• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN TEMBAKAU SUMBER TANI JAYA. Aa Nurjalal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN TEMBAKAU SUMBER TANI JAYA. Aa Nurjalal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN TEMBAKAU SUMBER TANI JAYA

Aa Nurjalal 093402094

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing Perusahaan Tembakau Sumbertani Jaya yaitu melalui Manajemen Rantai Pasokan dan kualitas produk.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey Data yang diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 80 responden yang diambil dari konsumen Tembakau Sumbertani Jaya. Penarikan sampel menggunakan metode accidental sampling dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Manajemen Rantai Pasokan, kualitas produk dan keunggulan bersaing pada Perusahaan Tembakau Sumbertani Jaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing – masing variabel Manajemen Rantai Pasokan dan kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap keunggulan bersaing pada Perusahaan Tembakau Sumbertani Jaya. Secara simultan Manajemen Rantai Pasokan dan kualitas produk juga berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Perusahaan Tembakau Sumbertani Jaya.

(2)

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze the factors that affected the competitive advantage of the company Tembakau Sumbertani Jaya were through supply chain management and product quality.

The method used was the method of survey data obtained directly through questionnaires to 80 respondents drawn from consumers the company Tembakau Sumbertani Jaya. Sampling using accidental sampling methods and methods of analysis used in this research was the path analysis.

Based on the research results revealed that chain management, product quality and competitive advantage in the company Tembakau Sumbertani Jaya included in either classification. The eachs variable chain management and product quality of the partial effect of the competitive advantage in the company Tembakau Sumbertani Jaya. chain management and product quality also have a significant effected competitive advantage on the company Tembakau Sumbertani Jaya.

Keywords: chain management, product quality, competitive advantage

PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis dewasa ini semakin kompleks dengan berbagai persoalan yang semakin rumit. Persaingan antar perusahaan menuntut perhitungan yang matang dalam setiap pengambilan keputusan sehingga setiap keputusan yang diambil dapat memberi konstribusi terhadap kelanjutan sebuah perusahaan. Para praktisi dan akademisi kemudian mencari pendekatan-pendekatan yang mampu menggabungkan berbagai kepentingan tersebut dalam suatu kerangka kerja yang memberi keuntungan bagi perusahaan. Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam upaya melakukan kolaborasi sebuah bisnis disebut supply chain management atau manajemen rantai pasokan.

Kinerja rantai pasok diindikasikan dengan kualitas, harga dan performa pengiriman material. Untuk memperbaiki kinerja rantai pasok, dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja indikator-indikator tersebut. Kinerja rantai pasok dikatakan baik dari segi pengiriman

(3)

apabila mampu mendatangkan material dalam waktu, jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan jadwal produksi. Kegiatan pengiriman material ke galangan mencakup kepentingan banyak pihak yang saling berhubungan sehingga permasalahannya menjadi lebih kompleks..

Meningkatkan daya saing pada industri kecil menengah seperti perushaan tembakau, diperlukan adanya pengelolaan, baik secara internal ataupun eksternal perusahaan. Hubungan antara supplier, customer, dan perusahaan itu sendiri, harus dikelola dengan baik. Bagaimana agar supplier ikut bertanggungjawab terhadap kualitas produk, hubungan yang baik dan jangka panjang dengan supplier dan customer, serta agar distribusi produk dari hulu ke hilir tepat pada waktunya sampai ke pengguna akhir. Disinilah pengelolaan perlu dilakukan. Terjadi sebuah kesalahan pada distribusi barang dan jasa akan membuat kualitas barang dan jasa menurun, dan ini berakibat daya saing melemah. Untuk meningkatkan distribusi barang dan jasa, serta sharing informasi dan financial dari hulu ke hilir pada sektor industri kreatif, maka diperlukan pengelolaan secara komprehensif

Penerapan manajemen rantai pasokan yang baik pada perusahaan akan mmpu menghasilkan produk yang berkualitas, dengan begitu maka kebutuhan dan keinginan konsumen akan terpenuhi dengan baik. Apabila hal tersebut telah terpenuhi penjualan pun akan meningkat sehingga keunggulan bersaing perusahaan akan tercipta.

Dengan demikian penerapan MRP yang baik akan menciptakan aktivitas perusahaan dengan baik, seperti kelancaran produksi, , situasi kerja yang dinamis, dan menghasilkan produk yang berkualitas, yang kesemuanya itu membuat perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya siap untuk bersaing, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga di harapkan mampu meningkatkan produktivitas yang sekaligus meningkatkan pendapatan bagi perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya..

Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas dan penelitian terdahulu, tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan langsung dan tidak langsung antara Manajemen Rantai Pasokan dan Kualitas Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Tembakau Sumbertani Jaya Tasikmalaya.

(4)

X1

X2

X3

Y METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu Penelitian dengan cara mengajukan pernyataan kepada orang – orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis (Sugima, 2008).

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Tembakau Sumber Tani Jaya Tasikmalaya rata-rata seminggu sebanyak 400 orang. Untuk menentukan sampel yang diambil penulis berpedoman pada teori yang dikemukakan oleh Rahmat (1993) dan diperoleh sampel yang akan diambil sejumlah 80 konsumen.

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik pangambilan sampel non-probabilitas (Hermawan, 2009), yaitu penarikan sampel berdasarkan kebetulan (accidental sampling). Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai dan pernah melakukan pembelian di perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya Tasikmalaya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Affandi, 1994). Tujuan digunakan analisis jalur adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Adapun formula Path Analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat Diagram Jalur

rx1x2 yx1 yƐ rx1x3 yx2

rx2x3 yx3

(5)

2. Menghitung Koefisien Jalur () k Y X byx yx n h th n h th i i ;1,2,...., 1 2 1 2

   

Dimana byx dapat ditentukan melalui i

Yh X C byx n h jh n h ij i

    1 1 ;i1,2,....,k (Sitepu, 1994) Keterangan: i yx

 = Koefisiensi jalur dari variabel Xiterhadap variabel Y

i byx

= Koefisiensi regresi dari variabel X terhadap variabel i Y

3. Menghitung Koefisien Korelasi (R)

YXi = CRyy CRyxi  ; i = 1, 2, ..., k (Sitepu, 1994) Keterangan :

YXi = Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y

C Ryxi = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-xi dari matriks invers korelasi

Cryy = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-y dari matriks invers korelasi

Besarnya r menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang terjadi diukur oleh r2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus : Kd = r2 x 100%

4. Menghitung Faktor Residu (Ɛ)

Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan melalui : k i i R y x x x y  1 2 1 2...  (Sitepu, 1994) dimana R2yix1x2...xk =

k i i ryx yx 1 1 

(6)

Adapun kriteria hipotesis secara simultan dengan tingkat keyakinan 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df)(k-1) maka :

Ho : 1= = =O Berarti tidak ada pengaruh Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya. Ha O Berarti ada pengaruh Manajemen Rantai Pasokan dan

Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya.

Untuk menguji tingkat signifkan secara parsial apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t.

Kriteria Hipotesis secara parsial:

Ho1: = O berarti tidak ada pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya Ha1 : ≠ O berarti ada pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap

Keunggulan Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya Ho2 : = O berarti tidak ada pengaruh Kualitas Produk terhadap

Keunggulan Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya Ha2 : ≠ O berarti ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Keunggulan

Bersaing Perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya. PEMBAHASAN

Tabel 4.2 dibawah menjelaskan hasil rekapitulasi penilaian konsumen terhadap pelaksanaan Manajemen Rantai Pasokan di Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya. Pernyataan Manajemen Rantai Pasokan di Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya mengenai produk yang mudah didapatkan termasuk kategori baik

(7)

dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 293. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Perusahaan Tembakau Cap Patani mudah dipesan atau didapatkan.

Pernyataan mengenai cara pembayaran produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 319. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa Pembelian produk tembakau Cap Patani dapat dilakukan dengan berbagai macam pembayaran.

Pernyataan mengenai persediaan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 296. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa persediaan produk Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya sudah mencukupi kebutuhan konsumen.

Pernyataan mengenai kecukupan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 316. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya sudah memenuhi kebutuhan konsumen.

Pernyataan mengenai pemesanan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 278. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya dapat dipesan dengan jumlah yang besar.

Pernyataan mengenai informasi produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 326. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa informasi mengeni produk-produk yang ditawarkan Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya mudah didapatkan.

(8)

Tabel 4.2

Deskripsi Variabel Manajemen Rantai Pasokan

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Produk Tembakau Cap Patani mudah didapatkan

400 293 Baik

2 Pembelian produk tembakau Cap Patani dapat dilakukan dengan berbagai macam pembayaran

400 319 Baik

3 Persediaan produk Tembakau Cap Patani selalu tercukupi untuk kebutuhan konsumen

400 296 Baik

4 Produk Tembakau Cap Patani sudah memenuhi kebutuhan konsumen

400 316 Baik

5 Konsumen tidak dapat memesan Produk Tembakau Cap Patani dalam jumlah besar

400 278 Baik

6 Informasi mengenai Produk Tembakau Cap Patani sulit didapatkan

400 326 Baik

Total Skor 2400 1828

Sumber : Data diolah

Tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata penilaian responden mengenai kualitas produk perusahaan Tembakau Sumber Tani Jaya. Pernyataan mengenai penmpilan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 330. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa tampilan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya menarik konsumen.

Pernyataan mengenai rasa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 285. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya enak dikonsumsi.

Pernyataan mengenai tampilan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 325. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki keunikan yang berbeda dengan produk lain.

(9)

Pernyataan mengenai daya tahan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 311. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki daya tahan yang lama.

Pernyataan mengenai kualitas bahan baku produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 300. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya dibuat dengan bahan baku yang berkualitas.

Pernyataan mengenai standar produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 297. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani sudah memenuhi standar kebutuhn konsumen.

Tabel 4.3

Rekapitulasi Kualitas Produk

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Penampilan Produk Tembakau Cap Patani menarik

400 330 Baik

2 Produk Tembakau Cap Patani enak dikonsumsi

400 285 Baik

3 Produk Tembakau Cap Patani memiliki keunikan yang berbeda dengan produk lain

400 325 Baik

4 Produk Tembakau Cap Patani tidak memiliki daya tahan yang lama

400 311 Baik

5 Seluruh bahan baku Produk Tembakau Cap Patani memiliki kualitas baik

400 300 Baik

6 Produk Tembakau Cap Patani belum memenuhi standar kebutuhan konsumen

400 297 Baik

Total Skor 2400 1848

(10)

Tabel 4.4

Rekapitulasi Keunggulan Bersaing

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang dicapai

Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Perusahaan tembakau Cap Patani menawarkan produk tembakau dengan harga yang lebih murah

400 331 Baik

2 Produk Perusahaan tembakau Cap Patani mempunyai struktur fisik yang baik.

400 333 Baik

3 Produk Perusahaan tembakau Cap Patani tidak berkualitas

400 308 Baik

4 Produk Perusahaan tembakau Cap Patani tidak memiliki harga yang sesuai dengan kemampuan Konsumen

400 329 Baik

5 Produk Perusahaan tembakau Cap Patani memiliki kemasan yang menarik

400 257 Cukup Baik

6 Produk perusahaan tembakau Cap Patani dibuat hanya untuk konsumen tertentu

400 319 Baik

Total Skor 2400 1877

Pernyataan mengenai harga produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 331. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya menawarkan produk yang lebih murah daripada produk pesaing.

Pernyataan mengenai struktur fisik produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 333. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki struktur fisik yang baik.

Pernyataan mengenai kualitas produk Tembakau Cap Patani termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 308. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani memiliki kualitas yang baik.

(11)

X1

Y

X2

Pernyataan mengenai harga produk Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 329. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki harga yang terjangkau sesuai kemampuan konsumen.

Pernyataan mengenai kemasan produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori cukup baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 257. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki kemasan yang menarik.

Pernyataan mengenai diferensiasi produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk kategori baik dengan jumlah skor yang diperoleh adalah sebesar 319. Artinya, secara keseluruhan konsumen menyatakan bahwa produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya dibuat untuk berbagai macam kalangan konsumen.

Uji Model

Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y), sebagai berikut:

0,363 0,790 0,450 0, 356 Gambar 4.1 Hubungan Struktural antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

(12)

Tabel 4.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Antara Manajemen Rantai Pasokan (X1) dan Kualitas Produk (X2)

terhadap Keunggulan Bersaing (Y)

No Nama Variabel Formula Hasil

1 Manajemen Rantai Pasokan (X1)

a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y (0,363)(0,363) 0,13177

b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2 (0,363)( 0,450)(0,356) 0,058

Pengaruh X1 Total Terhadap Y 0,13177 + 0,058 0,18977

2 Kualitas Produk (X2)

c. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y (0,356)( 0,356)

0,12673

d. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1 (0,356)( 0,450)(0,363)

0,058

Pengaruh X2 Total Terhadap Y 0,12673 + 0,058 0,18473

Total Pengaruh X1, X2 terhadap Y 0,18977 + 0,18473

0,375

Pengaruh lain yang tidak diteliti 1 – 0,375 0.625

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengaruh variabel Manajemen Rantai Pasokan (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1317 atau 13,17%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel Kualitas Produk (X2) sebesar 0,058 atau 5,8%. Pengaruh variabel Manajemen Rantai Pasokan secara keseluruhan (total) terhadap Keunggulan Bersaing sebesar 0,1897 atau 18,97 %.

Pengaruh variabel Kualitas Produk (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1267 atau 12,67%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel Manajemen Rantai Pasokan (X1) sebesar 0,058 atau 5,8%. Pengaruh variabel Kualitas Produk secara keseluruhan (total) terhadap Keunggulan Bersaing sebesar 0,1847 atau 18,47 %.

Pengaruh total variabel Manajemen Rantai Pasokan (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) adalah sebesar 0,375 atau 37,5%. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti terhadap Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya adalah sebesar 0,625 atau 62,5%.

(13)

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh Manajemen Rantai Pasokan (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 23,056 atau sig. (0.000)  alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Manajemen Rantai Pasokan (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing (Y) pada Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya.

Pengujian secara parsial antara Manajemen Rantai Pasokan (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 3,599 atau sig. (0.001)  alpha (0.05) maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan Manajemen Rantai Pasokan berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

Pengujian secara parsial antara Kualitas Produk (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 3,524 atau sig. (0.001)  alpha (0.05) maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat diartikan Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing..

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis mengenai Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing pada Perusahaan

(14)

Tembakau Cap Patani Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Manajemen Rantai Pasokan yang diterapkan Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya rata-rata sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator variabel Manajemen Rantai Pasokan seperti produk yang mudah didapatkan, pembelian produk dapat dilakukan dengan berbagai macam pembayaran, selalu menyediakan stok yang cukup untuk persedian agar kebutuhan konsumen terpenuhi, serta informasi produk yang mudah didapatkan.

2. Kualitas Produk Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Produk Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya memiliki kemasan yang menarik, bahan baku produk yang berkualitas, memiliki daya tahan yang lama,memiliki rasa yang enak untuk dikonsumsi, serta telah sesuai dengan standar kebutuhan konsumen.

3. Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya termasuk klasifikasi baik, hat tersebut dilihat dari Manajemen rantai pasokan yang diterapkan dan kualitas produk yang diberikan kepada konsumen yang baik.

4. Dalam pengujian secara parsial dan simultan, Manajemen Rantai Pasokan dan Kualitas Produk berpengaruh Terhadap Keunggulan Bersaing pada Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya.

(15)

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen Perusahaan Tembakau Cap Patani Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari skor terendah dari masing-masing indikator tiap variabel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan Tembakau Cap Patani harus dapat mengakomodir jika ada konsumen yang membeli dalam jumlah besar sehingga harus lebih meningkatkan tingkat persediaan.

2. Perusahaan Tembakau Cap Patani harus lebih meningkatkan lagi kualitas rasa agar lebih memuaskan konsumen.

3. Perusahaan Tembakau Cap Patani harus lebih memperhatikan kemasan produk serta menambah variasi kemasan supaya lebih menarik minat beli konsumen.

4. Perusahaan Tembakau Cap Patani harus lebih meningkatkan persediaan agar dapat mengakomodir permintaan dalam jumlah besar, menjaga dan menambah kualitas cita rasa produk Cap Patani serta, serta menambah variasi kemasan agar lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi 2008. Jakarta : LP-FEUI.

Bestari, Mitra. 2004. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: UPFE Universitas Muhammadyah Yogyakarta.

Chopra, Sunil and Meindl , Peter, 2001, Supply Chain Management: Strategy, Planning and Operating, Prentice-hall.

Cravens, D. W. (2000) pemasaran strategis, (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga. Detiana, Tita. 2010. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Service and

(16)

Ellitan, Lena dan Lina Anatan. 2007. Manajemen Strategi Operasi (Teori Dan Riset Di Indonesia). Bandung : Alfabeta

Handoko T.Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Cetakan ke dua (revisi). Jakarta : Grasindo.

Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kotler, Philip. 2005. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga.

Moore ,Franklin G. Dan Thomas E. Hendrick. 1989. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung : CV. Remadja Karya

Muhardi. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Porter, Michael. 2007. Strategi Bersaing. Jakarta : Kharisma Publising Group.

Sandjojo, Nidjo. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Sudjana. 2000, Statistik Untuk Ekonomi Dan Niaga, Edisi Baru (Edisi Kelima), Bandung, Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, CV. Bandung : Alfabeta. Suliyanto, 2009. Praktikum Analisis Statistik. Program Pascasarjana Magister Sains

Ekonomi Manajemen UNSOED Purwokerto.

Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Operasi. Jakarta: PT Salemba Emban Patria.

Tjiptono, Fandy. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21101842_2085-1316.pdf

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.html http:// repository.upi.edu/operator/upload/s_l0351_0608187_chapter2.pdf http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index…

Gambar

Tabel 4.5                                                                                                                      Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan sebaiknya memperbaiki proses untuk memenuhi kebutuhan stakeholdernya terlebih dahulu kemudian memperbaiki strategi yang diambil atau kapabilitas yang

Bab II mengenai produk tembakau yang berisi, pengaturan produk tembakau meliputi Rokok dan Produk Tembakau lainnya yang penggunaannya dengan cara dibakar dan

Peneliti menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai referensi dimana dalam penelitian ini untuk menguji apakah nantinya konstruksi sosial atas buruh tani perempuan

Status kepegawaian dari PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) berdasarkan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Apabila sebelum Tahun 2009 secara nasional tenaga honorer yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah telah selesai

Selain kepemimpinan, lingkungan tempat ia berkerja juga sangat mempengaruhi kinerja anggota organisasi, atau karyawan, seperti halnya seseorang yang berkerja ruangan yang memiliki

Hasil lain adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC).. OUT

a) Permasalahan yang dibahas ini, adalah suatu kasus untuk 15 responden dengan satu perubah terikat (Y) dan tiga perubah X1i, X2i,X3i sehingga dapat