• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Smart Try Out System Berbasis Komputer pada Matapelajaran Matematika di Sekolah Kejuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Smart Try Out System Berbasis Komputer pada Matapelajaran Matematika di Sekolah Kejuruan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Smart Try Out System Berbasis Komputer pada

Matapelajaran Matematika di Sekolah Kejuruan

P. M. Labulan dan Fahrul Effendi

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mulawarman

E-mail: pm_labulan@yahoo.co.id Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Smart Try Out System sebagai perangkat tes berbasis komputer pada mata pelajaran Matematika di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model pengembangan ADDIE dan hasil dari penelitian pengembangan ini menghasilkan perangkat tes yang diberi nama Smart Try Out System untuk mata pelajaran Matematika yang telah diuji melalui beberapa tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan dari ahli matematika berupa persentase tingkat pencapaian mencapai persentase 76.015% berada pada kualifikasi baik. Tanggapan menurut ahli media mencapai persentase 80.835 % berada pada kualifikasi baik. Tanggapan pada hasil ujicoba satu-satu yang dilakukan pada lima siswa mencapai persentase 88.57 % berada pada kualifikasi baik dan tanggapan pada hasil ujicoba lapangan yang dilakukan pada 32 orang siswa mencapai persentase 81.12 % berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan penelitian ini telah berhasil dikembangkan sebuah perangkat tes yang diberi nama Smart Try Out System yang mendapat respon dengan kualifikasi baik.

Kata Kunci : Perangkat Tes, Matematika, Komputer

Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam duna pendidikan, yang dimaksud pengukuran adalah proses pengumpul-an data melalui pengamatpengumpul-an empiris (Cpengumpul-angelosi, 1982:21).

Alat pengukuran yang lazim digunakan dalam saat ini adalah tes tertulis atau paper

and pencil test. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang setepat mungkin ada

kecenderungan untuk mengembangkan alat-alat pengukuran (tes) yang baku atau ter-standar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, Tehnik tes tertulis yang awalnya menggunakan alat dan cara yang konvensional yaitu menggunakan kertas dan alat tulis serta manusia dalam pengoperasiannya mulai terbantukan dengan komputer serta alat-alat lainnya.

Tes tertulis yang paling terkenal di Indonesia hingga saat ini adalah Ujian Nasional dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dengan mengabaikan pro kontra seputar permasalah tentang Ujian Nasional, guru semestinya memanfaatkan momen Ujian Nasional sebagai tolak ukur dalam keberhasilan pembelajaran yang mereka lakukan selama ini.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi Ujian Nasional, mayoritas para guru yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diujikan misalnya Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris melakukan persiapan yang ekstra demi tercapainya tingkat kelulusan yang tinggi disekolahnya. Berbagai macam upaya mereka lakukan seperti memberlakukan tambahan jam pelajaran, memberikan pelatihan berulang-ulang serta berbagai macam kegiatan yang mendukung upaya peningkatan nilai Ujian Nasional.

Dalam rangka membantu siswa untuk lebih siap menghadapi Ujian Nasional dan untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Tes Daya Serap, salah satu solusi yang cukup tepat adalah penggunaan perangkat test berbasis komputer yang dapat

(2)

berfungsi sebagai alat bantu Try Out bagi siswa serta membantu siswa dalam menyelesai-kan soal-soal Ujian Nasional.

Instrumen penilaian berbasis komputer merupakan alat yang sangat menjanjikan untuk pengukuran pendidikan. Instrumen ini menawarkan potensi yang tinggi serta nilai tambah dibandingkan dengan tes kertas dan pensil melalui pengumpulan dan analisis data dan melalui format item baru dan desain tes yang menggunakan multimedia dan berbagai macam fasilitas interaksi yang ditawarkan oleh komputer (Martin, 2008: 9).

Pengukuran Berbasis Komputer atau juga dikenal sebagai Tes Berbasis Komputer (Computer-Based Testing) adalah metode test dimana pengaturan setiap respon jawaban disimpan, dinilai, atau keduanya secara elektronik. Sesuai dengan namanya, pengukuran berbasis komputer menggunakan komputer atau perangkat elektronik yang setara seperti telepon genggam, PDA dan lain-lain untuk mengukur hasil belajar siswa. Pengukuran berbasis komputer memungkinkan guru atau instruktur untuk mengatur, menjadwalkan, melaksanakan ujian, mengirim data serta melaporkannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Smart Try Out System sebagai perangkat tes berbasis komputer mata pelajaran Matematika dan untuk mengetahui apakah perangkat tes yang dikembangkan memenuhi kualifikasi tes yang dapat digunakan mengukur kemampuan peserta didik.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penilitian pengembangan pendidikan (educational

research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan software perangkat test

berbasis komputer mata pelajaran matematika SMK. Penelitian pengembangan pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan validasi produk (Borg, 2003: 569).

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan produk media kom-puter pembelajaran adalah model pengembangan dari ADDIE. (Molenda, 2011: 24-37) Model ini dipilih dan digunakan untuk pengembangan produk media komputer pem-belajaran, dengan alasan (a) model pengembangan ini bersifat universal, termasuk diper-gunakan dalam pengembangan perangkat lunak saat ini, berarti model ini sangat cocok untuk pengembangan perangkat test, (b) langkah-langkah pengembangannya sederhana dan mudah untuk dilaksanakan dalam penelitian di lapangan, (c) urutan setiap langkahnya tersusun secara sistematis dan terperinci sehingga dalam pelaksanaannya terkontrol dengan baik. (a) menghemat waktu, biaya dan tenaga. Ini berarti menguntungkan bagi pengembang media dalam melakukan uji coba produk dilapangan.

Prosedur Pengembangan

Dalam pelaksanaan pengembangan STOS, pengembang menggunakan langkah-langkah pengembangan dari Model ADDIE yaitu (1) analysis, (2) design yang terdiri atas desain soal termasuk materi dan petunjuknya, dan desain perangkat lunak, (3) development STOS, meliputi mengembangan soal dan pengembangan perangkat lunak, (4)

Implementation STOS, dan (5) evaluation STOS.

Uji Coba Produk

Uji coba merupakan kegiatan yang sangat penting agar software yang dihasilkan layak digunakan. Adapun proses ujicoba diperinci dalam tahap-tahap review ahli materi Matematika dan review ahli multimedia. Hasil review kedua ahli tersebut diterapkan pada

(3)

uji coba produk. Kegiatan review diikuti dengan uji coba yang dilakukan sebanyak empat kali. Subyek yang terlibat pada uji coba ini adalah siswa kelas XII SMK. Di samping itu juga diambil 3 orang siswa dari kelas XII untuk dijadikan sampel uji coba satu-satu. Siswa yang terlibat dalam pengembangan ini berjumlah 41 siswa yang terdiri atas 3 siswa pada ujicoba satu-satu (one to one), 8 siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 30 siswa pada uji coba lapangan (field evaluation).

Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas (1) hasil validasi dari ahli materi pada aspek validitas isi soal, aspek pembelajaran dan aspek isi, (2) hasil validasi dari ahli media pada aspek pemrograman dan aspek tampilan, (3) tanggapan siswa dari aspek pembelajaran, (4) tanggapan siswa dari aspek tampilan, dan (5) tanggapan siswa dari aspek pemrograman

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi untuk evaluasi ahli media dan ahli materi serta kuesioner untuk data tanggapan siswa dari aspek pembelajaran, tanggapan siswa dari aspek tampilan, tanggapan siswa dari aspek pemrograman. Sebelum digunakan sebagai instrumen pengumpul data tanggapan siswa, kuesioner telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas isi dan konstruk dikonsultasikan dengan ahli materi (matematika), ahli media, dan teman sejawat, sedangkan validitas empiris dan reliabilitas dengan mengadakan ujicoba intsrumen dan menganalis dengan program Microsoft Excel.

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan meliputi kegiatan klasifikasi data, penyajian data, dan penilaian keber-hasilan tindakan. Kegiatan klasifikasi ini meliputi memilah-milah data yang telah di-kelompokkan sesuai dengan jenis datanya. Data yang diperoleh dari pengamatan dilakukan analisis kuantitatif melalui: 1) penyekoran data, 2) menganalis data, dan 3) penyimpulan.

Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengubah data hasil evaluasi ahli materi dan ahli media pada kuesioner kedalam data interval skor 5, 4, 2, atau 1 untuk masing-masing jawaban Sangat baik/sangat sesuai/sangat jelas, Baik/Sesuai/Jelas, Cukup, Kurang baik/ Kurang Sesuai/ Kurang jelas, atau Sangat kurang baik/Sangat Kurang Sesuai/Sangat Kurang jelas. Sedangkan respon siswa yang menggunakan skala likert diberi skor 1, 2, 3, atau 4 untuk masing–masing jawaban Sangat tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, atau Sangat Setuju.

Penilaian 4 validator yang terdiri dari tiga ahli pembelajaran matematika dan 1 ahli multimedia terhadap kevalidan perangkat tes meliputi aspek-aspek yaitu format, isi, bahasa, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk dan warna. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas (1) membuat dan menganalisis table, (2) mencari rata-rata tiap kriteria dari ketiga validator, dan (3) memberikan makna dan mengambil keputusan pada tingkat ketepatan.

HASIL PENELITIAN Kerangka Model

Smart Try Out System (selanjutnya disingkat STOS) adalah perangkat lunak

komputer yang dikembangkan untuk membantu siswa melakukan latihan soal secara terstruktur dan terbimbing. Dengan kata lain STOS merupakan perangkat tes berbasis komputer yang dikembangkan oleh penulis sendiri. Tujuan utama dari pengembangan

(4)

STOS adalah melatih siswa agar lebih siap dalam menghadapi ujian tertulis yang sebenar-nya. Secara khusus STOS diharapkan dapat membantu siswa mendalami sebuah soal secara mendalam dan menyeluruh sehingga dapat menyelesaikan beragam soal serupa dengan tepat dan cepat. Dalam STOS, siswa diberikan dua pilihan tipe try out. Masing-masing tipe try out memiliki tingkat perbedaan dalam segi fasilitas.

Tipe exercise merupakan tipe dasar dimana siswa diharapkan dapat berlatih dalam mengerjakan soal walaupun dengan bantuan. Bantuan yang dimaksud disini yaitu siswa diberikan arahan serta rumus-rumus yang berkaitan dengan soal yang diberikan. Tidak diberikan batasan waktu dalam mengerjakan soal sehingga siswa benar-benar dituntut kemampuannya untuk menyelesaikan soal tanpa batas waktu dengan berbagai bantuan yang tersedia.

Tipe Real Test ditujukan bagi mereka yang telah benar-benar siap melakukan test sungguhan, tidak ada Hint maupun fasilitas chat dalam tipe ini. Tipe Real Test berusaha mewujudkan keadaan test sungguhan. Siswa yang gagal dalam tipe ini disarankan untuk kembali pada tipe learning atau tipe exercise.

Gambar 4.1. Diagram Alir Program STOS

STOS dikembangkan menggunakan software Macromedia Flash dengan cara me-ngumpulkan semua materi dan soal dari kelas 1 sampai dengan kelas 3. Komponen-komponen dalam STOS meliputi menu utama berisi penjelasan seperti sampul depan sebuah soal. Pada menu utama (Gambar 4.2) terdapat 3 buah tombol yaitu tombol “MULAI” untuk memulai program, tombol “Petunjuk” yang menuju ke halaman petunjuk, dan terakhir yaitu tombol “Peringkat Tertinggi” yang akan menampilkan peringkat tertinggi.

(5)

Setelah menekan tombol “Mulai” pada menu utama muncul menu login (Gambar 4.3), peserta tes diwajibkan mengisi nama peserta serta kelas. Kedua data di atas tidak boleh kosong, bila kosong, maka akan nada peringatan dari program.

Program STOS seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terbagi atas tipe tipe exercise dan tipe real test. Peserta dapat memilihi salah satu dari kedua tipe tersebut pada menu ini, seperti Gambar 4.4

Gambar 4.4. Menu Pilihan Tipe Gambar 4.5. Menu Petunjuk

Petunjuk (Gambar 4.5) pada STOS berisi panduan bagaimana menggunakan program STOS serta tombol-tombol yang akan digunakan dalam melakukan test.

Layout Soal (Gambar 4.6) merupakan tampilan dimana soal akan ditampilkan. Bagian atas dari layout soal adalah Nomor Soal, kemudian Naskah Soal serta tombol-tombol yang fungsinya telah dijelaskan pada bagian petunjuk. Jika pengguna meng-gunakan tiper real test, amak akan muncul Stopwatch pada bagian atas kanan Layout Soal.

Gambar 4.6. Lay Out Soal

Tampilan materi (Gambar 4.7) memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Indikator dan Materi Singkat. Tampilan materi dibutuhkan saat siswa ingin mengetahui bentuk-bentuk persamaan atau rumus apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal serta tujuan akhir yang diharapkan setelah siswa menyelesaikan soal yang tercermin dari SKL dan indikator.

(6)

Gambar 4.7. Tampilan Materi

Hint dalam program ini merupakan arahan dalam mengerjakan soal, ibarat seperti

solusi yang dipotong atau disembunyikan sebagian jalannya, sehingga siswa hanya meneruskan langkah-langkah terakhir berdasarkan kemampuan dasar yang dimilikinya. Sebagai contoh untuk menyelesaikan soal yang berhubungan dengan eliminasi, maka siswa akan ditampilkan Hint seperti gambar 4.8. dimana siswa harus mengikuti arahan yang diberikan pada Hint. Lihatlah bagaimana beberapa persaman sengaja ditutup, diharapkan siswa dapat meneruskan persamaan yang ditutup tersebut hingga mereka menemukan solusi dengan cara mereka sendiri.

Gambar 4.8. Tampilan Hint

Halaman laporan hasil test menampilan data statistik secara lengkap mulai dari nama pengguna, kelas, jawaban teste, jumlah materi yang dibuka pada setiap soal, jumlah

Hint, nilai per soal yang diperoleh, predikat siswa, jumlah jawaban benar, jawaban salah, soal

(7)

Gambar 4.9. Halaman Laporan menampilkan statistik

Tabel Skor berupa kumpulan skore yang diperoleh seluruh siswa yang diurutkan mulai dari siswa yagn memperoleh nilai tertinggi dan seterusnya.

Gambar 4.10. Daftar Skor Peserta

PEMBAHASAN

Perangkat tes berbasis komputer ini telah dilakukan proses perbaikan secara bertahap melalui review, penilaian dan ujicoba pada ahli materi pembelajaran, ahli multimedia dan

(8)

siswa SMK. Aspek-aspek yang dinilai meliputi aspek validasi soal, aspek pembelajaran, aspek isi, aspek tampilan dan aspek pemrograman. Ahli pembelajaran menilai pada aspek validasi soal, aspek pembelajaran, dan aspek isi. Ahli multimedia menilai aspek pemrograman dan aspek tampilan, sedangkan siswa menilai aspek pembelajaran, aspek tampilan dan aspek pemrograman.

Indentitas Produk

Bentuk : Perangkat Lunak

Judul : Smart Try Out System

Sasaran : Siswa Kelas XII SMK

Nama Pengembang : PM Labulan dan Fahrul Effendi Ukuran Layar : 800 x 600 pixel

Ukuran File : 1,4 mb

Dukungan Operasi Sistem : Windows XP, Vista, dan Windows 7 Kajian Aspek Validitas Soal

Syarat utama tes adalah validitas, kesahihan atau ketepatan. Tes yang valid adalah tes yang sahih, atau tes yang tepat. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Tes yang mengukur hasil belajar matematika benar-benar mengukur hasil belajar matematika, dan bukan mengukur hasil belajar bahasa Indonesia atau baik buruknya tulisan misalnya. Ada dua macam validitas, yaitu validitas yang menyangkut seluruh soal dan validitas untuk setiap butir soal. Di samping itu ada validitas dari hasil pemikiran dan validitas dari hasil pengalaman. Yang pertama disebut validitas logis dan yang kedua disebut validitas empiris,

Validitas logis terdiri dari dua macam, yaitu validitas isi (content validity) dan Validitas Konstrak (Construct Validity). Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisaan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. (Sukardi, 2008 : 12) Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Sedangkan Validitas konstrak adalah soal yang dibuat dapat mengukur setiap aspek berfikir yang ada pada standar isi atau pemetaan standar isi dengan merinci atau memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek pada standar isi.

Berdasarkan makna di atas, maka yang diukur adalah Validitas konstrak dimana soal disesuaikan dengan indikator dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). soal dinilai oleh ahli matematika dalam hal ini adalah guru yang mengajar Pelajaran Matematika. Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasil validitas soal, terlihat bahwa 39 soal dinyatakan valid dan hanya 1 soal yang perlu direvisi, hal ini membuktikan bahwa soal sudah layak untuk dimasukkan ke dalam program STOS dan siap diujikan kepada peserta jika soal yang harus direvisi telah selesai diperbaiki.

Kajian Aspek Pembelajaran

Pada aspek pembelajaran terkait dengan pengembangan perangkat tes, maka aspek yang dinilai oleh ahli materi pembelajaran Matematika adalah kejelasan uraian materi, kejelasan contoh yang diberikan, pemberian latihan, pemberian umpan balik, kualitas interaksi soal, sistematika program tes, umpan balik terhadap hasil tes siswa, kemungkinan berpengaruh kuat terhadap siswa, dan ketepatan penggunaan waktu pembelajaran.

Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar saat berlangsungnya tes, makna belajar disini bertujuan akan siswa atau peserta tes lebih siap

(9)

dalam menghadapi soal saat berada di situasi ujian yang sebenarnya, maka situasi tes harus dikondisikan seperti saat melakukan tes secara namun disediakan berbagai sumber belajar. Hal ini tedapat pada perangkat tes yang dikembangkan oleh penulis yaitu jika siswa memilih tipe Exercise dimana siswa dapat belajar mengikuti petunjuk yang ada pada setiap soal.

Aspek pembelajaran yang dinilai oleh ahli materi berada pada skor 77.03 % yang berada pada criteria baik. Nilai ini dipandang masih rendah mengingat berbagai macam penyebab yang mungkin, diantaranya adalah terdapat kesalahan konsep dalam pembuatan soal. Hal ini patut disadari karena pengembang bukan berasal dari program studi Matematika itu sendiri. Selain itu, kurangnya animasi dalam setiap penjelasan soal menimbulkan kesan kekakuan, namun menurut penulis hal tersebut tidak perlu untuk saat ini karena hanya akan mengacaukan konsnstrasi siswa dalam mengerjakan soal.

Pada hasil ujicoba satu-satu, penilaian beberapa siswa pada aspek pembelajaran cukup tinggi yaitu 95,00 % yang berada pada kriteria sangat baik, Hal ini didasarkan bahwa mereka merasa termotivasi dan terbantu dalam mengerjakan soal walaupun soal tersebut dipandang sulit dan belum mpernah mereka pelajari. Hal ini tentu saja menjadi salah satu terobosan bagaimana membentuk motivasi siswa dari sebuah perangkat komputer. Para siswa merasa kemampuannya dalam mengerjakan soal dapat meningkat jika terus menggunakan program ini dengan tipe soal yang berbeda.

Selain itu juga, mereka mengatakan bahwa umpan balik yang terdapat pada setiap pengerjaan soal sangat membantu mereka dalam menganalisis kelemahan mereka sendirivdan mengukur kecepatan mereka dalam mengerjakan tiap soal, walaupun hanya diberikan informasi secara total tentang jumlah waktu, namun hal tersebut sudah cukup bagi mereka untuk bias mengetahui kecepatan mereka dalam mengerjakan soal, Hal ini yang tidak bias dilakukan dalam tes berbasis kertas.

Berdasarkan analisis pada ujicoba lapangan, skor pada aspek pembelajaran adalah 80.96 % yang berada pada kriteria baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa anak memberikan penilaian sedang pada beberapa aspek yang mendukung aspek pembelajaran. Pada saat melakukan ujicoba, penulis mengamati beberapa siswa yang tidak mampu menjawab soal setelah diberi Hint maupun materi berusaha mengklik plilihan jawaban secara acak dan beralih ke soal berikutnya secara cepat. Hal ini tentu saja mengurangi makna dari pengembangan program tersebut sehingga hasil yang diperoleh tidak setinggi pad aujicoba satu-satu

Kajian Aspek Tampilan

Aspek tampilan berperan penting dalam pengembangan suatu perangkat termasuk perangkat tes. Pentingnya aspek tampilan ini didasarkan pada bagaimana agar teks soal, petunjuk serta semua informasi yang terkandung dalam perangkat tes mudah terbaca bagi pengguna. Ukuran tampilan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak terlalu bersar dan juga tidak terlalu kecil, penempatan objek yang efisien serta tidak menjadikan mata cepat lelah jika terus melihat.

Brent Bridgeman dan kawan-kawan melakukan penelitian terkait dengan ukuran display, resolusi layar, serta tingkat tampilan terhadap hasil tes berbasisi komputer (Bridgeman, 2011: 1). Penelitiannya memfokuskan untuk mengetahui pengaruh efek tampilan pada hasil tes. Sejumlah variabel yang mungkin berpengaruh pada hasil test seperti ukuran teks, jenis fonr, warna, kekontrasan diteliti pengaruhnya terhadap varian hasil tes. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perbedaan tampilan layar dalam rentang tertentu ternyata berdampak pada hasil test.

(10)

Aspek tampilan pada pengembangan perangkat tes dinilai oleh ahli media dan para siswa. Hasil analisis ahli media memberikan nilai 86,67 % yang berada pada kriteria baik, artinya secara garis besar, aspek tampilan menurut ahli media sudah cukup baik, namun perlu beberapa revisi, misalnya penilaian yang cukup rendah diberikan pada aspek gambar vektor dan gambar bitmap, dimana hal tersebut dirasa masih kurang sesuai dalam perangkat ini, hal ini bias dibuktikan dengan masih muncul gambar pecah-pecah saat gambar diperbesar, sehingga terkesan buram.

Pada ujicoba satu-satu, aspek penilaian 85,71 % yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada ujicoba kelompok besar, penilaian pada aspek tampilan adalah 80,34 %. Kedua nilai di atas di atas tidak terpaut jauh dan masih berada pada kategori baik, yang perlu menjadi perhatian saat ujicoba lapangan adalah beberapa siswa masih menganggap bahwa sajian animasi masih kurang, sehingga dirasa masih kaku.

Kajian Aspek Pemrograman

Aspek pemrograman dinilai oleh ahli media dan para siswa dalam ujicoba satu-satu dan ujicoba lapangan. Hasil analisis ahli media pada aspek pemrograman berada pada nilai 75,00 % dan berada pada kriteria baik. Walaupun berada pada kirteria baik, namun perlu mendapat perhatian beberapa kesalahan yang terjadi masih muncul dan cukup mengganggu jalannya program. Salah satunya adalah kegagalan (error) saat melakukan penyimpanan skor tertinggi dan gagal dalam menampilkan peringkat tertinggi.

Hal yang perlu menjadi catatan pula menurut ahli media bahwa media ini masih terdapat beberapa kesalahan (bug) diantaranya salah hitung skor nilai dan jumlah jawaban benar yang ditampilkan pada halaman statistik.

Hasil analisis siswa pada aspek pemrograman yang dilakukan pada ujicoba satu-satu menghasilkan skor 85.00 % sedangkan pada ujicoba lapangan menghasilkan skor 81.05 % yang berada pada kriteria baik. Pada saat ujicoba lapangan ditemukan kesalahan (bug) yaitu keluar konsfirmasi untuk menutup soal atau selesai mengerjakan, padahal mereka masih ingin memeriksa soal yang telah dikerjakan, kesalahan ini telah diperbaiki pada revisi 4

KESIMPULAN

Berdasarkan proses pengembangan dan hasil ujicoba terhadap Smart Try Out System mata pelajaran Matematika dapat dikemukkan bahwa pengembangan perangkat ini telah berhasil mengembangkan sebuah perangkat tes yang diberi nama Smart Try Out System. Produk tersebut telah memenuhi kriteria sebagai perangkat tes yang baik yang secara khusus dikembangkan hanya untuk pelajaran Matematika. Hasil uji coba pengembangan

Smart Try Out System ini memiliki tingkat keberhasilan yang baik berdasarkan tanggapan

yang diperoleh dari ahli materi palajaran Matematika, ahli pemrograman dan para siswa, baik pada ujicoba satu-satu maupun ujicoba lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Borg, Walter R., Gall M. D & Gall, Joyce P. 2003. Educational Research: an Introduction

7th Ed. New York: Pearson Education .Inc

Brent Bridgeman, Brent “Effects of Screen Size, Screen Resolution, and Display Rate on Computer-Based Test Performance”. 2001 hal 1 http://www.ets.org/Media/ Research/pdf/RR-01-23-Bridgeman.pdf

(11)

Cangelosi, J. S. 1982. Measurement and Evaluation: An Inductive Approach for Teachers. Dubuque, IA: W. C. Brown Company Publishers

Dick, W & Carey, L, 2001. The Systematic Design of Instruction. United Stated of America : Scott, Foresmen and Company

Hannafin, Michael J. dan Peck, Kyle L . 1988, The Design, Development, and Evaluation

of Instructional Software. New York: Mc Millan Publishing Company

Heinich, Robert. Molenda, Michael dan Russell, James D. 1993, Instructional Media and

the New Technologies of Instruction, New York: Macmillan Pub. Co

Martin, Romain, “New Possibilities and Challenges Forassessment through the Use of Technology”, dalam Friedrich Scheuermann & Angela Guimarães Pereira (Eds.),

Towards a Research Agenda on Computer-Based Assessment. http://www.jrc.ec.

europa.eu/Diakses tanggal 10 Juni 2011.

Molenda, Michael, In Search of the Elusive ADDIE Model. Performance Improvement http://www.indiana. edu/~molpage/In Search of Elusive ADDIE.pdf. Diakses tanggal 2 Oktober 2011

Ripley, Martin R., “Technology in The Service of 21st Century Learning and Assessment”, dalam Friedrich Scheuermann & Angela Guimarães Pereira (Eds.), Towards a

Research Agenda on Computer-Based Assessment. http://www.jrc.ec. europa.eu/

tanggal 10 Juni 2011)

Ricketts, Chris dkk, 2002 Improving Student Performance Through Computer-based

Assessment: Insights from Recent Research. www.cblt.soton.ac.ukdiakses tanggal 2 Juli 2011

Rossi, P.H. Lipsey, M.W., & Freeman, H.E. 2004. Evaluation: A Systematic Approach (Cet. VII) California: Sage Publications, Inc

Gambar

Gambar 4.1. Diagram Alir Program STOS
Gambar 4.4. Menu Pilihan Tipe                Gambar 4.5. Menu Petunjuk
Gambar 4.8. Tampilan Hint
Tabel Skor berupa kumpulan skore yang diperoleh seluruh siswa yang diurutkan  mulai dari siswa yagn memperoleh nilai tertinggi dan seterusnya

Referensi

Dokumen terkait

Mertokusumo, interpretasi atau penafsiran merupakan salah satu metode penemuan hukum yang memberikan penjelasan gamblang tentang teks undang-undang, agar ruang

Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Manado Tahun 2011-2015 Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah

infrastruktur, pertahanan, keamanan, dakwah Islam, dan lain-lain. Ada hal- hal tertentu yang perlu dipahami di negara Islam terkait dengan pemasukan dan pengeluaran

Dalam hal terdapat perbedaan data antara Petikan DIPA dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Handoko Daeng, SpKJ (K), selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan pembimbing pertama yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas

Metode lain untuk menilai discriminantvalidity dengan membandingkan squarerootofaveragevarianceextracted (AVE) untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan

requirement ( user & business ) yang kurang lengkap, 2) kurangnya keterlibatan user dalam pengembangan sistem, 3) kurangnya sumberdaya manusia proyek,

Berdasarkan nilai Adjusted R2 dari hasil analisis SPSS 21 sebesar 0,570 dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variable Pendapatan Asli Daerah (PAD),