Fraksinasi (Rektifikasi)
Fraksinasi (Rektifikasi)
Rektifikasi dapat dianggap sebagai
Rektifikasi dapat dianggap sebagai flash distillation
flash distillation
yang disusun secara seri sehingga uap dan liquid
yang disusun secara seri sehingga uap dan liquid
tiap stage berlawanan arah satu sama lain sehingga
tiap stage berlawanan arah satu sama lain sehingga
terjadi kontak secara intens di antara keduanya.
terjadi kontak secara intens di antara keduanya.
Liquida mengalir ke stage di bawahnya, sedangkan
Liquida mengalir ke stage di bawahnya, sedangkan
uap mengalir ke stage di atasnya.
uap mengalir ke stage di atasnya.
Karena dalam rektifikasi tiap stage merupakan plate,
Karena dalam rektifikasi tiap stage merupakan plate,
maka dipergunakan istilah plate untuk menyatakan
maka dipergunakan istilah plate untuk menyatakan
stage.
stage.
Kolom Fraksinasi
Kolom Fraksinasi
Feed dengan rate dan kadar tertentu.
Feed dengan rate dan kadar tertentu.
Plate tempat masuk feed disebut
Plate tempat masuk feed disebut feed
feed
plate
plate..
Bagian di atas feed plate disebut
Bagian di atas feed plate disebut
““rectifying
rectifying ””
Bagian di bawah feed plate disebut
Bagian di bawah feed plate disebut
bagian “
bagian “stripping
stripping ””
Feed
Fe
ed Re
Rebo
boililer p
er pro
rodu
duk ba
k bawa
wah (b
h (bott
ottom
om
product)
product)
Uap Condensor produk atas (overhead
Uap Condensor produk atas (overhead
product)
product)
F F Total Condensor Total Condensor Partial Reboiler Partial ReboilerPlate column
Plate column
Plate ideal: suatu plate standard, sebagai pembanding dalamPlate ideal: suatu plate standard, sebagai pembanding dalam
menentukan plate yang sebenarnya (actual plate) menentukan plate yang sebenarnya (actual plate)
Uap dan liquid yang meninggalkan plate ini Uap dan liquid yang meninggalkan plate ini berada dalamberada dalam
kesetimbangan kesetimbangan
Plate efisiensi: untuk menentukan jumlah plate actualPlate efisiensi: untuk menentukan jumlah plate actual
Pl Platate n e n -- 11 Plate n Plate n Plate n + 1 Plate n + 1 L Ln-2n-2 L Ln-1n-1 L Lnn L L+1+1 V Vn-1n-1 V Vnn V Vn+1n+1 V Vn+2n+2
Design dan Karakteristik Operasi Plate
Column
Faktor-faktor penting dalam perencanaan dan operasi
plate column
Jumlah plate ideal yang diperlukan
Diameter kolom
Panas yang diperlukan reboiler
Panas yang dibuang di kondensor
Jarak antara dua plate berturutan
Tipe plate
Menentukan jumlah plate ideal (plate teoritis)
Metode McCabe-Thiele
Bila panas pelarutan dan kehilangan panas tidak besar
Didasarkan pada garis operasi dan kurva kesetimbangan
Anggapan: antara feed dan plate teratas dan antara feed dan
plate terbawah alirannya equimolar
Metode Ponchon-Savarit
Metode McCabe-Thiele
Anggapan: antara feed dan plate teratas dan antara feed
dan plate terbawah alirannya equimolar
Digambarkan:
Kurva kesetimbangan
Garis operasi bagian rectifying
Garis operasi bagian rectifying (1)
Material balance : V
n+1= L
n+ D
Komponen A: V
n+1y
n+1= L
nx
n+ D x
D
Reflux ratio: perbandingan antara reflux dengan produk
atas atau dengan uap dari plate teratas
Internal Reflux Ratio:
External Reflux Ratio:
1 n D n 1 n n 1 n
V
x
D
x
V
L
y
Pers. Garis Operasi
D
L
L
V
L
R
a v D
D
V
D
L
R
D y2
Garis operasi bagian rectifying (2)
1
R
x
x
1
R
R
y
n 1 n D Pers. Garis Operasi
D
L
x
D
x
D
L
L
y
n D n n n 1 n x y y1 1 R xD x1 Total Condensor xD V1, y1 x1 Plate 1 Plate 2 D, xD L, xD y2 1 2y2
Garis operasi bagian rectifying (3)
1
R
x
x
1
R
R
y
n 1 n D Pers. Garis Operasi
D
L
x
D
x
D
L
L
y
n D n n n 1 n x y y0 1 R xD x0 Partial Condenser xD V1, y1 x1 Plate 1 Plate 2 D, xD L, x0 y1 C 1 y0Garis operasi bagian stripping
Material balance : V
m+1= L
m- B
Komponen A: V
m+1y
m+1= L
mx
m- B x
B 1 m B m 1 m m 1 mV
x
B
x
V
L
y
Pers. Garis Operasi
y yB xB xN Garis Operasi Partial Reboiler B, xB yB xN xN yN Plate N N Plate N-1 xN-1 R
Feed Plate(1)
Vm Lm qF (1-q)F F Vn Ln L v F v H H H H feed dari penguapan molar laten panas feed mol 1 menguapkan untuk dibutuhkan yang panas qHv = enthalpy feed pada dew point
HL = enthalpy feed pada boiling point (bubble point)
HF = enthalpy feed pada kondisi masuk kolom
q=0 bila F saturated vapor (pada dew point) q>1 bila F liquid dingin
q<0 bila F superheated
0<q<1 bila F sebagian liquid sebagian uap
L
m= L
n+ qF
Feed Plate(2)
Vm Lm qF (1-q)F FVn Ln Untuk mendapatkan titik potong garis operasienriching dan stripping:
1. Pers garis operasi enriching (tanpa tray subscript)
2. Pers grs operasi stripping (tanpa tray subscript)
3. Pengurangan dua pers diatas:
L
m= L
n+ qF ; V
n= V
m+ (1-q)F
Vn y = Ln x + D xD
Vm y = Lm x - B xB
(Vm - Vn) y = (Lm - Ln) x – (D xD + BVn)
4. Pers komponen total 5. Pers pada feed plate
6. Substitusi pers 4 dan 5 ke pers 3 diperoleh:
F xF = D xD + B xB
1
q
x
x
1
q
q
y
F Feed Plate(3)
xB x F xD q=0 q>1 0<q<1Garis operasi enriching q=1
Garis operasi stripping y
q=0 bila F saturated vapor (pada dew point) q = 1 bila F liquid jenuh
q>1 bila F liquid dingin q<0 bila F superheated
0<q<1 bila F sebagian liquid sebagian uap Mis. q = 0.4 berarti feed terdiri dari 40% liquid
Feed plate (4)
xB xF xD y 1 2 3 4Lokasi feed yang tepat pada plate 2
Lokasi feed bila masuk pada plate 4:
xB x F xD y 1 2 3 4 5
Akan tetapi penempatan feed pada plate 4 kurang tepat dan tidak efisien Feed campuran liquid dan vapor:
Kebutuhan Air Pendingin pada Condenser
Beban condenser:
Rate air pendingin:
V = rate uap masuk condenser (dari plate teratas)
λ= panas pengembunan molar uap campuran
t
1= suhu air pendingin masuk
t
2= suhu air pendingin keluar
V
q
C
2 1
cw cwC
t
t
V
m
Kebutuhan Steam Pemanas pada Reboiler
Beban reboiler:
Rate steam:
= rate liquid masuk reboiler (dari plate terbawah)
S
= panas latent steam
= panas penguapan liquid campuran
V
q
R
S SV
m
VV = V + (1-q)F
V = V - (1-q)F
V = D(R+1)
Contoh
Dalam sebuah kolom fraksinasi kontinyu dipergunakan untuk memisahkan 30.000 lb/j campuran 40% berat benzene dan 60% berat toluene menjadi
sebuah produk atas yang mengandung 97% berat benzene dan produk bawah mengandung 98% berat toluene.
Reflux ratio = 3,5 mol reflux per mol distilat. Molal latent heat dari benzene dan toluene masing-masing 7.360 dan 7.960 kal/gmol.
Benzene dan toluene merupakan larutan ideal dengan volatilitas relatif = 2,5 (titik didih feed 95 ºC, tekanan 1 atm).
Tentukan:
a) Rate produk atas dan bawah, lbmol/j
b) Jumlah plate ideal bila feed masuk pada keadaan liquid dingin 20ºC (Cp = 0,44
Btu/lb. ºF
c) Rate steam untuk reboiler bila tekanan steam = 20 psig
Persamaan garis kesetimbangan:
x x y 1 1
x x x x y 5 . 1 1 5 . 2 1 5 . 2 1 5 . 2 BM benzene = 78 BM toluene = 92 mol) (fraksi xD 0,974 92 03 , 0 78 97 , 0 78 97 , 0 mol) (fraksi xB 0,0235 92 98 , 0 78 02 , 0 78 02 , 0 mol) (fraksi xF 0,44 92 60 , 0 78 40 , 0 78 40 , 0 BM campuran: F=0,44x78 + 0,56x92 = 85,84 lb/lbmol D=0,974x78 + 0,026x92 = 78,364 lb/lbmol B=0,0235x78 + 0,9765x92 = 91,671 lb/lbmol lbmol/jam F 350 84 , 85 000 . 30 a) Neraca massa total: F=B+D (1)
350=B+D
Neraca massa komponen: : F xF=B xB+D xD (2)
350x0,44=0,0235 B + 0,974 D Dari pers (1) dan (2) diperoleh:
b. Feed dalam keadaan dingin:
campuran feed = 0,44 x 7360 + 0,56 x 7960 = 7696 kal/gmol
campuran feed = 7696 kal/gmol x 1,8 Btu/lbmol = 161,5 Btu/lb
85,84
37 , 1 5 , 161 8 03 44 , 1 1 0 2 6 T T C q p b F Slope garis q: 70 , 3 1 1,37 1 1,37 q q Intercept: 216 , 0 1 3,5 0,974 1 R xD0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 2 3 4 6 5 7 8 9 10 6 R
Total Reflux
Garis operasi xB x xD1
R
x
x
1
R
R
y
n 1 n D R=∞ → slope = 1 D = 0, L = V B = 0, F = 0 ↓Garis operasi = garis diagonal
→ total reflux → jumlah plate minimal
Bila harga volatilitas relatif konstan, jumlah plate minimum dapat ditentukan secara analitis (Pers. Fenske-Underwood):
AB D B B D minlog
x
1
x
/
x
1
x
log
N
y2 Total Condensor V1, y1 x1 Plate 1 Plate 2 D, xD L, xDReflux Minimum (R
m
)
Kondisi reflux = Rm →
jumlah plate tak berhingga Slope garis operasi enriching untuk kurva normal:
Reflux ratio operasi / optimum:
R = 1,2 – 2,0 Rm xB x ’ xF xD 1 R x m D y ’
'
x
x
'
y
x
1
R
R
D D m m Reflux Minimum (R
Reflux Minimum (R
m
m
) untuk kurva
) untuk kurva
garis kesetimbangan tidak normal
garis kesetimbangan tidak normal
x xBB xxFF xxDD 1 1 R R x x m m D D x xBB xxFF xxDD 1 1 R R x x m m D D
Efisiensi Plate
Efisiensi Plate
x
xBB xxFF xxDD
Efisiensi Total (Overall Efficiency) Efisiensi Total (Overall Efficiency)
Efisiensi Murphree (Murphree Efficiency) Efisiensi Murphree (Murphree Efficiency)
% % 100 100 aktual aktual pl platatee ju jummllahah ideal ideal pl platatee ju jummllahah E E00
%
%
100
100
x
x
y
y
y
y
y
y
E
E
D D * * n n 1 1 n n n n M M a a d d c c yynn=konsentrasi rata-rata uap meninggalkan plane n=konsentrasi rata-rata uap meninggalkan plane n y
yn+1n+1=konsentrasi rata-rata uap meninggalkan plane n+1=konsentrasi rata-rata uap meninggalkan plane n+1 y *
y *nn=konsentrasi kesetimbangan uap dengan liquida=konsentrasi kesetimbangan uap dengan liquida yang meninggalkan plane n, x
yang meninggalkan plane n, xnn
ac ac ad ad E E M M
Untuk sistem dengan kurva
Untuk sistem dengan kurva kesetimbangkesetimbanganan
berupa garis lurus slope m dan garis berupa garis lurus slope m dan garis operasi L/V, maka hubungan E
operasi L/V, maka hubungan E00 dan Edan EMM::
L L V V m m llogog 1 1 L L V V m m E E 1 1 llogog E E M M 0 0Soal
Soal
Campuran yang terdiri dari 20% mol etanol dan
Campuran yang terdiri dari 20% mol etanol dan sisanya air dengan ratesisanya air dengan rate
100 lbmol/jam dilakukan fraksinasi secara kontinyu dalam sebuah plate 100 lbmol/jam dilakukan fraksinasi secara kontinyu dalam sebuah plate
kolom distilasi. Diharapkan 90% etanol yang ada dalam feed dapat diambil kolom distilasi. Diharapkan 90% etanol yang ada dalam feed dapat diambil sebagai distilat dengan kadar 80% mol etanol. Feed
sebagai distilat dengan kadar 80% mol etanol. Feed masuk menara dalammasuk menara dalam
keadaan campuran 60% liquid dan 40% uap. Reflux
keadaan campuran 60% liquid dan 40% uap. Reflux ratio 2 kali refluxratio 2 kali reflux
minimalnya. Menara dilengkapi dengan total
minimalnya. Menara dilengkapi dengan total condensor dan partial reboiler.condensor dan partial reboiler. T
Soal
Campuran yang terdiri dari 20% mol etanol dan sisanya air dengan rate 100 lbmol/jam dilakukan fraksinasi secara kontinyu dalam sebuah plate
kolom distilasi. Diharapkan 90% etanol yang ada dalam feed dapat diambil sebagai distilat dengan kadar 80% mol etanol. Feed masuk menara dalam keadaan campuran 60% liquid dan 40% uap. Reflux ratio 2 kali reflux
minimalnya. Menara dilengkapi dengan total condensor dan partial reboiler. Tentukan jumlah plate aktual bila efisiensi Murphree = 40%.
Neraca Massa: 0.9 F xF = 0.8 D (0.9) (100) (0.2) = 0.8 D D = 22.5 lbmol/j F = D + B B = 100 – 22.5 = 77.5 lbmol/j F xF = D xD + B xB 100 (0.2) = 22.5 (0.8) + 77.5 xB xB = 0.026 Slope garis q: Harga q = 0.6 Slope = - q/(1-q) = - 0.6 (1 – 0.6) = - 1.5
Dari grafik diperoleh xD/(1+Rm) = 0.35
Rm = 1.286
Rop = 2 x 1.286 = 2.572
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 R
Open Steam (Direct Steam)
Neraca massa: F + S = B + D
F xF + S yS = B xB + D xD
S = rate steam
ys = fraksi komponen dalam S
D, xD
F, xF
B, xB
S
Garis operasi:
Bagian enriching tidak berubah Bagian stripping
Lm + S = Vm+1 + B
Lm xm + S(0) = Vm+1 ym+1 + B xB
Bila larutan encer dari komponen lebih volatile dalam air, maka dalam distilasi sering digunakan steam langsung sebagai pemanas yang langsung
diinjeksikan dari dasar bejana
V
V
L
Open Steam (lanjutan)
xB xF xD
Garis feed
Garis operasi
Bila steam jenuh, S = Vm+1; Lm = B
Garis operasi stripping:
memotong absis pada titik xB dan garis
diagonal pada:
Perhatikan bahwa segitiga paling bawah berakhir pada sumbu x
B m 1 m
x
S
B
x
S
B
y
S B x B x B xSoal
Campuran etanol-air dengan kadar 30% mol etanol dilakukan fraksinasi secara kontinyu dalam menara distilasi bertekanan 1 atm. Direncanakan produk atas dengan kadar 80% mol etanol dan produk bawah 4% mol etanol. Kolom dilengkapi dengan total condensor tanpa reboiler. Untuk pemanas dipergunakan steam jenuh bertekanan 5 psig yang diinjeksikan langsung ke dalam menara dari dasar menara. Rate feed = 100 lbmol/jam berupa campuran 40% uap dan 60% liquida. Tentukan:
a) R minimum
b) Bila R operasi = 1,5 x Rminimum, berapa jumlah plate idealnya c) Kebutuhan steam, lb/jam
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Dari grafik diperoleh:
405
,
0
1
R
x
m D 405
,
0
1
R
0,8
m R
m= 0,975
R = 1,5 x R
m= 1,4625
Intercept =
325
,
0
1
4625
,
1
0,8
1
R
x
D Material balance:
F+S=B+D ………(1)
S B B.x X B
q
1
F
V
V
S
…………(2)
……(3)
V=(R+1)D
S=(R+1)D + F(q – 1)
V = V + (1-q)F0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Feed Ganda
Neraca massa: F + G = B + D
F xF + G xG = B xB + D xD
Terdapat tiga daerah: 1. Enriching (rectifying) 2. Intermediate 3. Exhausting (stripping) D, xD F, xF Daerah intermediate:
Pada keadaan tertentu diperlukan pengumpanan pada kolom rektifikasi pada beberapa tempat G, xG p-1 p B, xB B V F L B p F 1 p Fx V y B x x L
V
x
B
x
F
x
V
L
y
p p1 F BFeed Ganda
D, xD F, xF Daerah intermediate: G, xG p-1 p B, xB B V F L B p F 1 p F x V y B x x L V
x
B
x
F
x
V
L
y
p p1 F B L V L V G q F q L L F G
1 q F 1 q G V V F G G q L L G
1 q
G V V G F q L L F
1 q
F V V F L V Daerah intermediateFeed Ganda (Lanjutan)
xB xG xD
qG Hubungan antar ketiga bagian:
G q F q L L F G
1 q F 1 q G V V F G G q L L G
1 q
G V V G F q L L F
1 q
F V V F xF qF 1 R xD x ySoal
Sebuah menara distilasi direncanakan untuk memisahkan campuran CS2
-CCl4 pada tekanan 1 atm.
Feed berasal dari dua tempat yaitu:
Feed 1 dengan rate 60 kg mol/jam mengandung 30% mol CS2
Feed 2 dengan rate 40 kg mol/jam mengandung 80% mol CS2
Produk atas dengan kadar 96% mol CS2 dikeluarkan dari total kondensor,
sedangkan produk bawah dengan kadar 2% mol CS2 diambil langsung dari
plate terbawah.
Feed 1 berupa liquida jenuh sedangkan feed 2 berupa uap jenuh. R operasi = 1,5 dan efisiensi 60%. Hitung:
a) Rate D dan B dalam kg/jam b) N ideal dan N actual
c) % recovery
Data kesetimbangan CS
2
–
CCl
4
dalam mol
fraksi
x
y
0
0
0.0296
0.0823
0.0615
0.1555
0.1106
0.266
0.1435
0.3325
0.2585
0.495
x
y
0.3908
0.634
0.5318
0.747
0.663
0.829
0.7574
0.878
0.8604
0.932
1
1
Dari soal diketahui:
F1 = 60 kmol/jam; xF1=0,3 (fraksi mol); liquid jenuh qF1 = 1,0 F2 = 40 kmol/jam; xF2=0,8 (fraksi mol); uap jenuh qF2 = 0 xD = 0,96 (fraksi mol)
xB = 0,02 (fraksi mol)
Total kondensor dan total reboiler
F1 F2
B
D
Neraca massa total: F1 + F2 = B + D
60 + 40 = B + D (1)
F1 xF1 + F2 xF2 = B xB + D xD
(60)(0,3)+(40)(0,8) = 0,02 B + 0,96 D (2)
Dari pers. (1) dan (2) diperoleh B =
Menentukan garis operasi enriching:
Intercept garis operasi enriching dengan sumbu y: Menentukan garis operasi stripping:
Dimana L = R x D = V=(R+1) D =
Slope garis operasi stripping: % recovery = 384 , 0 1 5 , 1 0,96 1 R xD 2 F 1 F F q F q L L 2 1
qF F1 qF F2 V V 2 1 1 156
,
1
5
,
87
5
,
136
V L 100% x F x F x D 2 1 2 F F 1 D 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 F1 F2 D B q1 q2 Slope stripping = 1,56 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Side stream
Neraca massa: F = B + D + S F xF = B xB + D xD+ S xS D, xD F, xF Daerah intermediate:Tambahan produk selain produk utama dari puncak kolom disebut sidestream. Digunakan pada industri yang mengharapkan beberapa macam produk dengan beberapa macam kadar, mis. Industri petroleum dan industri etanol
S, xS B, xB D S L V D S 1 p p Lx Sx D x y V
V
x
D
x
S
x
V
L
y
p p1 S D p-1 p
1 q
S V V S dimana S q L L SSlope garis operasi intermediate=
V L
Side Stream (Lanjutan)
xB xS xD qS xF qF 1 R xD x ySide stream tergantung
keperluan, misal dalam hal ini berupa campuran liquid-uap
dengan perbandingan qS
Soal
Suatu campuran etanol-air dengan kadar 16% mol etanol difraksinasi secara kontinyu dalam sebuah fraksinator. Ada 3 macam produk dari kolom ini:
Feed masuk dengan rate 200 lbmol/jam dalam keadaan liquid jenuh, menara dilengkapi dengan total kondensor dan partial reboiler. Bila
Roperasi = 2,0 tentukan jumlah plate ideal dan plate actual bila efisiensi total 40%
Produk atas (distilat) dengan kadar 77% mol etanol
Produk bawah dengan kadar 2% mol etanol
Produk lain (side stream) yang menyerap 25% dari etanol yang
masuk kolom sehingga kadarnya 50% mol etanol, dimana side stream dalam keadaan liquid jenuh
Neraca Massa Total: F = B + D + S
0.25 F xF = S xS
S = (0.25) (200) (0.16) /0.5 = 16 lbmol/jam
Necara massa komponen:
F xF = B xB + D xD + S xS 200 (0.16) = 0.02 B + 0.77 D + (0.5) (16) 200 = B + D + 16 Didapat B = 156,91 lbmol/jam D = 27,09 lbmol/jam Data soal:
• F=200 lbmol/jam, liquida jenuh
xF=0,16 mol fraksi; qF=1,0
• Side stream = S, liquida jenuh
xS=0,50 mol fraksi; qS=1,0 • Distilat: xF=0,77 mol • Bottom: xB=0,02 mol Slope garis q: Harga q = 1 Slope = - q/(1-q) = ~
Penentuan garis operasi bagian bawah:
= (2 x 27,09) + (200 x 1) – (16 x 1) = 238,18 lbmol/jam S q F q L L F S
1 q F 1 q S V V F S S q F q L L F S Dimana L=R x D (fase liquid) (fase uap)
1 q F 1 q S V V F S L = (2+1) x 27,09 – 200 (1 – 1) + 16 (1 – 1) = 81,27 lbmol/jam 93 , 2 27 , 81 18 , 238 V L S lope g aris
operas i s tripping
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 R 1 2 3 4 5 6 7 8 9
METODE PONCHON-SAVARIT
Metode yang memperhitungkan neraca enthalpi dalam sebuah
kolom distilasi
Diperlukan grafik enthalpy-konsentrasi
Data Enthalpy-Konsentrasi
Enthalpy liquid jenuh
Enthalpy uap jenuh
Dimana x, y = fraksi massa atau fraksi mol komponen T = titik didih larutan pada konsentrasi tersebut, K
To = suhu reference, K
Cp = panas jenis larutan murni, kJ/kg K atau kJ/kmol K
DH
S = panas pelarutan, kJ/kg atau kJ/kmol
= panas penguapan komponen,kJ/kg atau kJ/kmol
o
A
pB o
S pA A C T T 1 x C T T H x h D
o A
A pB o B pA A C T T λ 1 y C T T λ y H Va ya Heat out, -qC Reflux La xa Overhead productD, x D Ln xn Vyn+1n+1 F xF Lm xm Vym+1m+1 Vb yb Lb xb Bottom product n m m+1 Heat in, qr
Net Flow massa
Bagian Rectifying D a n n1 a V L V L D L V a a D V La a D D Bagian Stripping D b m m1 b
V
L
V
L
B V L b b B D Overall F=D+B F D DPenentuan jumlah plate
Di dalam diagram enthalpi-konsentrasi, feed terletak dalam satu garis lurus
Penentuan jumlah plate
Net Flow Enthalpi Bagian Rectifying a a a ah V H L h D D
c
D a a a aH
L
h
D
h
q
V
h q /D
D h L H Va a a a D c
D c
a a a aH L h D h Q V D / q Qc c dimana=Panas yang dilepas di kondensor
per unit massa distilat
Va ya Heat out, -qC Reflux La xa Overhead productD, x D Ln xn Vyn+1n+1 F xF Lm xm Vym+1m+1 Vb yb Lb xb Bottom product n m m+1 Heat in, qr
C D C D Q h Q h D h D D Dh = net flow panas/net flow massa
D a a a ax V y Dx L x D D Neraca komponen D D x Dx x D D
Letak titik dapat ditetapkan pada diagram enthalpi-konsentrasi bila jumlah dan konsentrasi distilat serta beban
lanjutan
Hubungan dengan Reflux Ratio a a a a h H H h R D L D hD R
Ha ha
Ha Bagian stripping R B Q h hD B x xD B b Δ b b h H h h B V Aliran net flow massa / enthalpi positif (+) bila arahnya ke bawah
Bagian rectifying: ke atas karena harganya negatif ( - D) Bagian stripping: ke bawah, harganya positif (B)
Langkah-langkah penentuan plate ideal
1.
Siapkan diagram entalphi konsentrasi dan diagram kesetimbangan
pada tekanan yang diinginkan.
2.
Letakkan titik F pada titik (xF, hF)
3.
Letakkan titik B pada liquida jenuh kadar xB (entalphi hB)
4.
Letakkan titik D pada garis liquida jenuh dengan kadar xD (entalphi hD)
dan titik ini sama dengan titik refluks (xa, hD)
5.
Letakkan titik dengan koordinat (x
yaitu terletak pada garis vertikal melalui
xD (=X dan bila total kondensor = xa)
perhatikan bahwa QC negatif sehingga
h selalu positif
Bila diketahui kondisi proses distilasi pada sebuah fraksinator sbb.
Feed masuk dengan rate F kg/j dengan kadar xF dan spesifik panas hF kJ/kg menghasilkan produk atas dengan kadar xD dan produk bawah xW. Beban total kondensor –qC. Distilat dan reflux diambil pada titik liquida jenuhnya.
C D C D Q h Q h D h D D
Ha ha
Ha R hD Langkah-langkah penentuan plate ideal
6. Karena , maka titik terletak pada perpanjangan garis lurus
Titik adalah perpotongan antara garis vertikal ke bawah melalui xB dengan
perpanjangan garis
7. Bila dipergunakan total kondensor, maka ya (selanjutnya disebut y1) =xa
(selanjutnya disebut x0)=xD, maka titik V1(y1,H1) adalah perpotongan garis
vertikal dengan garis uap jenuh.
8. Selanjutnya tentukan titik (x1,h1) dengan bantuan garis kesetimbangan,
dengan cara:
Dari titik (y1, H1) tarik garis lurus ke bawah memotong diagonal kurva kesetimbangan, lalu tarik mendatar hingga hingga memotong kurva
kesetimbangan, dari titik ini tarik kembali garis lurus ke atas yang memotong garis liquida jenuh pada titik (L1,a1). Garis putus yang menghubungkan titik V1 (v1, H1) dan titik L1(x1,h1) merupakan garis yang menyatakan 1 plate ideal (yaitu “tie-line)
9. Selanjutnya dari titik L1 ditarik garis lurus menuju titik memotong garis uap
jenuh dititik V2 (y2, H2)
10. Dengan cara yang sama dengan langkah 8 tentukan titik L2 dan seterusnya
hingga diperoleh titik Li yang letaknya di sebelah kiri titik F
F D D D DF F D D D D
11. Untuk menentukan titik Vi+1 (yi+1, Hi+1) ditarik garis lurus dari Li ke titik yang perpanjangannya memotong garis uap jenuh di titik Vi+1
12. Dengan cara yang sama titik Li+1 dapat ditentukan dari tie-line nya dst hingga diperoleh titik LN (xN, hN) yang letaknya tepat pada titik B (xB, hB) atau
melebihi.
13. Jumlah plate ideal sama dengan jumlah tie-line yang diperoleh. 14. Feed plate dinyatakan oleh tie-line yang memotong garis overall.
D
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 y x 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 -3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 E n th a lp y (k J /k g ) Soal Geankoplis 11.6-1 QC QR V1 L1 V2 L2 V3 L3 V4 L4 R
xB xD y D D D h D h D D C Lo V1 1 L1 H h R N B LN VN V2 Partial Condenser V1, y1 L1 L, x0 D, xD y0=yD 0 1 1 0 L V V D L R D B, xB , yB xN Partial Reboiler V
xB xD y m D m D D H h F B
REFLUX RATIO MINIMUM
hF
xF
Untuk kurva kesetimbangan normal,
Rmin dicari dengan trial and error tie-line
yangmelalui titik feed (F)
D 1 1 min 0 min h H H h D L R min
DSoal 11.6-3 Geankoplis
Neraca massa total: F = D + B
Neraca massa komponen: F xF = D xD + B xB
a)
b) Untuk mencari reflux ratio minimum dipergunakan grafik
enthalpi-konsentrasi. Di “trial” agar diperoleh sebuah tie -line (dengan bantuan kurva kesetimbangan) yang melewati titik feed (F). Bila tie line telah diperoleh, maka titik potong garis perpanjangannya dengan garis tegak
lurus melalui xD adalah titik D
min. D 1 1 min h H H h R min D c) Rop = 2 x Rmin hD R op
H1 hD
H1 d) Beban kondensor: qC QC D
HD hD
D Beban reboiler: qR QR B hD hB BxB xD y D H h F B
REFLUX TOTAL
hF xFUntuk reflux total,
Dalam metode Ponchon-Savarit letak
titik-titik dan adalah di tak berhingga
Jumlah plate ideal minimum
D D
Open Steam
Neraca enthalpi:
F hF + S HS = B hB + D hD + qc
Bagian enriching tidak berubah Bagian stripping: S B V L 1 m m D S B S x x B x D D D F Dx Fx S B Bx x B F D D D D D F B S S Koordinat S: F + S = S = B - D S F Fx x F S S F SH Fh h F S S S F S
Lever arm rule
D x D, xD F, xF B, xB S V V L L D D Neraca total: F + S = B + D
Soal pada Geankoplis hal 693 no. 11-6.1 tetapi tanpa
menggunakan reboiler. Sebagai gantinya digunakan
steam jenuh 70 kPa (gauge) pada dasar kolom
sedangkan keadaan lain-lainnya tetap (kecuali residu).
(F=453,6 kg/j; x
F=50%berat)
D=260,0 kg/j; x
D=85%berat)
Tentukan
a) Tentukan rate dan kadar produk bawah
b) Tentukan jumlah plate ideal
Hsteam
≈
2700 kJ/kg(sat. vapor, 70 kPa gauge = 171,3 kPa abs) 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 -3500 -3000 -2500 -2000 -1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 E n th a lp y (k J /k g ) 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 1 0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 y B = (0,5 x 453,6 – 0,85 x 260,0) / 0,012 B = 483,33 kg/j Secara analitis S = D + B – F S = 260 + 483,33 – 453,6 = 289,73 kg/j Dengan cara grafis
D x S B 03 , 0 x 0 , 260 6 , 453 0 , 260 85 , 0 6 , 453 5 , 0 x D F x D x F S B x B x B F D D D D karena F + S = B + D maka B – S = F – D
Titik S dan dihubungkan
diperoleh titik potong dengan garis liquida jenuh pada titik B dan
terbaca xB=0,012 D F D D D 1 2 3 4 S F F S S S 5
Feed Ganda
Terdapat 3 daerah: • Enriching (Rectifying) • Intermediate • Exhausting (Stripping) Daerah Intermediate: D, xD F2, xF2 D F V L p p 1 1 D D F x D x F x 1 D F1 1 D D D D B F2 Hubungan lain: B, xB D F q h D h F h F1 D C DB
D
Z
F
F
1 2 D D F Z F1 2 D D 2 F Z D F1, xF1 F1
1 2
Z Z F2 2 F1 1x F x x Z x F F F F2 2 F1 1 Z x F x F x DSoal Feed Ganda
Letakkan titik-titik F, G, B dan D sesuai dengan kadar dan kondisi masing-masing.
Dari diagram enthalpy-konsentrasi diperoleh H1= 550 btu/lb dan hD = 90 btu/lb
Pers. Reflux ratio = 1,5(550 – 90)+550 = 1240 btu/lb
Jadi koordinat titik D = (0,9 ; 1240)
Letak titik z berada pada garis lurus FG dengan absis 0,26
Titik diperoleh yaitu perpotongan perpanjangan garis DZ dengan garis x = x
B
H1 hD
H1 R hD
26 , 0 1000 1500 1000 35 , 0 1500 2 , 0 G F Gx Fx xZ F G DDua macam larutan ethanol-air akan didistilasi dalam sebuah fraksinator hingga
diperoleh produk atas dengan kadar 90% massa ethanol dan produk bawah dengan kadar 5% massa ethanol. Kedua macam feed yang diumpankan adalah
Feed F, 20% (massa) ethanol berupa liquid jenuh sebanyak 1500 lb/jam Feed G, 35% (massa) ethanol dengan specific enthalpy 50 btu/lb, 1000 lb/j
Reflux ratio sebesar 1,5. Kolom dilengkapi dengan partial reboiler. Tentukan jumlah plate ideal dalam kolom ini dan pada plate ke berapa kedua feed tersebut dimasukkan?
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 E n th a lp y (k J /k g ) 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 y x D D D Z G F B D
Side Stream
Terdapat 3 daerah: • Enriching • Intermediate • Exhausting: Daerah Intermediate: D, xD F, xF
D V D S L p p 1 S D x S x D x D S D D D D F B Z Hubungan lain: S, xS B, xB S D q h S h D h D S C D D B D S F D D S Z F D D F S D S F Sx Fx xZ F STitik-titik feed dan sidestream diletakkan pada garis liquida jenuh sesuai dengan kadarnya,
demikian pula untuk produk atas dan produk bawah.
Sesuai dengan “lever -arm rule” maka titik Z yang merupakan titik beda F dan S akan berada pada perpanjangan garis lurus SF dengan absis:
B, D, dan S dapat dicari dengan overall dan komponen material balance, diperoleh D=153,85 lb, S=153,85 lb, B=692,30 lb
Diperoleh xZ = 0,19
R=3=(HD – H1)/(H1 – hD) = (HD – 600)/(600 – 100)
HD = 2100 btu/lb. Koordinat D (0,80; 2100)
Soal Side Stream
1000 lb alkohol 25% (massa) didistilasi menjadi tiga macam produk masing-masing dengan kadar 80%, 60%, dan 5% yang kesemuanya dikeluarkan dari kolom pada suhu liquida jenuhnya. Produk dengan kadar 80% jumlahnya sama dengan produk dengan kadar 60%. Reflux ratio 3. Tentukan jumlah plate ideal yang diperlukan untuk ini bila
dipergunakan sebuah total condensor dan sebuah partial reboiler. Feed masuk pada titik didih. Tentukan pula jumlah produk atas, produk bawah dan sidestream
S F Sx Fx x F S Z
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 E n th a lp y (B tu /l b ) 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 y x D D D Z B F S D 1 2 3
Latihan Soal
Suatu campuran etanol-air dengan kadar 25% mol etanol
difraksinasi secara kontinyu dalam sebuah fraksinator pada tekanan 1 atm. Rate umpan adalah 2000 kmol/j dan 98% dari etanol yang masuk menjadi produk atas (distilat) dan produk samping (side
stream) dimana kadarnya masing-masing 80% dan 60% mol etanol. Sedangkan sisanya 2% keluar sebagai produk bawah. Jumlah
distilat yang dihasilkan sama dengan jumlah side stream. Aliran umpan, produk bawah dan side stream berupa liquid jenuh
sedangkan produk atas berupa uap jenuh yang keluar dari kondensor partial. Bila reflux ratio = 3,2 Tentukan
a) Jumlah produk atas, produk samping dan produk bawah b) Jumlah plate ideal
c) Pada plate ke berapa umpan dimasukkan
d) pada plate berapa produk samping dikeluarkan e) Beban kondensor dan reboiler