• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROYEK TAMAN KETETANGGAAN CASA GRANDE DI BUKIT CIMANGGU CITY, BOGOR KALLA PRIMISTA SAPUTRA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PROYEK TAMAN KETETANGGAAN CASA GRANDE DI BUKIT CIMANGGU CITY, BOGOR KALLA PRIMISTA SAPUTRA A"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DI BUKIT CIMANGGU CITY, BOGOR

KALLA PRIMISTA SAPUTRA

A44050487

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skr ipsi yang berjudul Pelaksanaan Proyek

Taman Ketetanggaan “Casa Grande” di Bukit Cimanggu City, Bogor belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi atau lembaga

manapun untuk tujuan memperoleh gelar akademik tertentu. Sumber informasi

yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

Bogor, 1 Desember 2009

Kalla Primista Saputra A44050487

(3)

Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

(4)

PELAKSANAAN PRO YEK TAMAN KETETANGGAAN

“CASA GRANDE”

DI BUKIT CIMANGGU CITY, BOGOR

KALLA PRIMISTA SAPUTRA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(5)

Nama : Kalla Primista Saputra

NRP : A44050487

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS . NIP. 19561228 198303 1 003

Mengetahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA. NIP. 19480912 197412 2 001

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat ridho, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Pelaksanaan Proyek Taman Ketetanggaan “Casa Grande” di Bukit Cimanggu City, Bogor merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, I nstitut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas semua bimbingan, bantuan, dukungan dan perhatian yang sebesar -besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Aris Munandar, MS. selaku dosen pembimbing akademik dan skripsi yang selalu memberi dukungan dan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA . selaku Kepala Departemen Arsitektur Lanskap IPB yang telah memberikan kemudahan dalam proses perizinan magang

3. Ibu Vera Dian Damayanti, SP. MLA dan Ibu Fitriyah Nurul Hidayati Utami, ST. MT selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Papa dan Mama saya Opan Winarca, SH. dan Linah Sumarlinah, Am.Keb serta Adik saya Bendhari Putri atas doa dan dukungannya.

5. Tri Thesa Ocsavela, Am.Keb atas perhatian, waktu, dan dukungan yang tiada henti.

6. Seluruh Dosen dan Staf Departemen Arsitektur Lanskap.

7. PT. Perdana Gapuraprima, Ibu Yanti, Pak Rudy Atmoko, Ibu Aye, Pak Sarjam, Pak Frans, Mba Dwi atas segala bantuannya, serta selur uh karyawan kantor cabang wilayah Bogor.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 42 atas persahabatan yang sangat berharga dan seluruh waktu yang telah dilalui bersama -sama.

9. Penghuni Wisma Galih, Iyung, Mamat, Udi, Dhofir, Yoga, dan kawan -kawan lainnya atas bantuan dan waktu yang telah dilewati bersama -sama. 10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

(7)

membangun sangat penulis harapkan untuk peningkatan kualitas di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi yang menggunakannya.

Bogor, 1 Desember 2009

(8)

RIWAYAT HIDUP

Kalla Primista Saputra , dilahirkan di Bandung pada tanggal 04 April 1987. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Opan Winarca dan Ibu Sumarlinah.

Penulis menamatkan pendidikan dasarnya pada tahun 1999 di SDN Karang Tengah IV, kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTPN 1 Cibadak hingga tamat pada tahun 2002. Pada Tahun 2005 Penulis menamatkan pendidikan lanjutan atas di SMUN 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Pada tahun 2005, penulis diterima sebagai mahasiswa IPB program mayor-minor melalui jalur Ujian Saringan Masuk IPB (USMI). Pada tahun pertama, penulis mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB). Pada tahun kedua, penulis diterima menjadi mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama masa kuliah penulis aktif dalam kegiatan organisasi, diantaranya kegiatan Himpunan Mahasiswa Sukabumi (HIMASI) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Basket.

(9)

“Casa Grande” di Bukit Cimanggu City, Bogor. Dibimbing oleh ARIS MUNANDAR.

Bukit Cimanggu City merupakan salah satu proyek yang dimiliki oleh PT Perdana Gapuraprima. Kawasan ini memiliki luas total area terbangun 1.295.514 m2atau ± 129 ha yang terdiri dari area perumahan, area komersil, fasilitas umum, fasilitas sosial, prasarana (jalan). Kawasan Bukit Cimanggu City didukung oleh fasilitas-fasilitas publik. Proyek yang menjadi objek penelitian yaitu salah satu proyek pembangunan fasilitas publik. Fasilitas publik ini berfun gsi sebagai area rekreasi dengan mengkomposisikan area terbangun dengan area terbuka hijau. Lokasi proyek ini dinamakan Casa Grande.

Casa Grande merupakan sebuah taman ketetangga an yang memiliki luas area 12.987 m2. Taman ketetanggaan ini bertujuan untuk area rekreasi dan sosialisasi serta sebagai ruang terbuka hijau. Casa Grande memiliki danau seluas 7.360 m2 sebagai tempat resapan air. Perpaduan komposisi area hijau dan area terbangun secara seimbang merupakan konsep dasar yang akan diterapkan di taman ketetanggaan Casa Grande.

Kegiatan magang yang berlangsung selama empat bulan, di PT Perdana Gapuraprima telah dapat memberikan pengalaman kerja secara profesional dan menambah pengetahuan serta wawasan di bidang arsitektur lanskap, khususnya mengenai pelaksanan pekerjaan lanskap hardscape di lapang. Penulis menjadi lebih memahami sistem pengelolaan suatu proyek, proses implementasi proyek dari tahap pelaksanaan administrasi hin gga pelaksanaan pekerjaan fisik. Selain itu, penulis mendapatkan pengetahuan meng enai sistem kerja di lapang dan studio sehingga bisa mengenal berbagai jenis alat , metode dan sumber daya yang digunakan oleh perusahaan dalam pekerjaan proyek Casa Grande.

Secara khusus, melalui kegiatan magang ini mahasiswa dapat me mpelajari proses pekerjaan pada proyek Casa Grande mulai tahap penjadwalan proyek, perencanaan dan perancangan, pengajuan proyek, proses penawaran proyek, penyusunan Surat Perintah Kerja (SPK), pelaksanaan pekerjaan fisik, proses serah terima dan proses pembayaran.

Proyek Casa Grande dikerjakan oleh kontraktor yang ditunjuk secara langsung oleh owner. Owner melakukan pemilihan kontraktor berdasarkan pada track record dan dinilai mampu dalam mengerjakan proyek taman di Casa Grande. Kontraktor yang terlibat pada proyek ini adalah PT Bumi Kharisma Sejahtera selaku kontraktor utama sedangkan PT Ikagriya Darmapersada dan PT Cisangkan selaku subkontraktor.

Pekerjaan konstruksi hardscape yang berlangsung selama kegiatan magang berupa pekerjaan fisik pembuatan gazebo, sitting area dan paving bermotif sedangkan pekerjaan softscape berupa penanaman pohon, semak dan rumput. Penulis mengamati tahapan dari pekerjaan hardscape dan softscape. Disamping itu, diamati pula proses pelaksanaan administrasi proyek dan kegiatan pemeliharaan lanskap di Bukit Cimanggu City.

(10)

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ... ... ... ix DAFTAR GAMBAR ... ... ... x DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... xi PENDAHULUAN ... ... ... 1 Latar Belakang ... ... ... 1 Tujuan Magang ... ... ... 3 Kegunaan Magang ... ... ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... ... ... 4 Lanskap Pemukiman ... ... ... 4 Taman Ketetanggan ... ... ... 5 Proyek... ... ... 5 Pelaksanaan Lanskap ... ... ... 6 Pelaksanaan Administrasi ... ... .. 8

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap ... ... 9

METODOLOGI ... ... ... 10

Lokasi dan Waktu Magang ... ... 10

Metode Magang ... ... ... 10

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG ... ... 12

Kondisi Umum Kawasan Bukit Cimanggu City ... 12

Letak dan Aksesibilitas ... ... 12

Sejarah Perusahaan dan Recana Umum Pembangunan ... 13

Konsep Lanskap Bukit Cimanggu City ... . 14

Sistem Cluster ... ... ... 15

Kondisi Fisik dan Biofisik ... ... 16

Topografi dan Tanah ... ... 16

Iklim... ... ... 16

Hidrologi ... ... ... 17

Vegetasi ... ... ... 18

Satwa... ... ... 19

Divisi Lanskap PT Perdana Gapura Prima ... ... 20

Profil Perusahaan ... ... ... 20

Struktur Organisasi Perusahaan ... ... 22

Lingkup Tugas Divisi Lanskap ... ... 24

HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... ... 25

Tata Guna Lahan ... ... ... 25

Proyek Taman Ketetanggaan Casa Grande ... ... 30

Deskripsi Lokasi Proyek ... ... 30

Kondisi Biofisik Lokasi Proyek ... ... 30

1.Topografi dan Tanah ... ... 30

2.Iklim ... ... ... 31

(11)

Kontrak Harga Satuan ... ... 34

Proses Implementasi Proyek ... ... 35

1.Penjadwalan Proyek ... ... 35

2.Perencanaan dan Perancangan ... ... 37

3.Pengajuan Proyek ... ... 37

4.Proses Penawaran Proyek ... ... 37

5.Surat Perintah Kerja (SPK) ... ... 38

6.Pelaksanaan Pekerjaan Fisik ... ... 38

7.Proses Serah Terima ... ... 40

8.Proses Pembayaran (Payment Certificate/PC) ... 40

Konsep Dasar ... ... ... 41

Pelaksanaan Fisik ... ... ... 42

1. Gazebo... ... ... 43

2. Area Santai (Sitting Area) ... ... 45

3. Paving Bermotif... ... 47

4. Penanaman... ... ... 48

5. Pemeliharaan ... ... 52

Manajemen Pelaksanaan ... ... ... 54

Organisasi Proyek... ... .. 54

Sistem Pengelolaan Pelaksanaan ... ... 57

SIMPULAN DAN SARAN ... ... ... 61

Simpulan ... ... ... 61

Saran ... ... ... ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... ... ... 63

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Data Temperatur dan Curah Hujan ... ... 17

2. Tata Guna Lahan Kawasan Bukit Cimanggu City... .... 27

3. Klasifikasi Tata Guna Lahan Bukit Cimanggu City ... . 27

4. Rincian Klasifikasi Berdasarkan Jalan dan Fasos -Fasum ... 28

5. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Sitting Area ... 39

6. Spesifikasi Tanaman ... ... ... 50

7. Kapasitas Kerja Tenaga Pemeliharaan Taman ... ... 53

8. Bobot Prestasi Pembangunan Sitting Area... ... 58

(13)

Halaman

1. Lokasi Bukit Cimanggu City ... ... ... 10

2. Peta Aksesibilitas Bukit Cimanggu City ... ... 12

3. Vegetasi di Cluster Taman Chrysant dan Cluster Bali ... 19

4. Struktur Organisasi PT Perdana Gapuraprima ... ... 23

5. Luasan Tiap Cluster ... ... ... 29

6. Drainase Terbuka dan Tanggul Kontrol ... ... 31

7. Samanea saman, Bougenville sp, Axonopus compressus dan Canna generalis, Hymenocallis littoralis ... ... 32

8. Gambar Tahap-Tahap Implementasi Proyek ... ... 36

9. Area-area Taman Casa Grande ... ... 42

10. Pekerjaan Pengacian dan Pekerjaan Pengecatan ... ... 45

11. Pengeringan Lantai Beton dan Pemasangan Pagar Balustrade ... 47

12. Pengurugan Pasir dan Pengukuran dan Pemasangan Paving ... 48

13. Penyiapan Median dan Penanaman Pohon ... ... 51

14. Penanaman Groundcover dan Penanaman Rumput ... . 52

15. Penyiraman Rumput, Semak dan Groundcover ... ... 52

16. Hubungan Kerja Pihak-Pihak Pelaksana Proyek ... ... 55

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Jadwal Kegiatan Magang ... ... ... 64

2. Penawaran Harga Kontraktor ... ... .. 65

3. Surat Permohonan Persetujuan Pekerjaan (SP3) ... ... 66

4. Surat Perintah Kerja (SPK) ... ... ... 67

5. Bobot Prestasi Pekerjaan ... ... ... 68

6. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan ... ... 69

7. Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan dan Angsuran ... 70

8. Permohonan Dana Kontraktor ... ... . 71

9. Berita Acara Serah Terima (BAST) ... ... 72

10. Siteplan Casa Grande ... ... ... 73

11. Shopdrawings Gazebo Gambar Denah dan Tampak ... 74

12. Shopdrawings Gazebo Gambar Potongan ... ... 75

13. Shopdrawings Sitting Area Gambar Denah dan Tampak ... 76

14. Shopdrawings Balustrade Sitting Area Gambar Tampak Potongan ... 77

(15)

Latar Belakang

Jumlah penduduk yang semakin pesat di kawas an perkotaan terutama di pusat Kota Bogor, menyebabkan kualitas dan kenyamanan lingkungan menjadi menurun. Pertumbuhan perekonomian mengakibatkan perkembangan suatu kawasan menjadi modern, sehingga kebutuhan terhadap bangunan menjadi bertambah. Kondisi seperti itu menyebabkan perubahan terhadap peruntukan lahan. Pembukaan lahan menjadi area permukiman menyebabkan populasi di area tersebut meningkat. Dampak dari hal itu juga menyebabkan bangunan perkantoran, komersil maupun perumahan menjadi semakin meningkat dibandingkan ruang terbuka hijau. Ketidaknyamanan tersebut mengakibatkan masyarakat lebih selektif untuk memilih tempat tinggal.

Tempat tinggal memang sangat vital bagi kehidupan man usia. Manusia tidak cukup dengan hanya terpenuhi kebutuhan pangan dan sandang saja. Kebutuhan papan juga penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Pada dasarnya tempat tinggal merupakan suatu wadah bagi manusia atau keluarga untuk melangsungkan aktivita s kehidupannya. Peran tempat tinggal bagi kelangsungan hidup manusia bersifat mutlak, karena tempat tinggal bukan sekedar tempat untuk bernaung tetapi juga merupakan tempat untuk melindungi diri dari kondisi alam yang tidak selamanya menguntungkan maupun w adah untuk berkreasi.

Kebutuhan manusia terhadap tempat tinggal mengalami peningkatan akibatnya area terbuka hijau mengalami penurunan. Sehingga dilihat dari segi ekologi hal tersebut sangat tidak menguntun gkan. Dampak dari penurunan ruang terbuka hijau salah satunya dapat menyebabkan kenaikan suhu udara pada iklim setempat (mikro) dan berkurangnya penyimpanan air dalam tanah. Air yang biasanya disimpan di dalam tanah dalam jumlah yang besar tetapi air tidak dapat masuk kedalam pori-pori tanah disebabkan ar ea terbangun atau perkerasan. Secara global hai ini dapat menyebabkan bajir, tanah longsor dan kenaikan tinggi air laut.

(16)

2

Oleh karena itu diperlukan suatu aturan atau batasan dalam merubah suatu lahan menjadi lahan permukiman atau perumahan.

Bukit Cimanggu City (BCC) merupakan suatu kawasan pe rmukiman dengan konsep mengkomposisikan area terbangun dengan area terbuka hijau secara seimbang. Sehingga konsep ekologi menjadi salah satu faktor penting untuk menciptakan ruang yang nyaman, aman dan estetik bagi pen ghuninya. Perumahan Bukit Cimanggu City merupakan salah satu proyek yang dimiliki oleh PT. Perdana Gapuraprima. Perseroan tersebut merupakan perusahaan pengembang yang berkecimpung di bidang housing, apartment dan shoping mall. PT. Perdana Gapuraprima merupakan perusahaan yang sedang berkembang . Banyak terdapat perusahaan pengembang yang lebih maju, kompeten dan berkualitas dibandingkan dengan PT. Perdana Gapuraprima . Oleh karena itu menarik untuk diteliti terkait cara perusahaan yang sedang berkembang dalam mengelola suatu proyek.

Kawasan Bukit Cimanggu City didukung oleh fasilitas-fasilitas publik seperti apartemen, driving range, shopping mall, pusat bisnis, taman lingkungan, dan masih banyak pembangunan dan pengembangan lain di Bukit Cimanggu City, baik residential, fasilitas umum dan sosial, commercial dan high rise project. Proyek-proyek tersebut saat ini ada yang sedang berlangsung proses pembangunannya dan ada juga yang masih dalam tahap perencanaan. Namun dalam jangka waktu yang tidak lama proyek -proyek tersebut akan segera dibangun dan dikenalkan kepada masyarakat.

Proyek yang menjadi objek penelitia n yaitu salah satu proyek pembangunan fasilitas publik. Fasilitas publik ini berfungsi sebagai area rekreasi dengan mengkomposisikan area terbangun denga n area terbuka hijau. Lokasi proyek ini dinamakan Ca sa Grande. Area ini terdapat beberapa atraksi dan fasilitas yang menarik untuk dikaji proses pembangunannya. Proses pembangunan yang dikaji dalam proyek Ca sa Grande meliputi proses administrasi, pelaksana an fisik dan proses gambar kerja dihasilkan. Perusahan yang sedang berkembang memiliki perbedaan dalam mengelola dan melaksanakan suatu proyek sehingga proses pelaksanaan fisik, administrasi dan produksi gambar menarik untuk diteliti. Hal lain yang menarik untuk diperhatikan di dalam kawasan Bukit Cimanggu City adalah proses implementasi proyek dan kegiatan pemeliharan lanskap.

(17)

Tujuan Magang

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini adalah untuk memperluas dan meningkatkan wawasan serta peng alaman keprofesian di bidang arsitektur lanskap dan berperan aktif dalam kegiatan studio dan lapangan. Disamping itu, diharapkan dapat memperoleh pendidikan, pengetahuan, pengalaman kerja praktis dan keterampilan dalam menghadapi suatu proyek.

Secara khusus, tujuan dari kegiatan magang ini adalah :

1. Mempelajari proses pekerjaan proyek lanskap Casa Grande mulai dari pelaksanaan administrasi hingga pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan. 2. Memperluas pengetahuan mengenai siste m kerja di lapang dan di studio. 3. Mengenal berbagai jenis alat, bahan, metode, teknologi dan sumber daya

yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan pembangunan .

4. Mengidentifikasi permasalahan di lapang dan memberi berbagai alternatif pemecahan untuk masalah tersebut.

Kegunaan Magang

Kegiatan magang ini bagi mahasiwa berguna untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam menghadapi kondisi lapangan kerja sesungguhnya sehingga ilmu yang telah didapatkan selama kuliah dapat diterapkan dengan sebaik -baiknya di lingkungan perusahaan. Sedang kan bagi pihak perusahaan, kegiatan magang mahasiswa akan berguna sebagai masukan dalam melakukan pekerjaan lanskap. Disamping itu dapat menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan staf dan manajemen perusahaan serta menjalin kerjasama dan hubungan ya ng baik antara Departemen Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor dengan perusahaan.

(18)

TINJAUAN PUSTAKA

Lanskap Permukiman

Lanskap merupakan bagian dari muka bumi dengan segala jenis sifatnya beserta kehidupan yang terdapat di dalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan, manusia dengan mahluk hidupnya lainnya, sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat menjangkau serta membayangkan (Simonds, 1983). Menurut Eckbo (1964) lanskap adalah keseluruhan elemen fisik secara kompleks di suatu area atau daerah. Lanskap secara fisik merupakan hasil interaksi an tara manusia dengan alam, baik sebagai individu maupun mahluk sosial, sebagai satu kesatuan proses.

Menurut Suparno dan Marlina (2006) berpendapat bahwa pe rmukiman merupakan suatu kesatuan wilayah dimana suatu perumahan berada. Pe rmukiman dapat juga diimplementasikan sebagai suatu tempat bermukim manusia dengan tujuan tertentu. Dalam undang -undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, permukiman mengandung pengertian sebagai bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa ka wasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan. Sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Prasarana lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pe rmukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan merupakan fasilitas penunjang untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Permukiman terbentuk dari kesatuan isi dan wadah. Kesatuan antara manusia sebagai penghuni (isi) dengan lingkungan hunian (wadah) akan membentuk suatu komunitas yang secara bersam aan dapat membentuk suatu permukiman yang mempunyai dimensi yang sangat luas, dimana batas dari permukiman biasanya berupa batasan geografis yang ada di permukaan bumi (Suparno dan Marlina, 2006).

(19)

Taman Ketetanggaan

Bukit Cimanggu City memiliki beberapa je nis taman di setiap cluster maupun jalur jalan. Casa Grande merupakan salah satu fasilitas taman umum yang berada di kawasan Bukit Cimanggu City. Lanskap taman umum ( public parks) yang berada di kawasan Bukit Cimanggu City diterapkan melalui jenis taman ketetanggaan (neighborhood park) dan taman kantung (vest pocket park). Fasilitas yang terdapat pada taman ketetanggaan yaitu jogging track, area bermain anak-anak dan area untuk berkumpul. Luas area pada taman ketetanggaan Casa Grande mencapai 12.987 m2. Tam an ketetanggaan Casa Grande berada di cluster Royal Lakeside. Menurut Arifin HS, et al (2008) bahwa taman ketetanggaan adalah taman umum pada skala Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) dengan fasilitas sederhana sebagai sarana rekreasi, sosialisasi dan o lah raga warga RT/RW setempat.

Proses pembuatan taman ketetanggaan ini dikelola oleh developer/owner Bukit Cimanggu City dan proyek pembuatan taman tersebut diborongkan kepada penyedia jasa (kontraktor) yang ditunjuk langsung oleh owner. Proses pelaksanaan pembuatan taman ketetanggaan dan tahap -tahap implementasi proyek ini merupakan bagian yang akan dikaji dalam penyusunan skripsi.

Proyek

Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk. Karakteristik proyek dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu unik, melibatkan sejumlah sumber daya, dan membutuhkan organisasi. Selanjutnya Ervianto (200 5) menyimpulkan bahwa kegiatan proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari awal kegiatan dan diakhiri dengan akhir kegiatan serta mempunyai jangka waktu yang umumnya terbatas dan suatu rangkaian kegiatan proyek hanya terjadi satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik. Jadi tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.

Kegiatan proyek banyak melibatkan pihak -pihak yang terkait. Sebuah proyek agar terwujud perlu melibatkan banyak orang atau o rganisasi sesuai

(20)

6

dengan kepentingan dan disiplin ilmu, selain waktu dan dana yang cukup besar agar tercapai tujuan proyek.

Beberapa orang atau badan organisasi yang terlibat dan berkepentingan atas terwujudnya proyek tersebut umu mnya terdiri atas : pemilik pekerjaan/proyek (owner), konsultan perencana ( architecture/engineering consultan ), konsultan manajemen konstruksi ( management construction consultant ), konsultan pengawas (supervisi), kontraktor konstruksi ( contractor construction ), pemasok (supplier), badan pemerintah, institusi keuangan, tenaga kerja, dan masyarakat (Ervianto, 2005).

Pada kegiatan proyek di perumahan Bukit Cimanggu City, PT Perdana Gapuraprima sebagai pemilik pekerjaan atau proyek ( owner) memberikan tugas kepada beberapa penyedia bara ng atau jasa (contractor construction ) untuk melaksanakan pembangunan. PT Perdana Gapuraprima menunjuk langsung konsultan perencana dari perusahaan lain untuk menghasilkan gambar kerja atau rencana. Kegiatan pengawasan pada proyek pembangunan Bukit Cimangg u City dilakukan secara sendiri (swakelola) oleh PT Perdana Gapuraprima. Pekerjaan pengawasan proyek dilakukan secara terkoordinasi antara pengawas lapangan (supervisor) PT Perdana Gapuraprima dengan pihak pengawas lapangan (supervisor) perusahaan kontraktor.

Dalam pelaksanaan proyek terutama bagi para penyelenggara proyek atau pelaksana proyek hendaknya dapat melaksanakan tugas secara profesional dalam menyediakan seluruh faktor -faktor produksi atau sumber daya yang diperlukan oleh suatu proyek, untuk mem enuhi maksud dan tujuan proyek secara sukses yaitu dicapainya standar mutu yang disyaratkan, biaya dan waktu yang telah ditetapkan. Proyek dalam pelaksanaannya sering terjadi masalah baik teknis maupun administrasi yang pada akhirnya proyek tidak dapat sel esai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.

Pelaksanaan Lanskap

Perencanaan merupakan tahap dasar dalam proses menciptakan lanskap. Perencanaan tapak adalah seni dan ilmu dalam penatagunaan bagian -bagian lahan. Perencanaan tapak menentuk an bermacam-macam penggunaan secara mendetail

(21)

dengan terlebih dahulu mengadakan pemilihan serta analisis suatu tapak, membuat rencana penggunaan lahan, membuat perancangan secara keseluruhan pada tapak.

Menurut Simonds (1983), proses perencanaan dan peran cangan merupakan proses yang dipakai sebagai dasar dalam merencana dan merancang. Proses ini meliputi enam tahap, yaitu :

1. Tahap commission, pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan persetujuan kontrak dengan klien dalam bentuk tertulis s ebagai dasar pegangan pelaksanaan tugas.

2. Tahap research, pada tahap ini dilakukan pengumpulan berbagai informasi yang didapatkan berupa kegiatan survai, pengumpulan data, wawancara, observasi dan pembuatan dokumentasi.

3. Tahap analysis, pada tahap ini dilaku kan analisis terhadap tapak dengan penentuan kendala maupun potensi.

4. Tahap synthesis, pada tahap ini dilakukan pemecahan kendala dan pemanfaatan potensi kemudian dikemukakan dalam berbagai alternatif rencana pembangunan atau pengembangan tapak dilihat dari estimasi biaya yang memungkinkan.

5. Tahap construction, pada tahap ini dipersiapkan dokumen secara detail meliputi perencanaan, gambar detail, spesifikasi dan perkiraan biaya yang lebih akurat dari tahap sebelumnya untuk kegiatan konstruksi di lapangan. 6. Tahap operation, pada tahap ini dilakukan kegiatan pemeliharaan terhadap

proyek yang telah dikerjakan.

Tahap pelaksanaan pekerjaan lanskap ( construction) merupakan bagian dari pelaksanaan lanskap yang mengaplikasikan dari bagian perencanaan dan perancangan. Tahap ini dilakukan setelah proses perencanaan dan perancangan selesai. Tahap pelaksanaan sangat penting karena kualitas dari keseluruhan proyek tergantung pada keahlian kerja dan pengelolaan.

Tahap pelaksanaan (construction) adalah kegiatan yang harus mel alui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Disamping itu di dalam kegiatan pelaksanaan terdapat suatu rangkaian yang berurutan dan berkaitan. Biasanya rangkaian tersebut dimulai dari

(22)

8

lahirnya suatu gagas an yang muncul dari suatu kebutuhan, pemikiran kemungkinan keterlaksanaanya, keputusan untuk membangun dan pembuatan penjelasan yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan tersebut. Seperti penuangan dalam bentuk rancangan awal, pembuatan rancangan yang leb ih rinci dan pasti, persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih calon pelaksana, kemudian pelaksanaan pembangunan pada lokasi yang telah disediakan, serta pemeliharaan hingga persiapan penggunaan bangunan tersebut. Kegiatan membangu n berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan (Ervianto, 2005).

Pelaksanaan Administrasi

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003, pelaksanaan administrasi merupakan seluruh proses pengadaan barang dan jasa untuk suatu proyek. Kegiatan tersebut meliputi proses pelelangan, pembuatan surat -surat, berita acara, dokumen serta perjanjian kerja atau kontrak. Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan cara pelelangan. Pelelangan ( procurement) diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di antara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak -pihak yang terkait secara taat azaz sehingga terpilih penyedia terbaik. Pemilihan penyedia barang atau jasa pada prinsipnya dilakukan dengan cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung, penunjukan langsung dan swakelola (Ervianto, 2005).

Tahap implementasi proye k merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menciptakan suatu barang atau jasa. Dalam menciptakan suatu bangunan (barang atau jasa) diperlukan penyedia barang atau jasa untuk melaksanakan kegiatan pembangunan. Perjanjian antara pemilik proyek dan penyedia b arang atau jasa diterapkan melalui sistem kontrak antara kedua belah pihak. Berdasarkan Keppres No.80 tahun 2003 pasal 30 paragraf kedua , jenis kontrak berdasarkan bentuk imbalan dibagi menjadi 5, yaitu kontrak lump sum, kontrak harga satuan, kontrak gabungan lump sum dengan harga satuan, kontrak terima jadi (turn key), kontrak

(23)

peresentase. Kontrak atau perjanjian kerja ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK).

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap

Pengelolaan (manajemen) menurut Heizer dan Render (200 4) merupakan suatu cabang ilmu dalam merencana, mengorganisasi, mengatur, mengarahkan dan mengendalikan agar tujuan perusahaan atau organisasi tercapai. Proses manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengaturan karyawan, pengarahan dan pengen dalian. Prinsip utama pengelolaan pekerjaan adalah mengorganisasi pelaksanaan pekerjaan agar selesai dengan sempurna.

Pemeliharaan menurut Carpenter et al (1975) merupakan bagian dari industri lanskap yang menangani dan memelihara kondisi tapak agar selalu tampak seperti yang diharapkan secara estetik dan menyenangkan dengan lingkup tanggung jawab pada manajemen, pengetahuan penanganan tanaman dan elemen lanskap lainnya. Tahap pemeliharaan bertujuan untuk menjamin kesesuaian bangunan (lanskap) yang telah se lesai dengan dokumen kontrak dan kinerja fasilitas sebagaimana mestinya.

Arifin dan Arifin (2005) menjelaskan bahwa pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan disain semula, sedangkan pemeliharaan fisik meliputi pekerjaan untuk tet ap menjaga keindahan, kenyamanan, dan keamanan. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan terhadap elemen keras maupun lunak (tanaman). Pemeliharaan elemen keras atau bangunan taman merupakan pemeliharaan pencegahan yang meliputi pembersihan terhadap lumut dan karat, pengecatan dan penggantian atau perbaikan elemen yang rusak. Sedangkan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan areal taman, penyiangan, penggemburan tanah, penyiraman, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, penyulaman dan pemi ndahan tanaman, pembibitan, serta pemeliharaan peralatan.

(24)

METODOLOGI

Lokasi dan Waktu M agang

Kegiatan magang dilaksanakan di Bukit Cimanggu City, proyek dari PT Perdana Gapuraprima (Gambar 1). PT Perdana Gapuraprima selaku pemilik proyek beralamat di The Bellezza Permata Hijau Jl. Arteri Permata Hijau No.34 Jakarta. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pemborongan bangunan (kontraktor) dengan memborong, melaksanakan, merencanakan serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah -rumah dan gedung-gedung serta real estate termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangun an dan hak atas tanahnya.

Gambar 1. Lokasi Bukit Cimanggu City

Kegiatan magang berlangsung selama empat bulan, yaitu mulai pada bulan Februari 2009 hingga bulan Juni 2009 sedangkan tahap penyusunan skripsi sampai dengan selesai hingga bulan Agustus 200 9. Jadwal kegiatan magang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.

Metode Magang

Proses studi dilaksanakan dengan cara magang, melalui kegiatan observasi di lapangan dan partisipasi aktif di perusahaan sebagai trainee yang berlangsung

(25)

di divisi teknik dan lanskap PT Perdana Gapuraprima. Kegiatan pelaksanaan pekerjaan lanskap perumahan terdiri dari orientasi lapang, survei, dan kegiatan lapang berupa partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di perusahaan, wawancara dan studi pustaka.

Ruang lingkup pekerjaan lanskap yang diikuti dalam kegiatan magang ini secara umum meliputi :

1. Pelaksanaan Administrasi Lanskap

Proses pengelolaan proyek untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan mengenai manajemen yang diterapkan pada perusahaan tempat magang, meliputi kegiatan proyek : penyiapan Surat Penawaran Harga, penyiapan Surat Permohonan Persetujuan Pekerjaan (SP3), penyiapan Surat Perintah Kerja (SPK), penyiapan Berita Acara Serah Terima (BAST) , penyiapan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan dan Angsuran, sampai dengan penyerahan bangunan dari tangan penyedia barang atau jasa (kontraktor) kepada pemilik pekerjaan atau proyek.

2. Pelaksanaan Fisik Lanskap

Proses pelaksanaan fisik secara keseluruhan untuk mendapatkan pengalaman, meliputi : pelaksa naan persiapan lahan, pekerjaaan softscape, pekerjaan hardscape, sampai dengan pemeliharaan lanskap . Dengan mengikuti pelaksanaan ini mahasiswa dapat memperoleh pengalaman mengenai produktivitas dan manajemen operasi maupun keterampilan -keterampilan lapang.

3. Kegiatan Studio

Kegiatan ini meliputi proses perencanaan dan desain untuk mendapatkan pengalaman teknik atau keterampilan studio. Pada proses ini dapat diketahui bagaimana proses gambar kerja atau gambar rencana dihasilkan oleh pemilik proyek.

(26)

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

Kondisi Umum Kawasan Bukit Cimanggu City Letak dan Aksesibilitas

Gambar 2. Peta Aksesibilitas Bukit Cimanggu City

Kawasan Bukit Cimanggu City terletak di Bogor bagian utara tepatnya di Kelurahan Tanah Sareal, Kecam atan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor (Gambar 2). Kawasan ini memiliki luas total 1.295.514 m2atau ± 129 ha yang terdiri dari area perumahan, area komersil, fasilitas umum, fasilitas sosial, prasarana (jalan), serta area yang masih dalam tahap perencanaan.

Bukit Cimanggu City (BCC) dibatasi oleh Jalan Baru atau Jalan Soleh Iskandar di sebelah utara, disebelah selatan berbatasan dengan Jalan Cilebut dan Desa Sukadamai, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kampus Universitas Ibnu Khaldun dan desa Sukada mai dan sebelah timur dengan Desa Mekar Wangi dan Cibadak. Terdapat beberapa akses yang dapat digunakan ke

(27)

BCC, yaitu melalui Jalan Baru atau Jalan Soleh Iskandar di sebelah utara, Jalan Cilebut di sebelah selatan. Kawasan BCC juga dilintasi oleh Bogor Rin g Road yang baru-baru ini telah selesai diperbaiki. Lokasi BCC dapat di akses hanya dengan jarak tempuh ± 10 menit dari exit Sentul km 42 ( Future Development) dan ± 20 menit dari tol Jagorawi. Selain itu, sarana transportasi umum yang mudah dicapai hanya ± 5 menit dari rel kereta api membuat lokasi ini mudah dicapai .

Sejarah Perusahaan dan Recana Umum Pembangunan

Pada tahun 1987 berdiri PT Perdana Gapura Prima (PGP). PGP merupakan salah satu anggota REI Indonesia. Proyek – proyek dari PGP sampai saat ini sudah tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cilegon, dan Solo mulai dari Land house projects, commercial projects, high rise dan mixed use Projects.

PT Perdana Gapura Prima pada mulanya didirikan dengan nama PT Perdana Gapura Mas berdasarkan Akta Notaris Chuf ran Hamal, S.H., No. 99 tanggal 21 Mei 1987. Kemudian nama perusahaan berubah dari PT Perdana Gapura Mas menjadi PT Perdana Gapuraprima berdasarkan Akta Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 33 tanggal 1 Maret 1999. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang -undangan Republik Indonesia No.C-9258 HT.01.04.Th.2000 tanggal 25 April 2000 dan telah didaftarkan dalam Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Timur di bawah agenda Pendaftaran No. 816/BH.09 -04/X/2000 tanggal 26 Oktober 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 2001 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3063.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam bi dang pemborongan bangunan (kontraktor) dengan memborong, melaksanakan, merencanakan serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah-rumah dan gedung-gedung serta real estate termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan dan hak atas tanahnya.

PT Perdana Gapura Prima yang terletak di Jakarta, memiliki perumahan Bukit Cimangu City dan Taman Raya Citayam yang berlokasi di Bogor serta perumahan Metro Cilegon, Taman Raya Cilegon dan Anyer Pallazo berlokasi di Cilegon, Kebagusan City berlokasi di Jakarta. Dalam kegiatan pelaksanaan

(28)

14

usahanya, Perusahaan telah memperoleh ijin lokasi seluas ± 267 ha di Bogor berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor dan persetujuan ijin lokasi seluas ± 292 ha di Cilegon berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Serang.

Dengan komitmen yang tinggi dan selalu ingin menjadi yang terbaik proyek BCC membangun dan mengembangkan produk -produk properti tiada henti untuk mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat . Rencana umum pembangunan kawasa n BCC terdiri dari pembangunan kawasan perumahan yang didukung oleh fasilitas -fasilitas publik. Apartemen, Driving range, Shopping mall, pusat bisnis, taman lingkungan, dan masih banyak pembangunan dan pengembangan lain di Bukit Cimanngu City, baik residen tial, fasilitas umum dan sosial, commercial dan high rise project. Fasilitas-fasilitas tersebut diciptakan berdasarkan kebutuhan penghuni. Semua fasilitas disediakan agar memudahkan penghuni untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, keindahan hingga kesenangan bagi semua unsur penghuni perumahan.

Konsep Lanskap Bukit Cimanggu City

Sesuai dengan slogannya, yaitu Terpadu, Inovatif dan Variatif, pengembang menjadikan konsep lanskap BCC sebagai lanskap yang bervariasi disesuaikan dengan tiap tema perumahan ( cluster). Dalam implementasinya konsep tersebut diwujudkan sebagai suatu kawasan perumahan yang berfungsi sebagai tempat koleksi dan konservasi berbagai jenis tanaman.

Perumahan BCC memiliki bermacam -macam tema cluster, yaitu cluster yang berada di Residential Areas yaitu, Cluster Mediterania, Rafflesia, Royal Lakeside, Tropical Garden, Taman Permata, Taman Chrysant, Taman Bunga, dan Cluster Bali. Sedangkan cluster yang berada di Greenland Residence, yaitu Cluster River Park View, Valley Park View, Hills Park V iew, Mountain Park View dan Cluster Raya Kencana.

Konsep lanskap BCC merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak pengembang untuk mengurangi suhu udara serta memberikan tempat untuk area resapan air. Faktor ekologi merupakan bagian dari orientasi pengembang untuk menciptakan tempat tinggal yang nyaman, aman dan indah bagi konsumen.

(29)

Pada umumnya penghuni di perumahan lebih menyukai area taman atau ruang-ruang terbuka lainya.

Implementasi dari konsep lanskap BCC diwujudkan dengan pembentukan taman-taman kantung (vest pocket park) dan taman lingkungan di sekitar kawasan perumahan. Taman-taman tersebut selain berfungsi untuk tempat berkumpul, juga sebagai area terbuka hijau. Taman yang terbentuk mengakibatkan masyarakat disekitar area lebih saling berk umpul, berkomunikasi dan peduli satu sama lain.

Sistem Cluster

Sistem cluster merupakan cara untuk membentuk kelompok sosial berdasarkan jumlah keluarga (Simonds, 1983). Dalam kelompok tersebut dapat membentuk kesamaan ciri khas cluster. Bukit Cimanggu City menerapkan sistem cluster berdasarkan kesamaan desain arsitektur pada bangunan rumah. Arsitektur rumah bergaya eropa dan asia dapat ditemukan pada berbagai jenis tema cluster.

Jenis-jenis cluster yang diidentifikasi pada perumahan ini adalah Cluster Mediterania, Rafflesia, Royal Lakeside, Tropical Garden, Taman Permata, Taman Chrysant, Taman Bunga, dan Cluster Bali. Sedangkan cluster yang berada di Greenland Residence, yaitu Cluster River Park View, Valley Park View, Hills Park View, Mountain Park View dan Cluster Raya Kencana. Simonds (1983) menjelaskan bahwa sistem cluster minimal terdapat 3 sampai dengan 12 keluarga dalam satu cluster. Namun yang ditemukan di perumahan Bukit Cimanggu City ini mencapai 20 sampai dengan 50 keluarga dalam satu cluster. Hal tersebut disebabkan oleh permintaan terhadap jumlah tempat tinggal menjadi lebih besar. Oleh karena itu, pihak developer menyedikan kavling tanah dan rumah dengan jumlah yang lebih besar dari seharusnya.

Cluster Mediterania merupakan tema yang menerapkan gaya arsitektur rumah tropis bangsa mediteran. Cluster Rafflesia merupakan tema yang menerapkan gaya arsitektur rumah minimalis tropis bergaya bangsa eropa. Cluster Royal Lakeside merupakan tema yang menerapkan gaya arsitektur ruma h eropa dengan banyak ornamen pada setiap sudut garis. S elanjutnya, tema cluster lain hanya berbeda pada bentuk atap dan be berapa ornamen bentuk rumah. Di perumahan Bukit Cimanggu City ditemukan rumah dengan gaya arsitektur

(30)

16

vernakular khas indonesia, seperti rumah gaya B ali yang terdapat pada cluster Bali.

Sistem cluster ini sangat efektif untuk membentuk suatu komunitas yang memiliki kepentingan yang sama. Seperti cluster Bali, penghuni pada cluster tersebut mayoritas berasal dari B ali. Sehingga mereka seolah -olah berkumpul di kampung halamannya. Sistem cluster ini juga dapat menciptakan keakraban antar penghuni. Hal ini disebabkan sirkulasi jalan di dalam cluster hanya terdapat satu jalur, sehingga penghuni akan melewati jalan yang sama.

Kondisi Fisik dan Biofisik Topografi dan Tanah

Bukit Cimanggu City (BCC) berada pada daerah dengan permukaan yang relatif datar. Berada di lokasi 06.33 oLS dan 106.45 oBT dengan ketinggian 190 m diatas permukaan laut. Kawasan yang dengan luas total 1.295.514 M2atau ± 129 ha, memiliki kemirin gan yang pada umumnya datar, yaitu berkisar 0% -5%. Kemiringan tersebut menjadikan kawasan BCC bebas dari bahaya erosi atau longsor. Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor, jenis tanah yang teridentifikasi di kawasan BCC merupakan jenis tanah Latosol. Menur ut Soepardi (1983), Latosol merupakan tanah pertanian yang cukup subur, sehingga apabila diberikan perlakuan seperti drainase yang baik, akan menjadi tanah yang produktif.

Iklim

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Balai Besar Wilayah II Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga Bogor tahun 2008. BMG melakukan pengamatan setiap hari dengan waktu yang telah ditetapkan. Setiap hari dilakukan pada tiap pukul 07.00, 13.00, dan 18.00.

Pada Tabel 1 suhu rata-rata bulanan berkisar 25,5 o C, dengan suhu minimum berkisar 24,4 o C dicapai pada bulan bulan Februari dan suhu maksimum berkisar 25,9 o C dicapai pada bulan September. Pada pukul 07.00, rata-rata suhu berkisar 22,7oC. Pada pukul 13.00, rata -rata suhu berkisar 30,3oC. Pada pukul 18.00, rata-rata suhu berkisar 26,3oC.

(31)

Tabel 1. Data Temperatur dan Curah Hujan

Bulan Temperatur Curah Hujan (oC ) ( mm ) Januari 25.7 251 Februari 24.4 377 Maret 25.1 673 April 25.6 527 Mei 25.8 277 Juni 25.6 172 Juli 25.2 172 Agustus 25.6 162 September 25.9 343 Oktober 25.8 311 Nopember 25.8 509 Desember 25.5 255 Rata-rata 25.5 335.7

Sumber : Data Klimatologi BMG, 2008

Curah hujan tahunan rata -rata mencapai 335,7 mm/bulan. Bulan basah tertinggi terjadi pada bulan Maret berkisar 673 mm. Jumlah curah hujan tiap bulan mencapai lebih dari 100 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidth -Ferguson termasuk tipe iklim dengan bulan basah sepanjang tahun yaitu iklim yang sepanjang tahun curah rata -rata bulanan lebih dari 100 mm/bulan.

Hidrologi

Sistem drainase di Bukit Cimanggu City (BCC) dilengkapi dengan sistem drainase terbuka dan drainase tertutup. Kanal -kanal air berfungsi sebagai tempat mengalirkan air yang berasal dari air hujan dan saluran rumah tangga, sehingga dapat mencegah dari kemungkinan banjir.

Keberadaan saluran besar atau sungai kecil buatan merupakan salah satu cara untuk mengurangi dari kemungkinan banjir. Fungsi saluran besar ini adalah untuk mengalirkan kelebihan air dari kanal maupun air hujan. Air dari saluran besar biasanya digunakan un tuk kebutuhan penyiraman bagi tanaman di kawasan Bukit Cimanggu City.

(32)

18

Pada kawasan Bukit Cimanggu City terdapat situ atau danau yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Selain berfungsi sebagai area ekologis, situ tersebut dijadikan sebagai objek rekreas i. Hal yang paling penting pada situ ini yaitu dapat menampung air dalam kapasitas yang cukup besar sehingga air tersebut dapat disimpan di dalam tanah.

Vegetasi

Vegetasi yang berada di kawasan Bukit Cimanggu City beraneka ragam. Vegetasi ini dibagi berd asarkan ketinggian bentuknya, yaitu rumput, groundcover, semak, dan pohon. Vegetasi tersebut menyebar di seluruh kawasan perumahan. Vegetasi didentifikasi berdasarkan letak cluster-cluster yang berada di kawasan perumahan. Tiap cluster memiliki tema yang berbeda. Perbedaan tema dapat diidentifikasi berdasarkan arsitektur pada bangunan rumah.

Cluster Mediterania terdapat vegetasi yang terdiri dari cemara cunninghamii (Araucaria cunninghamii ), palem raja (Roystonea regia), kamboja kuburan (Plumeria rubra). Cluster Rafflesia terdapat vegetasi yang terdiri dari cemara norflok (Araucaria heterophlla ), pinang (Areca catechu), biola cantik (Ficus lyrata). Cluster Royal Lakeside terdapat vegetasi yang terdiri dari palem sadeng (Livistona chinensis), tabibuya (Tabebuya sp), chinese jupiter (Juniperus chinensis).

Cluster Tropical Garden terdapat vegetasi yang terdiri dari palem merah (Cyrtostachis renda), dadap merah (Erythrina cristagalli). Cluster Taman Permata terdapat vegetasi yang terdiri dari palem botol (Mascarena lagenicaulis), cemara kipas (Thuja orientalis). Pada Gambar 3 merupakan cluster Taman Chrysant yang terdapat vegetasi seperti palem putri (Veitchia merilii), kayu manis (Cinnamomun burmanii ), kerai payung (Filicium decipiens), krisan (Chrysanthemum sp). Cluster Taman Bunga terdapat vegetasi yang terdiri dari palem ekor tupai (Wodyetia bifurcata), kenanga (Cananga odorata), sikat botol (Callistemon cifrinus). Cluster Bali terdapat vegetasi yang terdiri dari pisang hias (Heliconia sp), cempaka (Michelia champaca), ketapang (Terminalia catappa), kelapa (Cocos nucifera).

(33)

(a) (b)

Gambar 3. Beberapa Vegetasi yang Terdapat di : Cluster Taman Chrysant (a) dan Cluster Bali (b)

Vegetasi yang terdapat di Cluster River Park View, Cluster Valley Park View, Cluster Hills Park View, Cluster Mountain Park View , Cluster Raya Kencana merupakan kawasan yang masih dalam tahap pembangunan. Vegetasi di sepanjang jalur utama merupakan vegetasi yang dominan. Jalur utama ini merupakan koridor yang menghubungkan antar cluster . Vegetasi tersebut berfungsi sebagai pengarah dan pelindung. Kelapa sawit merupakan pohon yang berada di jalur utama. Selain vegetasi pohon, banyak terdapat semak dan penutup tanah (groundcover) yang menjadi penyemarak dan pelengkap kawasan lanskap Bukit Cimanggu City. Semak-semak dan groundcover yang banyak ditemukan di kawasan perumahan adalah kana (Canna generalis), ruelia tegak (Ruellia brittoniana), sutra bombay (Portulaca grandiflora), kucai (Carex morrowii), lili paris (Chlorophytum sp), taiwan beauty (Cuphea hyssopifolia), Ophiopogon sp, Palisota barteri, siklok (Agave attenuata), agave (Agave angustifolia), dan rumput gajah (Axonopus compressus).

Satwa

Secara umum jenis fauna di kawasan BCC cukup beragam mulai dari jenis mamalia, unggas, reptil, a mfibi maupun biota akuatik. Mamalia yang sering dijumpai adalah anjing, kucing, tikus. Mamalia jenis tersebut berasal dari penduduk sekitar kawasan BCC dan binatang peliharaan penghuni BCC.

(34)

20

Kelompok dari jenis unggas yang sering dijumpai adalah burung gere ja (Passer montamus) dan burung pipit (Lochura leucogasstroides ). Kelompok amfibi yang umum dijumpai adalah jenis kodok budug ( Bufo melanosticus) dan katak kolam (Rana chalconota). Kelompok reptil yang sering dijumpai adalah kadal (Mabuya multifascitae ). Biota akuatik yang ditemukan di kawasan perumahan meliputi kelompok ikan , plankton (Zooplankton, Fitoplankton ) dan hewan permukaan air yang lain seperti kecebong. Biota akuatik tersebut umumnya terdapat di kolam-kolam air mancur, danau dan sungai.

Divisi Lanskap PT Perdana Gapuraprima Profil Perusahaan

PT Perdana Gapuraprima Tbk (PGP) adalah salah satu subholding company dari Gapuraprima grup. Gapuraprima grup merupakan kelompok usaha properti nasional yang telah berkiprah selama kurang lebih 20 tahun dalam berbagai pengembangan proyek properti di Indonesia. PT Perdana Gapuraprima memiliki 3 anak perusahaan, yaitu PT Sumber Daya Nusaphala, PT Dinamika Karya Utama dan PT Sendico Wiguna Lestari . PT Perdana Gapuraprima menjalankan usaha di bidang pengembangan p erumahan, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan. Dalam perjalanan usahanya, beberapa proyek sudah terjual seluruhnya sebagian sedang dikembangkan dan dibangun sedangkan proyek lainnya sedang direncanakan . Berawal dari pengembangan berbagai perumahan kecil di Jabodetabek hingga pengembangan perumahan berskala besar dan mewah. PT Perdana Gapuraprima melakukan terobosan ke dalam pengembangan bangunan tinggi dan pusat perbelanjaan serta perkantoran.

Sejak didirikan pada tahun 1987, PT Perdana Gapuraprima saa t ini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan induk tersendiri. PT Perdana Gapuraprima memiliki 5 proyek perumahan yaitu di Bukit Cimanggu City (Bogor), Metro Cilegon (Cilegon), Anyer Palazo (Anyer), Taman Raya Citayam (Bogor) dan Taman Raya Cilegon (Ci legon). Selain itu proyek lainya yaitu Kebagusan City, The Bellagio Mansion, The Bellezza Permata Hijau serta Serpong Town Square.

Rencana kedepan perusahan akan memfokuskan pada lahan yang sudah ada dengan mengembangkan segmen perumahan ( residential). Salah satu

(35)

contohnya yaitu Bukit Cimanggu City. Pada lokasi perumahan tersebut masih banyak yang belum terealisasi. Pada tahun 2009, PT Perdana Gapuraprima akan mengembangkan beberapa proyek yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga kawasan perumahan Buki t Cimanggu City menjadi landmark perumahan yang memiliki fasilitas bertaraf internasional di Kota Bogor. Oleh karena itu PT Perdana Gapuraprima menjadi salah satu anggota property nasional Real Estate Indonesia yang perlu dibanggakan walaupun dalam perjala nananya mengalami naik dan turun produktivitas perusahaan.

Adapun visi dari PT Perdana Gapuraprima adalah :

1. Menjadi perusahaan multinasional yang dipercaya dan dihormati oleh para stakeholders, serta sejajar dengan perusahaan sejenis di kawasan Asia. 2. Menjadi perusahaan yang efisien, inovatif, proaktif, mengandalkan

pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi dan prosedur serta komit terhadap kualitas pelayanan dan mutu.

Adapun misi dari PT Perdana Gapuraprima adalah :

1. Mengoptimalkan dan memaduka n segi komersial dengan kebutuhan akan perumahan masyarakat dari semua kalangan serta memberikan pelayanan yang berkualitas dan berdaya guna untuk mencapai kepuasan konsumen. 2. Mengembangkan perumahan dengan kualitas baik dan mengikuti

perkembangan perencana an bertaraf internasional.

3. Membentuk aliansi strategis dan kemitraan bersama pemain lokal dan regional. Menjalankan usaha dengan komitmen dan terus tumbuh secara wajar dengan tetap berusaha menjadi partner pemerintah dan swasta dalam peningkatan ekonomi nasional dan menjadikan karyawan sebagai asset perusahaan yang dapat mengembangkan kompetensi di bidang properti. 4. Menciptakan portfolio produk yang inovatif dan diterima oleh pasar.

Tanggap terhadap perubahan dan tantangan dimasa depan untuk terus berkarya lebih baik lagi. Properti adalah karya jangka panjang oleh karena itu selalu terdorong untuk menciptakan produk yang akan dikenang jaman yang menjadi trademark sebuah kota atau kawasan.

(36)

22

PT Perdana Gapuraprima menerapkan misinya dalam mengoptimalkan dan memadukan segi komersial dan kebutuhan masyarakat yaitu dengan cara menyediakan fasilitas publik untuk kebutuhan konsumen sehingga tercipta area komersil atau area permukiman yang kondusif dalam satu area. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan yan g berkualitas dan berdaya guna untuk mencapai kepuasan konsumen. Selanjutnya, dalam menerapkan misinya PT Perdana Gapuraprima berpegang teguh dengan mengembangkan perumahan yang memiliki kualitas yang baik, baik dalam segi fisik bangunan maupun fungsi -fungsi prasarana dan sarana yang tersedia bagi kebutuhan konsumen. Disamping itu dalam menjalankan misinya, perusahaan bekerjasama dengan pemerintah maupun swasta dalam menjalakan usahanya. Hal ini dilakukan perusahaan agar rencana proyek dapat terealisasi den gan baik, baik dari sektor permodalan dan sumber daya yang diperlukan lainya.

Struktur Organisasi Perusahaan

PT Perdana Gapuraprima Tbk (PGP) dipimpin oleh Dewan Komisaris (Board Of Commissioners ) yang membawahi Dewan Direksi ( Board of Directors). Dewan Direksi membawahi dua departemen, yaitu Departemen Keuangan dan Departemen Operasional. Departemen Operasional terdiri 3 divisi, yaitu Divisi Operasi dan Teknik ( Operational & Technical Division ), Divisi Pemasaran (Marketing Division), dan Divisi Hukum Ko rporat (Corporate Law Division). Departemen Keuangan terdiri 2 divisi, yaitu Divisi Keuangan dan Pajak (Accounting & Tax Division ), Divisi Informasi dan Teknologi (Gambar 4).

Tugas pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas pengurusan Direksi dalam menjalankan perseroan sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dari waktu kewaktu dan memberi nasihat/masukan yang dianggap penting kepada Direksi sehingga tercapai keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan fungsi pengawasan o perasi perseroan. Dewan Komisaris terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan dua orang Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Ra pat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Komisaris (RUPST) akan memaparkan kegiatan dan kinerja tahunan

(37)

23 Gambar 4. Struktur Organisasi PT Perdana Gapuraprima

Estate Managemen Administrasi Administrasi Sales Manager Staf Divisi Accounting &Pajak Kasir Divisi Informasi &Teknologi Administrasi Koordinator IT Staf Board Of Director (BOD)

Finance Department Operational Department Corporate Secretary

Divisi Operasi &Teknik

Divisi Pemasaran Divisi Hukum Korporat

Project Building&Housing

Infrastruktur Site Landscape

Supervisor Supervisor Supervisor

Sales Koord Staf

(38)

24

perusahaan, laporan keuangan perusahaan serta hal-hal yang dianggap penting oleh manajemen yang menyangkut strategi pengelolaan perseroan.

Tugas pokok Dewan Direksi adalah melakukan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengkontrolan operasi perseroan, serta menyusun rencana kegiatan yang bersifat strategis maupun non strategis. Setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi wajib melaksanakan segala sesuatu yang telah disepakati untuk mencapai tujuan perseroan dan terus berusaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga dapat terevaluasinya pencapaian kinerja perseroan.

Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi :

1. Mengawasi jalanya perseroan dengan mengacu kepada Undang -undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan ketentuan lainnya yang terkait. 2. Memelihara komunikasi yang transparan secara berkala dengan

pemerintah dan para pemain di pasar modal yang berkenaan dengan permasalahan tata kelola Perseroan, tindakan korporasi dan transaksi materiil.

Lingkup Tugas Divisi Lanskap

Divisi Operasi dan Teknik (Operational & Technical Division ) terdiri dari Divisi Project Building&Housing dan Divisi Estate Management. Divisi Project Building&Housing membawahi Divisi Infrastruktur, Site, dan Lanskap. Setiap kepala divisi dipimpin oleh seorang Manager. Divisi Project Building&Housing dipimpin oleh seorang Project Manager yang membawahi Landscape Manager.

Divisi Lanskap bertanggung jawab atas perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan lanskap di kawasan Bukit Cimanggu City. Kegiatan yang bersifat penataan ruang terbuka hijau dan ruang terbangun menjadi kawasan yang nyaman merupakan lingkup tugas Divisi Lanskap. Selain menggunakan elemen lunak ( soft material), lingkup tugas divisi lanskap memiliki kemampuan dalam menggunakan el emen keras (hard material). Peran mahasiswa selama kegiatan magang berlangsung yaitu sebagai pengawas lapang ( supervisor) dan drafter. Kegiatan seorang drafter dilakukan bersama seorang Arsitek Senior pada saat membuat dan memperbaiki gambar rencana kerja .

(39)

Tata Guna Lahan

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1 tahun 2007 tentang penataan rung terbuka hijau kawasan perkotaan, pasal 1 menerangkan bahwa, ruang terbuka adalah ruang -ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area atau kawasan maupun dalam bentuk area memanjang atau jalur, dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perumahan merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu area taman dalam skala mikro yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi. Keberadaan ruang terbuka hijau di kawasan perumahan memiliki fungsi yang nyata. Disamping sebagai fungsi ekologis, vegetasi ini berguna untuk kenyamanan dan keindah an di kawasan perumahan. Perencanaan tata guna lahan kawasan Bukit Cimanggu City berdasarkan atas persetujuan atau perijinan pemerintahan kota bogor. Dimana alokasi ruang terbuka hijau menjadi salah satu syarat wajib yang harus diterapkan. Ruang terbuka hijau di kawasan perumahan dikelola oleh pihak manajemen perumahan Bukit Cimanggu City. Pihak manajemen yang dimaksud adalah perusahan pengembang perumahan tersebut. Pengelolaan ruang terbuka hijau serta taman-taman yang berada di kawasan perumahan dikelola di bawah tanggung jawab divisi lanskap.

Pembangunan perumahan merupakan salah satu aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap proses penataan ruang kota. Ruang kota merupakan pusat kegiatan. Kegiatan pemerintahan, permukiman, perkantoran, perdagangan, pendidikan merupakan beberapa kegiatan yang ditemukan di dalam suatu kota. Kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan ruang. Alokasi ruang untuk peruntukan ruang tersebut membutuhkan lahan yang tidak kecil. Oleh karena itu untuk mewujudkan pengembangan ruang dibu tuhkan aturan atau kebijakan agar dapat berlangsung secara sinergis dengan fungsi -fungsi ruang lain yang ada dalam kota. Perencanaan tata guna lahan kawasan Bukit Cimanggu City berdasarkan atas persetujuan atau perijinan pemerintahan Kota Bogor. Dimana alo kasi ruang terbuka hijau menjadi salah satu syarat wajib yang harus diterapkan.

(40)

26

Perusahan pengembang Bukit Cimanggu City memberikan alokasi lahan untuk ruang terbuka hijau di kawasan permukiman. Usulan terhadap ruang terbuka hijau di kawasan permukiman Buk it Cimanggu City disetujui oleh pemerintah Kota Bogor. Perusahaan pengembang melaporkan keseluruhan alokasi lahan kepada pemerintah kota. Berdasarkan staf perusahaan pengembang, persetujuan alokasi lahan di permukiman Bukit Cimanggu City mengalami beberapa kali perubahan. Hal ini disebabkan salah satunya oleh alokasi ruang terbuka hijau. Adapun luas lahan total Bukit Cimanggu City terbagi-bagi berdasarkan peruntukan ruang. Bukit Cimanggu City memiliki dua tipe zona permukiman. Zona pertama yaitu permukiman yang berada di Bukit Cimanggu Villa (BCV) sedangkan zona kedua yaitu permukiman yang berada di Green Land (GL). Setiap zona memiliki alokasi peruntukan ruang yang berbeda -beda. Dapat dilihat di dalam tabel jumlah total lahan dan alokasi ruang -ruang yang ada di Bukit Cimanggu City.

Pada Tabel 2 dan Gambar 5 dapat dilihat jumlah luas Bukit Cimanggu Villa dan Green Land sehingga dapat diketahui jumlah total luas Bukit Cimanggu City. Dari tabel-tabel yang ditampilkan, penulis ingin menunjukkan bahwa alokasi ruang terbuka hijau pada zona Bukit Cimanggu Villa (BCV) mencapai 20,7%. Presentase tersebut dibentuk dari presentase fasilitas umum taman bermain & lapangan olah raga, taman & jalur hijau dan kolam resapan secara berturut -turut mencapai 0,5%, 19,4% dan 0,8%. Sehingga luas lahan untuk ruang terbuka hijau mencapai 190.461 m2 di zona Bukit Cimanggu Villa (BCV). Pada zona Green Land (GL) alokasi ruang terbuka hijau mencapai 25,5%. Presentase tersebut dialokasikan untuk taman dan jalur hijau saja. Jika dikonversi presentase tersebut mencapai 96.965 m2. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa alokasi ruang terbuka hijau di kawasan Bukit Cimanggu City mencapai 23,1% dari luas lahan total zona Bukit Cimanggu Villa (BCV) dan Green Land (GL). Presentase ruang terbuka hijau dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 3 menunjukan alokasi pembagian ruang dari jumlah total lahan kawasan Bukit Cimanggu City. Luas kafling efektif merupakan lahan yang digunakan sebagai tempat tinggal atau perumahan. Area komersil memiliki arti bahw a ruang ini dialokasikan untuk ruang komersil, seperti area wisata ( sport center), perdagangan dan perkantoran.

(41)

Tabel 2. Tata Guna Lahan Kawasan Bukit Cimanggu City

Tata Guna Lahan Luas M2 Penggunaan (%)

Perumahan Bukit Cimanggu City

- BCV 915.644 70,7%

- GL 379.870 29,3%

Jumlah 1.295.514 100,0%

Sumber : Block Plan Kawasan Bukit Cimanggu City, Bogor.

Tabel 3. Klasifikasi Tata Guna Lahan Bukit Cimanggu City

Klasifikasi Luas M2 Penggunaan (%)

Kafling Perumahan Efektif - BCV 527.876 39,0 - GL Area Komersil 36.901 2,2 - BCV - GL

Prasarana Jalan & Fasos-Fasum 629.427 51,4 - BCV - GL Rencana Pengembangan 101.310 7,4 - BCV - GL Jumlah 1.295.514 100,0%

(42)

28

Tabel 4. Rincian Klasifikasi Tata Guna Lahan Berdasarkan Jalan & Fasos-Fasum Kawasan Bukit Cimanggu City

Klasifikasi Luas M2 Penggunaan (%)

Peribadatan - BCV 11.860 0,8 - GL Pos Jaga 1.008 0,1 - BCV - GL Depo+Incenerator+Container 1.913 0,15 - BCV - GL Fasum Pendidikan 65.288 6,75 - BCV - GL Taman+Jalur Hijau+Lap.OR 280.066 22,7 - BCV - GL PDAM 1.084 0,05 - BCV PUSKESMAS 1.794 0,1 - BCV KORAMIL 881 0,05 - BCV POLSEK 1.590 0,1 - BCV Pasar 2.064 0,1 - BCV Kolam Resapan 7.360 0,4 - BCV Prasarana Jalan 254.519 20,1 - BCV - GL Jumlah 629.427 51,4%

(43)
(44)

30

Proyek Taman Ketetanggaan Casa Grande

Deskripsi Lokasi Proyek

Proyek lanskap yang mahasiswa teliti bernama Casa Grande. Proyek tersebut berada di lingkungan perumahan Bukit Cimanggu City. Casa Grande di batasi oleh Cluster Victoria di sebelah utara, di seb elah selatan berbatasan dengan Marcopolo Water Park, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Cluster Victoria dan di sebelah timur berbatasan dengan perkampungan desa Sukadamai. Casa Grande memiliki luas area ± 12.987 m2atau 1,2 ha.

PT Perdana Gapuraprima membangun Casa Grande bertujuan sebagai berikut, pertama Sebagai fasilitas umum masyarakat Bukit Cimanggu City dan sekitar. Kedua, sebagai salah satu tindak lanjut dari rencana pengembangan ruang terbuka yang disepakati antara pihak pengembang denga n pihak pemerintah kota. Ketiga, sebagai pengembangan area Marcopolo Water Park. Selama kegiatan magang dimulai, pelaksa naan pekerjaan lanskap tersebut telah mulai dilaksanakan. Kegiatan pelaksanaan pekerjaan masih terus berlangsung meskipun kegiatan magang mahasiswa telah berakhir.

Proyek Casa Grande dimulai pada bulan Agustus 2008 dan dialokasikan selesai pada bulan Mei 2009. Namun proyek tersebut hingga saat ini masih terus berlangsung. Menurut Project Manager, salah satu penyebabnya adalah dana proyek tidak berjalan dengan lancar dan kinerja dari kontraktor tidak sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak .

Kondisi Biofisik Lokasi Proyek

1. Topografi dan Tanah

Cassa Grande berada pada daerah dengan permukaan yang relatif datar. Berada di lokasi 06o32.781’ LS dan 106o47.046’ BT dengan ketinggian 193 m diatas permukaan laut. Area dengan luas total ± 12.987 m2atau 1,2 ha memiliki kemiringan yang pada umumnya datar, yaitu berkisar 0% -2%. Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor, umumnya jenis tanah yang teriden tifikasi merupakan jenis tanah Latosol. Mahasiswa tidak melakukan uji lab terhadap tanah di area ini.

(45)

2. Iklim

Mahasiswa tidak mengidentifikasi secara detail iklim setempat (mikro). Berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Klimatologi Klas I Darmaga tahun 2008, kondisi iklimnya termasuk kedalam Balai Besar Wilayah II. Suhu rata-rata bulanan berkisar 25,5 oC, dengan suhu minimum berkisar 24,4 oC dicapai pada bulan bulan Februari dan suhu maksimum berkisar 25,9 oC dicapai pada bulan September. Curah hujan tahunan rata -rata mencapai 335,7 mm/bulan.

3. Hidrologi

Sistem drainase di Casa Grande dilengkapi dengan sistem drainas e terbuka dan drainase tertutup (Gambar 6 ). Kanal-kanal air berfungsi sebagai tempat mengalirkan air yang berasal dari air huj an, saluran rumah tangga dan pembuangan dari Marcopolo Water Park. Air yang berasal dari sumber tersebut sebagian mengalir menuju kolam resapan atau danau.

Casa Grande memiliki sebuah danau. Luas area danau mencapai ± 7.360 m2. Pembuangan danau dilengkapi oleh tanggul kontrol. Tanggul kontrol ini berfungsi untuk mengontrol volume air. Apabila volume air melebihi kapasitas normal, tanggul kontrol ini dapat di buka, sehingga air danau tidak meluap ke permukaan.

(a) (b)

(46)

32

4. Vegetasi dan Fauna

Vegetasi yang berada di area Casa Grande tidak beraneka ragam (Gambar 7). Hal ini dikarenakan pekerjaan proyek belum selesai sehingga penanaman tanaman belum dilakukan secara keseluruhan. Vegetasi yang ditemukan di lokasi terdiri dari tabibuya (Tabebuya sp), cemara norflok (Araucaria heterophlla), trembesi (Samanea saman). Selain pohon-pohon, terdapat juga berbagai macam semak dan penutup tanah. Semak yang berada di lokasi terdiri dari Bougenville sp, kana (Canna generalis), ruelia tegak (Ruellia brittoniana). Penutup tanah yang ditemukan terdiri dari lili paris ( Chlorophytum sp), lily bakung (Hymenocallis littoralis), sedangkan rumput yang digunakan terdiri dari rumput gajah ( Axonopus compressus).

(a) (b)

Gambar 7. Samanea saman, Bougenville sp, Axonopus compressus (a) dan Canna generalis, Hymenocallis littoralis (b)

Secara umum jenis fauna di area Casa Grande tidak beragam atau jarang ditemukan. Adapun kelompok dari jenis unggas yang sering dijumpai adalah burung gereja (Passer montamus) dan burung pipit (Lochura leucogasstroides ). Burung tersebut banyak dijumpai di dekat danau karena mengkonsumsi air. Kelompok amfibi yang umum dijumpai adalah jenis kodok budug ( Bufo melanosticus) dan katak kolam (Rana chalconota). Kelompok reptil yang sering dijumpai adalah kadal (Mabuya multifascitae ). Biota akuatik pada kawasan ini meliputi kelompok ikan , plankton (Zooplankton, Fitoplankton ) dan hewan permukaan air yang lain seperti kecebong.

Referensi

Dokumen terkait