VALIDASI METODE AANC MENGGUNAKAN GENERATOR NEUTRON
UNTUK PENERAPAN PROGRAM JAMINAN MUTU PENGUJIAN
CUPLIKAN
Sunardi, Samin, Elin Nuraini PTAPB BATAN Yogyakarta email : [email protected]ABSTRAK
VALIDASI METODE AANC MENGGUNAKAN GENERATOR NEUTRON UNTUK PENERAPAN PROGRAM JAMINAN MUTU PENGUJIAN CUPLIKAN. Telah dilakukan validasi metode analisis aktivasi neutron cepat (AANC) menggunakan generator neutron untuk penerapan program jaminan mutu pengujian cuplikan dengan tujuan agar diperoleh hasil uji yang absah atau valid. Penerapan jaminan mutu metoda AANC meliputi verifikasi alat, kalibrasi dan validasi metode yang digunakan. Hasil verifikasi generator neutron menunjukkan pada arus ion 1 mA diperoleh fluks neutron sebesar 5,84 107
n/cm2.detik, sedang hasil validasi metode AANC menunjukkan hasil presisi dalam rentang
2,77 % sampai 7,35 %, nilai akurasi dalam rentang 95,93 % sampai 96,81 %, sedang batas deteksi unsur Al, Fe, Si, N, P, K masingmasing adalah 2,26 ppm, 10,33 ppm, 1,98 ppm, 3,44 ppm, 12,38 ppm, 11,71 ppm Setelah metode AANC tervalidasi kemudian digunakan untuk analisis unsur pada contoh uji sedimen sungai Code. Hasil analisis diperoleh kadar unsur Al antara (1,98 3,75) %, kadar Fe antara (1,081 2,741) %, kadar Si antara (3,091 5,721) %, kadar Mg antara (0,11– 0,931) %. Berdasarkan data hasil penerapan jaminan mutu, maka metode AANC cukup valid digunakan untuk pengujian unsur dalam cuplikan.
Kata kunci: validasi, AANC, generator neutron, jaminan mutu.
ABSTRACT
VALIDATION OF THE FNAA METHOD USING NEUTRON GENERATOR FOR APPLICATION OF THE MATERIAL TEST QUALITY ASSURANCE. Application of quality assurance in the FNAA method using neutron generator for material test has been done. Application of quality assurance in the FNAA consists of verification, calibration, and validation method. The result of neutron generator verification shown at 1 mA ion beam current produce flux neutron 5,84 107 n/cm2.s, while validation method show that precision value about 1,05 % until 2,78 %, accuration value about 95,21 % until 98,68 % and detection limit of Al, Fe, Si, N, P, K are 1,05 ppm, 2,99 ppm, 2,26 ppm, 11,35 ppm, 1,44 ppm, 3,44 ppm, 2,88 ppm, 12,15 ppm. After FNAA method was validated then applied for analysis of element contents in Code’s sediment. The experiment result shown that concentration of Al are (1,98 3,75) %, Fe (1,08 2,74) %, Si (3,09 5,72) %, Mg 0,11– 0,931)%. From the data quality assurance, show that the FNAA method is valid and proper used to apply for element content analysis. Key words: validation, FNAA, neutron generator, quality assurance.
LATAR BELAKANG
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) BATAN mempunyai alat akselerator generator neutron yang telah banyak digunakan dalam analisis unsur maupun aplikasi yang lain dengan metode analisis aktivasi neutron cepat (AANC). Sumber neutron 14,5 MeV dapat diperoleh dari akselerator generator neutron berdasarkan reaksi fusi D+T atau 2H + 3H → 4He + n. Neutron cepat yang dihasilkan
generator neutron dimanfaatkan untuk tujuan analisis unsur dalam bahan
Untuk memenuhi sistem mutu litbang, maka peralatan yang digunakan baik peralatan uji maupun peralatan ukur serta metode pengujian yang digunakan harus terverifikasi, terkalibrasi dan telah divalidasi sesuai program jaminan mutu litbang. Metode pengujian yang digunakan menggunakan metode standar atau metode yang dikembangkan tetapi sudah divalidasi dengan standar yang baku misalnya Standard Reference Material (SRM), dengan demikian sistem mutu litbang harus disiapkan dan diterapkan sesuai pedoman KNAPPP 022002[1,2]. Akselerator generator neutron merupakan satu diantara peralatan utama iptek nuklir modern yang digunakan untuk analisis unsur dalam bahan dengan teknik analisis aktivasi neutron cepat (AANC). Teknik AANC ini mempunyai keunggulan yaitu mampu menganalisis unsur ringan sampai berat, namun akan lebih baik digunakan untuk unsur ringan dan medium. Keunggulan lain adalah merupakan teknik analisis multi unsur, cepat, akurat dan tak merusak cuplikan. Untuk menunjang keperluan penelitian analisis unsur maupun untuk kontrol mutu suatu produk industri dengan metode aktivasi neutron cepat (AANC) diperlukan peralatan yang handal dengan unjuk kerja yang baik sesuai program jaminan mutu yang telah dipersyaratkan, dalam arti mempunyai presisi, akurasi, sensitivitas, serta batas deteksi yang baik
Untuk mendukung kegiatan litbang AANC, maka peralatan harus memenuhi sistem mutu yang berlaku. Pelaksanaan program jaminan mutu litbang AANC sangat ditunjang dengan adanya laboratorium pengujian yang memadai dan dapat dipercaya hasil pengujiannya. Laboratorium yang handal harus memenuhi berbagai kriteria antara lain tenaga kerja yang professional, sarana dan prasarana yang memadai, peralatan laboratorium yang handal, secara berkala dilakukan kalibrasi oleh yang berwenang, memiliki prosedur operasional yang baku, metode analisis yang mutakhir, mempunyai program jaminan mutu litbang AANC.
Penelitian ini bertujuan melaksanakan kegiatan dalam menerapkan jaminan mutu pada metode AANC menggunakan generator neutron untuk analisis cuplikan, dan diaplikasikan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif pada contoh uji sedimen sungai Code. Diharapkan metode AANC menghasilkan laporan hasil pengujian yang dapat
dipercaya secara formal dan hasilnya absah atau valid sesuai jaminan mutu yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya metode AANC adalah analisis unsur menggunakan neutron cepat untuk mengaktivasi suatu bahan/cuplikan, sehingga cuplikan menjadi radioisotop. Setelah cuplikan diaktivasi, maka cuplikan mengandung unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif dan dapat dicacah dengan alat spektrometri gamma.
Sinar γ yang dipancarkan umumnya memiliki energi yang karakteristik untuk setiap unsur/isotop, sehingga dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik spektroskopi gamma. Jumlah cacah kejadian peluruhan selama waktu pencacahan (tc) adalah[3]:
)1
(
)
1(
)
1(
ta td tc Aa
Y
e
e
e
BA
mN
C
λ λ λλ
φσε
−
− −−
−=
dengan φ = fluks neutron, σ = tampang lintang reaksi, λ = tetapan peluruhan ta = waktu yang diperlukan untuk iradiasi, td = waktu tunda (coolling time) tc = waktu yang diperlukan untuk pencacahan, m = massa cuplikan a = kelimpahan relatif isotop cuplikan NA = bilangan Avogadro, BA = berat atom unsur cuplikan Untuk menghitung pengujian pada validasi metode dan menghitung kadar dalam cuplikan digunakan metode relatif atau komparatif, untuk itu diperlukan cuplikan standar yang mengandung unsur yang akan ditentukan, yang jumlah dan komposisi telah diketahui dengan pasti. Cuplikan standar tersebut disiapkan dengan perlakuan yang sama seperti cuplikan yang diselidiki dan diiradiasi bersamasama, sehingga mengalami paparan neutron yang sama besarnya. Dengan jalan membandingkan laju cacah cuplikan dan standar dapat dihitung kadar unsur di dalam cuplikan. Untuk menghitung kadar cuplikan yang diselidiki, dihitung dengan rumus: dengan : W = berat unsur yang diselidiki W standar = berat unsur standar
)
2
(
)
(
)
(
tan tan dar s dar s cuplikanx
W
cps
cps
W
=
Verifikasi alat Verifikasi dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja alat generator neutron yang digunakan untuk uji unsur dengan metode AANC. Verifikasi dilakukan dengan mengatur panel kontrol generator neutron dan mengamati arus ion yang dihasilkan oleh generator neutron. Arus ion ini untuk penghitungan fluks neutron yang dihasilkan oleh generator neutron. Kalibrasi Alat spektrometer gamma perlu dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pencacahan radioisotop. Ada 2 kalibrasi yang dilakukan, yaitu kalibrasi energi dan kalibrasi efisiensi. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja alat yang digunakan dengan menggunakan sumber standar. Kalibrasi energi bertujuan untuk mencari hubungan nomor salur agar sesuai dengan energi, sedang kalibrasi efisiensi bertujuan untuk mencari efisiensi pencacahan dengan alat tersebut Validasi Validasi metode uji bertujuan untuk memperoleh hasil pengujian yang absah/valid yang meliputi akurasi, presisi, sensitivitas dan batas deteksi. Jika diperoleh nilai akurasi, presisi, sensitivitas yang tinggi dan nilai batas deteksi yang rendah, berarti metode uji tersebut valid. Hasil uji dibandingkan dengan data yang tertera dalam data sertifikat.
Presisi menunjukkan kesesuaian antara beberapa pengulangan yang diukur dengan cara yang sama, dinyatakan dalam bentuk nilai relative standard deviation
(RSD)[4] dengan ( )
∑
= − − − = n i n x x s 1 2 1 (3) Nilai akurasi adalah kedekatan sebuah hasil analisis ratarata dengan nilai sebenarnya (true value) atau besarnya penyimpangan data hasil uji dengan harga sesungguhnya. Nilai akurasi dapat dinyatakan : Nilai batas deteksi (mL) dapat dihitung dengan persamaan [5]:%
100
x
x
s
RSD
=
−%
100
x
W
W
Akurasi
ya sesungguhn terukur=
(
)
( ). . 3 10 ). ( 6 10 65 , 4 71 , 2 ) ( ppm s a mg W B g s m L m = µ +(4) dengan: ms = berat unsur dalam cuplikan standar W = berat cuplikan (mg) B = jumlah cacah latar (background) as = jumlah cacah standar
METODOLOGI
Alat dan bahan Peralatan yang digunakan adalah akselerator generator neutron untuk aktivasi cuplikan seperti Gambar 1, PC/AT dan accuspec, perangkat spektrometer gamma dengan detektor HPGe, BIN modul, ampul polietilen, timbangan analitik yang terkalibrasi, stopwatch yang terkalibrasi, pinset. Bahan yang digunakan adalah SRM 2704, cuplikan N, P, K, Si, Fe buatan Merck, dan cuplikan Cu, Cd, Al dari standard activation foil buatan San Carlos, cuplikan sedimen sungai Code, sumber standar Cs137, Co60 dan Eu152 Iradiasi dan Pencacahan cuplikan Cuplikan SRM 2704, cuplikan N, P, K, Si, Fe, Al diiradiasi dengan neutron cepat 14 MeV dari generator neutron J25 yang dimiliki PTAPBBATAN seperti Gambar 1. Proses iradiasi dilakukan selama 30 menit dengan arus deutron 1 mA, tegangan operasi generator neutron sebesar 110 kV. Setelah iradiasi selesai kemudian dilakukan pencacahan dengan alat spektrometer gamma (AccuSpec) menggunakan detektor HPGe1. Sumber tegangan tinggi 5. Lensa kuadrupol 2. Sumber ion 6. Tegangan tinggi lensa kuadrupol 3. Tabung pemercepat 7. Rotating probe 4. Pompa rotari dan pompa difusi 8. Target tritium Gambar 1. Bagan generator neutron
HASIL DAN PEMBAHASAN
Verifikasi alat Untuk menentukan operasi generator neutron pada kondisi optimum maka perlu dilakukan verifikasi terhadap alat tersebut. Parameter operasi generator neutron dan hasil kalibrasi panel kontrol ditampilkan pada Tabel 1, sedang Tabel 2 memperlihatkan hasil verifikasi alat generator neutron pada kondisi arus ion 1 mA. Tabel 1 Parameter operasi generator netron No Skala panel (%) Tegangan Ekstraktor (kV) Tegangan pemfokus (kV) Tegangan masukan gas (V) Tegangan kuadrupol I (kV) II (kV) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0,4 0,85 1,1 2,5 4 6 6,5 7 7,5 2,5 5 7,5 9,5 12 14,5 17 18 20 0,4 0,6 0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,4 2,6 3 5,5 8,5 11,5 14 16 19 21,5 25 3 5,5 8 11 14 16,5 19 22 26 Tabel 2. Verifikasi alat generator neutronNo Parameter operasi Range panel (%) Hasil Kalibrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 Tegangan gas Frekuensi sumber ion Tegangan pemokus Tegangan ekstraktor Tegangan lensa kuadrupol 1 Tegangan.lensa Kuadropol 2 Tegangan pemercepat Tingkat kehampaan 45 – 65 70 80 55 70 50 65 30 40 35 50 1,2 2 volt 135 – 160 MHz 14 17 kV 4 – 6,5 kV 11,5 15 kV 11,5 – 15 kV 100 – 115 kV ≤ 1.105 mbar
Berdasarkan hasil verifikasi alat generator neutron pada Tabel 1 dan Tabel 2, menunjukkan data tegangan pada panel masih layak dan data tegangan pada setiap parameter operasi generator neutron masih layak digunakan, hal ini masih sesuai dengan data spesifikasi alat. Setelah kondisi optimum operasi generator neutron dipenuhi, maka digunakan untuk mengetahui fluks neutron yang dihasilkan oleh alat, dengan mengaktivasi foil Al estándar. Pada penerapan jamu litbang AANC menghasilkan fluks neutron 5,84 107 n/cm2.detik
Kalibrasi energi
Untuk mencari hubungan antara nomor salur dan energi gamma diperlukan suatu kalibrasi energi dengan menggunakan sumber standar yang telah diketahui energinya. Sumber standar yang digunakan adalah Cs137 dan Co60. Kalibrasi yang telah dilakukan diperoleh hubungan nomor salur dengan energi gamma ditampilkan pada Tabel 3 dan grafik kurva kalibrasi ditampilkan pada Gambar 2
Tabel 3. Data kalibrasi energi dengan sumber gamma Cs137 dan Co60
Sumber gamma standar Energi gamma (keV) Nomor salur
Cs137 662 459
Co60 1173
1332
927 1072
Dengan fasilitas software grecal yang tersedia dalam accuspec akan didapatkan nilai
slope = 1,0927 dan nilai offset = 160,37, sehingga diperoleh persamaan regresi linear
dalam kalibrasi energi adalah: Y = 1,0927 X + 160,37 dengan Y = energi gamma
X = nomor salur
Kalibrasi efisiensi
Pelaksanaan progran jaminan mutu metode AANC sangat ditunjang dengan laboratorium pengujian yang memadai dan dapat dipercaya hasil pengujiannya, peralatan laboratorium yang handal, secara berkala dilakukan kalibrasi. Dilakukan kalibrasi efisiensi dengan tujuan untuk mencari efisiensi deteksi dari detektor yang digunakan yaitu dengan membandingkan antara laju cacah yang diterima detektor dengan laju emisi dari sumber radiasi standar. Kalibrasi dilakukan dengan jarak detektor dan sumber radiasi adalah 2,5 cm sesuai optrimasi spektometri gamma. Dengan membadingkan laju cacah yang diperoleh dengan laju emisi pada sumber standar akan diperoleh nilai efisiensi dari detektor. Dalam kalibrasi ini digunakan sumber gamma standar Eu152 dengan aktivitas 10 Ci pada tanggal 8 Februari 1985μ Tabel 4. Data kalibrasi effisiensi deteksi
Energi (keV) Cps Dps Yield Efisiensi (%)
245,2 344,2 413,6 443,6 778,1 963,4 1085,6 1111,9 1407,9 314,5 874,2 70,9 49,4 171,9 14,84 114,4 121,1 146,3 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 12,36.104 0,0738 0,2640 0,0221 0,0308 0,1300 0,1448 0,1014 0,1355 0,2070 0,034 0,027 0,023 0,019 0,011 0,008 0,009 0,007 0,006 Gambar 3. Kurva kalibrasi efisiensi
Berdasarkan hasil kalibrasi energi dengan sumber standar Co60 dan Cs137 seperti pada Tabel 3 dan Gambar 2, menunjukkan linearitas yang baik antara nomor salur dengan energi gamma, sehingga alat spektrometer gamma masih baik dan layak untuk mengukur energi gamma dari radioisotop. Sedangkan kalibrasi efisiensi menggunakan sumber standar Eu152 diperoleh persamaan garis Y = 0,0177 ln(x) + 0,1301.
Penentuan lebar puncak
Prosedur ini dipersiapkan untuk digunakan sebagai pedoman penentuan lebar
puncak pada spektrum energi hasil pencacahan dengan spektrometer gamma
(accuspec), agar diperoleh data luas puncak foto yang benar dan akurat. Untuk penentuan lebar puncak spektrum energi dengan accuspec menggunakan metode Covell[5] seperti pada Gambar 4,. yaitu dengan membuat ROI (Region of Interest) pada puncak spektrum yang diinginkan. Cacah latar dapat diperoleh dengan ratarata 4 kanal pada sisi kiri dan kanan pada puncak tersebut. Gambar 4. Contoh puncak spektrum, Area = Integral – Background a V u a X Integral
∑
= = Background = [(N/2).(B1 + B2)] Dengan : N= v – u +1 ; data kanal dalam ROI u = awal kanal dalam ROIv = akhir kanal dalam ROI
∑
∑
+ − = − + = = v K v a a K a K u u a X B K X B 1)/ 2 1 1 ( )/ ( K = 4 ; jumlah kanal yang disarankan Xu = cacah pada kanal u Xv = cacah pada kanal v Validasi metodeKebenaran dan keabsahan hasil pengujian sangat tergantung pada kebenaran dan ketelitian alat ukur dan alat uji yang memenuhi sistem mutu pada pedoman KNAPPP 02 2002. Tujuan dari validasi metode ini agar hasil uji dari generator neutron dengan metode AANC menghasilkan hasil uji yang absah/valid yang meliputi presisi, akurasi, sensitivitas dan batas deteksi. Hasil uji kuantitatif yang diperoleh dibandingkan dengan data dalam sertifikat. Hasil pengujian validasi terhadap unsur Al, Fe, Si, N, P, K ditampilkan dalam Tabel 5 Tabel 5. Data hasil validasi metode uji AANC dengan generator neutron No Unsu r Data sertifikat SRM (gram) Hasil uji (gram) Akurasi rerata (%) Presisi rerata(%) Batas deteksi (ppm) 1 Al 0,96994 0.93519 0,96212 0,93051 ± 0,05718 0,91614 ± 0,06536 0,92893 ± 0,07815 96,81 2,77 2,26 2 Fe 0,50101 0,60123 0,51165 0,46290 ± 0,01138 0,57976 ± 0,02571 0,48494 ± 0,01893 94,53 7,12 10,33 3 Si 0,61268 0,65830 0,69162 0,60871 ± 0,01821 0,60195 ± 0,02216 0,67083 ± 0,01924 95,93 3,51 1,98 4 N 0,82190 0,81245 0,91544 0,78213 ± 0,06901 0,78021 ± 0,05171 0,88378 ± 0,06142 96,03 7,35 3,44 5 P 0,81886 0,84924 0,79164 0,80422 ± 0,05837 0,80255 ± 0,06139 0,75670 ± 0,05810 96,11 4,72 12,38
6 K 0,99366 1,04286 1,04857 0,95330 ± 0,06173 0,99418 ± 0,07217 1,00755 ± 0,06186 95,78 3,16 11,71 Sebelum digunakan untuk analisis maka metode AANC perlu dilakukan validasi agar informasi unjuk kerja metode AANC dapattidaknya metode itu dipakai dalam menangani masalah pengujian yang dihadapi. Berdasarkan hasil validasi seperti pada Tabel 5 metode AANC untuk pengujian unsur Al, Fe, Si, N, P, K diperoleh rerata akurasi antara 94,53 % sampai 96,81 % dan presisi antara 2,77 % sampai 7,35 %. Dengan kata lain bias hasil uji terhadap nilai sertifikat SRM atau true value menunjukkan diatas 90 % dan nilai presisi lebih kecil 10 %. Acuan[7] menyebutkan bahwa syarat akurasi metode uji dikatakan baik adalah apabila nilai akurasi diatas antara 90 % sampai 110 % dan presisi lebih kecil 10 %, sehingga pengujian unsur dengan metode AANC yang dilakukan, hasilnya cukup valid dan layak digunakan untuk analisis unsur dalam cuplikan
Data perhitungan batas deteksi seperti Tabel 5 menunjukkan bahwa metode AANC dapat digunakan untuk menentukan kadar Al, Fe, Si, N, P, K dengan batas deteksi sebagai berikut 2,26 ppm, 10,33 ppm, 1,98 ppm, 3,44 ppm, 12,38 ppm, 11,71 ppm. Dengan data batas deteksi seperti Tabel 5. menunjukkan bahwa metode AANC dapat sebagai uji contoh dengan konsentrasi terkecil orde ppm yang masih dapat memberikan respon yang secara signifikan dapat dibedakan dari variabilitas pengukuran blangko. Untuk menerapkan jaminan mutu litbang AANC, disamping parameter verifikasi, kalibrasi, validasi seperti di atas juga telah dibuat petunjuk operasional alat, instruksi kerja perawatan, instruksi kerja ketidakpastian pengukuran, rekaman data validasi, rekaman data verifikasi, rekaman data verifikasi.
Dengan metode uji yang tervalidasi kemudian diaplikasikan untuk analisis cuplikan sedimen sungai Code, dengan pengambilan cuplikan dari Ringroad Utara sampai jembatan Ringroad Selatan. Hasil analisis analisis dengan memasukkan faktor ketidakpastian pengukuran yang berasal dari kalibrasi timbangan, ketidakpastian dari masa standar dan contoh uji, ketidakpastian penimbangan, dan ketidakpastian laju cacah ditampilkan pada Tabel 6 dan Gambar 4 Tabel 6. Hasil analisis kuantitatif cuplikan endapan sungai Code No Unsur Kadar cuplikan (%)
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Lokasi 4 Lokasi 5
1 Al27 1,980± 0,06 2,282 ± 0,061
2,11 ± 0,06 2,97 ± 0,08 2,771 ± 0,073
2 Fe56 1,081 ± 0,026 1,281 ± 0,031 1,91 ± 0,05 1,61 ± 0,04 1,75 ± 0,04 3 Si28 3,091 ± 0,014 4,330 ± 0,02 3,71 ± 0,021 4,690 ± 0,019 4,911 ± 0,022 4 Mg24 0,110 ± 0,002 0,270 ± 0,004 0,420 ± 0,007 Hasil analisis kuantitatif (lanjutan) No Unsur Kadar cuplikan (%)
Lokasi 6 Lokasi 7 Lokasi 8 Lokasi 9
1 Al27 2,961 ± 0,078 3,75 ± 0,10 2,290 ± 0,063 3,540 ± 0,095 2 Fe56 2,09 ± 0,050 2,281 ± 0,056 2,741 ± 0,067 2,520 ± 0,061 3 Si28 5,630 ± 0,026 4,721 ± 0,022 4,621 ± 0,021 5,091 ± 0,023
4 Mg24 0,881 ± 0,015 0,711 ± 0,012 0,931 ± 0,016
Distribusi Al-27, Fe-56, S i-28, M g-24
0
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
%
b
e
ra
t
Al-27
Fe-56
S i-28
M g-24
Gambar 4. Kurva distribusi unsur Al, Fe, Si, Mg Keterangan Lokasi 1: Jembatan Ringroad utara Lokasi 2: Jembatan Sarjito Lokasi 3: Jembatan Gondolayu Lokasi 4: Jembatan Tegal panggung Lokasi 5: Jembatan Sayidan Lokasi 6: Jembatan Keparakan Lokasi 7: Jembatan Tungkak Lokasi 8: Jembatan Karangkajen Lokasi 9: Jembatan Ringroad selatan Dari Tabel 6. terlihat bahwa unsur Al27, Fe56, Si28, terdistribusi merata pada semua lokasi sampling 1 sampai lokasi 9, sedang unsur Mg24 tidak terdistribusi merata, tetrapi pada lokasi tertentu tidak terdeteksi unsur Mg24, hal ini dimungkinkan kadar unsur Mg24 pada lokasi tersebut terlalu kecil.KESIMPULAN
Berdasarkan data persyaratan jaminan mutu (verifikasi, kalibrasi, validasi) metode AANC,.maka dapat disimpulkan bahwa metode AANC cukup valid digunakan untuk analisis unsur Al, Fe, Si, N, P, K dalam cuplikan, karena nilai akurasi mendekati 100 % yaitu dalam rentang 95,93 % sampai 96,81 %, dan nilai presisi dalam rentang 2,77 % sampai 7,35 %, (kurang dari 10 %) sesuai yang dipersyaratkan oleh KNAPPP.
Dengan validasi metode AANC diperoleh konfirmasi bahwa metode AANC dapat memenuhi persyaratan tujuan penggunaannya, yaitu melalui unjuk kerja yang bersangkutan dan mendapatkan bukti atau hasil validasi. Batas deteksi alat generator neutron masih baik dalam orde ppm, sehingga alat generator neutron dengan metode AANC dapat digunakan untuk analisis unsur dalam batas terkecil yang bisa menunjukkna respon yang secara signifikan dapat dibedakan dari pengukuran blanko. Batas terkecil yang masih memberikan respon adalah sebagai berikut unsur Al = 2,26 ppm, unsur Fe = 10,33 ppm, unsur Si = 1,98 ppm, unsur N = 3,44 ppm, unsur P = 12,38 ppm, unsur K=11,71 ppm. Aplikasi metode AANC untuk analisis unsur diperoleh kandungan unsur Al, Fe, Si, Mg dalam cuplikan sedimen sungai Code sebagai berikut, unsur Al (1,98 – 3,75 )%, unsur Fe (1,081 – 2,741)%, unsur Si (3,091 – 5,721)%, unsur Mg (0,110 – 0,931)%. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Saudara Suraji dan Saudara Supriyanto yang telah membantu dalam aktivasi cuplikan, semoga amal kebaikan Saudara mendapat imbalan dari Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA
1.
Pedoman KNAPPP 022002, tentang Persyaratan Umum Kompetensi Pranata Penelitian dan Pengembangan2. BSN, Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi, SNI 19170252000.
3.
NARGOLWALLA, SAM..S. et.al, Activation Analysis with Neutron Generators, John Wiley and Sons, New York, 1973.4. SUMARDI, Validasi Metode Analisis, Bahan Kuliah Pelatihan Asesor Laboratorium, Badan Standarisasi Nasional, BSN, Jakarta, Oktober 2001
5.
HIROSHI KAMIOKI, Bahan Kuliah BATANJAERI Joint Training Course onApplication of Nuclear Technique in Industry and Environment Available for the Safety of Nuclear Facility, Pusdiklat Batan, Jakarta, 112 March 2004
6.
IDA RAHMAWATI, Unjuk Kerja Analisis Silika Reaktif dalam Air Tangki Reaktor Kartini Menggunakan Metode Modifikasi Metode Standar U500SiO2 D. Heteropoly BlueMethod, Skropsi S1, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNS, Solo, 2005.
HASIL DISKUSI DAN TANYA JAWAB
Penanya:Ira Ariati ( PT. BANTEK )