Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Menerapkan Sikap
Mental Bisnis Orang
China
Sudah tidak dapat kita bantah bahwa bangsa China telah banyak menjadi pengusaha di dunia
Julius Nursyamsi, MM
Ilmu Komputer
Sistem Informasi
Menerapkan Sikap Mental
Bisnis Orang China
Kewirausahaan 1
Sikap mental orang China dalam berbisnis patut kita contoh dan dipalajari, serta diterapkan dalam konten kita berbisnis dan usaha
Pengantar
•
Sepanjang sejarah sudah diakui akan peranan penting
bisnis orang China dalam perekonomian nasional baik
menyangkut bidang industri maupun perdagangan.
•
Belajar dari yang terbaik, tanpa harus mencari
kesalahan merupakan salah satu kunci untuk mencari
kesuksesan ke depan.
•
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan bisnis
orang China di dasari oleh suatu budaya, seni, cara
dan etika yang sudah puluhan tahun
Kisah sukses pengusaha China
• Billy Boen Top 5 Indonesia Youngsters 2010
• Lahir : 13 Agustus 1978
• Posisi : – CEO Jakarta International Management
• - CEO Jakarta International Consulting
- Director Rooling Stone Indonesia
• Profile : Billy mengaku sebagai anak gaul, suka pesta dan
bersenang-senang dan katanya agak jauh dari buku pelajaran ‘I’m so far from that, I’m a party person” Tetapi Billy adalah typical anak muda pekerja keras karena dalam usianya yang belum genap 32 tahun dia sudah menduduki posisi puncak di tiga entitas bisnis. Billy Boen pernah menjadi GM termuda di Hard Rock Cafe se-Asia Pacific.
Contoh lain
• Purwan Habibie Siswanto (pengusaha muda keturunan China, kelahiran 1985) menyatakan bahwa:
– Berwirausaha lebih dari sekadar bersenang-senang atau hobi. Dari hobi makan, ia mencoba berbagai resep jajanan.
– Sebagai pemilik P-Man Pisang Goreng Premium, yang sudah membuka 21 outlet di Jawa dan Kalimantan.
– Mengapa harus berwirausaha pada usia yang seharusnya dinikmati dengan keceriaan? ”ia menjawab, yang saya kejar sekarang ini lebih menyenangkan daripada sekadar bersenang-senang sebagaimana yang mereka pikirkan."
– Dengan menekuni bisnisnya saat ini, pendapatan P-Man rata-rata Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan, atau setara dengan Rp 500 juta
setahun.
– Pemuda ini pada Juni 2007 terpilih menjadi juara ketiga Bisnis Indonesia Young Entrepreneur Award 2007.
Falsafah Bisnis China:
– Untuk mencapai sukses orang China harus berdagang. Bekerja keras dan berani membuka peluang usaha baru merupakan kunci
keberhasilan, dan hasil usaha berupa keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sikap, usaha dan keyakinan.
– Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Berdagang adalah pekerjaan yang serius dan bukan pekerjaan ikut-ikutan.
– Pengalaman berdagang diberikan kepada anak cucu supaya mengenal ilmu berdagang sehingga mempunyai sikap mental yang matang dan mempunyai kemampuan ketrampilan berdagang.
– Keuntungan yang diperoleh sebaiknya tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut harus digunakan untuk menambah modal kerja dan
melakukan investasi.
– Orang China suka perdagangan yang memberikan keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan dalam waktu yang lama
– Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.
Budaya Bisnis China:
– Orang China rela bangun pagi dan terus bekerja sampai malam hari untuk mencapai keberhasilan, jadi tidak ada alasan bagi orang
China untuk tidak sukses jika mereka tekun.
– Apabila orang China mengatakan akan berdagang, mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk melakukannya. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena dapat dipelajari
– Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangat. Sebaliknya, akan membuat lebih gigih. Kegagalan yang kedua dijadikan
pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan yang berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.
– Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus
menetapkan tujuan untuk mendapatkan keutungan jangka panjang. – Budaya dagang China mengutamakan hal penting, siapa cepat siapa
Sistem Bisnis China:
–
Orang China mengijinkan pelanggannya
membuat pilihan sendiri tanpa ada
tekanan dari pemilik.
–
Sukses bisnis tidak menggunakan jalan
pintas.
–
Pelanggan lama diberikan kebebasan dan
pelayanan yang istimewa sedangkan
pelanggan baru diiming-imingi dengan
potongan harga dan kemudahan kredit.
–
Pekerja dalam sistem bisnis China adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari entitas
bisnis itu.
Seni Bisnis China:
– Dalam dunia bisnis penuh dengan persaingan yang
keras dan dilakukan dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu, pebisnis harus mempersiapkan dirinya
dengan seni bela diri untuk menghadapi serangan
dalam bentuk apapun yang kemungkinan akan datang.
– Berbisnis memerlukan kecermatan atau ketelitian yang
tinggi dan bersikap fleksibel.
– Seni berdagang China mengutamakan win-win solution.
– Pebisnis harus rajin bekerja, ramah, dan menjadikan
pelanggan mereka sebagai saudara atau sahabat dekat.
– Pebisnis harus memiliki daya tahan, mental dan jiwa
Rahasia Keberhasilan Bisnis China:
– Beberapa faktor yang mendorong keberhasilan orang China
adalah banyaknya kemiskinan, perasaan kurang aman di tempat orang lain, kemampuan bertahan hidup ditempat orang lain, tidak adanya pilihan lain dan ajaran falsasah hidup konfusuisme.
– Dalam sistem sosial orang China, anak laki-laki adalah ahli
waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan
penghormatan kepada orang tua dan mengangkat derajat keluarga adalah menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.
– Uang jangan pernah dijadikan sebagai penghalang. Asal
ada kemauan, disitu pasti ada jalan, yang terpenting harus tabah dan sanggup untuk hidup susah.
Etika Bisnis China:
–
Melarang penggunaan cara-cara kotor
untuk menjatuhkan orang lain, karena cara
tersebut dianggap perbuatan yang
terkutuk.
–
Pedagang dilarang mengganggu dan
menjelek-jelekan kegiatan perdagangan
orang lain. Persaingan dibenarkan menurut
nilai moral dan pertimbangan
kemanusiaan.
–
Pedagang tidak boleh terlalu kaku, namun
sebaliknya perlu memperbolehkan proses
tawar menawar.
Cara Bisnis China:
1. Untuk dapat menjadi pedagang sukses, harus mendapatkan keyakinan dari pelanggan.
2. Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya tambahan untuk memikat hati pelanggan.
3. Bekerja minimal 18 jam sehari
4. Harus fleksibel dan beradaptasi dengan kondisi yang ada 5. Tempat usaha harus mudah dikunjungi, dihubungi dan
dicari, warna cerah dan mudah parkir.
6. Tidak boleh semata-mata mengikuti pola pikirnya, tetapi mengikuti perilaku, minat dan kehendak orang banyak.
7. Bekerja sendiri supaya dapat mandiri, memiliki daya juang dan semangat tinggi serta pantang menyerah.
Cara Bisnis China
8. Image dibentuk dengan pelayanan yang diberikan bukan pada gaya dan kebaikan berpakaian
9. Lebih suka mempekerjakan sanak keluarganya sendiri
untuk membantu kegiatan perdagangan. Orang China suka menggaji orang yang sudah mereka kenal dan mempunyai pertalian saudara daripada mempekerjakan orang lain.
10.Akan merasa rendah diri jika mereka gagal hidup mandiri dan hanya mendapat gaji sepanjang hidupnya. Selama mendapat gaji, selamanya tidak akan menjadi kaya dan meningkatkan kedudukannya.
11.Sebagian keuntungan harus disimpan untuk
mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang diluar dugaan, sebagian
Petunjuk Pelaksaan Kajian Kasus Bab 3
Bagian 1:
1. Dosen membentuk kelompok yang terdiri dari 5 mahasiswa
2. Setiap kelompok membahas kasus berikut ini: William Soerjadjaja:
Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan
3. Diskusi dilakukan diluar kelas dan laporan diserahkan kepada dosen sebelum kuliah dimulai.
4. Dalam membahas gunakan pendekatan teori yang menyangkut
falsafah dan budaya China, sistem dan seni bisnis China. Serta cara dan etika bisnis China.
5. Kemukakan hasil diskusi kelompok dalam form No. 2 yang tersedia 6. Waktu pembahasan 40 menit
7. Hasil pembahasan ditandatangani Ketua Kelompok dan Dosen
Petunjuk Pelaksaan Kajian Kasus Bab 3
Bagian 2:
1. Setelah melakukan dikusi kelompok, maka setiap kelompok melakukan diskusi panel.
2. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk salah satu anggota untuk presentasi.
3. Waktu panel 40 menit.
4. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi, membimbing dan memberikan arahan dalam kesimpulan panel.
5. Hasil diskusi panel ditulis dalam form No. 3 yang tersedia dan
ditandatangani dosen dan ketua kelompok. Hasil panel disampaikan ke dosen.
6. Ketua kelompok menilai aktivitas diskusi anggota kelompok pada form No. 4 dan menyerahkan ke dosen.
7. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir relevansi kasus dengan materi perkuliahan.