM, Warga Negara Indonesia, beralamat di Jalan Komplek Royal Gading Mansion Blok RG 1 Nomor 1 Kelapa Gading, Jakarta Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat III;

Para Tergugat dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada Syamsul Huda Yudha, S.H., Muhammad

Ridwan Shaleh, S.H., Hawit Guritno, S.H., Rosdiono

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

Saka, S.E., S.H., M.H., Nuraini., S.H., M.H., dan Gatra Seya El Yanda, S.H., para Advokat pada Kantor Hukum YAR Law Firm Attorneys at Law, beralamat di Gedung

YARNATI 3rd Pusat, berdasarkan masing masing Surat Kuasa Khusus Nomor 002/SK.YAR/I/2017, tanggal 10 Januari 2017 untuk Tergugat I, Nomor 003/SK.YAR/I/ 2017, tanggal 10 Januari 2017 untuk Tergugat II dan Nomor 004/SK.YAR/I/2017, tanggal 10 Januari 2017 untuk Tergugat III; .

4. WIWIK CONDRO, S.H., Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah

(PPAT), yang berkantor di Jalan Citra Garden 3 Blok B9, Nomor 6, Jakarta Barat. Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada Hj. Herlina, S.H., Advokat yang berkantor pada H & R Advocates & Legal Consultant, beralamat kantor di Jalan Ceylon Nomor 11 Pacenongan, Jakarta Pusat 10120 Telp (021) 97932420, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Januari 2017, selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 22 Desember 2016, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 22 Desember 2016, dalam Register Nomor 621/ Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr., telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

A. Tentang Duduk Perkara

1. Bahwa Penggugat merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pabrikasi dan pengolahan alumunium untuk bahan baku pembuatan industri dengan berbahan dasar alumunium antara lain berupa alumunium lembaran;

2. Bahwa terhitung sejak tahun 2006, Tergugat I telah menjadi salah satu konsumen yang membeli bahan baku alumunium lembaran dari Penggugat, yang diketahui untuk keperluan usaha Tergugat I sebagai salah satu penyedia produk plat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) di Indonesia;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

3. Bahwa pada awal tahun 2011 Tergugat I telah melakukan pemesanan alumunium lembaran kepada Penggugat sebanyak 6000 ton dengan harga USD. 2.400 (dua ribu empat ratus US Dollar)/per 1 ton, sehingga total nilai pesanan Tergugat I dalam hal ini bernilai USD14.400.000 (empat belas juta empat ratus ribu US Dollar) sebagaimana tertuang di dalam Sales

Contract tertanggal 29 Juli 2011 (selanjutnya disebut ”Sales Contract”);

4. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Sales Contract tersebut di atas, diatur mengenai waktu penyelesaian pesanan Tergugat I selama ±3 (lebih kurang tiga) bulan yang dimulai sejak penandatanganan sales contract dan pembayaran atas pesanan alumunium lembaran tersebut akan dilakukan setelah produksi alumunium lembaran selesai serta dilakukannya pemeriksaan bersama antara Penggugat dan Tergugat I. Adapun pengiriman alumunium lembaran kepada Tergugat I akan dilakukan setelah pembayaran selesai dilakukan oleh Tergugat I;

5. Bahwa setelah Penggugat menyelesaikan seluruh pesanan alumunium lembaran oleh Tergugat I berdasarkan Sales Contract tersebut di atas, baik Penggugat dan Perwakilan Tergugat I telah bersama-sama melakukan pemeriksaan terhadap alumunium lembaran tersebut di gudang milik Penggugat di Guangdong, dan alumunium lembaran tersebut juga telah siap dikirimkan dan diserahkan oleh Penggugat kepada Tergugat I; 6. Bahwa hasil pemeriksaan bersama antara Penggugat dan Tergugat I

terhadap lembaran alumunium yang telah diselesaikan pengerjaannya oleh Penggugat tersebut telah dituangkan dalam Notification Letter

tertanggal 10 Oktober 2016 dan Certificate Of Inspection tertanggal 14 Oktober 2011 yang ditandatangani oleh wakil Tergugat I dan Penggugat;

7. Bahwa atas penyelesaian pesanan alumunium lembaran dan dilakukannya pemeriksaan bersama atas alumunium lembaran tersebut, Penggugat telah mengirimkan pemberitahuan beserta tagihan (invoice) kepada Tergugat I sejumlah USD. 14.400.000 (empat belas juta empat ratus US Dollar), sebagaimana tertuang dalam Invoice Nomor 4010/11 tanggal 17 Oktober 2011;

8. Bahwa ternyata pada tanggal jatuh temponya tagihan dari Penggugat yaitu tanggal 31 Oktober 2011, Tergugat I tidak melakukan pembayaran kepada Penggugat. Atas hal tersebut Penggugat telah

memberikan peringatan kepada Tergugat I untuk segera membayar tagihan yang telah jatuh tempo, akan tetapi Tergugat I tetap tidak membayar tagihan tersebut;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

9. Bahwa Penggugat telah memberikan teguran kepada Tergugat I untuk segera melakukan pembayaran atas Invoice yang telah jatuh tempo sebagaimana tersebut dalam Surat Peringatan tanggal 1 November 2011 dan Surat Peringatan Kedua tanggal 15 November 2011. Akan tetapi hingga tanggal jatuh tempo yang telah disepakati, Tergugat I tetap tidak memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran atas Invoice yang telah dikeluarkan oleh Penggugat;

10. Bahwa mengingat hubungan baik yang telah terjalin lama antara Penggugat dan Tergugat I selama ini dan dengan mempertimbangkan pemesanan dari Tergugat I dari tahun ketahun juga mengalami kenaikan

quantity, maka dengan itikad baik pula Penggugat mengusulkan kepada

Tergugat I, agar tagihan Penggugat yang telah jatuh tempo untuk pemesanan 6000 (enam ribu) ton alumunium lembaran berdasarkan Sales

Contract tersebut dianggap sebagai hutang Tergugat I kepada Penggugat.

Bahwa atas usulan Penggugat tersebut di atas, Tergugat I menyetujui agar tagihan Penggugat untuk pemesanan 6000 (enam ribu) ton bahan alumunium lembaran berdasarkan Sales Contract yang telah jatuh tempo tersebut dianggap sebagai hutang Tergugat I kepada Penggugat. Hal tersebut sesuai dengan Berita Acara Pertemuan antara Penggugat dan Tergugat I tanggal 29 November 2016;

11. Bahwa agar antara Penggugat dengan Tergugat I mempunyai landasan dan ikatan hukum yang kuat terkait usulan agar tagihan Penggugat untuk pemesanan 6000 (enam ribu) ton alumunium lembaran berdasarkan Sales

Contract yang telah jatuh tempo tersebut dianggap sebagai hutang

Tergugat I kepada Penggugat, maka kemudian Penggugat dan Tergugat I setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Fasilitas

tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut Tergugat

tercatat dengan registrasi Nomor01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 januari 2012 (Selanjutnya disebut sebagai ”Perjanjian Fasilitas”);

12. Bahwa berdasarkan Perjanjian Fasilitas, maka biaya yang telah

dikeluarkan oleh Penggugat untuk memproduksi alumunium lembaran 6000 (enam ribu) ton sesuai pesanan Tergugat I sebesar USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) dianggap sebagai fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat I dan Tergugat I dianggap telah terhutang kepada Penggugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

13. Bahwa berdasarkan Perjanjian Fasilitas sebagaimana tersebut pada poin 11 diatas, biaya yang telah dikeluarkan oleh Penggugat untuk memproduksi alumunium lembaran sesuai pesanan Tergugat I dianggap sebagai fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat I dengan nilai maksimal sebesar USD.15.000.000,- (lima belas US dollar). Jumlah tersebut adalah nilai fasilitas kredit setinggi-tingginya yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat I untuk mengimpor dan mendanai pembelian barangnya;

14. Bahwa berdasarkan Perjanjian Fasilitas, khususnya Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi Tanggal Pembayaran Kembali, Tergugat I wajib melakukan pembayaran kembali atas fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Fasilitas adalah tiap Tanggal Kuartal dalam tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016. Adapun pengaturan tentang teknis Pembayaran Kembali adalah sebagaimana dalam Pasal 7 Perjanjian Fasilitas;

15. Bahwa untuk menjamin pembayaran kembali fasilitas berdasarkan

Perjanjian Fasilitas tersebut di atas, Tergugat I dengan seizin dan sepengetahuan dari Tergugat II dan Tergugat III selaku pemilik sah jaminan telah memberikan 12 (dua belas) objek jaminan dalam bentuk aset-aset tidak bergerak milik Para Tergugat, sebagaimana dalam

Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi tentang Aset berupa: a. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan

Kelapa Gading Boulevard Blok QA-1 Kav. Nomor 3 dan 4, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seluas 153 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8438/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim;

b. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/ Pegangsaan Dua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 4.570 M2, berdasarkan Sertifitkat Hak Guna Bangunan Nomor9508/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

c. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/Pegangsaan Dua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 2.880 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor9173/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

d. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/Pegangsaan Dua Km.45, Jakarta Utara, seluas 2.138 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8033/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

e. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 20, Jakarta Utara, seluas 78 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4992/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

f. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 21, Jakarta Utara, seluas 78 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4991/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

g. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Agung Karya V Blok. A Nomor15, Jakarta Utara, seluas 2.707 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4304/Papanggo, atas nama PT. Citra Mandiri Metalindo;

h. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok E Kav. 20 Perumahan Sentra Bisnis Kelapa Gading, Kec. Kelapa Gading, Kel. Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, seluas 360 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 6212/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim;

i. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17C (d/h Nomor 17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor7524/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

j. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17B (d/h Nomor17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7525/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

k. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok D Kav. 9, Sentra Bisnis Artha Gading, Jakarta Utara, seluas 2.546 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 7148/Kelapa Gading, atas nama Budi Susanto;

l. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Pratama II Blok D Kav. Nomor20, Jakarta Timur, seluas 162 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 5028/Jati, atas nama Lim Sie Khim;

Keseluruhan alas hak berupa sertifikat kepemilikian aset tersebut diatas telah diserahkan oleh Tergugat II kepada Penggugat berdasarkan Tanda Terima pada 17 Mei 2012 yang ditanda tangani oleh Tergugat II dan Penggugat.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

16. Bahwa aset-aset sebagaimana tersebut pada point 15 huruf a, b, c, d, e, f, g, i, j, dan l, sebagaimana dalam Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi tentang Aset tersebut diatas, ternyata telah disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdasarkan Berita Acara Penyitaan KPK tertanggal 30 Juli 2013 untuk perkara atas nama Tergugat II, dengan dilakukannya penyitaan atas Aset tersebut seharusnya Tergugat II dapat mempertahankan aset-aset tersebut supaya tidak dilakukan sita atau setidak –tidaknya memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait bahwa seluruh aset tersebut telah menjadi jaminan yang diserahkan kepada Penggugat dengan sah, tetapi faktanya penyitaan atas objek tersebut guna perkara pidana Tergugat II kemudian dikuatkan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 48/PID.SUS/TPK/2013/ PN.Jkt.Pst., tanggal 16 Januari 2014 Jo. putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 20/PID/TPK/2014/PT.DKI tanggal 07 Mei 2014 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1452 K/Pid.Sus/2014 tanggal 13 Oktober 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht

van gewijsde), padahal apabila mendasarkan pada kesepakatan atau kontrak yang ada seharusnya Para Tergugat mampu melindungi asset jaminan utangnya yang telah diberikan kepada Penggugat sehingga tidak begitu saja membiarkan adanya asset jaminan yang disita oleh aparat penegak hukum. Jelas tindakan Para Tergugat yang tidak

menjaga dengan baik aset kebendaan yang telah dijaminkan kepada Penggugat merupakan sebuah kecorobohan, pengingkaran kembali atas Perjanjian Fasilitas yang telah disepakati bersama. Hal mana jelas menimbulkan kerugian yang besar bagi Penggugat. Hal tersebut

merugikan Penggugat karena senyatanya Aset tersebut terlebih dahulu telah dijaminkan pada Perjanjian Fasilitas oleh Tergugat I kepada Penggugat karena aset yang tersisa hanya huruf h dan k sangat jauh tidak cukup untuk menutup hutang Tergugat I sebesar USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) kepada Penggugat sebagaimana tersebut dalam perjanjian fasilitas;

17. Bahwa Penggugat dan Tergugat I sudah mempunyai kesepahaman yang sama bahwa pembayaran kembali fasilitas pinjaman tiap Tanggal Kuartal sebagaimana tersebut dalam angka 14 di atas akan dilakukan dengan cara Tergugat I mengambil alumunium lembaran sebanyak 6000 (enam ribu) ton yang dipesan berdasarkan Sales Contract dan sudah selesai diproduksi oleh Penggugat tiap kuartal dimana Tergugat I wajib membayar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

kepada Penggugat sesuai dengan jumlah pengambilan tiap kuartal tersebut;

18. Bahwa ternyata terhitung sejak tanggal Perjanjian Fasilitas sampai

dengan tanggal gugatan ini diajukan, Tergugat I hanya melakukan dua kali pengambilan pesanan dengan dua kali pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman yaitu sebagai berikut:

- Pembayaran sebesar USD. 300.000.- (tiga ratus ribu US dollar) pada

tanggal 9 Januari 2012, atas pengambilan alumunium sheet lembaran pesanan sebesar 125 (seratus dua puluh lima) ton;

- Pembayaran sebesar USD. 742.689.- (tujuh ratus empat puluh dua

ribu enam ratus delapan puluh sembilan US dollar) pada tanggal 12 Januari 2012, atas pengambilan alumunium lembaran pesanan sebesar 309,454 (tiga ratus sembilan koma empat ratus lima puluh empat) ton;

Dengan demikian total pesanan yang telah yang telah diambil Tergugat I hanyalah sebesar 434,454 (empat ratus tiga puluh empat koma empat ratus lima puluh empat) ton atau hanya sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) dari total pesan keseluruhan berdasarkan kesepakatan sebesar 6000 (enam ribu ) ton sehingga dari pesanan tersebut Tergugat I hanya melakukan pembayaran sebesar USD. 1.042.689,60 (satu juta empat puluh dua ribu enam ratus delapan puluh sembilan ratus enam puluh US dollar) dari total yang seharusnya sebesar USD.14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) sehingga total nilai hutang tersisa yang harus dibayarkan oleh Tergugat I kepada Penggugat sebesar USD. 13.357.310,4,- (tiga belas juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar.)

SENYATANYA DENGAN JELAS TERLIHAT TERGUGAT I TIDAK MELAKUKAN PEMBAYARAN KEMBALI ATAS FASILITAS PINJAMAN

BERDASARKAN PERJANJIAN FASILITAS SECARA KUARTAL

SEBAGAIMANA DITENTUKAN DALAM PASAL 1.1. PERJANJIAN FASILITAS MENGENAI DEFINISI TANGGAL PEMBAYARAN KEMBALI SERTA PASAL 7 PERJANJIAN FASILITAS.

19. Bahwa tindakan Tergugat I tersebut dalam angka 17 diatas,

nyata-nyata merupakan tindakan wanprestasi/cidera janji terhadap Perjanjian Fasilitas khususnya Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi Tanggal Pembayaran Kembali, karena Tergugat I

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

hanya sekali saja melakukan pembayaran kembali atas fasilitas kredit dan kemudian tidak melakukan pembayaran kembali secara kuartal setiap tahunnya untuk tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016;

20. Bahwa Para Tergugat, meskipun telah diingatkan oleh Penggugat untuk melakukan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman sesuai ketentuan Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi Tanggal Pembayaran Kembali namun faktanya hingga saat ini Tergugat I sama sekali tidak memiliki itikad baik untuk melakukan pembayaran kepada Penggugat, meskipun Tergugat I mengetahui dengan persis Penggugat mengalami kerugian yang cukup besar akibat tindakan Tergugat I tersebut, dan mengingat pula Penggugat mengalami kerugian karena terhalang untuk melakukan penjualan jaminan asset yang diberikan Para Tergugat dikarenakan adanya penyitaan oleh pihak yang berwajib akibat tindak pidana yang dilakukan oleh Tergugat II. Halmana semakin membuat posisi Penggugat menjadi rugi secara materil.

B. Tentang Kewenangan/ Kompetensi Pengadilan

21. Bahwa pengajuan Gugatan ini didasarkan pada ketentuan yang diatur didalam Pasal 118 ayat (2) dan ayat (3) HIR yang menyatakan:

(2) “Jika yang digugat lebih dari seorang, sedang mereka tidak tinggal di daerah hukum pengadilan negeri yang sama, maka tuntutan itu diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri DITEMPAT SALAH SEORANG TERGUGAT YANG DIPILIH OLEH PENGGUGAT ...”

(3) “atau jika gugatan itu mengenai benda tetap, MAKA GUGATAN ITU

DIMASUKKAN KEPADA KETUA PENGADILAN NEGERI DI DAERAH HUKUM SIAPA TERLETAK BENDA TETAP ITU”,

22. Bahwa dengan memperhatikan Tergugat II dan Tergugat III bertempat tinggal dalam wilayah hukum yang sama yakni Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dan dengan memperhatikan pula objek jaminan Perjanjian Fasilitas yang diberikan oleh Para Tergugat sebagian besar juga berada dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Utara, maka adalah tepat,

berdasar hukum dan beralasan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 118 ayat (2) dan ayat (3) HIR Gugatan ini diajukan oleh Pengguat ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara;

C. Tentang Hukumnya

23. Bahwa Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) menyatakan bahwa untuk sahnya suatau Perjanjian diperlukan adanya empat syarat yaitu:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

a. Sepakat mereka yang mengikatkan diri; b. Kecakapan untuk membuat perikatan; c. Suatu hal tertentu;

d. Suatu sebab yang halal.

24. Bahwa Perjanjian Fasilitas antara Penggugat dengan Tergugat I yang dilegalisasi oleh Turut Tergugat telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata yakni sebagai berikut:

a. Bahwa Perjanjian Fasilitas antara Penggugat dengan Tergugat I terjadi KARENA ADANYA KESEPAKATAN antara Penggugat dengan Tergugat I tentang pemberian fasilitas pinjaman maksimal senilai USD.15.000.000,-. (lima belas juta US dollar)

KESEPAKATAN TERSEBUT DIBUKTIKAN DENGAN

DITANDATANGANINYA PERJANJIAN FASILITAS OLEH

PENGGUGAT DAN TERGUGAT I;

b. Bahwa pihak-pihak yang mewakili Penggugat dan Tergugat I dalam menandatangani Perjanjian Fasilitas tersebut ADALAH PIHAK-PIHAK YANG SAH DAN MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK MEWAKILI PENGGUGAT MAUPUN TERGUGAT I;

c. BAHWA PERJANJIAN FASILITAS ANTARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT I MENGATUR TENTANG HAL TERTENTU YAITU PEMBERIAN FASILITAS PINJAMAN DARI PENGGUGAT SELAKU KREDITUR KEPADA TERGUGAT I SELAKU DEBITUR;

d. Bahwa sebab dibuat dan ditandanganinya Perjanjian Fasilitas antara Penggugat dengan Tergugat I adalah KARENA SEBAB

YANG HALAL YAITU KARENA ADANYA KEWAJIBAN

PEMBAYARAN YANG BELUM DILAKSANAKAN OLEH TERGUGAT I KEPADA PENGGUGAT. Kewajiban pembayaran tersebut adalah kewajiban pembayaran yang timbul sehubungan dengan pemesanan alumunium lembaran berdasarkan Sales Contract yang telah diselesaikan oleh Penggugat dan wajib dibayar oleh Tergugat I;

25. Bahwa dengan terpenuhinya syarat sahnya perjanjian tersebut di atas, maka Perjanjian Fasilitas tersebut menjadi hal yang mengikat bagi Penggugat dan Tergugat I sebagai undang-undang bagi Para Pihak yang membuatnya sesuai dengan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata.

Oleh karena Perjanjian Fasilitas tersebut telah menjadi undang-undang bagi Penggugat dan Tergugat I, maka Perjanjian tersebut wajib dilaksanakan dengan i‟tikad baik oleh Penggugat dan Tergugat I;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

26. Bahwa namun demikian ternyata Tergugat I tidak melakukan kewajibannya

sebagaimana telah diatur dalam Perjanjian Fasilitas. tidak melakukan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman berdasarkan Perjanjian Fasilitas secara kuartal sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1.1. Penggugat juga terhalang hak nya untuk melakukan penjualan atas objek jaminan yang berada didalam fasilitas kredit dikarenakan telah menjadi barang sitaan oleh KPK dalam tindak pidana yang dilakukan oleh Tergugat 2;

27. Bahwa Tergugat I terhitung sejak tanggal Perjanjian Fasilitas sampai dengan tanggal gugatan ini diajukan, Tergugat I hanya melakukan dua kali pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman total sebesar USD. 1.042.689,60 (satu juta empat puluh dua ribu enam ratus delapan puluh sembilan ratus enam puluh US dollar) dari seharusnya sebesar USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) dalam bentuk melakukan pengambilan alumunium lembaran pesanan sebesar 434,454 (empat ratus tiga puluh empat koma empat ratus lima puluh empat), dari seharusnya diambil sebanyak 6000 (enam ribu) ton. Maka alumunium lembaran pesanan yang belum diambil adalah sebesar 5.565,546 (lima ribu lima ratus enam puluh lima poin lima ratus empat puluh enam) ton dengan nilai USD. 13.357.310,4,- (tiga belas juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar).

28. Bahwa R. Subekti dalam bukunya Hukum Perjanjian menyatakan bahwa

wanprestasi adalah kelalaian atau kealpaan yang dapat berupa 4 macam

yaitu:

a. tidak melakukan apa yang telah disanggupi akan dilaksanakan;

b. melaksanakan apa yang telah diperjanjikan AKAN TETAPI TIDAK SEBAGAIMANA DIPERJANJIKAN;

c. Melakukan apa yang diperjanjikan akan tetapi terlambat;

d. Melakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak dapat/tidak boleh dilakukan.

29. Bahwa oleh karena berdasarkan ketentuan Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUHPerdata, seluruh perikatan yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat dengan Tergugat I sangat bernilai secara hukum, apalagi perikatan tersebut telah pula dilegalisasi pada hari yang sama pada saat perjanjian fasilitas tersebut ditandatangani oleh Turut Tergugat selaku Notaris yang dalam menjalankan amanah profesinya berdasarkan ketentuan Pasal 15 ayat (2) huruf a Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang menyatakan:

“ ... Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Notaris berwenang pula:

a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus.”

30. Bahwa berdasarkan klasifikasi bentuk-bentuk-bentuk wanprestasi tersebut di atas, maka jelas tindakan Tergugat I yang hanya melakukan satu kali pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman sebesar dua kali melakukan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman total sebesar USD. 1.042.689,60 (satu juta empat puluh dua ribu enam ratus delapan puluh sembilan ratus enam puluh US dollar) dari seharusnya sebesar USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) dalam bentuk melakukan pengambilan melakukan pengambilan alumunium lembaran pesanan sebesar 434,454 (empat ratus tiga puluh empat koma empat ratus lima puluh empat) adalah bentuk pelanggaran dan/atau

wanprestasi atas kewajiban Tergugat I sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi Tanggal Pembayaran Kembali dan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Perjanjian Fasilitas, dan Penggugat juga terhalang hak nya untuk melakukan penjualan atas objek jaminan yang berada didalam fasilitas kredit dikarenakan telah menjadi barang sitaan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam perkara pidana Tergugat II berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 48/ PID.SUS/TPK/2013/PN.Jkt.Pst., tanggal 16 Januari 2014 Jo. putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 20/PID/TPK/2014/PT.DKI tanggal 07 Mei 2014 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1452 K/Pid.Sus/2014 tanggal 13 Oktober 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);

31. Bahwa kewajiban Tergugat I dalam melakukan pengembalian fasilitas pinjaman kepada Penggugat adalah harus memenuhi ketentuan Pasal 1.1. Perjanjian Fasilitas mengenai Definisi Tanggal Pembayaran Kembali yaitu

Tergugat I wajib melakukan pembayaran kembali atas fasilitas kredit berdasarkan Perjanjian Fasilitas adalah tiap Tanggal Kuartal dalam tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 dan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Perjanjian Fasilitas dan sekaligus diwajibkan untuk mengambil pesanan lembaran alumunium yang masih berada

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

digudang milik Penggugat sebesar 5.565,546 (lima ribu lima ratus enam puluh lima koma lima ratus empat puluh enam) ton setelah pembayaran kewajiban dilakukan oleh Tergugat I kepada Penggugat;

32. Bahwa memang Tergugat I telah melakukan kewajibanya melakukan pembayaran kembali atas fasilitas pinjaman berdasarkan Perjanjian Fasilitas, akan tetapi pembayaran kembali tersebut hanya dilakukan

satu kali saja tidak secara rutin tiap kuartal sebagaimana diwajibkan dalam Perjanjian Fasilitas. Oleh karenya perbuatan tergugat tersebut merupakan wanprestasi dalam bentuk melaksanakan apa yang telah diperjanjikan akan tetapi tidak sebagaimana diperjanjikan;

33. Bahwa memperhatikan ketentuan Pasal 1267 KUHPerdata terhadap kerugian yang diderita Penggugat dalam ketentuan tersebut dinyatakan secara tegas sebagai berikut:

Pasal 1267

“Pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih apakah ia, jika hal itu masih dapat dilakukan, akan memaksa pihak yang lain untuk memenuhi persetujuan, ataukah ia akan menuntut pembatalan persetujuan disertai penggantian biaya, kerugian dan bunga..”

Dengan demikian gugatan Penggugat adalah sah dan berdasar menurut ketentuan hukum perdata untuk menuntut kepada Para Tergugat guna melakukan tuntutan dalam pengajuan Gugatan dalam perkara ini karena akibat adanya kerugian atas wanprestasi yang telah dilakukannya Para Tergugat tersebut;

34. Bahwa hal serupa perihal kerugian juga diuraikan oleh J. Satrio, SH dalam bukunya yang berjudul: „‟Hukum Perikatan Pada Umumnya‟‟ pada halaman

144 dan 145 menyatakan sebagai berikut:

“Prinsip dasarnya adalah bahwa wanprestasi mewajibkan penggantian kerugian; yang meliputi ongkos, kerugian dan bunga. Dalam peristiwa-peristiwa tertentu disamping tuntutan ganti-rugi ada kemungkinan tuntutan pembatalan perjanjian, pelaksanaan hak retensi dan hak reklame .…dst‟‟;

35. Bahwa atas tindakan wanprestasi dari Tergugat I tersebut di atas maka Penggugat I mengalami kerugian dalam bentuk tidak diambilnya sisa

pesanan alumunium lembaran sebesar 5.565,546 (lima ribu lima ratus enam puluh lima koma lima ratus empat puluh enam) ton dan tidak

dibayarkannya jumlah pokok pinjaman sebesar USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) secara keseluruhan. Jumlah pokok pinjaman yang masih harus dibayarkan oleh Tergugat I adalah sebesar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

USD. 13.357.310,4,- (tiga belas juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar) dengan perhitungan jumlah

pokok pinjaman USD. 14.400.000,- (empat belas juta empat ratus US dollar) secara keseluruhan dikurangi pembayaran kembali yang telah dilakukan Tergugat I sebanyak USD. 1.042.689,60 (satu juta empat puluh dua ribu enam ratus delapan puluh sembilan ratus enam puluh US dollar), dan ditambah pula Penggugat juga terhalang hak nya untuk melakukan penjualan atas objek jaminan yang berada didalam fasilitas kredit dikarenakan telah menjadi barang sitaan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam tindak pidana yang dilakukan oleh Tergugat II menambah pula tindak wanprestasi dari Para Tergugat kepada Penggugat;

36. Bahwa disamping itu kerugian atas tidak terbayarnya jumlah pokok pinjaman sebagaimana diatas, Penggugat juga mengalami kerugian akibat tidak dibayarkannya bunga pinjaman oleh Tergugat I, dimana kerugian tersebut terjadi karena Penggugat telah mengeluarkan dana investasi untuk memproduksi lembaran alumunium pesanan Tergugat I dengan jumlah investasi dana yang cukup besar, oleh karena tidak sesuainya kesepakatan bisnis dengan Tergugat I cukup mengganggu keuangan Penggugat dan Penggugat sangat dirugikan secara ekonomis. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 Perjanjian Fasilitas, Penggugat berhak mengenakan bunga atas pinjaman;

Bahwa bunga yang wajar atas pinjaman yang berlaku dan dikenakan oleh bank-bank di Indonesia adalah sebesar 11% per tahun, oleh karenya kerugian yang diderita oleh Penggugat karena tidak terbayarkanya bunga pinjaman adalah :

- untuk tahun 2012 sebesar 11% x USD.15.000.000,- = USD 1.650.000,- - untuk tahun 2013 sebesar 11% x USD.15.000.000,- = USD 1.650.000,- - untuk tahun 2014 sebesar 11% x USD.15.000.000,- = USD 1.650.000,- - untuk tahun 2015 sebesar 11% x USD.15.000.000,- = USD 1.650.000,- - untuk tahun 2016 sebesar 11% x USD.15.000.000,- = USD 1.650.000,-

Total sebesar USD 8.250.000,-

37. Bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 6.3. Perjanjian Fasilitas dinyatakan bahwa dalam hal Debitur (incasu Tergugat 1) melakukan wanprestasi, maka Fasilitasur (incasu Penggugat) berhak mengenakan denda sebesar 1% per tahun. Oleh karenya dengan melihat uraian dan fakta yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

tersebut dalam Gugatan ini mengenai wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat I, maka Penggugat berhak mengenakan denda sebesar :

- untuk tahun 2012 sebesar 1% x USD.15.000.000,- = USD 150.000,- - untuk tahun 2013 sebesar 1% x USD.15.000.000,- = USD 150.000,- - untuk tahun 2014 sebesar 1% x USD.15.000.000,- = USD 150.000,- - untuk tahun 2015 sebesar 1% x USD.15.000.000,- = USD 150.000,- - untuk tahun 2016 sebesar 1% x USD.15.000.000,- = USD 150.000,-

Total sebesar USD 750.000,-

Dengan demikian total kewajiban yang harus diselesaikan oleh Tergugat I kepada Penggugat adalah hutang pokok sebesar USD. 13.357.310,4,- (tiga belas juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar) ditambah dengan denda sebesar USD. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh US dollar) dan bunga sebesar USD. 8.250.000,- (delapan juta dua ratus lima puluh ribu US dollar) sehingga total kewajiban seluruhnya senilai USD. 22.357.310,4.- (dua puluh dua juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar).

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas serta berdasarkan bukti-bukti yang akan kami sampaikan dalam persidangan, maka jelas bahwa Para Tergugat telah melakukan wanprestasi atas Perjanjian Fasilitas tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut Tergugat di Kab. Karawang di dengan registrasi Nomor 01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 Januari 2012;

Bahwa oleh karena dalil-dalil Penggugat didasarkan dengan bukti-bukti yang kuat sehingga sangat beralasan dan berdasar hukum untuk diterima dan dikabulkan;

Selanjutnya Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Utara dapat memeriksa perkara ini dan selanjutnya memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan oleh Penggugat;

3. Menyatakan Perjanjian Perjanjian Fasilitas tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut Tergugat di Kab. Karawang di dengan registrasi Nomor 01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 Januari 2012 adalah sah dan mengikat Penggugat dan Para Tergugat;

4. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi atas Perjanjian Fasilitas tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

Tergugat di Kab. Karawang di dengan registrasi Nomor 01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 Januari 2012;

5. Menghukum Tergugat I untuk secara sekaligus dan seketika membayar : a. Jumlah pokok pinjaman tersisa sebesar USD. 13.357.310,4,- (tiga belas

juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar);

b. Membayar bunga pinjaman sebesar USD. 8.250.000,- (delapan juta dua ratus lima puluh ribu US dollar);

c. Membayar denda akibat wanprestasi sebesar USD. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh US dollar);

Dengan total keseluruhannya sebesar USD. 22.357.310,4.- (dua puluh dua juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus sepuluh poin empat US dollar). 6. Menghukum Tergugat I untuk mengambil pesanan alumunium lembaran

sebesar 5.565,546 (lima ribu lima ratus enam puluh lima koma lima ratus

empat puluh enam) ton setelah melakukan pembayaran sebesar USD.

13.357.310,4,- (tiga belas juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus

sepuluh poin empat US dollar); 7. Menyatakan bahwa aset-aset milik Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III

yang berupa:

a. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading Boulevard Blok QA-1 Kav. Nomor 3 dan 4, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seluas 153 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8438/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim; b. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan

Logistik/Pegangsaan Dua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 4.570 M2, berdasarkan Sertifitkat Hak Guna Bangunan Nomor 9508/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

c. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/PegangsaanDua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 2.880 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 9173/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

d. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/Pegangsaan Dua Km.45, Jakarta Utara, seluas 2.138 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8033/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

e. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 20, Jakarta Utara, seluas 78 M2,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4992/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

f. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 21, Jakarta Utara, seluas 78 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4991/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

g. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Agung Karya V Blok. A Nomor15, Jakarta Utara, seluas 2.707 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4304/Papanggo, atas nama PT. Citra Mandiri Metalindo;

h. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok E Kav. 20 Perumahan Sentra Bisnis Kelapa Gading, Kec. Kelapa Gading, Kel. Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, seluas 360 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 6212/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim;

i. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17C (d/h Nomor17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7524/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

j. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17B (d/h Nomor17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7525/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

k. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok D Kav. 9, Sentra Bisnis Artha Gading, Jakarta Utara, seluas 2.546 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 7148/Kelapa Gading, atas nama Budi Susanto;

l. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Pratama II Blok D Kav. Nomor20, Jakarta Timur, seluas 162 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 5028/Jati, atas nama Lim Sie Khim;

adalah sah menjadi jaminan atas pembayaran kembali pinjaman kepada Penggugat berdasarkan Perjanjian Fasilitas tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut Tergugat di Kab. Karawang dengan registrasi Nomor 01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 Januari 2012;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

8. Memberikan hak kepada Penggugat untuk melakukan lelang atas jaminan milik Tergugat II dan Tergugat III sesuai dengan Perjanjian Fasilitas tertanggal 5 Januari 2012 yang telah di Legalisasi oleh Turut Tergugat di Kab. Karawang dengan registrasi Nomor 01/Leg/I/NOT/2012 tanggal 5 Januari 2012 berupa:

a. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading Boulevard Blok QA-1 Kav. Nomor 3 dan 4, Kelapa Gading, Jakarta Utara, seluas 153 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8438/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim; b. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan

Logistik/Pegangsaan Dua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 4.570 M2, berdasarkan Sertifitkat Hak Guna Bangunan Nomor 9508/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

c. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/PegangsaanDua RT.05/03 Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 2.880 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 9173/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

d. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Logistik/Pegangsaan Dua Km.45, Jakarta Utara, seluas 2.138 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 8033/Pegangsaan Dua, atas nama Lim Sie Khim;

e. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 20, Jakarta Utara, seluas 78 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4992/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

f. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Kelapa Gading, Boulevard LB. 3 Nomor 21, Jakarta Utara, seluas 78 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4991/Kelapa Gading Timur, atas nama Budi Susanto;

g. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Agung Karya V Blok. A Nomor15, Jakarta Utara, seluas 2.707 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4304/Papanggo, atas nama PT. Citra Mandiri Metalindo;

h. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok E Kav. 20 Perumahan Sentra Bisnis Kelapa Gading, Kec. Kelapa Gading, Kel. Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, seluas 360 M2, berdasarkan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 6212/Kelapa Gading Barat, atas nama Lim Sie Khim;

i. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17C (d/h Nomor17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7524/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

j. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Komplek RSSP Rt.011/02 Nomor 17B (d/h Nomor17), seluas 644 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 7525/Cilandak Barat, atas nama Budi Susanto;

k. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Blok D Kav. 9, Sentra Bisnis Artha Gading, Jakarta Utara, seluas 2.546 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 7148/Kelapa Gading, atas nama Budi Susanto;

l. 1 (satu) buah rumah (tanah dan bangunan) yang terletak di Jalan Pratama II Blok D Kav. Nomor20, Jakarta Timur, seluas 162 M2, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor5028/Jati, atas nama Lim Sie Khim;

9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara. Atau dalam hal Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex-aequo et bono).

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk Penggugat dan para Tergugat masing-masing menghadap Kuasanya tersebut;

Menimbang bahwa kemudian atas persetujuan kuasa para Tergugat dan Turut Tergugat, kuasa Penggugat telah mengajukan perubahan gugatan tertanggal 25 Januari 2017 sebagai berikut:

1. Bahwa pada halaman 1 Surat Gugatan perkara a quo tercantum nama dan alamat Tergugat I dalam surat gugatan yaitu:

1. PT. Karya Teknik Utama Platindo (d/h PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi), beralamat di Jalan Raya Bekasi Km. 28 Gg. Alexindo Nomor 13 Kp. Rawa Bambu, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi (untuk selanjutnya disebut sebagai “Tergugat I”).

Selanjutnya terhadap nama dan alamat Tergugat I, kami mohon agar diubah menjadi:

1. PT. Teknik Karya Utama Platindo (d/h PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi), beralamat di kantor di Jalan Raya Naragong KM 11,5, Pangkalan II, Kelurahan Cikiwul, RT. 001/RW.002, Bantar Gebang, Kota Bekasi (untuk

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 69 hlm. Putusan Perdata Gugatan Nomor 621/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Utr.

selanjutnya disebut sebagai “Tergugat I”)

2. Bahwa pada halaman 2 Surat Gugatan perkara a quo tercantum alamat Turut Tergugat dalam surat gugatan yaitu:

4. Wiwik Condro, S.H., Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), yang berkantor di Komp. Pertokoan KAI Blok C Nomor 06, Jalan Arief Rachman Hakim, Karawang, Jawa Barat. (untuk selanjutnya disebut sebagai “Turut Tergugat”).

Selanjutnya terhadap alamat Turut Tergugat, kami mohon agar diubah menjadi:

4. Wiwik Condro, S.H., Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), yang berkantor di Jalan Citra Garden 3 Blok B9, Nomor 6, Jakarta Barat. (untuk selanjutnya disebut sebagai “Turut Tergugat”).

3. Bahwa pada angka 4, 5 dan 6 huruf A halaman 2 surat Gugatan perkara a quo tercantum materi dalam surat gugatan yaitu:

4. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Sales Contract tersebut diatas, diatur mengenai waktu penyelesaian pesanan Tergugat I selama ± 3 (lebih kurang tiga) bulan yang dimulai sejak penandatangan sales contract dan pembayaran atas pesanan alumunium lembaran tersebut akan dilakukan setelah produksi alumunium lembaran selesai serta dilakukannya pemeriksaan bersama antara Penggugat dan Tergugat I. Adapun pengiriman alumunium lembaran kepada Tergugat I akan dilakukan setelah pembayaran selesai dilakukan oleh Tergugat I;

5. Bahwa setelah Penggugat menyelesaikan seluruh pesanan alumunium lembaran oleh Tergugat I berdasarkan Sales Contract tersebut diatas, baik Penggugat dan Perwakilan Tergugat I telah bersama-sama melakukan pemeriksaan terhadap alumunium lembaran tersebut di gudang milik Penggugat di Guangdong, dan alumunium lembaran tersebut juga telah siap dikirimkan dan diserahkan oleh Penggugat kepada Tergugat I;

6. Bahwa hasil pemeriksaan bersama antara Penggugat dan Tergugat I terhadap lembaran alumunium yang telah diselesaikan pengerjaannya oleh Penggugat tersebut telah dituangkan dalam Notification Letter tertanggal 10 Oktober 2016 dan Certificate Of Inspection tertanggal 14 Oktober 2011 yang ditandatangani oleh wakil Tergugat I dan Penggugat. Selanjutnya pada materi tersebut diatas, kami mohon agar materi angka 4, 5 dan 6 pada halaman 2 dalam gugatan tersebut diubah menjadi:

4. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Sales Contract diatas, dijelaskan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu akan dilakukan penelitian nilai delay untuk mengetahui kinerja dari jaringan nirkabel 4G di Surabaya, agar didapatkan hasil performansi dari TCP/IP, sehingga

Secara hukum, perjanjian yang dibuat menimbulkan akibat hukum dan para pihak yang terkait berhak mengajukan pembatalan perjanjian atau menjadikannya sebagai alasan

Hasil penelitian terhadap nilai bau menunjukkan perbedaan jarak tungku tidak berpengaruh signifikan (P>0,05) terhadap bau ikan asap, namun dengan semakin

Pada angket no 12 yang menjawab benar atau tahu berjumlah 63 orang atau 63%, kemudian yang menjawab salah/ tidak tahu berjumlah 37 orang atau 37% maka rata-rata

Hal itu sejalan dengan penelitian dari D (2017) nilai OR 11,7 sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian preeklamsia pada

Dalam tugas akhir ini penulis mengangkat sebuah judul tentang “Pembangunan Aplikasi Mobile Donor Darah Berbasis Geolocation Menggunakan Metode Reactive

Creamer merupakan produk emulsi lemak dalam air yang diproses dari nabati, biasanya banyak digunakan sebagai bahan tambahan untuk minuman kopi, susu, coklat,

Pemodelan hubungan antara angka korban kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang diambil adalah hasil pemodelan kumulatif pada Tahun 2015– 2017