• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitoplankton Air Payau dan Laut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fitoplankton Air Payau dan Laut"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang dalam air, dimana Plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang dalam air, dimana kemampuan renangnya sangat terbatas. Plankton merupakan kelompok kemampuan renangnya sangat terbatas. Plankton merupakan kelompok organisme yang hanyut bebas dalam laut dan daya renangnya sangat lemah. organisme yang hanyut bebas dalam laut dan daya renangnya sangat lemah. Kemampuan berenang organisme-organisme planktonik demikian lemah Kemampuan berenang organisme-organisme planktonik demikian lemah sehingga mereka sama sekali dikuasai oleh gerakan air, hal ini berbeda dengan sehingga mereka sama sekali dikuasai oleh gerakan air, hal ini berbeda dengan hewan laut lainnya yang demikian gerakan dan daya renangnya cukup kuat hewan laut lainnya yang demikian gerakan dan daya renangnya cukup kuat untuk melawan arus laut. Namun, plankton adalah organisme terpenting dalam untuk melawan arus laut. Namun, plankton adalah organisme terpenting dalam ekosistem air laut maupun air payau.

ekosistem air laut maupun air payau.

Plankton sebagai organisme yang tidak dapat menyebar melawan Plankton sebagai organisme yang tidak dapat menyebar melawan  pergerakan

 pergerakan massa massa air, air, yang yang meliputi meliputi fitoplankton fitoplankton (plankton (plankton nabati) nabati) dandan zooplankton (plankton hewani). Fitoplankton berperan sebagai produsen zooplankton (plankton hewani). Fitoplankton berperan sebagai produsen  primer

 primer dalam dalam perairan perairan dan dan zooplankton zooplankton berperan berperan sebagai sebagai konsumen konsumen tingkattingkat  pertama.

 pertama. Fitoplankton Fitoplankton tidak tidak hanya hanya ditemukan ditemukan pada pada ekosistem ekosistem perairan perairan tawartawar saja, tetapi fitoplankton dapat ditemukan di perairan air asin (laut) bahkan di saja, tetapi fitoplankton dapat ditemukan di perairan air asin (laut) bahkan di  perairan

 perairan payau. payau. Pada Pada makalah makalah ini ini akan akan dibahas dibahas lebih lebih lanjut lanjut mengenaimengenai sistematika, ciri-ciri, serta sistem reproduksi dari fitoplankton yang hidup di sistematika, ciri-ciri, serta sistem reproduksi dari fitoplankton yang hidup di  perairan air asin dan perairan payau.

 perairan air asin dan perairan payau.

1.2. Rumusan Masalah 1.2. Rumusan Masalah

a.

a. Bagaimana sistematika fitoplankton yang hidup di perairan air asinBagaimana sistematika fitoplankton yang hidup di perairan air asin maupun air payau.

maupun air payau.  b.

 b. Bagaimana ciri-ciri fitoplankton yang hidup di perairan air asin maupunBagaimana ciri-ciri fitoplankton yang hidup di perairan air asin maupun air payau.

(2)

c.

c. Bagaimana sistem reproduksi pada fitoplankton yang hidup di perairan airBagaimana sistem reproduksi pada fitoplankton yang hidup di perairan air asin maupun air payau.

asin maupun air payau.

1.3. Tujuan 1.3. Tujuan

a.

a. Mengetahui sistematika fitoplankton di perairan air asin maupun air payau.Mengetahui sistematika fitoplankton di perairan air asin maupun air payau.  b.

 b. Mengetahui ciri-ciri fitoplankton di perairab air asin maupun air payau.Mengetahui ciri-ciri fitoplankton di perairab air asin maupun air payau. c.

c. Mengetahui persamaan ataupun perbedaan sistem reproduksi fitoplanktonMengetahui persamaan ataupun perbedaan sistem reproduksi fitoplankton yang hidup di perairan air asin maupaun air payau.

yang hidup di perairan air asin maupaun air payau.

1.4. Manfaat 1.4. Manfaat

Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan pembaca mengenai kehidupan fitoplankton, khususnya kehidupan wawasan pembaca mengenai kehidupan fitoplankton, khususnya kehidupan fitoplankton di perairan air asin (laut) dan di perairan payau. Setelah fitoplankton di perairan air asin (laut) dan di perairan payau. Setelah membaca makalah yang kami buat ini, pembaca akan mengetahui perbedaan membaca makalah yang kami buat ini, pembaca akan mengetahui perbedaan dari sistematika, ciri-ciri, dan sistem reproduksi fitoplankton baik yang hidup dari sistematika, ciri-ciri, dan sistem reproduksi fitoplankton baik yang hidup di perairan air asin (laut) maupun di perairan air payau bahkan dengan di perairan air asin (laut) maupun di perairan air payau bahkan dengan  perairan yang lainnya.

(3)

BAB II BAB II

ISI ISI

2.1

2.1 Divisi Divisi PyrrophyPyrrophytata 2.1.1 Habitat

2.1.1 Habitat

Pada umumnya hidup di laut. Beberapa Dinophyceae mengakibatkan Pada umumnya hidup di laut. Beberapa Dinophyceae mengakibatkan keracunan dan kematian pada ikan. Keadaan tersebut disebabkan suatu keracunan dan kematian pada ikan. Keadaan tersebut disebabkan suatu fenomena yang disebut ―

fenomena yang disebut ―red tidered tide‖.‖.  Red  Red tidetide  adalah air yang banyak  adalah air yang banyak mengandung sejumlah Dinophyceae atau organisme lain

mengandung sejumlah Dinophyceae atau organisme lain yang menyebabkanyang menyebabkan warna air menjadi merah. Ledakan populasi atau

warna air menjadi merah. Ledakan populasi atau blooming blooming   fitoplankton  fitoplankton  penyebab

 penyebab red tidered tide, telah dilaporkan terjadi di Indonesia, yaitu di teluk Kao,, telah dilaporkan terjadi di Indonesia, yaitu di teluk Kao,  pada

 pada bulan bulan Maret Maret 1994. 1994. Jenis Jenis penyebab penyebab fenomenafenomena red tidered tide  tersebut adalah  tersebut adalah dari golongan pyrodinium yang cukup berbahaya karena dapat dari golongan pyrodinium yang cukup berbahaya karena dapat mengakibatkan keracunan PSP (

mengakibatkan keracunan PSP ( Paralitic Shelfish  Paralitic Shelfish Poisoning Poisoning ) pada manusia) pada manusia setelah mengkonsumsi biota laut.

setelah mengkonsumsi biota laut.  Red tides

 Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara, beberapa biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara, beberapa  pyrrophyta

 pyrrophyta yang yang mengakibatkanmengakibatkan red tidesred tides  adalah luminescen. jumlah  adalah luminescen. jumlah fitoplankton berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai fitoplankton berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai  jenis

 jenis biota biota laut laut secara secara massal. massal. Pasalnya, Pasalnya, keberadaan keberadaan fitoplanktonfitoplankton mengurangi jumlah oksigen terlarut. Kemungkinan lain, insang- insang ikan mengurangi jumlah oksigen terlarut. Kemungkinan lain, insang- insang ikan  penuh

 penuh dengan dengan fitoplankton. fitoplankton. Akibatnya, Akibatnya, lendir lendir pembersihnya pembersihnya menggumpalmenggumpal karena fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas, padahal, karena fitoplanktonnya berlebih dan ikan pun sulit bernapas, padahal, mereka terus bergerak, Dugaan tersebut diperkuat dengan terjadinya mereka terus bergerak, Dugaan tersebut diperkuat dengan terjadinya  peristiwa

 peristiwa pada pada sore sore hingga hingga malam malam hari. hari. Saat Saat itulah itulah fitoplanktonfitoplankton membutuhkan oksigen sehingga terjadilah perebutan oksigen. Siang hari, membutuhkan oksigen sehingga terjadilah perebutan oksigen. Siang hari, oksigen terlarut justru berlebih karena proses fotosintesis.

(4)

Peristiwa ledakan fitoplankton tidak hanya berakibat negatif. Sisi Peristiwa ledakan fitoplankton tidak hanya berakibat negatif. Sisi  positifnya,

 positifnya, ketersediaan ketersediaan fitoplankton fitoplankton dalam dalam jumlah jumlah banyak banyak pertanda pertanda baikbaik  bagi

 bagi peternakan peternakan kerang, kerang, terutama terutama kerang kerang hijau hijau (Pena (Pena viridis). viridis). Selain Selain itu,itu, ikan-ikan yang berada di Laut senantiasa tercukupi kebutuhan makanannya. ikan-ikan yang berada di Laut senantiasa tercukupi kebutuhan makanannya.  Namun

 Namun di di sisi sisi lain, lain, kelebihan kelebihan fitoplankton fitoplankton mengganggu mengganggu estetika estetika perairanperairan untuk wisata bahari.

untuk wisata bahari.  Red

 Red TideTide  spesies fitoplankton pyrrophyta itu terjadi, menurut Said  spesies fitoplankton pyrrophyta itu terjadi, menurut Said Mustafa disebabkan empat faktor, yaitu:

Mustafa disebabkan empat faktor, yaitu: 1.

1.  pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi 2.

2. Perubahan hidro-meteorologi dalam sekala besarPerubahan hidro-meteorologi dalam sekala besar 3.

3. adanya gejala upwelling yaitu pengangkatan massa air yang kayaadanya gejala upwelling yaitu pengangkatan massa air yang kaya akan unsur hara ke permukaan

akan unsur hara ke permukaan 4.

4. akibat hujan dan masuknya air tawar ke laut dalam jumlah besar.akibat hujan dan masuknya air tawar ke laut dalam jumlah besar.

Perubahan warna air laut terjadi, jika warna merah karena Perubahan warna air laut terjadi, jika warna merah karena dominasinya spesies alga merah (Dinoplagelata) yang mekar dan tumbuh dominasinya spesies alga merah (Dinoplagelata) yang mekar dan tumbuh dari dasar laut melampui batas normalnya.

dari dasar laut melampui batas normalnya. Red tide Red tide kadang-kadang bermula kadang-kadang bermula dari estuaries dan kemudian berkembang ke pesisir pentai. Dampak dari dari estuaries dan kemudian berkembang ke pesisir pentai. Dampak dari redred tide

tide  pada komunitas lautan bergantung pada spesies tersebut Oksigen  pada komunitas lautan bergantung pada spesies tersebut Oksigen mungkin dihabiskan oleh proses respirasi dari dinoflagelata pada saat mungkin dihabiskan oleh proses respirasi dari dinoflagelata pada saat malam dan dengan dekomposisi sel ketika masa perkembangan berakhir. malam dan dengan dekomposisi sel ketika masa perkembangan berakhir. Beberapa efek mungkin akan dihasilkan ketika tumpukan spesies Beberapa efek mungkin akan dihasilkan ketika tumpukan spesies mengandung racun terkumpul.

mengandung racun terkumpul.

Peranan Phyrrophyta lainnya adalah adalah peristiwa bioluminensi, Peranan Phyrrophyta lainnya adalah adalah peristiwa bioluminensi, yang memberikan warna seperti api pada permukaan air laut. Bioluminensi yang memberikan warna seperti api pada permukaan air laut. Bioluminensi adalah emisi cahaya oleh organisme hidup, pada umumnya hanya untuk adalah emisi cahaya oleh organisme hidup, pada umumnya hanya untuk organism yang hidup di air laut, sedangkan untuk organisme air tawar tidak organism yang hidup di air laut, sedangkan untuk organisme air tawar tidak mampu melakukannya. Komponen yang bertanggungjawab terhadap mampu melakukannya. Komponen yang bertanggungjawab terhadap  bioluminensi

 bioluminensi adalah adalah luciferin luciferin yang yang dioksidasi dioksidasi dengan dengan bantuan bantuan enzimenzim luciferase menghasilkan emisi cahaya.

(5)

2.1.2 Klasifikasi 2.1.2 Klasifikasi

Berdasarkan letak flagella dan letak alur, Pyrrophyta dibagi menjadi Berdasarkan letak flagella dan letak alur, Pyrrophyta dibagi menjadi dua kelas yaitu Desmophyceae dan Dinophyceae

dua kelas yaitu Desmophyceae dan Dinophyceae Ciri-Ciri Kelas

Ciri-Ciri Kelas

(a) Kelas Desmophyceae (a) Kelas Desmophyceae

Desmophyceae memiliki ciri sebagai Desmophyceae memiliki ciri sebagai  berikut:

 berikut:

1. Memiliki dua flagella yang 1. Memiliki dua flagella yang terdapat di bagian apical

terdapat di bagian apical

2. Dinding sel tidak dilengkapi alur 2. Dinding sel tidak dilengkapi alur transversal

transversal

3. Dinding sel terbagi secara membujur dalam dua katub tanpa terbagi lagi 3. Dinding sel terbagi secara membujur dalam dua katub tanpa terbagi lagi menjadi lempengan-lempengan.

menjadi lempengan-lempengan.

4. Terbagi dalam 6 marga, 30 spesies dan semuanya termasuk organisme 4. Terbagi dalam 6 marga, 30 spesies dan semuanya termasuk organisme langka yang umumnya hidup di laut. Salah satu marga yang dikenal langka yang umumnya hidup di laut. Salah satu marga yang dikenal dengan baik adalah Exuviaelia yang hidup di laut

dengan baik adalah Exuviaelia yang hidup di laut

(b) Kelas Dinophyceae (b) Kelas Dinophyceae

Dinophyceae memiliki ciri sebagai berikut: Dinophyceae memiliki ciri sebagai berikut:

1. Organism ini memiliki peranan sebagai plankton, baik di air tawar 1. Organism ini memiliki peranan sebagai plankton, baik di air tawar maupun di air laut, meskipun variasi bentuk lebih banyak ditemukan di air maupun di air laut, meskipun variasi bentuk lebih banyak ditemukan di air laut

laut

2. Dinophyceae motil tersusun atas epikon dan hipokon yang tebagi secara 2. Dinophyceae motil tersusun atas epikon dan hipokon yang tebagi secara melintang oleh girdle/ sigulum

(6)

3. Epikon dan hipokon umumnya terbagi menjadi sejumlah lempengan 3. Epikon dan hipokon umumnya terbagi menjadi sejumlah lempengan (teka) dengan jumlah dan susunan karakteristiknya terdapat pada tingkat (teka) dengan jumlah dan susunan karakteristiknya terdapat pada tingkat marga

marga

4. Sulcus letaknya membujur dan tegaklurus terhadap girdle 4. Sulcus letaknya membujur dan tegaklurus terhadap girdle

5. Sebagian besar berbentuk sel tunggal, tetapi ada yang berupa filament 5. Sebagian besar berbentuk sel tunggal, tetapi ada yang berupa filament  bercabang.

 bercabang. Contoh Contoh bersel bersel tunggal tunggal misalnya misalnya Peridinium, Peridinium, Gymnodinium,Gymnodinium, Ceratium. Filament bercabang misalnya Dinothrik

Ceratium. Filament bercabang misalnya Dinothrik

2.1.3 Reproduksi 2.1.3 Reproduksi

Pyrrophyta memiliki beberapa cara perkembangbiakan, yaitu secara: Pyrrophyta memiliki beberapa cara perkembangbiakan, yaitu secara: a) Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki a) Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki  panser,

 panser, maka maka selubung selubung akan akan pecah. pecah. Dapat Dapat juga juga dengan dengan cara cara protoplasprotoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing

mengembara yang kemudian masing  –  –   masing membuat panser lagi.  masing membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang

telanjang  b)

 b) Sexual, Sexual, dalam dalam sel sel terbentuk terbentuk 4 4 isogamet isogamet yang yang masing-masing masing-masing dapatdapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain

mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain

c) Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan c) Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora (contohnya Glenodinium).

aplanospora (contohnya Glenodinium).

Pada Alexandrium sp, cara perkembangbiakannya yaitu: Pada Alexandrium sp, cara perkembangbiakannya yaitu:

(7)

Kista-kista tidur dalam dasar laut, tertimbun oleh sedimen. Jika tak Kista-kista tidur dalam dasar laut, tertimbun oleh sedimen. Jika tak terganggu oleh kekuatan fisik atau alam, mereka dapat berada di dasar laut terganggu oleh kekuatan fisik atau alam, mereka dapat berada di dasar laut dalam kondisi tertidur untuk waktu bertahun-tahun. Jika terdapat kandungan dalam kondisi tertidur untuk waktu bertahun-tahun. Jika terdapat kandungan oksigen dan kondisi memungkinkan, mereka dapat melakukan proses oksigen dan kondisi memungkinkan, mereka dapat melakukan proses  perkecambahan.

 perkecambahan. Jika Jika suhu suhu hangat hangat dan dan banyak banyak cahaya cahaya yang yang merangsangmerangsang  perkecambahan

 perkecambahan ini, ini, kista kista akan akan pecah pecah dan dan mengeluarkan mengeluarkan sel sel yang yang dapatdapat  berenang.

 berenang. Sel Sel ini ini direproduksi direproduksi oleh oleh pembelahan pembelahan sederhana sederhana dalam dalam beberapabeberapa hari pengeraman. Jika kondisi tetap optimal, sel akan terus membelah diri hari pengeraman. Jika kondisi tetap optimal, sel akan terus membelah diri secara berlipat, dari dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan secara berlipat, dari dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya. Setiap satu sel dapat menghasilkan beberapa ratus sel dalam se seterusnya. Setiap satu sel dapat menghasilkan beberapa ratus sel dalam se minggu. Pada saat nutrisi telah habis, pertumbuhan sel berhenti dan minggu. Pada saat nutrisi telah habis, pertumbuhan sel berhenti dan terbentuklah sel-sel gamet. Setiap dua sel gamet yang berbeda bersatu terbentuklah sel-sel gamet. Setiap dua sel gamet yang berbeda bersatu membentuk satu sel baru yang berkembang menjadi sebuah zigot dan membentuk satu sel baru yang berkembang menjadi sebuah zigot dan akhirnya menjadi kista. Kista ini lalu jatuh ke dasar laut dan dapat berbiak akhirnya menjadi kista. Kista ini lalu jatuh ke dasar laut dan dapat berbiak  pada tahun berikutnya.

 pada tahun berikutnya.

2.1.4

2.1.4 Susunan Susunan SelSel

Pada umumnya dinding sel mengandung selulose, hal ini akan Pada umumnya dinding sel mengandung selulose, hal ini akan memberikan struktur karakteristik dari teka. Amfisema adalah nama yang memberikan struktur karakteristik dari teka. Amfisema adalah nama yang digunakan untuk lapisan terluar khusus dari sel Dinophyceae. Semua tipe digunakan untuk lapisan terluar khusus dari sel Dinophyceae. Semua tipe amfisema memiliki membrane plasma yang berkesinambungan dengan amfisema memiliki membrane plasma yang berkesinambungan dengan membrane flagel pada bagian luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori membrane flagel pada bagian luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori dalam amfisema dengan trikosit dalam tiap pori. Gelembung thecal berada dalam amfisema dengan trikosit dalam tiap pori. Gelembung thecal berada  pada

 pada lapisan lapisan bawah bawah sel sel membran. membran. Gelembung Gelembung thecal thecal adalah adalah gelembunggelembung flattened, yang melingkupi piringan yang dari seluosa. Ukuran, jumlah dan flattened, yang melingkupi piringan yang dari seluosa. Ukuran, jumlah dan susunan dari jenis piringan thecal berbeda antara masing-masing susunan dari jenis piringan thecal berbeda antara masing-masing dinoflagelata dan ini merupakan hal yang penting dalam sistem taksonomi. dinoflagelata dan ini merupakan hal yang penting dalam sistem taksonomi.  Nesmokont

 Nesmokont memiliki memiliki dua dua piringan piringan besar, besar, sementara sementara dinokont dinokont menunjukkanmenunjukkan variasi yang, dapat dipertimbangkan. Beberapa dinokont memiliki jumlah variasi yang, dapat dipertimbangkan. Beberapa dinokont memiliki jumlah tertentu, biasanya piringan thecal yang tidak jelas bentuknya, sementara yang tertentu, biasanya piringan thecal yang tidak jelas bentuknya, sementara yang lain adalah piringan besar yang jelas, dan

(8)

Dalam upaya untuk mengidentifikasi pola evolusi, secara psikologis Dalam upaya untuk mengidentifikasi pola evolusi, secara psikologis menggunakan sejumlah piringan thecal, tetapi tidak disetujui apakah pada menggunakan sejumlah piringan thecal, tetapi tidak disetujui apakah pada kondiai primitif memiliki piringan kecil dan pembesaran piring dan reduksi kondiai primitif memiliki piringan kecil dan pembesaran piring dan reduksi dalam jumlah yang dapat terjadi, atau apakah beberapa piringan primitif dan dalam jumlah yang dapat terjadi, atau apakah beberapa piringan primitif dan meningkat jumlahnya dari yang terjadi. Gelembung thecal mungkin meningkat jumlahnya dari yang terjadi. Gelembung thecal mungkin mendasari mikrotubula, sebuah pellicle dari fitnous material dan penambahan mendasari mikrotubula, sebuah pellicle dari fitnous material dan penambahan membran (kadang-kadang dipertimbangkan termasuk sel membran). Juga membran (kadang-kadang dipertimbangkan termasuk sel membran). Juga yang berhubungan dengan theca adalah trichocysts dan getah yang dapat yang berhubungan dengan theca adalah trichocysts dan getah yang dapat menghasilkan gelembung. Trichocysts adalah gelembung yang mengandung menghasilkan gelembung. Trichocysts adalah gelembung yang mengandung  batang

 batang cristalin, cristalin, yang yang mana mana dapat dapat dilepaskan, dilepaskan, dan dan agaknya agaknya sebagai sebagai fungsifungsi  pertahanan.

 pertahanan.

Pirenoid mungkin ada dan mungkin tidak ada. Pigmen klorofil a dan Pirenoid mungkin ada dan mungkin tidak ada. Pigmen klorofil a dan c, peridinin. Cadangan makanan adalah amilum yang terdapat dalam c, peridinin. Cadangan makanan adalah amilum yang terdapat dalam sitoplasma. Alat gerak berupa flagel berjumlah dua, satu melingkar secara sitoplasma. Alat gerak berupa flagel berjumlah dua, satu melingkar secara melintang dan yang lain kea rah posterior. Ada juga flagel yang terletak di melintang dan yang lain kea rah posterior. Ada juga flagel yang terletak di  bagian

 bagian lateral. lateral. Bila Bila flagel flagel yang yang melingkar melingkar bergerak, bergerak, maka maka sel sel akan akan berputarberputar dan bila flagel bagian posterior yang bergerak maka sel akan maju. dan bila flagel bagian posterior yang bergerak maka sel akan maju.  Nukleus

 Nukleus dari dari dinoflagelata dinoflagelata menunjukkkan menunjukkkan sifat sifat yang yang berbeda berbeda dari dari kondisikondisi yang biasa di eukariot. Nukleus dilingkupi dengan pembungkus, sebagaimana yang biasa di eukariot. Nukleus dilingkupi dengan pembungkus, sebagaimana  pada

 pada sel sel eukariot, eukariot, tetapi tetapi didalam didalam mikrograph mikrograph elekron, elekron, kromosom kromosom terlihatterlihat sebagai struktur yang berbentuk batang. Berbeda dengan kondisi yang biasa sebagai struktur yang berbentuk batang. Berbeda dengan kondisi yang biasa  pada nuclei eukariot, kromosom dinoflagelata me

 pada nuclei eukariot, kromosom dinoflagelata mengikat nuclear pembungkus.ngikat nuclear pembungkus.  Nucleus Dinoflagelata mewakili

 Nucleus Dinoflagelata mewakili kondisi primitif kondisi primitif diantara organisme eukaroiddiantara organisme eukaroid dan kadang-kadang disebut dengan mesokaryotic atau dinokarytic untuk dan kadang-kadang disebut dengan mesokaryotic atau dinokarytic untuk membedakan itu dengan kondisi-kondisi eukayotic yang lain

membedakan itu dengan kondisi-kondisi eukayotic yang lain

2.2

2.2 Divisi Divisi ChrysophytaChrysophyta 2.2.1 ciri

2.2.1 ciri

 – 

 – 

 ciri  ciri ChrysophytChrysophytaa

a. Tempat Hidup: Hidup di air tawar, air laut dan t a. Tempat Hidup: Hidup di air tawar, air laut dan t anahanah

(9)

 b. Susunan Tubuh  b. Susunan Tubuh::

- Berbentuk sel tungal, contoh : Botrydiopsis - Berbentuk sel tungal, contoh : Botrydiopsis - Berbentuk Filamen, contoh : Tribonema - Berbentuk Filamen, contoh : Tribonema - Berbentuk Tubular, contoh : Vaucheria - Berbentuk Tubular, contoh : Vaucheria

c. Susunan Sel: Umumnya tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai c. Susunan Sel: Umumnya tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pektin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian dinding sel, terdiri dari pektin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi, seperti Tribonema sp.

yang saling menutupi, seperti Tribonema sp. d. Alat Gerak: Berupa 2 buah flagel yang tidak sa

d. Alat Gerak: Berupa 2 buah flagel yang tidak sa ma panjang. Satu bagian dima panjang. Satu bagian di ujung / apikal, bagian yangnya terletak di anterior.

ujung / apikal, bagian yangnya terletak di anterior. e. Isi Sel :

e. Isi Sel :

-Terdapat inti sel : Berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti -Terdapat inti sel : Berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti -Terdapat plastida berbentuk cakram tanpa pirenoid

-Terdapat plastida berbentuk cakram tanpa pirenoid -Pigmen : Klorofil a dan b, Betakaroten, Xanthofil. -Pigmen : Klorofil a dan b, Betakaroten, Xanthofil. f.

f. Cadangan Cadangan Makanan: Makanan: Berupa Berupa krisolaminarin krisolaminarin (Lutein). (Lutein). PenyimpananPenyimpanan  produk

 produk makanan makanan dari dari chrysophytes chrysophytes adalah adalah minyak minyak atau atau polysaccharidepolysaccharide laminarin.

laminarin. g. Bentuk tubuh: g. Bentuk tubuh:

- uniseluler soliter (misal ochromonas) - uniseluler soliter (misal ochromonas) -berkoloni tidak berflagellum

-berkoloni tidak berflagellum - multiseluler (missal vaucheria). - multiseluler (missal vaucheria).

h. Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan h. Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan

sebagai cadangan minyak bumi dan pectin. sebagai cadangan minyak bumi dan pectin.

i. Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan i. Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan

sebagian lagi bersifat prokariota. sebagian lagi bersifat prokariota.

(10)

 j.

 j. Pada Pada diatom diatom (contohnya (contohnya navicula) navicula) dinding dinding selnya selnya berbentuk berbentuk sepertiseperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca.

atau epiteca.

k. Cadangan makanan pada hrysophyta berupa lemak dan

k. Cadangan makanan pada hrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.karbohidrat.

2.2.2 Habitat 2.2.2 Habitat

Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota yang hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau dengan pembelahan biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau  perkembangbiakan

 perkembangbiakan dilakukan dilakukan dengan dengan pembentukan pembentukan spora. spora. Sedangkan Sedangkan padapada ganggang yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui ganggang yang multiseluler reproduksi seksualnya dilakukan melalui  penyatuan dari jenis

 penyatuan dari jenis gamet. Contoh gamet. Contoh dari ganggang keemasan dari ganggang keemasan atau ganggangatau ganggang  pirang adalah navicula, synura, dan nisho

 pirang adalah navicula, synura, dan nishoous.ous.

Berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan Berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan heterokontous flagellanya maka divisi hrysophyta dibagi menjadi 3 kelas. heterokontous flagellanya maka divisi hrysophyta dibagi menjadi 3 kelas. Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil Dalam chrysophyta, prinsip fotosintesis pigmen biasanya terdiri dari klorofil a dan klorofil c dan karatenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta a dan klorofil c dan karatenoid fukosantin. Pengelompokan chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali tedapat tiga menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali tedapat tiga thylakoids di sekitar periphery kloropla (girdle lamena). Kloroplast dan thylakoids di sekitar periphery kloropla (girdle lamena). Kloroplast dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur : retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur : Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat flagenta yang paling Ribosom terdapat pada permukaan luar CER. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontoun. Sel heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu tinggi yaitu heterokontoun. Sel heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu age licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam age licin dan flagel dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

dua baris.

2.2.3

2.2.3 Klasifikasi Klasifikasi ChrysophytChrysophytaa

Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas yaitu: Chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas yaitu:

(11)

1. Kelas Xanthopyceae 1. Kelas Xanthopyceae 2. Kelas Chrysophyceae 2. Kelas Chrysophyceae

3. Kelas Bacilloryphyceae / Diatomeae 3. Kelas Bacilloryphyceae / Diatomeae Ciri-ciri kelas

Ciri-ciri kelas 1.

1. Kelas XanthophyceaeKelas Xanthophyceae

 Tempat hidup: Di air atau diTempat hidup: Di air atau di

darat darat

 Perkembangbiakan:Perkembangbiakan:

-- Seksual Seksual yaitu yaitu dengandengan oogami artinya terjadi oogami artinya terjadi  peleburan

 peleburan spermatozoidspermatozoid yang dihasilkan anteridium yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dengan ovum yang

dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.

filamen baru.

-- Vegetatif dengan membentuk zoospora.Vegetatif dengan membentuk zoospora.

Xanthophyceae juga lazim dikenal dengan nama alga hijau Xanthophyceae juga lazim dikenal dengan nama alga hijau  –  –  kuning, karena alga ini mempunyai plastid hijau kekuningan, warna ini kuning, karena alga ini mempunyai plastid hijau kekuningan, warna ini disebabkan kelebihan

disebabkan kelebihan Xanthofil. Xanthofil. Salah satSalah satu u contoh dari contoh dari kelas kelas iniini adalah Vaucheria yang berwarna hijau kuning dan menyolok, tumbuh adalah Vaucheria yang berwarna hijau kuning dan menyolok, tumbuh secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan secara umum dan kerap kali ditelaah, dahulunya dikelompokkan  bersama

 bersama  –  –   sama chlorophyta. Bermacam  sama chlorophyta. Bermacam  –  –   macam spesiesnya dapat  macam spesiesnya dapat hidup dalam air atau di darat. Yang hidup di darat dapat ditemui hidup dalam air atau di darat. Yang hidup di darat dapat ditemui tumbuh dalam massa seperti beludru di kolam atau tepi sungai yang tumbuh dalam massa seperti beludru di kolam atau tepi sungai yang lembab, atau dapat hidup sebagai selaput tipis di tanah kebun dan pot lembab, atau dapat hidup sebagai selaput tipis di tanah kebun dan pot  –  –   pot yang ada dalam rumah kaca.

 pot yang ada dalam rumah kaca.

Xanthophyceae memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil Xanthophyceae memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk  benang, bercabang t

 benang, bercabang tapi tidak api tidak bersekat. Filamen bersekat. Filamen mempunyai banyak intimempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan

(12)

oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru. mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.

Reproduksi berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Reproduksi berlangsung dengan cara asexual dan sexual (oogami). Cara yang pertama biasanya dengan pembentukan zoospora, satu demi Cara yang pertama biasanya dengan pembentukan zoospora, satu demi satu dalam sporangium berbentuk gada yang dipisahkan pada ujung satu dalam sporangium berbentuk gada yang dipisahkan pada ujung  –  –  ujung cabang. Zoospora itu multinukleat, permukaanya dilengkapi ujung cabang. Zoospora itu multinukleat, permukaanya dilengkapi dengan amat banyak flagela, yang terdapat berpasang

dengan amat banyak flagela, yang terdapat berpasang –  –  pasangan, maka pasangan, maka zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan zoospora itu dianggap sebagai struktur majemuk yang merupakan sejumlah besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak sejumlah besar zoospora kecil yang berflagela dua dan yang tidak  berhasil

 berhasil memisahkan memisahkan diri. diri. Zoospora Zoospora memisahkan memisahkan diri diri dari dari sporangiumsporangium melalui pori ujung, berenang

melalui pori ujung, berenang  –  –   renang selama beberapa saat, lalu  renang selama beberapa saat, lalu menetap, flagela pun hilang, kemudian berkecambah untuk menjadi menetap, flagela pun hilang, kemudian berkecambah untuk menjadi tumbuhan baru.

tumbuhan baru.

Bilamana bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia Bilamana bereproduksi secara seksual, maka oogonia dan anteridia  biasanya

 biasanya terbentuk terbentuk pada pada filamen filamen yang yang sama, sama, pada pada cabang cabang lateral lateral yangyang sama, atau dapat pula pada cabang yang berdekatan. Oogonia terdapat sama, atau dapat pula pada cabang yang berdekatan. Oogonia terdapat di ujung atau pada percabangan sisi yang dipisahkan oleh dinding dari di ujung atau pada percabangan sisi yang dipisahkan oleh dinding dari filamen utama atau cabang fertil. Satu telur uninukleat besar yang filamen utama atau cabang fertil. Satu telur uninukleat besar yang mengandung plastid dan tetesan minyak terdapat di dalam oogonium. mengandung plastid dan tetesan minyak terdapat di dalam oogonium. Anteridium terdiri dari bagian terminal suatu cabang sisi, biasanya Anteridium terdiri dari bagian terminal suatu cabang sisi, biasanya melengkung dan mengandung sejumlah besar sperma berflagela sangat melengkung dan mengandung sejumlah besar sperma berflagela sangat kecil. Spema keluar melalui pori

kecil. Spema keluar melalui pori  –  –  pori pada anteridium dan memasuki pori pada anteridium dan memasuki oogonium melalui pori. Salah satu spema bersatu dengan inti dalam oogonium melalui pori. Salah satu spema bersatu dengan inti dalam telur. Setelah pembuahan, terjadilah zigot yang membentuk dinding telur. Setelah pembuahan, terjadilah zigot yang membentuk dinding tebal lalu menjalani masa dorman. Sesudah perkecambahan, zigot itu tebal lalu menjalani masa dorman. Sesudah perkecambahan, zigot itu tumbuh langsung menjadi filamen baru.

tumbuh langsung menjadi filamen baru.

2. Kelas Chrysophyceae 2. Kelas Chrysophyceae

(13)

Kelas Chrysophyceae, Kelas Chrysophyceae, sering juga disebut dengan sering juga disebut dengan nama gangang coklat-emas. nama gangang coklat-emas. Seperti halnya gangang hijau Seperti halnya gangang hijau kuning, gangang coklat

kuning, gangang coklat –  –  emas emas sangat beragam dalam bentuk sangat beragam dalam bentuk meskipun sebagian besar meskipun sebagian besar uniseluler dan motil atau berbentuk koloni yang tidak berfilamen. Di uniseluler dan motil atau berbentuk koloni yang tidak berfilamen. Di dalam sel terdapat satu atau beberapa plastid yang besar, selain dari dalam sel terdapat satu atau beberapa plastid yang besar, selain dari klorofil, berisikan pigmen karetinoid tertentu yang berlebihan.

klorofil, berisikan pigmen karetinoid tertentu yang berlebihan.

Secara umum kelas chrysophyceae mempunyai ciri umum yaitu: Secara umum kelas chrysophyceae mempunyai ciri umum yaitu:

 Tempat Hidup : Di air tawar, dan di air laut.Tempat Hidup : Di air tawar, dan di air laut. 

 Susunan Tubuh:Susunan Tubuh:

-Berbentuk sel tunggal, contoh :

-Berbentuk sel tunggal, contoh : Ochromonas, dan ChrysamoebaOchromonas, dan Chrysamoeba -Berbentuk koloni, contoh : Synura dan Dinobryon

-Berbentuk koloni, contoh : Synura dan Dinobryon

 Susunan sel: Umumnya tidak ada dinding sel, maka terdiri dari:Susunan sel: Umumnya tidak ada dinding sel, maka terdiri dari:

Lorika, contoh: Dinobryon, dan Kephryon. Atau bisa juga tersusun Lorika, contoh: Dinobryon, dan Kephryon. Atau bisa juga tersusun dari lempengan silikon, contoh: Sinura dan Mallomonas. Atau bisa dari lempengan silikon, contoh: Sinura dan Mallomonas. Atau bisa  juga tersusun dari cakram kalsium karbonat, contoh : Sy

 juga tersusun dari cakram kalsium karbonat, contoh : Syracospaera.racospaera.

 Alat Gerak : Terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga,Alat Gerak : Terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama tiap marga,

contoh

contoh Synura Synura dan dan Syracosphaera, Syracosphaera, mempunyai mempunyai 2 2 flagel flagel yang samayang sama  panjang.Dinobryon

 panjang.Dinobryon dan Ocromonas, dan Ocromonas, mempunyai mempunyai 2 2 flagel flagel yang yang tidaktidak sama panjangnya.Chrysamoeba, memiliki 1 flagel.

sama panjangnya.Chrysamoeba, memiliki 1 flagel.

 Isi Sel : Berinti tunggal; Plastida, terdiri dari 1 dan 2; Pigmen, berupaIsi Sel : Berinti tunggal; Plastida, terdiri dari 1 dan 2; Pigmen, berupa

klorofil a, b, dan c Betakaroten, Xanthofil, berupa lutein, klorofil a, b, dan c Betakaroten, Xanthofil, berupa lutein, diadinoxanthin, fukoxanthin, dan dinoxanthin.

diadinoxanthin, fukoxanthin, dan dinoxanthin.

 Cadangan Makanan : Cadangan makanan berupa krisolaminarin.Cadangan Makanan : Cadangan makanan berupa krisolaminarin. 

 Perlembangbiakan: Vegetatif dengan membelah secara longitudinalPerlembangbiakan: Vegetatif dengan membelah secara longitudinal

dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu : Koloni memisah dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2 macam, yaitu : Koloni memisah menjadi 2 bagian atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni menjadi 2 bagian atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru. Sporik, dengan membentuk kemudian membentuk koloni yang baru. Sporik, dengan membentuk zoospora (untuk sel

(14)

Statospora yaitu tipe spora paling unik yan diketemukan pada Statospora yaitu tipe spora paling unik yan diketemukan pada Chrysophyta, khususnya pada kelas Chrysophyceae dengan bentuk Chrysophyta, khususnya pada kelas Chrysophyceae dengan bentuk speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2 bagian yang speris dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun atas 2 bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore dan ditutupi oleh saling tumpang tindih, mempunyai lubang atau pore dan ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.

sumbat yang mengandung gelatin.

3. Kelas Bacillariophyceae 3. Kelas Bacillariophyceae

Diatom merupakan fitoplankton Diatom merupakan fitoplankton yang termasuk dalam kelas yang termasuk dalam kelas Bacillaniophyceae. Kelompok mi Bacillaniophyceae. Kelompok mi merupakan komponen fitoplankton merupakan komponen fitoplankton yang paling umum dijumpai di laut. yang paling umum dijumpai di laut. Ia terdapat di mana saja, dan tepi Ia terdapat di mana saja, dan tepi  pantai

 pantai hingga hingga ke ke tengah tengah samudra.samudra. Diperkirakan di dunia ada sekitar 1400

Diperkirakan di dunia ada sekitar 1400 —  — 1800 jenis diatom, tetapi tidak semua1800 jenis diatom, tetapi tidak semua hidup sebagai plankton. Ada juga yang hidup sebagai bentos (di dasar laut), hidup sebagai plankton. Ada juga yang hidup sebagai bentos (di dasar laut), atau yang kehidupan normalnya di dasar laut tetapi oleh gerakan adukan air atau yang kehidupan normalnya di dasar laut tetapi oleh gerakan adukan air dapat membuatnya lepas dan dasar dan terbawa hanyut sebagai plankton dapat membuatnya lepas dan dasar dan terbawa hanyut sebagai plankton (disebut sebagai tikoplankton) (Sachlan, 1982).

(disebut sebagai tikoplankton) (Sachlan, 1982).

Diatom merupakan tumbuhan mikroskopis di laut yang merupakan Diatom merupakan tumbuhan mikroskopis di laut yang merupakan tumpuan hidup (langsung atau tak langsung) bagi sebagian besar biota laut. tumpuan hidup (langsung atau tak langsung) bagi sebagian besar biota laut. Oleh sebab itu, berbagai julukan dibenikan bagi diatom mi, misalnya diatom Oleh sebab itu, berbagai julukan dibenikan bagi diatom mi, misalnya diatom dipandang sebagai pembentuk utama ―marine pasture‖ a

dipandang sebagai pembentuk utama ―marine pasture‖ atau padangtau padang  penggembalaan yang menghidupi jasad hidup lainnya. Atau s

 penggembalaan yang menghidupi jasad hidup lainnya. Atau s ebagai komponenebagai komponen utama ―invisible forest‖ yakni hutan belantara yang tak terlihat, karena utama ―invisible forest‖ yakni hutan belantara yang tak terlihat, karena  banyaknya

 banyaknya bahkan bahkan bisa bisa ribuan ribuan hingga hingga jutaan jutaan individu individu per per liter liter dengandengan keanekaragaman yang tinggi, dan dengan kemampuan fotosintesis tidak kalah keanekaragaman yang tinggi, dan dengan kemampuan fotosintesis tidak kalah dengan hutan di darat (Sachlan, 1982).

(15)

Diatom juga dijuluki sebagai ―jewel of the sea‖ atau permata dan laut, Diatom juga dijuluki sebagai ―jewel of the sea‖ atau permata dan laut, karena selain kehadirannya yang sangat umum, kerangka dinding selnya karena selain kehadirannya yang sangat umum, kerangka dinding selnya mengandung silika, bahan bagaikan kaca, yang kaya dengan berbagai variasi mengandung silika, bahan bagaikan kaca, yang kaya dengan berbagai variasi  bentuk yang menawan d

 bentuk yang menawan dengan simetri yang indah(Sachlan, 1982engan simetri yang indah(Sachlan, 1982).).

Diatom atau kelas Bacillariophyceae ini terbagi atas dua ordo yakni Diatom atau kelas Bacillariophyceae ini terbagi atas dua ordo yakni Centrales (Iebih populer disebut centric diatom) dan Pennales (pennate Centrales (Iebih populer disebut centric diatom) dan Pennales (pennate diatom). Diatom sentrik (centric) bercirikan bentuk sel yang mempunyai diatom). Diatom sentrik (centric) bercirikan bentuk sel yang mempunyai simetri radial atau konsentrik dengan satu titik pusat. Selnya bisa berbentuk simetri radial atau konsentrik dengan satu titik pusat. Selnya bisa berbentuk  bulat,

 bulat, lonjong, lonjong, silindris, silindris, dengan dengan penampang penampang bulat, bulat, segitiga segitiga atau atau segi segi empat.empat. Sebaliknya diatom penat (pennate) mempunyai simetri bilateral, yang Sebaliknya diatom penat (pennate) mempunyai simetri bilateral, yang  bentuknya

 bentuknya umumnya umumnya memanjang, memanjang, atau atau berbentuk berbentuk sigmoid sigmoid seperti seperti huruf‖S‖.huruf‖S‖. Sepanjang median diatom penat ada jalur tengah yang disebut räfe Sepanjang median diatom penat ada jalur tengah yang disebut räfe (raphe) (Sachlan, 1982).

(raphe) (Sachlan, 1982).

Struktur umum sel diatom dapat dijelaskan s

Struktur umum sel diatom dapat dijelaskan secara sederhana dengan modelecara sederhana dengan model dan diatom sentrik. Sel dengan kerangka silikanya disebut frustul (frustule). dan diatom sentrik. Sel dengan kerangka silikanya disebut frustul (frustule). Morfologi furustul terdiri dan dua valva (valve) setangkup, bagaikan cawan Morfologi furustul terdiri dan dua valva (valve) setangkup, bagaikan cawan  petri (petri dish), atau bagaikan kotak obat (

 petri (petri dish), atau bagaikan kotak obat (pill box). Valva bagian alas disebutpill box). Valva bagian alas disebut epiteka (epitheca) yang menutupi sebagian valva bagian bawah yang disebut epiteka (epitheca) yang menutupi sebagian valva bagian bawah yang disebut hipoteka (hypotheca) . Bagian tumpang tindih yang melingkar pinggangnya hipoteka (hypotheca) . Bagian tumpang tindih yang melingkar pinggangnya disebut girdel (girdle). Seluruh permukaan

disebut girdel (girdle). Seluruh permukaan valva boleh dikatakan penuh denganvalva boleh dikatakan penuh dengan  berbagai

 berbagai omamentasi omamentasi yang yang simetris simetris dan dan indah, indah, dan dan poripori –  – pori pori yangyang menghubungkan sitoplasma dalam dengan lingkungan di luarnya. Ciri menghubungkan sitoplasma dalam dengan lingkungan di luarnya. Ciri omamentasi pada valva mi merupakan hal penting untuk identifikasi jenis. Di omamentasi pada valva mi merupakan hal penting untuk identifikasi jenis. Di dalam frustul terdapat sitoplasma yang mengandung inti sel dan vakuola yang dalam frustul terdapat sitoplasma yang mengandung inti sel dan vakuola yang  besar.

 besar. Di Di dalam dalam sitoplassitoplasma terdapat pula kromatofor (chromai’ophore) yangma terdapat pula kromatofor (chromai’ophore) yang umumnya berwarna kuning-cokiat karena adanya pigmen karotenoid (Sachlan, umumnya berwarna kuning-cokiat karena adanya pigmen karotenoid (Sachlan, 1982).

1982).

Dalam kajian diatom di Laut Jawa, dijumpai sedikitnya 127 jenis diatom, Dalam kajian diatom di Laut Jawa, dijumpai sedikitnya 127 jenis diatom, yang terdiri dari 91 jenis diatom sentnik, dan 36 jenis diatom penate. Ini juga yang terdiri dari 91 jenis diatom sentnik, dan 36 jenis diatom penate. Ini juga menunjukkan kecenderungan lebih umumnya dijumpai diatom sentrik daripada menunjukkan kecenderungan lebih umumnya dijumpai diatom sentrik daripada diatom penate (Sachlan, 1982).

(16)

Reproduksi diatom dapat terjadi secara seksual atau aseksual, meskipun Reproduksi diatom dapat terjadi secara seksual atau aseksual, meskipun reproduksi aseksual / vegetatif adalah yang sangat umum. Reproduksi aseksual reproduksi aseksual / vegetatif adalah yang sangat umum. Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sitoplasma dalam frustul

terjadi dengan pembelahan sitoplasma dalam frustul dimana epiteka induk akandimana epiteka induk akan menghasilkan hipoteka yang baru, sedangkan hipoteka yang lama

menghasilkan hipoteka yang baru, sedangkan hipoteka yang lama akan menjadiakan menjadi epiteka yang menghasilkan hipoteka yang baru pula pada anakannya, dan epiteka yang menghasilkan hipoteka yang baru pula pada anakannya, dan seterusnya. Dengan demikian suksesi reproduksi aseksual ini akan seterusnya. Dengan demikian suksesi reproduksi aseksual ini akan menghasilkan ukuran sel yang semakin kecil. Suatu ketika ukurannya menghasilkan ukuran sel yang semakin kecil. Suatu ketika ukurannya mencapai minimum yang selanjutkan akan dikompensasi dengan tumbuhnya mencapai minimum yang selanjutkan akan dikompensasi dengan tumbuhnya auksospora berukuran besar yang akan membelah dan menghasilkan sel baru auksospora berukuran besar yang akan membelah dan menghasilkan sel baru yang kembali berukuran besar.(Sachlan, 1982).

yang kembali berukuran besar.(Sachlan, 1982).

Diatom dapat hidup sebagai individu sel tunggal yang soliter, atau Diatom dapat hidup sebagai individu sel tunggal yang soliter, atau terhubung dengan sel lainnya membentuk koloni bagaikan rantai, dengan terhubung dengan sel lainnya membentuk koloni bagaikan rantai, dengan rangkaian antar selnya bervariasi menurut jenis. Hubungan antar sel ini dapat rangkaian antar selnya bervariasi menurut jenis. Hubungan antar sel ini dapat  berupa

 berupa benang benang tunggal tunggal dari dari mukus mukus seperti seperti pada pada Thalassiosira, Thalassiosira, atau atau dengandengan  benang

 benang banyak banyak seperti seperti pada pada Chaetoceros Chaetoceros dan dan Bacteriastrum. Bacteriastrum. Gelombang Gelombang lautlaut yang kuat dapat membuat rantai yang semula panjang pecah menjadi rantai yang kuat dapat membuat rantai yang semula panjang pecah menjadi rantai yang lebih pendek (Sachlan, 1982).

yang lebih pendek (Sachlan, 1982).

Ukuran diatom cukup beragam, dari yang kecil berukuran sekitar 5 mikron Ukuran diatom cukup beragam, dari yang kecil berukuran sekitar 5 mikron sampa yang relatif besar sampai sekitar 2 mm. Ditylum misalnya dapat sampa yang relatif besar sampai sekitar 2 mm. Ditylum misalnya dapat  berukuran

 berukuran sampai sampai 100-150 100-150 mikron, mikron, sedangkan sedangkan Rhizosolenia Rhizosolenia yang yang berbentukberbentuk  pinsil

 pinsil panjang panjang langsung langsung bisa bisa lebih lebih dari dari 1 1 mm. mm. Coscinodiscus Coscinodiscus yang yang berbentukberbentuk  bundar

 bundar dapat dapat memiliki memiliki diameter diameter lebih lebih dari dari 400 400 mikron. mikron. Termasuk Termasuk berukuranberukuran ekstrim adalah Ethmodiscus yang bisa mencapai 2 mm (Sachlan, 1982).

ekstrim adalah Ethmodiscus yang bisa mencapai 2 mm (Sachlan, 1982).

Distribusi plankton diatom bervariasi secara temporal (bergantung waktu) Distribusi plankton diatom bervariasi secara temporal (bergantung waktu) dan spasial (ruang), yang banyak ditentukan oleh faktor-faktor lingkungannya dan spasial (ruang), yang banyak ditentukan oleh faktor-faktor lingkungannya yang mempengaruhinya. Sebaran horizontal misalnya lebih banyak ditentukan yang mempengaruhinya. Sebaran horizontal misalnya lebih banyak ditentukan oleh faktor suhu, salinitas, dan arus. Diperairan ugahari / temperat yang oleh faktor suhu, salinitas, dan arus. Diperairan ugahari / temperat yang mengalami perubahan musim panas dan musim dinging yang nyata, vatiasi mengalami perubahan musim panas dan musim dinging yang nyata, vatiasi musiman suhu, hara, dan cahaya akan mempengaruhi keberadaan dan suksesi musiman suhu, hara, dan cahaya akan mempengaruhi keberadaan dan suksesi  plankton diatom (Sachlan, 1982)

(17)

2.2.4 Reproduksi 2.2.4 Reproduksi

· Pembentukan Auxospora · Pembentukan Auxospora

Sel induk akan membelah menjadi 2 sel anak, masing

Sel induk akan membelah menjadi 2 sel anak, masing  –  –   masing sel anak  masing sel anak akan membelah menjadi 2 sel anakan, sel anak makin lama makin mengecil. akan membelah menjadi 2 sel anakan, sel anak makin lama makin mengecil. Sel anak anak lama kelamaan menjadi besar membentuk auxospora.

Sel anak anak lama kelamaan menjadi besar membentuk auxospora. · Partogenesis

· Partogenesis

Sel induk tidak membelah hanya intinya saja yang membelah secara Sel induk tidak membelah hanya intinya saja yang membelah secara mitosis, diawali dari mitosis pertama. Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis, diawali dari mitosis pertama. Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis ke dua yang pada akhirnya dinding sel pecah dan inti diselubungi lendir mitosis ke dua yang pada akhirnya dinding sel pecah dan inti diselubungi lendir dan membentuk dinding baru (auxospora).

dan membentuk dinding baru (auxospora). · Pedogami (perkawinan anak)

· Pedogami (perkawinan anak)

Sel dengan satu inti membelah secara meiosis menjadi dua sel anak dan sel Sel dengan satu inti membelah secara meiosis menjadi dua sel anak dan sel anak ini akan menjadi membentuk 4 inti, plasma sel memisah dengan masing anak ini akan menjadi membentuk 4 inti, plasma sel memisah dengan masing  –  –  masing dua inti, dua inti pertama mengalami degenerasi. Dua inti yang kedua masing dua inti, dua inti pertama mengalami degenerasi. Dua inti yang kedua mengadakan penggabungan (perkawinan anak), membentuk auxospora.

mengadakan penggabungan (perkawinan anak), membentuk auxospora. · Konjugasi

· Konjugasi

Dua sel induk berdekatan melakukan senggama, dilanjutkan dengan Dua sel induk berdekatan melakukan senggama, dilanjutkan dengan  plasmogami, dilanjutkan dengan sinapsis dan

 plasmogami, dilanjutkan dengan sinapsis dan diakhiri dengan karyogami.diakhiri dengan karyogami.

Konjugasi anisogami : satu sel dengan satu inti membelah secara meiosis Konjugasi anisogami : satu sel dengan satu inti membelah secara meiosis membentuk menjadi 4 inti. 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bersifat membentuk menjadi 4 inti. 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bersifat fungsional. 2 inti yang fungsional mengadakan pembelahan sel lagi fungsional. 2 inti yang fungsional mengadakan pembelahan sel lagi membentuk 4 inti yang terdiri dari 2 inti besar dan 2 inti kecil. Inti kecil membentuk 4 inti yang terdiri dari 2 inti besar dan 2 inti kecil. Inti kecil  bergabung dengan in

 bergabung dengan inti kecil (auxospora).ti kecil (auxospora).

Konjugasi isogami : pada prinsipnya proses konjugasi isogami sama Konjugasi isogami : pada prinsipnya proses konjugasi isogami sama dengan anisogami.

dengan anisogami. Perbedaanya pada Perbedaanya pada ukuran inti ukuran inti hasil pembelahan hasil pembelahan adalahadalah sama besar.

(18)

· Oogami · Oogami

Oogami dilakukan oleh sel telut (non motil), gamet jantan (motil) yang Oogami dilakukan oleh sel telut (non motil), gamet jantan (motil) yang mendatangi gamet betina (sel telur), mengadakan pembelahan meiosis dan mendatangi gamet betina (sel telur), mengadakan pembelahan meiosis dan membentuk anteridium.

membentuk anteridium. · Autogami

· Autogami

Inti sel membelah secara mitosis menjadi 2 inti, dilanjutkan dengan Inti sel membelah secara mitosis menjadi 2 inti, dilanjutkan dengan  pembelahan meiosis

 pembelahan meiosis membentuk 4 membentuk 4 inti, 2 inti, 2 inti mengalami inti mengalami degenerasi dan degenerasi dan 2 inti2 inti  bergabung membentuk auxospo

(19)

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Fitoplankton yang hidup di air tawar dibagi ke dalam dua filum, yaitu Fitoplankton yang hidup di air tawar dibagi ke dalam dua filum, yaitu Pyrrophyta dan Chrysophyta. Pyrrophyta dibagi menjadi dua kelas yaitu Pyrrophyta dan Chrysophyta. Pyrrophyta dibagi menjadi dua kelas yaitu Desmophyceae dan Dinophyceae. Reproduksi pada Pyrrophyta ada 3 cara, Desmophyceae dan Dinophyceae. Reproduksi pada Pyrrophyta ada 3 cara, yaitu:

yaitu:

a. Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak. Jika sel memiliki a. Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak. Jika sel memiliki

 panser,

 panser, maka maka selubung selubung akan akan pecah. pecah. Dapat Dapat juga juga dengan dengan cara cara protoplasprotoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing-masing membuat panser lagi. mengembara yang kemudian masing-masing membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang.

telanjang.  b.

 b. Seksual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapatSeksual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain.

mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain. c.

c. Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) danSporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora (contohnya Glenodinium).

aplanospora (contohnya Glenodinium).

Susunan sel pada umumnya dinding sel mengandung selulose, hal ini akan Susunan sel pada umumnya dinding sel mengandung selulose, hal ini akan memberikan struktur karakteristik dari teka. Pirenoid mungkin ada dan memberikan struktur karakteristik dari teka. Pirenoid mungkin ada dan mungkin tidak ada. Pigmen klorofil a dan c, peridinin. Cadangan makanan mungkin tidak ada. Pigmen klorofil a dan c, peridinin. Cadangan makanan adalah amilum yang terdapat dalam sitoplasma. Alat gerak berupa flagel adalah amilum yang terdapat dalam sitoplasma. Alat gerak berupa flagel  berjumlah

 berjumlah dua, dua, satu satu melingkar melingkar secara secara melintang melintang dan dan yang yang lain lain kea kea rahrah  posterior.

 posterior. Ada Ada juga juga falgel falgel yang yang terletak terletak di di bagian bagian lateral. lateral. Bila Bila flagel flagel yangyang melingkar bergerak, maka sel akan berputar dan bila flagel bagian posterior melingkar bergerak, maka sel akan berputar dan bila flagel bagian posterior yang bergerak maka sel akan maju.

(20)

Sedangkan pada filum Chrysophyta terdapat tiga kelas yaitu Sedangkan pada filum Chrysophyta terdapat tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacilloryphyceae/Diatomae. Susunan Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacilloryphyceae/Diatomae. Susunan tubuh Chrysophyceae berbentuk tunggal. Susunan Sel: Umumnya tidak tubuh Chrysophyceae berbentuk tunggal. Susunan Sel: Umumnya tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pektin dan mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, terdiri dari pektin dan silikon (SiO3); terdiri dari dua bagian yang saling menutupi. Alat Gerak: silikon (SiO3); terdiri dari dua bagian yang saling menutupi. Alat Gerak: Berupa 2 buah flagel yang tidak sama panjang. Satu bagian di ujung / apikal, Berupa 2 buah flagel yang tidak sama panjang. Satu bagian di ujung / apikal,  bagian yang lainnya terletak di anterior.

 bagian yang lainnya terletak di anterior. Reproduksinya:

Reproduksinya: a.

a. Vegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasiVegetatif, dengan cara pembelahan sel dan fragmentasi  b.

 b. Secara Sporik, dengan cara pembentukan zoospora, Secara Sporik, dengan cara pembentukan zoospora, contoh :contoh : Botrydiopsis, Tribonema

Botrydiopsis, Tribonema c.

c. Dengan pembentukan apianospora, contoh : BotrydiumDengan pembentukan apianospora, contoh : Botrydium d.

d. Secara gametik, dengan oogamet (oogami), contoh : Vaucheria.Secara gametik, dengan oogamet (oogami), contoh : Vaucheria. e.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

SATIGR DI}IAS IGLAUTAN DAN PERIKA}IAIII PROVITISI M,SA TENGGARA TITST,R (04} POK'A ULP'PAI{ITIA PENGADAAN DII{AS KELAUTAil DAN PERIKAT{AN PROVINSI T{TT JL.. SANGKAR MAS

Umumnya dapat hidup bebas di berbagai habitat secara kosmopolitan, dan dapat hidup sebagai bagian dari organisme multiseluler (sebagai parasit). Sel tunggal

Performa sel terbaik pada sel Al-Cu dan sel Zn/Al-Cu didapatkan pada keadaan salinitas elektrolit 5%, jarak antar elektroda 2 cm dan laju elektrolit 0,5 liter/jam

Sel Volta atau Sel Galvan merupakan sel elektrokimia  penemuan Alessandro Giuseppe Volta dan Lugini Galvani yang dapat menyebabkan terjadinya listrik dari suatu reaksi

Alat itu membantu kita untuk melihat secara jelas hewan dan tanaman bersel tunggal, sel-sel individu dari organisme bersel banyak, bakteri, struktur halus dari jaringan organik,

Pertimbangan bahwa perlu dikembangkannya sektor perikanan adalah perbaikan ekosistem daerah pesisir pantai yang banyak hidup biota- biota muara laut dan secara