• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I SEJARAH, KETENTUAN UMUM, VISI, MISI, DAN TUJUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I SEJARAH, KETENTUAN UMUM, VISI, MISI, DAN TUJUAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

SEJARAH, KETENTUAN UMUM, VISI, MISI, DAN TUJUAN

1. 1 Sejarah Singkat Program Pascasarjana Universitas Udayana

Universitas Udayana lahir pada tanggal 29 September 1963 diawali dengan berdirinya Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga pada 29 September 1958. Tiga fakultas, yaitu Fakultas Sastra (FS), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) terbentuk pada saat awal berdirinya Universitas Udayana. Saat ini Universitas Udayana memiliki 12 fakultas, yaitu Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Peternakan, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Pariwisata.

Program Pascasarjana Universitas Udayana (PPs Unud) dirintis dan didirikan berdasarkan kebutuhan yang semakin mendesak untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga pendidik, peneliti dan profesional baik di lingkungan Unud maupun diluar Unud. PPs Unud dirintis tahun 1992, diawali dengan pembukaan Prodi Magister Linguistik dengan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 431/Dikti/Kep/1992 tanggal 6 Oktober 1992. Ketua Magister Linguistik yang pertama adalah Prof. Dr. I Wayan Bawa, MSc.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan serta peran Universitas Udayana untuk menjawab tantangan dan peluang, maka saat ini PPs Unud memiliki 25 Prodi Program Master (S2). Nama-nama Prodi Magister PPs Unud, dan Landasan Hukumnya disajikan dalam Tabel 1.1.

(2)

2

Table 1.1. Nama-nama Prodi Magister PPs Unud, dan

Landasan Hukumnya No

Nama Prodi Magister Landasan Hukum

SK Ijin Pendirian 1 Program Magister

Linguistik

SK Dirjen Dikti No. 431/DIKTI/Kep/1992 2 Program Magister Kajian Budaya SK Dirjen Dikti No.46/DIKTI/Kep/1995 3 Program Magister Ergonomi-Fisiologi Kerja SK Dirjen Dikti No.402/DIKTI/Kep/1995 4 Program Magister Fisiologi Olahraga SK Dirjen Dikti No.403/DIKTI/Kep/1995 5 Program Magister Ilmu Hukum SK Dirjen Dikti No.71/DIKTI/Kep/1997 6 Program Magister Manajemen SK Dirjen Dikti No.372/DIKTI/Kep/1998 7 Program Magister Bioteknologi Pertanian SK Dirjen Dikti No.187/DIKTI/Kep/1999 8 Program Magister Pertanian Lahan Kering (Agroteknologi) SK Dirjen Dikti No. 188 /Dikti/Kep/1999 (SK Rektor Unud No. 26A/UN14/PR/2015) 9 Program Magister Ilmu Biomedik SK Dirjen Dikti No.247/DIKTI/Kep/1999 10 Program Magister Kajian Pariwisata SK Dirjen Dikti No.1517/D/T/2001 11 Program Magister Ilmu Ekonomi SK Dirjen Dikti No.1809/D/T/2001 12 Program Magister Ilmu Lingkungan SK Dirjen Dikti No.1866/D/T/2001

(3)

3

13 Program Magister Agribisnis SK Dirjen Dikti No.2538/D/T/2001 14 Program Magister Ilmu Peternakan SK Dirjen Dikti No.1337/D/T/2002 15 Program Magister

Teknik Sipil SK Dirjen Dikti No.485/D/T/2003 16 Program Magister Akuntansi SK Dirjen Dikti No.3538/D/T/2007 17 Program Magister Teknik Arsitektur SK Dirjen Dikti No. 4014/D//2007 18 Program Magister Teknik Elektro SK Dirjen Dikti No. 851/D/T/2008 19 Program Magister Kimia Terapan SK Dirjen Dikti No.2857/D/T/2008 20 Program Magister

Teknik Mesin SK Dirjen Dikti No.466/D/T/2009 21 Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat SK Dirjen Dikti No.1772/D/T/2009 22 Program Magister Ilmu Biologi SK Dirjen Dikti No.26/D/O/2010 23 Program Magister

Kedokteran Hewan SK Dirjen Dikti No.25/D/O/2010 24 Program Magister

Kenotariatan

SK Dirjen Dikti No.41/D/O/2010 25 Program Magister

Ilmu dan Teknologi Pangan

SK Dirjen Dikti No.166/E/O/2012 Pada awalnya semua kegiatan PPs Unud dikoordinasikan oleh Koordinator PPs, yaitu Prof. Dr. I Ketut Nehen, S.E., M.Sc selaku Pembantu Rektor I Unud sampai dengan 16 Oktober 2000. Kemudian PPS Unud secara kelembagaan berdiri langsung di bawah Rektor dan dipimpin oleh seorang Direktur sejak tahun 2000.

(4)

4

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana pertama dijabat oleh Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.P.D. (KHOM) dibantu oleh Asisten Direktur I Prof. Dr.Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. dan Asisten Direktur II Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. Selanjutnya Direktur PPs Unud yang kedua dijabat oleh Prof. Dr.Ir. I Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. dibantu oleh Asisten Direktur I Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A. dan Asisten Direktur II Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, S.E., M.P. Direktur Pascasarjana yang ketiga dijabat oleh Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S.(K) dengan SK Rektor No. 606/H14/KP/2009, yang dibantu oleh Asisten Direktur I Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. dan Asisten Direktur II Prof. Dr.Ir. I Ketut Budi Susrusa, M. S. Masa jabatan ke II dengan SK Rektor no 505/UN/H14/KP/2013 sebagai direktur adalah Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S.(K) dibantu oleh Asisten Direktur I Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. dan Asisten Direktur II Prof. Made Sudiana Mahendra , Ph.D

1.2. Ketentuan Umum

1. Program Pascasarjana adalah Program Pascasarjana yang ada di lingkungan Universitas Udayana dan disingkat PPs Unud. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, adalah

pimpinan tertinggi pada Program Pascasarjana selanjutnya disingkat Direktur Pasca Unud.

3. Direktur dibantu oleh dua orang Asisten Direktur, yaitu Asisten Direktur 1 dalam bidang akademik dan kemahasiswaan serta Asisten Direktur 2 dalam bidang administrasi umum dan keuangan.

4. Program Magister adalah program pendidikan strata 2 (S2) yang ditujukan untuk memperoleh gelar magister yang diselenggarakan di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Udayana.

5. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran magister yang memiliki kurikulum dan metode

(5)

5

pembelajaran tertentu pada Program Pascasarjana Unud di dalam lingkungan Universitas Udayana.

6. Ketua Program Studi (KaProdi) adalah ketua Program Studi Magister di lingkungan Pascasarjana Universitas Udayana. 7. Sekretaris Program Studi (SProdi) adalah sekretaris Program

Studi magister Pascasarjana Universitas Udayana.

8. Koordinator konsentrasi (Ko-Prodi PPs) adalah koordinator pada konsentrasi yang ada pada Program Studi Magister Pascasarjana Universitas Udayana.

9. Pembimbing Akademik (PA) adalah tenaga akademik yang diberikan tugas untuk membimbing peserta didik dari awal perkuliahan berlangsung, dan bertanggungjawab terhadap kelancaran proses pembelajaran sampai mendapat topik usulan penelitian untuk tesis.

10. Dosen adalah tenaga akademik yang diberi tugas mengampu suatu mata kuliah dengan kualifikasi sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

11. Pakar adalah tenaga ahli di bidang keilmuan atau bidang profesional tertentu yang diperlukan oleh calon Doktor sebagai nara sumber dalam proses penelitian dan penyusunan disertasi. 12. Pembimbing tesis adalah tenaga akademik yang berjabatan

guru besar atau doktor yang diberikan tugas membimbing mahasiswa peserta didik khususnya dalam proses penyusunan tesis sampai ujian tesis.

13. Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri yang menunjukkan penguasaan substansi keilmuan serta kemampuan mengembangkan ilmu tersebut di bawah bimbingan pembimbing tesis.

14. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman

(6)

6

dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni ( UU PT, 2012)

15. Seminar hasil adalah seminar dari hasil penelitian tesis pada forum resmi yang dihadiri mahasiswa dan pembahas pada waktu tertentu dan menggunakan format penulisan jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi.

16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

17. Sistem kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program, yang dilaksanakan secara bertahap, sistematis dan terukur.

18. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas enam belas sampai dengan delapan belas minggu kuliah atau kegiatan terjadwal yang lain, berikut kegiatan yang menyertai, termasuk dua minggu kegiatan penilaian.

19. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak satu jam perkuliahan atau dua jam praktikum atau empat jam kerja lapangan. Setiap kegiatan disertai dengan kegiatan terstruktur sekitar satu jam sampai dengan dua jam dan kegiatan mandiri sekitar satu sampai dengan dua jam.

20. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegra sikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

21. Kartu rencana studi (KRS) adalah kartu yang memuat daftar mata kuliah wajib dan pilihan peserta didik dari sejumlah mata

(7)

7

kuliah yang ditawarkan pada satu semester berdasarkan kewajiban, minat dan kemampuan.

1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Program Magister Visi

Terwujudnya Program Pascasarjana Universitas Udayana yang mampu menghasilkan Lulusan Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dan pengembangan IPTEKS yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral/etika/akhlak, memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi sesuai dengan KKNI, SNDikti dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.

2. Pengembangan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan SNDikti, perkembangan IPTEKS untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan dunia.

3. Peningkatan kapasitas SDM PPs Unud Menuju pelayanan prima dan kepuasan pelanggan.

4. Peningkatan dan pendayagunaan sarana prasarana berstandar internasional.

5. Peningkatan tata kelola, penguatan akuntabilitas, penataan struktur organisai yang efisien, efektif, tranparansi, dan akuntabel.

6. Pengembangan kerja sama diberbagai pihak guna meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma PT.

Tujuan

Program Magister bertujuan menghasilkan lulusan (magister) yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

(1) mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dengan cara

(8)

8

menguasai dan memahami pendekatan, metode, dan kaidah ilmiah disertai keterampilan penerapannya,

(2) mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah,

(3) mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacukupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi di bidang ilmu masing-masing, dan (4) mempunyai kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian

berbagai masalah di masyarakat dengan cara penalaran ilmiah sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.

(9)

9

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Struktur Organisasi Program Magister pada Program Pascasarjana Unud

Pengelolaan Program Magister dilakukan oleh Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Udayana yang struktur organisasinya terdiri atas:

(1) Direktur

(2) Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, selanjutnya disebut Asisten Direktur I.

(3) Asisten Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, selanjutnya disebut Asisten Direktur II.

Dalam melaksanakan fungsi pengelolaan Program Magister, Pimpinan Program Pascasarjana Unud bekerja sama dengan:

(1) ketua Program Studi, sesuai dengan bidang ilmu; (2) sekretaris Program Studi, sesuai dengan bidang ilmu; (3) koordinator Konsentrasi sesuai dengan bidang ilmu; (3) kepala Bagian Tata Usaha dan Sub bagian Tata Usaha; (4) komisi, Satuan Tugas, dan Unit lain yang dipandang perlu.

Skema struktur Program Pascasarjana Universitas Udayana serta hubungan antara Pimpinan PPs Unud, Dekan, dan KaProdi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.2 Tugas dan Wewenang Pengelola Program Magister

(1) Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi Program Pascasarjana dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(10)

10

Untuk meningkatkan baku mutu pendidikan Pascasarjana, Direktur berkoordinasi secara intensif dengan Dekan/Fakultas. Ditingkat Program pascasarjana terdapat Unit Penjaminan Mutu dan di tingkat Prodi terdapat Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Prodi (TPPM Prodi )

(2) Asisten Direktur Bidang Akademik bertanggung jawab kepada Direktur, bertugas membantu Direktur dalam memimpin Program Pascasarjana Unud dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengembangan pendidikan serta urusan kemahasiswaan Program Pascasarjana Unud.

(3) Asisten Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur, bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.

(4) Ketua Program Studi (Kaprodi) bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengendali pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan kaitan bidang ilmu dan bertanggung jawab kepada Direktur.

(5) Sekretaris Prodi Studi membantu Kaprodi dalam mengendalikan pelaksanaan kegiatan PS dan bertanggung jawab kepada Kaprodi.

(6) Koordinator Konsentrasi bertugas membantu Kaprodi mengkoordinasikan proses pembelajaran di konsentrasi bersangkutan sesuai dengan bidang ilmunya dan bertanggung jawab kepada Kaprodi.

(7) Kepala Tata Usaha bertanggung jawab atas kelancaran pelayanan administrasi akademik, keuangan, dan perlengkapan yang dibantu oleh Kasubbag akademik dan Kasubbag perlengkapan dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Direktur.

(11)

11

(8) Komisi, Satuan Tugas, dan Unit lain yang dipandang perlu keberadaannya sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Pimpinan PPs Unud.

2.3 Badan Perwakilan Pascasarjana

Badan Perwakilan Pascasarjana (BPPs) adalah badan perwakilan tertinggi pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Keanggotaan BPPs

Anggota BPPs adalah pimpinan Program Pascasarjana Unud (Direktur, Asisten Direktur 1, dan Asisten Direktur 2), Ketua Program Studi Doktor dan Magister, dan semua guru besar tetap yang mengajar dan/atau membimbing di lingkungan PPs Unud ditambah satu orang wakil dosen dari setiap program studi yang ditetapkan dengan SK Direktur.

Tugas dan Wewenang

BPPs Unud mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: 1. Merumuskan kebijakan akademik pada Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

2. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Program Pascasarjana Universitas Udayana, dan

3. Memberikan pertimbangan pada Rektor mengenai calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur/Asisten Direktur Pascasarjana Universitas Udayana.

2.4 Unit Penjaminan Mutu Program Pascasarjana

Unit Penjaminan Mutu (UPM) Program Pascasarjana Universitas Udayana adalah organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat Program Pascasarjana Universitas Udayana. Setiap Prodi memiliki Tim Pengelola Penjaminan Mutu ( TPPM ). Keduanya berhubungan secara koordinatif dengan Badan Penjaminan Mutu (BPMU) Unud.

(12)

12

UPM Program Pascasarjana Universitas Udayana memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

(1) merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik secara keseluruhan di Program Pascasarjana UniversitasUdayana,

(2) menyusun perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik,

(3) memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik, (4) melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan

mutu akademik,

(5) melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik kepada Pimpinan PPS Unud,

(6) berkoordinasi dengan PS untuk menyusun Tim Task force Akreditasi, khususnya penyusunan dokumen akreditasi institusi, dan

(7) berkoordinasi dengan Tim Panitia Tetap (Pantap) Akreditasi Unud dan BPMU untuk melaksanakan pendampingan bagi prodi yang melaksanakan Akreditasi.

(13)

13

BAB III

PROGRAM STUDI, PENERIMAAN MAHASISWA BARU DAN BIAYA PENDIDIKAN

3.1 Program studi

Program Magister di lingkungan PPS Unud terdiri atas 25 Prodi dan 50 Konsentrasi. Nama Prodi dan Konsentrasi dicantumkan dalam Tabel 1.

Tabel 3.1. Prodi S2 dan Konsentrasi pada PPs Unud

No Program Studi Konsentrasi

1 2 3

1 Ilmu Linguistik a. Linguistik Murni b. Wacana Sastra (Wacana

Naratif)

c. Translation Studies

d. Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa

2 Kajian Budaya -

3 Ergonomi-Fisiologi Kerja

-

4 Fisiologi Olahraga a. Fiologi Olahraga b. Fisiologi Terapi

5 Ilmu Hukum a. Hukum dan Sistem Peradilan

Agama

b. Hukum Adat dan Masyarakat c. Hukum pemerintahan d. Hukum Bisnis

6 Manajemen a. Manajemen Pemasaran

(14)

14

c. Manajemen Sumberdaya

Manusia

d. Manajemen Bisnis Pariwisata 7 Bioteknologi Pertanian -

8 Pertanian Lahan Kering Pertanian Organik

9 Biomedik a. Ilmu Kedokteran Reproduksi

b. Anti Aging Medicine c. Ilmu Kedokteran Dasar d. Combined Degree Pendidikan

Dokter Spesialis 10 Kajian Pariwisata (Double Degree) Indonesia –Perancis - 11 Ilmu Ekonomi a. Pembangunan Daerah b. Keuangan Daerah c. Moneter Keuangan dan

Perbankan

d. Ekonomi Industri 12 Ilmu Lingkungan a. Lingkungan Pesisir

b. Biologi Kelautan dan Perikanan c. Oceanography and Remote

Sensing

13 Agribisnis a. Manajemen Agribisnis

b. Ekonomi Pembangunan Pertanian

c. Pengembangan Masyarakat Agribisnis

14 Ilmu Peternakan -

15 Teknik Sipil a. Struktur

(15)

15

c. Teknik dan Manajemen

Sumberdar Air d. Transportasi

e. Manajemen Proyek Kontruksi

16 Akuntansi a. Akutansi keuangan dan

Auditing b. Sektor Publik

c. Akutansi Manajemen 17 Teknik Arsitektur a. Perencanaan dan Manajemen

Pembangunan Desa dan Kota b. Manajemen Konservasi c. Kajian lingkungan Binaan

Etnik

18 Teknik Elektro a. Manajemen Energi

b. Manajemen Sistem Informasi dan Kompputer

19 Kimia Terapan Kimia Terapan

20 Teknik Mesin -

21 Ilmu Kesehatan Masyarakat

a. Umum

b. Kesehatan Ibu/ Anak dan Reproduksi

c. Epidemiologi Lapangan

22 Ilmu Biologi -

23 Kedokteran Hewan Umum: Ilmu Kedokteran Hewan

24 Kenotariatan -

25 Ilmu dan Teknologi Pangan

-

(16)

16

3.2 Penerimaan Mahasiswa 3.2.1 Mahasiswa Baru

Syarat yang harus dipenuhi untuk diterima sebagai calon mahasiswa program Magister (S2) adalah sebagai berikut:

(1) Persyaratan Umum

Persyaratan umum sebagai berikut:

1) Warga negara lndonesia yang memiliki ijazah sesuai dengan bidang ilmu yang dipilih dari Perguruan Tinggi (PT) Negeri, atau PT Swasta dan PT luar negeri yang telah diakreditasi oleh Menteri Pendidikan Nasional RI.

2) Warga negara asing yang memiliki ijazah dan memperoleh ijin belajar dari Menteri Pendidikan Nasional RI dan mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar untuk mengikuti pendidikan pascasarjana.

(2) Persyaratan Akademik Program Magister

Persyaratan akademik sebagai berikut:

1) Memiliki ijazah S1 atau setara sesuai dengan kompetensi bidang ilmunya. Ijazah S1 diutamakan yang linear dengan program studi yang dituju, kecuali untuk program Ergonomi, Kajian Budaya, llmu Kesehatan Masyarakat dan Pariwisata.

2) IPK pada pendidikan sebelumnya minimal 2.75 Jika IPK kurang dari 2.75 maka yang bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari bekas pembimbing atau Dosen di bidangnya bahwa yang bersangkutan mampu mengikuti pendidikan magister. Bagi yang memiliki ijazah D4 sesuai dengan kompetensi bidang ilmu yang dipilih dengan IPK ~ 3.00, dan setelah diterima wajib mengikuti matrikulasi dengan bobot 12 SKS.

(17)

17

3) Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan nilai setara TOEFL 500 atau IELTS 5.0. Jika nilai ini tidak dicapai pada awal pendaftaran, calon dapat diterima sebagai mahasiswa jika lulus testing masuk, namun harus dilakukan tes ulang sehingga mencapai nilai 500 sebelum ujian komprehensip/proposal dilaksanakan.

4) Lulus Tes Potensi Akademik yang diselenggarakan oleh panitia dengan nilai minimal 500.

5) Mengusulkan topik penelitian yang berada dalam lingkup ilmu yang akan dikembangkannya yang disusun dalam bentuk kerangka usulan penelitian (proposal).

6) Lulus seleksi ujian masuk yang diselenggarakan oleh panitia Universitas Udayana.

(3) Persyaratan Administrasi Program Studi Magister

Mengisi formulir pendaftaran secara Online dan mempersiapkan dokumen Softcopy (Scan) untuk diunggah/diupload pada sistem, sebagai berikut:

1) Asli/fotokopi ijazah yang telah disahkan.

2) Asli/fotokopi transkrip akademik yang telah disahkan. 3) Surat Keterangan Kesehatan dari dokter.

4) Surat Ijin Belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta).

5) Surat Rekomendasi mengenai kemampuan akademik dan sikap keilmuannya dari dua orang guru besar atau mantan dosen yang membidangi disiplin ilmu yang dipilih.

6) Bukti Pendaftaran online dari Dikti dan formulir permohonan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) yang telah diisi lengkap bagi pelamar yang berstatus dosen tetap PTN, dan dosen tetap yang

(18)

18

dipekerjakan di PTS yang ingin mengajukan beasiswa. 7) Pasfoto berwarna terbaru dengan resolusi 600x800

piksel dan besar ukuran file maksimal 300 Kb. 8) Daftar Riwayat Hidup.

9) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari

Kepolisian yang masih berlaku.

(4) Beasiswa

Beasiswa Pendidikan Program Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional diperuntukkan bagi pelamar yang berstatus dosen tetap PT. Negeri dan dosen tetap yang dipekerjakan di PT. Swasta yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan program doktor dan magister.

3.2.2 Mahasiswa Pindahan

1) Mahasiswa pindahan dari PTN lain dapat diterima di Program Magister yang sesuai dengan program studi yang telah ditempuh oleh mahasiswa bersangkutan di PTN asal, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Telah mengikuti secara aktif kuliah selama 1 semester dengan IPK minimal 2,75 dan memiliki sekurang-kurangnya 12 sks.

b. Pada saat mengajukan permohonan pindah ke PPs Unud, yang bersangkutan masih tercatat sah sebagai mahasiswa magister.

c. Daya tampung program studi yang bersangkutan masih memungkinkan dan adanya kemungkinan untuk dapat menyelesaikan sisa sks-nya sesuai dengan sisa masa studi yang diperkenankan.

(19)

19

2) Mahasiswa yang ingin pindah mengajukan permohonan kepada

PPs Unud yang tembusannya ditujukan kepada Rektor Unud. 3) Persetujuan atau penolakan permohonan yang bersangkutan

ditentukan oleh Direktur PPs Unud atas pertimbangan Ketua PS terkait.

4) Penerimaan mahasiswa pindahan ditetapkan oleh Rektor atas usul dari Direktur PPs Unud.

5) Penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada setiap permulaan tahun akademik.

6) Mahasiswa PPs Unud diijinkan untuk pindah ke luar PPs Unud setelah menyelesaikan seluruh kewajibannya pada PPs Unud.

3.3 Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan sesuai ketentuan yang berlaku.

3.4 Tahun Akademik

1) Tahun akademik dimulai sesuai dengan kalender akademik Universitas Udayana, yaitu pada awal bulan September untuk penerimaan semester ganjil, dan pada awal bulan Februari untuk penerimaan semester genap.

2) Pada awal tahun akademik diselenggarakan kuliah perdana yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Udayana.

3) Setiap mahasiswa wajib mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada tiap awal semester dan mendaftar ulang pada tiap akhir semester untuk dapat mengikuti pendidikan semester berikutnya.

4) KRS diusulkan oleh Pembimbing Akademik dan ditetapkan oleh KaProdi.

(20)

20

BAB IV KURIKULUM 4.1. Pendahuluan

Berdasarkan UUPT 12/2012 dalam Pasal 19, ayat (1) Program Magister merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat sehingga mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Ayat (2) Program Magister mengembangkan mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional. Program Magister lebih mengutamakan kemampuan penguasaan dan pengembangan teori berdasarkan penelitian, dengan beban studi sekurang-kurangnya 36 sks dan paling banyak 50 sks untuk mahasiswa sebidang, sedang untuk yang tidak sebidang sebanyak 56 sks.

Pasal 35, Ayat (1) dalam UUPT 12/2012: Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dalam Ayat (2) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.

Kurikulum yang diterapkan pada Program Magister adalah kurikulum berbasis Kompetensi (KBK). Secara rinci dan spesifik, KBK wajib disusun oleh setiap Prodi berdasarkan Buku Pedoman Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008) dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau dokumen Mutu Penyusunan KBK (BPMU, 2010).

Setiap Prodi menyusun KBK berdasarkan analisis SWOT, tracer study dan market signals, dengan mengangkat Pola Ilmiah

(21)

21

Pokok Unud (PIP) Unud, yaitu kebudayaan, sebagai penciri yang membedakan dengan Prodi sejenis di perguruan tinggi lain. Langkah pertama penyusunan kurikulum berbasis kompetensi adalah menentukan profil lulusan Prodi sebagai tujuan pendidikan; kedua, menetapkan kompetensi lulusan yang akan dicapai; ketiga menetapkan bahan kajian.

4.2. Profil Lulusan Program Magister (S2) PPs Unud

Profil lulusan program Magister PPs Unud secara umum harus mampu mengembangkan Ipteks, memecahkan masalah, dan mempunyai ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif. Profil lulusan secara rinci dan lengkap disusun oleh setiap Prodi Magister dilingkungan PPs Unud sesuai format yang diterbitan oleh BPMU.

4.3. Standar Kompetensi Lulusan Program Magister (S2) PPs Unud.

Standar kompetensi lulusan merupakan dasar penilaian untuk menentukan kelulusan mahasiswa, yang meliputi pencapaian kompetensi untuk seluruh mata kuliah. Standar kompetensi lulusan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Standar Kompetensi lulusan disusun dan berpedoman pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) serta pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan.

Berdasarkan Kepmendiknas 045/2002 kompetensi pada KBK terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan

kompetensi lainnya. Kompetensi utama merupakan penciri suatu

program studi, termasuk tesis, dan MK wajib Prodi dengan bobot 20 – 30 sks (55,5 – 60%). Kompetensi pendukung dicapai melalui MK

(22)

22

Prodi /konsentrasi dengan bobot 12-16 sks (32-33%). Matrikulasi diwajibkan bagi mahasiswa yang berasal dari rumpun ilmu tidak sebidang untuk menempuh MK Matrikulasi dengan bobot 6 sks . Kompetensi lainnya dicapai lewat mata kuliah umum (MKU), yaitu mata kuliah (MK) Filsafat Ilmu, dan Metodologi Penelitian dengan total bobot 4 sks (8-11%).

Kompetensi lulusan pada setiap Prodi paling sedikit mengandung lima elemen kompetensi yaitu: (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai dan (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Perpres 8/2012 tentang KKNI, pada Pasal 5 butir h, tercantum bahwa: Lulusan Magister terapan dan Magister setara dengan jenjang 8; Jenjang kualifikasi ini dikelompokkan dalam jabatan ahli. Jenjang kualifikasi untuk program Magister dalam lampiran Perpres tersebut, meliputi kualifikasi umum dengan jenjang kualifikasi 8.

4.3.1. Kompetensi Utama PPs Unud

Kompetensi utama Program Magister sudah disusun sesuai dengan jenjang kualifikasi nomor 8 KKNI yaitu:

1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji, serta mengangkat kearifan lokal sesuai dengan PIP Unud, 2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner, dan

3. Mampu mengelola riset dan pengembangannya yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

(23)

23

Kompetensi utama dikembangkan melalui sejumlah matakuliah yang merupakan substansi kajian bidang ilmu dan/atau keahlian yang menjadi isi program pendidikan Magister yang diwujudkan dalam bentuk matakuliah wajib, tesis dan publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditas. Total sks kompetensi utama berbobot 20-30 sks (55,5- 60%).

4.3.2. Kompetensi Pendukung

Kompetensi pendukung dikembangkan melalui sejumlah mata kuliah lain untuk memperkuat pengembangan kompetensi utama dalam pendidikan Program Magister. Mata kuliah yang berada dalam kompetensi pendukung adalah matakuliah pilihan Prodi dan /atau pilihan Konsentrasi dengan bobot 12-16 sks ( 32-33 %).

4.3.3. Kompetensi Lainnya

Penguasaan terhadap Kompetensi lainnya diwujudkan dalam mata kuliah yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama dengan beban studi 4 sks (8-11 %) berupa matakuliah Filsafat Ilmu dan matakuliah Metodologi Penelitian yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa. Bagi mahasiswa yang berasal dari rumpun ilmu yang tidak sebidang sekurang-kurangnya harus mengikuti matakuliah dasar tambahan sebanyak 6 sks yang bertujuan untuk menyetarakan tingkat kompetensi, sesuai dengan karakteristik Prodi yang bersangkutan. Proses pembelajaran mata kuliah penyetaraan tersebut dilaksanakan dalam program matrikulasi yang diselenggarakan sebelum semester ajaran baru berlangsung atau pada semester 0.

4.4. Bahan Kajian

Bahan kajian ditentukan dan disusun berdasarkan standar kompetensi matakuliah yang telah ditetapkan oleh Prodi yang bertujuan untuk dapat memenuhi profil lulusan yang diinginkan oleh setiap Prodi.

(24)

24

4.5. Kurikulum dan Distribusi Mata Kuliah

Kurikulum berbasis Kompetensi dikembangkan secara spesifik oleh setiap Prodi di lingkungan PPs Unud dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pelaksanaan kurikulum pada Program Magister PPs Unud diarahkan menuju program berbasis penelitian (by research) dengan beban studi sekurang-kurangnya 36 ( tiga puluh enam) sks untuk ilmu sebidang termasuk tesis dan publikasi ilmiah di jurnal nasional 14 sks (39 %). Bagi ilmu yang tidak sebidang sekurang-kurangnya 42 sks (Tabel 1 dan Tabel 2)

Tabel 4.1. Semester, Jenis Kompetensi dan Mata Kuliah

Semester Kompetensi dan Mata Kuliah /Tesis sks % I (dasar) Kompetensi umum/ lainnya MK. Filsafat ilmu 1-2 4 8-11 MK. Metodologi Penelitian 2-3 II (kekhusus an) Kompetensi utama MK Wajib Prodi/ wajib Konsentasi 12-16 12 -16 33-32 Kompetensi pendukung MK Pilihan Prodi/ Konsentrasi 12-16 12-16 33-32 III dan IV Penelitian Tesis (kompeteni utama) Seminar/ Ujian Proposal Penelitian 2-4 8- 14 22-28 Seminar Hasil Penelitian dan Ujian Tesis 6- 8

(25)

25

Tabel 4.2. Kurikulum dan Distribusinya Per Semester Tahap Semester Mata Kuliah &

Tesis Sebidang Tidak sebidang Penyesuaian 0 Matrikulasi - 6 Dasar I Filsafat Ilmu *) 1-2 1-2 Metodologi Penelitian*) 2-3 2-3

MK Wajib PPs Unud dengan bobot 4 sks (8-11%) MK Wajib Prodi**) 12-16 12-16 Kekhususan II MK Wajib Prodi**) 0 – 4 0 - 4 MK Wajib Prodi 12-16 sks (32-33%) MK Pilihan 12-16 12-16 Penelitian

III Seminar /ujian proposal, penelitian 2-4 2-4 IV Seminar hasil, Penelitian dan Ujian Tesis 6-10 6-10

Tesis dengan bobot 8 – 14 sks (23-28%)

T o t a l 36-50 42-56

4.6 Persyaratan Mukim

Mahasiswa Program Magister Unud diwajibkan memenuhi persyaratan mukim minimum dua semester beban penuh dalam

(26)

26

menempuh program. Persyaratan mukim dibuktikan dengan adanya daftar hadir kegiatan perkuliahan selama 2 semester.

4.7 Pengembangan Kurikulum

Pengembangan KBK didasarkan pada: (a) legal aspek yang berupa peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang masih berlaku dan terkait dengan kurikulum, (b) tracer study, (c) kebutuhan dunia kerja, dan (d) perkembangan Ipteks. Penyusunan Kurikulum diawali dengan lokakarya kurikulum tahun 2010, yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, alumni, dan kalangan pengguna terkait (stake holder).

Pengembangan KBK oleh PPs Unud telah dilokakaryakan pada bulan 30 – 31 Maret tahun 2011. Tahun 2012 dilakukan penyempurnaan diawali dengan lokakarya kurikulum KBK pada 14 Mei 2012 dan disempurnakan pada rapat BPPS pada 27 Juli 2012. Revisi kurikulum dilandasi oleh berbagai peraturan, baik berupa Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan/Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Peraturan/Surat Keputusan, maupun berupa Surat Edaran Dirjen Dikti dan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unud. Disamping itu, adanya tuntutan perkembangan Ipteks dan dunia kerja.

(27)

27

BAB V

DOSEN, PEMBIMBING AKADEMIK DAN PEMBIMBING TESIS

5.1. Dosen

Dosen adalah tenaga akademik yang diberi tugas mengampu mata kuliah sesuai dengan bidang keahliannya, dengan kualifikasi sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam UUPT 2010 Pasal 19, ayat (3) Program Magister wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi doktor atau yang sederajat.

Tugas Dosen

(1) Dosen wajib menyusun dan menyebarluaskan silabus dan sap mata kuliah sebelum perkuliahan dimulai kepada tim teaching dan mahasiswa.

(2) Dosen wajib melaksanakan tatap muka sedikitnya 75% dari seluruh kegiatan perkuliahan yang dijadwalkan. Evaluasi akhir tidak dapat dilakukan apabila jumlah perkuliahan kurang dari 75%.

(3) Evaluasi yang dilakukan harus sesuai dengan rambu-2 evaluasi pada KBK yang meliputi evaluasi proses 60 % dan evaluasi hasil 40 %.

(4) Dosen wajib memeriksa dan mengembalikan semua tugas dan hasil ujian kepada mahasiswa.

(5) Nilai evaluasi harus sudah diserahkan (kepada Prodi) atau diumumkan kepada mahasiswa paling lambat dua minggu setelah ujian.

5.2. Pembimbing Akademik (PA)

Pembimbing Akademik pada Prodi Magister adalah tenaga akademik bergelar guru besar atau doktor pada Prodi terkait.

(28)

28

Pembimbing akademik bertugas:

(1) memberikan wawasan, membimbing dan memantau perkembangan studi mahasiswa sampai mendapatkan topik penelitian;

(2) membimbing mahasiswa tentang hak dan kewajibannya;

(4) menuntun mahasiswa untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, jika perlu dengan meminta bantuan bimbingan dan konseling; dan (5) menuntun pengisian KRS pada semester awal atau sebelum

mempunyai pembimbing tesis.

Peserta didik wajib berkonsultasi kepada PA secara aktif dan teratur paling sedikit dua kali dalam setiap semester. Kegiatan konsultasi dicatat dalam Buku Kegiatan Mahasiswa yang disediakan oleh PPs. Pelaksanaan tugas PA dalam suatu Prodi

5.3 Pembimbing Tesis

Pembimbing tesis adalah dosen yang berjabatan guru besar bergelar doktor atau doktor dalam bidang yang serumpun dengan Prodi dan materi penelitian mahasiswa.

5.3.1 Tugas Pembimbing Tesis

(1) membimbing peserta didik menyusun usulan penelitian; (2) membimbing peserta didik melakukan penelitian; (3) membimbing peserta didik menyusun tesis;

(4) melaksanakan tugas-tugas yang semula dilakukan oleh PA dan; (5) membimbing penyusunan publikasi ilmiah untuk jurnal serta

mencegah sedini mungkin terjadinya plagiarisme.

5.3.2 Tanggung Jawab Pembimbing Tesis

Pembimbing tesis bertanggung jawab atas:

(1) Proses dan hasil penelitian mahasiswa, yang meliputi originalitas, ketepatan metodologi dan penyusunan tesis

(29)

29

5.3.3 Prosedur Bimbingan

(1) Seorang mahasiswa dibimbing oleh dua orang pembimbing, yaitu pembimbing I sebagai pembimbing utama dan pembimbing II bertugas membantu tugas pembimbing I.

(2) Pembimbing I harus berasal dari Prodi terkait dan pembimbing II bisa dari luar Prodi di lingkungan Universitas Udayana atau bila dipandang perlu bisa berasal dari luar institusi sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

(3) Apabila kedua atau salah satu pembimbing berhalangan tetap maka KaProdi secepatnya mengusulkan kepada Direktur untuk penggantian pembimbing.

(4) Pembimbing pengganti sebagaimana dimaksud pada nomor (3) wajib memperhatikan dan mengutamakan kelangsungan proposal yang telah disetujui oleh pembimbing terdahulu.

(5) Pembimbing dapat diganti dengan pembimbing lain apabila terdapat hambatan akademik pada hubungan pembimbing dan mahasiswa yang disebabkan oleh hal-hal prinsip pada bidang keilmuan yang terkait dengan penelitian dan tesis.

(6) Penggantian sebagaimana dimaksud pada nomor (5) ditetapkan dalam SK Direktur atas usulan KaProdi.

(7) Seorang dosen diijinkan membimbing sebanyak-banyaknya

sepuluh orang mahasiswa, baik sebagai pembimbing I maupun

(30)

30

BAB VI

PENELITIAN UNTUK TESIS 6.1 Usulan Penelitian/Seminar Proposal

Penyusunan usulan penelitian merupakan kegiatan yang

wajib dilaksanakan mahasiswa magister untuk bisa mengerjakan penelitian dan tugas akhir berupa tesis.

6.1.1 Persyaratan Usulan Penelitian

(1) Berdasarkan topik penelitian mahasiswa dan PA menentukan calon pembimbing tesis yang sesuai dengan bidang yang diteliti dengan mengajukan formulir kesediaan pembimbing yang diajukkan ke Kaprodi.

(2) Pembimbing tesis ditetapkan oleh Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana berdasarkan usulan Kaprodi dan kualifikasinya sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

(3) Usulan penelitian tesis sebelum diajukan dalam ujian proposal, atas persetujuan pembimbing I dan II dibahas di dalam seminar kelayakan usulan penelitian

(4) Seminar kelayakan usulan penelitian dipimpin oleh pembimbing I , dihadiri oleh pembimbing II dan 3 orang penilai seminar yaitu pakar di bidang ilmu tersebut yang ditetapkan oleh Kaprodi.

(5) Tujuan utama seminar adalah untuk memberikan masukan guna penyempurnaan usulan penelitian.

(6) Nilai kelayakan usulan penelitian ditentukan dari hasil penilaian tim penilai dengan keterangan catatan layak atau perlu dilakukan penyempurnaan.

(31)

31

6.1.2. Ujian Usulan Penelitian/Ujian Proposal

(1) Usulan penelitian yang telah disetujui oleh tim penilai seminar dapat diajukan untuk ujian usulan penelitian. (2) Ujian Usulan penelitian dapat dilakukan pada awal

semester II/III dan paling lambat akhir semester II/III (setelah lulus semua mata kuliah yang ditempuh pada semester I dan II). dengan IPK minimal 3,0 dan jumlah sks yang telah ditempuh sebanyak 26 sks.

(3) Ujian Usulan penelitian dilaksanakan oleh tim penilai ujian usulan penelitian yang ketuai oleh pembimbing I dengan anggota pembimbing II serta tiga orang dosen penguji di bidang ilmu tersebut dengan kualifikasi guru besar atau Doktor yang serumpun dengan bidang yang diteliti

(4) Penilaian oleh tim penilai hanya dapat memberikan keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya empat orang termasuk pembimbing.

(5) Penilaian dalam ujian usulan penelitian terutama terhadap kedalaman materi, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang mempunyai bobot yang cukup untuk kualifikasi magister serta kelayakan (feasibility) penelitian.

(6) Penelitian untuk mahasiswa Program Magister minimal dilakukan selama tiga bulan terhitung mulai diterbitkannya Surat Keputusan Ujian Usulan Penelitian.

1. Perbaikan harus dilakukan selambat - lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah ujian,

2. Pernyataan persetujuan atas perbaikan dilakukan secara tertulis oleh pembimbing dan diketahui oleh Kaprodi, dan

3. Apabila perbaikan melewati batas waktu tersebut, maka hasil ujian dinyatakan gugur dan mahasiswa harus mengulang ujian kembali.

(32)

32

(7) Ketua tim penilai membuat berita acara pelaksanaan ujian usulan penelitian. Pada akhir ujian, tim penilai melaksanakan rapat untuk menetapkan apakahusulan penelitian:

1. Diterima dan dapat dilaksanakan penelitiannya, 2. Diterima dengan perbaikan, dan

3. Ditolak dan harus mengulangi ujian

Apabila usulan penelitian diterima dengan perbaikan, maka langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Perbaikan harus dilakukan selambat - lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah ujian,

2. Pernyataan persetujuan atas perbaikan dilakukan secara tertulis oleh pembimbing dan diketahui oleh Kaprodi, dan

3. Apabila perbaikan melewati batas waktu tersebut, maka hasil ujian dinyatakan gugur dan mahasiswa harus mengulang ujian kembali.

Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka langkah-langkahnya sebagai berikut :

1.Mahasiswa dapat menempuh ujian ulangan selambat- lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan. 2.Ujian dilaksanakan oleh tim penilai yang sama, dan

apabila mahasiswa gagal dalam ujian ulangan, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan gagal studi.

(8) Usulan penelitian yang telah disetujui oleh tim penilai ujian usulan peneltian harus disahkan oleh KaProdi. Usulan penelitian ini harus dibawa pada saat melakukan konsultasi dengan pembimbing tesis, saat ujian kelayakan tesis, dan saat ujian tesis sebagai bahan acuan.

(9) Apabila dalam pelaksanaan penelitian terdapat perubahan mendasar dari usulan penelitian, maka perubahan itu harus

(33)

33

mendapat persetujuan dari pembimbing tesis dan tim penilai.

(10) Permintaan ujian usulan penelitian dilakukan oleh pembimbing tesis kepada KaProdi dengan dilampiri: 1. transkrip akademik untuk mata kuliah semester I dan

II.

2. sertifikat mahir berbahasa Inggris dalam bentuk TOEFL atau persamaan TOEFL dengan nilai minimal 500 atau lebih.

3. berita acara penilaian seminar kelayakan usulan penelitian.

4. rencana tanggal ujian dan usulan nama-nama panitia penilai.

(11) Usulan ini diteruskan oleh KaProdi kepada Direktur PPs untuk dibuatkan surat keputusan tim penilai ujian usulan penelitian

6.2 Tesis

Tesis adalah karya tulis akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri yang menunjukkan penguasaan substansi keilmuan serta kemampuan mengembangkan ilmu tersebut di bawah bimbingan pembimbing tesis.

6.2.1 Seminar Hasil Penelitian

Seminar hasil penelitian pada Program Magister merupakan kegiatan terprogram yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa sebelum melaksanakan ujian tesis.

Prosedur seminar hasil penelitian adalah sebagai berikut;

(1) naskah hasil penelitian yang telah siap dan disetujui oleh kedua pembimbing diajukan kepada KaProdi untuk seminar kelayakan tesis;

(34)

34

(2) susunan tim penilai dan tanggal seminar hasil penelitian

diusulkan oleh pembimbing dan ditetapkan oleh KaProdi; (3) seminar hasil penelitian hanya dapat dilaksanakan bila dihadiri

oleh sekurang-kurangnya 4 orang tim penilai dan dihadiri oleh mahasiswa PS. Magister.

(4) penilaian dilakukan oleh tim penilai yang dapat terdiri atas guru besar atau Doktor yang sebidang,

(5) tim penilai kelayakan tesis bertugas untuk memberikan penilaian, koreksi, dan penyempurnaan terhadap naskah tesis yang akan diajukan pada ujian tesis,

(6) keputusan seminar dapat berupa: 1. naskah tesis diterima.

2. naskah tesis diterima dengan perbaikan. 3. naskah tesis ditolak

(7) apabila naskah tesis diterima dengan perbaikan, maka mahasiswa harus melakukan perbaikan sesuai dengan saran tim penilai selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan. Perbaikan tersebut harus disetujui tim penilai disertai dengan bukti tertulis dalam bentuk pernyataan persetujuan perbaikan oleh tiap-tiap tim penilai sebelum diajukan sebagai naskah tesis pada ujian tesis (format terlampir).

(8) apabila naskah tesis ditolak, maka mahasiswa harus melakukan bimbingan dan perbaikan naskah pada pembimbig untuk selanjutnya diajukan dalam seminar penilaian kelayakan naskah tesis ulangan selambat lambatnya dua bulan setelah seminar pertama dengan prosedur, tata cara, dan tim penilai yang sama seperti pada seminar pertama.

(9) naskah tesis yang telah lulus seminar penilaian kelayakan tesis, dapat diajukan dalam ujian tesis, yang pengajuannya disertai dengan berita acara seminar serta surat persetujuan tim penilai terhadap perbaikan yang telah dilakukan.

(35)

35

6.2.2 Ujian akhir Program Magister (ujian tesis)

Ujian akhir Program Magister (ujian tesis) dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilmu yang menjadi pokok tesis yang sebelumnya telah dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat oleh tim penilai seminar kelayakan tesis. Sebelum menempuh ujian akhir program magister, mahasiswa harus memenuhi syarat :

1. telah melunasi uang UKT per semester dengan menunjukkan bukti setoran dan kewajiban lainnya sampai pada semester kegiatan ujian dilaksanakan.

2. terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berjalan dan memprogramkan tugas akhir pada KRS.

3. telah lulus semua mata kuliah wajib dan pilihan serta penugasan-penugasan lainnya sebagaimana tercantum dalam kurikulum dengan IPK sekurang-kurangnya 2,75 dan

4. telah menyerahkan naskah tesis dan naskah publikasi ilmiah yang telah diterima (accepted) oleh redaksi jurnal terkait. (1) Penyelenggaraan ujian akhir Program Magister diawali dengan

pembentukan tim penilai ujian akhir magister yang ditetapkan oleh Direktur PPs Unud atas usul Kaprodi.

(2) Tim penilai ujian tesis terdiri atas pembimbing I sebagai ketua, pembimbing II sebagai sekretaris, dan tiga orang anggota yang terdiri atas Guru Besar atau Doktor sesuai bidang/serumpun ilmu dari topik penelitian tesis.

(3) Prosedur pengajuan ujian tesis adalah sebagai berikut.

1. Pembimbing mengajukan permintaan ujian tesis kepada KaProdi disertai rencana tanggal ujian dan rencana anggota tim penilai.

2. KaProdi mengajukan usulan tersebut kepada Direktur PPs Unud disertai berita acara seminar kelayakan tesis dan transkrip akademik.

(36)

36

(4) Ujian tesis hanya dapat dilaksanakan dan ditentukan keputusannya apabila dihadiri sekurang-kurangnya empat orang tim penguji termasuk ketua dan sekretaris.

(5) Ujian tesis dilaksanakan secara lisan dengan presentasi tesis. (6) Waktu pelaksanaan ujian maksimum dua jam dengan 15-20

menit presentasi dan 100 menit tanya jawab.

(7) Penilaian masing-masing tim penilai dengan menggunakan format yang telah ditetapkan oleh Program Pascasarjana Unud. Apabila selisih nilai diantara tim penilai lebih dari 10 maka perlu dilakukan sidang tim penguji untuk mendapatkan kesepakatan nilai.

(8) Nilai ujian yang dikumpulkan dari tiap anggota dijumlahkan dan dibagi jumlah anggota tim penilai dan dikonversikan ke nilai abjad

85 - 100 A 70 - 84 B 55 - 69 C 40 - 54 D 0 - 39 E

(9) Pada akhir ujian, ketua tim penilai membuat berita acara ujian tesis.

(10) Tim penilai ujian memutuskan:

1. Tesis diterima dan mahasiswa dinyatakan lulus. 2. Tesis diterima dengan perbaikan.

3. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus dan harus mengulangi ujian. Apabila tesis diterima dengan perbaikan, maka langkah-langkahnya

sebagai berikut.

1. Perbaikan harus dilakukan paling lambat dalam waktu satu bulan dan telah disetujui secara tertulis oleh tim penguji. 2. Apabila perbaikan melewati batas waktu tersebut maka hasil

(37)

37

Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Mahasiswa dapat menempuh ujian ulangan selambat-lambatnya dalam waktu tiga bulan yang dilaksanakan oleh tim penilai yang sama.

2. Apabila mahasiswa tidak lulus ujian ulangan, maka mahasiswa bersangkutan dinyatakan gagal studi.

(38)

38

BAB VII

KETENTUAN AKADEMIK

7.1 Kalender Akademik

Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester ganjil dimulai pada awal bulan September sampai dengan akhir bulan Januari. Semester genap dimulai pada awal bulan Februari sampai dengan akhir bulan Juli.

7.2 Beban Kredit dan Masa Studi

Beban studi Program Magister sekurang-kurangnya 36 SKS dan sebanyak-banyaknya 50 sks. Jumlah sks pada setiap Prodi tergantung pada kurikulum tiap-tiap program studi. Masa studi dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh selama-lamanya delapan semester (acuan Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000).

7.3 Mata Kuliah

(1) Kedalaman materi pokok suatu mata kuliah harus mendukung tercapainya standar kompetensi dan tujuan program pendidikan magister yang diukur dengan satuan kredit semester (sks).

(2) Matakuliah (MK) diasuh oleh tim dosen yang ditetapkan oleh Direktur atas usulan KaProdi dengan persetujuan Dekan sebagai induk Prodi. Apabila kuliah diberikan oleh tim dosen maka KaProdi harus menunjuk seorang Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) yang bertugas untuk mengkoordinasikan perkuliahan sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

(3) MK yang termasuk dalam Kompetensi utama ditentukan oleh rapat Dosen Pengampu MK Prodi. Untuk MK pilihan adalah matakuliah yang diusulkan oleh dosen atau kelompok dosen berdasarkan kepakarannya. Setiap mahasiswa

(39)

39

mempunyai hak menentukan matakuliah pilihan yang diminati atas persetujuan PA sebagai penunjang tesis.

7.4 Pendaftaran Ulang dan Pengisian KRS

(1) Pada setiap menjelang akhir semester sesuai dengan kalender akademik mahasiswa wajib mendaftar ulang.

(2) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang dua semester berturut-turut, maka status kemahasiswaannya dibatalkan.

(3) Mahasiswa yang mendaftar ulang diwajibkan mengisi KRS dengan sejumlah mata kuliah yang diprogramkan untuk diikuti pada semester berikutnya.

(4) Pengisian KRS dilakukan sendiri oleh mahasiswa dengan menyusun rencana studi yang akan ditempuh atas bimbingan PA dan melaporkan rencana tersebut kepada KaProdi yang bersangkutan.

(5) Mahasiswa diakui sebagai peserta mata kuliah apabila tercantum pada KRS.

(6) Pengesahan KRS dilakukan oleh KaProdi.

7.5 Pembatalan dan Penggantian Mata Kuliah

(1) Berdasarkan alasan yang dapat diterima, seorang mahasiswa dapat membatalkan atau mengganti mata kuliah yang telah tercantum dalam KRS.

(2) Pembatalan atau penggantian mata kuliah harus dengan persetujuan pembimbing akademik dan disahkan oleh KaProdi.

(3) Pembatalan dan penggantian mata kuliah dilakukan dengan mengisi formulir selambat-lambatnya pada akhir minggu kedua pada semester yang sedang berjalan.

(40)

40

7.6 Transfer Mata Kuliah

(1) Transfer mata kuliah program pendidikan merupakan pengakuan atas substansi bobot sks dan kualitas nilainya yang diperoleh dari program pendidikan terdahulu oleh mahasiswa yang memasuki program pendidikan baru yang sebidang. (2) Transfer mata kuliah Prodi dapat dilakukan :

a. Dari dan ke Prodi dengan bidang yang sama.

b. Dari program pendidikan profesi ke program pendidikan akademik.

(3) Transfer dari program pendidikan profesi ke program pendidikan akademik hanya dapat dilakukan untuk program pendidikan yang sebidang.

(4) Transfer mata kuliah program pendidikan mengacu kepada kurikulum Prodi pendidikan baru yang sebidang.

7.7 Perpindahan dan Penyetaraan /Pindah Perguruan Tinggi

Perpindahan mahasiswa dapat dilakukan antar:

(1) Mahasiswa dapat pindah dari satu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain, dan dari Prodi pada program pendidikan yang sama, terakreditasi minimal setara dan memenuhi SNPT dan KKNI.

(2) Dalam perpindahan antar perguruan tinggi dapat diselenggarakan transfer mata kuliah.

(3) Perpindahan mahasiswa harus menempuh syarat minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi yang akan menerima. (4) Perpindahan hanya dapat dilakukan sebelum melakukan proses

penelitian.

(5) Perpindahan mahasiswa melalui penyetaraan kompetensi atau capaian pembelajaran.

(41)

41

(6) Penyetaraan capaian kompetensi dilakukan dengan pengakuan

matakuliah lampau.

(7) Capaian kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan non formal dan/atau pengalaman kerja dapat diakui dan diberi bobot sks oleh Perguruan Tinggi.

(8) Lulusan perguruan tinggi negara lain dapat mengikuti pendidikan program Magister di PPs Unud.

(9) Dalam perpindahan antar perguruan tinggi mahasiswa diwajibkan menempuh sks dan kegiatan pembelajaran pada perguruan tinggi yang baru dalam rentang waktu minimal telah memperoleh 18 sks MK umum dan MK wajib Prodi, dan belum melaksanakan penelitian untuk tesis

7.8 Pengakuan Atas Pengalaman Kerja dan Belajar

(1) Pengakuan atas pengalaman kerja dan belajar adalah pengakuan prestasi mahasiswa yang diperoleh melalui kegiatan bekerja dan / atau pelatihan sesuai dengan KKNI. (2) Pengakuan atas pengalaman kerja dan belajar mengacu pada

kurikulum pendidikan di lingkungan Prodi, PPs Unud dan KKNI.

(3) Pengakuan atas pengalaman kerja dan belajar diselenggarakan oleh program Magister PPs Unud.

(4) Pengakuan atas pengalaman kerja dan belajar dalam bentuk sks sesuai dengan KKNI diintegrasikan dalam kurikulum Program Magister dapat mengurangi masa penyelesaian studi.

7.9 Pengunduran Diri dari Mengikuti Mata Kuliah

(1) Mahasiswa diperbolehkan mengundurkan diri dari satu mata kuliah atau lebih yang diprogramkan pada KRS apabila

(42)

42

mahasiswa yang bersangkutan dapat memberikan alasan dengan bukti yang kuat untuk diterima oleh PA.

(2) Permohonan mengundurkan diri dari mata kuliah diajukan lewat PA, KaProdi, dan Direktur paling lambat satu bulan sebelum ujian akhir semester dilaksanakan.

7.10 Cuti Akademik

Dengan alasan tertentu yang dapat diterima, seorang mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik. Prosedur dan ketentuan cuti akademik adalah sebagai berikut.

(1) Mahasiswa mengajukan permohonan cuti kepada Ketua Program Studi atas persetujuan pembimbing akademik/ pembimbing tesis. Kaprodi akan meneruskan permohonan tersebut ke PPs Unud untuk selanjutnya diteruskan kepada Rektor Unud.

(2) Permohonan cuti akademik disampaikan sesuai kalender akademik Unud.

(3) Cuti akademik diberikan maksimum dua semester kumulatif. (4) Selama cuti akademik yang bersangkutan tidak membayar

SPP.

(5) Mahasiswa penerima beasiswa BPP-DN tidak diperkenankan mengambil cuti akademik.

(6) Waktu cuti akademik tidak diperhitungkan dalam lamanya masa studi.

(7) Setelah cuti akademik selesai, yang bersangkutan langsung mendaftar kembali dan melapor ke Kaprodi dan PPs Unud. (8) Selama cuti akademik yang bersangkutan tidak diperkenankan

(43)

43

(9) Apabila dua semester setelah cuti akademik yang bersangkutan tidak mendaftar kembali, maka haknya sebagai mahasiswa dinyatakan hilang.

7.11 Program Pendidikan ganda / double degree

(1) Program pendidikan ganda (double degree) adalah kegiatan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh dua perguruan tinggi yang telah dinyatakan berhak menyelenggarakannya, melalui kerjasama resmi yang telah disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

(2) Beban belajar dan transfer mata kuliah pada program pendidikan ganda (double degree) diatur dalam program kerjasama antara Universitas Udayana dengan Perguruan Tinggi kerjasama, baik PTN nasional, maupun dengan Perguruan tinggi luar negeri yang sederajat.

(3) Program pendidikan ganda/double degree diselenggarakan antar perguruan tingi (Unud dengan perguruan tingi lain yang sederajat di dalam negeri atau perguruan tinggi luar negeri) sesuai dengan MOU kerjasama pendidikan dan penelitian.

7.12 Ujian dan Evaluasi

(1) Evaluasi proses pencapaian kompetensi mahasiswa sesuai demgan sistem penilaian KBK adalah 60 % dari total nilai dan

40 % merupakan evaluasi dalam bentuk ujian tengah semester

dan ujian akhir semester. Evaluasi proses dinilai dari kegiatan presentasi, diskusi, kegiatan praktikum atau praktek lapang yang meliputi penilaian hard skill dan soft skill.

(2) Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tesis.

(3) Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester suatu mata kuliah adalah mereka yang telah mengikuti

(44)

44

sekurang-kurangnya 75% dari semua kegiatan akademik mata kuliah tersebut selama satu semester.

7.13 Nilai Hasil Belajar Perkuliahan

(1) Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang masing- masing melalui nilai konversi bilangan 4, 3, 2, 1, dan 0.

(2) Nilai A, B, C adalah nilai lulus, sedangkan nilai D dan E adalah nilai tidak lulus. Konversi nilai dan angka adalah sebagai berikut. 85 - 100 = A 70 - 84 = B 55 - 69 = C 40 - 54 = D 0 - 39 = E

(3) Penilaian hasil evaluasi dilakukan oleh dosen pengasuh mata kuliah.

(4) Nilai hasil belajar pada akhir semester adalah gabungan nilai dari semua bentuk ujian selama semester berjalan.

(5) Pembobotan tiap-tiap bentuk ujian untuk memperoleh nilai kumulatif di akhir semester dan nilai lulus diserahkan kepada tiap-tiap dosen.

(6) Ujian ulangan dan ujian perbaikan nilai dapat dilakukan pada semester berikutnya sepanjang waktu studi yang diperkenankan belum dilampaui.

(7) Mahasiswa yang mendapat nilai C dapat mengikuti ujian ulangan tanpa mengikuti kuliah ulangan, nilai ujian ulangan maksimal B, kecuali yang bersangkutan mengikuti kuliah ulangan, maka nilai yang dapat dicapai adalah nilai maksimal A. Mahasiswa yang mendapat nilai B ujian ulangan dilakukan

(45)

45

setelah mengikuti kuliah ulangan, nilai ujian ulangan dapat mencapai A.

(8) Syarat ujian ulangan atau perbaikan nilai diatur oleh KaProdi. Apabila mahasiswa tidak lulus pada ujian kedua untuk mata kuliah yang sama, mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah ulang untuk mata kuliah tersebut.

7.14 Indeks Prestasi Akademik

(1) Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi akademik (IP) yang dihitung melalui konversi nilai bilangan seperti yang tercantum pada buku pedoman ini. (2) Indeks prestasi semester dihitung dari nilai ujian dan bobot

kredit setiap mata kuliah yang tercantum dalam KRS dengan rumus sebagai berikut.

IP = Jumlah (N x K) Jumlah K

K = Besarnya bobot kredit mata kuliah

N = Nilai huruf setelah dikonversi ke bentuk bilangan

(3) Indeks prestasi kumulatif dihitung dari semua nilai mata kuliah dari semua semester yang sudah diikuti oleh mahasiswa serta hasil ujian akhir (ujian tesis) dengan menggunakan rumus seperti yang tersebut pada butir 2 di atas.

7.15 Putus Studi karena Masalah Akademik

(1) Mahasiswa Program Magister yang dievaluasi pada akhir semester III belum lulus seluruh SKS semester yang bersangkutan dengan IPK kurang dari 2,75 atau terdapat nilai D diberi kesempatan mengulang (memperoleh) mata kuliah selama-lamanya dua semester lagi. Jika setelah dua semester tidak lulus dinyatakan putus studi.

(46)

46

(2) Mahasiswa Program Magister yang tidak lulus setelah diberi kesempatan dua kali menempuh ujian proposal dinyatakan gagal studi.

(3) Mahasiswa Program Magister yang tidak lulus setelah diberi kesempatan dua kali menempuh ujian akhir Program Magister (ujian tesis), dinyatakan gagal studi.

(4) Mahasiswa peserta Program Magister yang telah melewati satu setengah kali (enam semester) dari masa tahap studinya, tetapi belum melaksanakan ujian - ujian yang diwajibkan pada tahap tersebut karena kelalaian dari mahasiswa sendiri, maka mahasiswa bersangkutan diberi peringatan tertulis oleh Kaprodi. Apabila mahasiswa telah melewati dua kali masa tahap studi yang bersangkutan belum melaksanakan ujian yang ditentukan, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi. Yang dimaksud dengan tahap-tahap studi adalah tahap ujian usulan penelitian, ujian seminar hasil penelitian dan ujian akhir Program Magister (ujian tesis).

7.16 Syarat dan Predikat Kelulusan

(1) Mahasiswa Program Magister dinyatakan lulus jika ia telah lulus sejumlah sks yang disyaratkan dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00, tidak ada nilai D dan hasil ujian akhir program studi sekurang-kurangnya mendapat nilai C.

(2) Predikat kelulusan terdiri atas tiga tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian (cum laude) yang dicantumkan pada transkrip akademik.

(3) Predikat kelulusan Program Magister adalah sebagai berikut. 1) IPK 2,75 -- 3,40 : memuaskan

2) IPK 3,41 -- 3,70 : sangat memuaskan

(47)

47

(4) Untuk predikat dengan pujian (cum laude) lama studi mahasiswa ialah maksimum lima semester dan nilai ujian akhir program studi (ujian tesis) A.

7.17 Yudisium dan Wisuda

(1) Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya wajib mengikuti yudisium pada tingkat PPs Unud sebelum mengikuti wisuda.

(2) Pada saat yudisium diumumkan predikat kelulusan dilanjutkan dengan penyerahan transkrip akademik.

(3) Wisuda diselenggarakan dalam rapat terbuka Senat Universitas Udayana, bersamaan dengan wisuda program pendidikan Diploma dan Sarjana (strata S1) Unud. Untuk dapat menerima ijazah, mahasiswa diwajibkan sudah publikasi hasil penelitian tesisnya dan mengikuti wisuda.

7.18 Ijazah

(1) Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya diberikan ijazah beserta transkrip akademik. (2) Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Direktur Program

Pascasarjana Unud.

(3) Transkrip akademik ditandatangani oleh Direktur Program Pascasarjana Unud.

7.19 Gelar

Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya memperoleh derajat dan hak untuk menyandang gelar magister sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh. Pemberian gelar diatur sesuai dengan SK Mendiknas No 178/U/2001 tanggal 21 November 2001 dan selanjutnya ditetapkan dengan SK Rektor.

(48)

48

BAB VIII

KEJUJURAN, TATA TERTIB, DAN SANKSI AKADEMIK

8.1 Kejujuran Akademik

(1) Selama mengikuti proses pembelajaran, mahasiswa wajib menjunjung prinsip-prinsip kejujuran akademik. Pelanggaran terhadap kejujuran akademik sebagaimana ketentuan di atas dianggap sama dengan tindakan kejahatan akademik sehingga dapat diberikan sanksi akademik yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran ringan, sedang, atau berat.

(2) Penentuan kategori pelanggaran (ringan, sedang, atau berat) akan dirapatkan dalam sebuah tim yang dibentuk oleh KaProdi untuk menentukan kategori pelanggarannya.

(3) Sanksi atas pelanggaran terhadap kejujuran akademik adalah sebagai berikut;

1) teguran oleh pengajar atau KaProdi yang bersangkutan, 2) staf pengajar yang bersangkutan dapat memberikan nilai E

(tidak lulus ) untuk mata kuliah tersebut,

3) tidak memperkenankan yang bersangkutan melanjutkan studi atau dipecat dari Program Pascasarjana Universitas Udayana,

4) pembatalan atas kelulusan yang telah diberikan oleh Program Pascasarjana Universitas Udayana kepada yang melanggar ketentuan tersebut

5) mencabut gelar dan ijazah yang telah diberikan.

(4) Jika pelanggaran yang dilakukan dikategorikan sebagai pelanggaran berat, maka langkah yang harus diambil oleh KaProdi adalah usulan pemecatan jika yang bersangkutan masih dalam status sebagai mahasiswa, atau pencabutan ijazah

Gambar

Tabel 3.1. Prodi S2 dan Konsentrasi pada PPs Unud
Tabel 4.1.  Semester, Jenis Kompetensi dan  Mata Kuliah

Referensi

Dokumen terkait

Industri makanan dan minuman (kuliner) merupakan segmen industri yang sedang berkembang pesat dan sekarang dijadikan suatu tren yang baru FABRIK Eatery & Bar

Penderita DM yang tidak terkontrol dengan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) tinggi menyebabkan TB menjadi lebih parah dan berhubungan dengan mortalitas yang lebih

Jōtai no Fukushi yaitu fukushi yang sering dipakai untuk menerangkan verba, secara jelas menerangkan keadaan pekerjaan atau perbuatan itu (Isami,

Ketentuan yang diatur dalam UUPA mengakibatkan peralihan hak atas tanah melalui jual beli bersumber pada hukum adat. Hukum adat menyebutkan bahwa dengan jual beli, hak

melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko

Berisi tentang latar belakang diambilnya judul Tugas Akhir “Penerapan Konsep Client Server pada Perancangan Aplikasi Pengisian Kartu Rencana Studi dan Kartu Hasil Studi

Pomo´ cu danog D-bistabila sada je mogu´ ce napraviti registar. Najprije ´ cemo napraviti 1-bitni registar. To ´ ce zapravo biti samo proˇ sirenje D-bistabila: dodat ´ cemo joˇ s

[r]