• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR /3 TAIIUN 2007 TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

i

[

B U P A T I P A C I T A N

PERATURAN BUPATI P A C I T A N N O M O R / 3 TAIIUN 2007 TENTANG

BESARAN T U N J A N G A N K O M U N I K A S I INTENSIF ( T K I ) B A G I PIMPINAN DAN A N G G O T A D E W A N P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H DAN BELANJA

PENUNJANG OPERASIONAL B A G I P I M P I N A N D E W A N P E R W A K I L A N R A K Y A T D A E R A H

KABUPATEN P A C I T A N

DENGAN R A I I M A T T U H A N VANG M A H A ESA

BUPATI PACITAN

Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut pasal 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggung Jawaban Penggunaan Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional, maka perlu menetapkan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) dan Belanja Penunjang Operasional (BPO) dalam suaiu Peraturan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan PropinsI Jawa Timur ( Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang'Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR. DPR, DFD dan DPRD (Umbaran Negara Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

(2)

2

-6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan / Administratif Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah / Bekas Wakil Kepala Daerah serta Janda / Dudanya sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemenntah Nomor

16 Tahun 1993 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 121);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4416) yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4712);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 91,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4417);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggung Jawaban Penggunaan Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 1) yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 15 Tahun 2007 ;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 7 ) ;

Memperhatikan : Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 188/390/BAKD tanggal 30 April 2007 perihal Penyampaian Salinan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21 Tahun 2007.

(3)

-3-i M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG BESARAN TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF (TKI) BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN R A K Y A T DAERAH D A N BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL BAGI PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN R A K Y A T DAERAH KABUPATEN.

BAB I

KETENTUAN U M U M Pasal 1

Dalam Peraturan Bupali ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan. 2. Daerah adalah Kabupaten Pacitan.

3. Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan.

5. Pimpinan DPRD adalah ketua dan wakil-wakll ketua DPRD Kabupaten Pacitan.

6. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pacitan dan telah mengucapkan sumpahyjanji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Tunjangan Komunikasi Intensif yang selanjutnya disingkat TKI adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pacitan setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pacitan.

8. Belanja Penunjang Operasionai Pimpinan DPRD yang selanjutnya disebut BPO Pimpinan DPRD adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD Kabupaten Pacitan setiap bulan untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan represenlasi, pelayanan, dan i kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari.

9. Kelompok kemampuan keuangan daerah adalah klasifikasi/klaster suatu daerah untuk menentukan kelompok kemampuan keuangan daerah tertentu yang ditetapkan dengan formula sebagai dasar pcnghitungan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif dan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan pada setiap klaster.

10. Penganggaran adalah rencana keuangan tahunan yang digunakan untuk mendanai kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan dan Anggota DPRD sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi dan efektifitas alokasl dana.

!

(4)

11. Pertangggngjawaban adalah laporan yang memuat pengelolaan sumber daya yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD Kabupaten Pacitan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara periodik.

BAB I I

PENGELOMPOKAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

Pasal 2

Dengan Peraturan ini menetapkan besaran Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) bagi Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Belanja Penunjang Operasional bagi Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten.

Pasal 3

(1) Besaran T K I dan BPO sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 menggunakan formula kemampuan keuangan daerah sama dengan pendapatan umum daerah dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD).

(2) Belanja PNSD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah yang meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras dan tunjangan pajak penghasilan (PPh Pasal 21).

(3) Pendapatan umum daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri atas pendapatan asli daerah ditambah dana bagi hasil dan dana alokasi umum.

• Pendapatan asli daerah : Rp 13.976.222.422,57 • Dana bagi hasil : Rp 32.831.007.678,38 • Dana alokasi umum • : Rp 371.997.000.000.00 + • Pendapatan umum daerah : Rp 418.804.230.100,95 • Belanja PNSD : Rp 217.921.893.943.00 -• Kemampuan keuangan daerah : Rp 200.882.390.157,95

Pasal 4

Pengelompokan kemampuan keuangan daerah untuk kabupaten, diatur sebagai berikut:

a. di atas Rp 400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah tinggi;

b. antara Rp 200.000.000.000.00 (dua ratus milyar) sampai dengan Rp , 400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah sedang; dan

c. di bawah Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah rendah.

(5)

i

Pasal 5

Berdasarkan pengelompokan kemampuan keuangan daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 4, maka kemampuan keuangan Kabupaten Pacitan dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah Kelompok Sedang.

Pasal 6

Bagi daerah yang kemampuan keuangan daerah pada kelompok sedang sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Peraturan ini, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling banyak sebesar 2 (dua) kali uang representasi Ketua DPRD.

' Pasal 7

Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) sebagaimana Pasal 6 bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dibayarkan terhitung mulai tanggal

1 Januari 2007.

BAB HI

PENGANGGARAN D A N PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL

Pasal 8

Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah sedang, BPO Pimpinan DPRD disediakan paling banyak sebesar 4 (empat) kail uang reptesentasi Ketua DPRD ditambah Th (dua seperdua) kali jumlah uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD.

Pasal 9

(1) Sekretaris DPRD menyusun anggaran BPO Pimpinan DPRD secara kolektif berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

(2) BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayal (1) ' dipergunakan untuk:

a. representasi, antara lain menyampaikan berbagai Informasi ; dan permasalahan yang ada di masyarakat, melaksanakan dan

memasyarakaikan keputusan DPRD kepada seluruh Anggota DPRD.

. b. Pelayanan, antara lain untuk pelayanan keamanan dan transportasi.

. c. kebutuhan lain, antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan harl jadi daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah, musyawarah pimpinan daerah, dan

(6)

; tokoh-tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan pcmberian bantuan kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang sifatnya insidental.

Pasal 10

i

BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD.

Pasal 11

(1) Sekretaris DPRD menyusun BPO Pimpinan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan ; Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Sekretariat DPRD.

(2) Penganggaran BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud . pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung ; yang diuraikan ke dalam jenis belanja pegawai. obyek belanja , penunjang operasional dan rincian obyek belanja penunjang

operasional Pimpinan DPRD.

Pasal 12

(1) Sekretaris DPRD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bertanggung jawab atas pengelolaan BPO Pimpinan DPRD.

(2) Sekrelaris DPRD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang mengajukan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) . untuk pencairan BPO Pimpinan DPRD sebesar 1 /12 (satu . perduabelas) dari pagu I (satu) tahun anggaran kepada Bendahara

Umum Daerah dengan melampirkan :

• a. kuitansi sebagai tanda terima yang ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Pengguna Barang; dan

• b. pakta integritas yang sudah ditandatangani Pimpinan DPRD yang menjelaskan penggunaan dana akan sesuai dengan penintukannya.

(3) Pengajuan pencairan dana untuk bulan berikutnya dapat dilakukan • sepanjang penggunaan dana yang sudah diterima telah ; dipertanggungjawabkan.

Pasal 13

(1) Dalam rangka pertanggungjawaban BPO Pimpinan DPRD, 'Pimpinan DPRD wajib menandatangani pakta integritas yang

menjelaskan penggunaan dana telah sesuai dengan peruntukannya. (2) Pertanggungjawaban penggunaan BPO Pimpinan DPRD

dibuktikan dengan laporan hasil pelaksanaan tugas yang dilengkapi dengan rincian penggunaan BPO Pimpinan DPRD.

(7)

(3) Rincian penggunaan BPO Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat kegiatan, tujuan. penerima ; (masyarakat/kelompok masyarakat) dan waktu penggunaan dana

yang ditandatangani Pimpinan DPRD.

(4) Bukti pertanggungjawaban penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran setiap bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diumumkan.

Mengumumkan Peraturan ini dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan. BAB I V P E N U T U P Pasal 14 Ditetapkan di Pacitan Padatanggal /S - f - 2007 BUPATI PACITAN

l l

. s u

J O N O

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan nilai DD yang rendah pada pasien PK (< 500 ng/ml) pada saat awal masuk ke rumah sakit ternyata menurunkan resiko untuk mengalami kematian lebih awal atau morbiditas yang

Sedangkan pada perairan muara jumlah tangkapan terbanyak juga terjadi pada periode ketiga, setelah sebelumnya tidak didapatkan juvenil pada periode pertama dan

32 Dari hasil wawancaranya bersama Anis Hidayat, Direktur Eksekutif Migrant CARE, dijelaskan bahwa selama 20 tahun sejak Indonesia meratifikasi CEDAW sampai

• Jika Anda tidak banyak mengetahui tentang subjek yang akan Anda tulis, maka Anda perlu melakukan riset lebih banyak agar ebook Anda bisa memberikan nilai tambah bagi

Penggunaan metafora secara kreatif dalam sesi konseling akan membantu konseli dan konselor untuk memahami persoalan yang dihadapi serta mengembangkan solusi untuk

Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah bahwa ekstrak kasar enzim hasil isolasi dari limbah pabrik anggur mempunyai aktivitas yang rendah sedangkan semakin

Adapun data yang digunakan untuk proses pengujian akurasi classifier diambil dari data training dengan total 9000 komentar yang terdiri dari 3000 komentar dengan sentimen

Informan pada penelitian ini berjumlah 6 (enam) orang informan. Informan yang pertama adalah 1 pustakawan yang bertugas di bagian ruang referensi dan 5 informan mahasiswa