• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan Februari 2012 dan turun sebesar 8.022 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2011)

 Penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 17.105 orang dari Februari 2012 dan bertambah 5.153 orang dibanding keadaan Agustus 2011

 Pada bulan Agustus 2012 pengangguran mencapai angka 19.856 orang, berkurang 5.390 orang dibanding Februari 2012 dan juga berkurang sebanyak 13.275 orang dari Agustus 2011.

 Pada bulan Agustus 2012 TPT sebesar 5,49 persen menurun dibandingkan Februari 2012 sebesar 6,57 persen dan turun dibandingkan Agustus 2011 sebesar 8,94 persen.

 Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2012 mengalami penurunan untuk sektor pertanian; konstruksi; perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; transportasi; jasa kemasyarakatan Sosial dan Perorangan. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 11.937 orang; sektor konstruksi sebesar 3.423 orang; sektor perdagangan sebesar 4.627 orang; sektor transportasi sebesar 728 orang; sektor jasa kemasyarakatan sebesar 2.022 orang. Sebaliknya, sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja berturut-turut adalah sektor pertambangan sebesar 2.860 orang; sektor industri sebesar 1.603 orang; sektor listrik, gas dan air sebesar 206 orang; sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebesar 1.607 orang.

 Pada bulan Agustus 2012 ada peningkatan pekerja sektor formal dari 37,60 persen pada Februarai 2012 menjadi 38,77 persen pada Agustus 2012. Sebaliknya yang bekerja pada kegiatan informal turun dari 62,40 persen pada Februari 2012 menjadi 61,23 persen pada Agustus 2012.

 Penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2012 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah

yaitu SD ke bawah sebesar 148.769 orang (43,53 persen). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 38.304 orang mencakup 11.511 orang (3,37 persen) berpendidikan diploma dan 26.793 orang (7,84 persen) berpendidikan universitas.

No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

P

ROVINSI

P

APUA

B

ARAT

A

GUSTUS

2012

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Pada bulan Agustus 2012, keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Papua Barat pada semester kedua ini mengalami penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada bulan Agustus 2012 TPT sebesar 5,49 persen menurun dibandingkan Februari 2012 sebesar 6,57 persen dan turun dibandingkan Agustus 2011 sebesar 8,94 persen. Tingkat Partisipasi penduduk usia kerja (tenaga kerja) dalam pasar kerja atau TPAK menurun dari 72,27 persen pada bulan Februari 2012 menjadi 67,12 persen pada bulan Agustus 2012. Penurunan tersebut

(2)

akibat oleh berkurangnya jumlah penduduk yang bekerja dan pengangguran relatif banyak yang keluar dari angkatan kerja.

Selama Agustus 2011 hingga Agustus 2012, jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan Februari 2012 dan turun sebesar 8.022 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2011). Penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 17.105 orang dari Februari 2012 dan bertambah 5.153 orang dibanding keadaan Agustus 2011.

Pada bulan Agustus 2012 pengangguran mencapai angka 19.856 orang, berkurang 5.390 orang dibanding Februari 2012 dan juga berkurang sebanyak 13.275 orang dari Agustus 2011.

Tabel 1.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Agustus 2010 – Agustus 2012

Kegiatan Utama 2010 2011 2012

Agustus Februari Agustus Februari Agustus

1 2 3 4 5 6

1 Penduduk 15+ 494.862 513.750 522.211 531.489 538.709

2 Angkatan Kerja 342.888 367.312 369.619 384.092 361.597

- Bekerja 316.547 336.890 336.588 358.846 341.741

- Penganggur 26.341 30.422 33.031 25.246 19.856

3 Bukan Angkatan Kerja 151.974 146.438 152.592 147.397 177.122 4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 69,29 71,50 70,78 72,27 67,12

5 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 7,68 8,28 8,94 6,57 5,49

6 Pekerja tidak penuh 104.150 112.189 109.971 116.411 118.373

- Setengah penganggur 48.671 26.870 37.381 53.709 56.807

- Paruh waktu 55.479 85.319 72.590 62.702 61.566

Catatan: 1. Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+).

2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Grafik 1.

Penduduk yang termasuk Angkatan Kerja, Bekerja dan Penganggur, Februari 2006 – Agustusi 2012 (dalam ribuan) 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Febr uari 200 6 Agus tus 2006 Febr uari 200 7 Agus tus 2007 Febr uari 200 8 Agus tus 2008 Febr uari 200 9 Agus tus 2009 Febr uari 201 0 Agus tus 2010 Febr uari 2011 Agus tus 2011 Febr uari 201 2 Agus tus 2012 (R ib u an o ran g)

(3)

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2012 mengalami penurunan untuk sektor pertanian; konstruksi; perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; transportasi; jasa kemasyarakatan Sosial dan Perorangan. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian sebesar 11.937 orang; sektor perdagangan sebesar 4.627 orang; sektor konstruksi sebesar 3.423 orang; sektor jasa kemasyarakatan sebesar 2.022 orang; sektor transportasi sebesar 728 orang. Sebaliknya, sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja berturut-turut adalah sektor pertambangan sebesar 2.860 orang; sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebesar 1.607 orang; sektor industri sebesar 1.603 orang; sektor listrik, gas dan air sebesar 206 orang.

Tabel 2.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2010 – Agustus 2012

Lapangan Pekerjaan Utama 2010 2011 2012

Agustus Februari Agustus Februari Agustus

-1 -2 -3 -4 -5 -6

1. Pertanian, perkebunan, kehutanan, Perburuan & perikanan

171.060 173.803 163.164 170.911 158.974

54,04 51,59 48,48 47,63 46,52

2. Pertambangan & penggalian 6.757 11.323 8.932 7.502 10.362

2,13 3,36 2,65 2,09 3,03

3. Industri 12.300 10.208 11.580 16.049 17.652

3,89 3,03 3,44 4,47 5,17

4. Listrik, Gas dan Air Minum 587 1.134 221 674 880

0,19 0,34 0,12 0,19 0,26

5. Konstruksi 16.032 13.153 16.233 19.605 16.182

5,06 3,90 4,82 5,46 4,74

6. Perdagangan, rumah makan,

dan jasa akomodasi 37.852 41.668 56.325 56.596 51.869

11,96 12,66 16,73 15,77 15,18

7. Transportasi, pergudangan

dan komunikasi 15.046 19.312 17.010 20.839 19.567

4,75 5,73 5,05 5,81 5,73

8. Lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 2.843 3.757 4.392 4.015 5.622

0,90 1,12 1,30 1,12 1,65

9. Jasa Kemasyarakatan, sosial

dan perorangan 54.070 62.532 58.731 62.655 60.633

17,08 18,56 17,45 17,46 17,74

TOTAL 316.547 336.890 336.588 358.846 341.741

(4)

Jika dilihat distribusinya, pada bulan Agustus 2012 sektor yang menyerap pekerja paling banyak berturut-turut adalah pertanian, jasa kemasyarakatan, dan sektor perdangangan.. Tercatat 46,52 persen jumlah pekerja yang ada di Provinsi Papua Barat (158.974 orang) masuk dalam lapangan pekerjaan pertanian. Disusul sektor jasa kemasyarakatan sebesar 17,74 persen (60.633 orang), sektor perdagangan sebesar 15,18 persen (51.869 orang).

3. Status Pekerjaan Utama

Status pekerjaan utama digunakan untuk mengelompokkan kegiatan pekerja. Pekerja formal adalah pekerja yang berusaha dengan dibantu buruh tetap atau pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan. Selain itu masuk dalam kategori pekerja informal. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan klasifikasi formal dan informal, maka pada bulan Agustus 2012 ada peningkatan pekerja sektor formal dari 37,60 persen pada Februarai 2012 menjadi 38,77 persen pada Agustus 2012. Sebaliknya yang bekerja pada kegiatan informal turun dari 62,40 persen pada Februari 2012 menjadi 61,23 persen pada Agustus 2012.

Dari 341.741 orang yang bekerja pada bulan Agustus 2012, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai sebesar 124.690 orang (36,49 persen), pekerja tak dibayar 71.879 orang (21,03 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap 63.895 orang (18,70 persen), berusaha sendiri sebesar 67.749 orang (19,82 persen), berusaha dibantu buruh tetap 7.803 orang (2,28 persen), pekerja bebas sebanyak 5.725 orang (1,68 persen). Jika dibandingkan keadaan setahun yang lalu, struktur pekerjaan menurut status pekerjaan relatif tidak stabil. Terjadi peningkatan pada kelompok kegiatan formal, khususnya pada status buruh/karyawan/pegawai.

Tabel 3.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Agustus 2010 – Agustus 2012

Status Pekerjaan Utama

2010 2011 2012

Agustus Februari Agustus Februari Agustus

-1 -2 -3 -4 -5 -6

Berusaha Sendiri 48.917 59.558 65.828 58.620 67.749

Berusaha dibantu buruh tidak

tetap 81.975 74.997 61.194 74.720 63.895

Berusaha dibantu buruh tetap 5.166 10.741 6.612 9.283 7.803

Buruh / Karyawan 98.067 107.328 122.001 125.615 124.690

Pekerja Bebas 3.833 6.485 7.176 6.393 5.725

Pekerja Tak Dibayar 78.589 77.781 73.777 84.215 71.879

(5)

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu dimana pada bulan Agustus 2012 jumlahnya mencapai 223.368 (65,34 persen). Sedangkan pada bulan Agustus 2012, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu masih terdapat sejumlah 20.523 orang (6 persen).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, 2012

Jumlah Jam Kerja Perminggu 2012

Februari Agustus -1 -2 -3 1–7 2.295 2.887 8–14 13.921 17.636 15–24 43.151 45.862 25–34 56.414 51.988 1–34 116.411 118.373 35+ *) 242.435 223.368 Jumlah 358.846 341.741

*) Termasuk sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, keadaan tenaga kerja hingga pada bulan Agustus 2012 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 148.769 orang (43,53 persen). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 38.304 orang mencakup 11.511 orang (3,37 persen) berpendidikan diploma dan 26.793 orang (7,84 persen) berpendidikan universitas.

Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya tenaga kerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah). Dalam periode satu semester terakhir (Februari 2012―Agustus 2012), penduduk bekerja dengan pendidikan rendah secara persentase mengalami penurunan dari 61,89 persen pada bulan Februari 2012 turun menjadi 60,17 persen pada bulan Agustus 2012. Sementara penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi meningkat dari 38.224 orang (10,65 persen) pada bulan Februari 2012 menjadi 38.304 orang (11,21 persen) pada bulan Agustus 2012.

(6)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012

Februari Agustus

-1 -2 -3

SD ke Bawah 165.534 148.769

Sekolah Menengah Pertama 56.548 56.860

Sekolah Menengah Atas 58.577 67.309

Sekolah Menengah Kejuruan 39.963 30.499

Diploma I/II/III 10.631 11.511

Universitas 27.593 26.793

Jumlah 358.846 341.741

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada bulan Agustus 2012 mencapai 19.856 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Agustus 2012 sebesar 5,49 persen turun dari TPT Februari 2012 sebesar 6,57 persen.

Pada bulan Agustus 2012, TPT untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi teratas, yaitu TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 11,82 persen dan TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 9,23 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2012, secara keseluruhan TPT mengalami penurunan pada semua jenjang pendidikan kecuali tamatan SD ke bawah dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2012

(persen) Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2012

Februari Agustus

-1 -2 -3

SD ke Bawah 2,41 2,47

Sekolah Menengah Pertama 4,74 4,24

Sekolah Menengah Atas 11,99 9,23

Sekolah Menengah Kejuruan 11,23 11,82

Diploma I/II/III 15,30 4,10

Universitas 10,94 7,43

(7)

Berita Resmi Statistik No.48/11/91/Th. V, 7 November 2011 7

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ratna M.H Gusti, SE (Kepala Bidang Statistik Sosial)

HP: 085254072682

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Jln. Sowi IV, Kelurahan Sowi, Manokwari

Telepon/Fax: (0986) 214199 Email : bps9100@bps.go.id                       

Referensi

Dokumen terkait

Disebutkan bahwa hampir setiap hari pasukan penjajah Zionis sengaja menyerang para petani di berbagai wilayah timur Jalur Gaza dan para nelayan di sepanjang pantai Jalur

S ada yang sesuai dengan teori dan ada yang tidak sesuai dengan teori Nanda (2013). Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus dan teori : 1) Nyeri akut berhubungan dengan

Menurut Karasek (1979) dalam job demands-job control model, akibat dari stres seperti masalah pada kesehatan mental dan fisik, terjadi ketika dalam pekerjaan secara

(1) Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1)

Saat ini belum ada kebijakan Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang diarahkan untuk mewajibkan masyarakat di lingkungan pemukiman rumah tangga/individu untuk melakukan pengelolaan

Kesalahan peramalan laba merupakan kesalahan yang dilakukan oleh manajer dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan dan pendapatan yang diperoleh pada periode yang akan

Hiposa dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, status kesehatan, ststus gizi, kejadian anemia dengan produktivitas kerja

Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari analisis terhadap hasil validasi para ahli, dimana perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh para