• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Menerapkan Sikap

Mental Bisnis Orang

China

Sudah tidak dapat kita bantah bahwa bangsa China telah banyak menjadi pengusaha di dunia

Julius Nursyamsi, MM

Ilmu Komputer

Sistem Informasi

(2)

Menerapkan Sikap Mental

Bisnis Orang China

Kewirausahaan 1

Sikap mental orang China dalam berbisnis patut kita contoh dan dipalajari, serta diterapkan dalam konten kita berbisnis dan usaha

(3)

Pengantar

Sepanjang sejarah sudah diakui akan peranan penting

bisnis orang China dalam perekonomian nasional baik

menyangkut bidang industri maupun perdagangan.

Belajar dari yang terbaik, tanpa harus mencari

kesalahan merupakan salah satu kunci untuk mencari

kesuksesan ke depan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan bisnis

orang China di dasari oleh suatu budaya, seni, cara

dan etika yang sudah puluhan tahun

(4)

Kisah sukses pengusaha China

• Billy Boen Top 5 Indonesia Youngsters 2010

• Lahir : 13 Agustus 1978

• Posisi : – CEO Jakarta International Management

• - CEO Jakarta International Consulting

- Director Rooling Stone Indonesia

• Profile : Billy mengaku sebagai anak gaul, suka pesta dan

bersenang-senang dan katanya agak jauh dari buku pelajaran ‘I’m so far from that, I’m a party person” Tetapi Billy adalah typical anak muda pekerja keras karena dalam usianya yang belum genap 32 tahun dia sudah menduduki posisi puncak di tiga entitas bisnis. Billy Boen pernah menjadi GM termuda di Hard Rock Cafe se-Asia Pacific.

(5)

Contoh lain

• Purwan Habibie Siswanto (pengusaha muda keturunan China, kelahiran 1985) menyatakan bahwa:

– Berwirausaha lebih dari sekadar bersenang-senang atau hobi. Dari hobi makan, ia mencoba berbagai resep jajanan.

– Sebagai pemilik P-Man Pisang Goreng Premium, yang sudah membuka 21 outlet di Jawa dan Kalimantan.

– Mengapa harus berwirausaha pada usia yang seharusnya dinikmati dengan keceriaan? ”ia menjawab, yang saya kejar sekarang ini lebih menyenangkan daripada sekadar bersenang-senang sebagaimana yang mereka pikirkan."

– Dengan menekuni bisnisnya saat ini, pendapatan P-Man rata-rata Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan, atau setara dengan Rp 500 juta

setahun.

– Pemuda ini pada Juni 2007 terpilih menjadi juara ketiga Bisnis Indonesia Young Entrepreneur Award 2007.

(6)

Falsafah Bisnis China:

– Untuk mencapai sukses orang China harus berdagang. Bekerja keras dan berani membuka peluang usaha baru merupakan kunci

keberhasilan, dan hasil usaha berupa keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sikap, usaha dan keyakinan.

– Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Berdagang adalah pekerjaan yang serius dan bukan pekerjaan ikut-ikutan.

– Pengalaman berdagang diberikan kepada anak cucu supaya mengenal ilmu berdagang sehingga mempunyai sikap mental yang matang dan mempunyai kemampuan ketrampilan berdagang.

– Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan

melakukan investasi.

– Orang China suka perdagangan yang memberikan keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan dalam waktu yang lama

– Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.

(7)

Budaya Bisnis China:

– Orang China rela bangun pagi dan terus bekerja sampai malam hari untuk mencapai keberhasilan, jadi tidak ada alasan bagi orang

China untuk tidak sukses jika mereka tekun.

– Apabila orang China mengatakan akan berdagang, mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk melakukannya. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena dapat dipelajari

– Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangat. Sebaliknya, akan membuat lebih gigih. Kegagalan yang kedua dijadikan

pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan yang berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.

– Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus

menetapkan tujuan untuk mendapatkan keutungan jangka panjang. – Budaya dagang China mengutamakan hal penting, siapa cepat siapa

(8)

Sistem Bisnis China:

Orang China mengijinkan pelanggannya

membuat pilihan sendiri tanpa ada

tekanan dari pemilik.

Sukses bisnis tidak menggunakan jalan

pintas.

Pelanggan lama diberikan kebebasan dan

pelayanan yang istimewa sedangkan

pelanggan baru diiming-imingi dengan

potongan harga dan kemudahan kredit.

Pekerja dalam sistem bisnis China adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari entitas

bisnis itu.

(9)

Seni Bisnis China:

– Dalam dunia bisnis penuh dengan persaingan yang

keras dan dilakukan dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, pebisnis harus mempersiapkan dirinya

dengan seni bela diri untuk menghadapi serangan

dalam bentuk apapun yang kemungkinan akan datang.

– Berbisnis memerlukan kecermatan atau ketelitian yang

tinggi dan bersikap fleksibel.

Seni berdagang China mengutamakan win-win solution.

– Pebisnis harus rajin bekerja, ramah, dan menjadikan

pelanggan mereka sebagai saudara atau sahabat dekat.

– Pebisnis harus memiliki daya tahan, mental dan jiwa

(10)

Rahasia Keberhasilan Bisnis China:

– Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang China

adalah banyaknya kemiskinan, perasaan kurang aman di tempat orang lain, kemampuan bertahan hidup ditempat orang lain, tidak adanya pilihan lain dan ajaran falsasah hidup konfusuisme.

– Dalam sistem sosial orang China, anak laki-laki adalah ahli

waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan

penghormatan kepada orang tua dan mengangkat derajat keluarga adalah menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.

– Uang jangan pernah dijadikan sebagai penghalang. Asal

ada kemauan, disitu pasti ada jalan, yang terpenting harus tabah dan sanggup untuk hidup susah.

(11)

Etika Bisnis China:

Melarang penggunaan cara-cara kotor

untuk menjatuhkan orang lain, karena cara

tersebut dianggap perbuatan yang

terkutuk.

Pedagang dilarang mengganggu dan

menjelek-jelekan kegiatan perdagangan

orang lain. Persaingan dibenarkan menurut

nilai moral dan pertimbangan

kemanusiaan.

Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun

sebaliknya perlu memperbolehkan proses

tawar menawar.

(12)

Cara Bisnis China:

1. Untuk dapat menjadi pedagang sukses, harus mendapatkan keyakinan dari pelanggan.

2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan.

3. Bekerja minimal 18 jam sehari

4. Harus fleksibel dan beradaptasi dengan kondisi yang ada 5. Tempat usaha harus mudah dikunjungi, dihubungi dan

dicari, warna cerah dan mudah parkir.

6. Tidak boleh semata-mata mengikuti pola pikirnya, tetapi mengikuti perilaku, minat dan kehendak orang banyak.

7. Bekerja sendiri supaya dapat mandiri, memiliki daya juang dan semangat tinggi serta pantang menyerah.

(13)

Cara Bisnis China

8. Image dibentuk dengan pelayanan yang diberikan bukan pada gaya dan kebaikan berpakaian

9. Lebih suka mempekerjakan sanak keluarganya sendiri

untuk membantu kegiatan perdagangan. Orang China suka menggaji orang yang sudah mereka kenal dan mempunyai pertalian saudara daripada mempekerjakan orang lain.

10.Akan merasa rendah diri jika mereka gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji sepanjang hidupnya. Selama mendapat gaji, selamanya tidak akan menjadi kaya dan meningkatkan kedudukannya.

11.Sebagian keuntungan harus disimpan untuk

mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang diluar dugaan, sebagian

(14)

Petunjuk Pelaksaan Kajian Kasus Bab 3

Bagian 1:

1. Dosen membentuk kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa

2. Setiap kelompok membahas kasus berikut ini: William Soerjadjaja:

Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan

3. Diskusi dilakukan diluar kelas dan laporan diserahkan kepada dosen sebelum kuliah dimulai.

4. Dalam membahas gunakan pendekatan teori yang menyangkut

falsafah dan budaya China, sistem dan seni bisnis China. Serta cara dan etika bisnis China.

5. Kemukakan hasil diskusi kelompok dalam form No. 2 yang tersedia 6. Waktu pembahasan 40 menit

7. Hasil pembahasan ditandatangani Ketua Kelompok dan Dosen

(15)

Petunjuk Pelaksaan Kajian Kasus Bab 3

Bagian 2:

1. Setelah melakukan dikusi kelompok, maka setiap kelompok melakukan diskusi panel.

2. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk salah satu anggota untuk presentasi.

3. Waktu panel 40 menit.

4. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi, membimbing dan memberikan arahan dalam kesimpulan panel.

5. Hasil diskusi panel ditulis dalam form No. 3 yang tersedia dan

ditandatangani dosen dan ketua kelompok. Hasil panel disampaikan ke dosen.

6. Ketua kelompok menilai aktivitas diskusi anggota kelompok pada form No. 4 dan menyerahkan ke dosen.

7. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir relevansi kasus dengan materi perkuliahan.

(16)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait