• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADAT KARYA Terkait Respon Kebijakan Dalam Mendukung Hasil Pertumbuhan Inklusi Daerah Pedesaan DIREKTORAT PKK & PTKSI DITJEN BINAPENTA & PKK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PADAT KARYA Terkait Respon Kebijakan Dalam Mendukung Hasil Pertumbuhan Inklusi Daerah Pedesaan DIREKTORAT PKK & PTKSI DITJEN BINAPENTA & PKK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PADAT KARYA

Terkait Respon Kebijakan Dalam Mendukung

Hasil Pertumbuhan Inklusi Daerah Pedesaan

DIREKTORAT PKK & PTKSI

(2)
(3)

Sumber : BPS, Sakernas Februari 2014

ANGKATAN KERJA

PERTANIAN : 40,83 jt INDUSTRI : 15,39 jt BANGUNAN : 7,21 jt PERDGANGAN : 25,81 jt ANGKUTAN : 5,33 jt KEUANGAN : 3,19 jt JASA : 18,48 jt LAINNYA : 1,93 jt < SD : 55,31 jt SMP : 21,06 jt SMA : 18,91 jt SMK : 10,91 jt D I/II/III : 3,13 jt UNIV : 8,85 jt

PENGANGGUR

TERBUKA

7.2 jt (5,70%)

PARUH

WAKTU

26.40 (91,06%)

SETENGAH

PENGANGGUR

10.57 (8,94%)

KONDISI KETENAGAKERJAAN TAHUN 2014

< SD : 57,43 jt SMTP : 22,75 jt SMTA : 32,77 jt Dipl I/II/III : 3,32 jt Universitas : 9,24 jt

BEKERJA TIDAK

PENUH

(<34 jam/mg)

36.97

(31,29%)

BEKERJA PENUH

(>34 jam/mg)

69.17 (68,71%)

BEKERJA

< SD : 1,69 jt SMP : 1,56 jt SMA : 1,96 jt SMK : 1,33 jt D I/II/III : 0,19 jt UNIV : 0,49 jt 118.17 jt

125.32Jt

(4)

4

Indonesia adalah

Negara Agraris

Sebagian besar

komposisi

penduduk

Indonesia

tingal di

pedesaan, mayoritas

adalah

PETANI

Produksi pangan ada

di pedesaan

KENYATAAN LAIN DI INDONESIA

 Indonesia hampir menjadi

Negara Net Importer

untuk komoditas pangan

diantaranya : gula,

jagung, kedelai, garam,

daging, dll

 PETANI

termarginalkan

secara ekonomi dan sosial

MISKIN

Pendapatan petani masih

rendah

(5)

5

Terjadinya fenomena urbanisasi yang kian hari

bertambah

akibatnya

:

Desa makin tertinggal,

(6)

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

UPAYA PENANGGULAGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

MELALUI LIMA PILAR PERLUASAN DAN PENCIPTAAN

LAPANGAN PEKERJAAN

6

1•

Informasi

dan

layanan

ketenaga

kerjaan

2•

Pening

katan

Keteram-pilan dan

Kapasitas

Angkatan

Kerja

3•

Pengem-bangan

UMKM

4•

Program

Padat

Karya

dan

Infra-struktur

5•

Program

Darurat

Pencipta-an

Lapang-an Kerja

(7)

PENGANGGUR

DIKLAT TENAGA KERJA KOMPETEN PENGAWASAN KETENAGAKERJAA N HI & JAMINAN SOSIAL Perusahaan Pekerja PEKERJA YANG DI PHK BLK BBPP TENAGA KERJA DALAM & LUAR

NEGERI

PILAR 2 : PENGEMBANGAN UMKM

 PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA MANDIRI

 PENERAPAN TEK. TEPAT GUNA

 PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA SUKARELA

PILAR 3 : PROGRAM PADAT KARYA DAN INFRASTRUKTUR

 PENGEMBANGAN PADAT KARYA INFRASTRUKTUR

 PENGEMBANGAN PADAT KARYA PRODUKTIF

RENCANA AKSI DALAM MENDUKUNG

PILAR 2 DAN

PILAR 3

(8)

Penciptaan WUB Melalui Pemberdayaan Tenaga Kerja

Mandiri

A. PENGERTIAN

Kegiatan yang mendorong generasi muda terutama yang sedang mencari

pekerjaan agar mau dan mampu bekerja secara self employed ( berusaha

mandiri ) guna menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain

B. Tujuan

1. Menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di sektor

informal kepada masyarakat, khususnya angkatan kerja muda,

penganggur muda terdidik non sarjana.

2. Membina dan mengembangkan kader wirausaha baru (WUB) atau

pengusaha pemula yang mandiri dan produktif dengan mengoptimalkan

potensi sumberdaya yang tersedia.

1

(9)

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

A. PENGERTIAN

Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka menciptakan dan perluasan kesempatan kerja dengan memanfaatkan berbagai teknologi tepat guna kepada masyarakat dalam

proses produksi barang dan jasa.

B. Tujuan

1. Memanfaatkan potensi SDA, agar mempunyai nilai tambah melalui terapan TTG serta mengelola dan mengolah potensi ekonomi pedesaan lebih efisien dan produktif

2. Menciptakan kegiatan ekonomi berskala mikro di pedesaan berbasis tehnologi tepat guna

3. Memotivasi dan mendorong inisiatif penganggur di pedesaan agar mau dan mampu mengelola potensi ekonomi di daerahnya melalui penerapan tehnologi tepat guna 4. Memperluas kesempatan kerja

2

(10)

KEGIATAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA SUKARELA

Untuk mendayagunakan sarjana dalam kegiatan pendampingan dibidang

perluasan kesempatan kerja & penempatan tenaga kerja:

 mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja sarjana

agar bermanfaat, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain;

 memberikan kesempatan dan pengalaman seluas-luasnya bagi sarjana

untuk mengembangkan ilmu dan wawasan mereka;

 mengurangi pengangguran, khususnya dikalangan sarjana;

 mendukung fungsi-fungsi sistem antar kerja dalam rangka meningkatkan

penempatan tenaga kerja.

3

(11)

PADAT KARYA

PENGERTIAN :

Adalah

suatu

kegiatan

pemberdayaan

masyarakat

(penganggur, setengah penganggur dan miskin) melalui

kegiatan

pembuatan

atau

rehabilitasi

infrastruktur

sederhana maupun kegiatan produktif lainnya dengan

memanfaatkan dan mengoptimalisasi sumber daya lokal

yang tersedia dalam rangka meningkatkan produktivitas,

aksesibilitas, dan kesejahteraan masayarakat.

Program Padat Karya juga meupakan program yang terkait

dengan program lainnya yaitu pemberdayaan masyarakat

secara

bersama-sama

bertujan

meningkatkan

(12)

Program ini diarahkan untuk membangun berbagai infrastruktur

dasar yang memang dibutuhkan dengan metode padat karya yang

tepat sehingga hasil pekerjaan Padat Karya Infrastruktur menjadi

lebih baik kualitasnya.

Penggunaan alat/mesin hanya untuk pekerjaan yang sulit dikerjakan

oleh tenaga manusia dan bertujuan untuk meningkatkan kwalitas

pekerjaan.

◊ Padat Karya INFRASTRUKTUR

Upaya penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur sederhana

dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya

manusia lokal (penganggur, setengah penganggur dan masyarakat

miskin) guna menunjang kegiatan sosial-ekonomi masyarakat.

Pembuatan Kebun Tomat

PEMBANGUNAN JALAN PEMBANGUNAN TALUD SALURAN

AIR

(13)

◊ Padat Karya PRODUKTIF

Upaya

mengembangan

produktifitas

masyarakat

dalam

rangka

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat (penganggur, setengah penganggur dan masyarakat

miskin) melalui pembantukan Kelompok Usaha Produktif.

Kepada Kelompok Usaha Produktif diberikan bantuan sarana usaha yang sifatnya

sebagai stimulan untuk mengembangkan kelompok usaha produktif masyarakat

tersebut.

Dalam pelaksanaan dan pembinaan kegiatan Padat Karya Produktif tersebut, Dinas

Tenaga Kerja berkoordinasi dengan Instansi lain sesuai dengan jenis kegiatan dan

usaha yang ditekuni.

Pekerjaan fisik dalam Padat Karya Produktif ini adalah pembuatan/rehabilitasi sarana

& prasarana penunjang usaha produktif masyarakat, seperti; pembuatan kolam,

kandang ternak, los pasar, pengolahan lahan dll sesuai dengan karakteristik lokasi

dan sumber daya yang tersedia.

Pembuatan akses jalan

(14)

KRETERIA KELOMPOK SASARAN :

a.

Laki-laki dan perempuan dewasa yang mampu melaksanakan pekerjaan.

b.

Pencari nafkah utama keluarga, selain anak dibawah umur.

c.

Tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan (ter-PHK).

d.

Kelompok penganggur, setengah penganggur, masyarakat miskin.

e.

Masyarakat korban bencana alam.

KRETERIA LOKASI :

Lokasi kegiatan adalah Kecamatan/Desa :

-

Kantung Pengangguran dan TKI

-

Kantung Kemiskinan

-

Daerah Rawan Bencana

-

Daerah Tertinggal

-

Daerah Terpencil

-

Daerah Pinggiran Hutan

-

Daerah Pesisir Pantai

(15)

MEKANISME PENGAJUAN USULAN PADAT KARYA

PENINJAUAN UMUM

(Dinas Kab./Kota) 1. Identifikasi :

A.Identifikasi Manfaat Sosial Ekonomi meliputi informasi :

- Objek kegiatan yg dikerjakan - Manfaat kegiatan bagi masy. - Daerah dilokasi bencana alam - Kondisi lingkungan dilokasi - Jumlah Kepala keluarga - Fasilitas sosial-ekonomi yg ada

B. Identifikasi Kelayakan Teknis - Lokasi kegiatan

- Jenis kegiatan yg dikerjakan - Sifat kegiatan

- Ketersediaan alat & bahan yang diperlukan

2. DURP dan DESAIN 3. Penilaian Usulan 4. Urutan prioritas usulan

LAYAK Rekomendasi Tidak Layak Peninjauan oleh Pemerintah PUSAT LAYAK Tidak Layak Pelaksanaan Kegiatan Angaran Kegiatan yang setujui DIPA USULAN (Desa/Kecamatan) Meliputi :

1. Aspek Tenaga Kerja ;

- Ketersediaan TK yang memenuhi Kreteria Padat Karya

- TK memiliki keinginan utk bekerja 2. Aspek Teknis;

- Memiliki rencana teknis - Dikerjakan oleh banyak orang - Dikerjakan dgn peralatan sederhana - Berdasarkan analisa manfaat biaya

secara ekonomis 3. Aspek Sosial Ekonomi;

- Memiliki kontribusi thdp peningkatan kesejahteraan & produktivitas masy. - Ramah lingkungan

- Mengembangkan SDA dan SDM lokal - Budaya setempat menjadi dasar

pembangunan sosial ekonomis - Memiliki pengaruh positif terhadap

perluasan kesempatan kerja

Tingkat Desa/Kecamatan Tingkat Dinas Kabupaten/Kota Tingkat Dinas Provinsi Tingkat Pemerintah PUSAT REKOMENDASI

(16)

Pilot Project Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan Padat Pekerja

Berbasis Sumberdaya Lokal (IP3-LRB)

Terpadu : Pusat-ILO-Pemda

Tahun 2014

(17)

1. KAB WONOSOBO, PROV. JATENG

• Desa/Kecamatan/Sungai : Slukatan/ MojoTengah/S. Wangan Condong • Jumlah Tenaga Kerja : 132 orang x 35 hari

• Penerima Manfaat : 1.500 orang

• Panjang Bentang : 62,5 m

• Type : Suspended

PROGRES

(18)

2. KAB NGANJUK, PROV. JATIM

• Desa/Kecamatan/Sungai : Berbek/Berbek/Kali Kuncir • Jumlah Tenaga Kerja : 132 orang x 35 hari

• Penerima Manfaat : 2.000 orang

• Panjang Bentang : 45,4 m

• Type : Suspension

PROGRES

(19)

3. KAB JOMBANG, PROV. JATIM

• Desa/Kecamatan/Sungai : Miagan/ Mojo Agung/ Kali Gunting • Jumlah Tenaga Kerja : 132 orang x 35 hari

• Penerima Manfaat : 2.500 orang

• Panjang Bentang : 45,4 m

• Type : Suspension

PROGRES

(20)

4. KAB BANTUL, PROV. D.I.Y

• Desa/Kecamatan/Sungai : Pleret/ Pleret/ Sungai Opak • Jumlah Tenaga Kerja : 132 orang x 35 hari

• Penerima Manfaat : 2.000 orang

• Panjang Bentang : 45,4 m

• Type : Suspension

PROGRES

(21)

5. KAB PADEGLANG, PROV. BANTEN

• Desa/Kecamatan/Sungai : Pasir Mae/Cipeucang/ S. Cileme • Jumlah Tenaga Kerja : 132 orang x 35 hari

• Penerima Manfaat : 1.000 orang

• Panjang Bentang : 57.4 M

• Type : Suspension

PROGRES

(22)

P

ENINGKATAN

K

WALITAS

P

ADAT KARYA

I

NFRASTRUKTUR MELALUI

P

ADAT KARYA

BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

( LRB )

(23)

P

EMBANGUNAN JEMBATAN SEBAGAI AKSES

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT

(24)

Kegiatan Padat Karya produktif dalam penanggulangan

pengangguran & peningkatan ekonomi sosial masyarakat

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Instruksi Kepada Peserta (IKP) pasal 27 yaitu apabila peserta yang memasukan penawaran kurang dari 3 ( tiga ) penawaran maka dilakukan Klarifikasi Teknis, Negosiasi Harga dan

[r]

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka sesuai dengan jadwal LPSE akan dilakukan pembuktian kualifikasi atas dokumen Penawaran

[r]

Proses Mendaftar pada tahap 3 ini adalah mengirimkan data perusahaan ke database LPSE yang akan digunakan sebagai bahan verifikikator untuk memverifikasi keaslian data dengan data

Instruksi Kepada Peserta (IKP) pasal 27 yaitu apabila peserta yang memasukan penawaran kurang dari 3 ( tiga ) penawaran maka dilakukan Klarifikasi Teknis, Negosiasi Harga dan

VERIFIKASI DATA D3 - CALON DYS TAHUN 2017 GELOMBANG 201701 PT Pengusul (PTU): POLITEKNIK LP3I JAKARTA.. Halaman: 1 Tampilkan

Pada hari ini Jumad tanggal Dua Puluh Satu bulan Juli tahun Dua Ribu Tujuh Belas , melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lembata dengan