• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI POTENSI WISATA DESA MELALUI PENGUATAN NILAI-NILAI KONSERVASI DAN PEMANFAATAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM MENUJU BLEDERAN YANG MADANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI POTENSI WISATA DESA MELALUI PENGUATAN NILAI-NILAI KONSERVASI DAN PEMANFAATAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM MENUJU BLEDERAN YANG MADANI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PELAKSANAAN

KKN LOKASI TAHAP 1 DESA BLEDERAN

OPTIMALISASI POTENSI WISATA DESA MELALUI PENGUATAN NILAI-NILAI

KONSERVASI DAN PEMANFAATAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM MENUJU

BLEDERAN YANG MADANI

PUSAT PENGEMBANGAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(3)

Pembimbing : Abdul Malik, S.Pd., M.Pd. Penyunting : Khusnul K. Penulis : Tim KKN Desa Blederan Perancang Sampul : Satria Wahyu S.

- Febri Nurohman (Psikologi/1511416113) - Lista Anggraeni (Psikologi/ 1511416019) - Khusnul Khotimah (Sastra Inggris/2211416064) - Risya Tsania Faula Sufa (Ilmu Politik/3312416047)

- Satria Wahyu Sulistyono (Teknik Informatika/4611416048) - Eky Setya Wulan Sari (Ilmu Keolahragaan/6211416004) - Mohammad Lutfi Yahya (Kesehatan Masyarakat/6411413135) - Ni’matul Ulumia (Kesehatan Masyarakat/6411416119) - Silvia Rahayu (Akuntansi/7211416034)

- Laili Setyo Aprilia (Manajemen/7311416023) - Amalia Hana Rizky P. (Ilmu Hukum/8111416064) - Pricilia Ryana (Ilmu Hukum/8111416319)

(4)

Tidak terasa, kurang lebih 45 hari sudah Tim KKN UNNES melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Blederan. Dari 45 hari tersebut, tentu sudah banyak yang didapat oleh tim KKN, dan yang paling berharga tentunya adalah pengalaman. Dari pertama kali datang ke Blederan, tentu ada beberapa fase yang telah dilewati oleh tim KKN, baik mengenai proses adaptasi dengan lingkungan Blederan maupun dalam pelaksanaan program kerja. Dalam melakukan adaptasi, beberapa hari pertama mungkin tim KKN masih belum merasa nyaman di Desa Blederan. Sei- ring waktu berjalan, tim KKN bersosialisasi dengan masyarakat dan mencoba menyatu dengan lingkungan Blederan, hingga akhirnya bisa kerasan untuk tinggal di Blederan yang suhu udaranya notabene berbeda dengan lingkungan tempat tinggal para anggota KKN UNNES. Pun dalam hal program kerja, telah terlewati beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, perbaikan, hingga pelaksanaan.

Terlepas dari hasil program kerja yang telah dilaksanakan, Tim KKN UNNES sudah berupaya dengan maksi-mal agar program kerja-program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan dengan semestinya. Jikalau memang ada yang belum maksimal, tidak perlu lagi untuk dipikirkan, karena tim KKN sudah saatnya untuk kembali lagi ke kampus dan melaksanakan amanah akademik yang selanjutnya.

Mewakili pemerintah desa dan masyarakat Desa Blederan, saya mengucapkan terima kasih kepada Tim KKN UNNES yang telah ikut berkontribusi dalam membangun Desa Blederan dan membantu menyukseskan

(5)

kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga maupun masyarakat Desa Blederan. Tentu kami juga meminta maaf jika ada perkataan atau perbuatan kami yang mungkin pernah menyinggung tim KKN. Sudah sepantasnya hanya hal-hal baik yang dikenang dan diceritakan kepada rekan-rekan sekembali dari Blederan.

Sebagai orang tua, tentu saya berpesan agar tim KKN UNNES yang dikoordinatori oleh Mas Febri ini dapat melaksanakan amanah akademik selanjutnya dengan sebaik mungkin, lulus dengan nilai yang memuaskan, serta mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan. Kami juga berharap agar tim KKN UNNES tidak sungkan untuk datang ke Blederan sewaktu-waktu, karena pintu kami senantiasa terbuka menyambut Mas Febri dan kawan-kawan. Akhir kata, laporan pelaksanaan KKN ini dapat menjadi referensi dan acuan bagi Desa Blederan untuk me-nyusun program-program desa maupun melanjutkan program kerja yang telah dilaksanakan oleh tim KKN.

Wonosobo, 28 Agustus 2019 Kepala Desa Blederan

(6)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata di Desa Blederan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo ini dapat kami selesaikan.

Laporan ini kami susun berdasarkan program kerja Kuliah Kerja Nyata yang telah kami laksanakan di Desa Blederan. Beberapa informasi mengenai Desa Blederan juga tak lupa kami cantumkan di dalam laporan ini guna men-jelaskan relevansi antara latar belakang kondisi Desa Blederan dengan program kerja yang telah kami susun dan lak-sanakan. Penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Dr. Suwito Eko Pramono, M.Pd. selaku ketua LPPM Universitas Negeri Semarang

3. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan KKN Universitas Negeri Semarang 4. Abdul Malik, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan

5. Bapak H. M. Muttaqin, Kepala Desa Blederan yang telah memberikan arahan dan dukungan yang luar biasa selama kami melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Blederan serta memberikan fasilitas tempat tinggal yang nyaman

(7)

6. Bapak Muchamid, Kasi Pemerintahan Desa Blederan, beserta keluarga yang telah menyediakan tempat tinggal dan menyambut kami dengan sangat hangat

7. Perangkat dan tokoh masyarakat Desa Blederan yang senantiasa mendukung dan menyambut baik kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES

8. Seluruh warga Desa Blederan yang telah menerima kami dengan sangat baik dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang kami selenggarakan

9. Semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Kuliah Kerja Nyata di Desa Blederan yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Besar harapan kami, laporan ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi Desa Blederan dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Wonosobo, 28 Agustus 2019

(8)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah wajib di Universitas Negeri Semarang sebagai wujud rea- lisasi salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Tetapi, sejatinya KKN merupakan program kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya tidak terpisahkan dari tujuan dan isi kurikulum yang berfungsi sebagai penghubung konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat (Materi Pembekalan KKN).

Mahasiswa KKN di Desa Blederan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo mengaplikasikan unsur-unsur pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat melalui terlaksananya program kerja-program kerja yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Desa Blederan. Program kerja terse-but terbagi menjadi 4 bidang, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan dan konservasi.

Desa Blederan sendiri adalah salah satu desa di Kecamatan Mojotengah yang terletak paling utara di wilayah Kecamatan Mojotengah. Oleh karena itu, Desa Blederan berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Garung. Desa ini terletak pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dan terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Kles-man dan Dusun Blederan. Desa Blederan terkenal sebagai kampung wisata sayuran organik karena potensi budidaya sayuran dan tanaman yang sangat besar.

(9)

Sumber air di Desa Blederan sangat melimpah. Hal ini berimbas pada sulitnya pembangunan jamban. Inilah yang sejak dahulu masih menjadi permasalahan utama Desa Blederan. Menurut data yang didapat dari Puskesmas Mojotengah, pengguna jamban sehat di Desa Blederan hanya mencapai 5%. Selain permasalahan minimnya jumlah jamban sehat, pengangkutan sampah yang hanya dilakukan selama 2 kali dalam satu bulan juga menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat Desa Blederan untuk bisa mengelola sampah-sampah tersebut agar tidak semakin menumpuk. Hal ini terjadi karena Desa Blederan belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sendiri. Melihat fakta tersebut, maka program kerja di bidang kesehatan dan lingkungan menjadi fokus dan prioritas Tim KKN UNNES sebagai kontribusi dalam mengatasi permasalahan utama di Desa Blederan. Dalam pelaksanaannya, program kerja-program kerja Tim KKN UNNES tidak terlepas dari dukungan pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat Desa Blederan.

(10)

Halaman Sampul Utama………i

Halaman Sampul Francis………..ii

Halaman Penyusun Buku……….iii

Kata Pengantar Kepala Desa……….iv

Kata Pengantar Tim KKN Desa Blederan………….vi

Ringkasan………...viii

Daftar Isi………....x

PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN………..1

English Fun Course………2

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra………...3

- Dokumentasi………...7

Pelatihan Teknologi……….……..8

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra………...9

- Dokumentasi……….12

Ngaji Seru………...13

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….14

- Dokumentasi……….19

Optimalisasi Perpustakaan Desa………20

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….21

- Dokumentasi……….24

Pengembangan Web Desa………..25

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….26

- Dokumentasi……….29

PROGRAM BIDANG KESEHATAN………...30

Sosialisasi Jamban Sehat………31

(11)

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama

Mitra……….…32

- Dokumentasi……….35

Cek Kesehatan Posbindu………..36

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….37

- Dokumentasi……….39

PROGRAM BIDANG EKONOMI………..40

Promosi Desa Wisata………...41

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….42

- Dokumentasi……….44

PROGRAM BIDANG LINGKUNGAN DAN KON-SERVASI……….45

Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik dan Anor-ganik………46

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….47

- Dokumentasi……….50

Pembuatan Spot Foto………...51

- Pelaksanaan Kegiatan, Luaran, dan Kerja Sama Mitra……….52

- Dokumentasi……….54

(12)

PROGRAM BIDANG

(13)

English Fun Course adalah sebuah kegiatan kursus/belajar bahasa Inggris dengan siswa MI dan SD sebagai sasarannya, khususnya siswa kelas IV MI Ma’arif NU Klesman dan siswa kelas IV, V SD N Blederan. Bahasa Inggris yang diajarkan adalah jenis kemampuan yang paling dasar, seperti berhitung, mengenal huruf alphabet, mengenal nama-nama buah dalam bahasa Inggris, dan beberapa materi lain.

(14)

English Fun Course adalah kegiatan pembelajaran dan pengenalan bahasa Inggris yang mana prosesnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan belajar-mengajar pada umumnya. Kegiatan ini dipilih untuk menjadi salah satu program kerja KKN Lokasi Desa Blederan karena dewasa ini bahasa Inggris telah menjadi bahasa komunikasi dunia. Penguasaan akan bahasa Inggris dipandang menjadi sesuatu yang cukup urgent dalam upaya peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia agar dapat bersaing dengan SDM dari berbagai belahan dunia. Selain itu, berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa stakeholder yang terlibat dalam dunia pendidikan di Desa Blederan, bahasa Inggris masih minim diajarkan baik di MI maupun SD karena keterbatasan tenaga

pengajar. Bahkan, bahasa Inggris belum menjadi mata pelajaran khusus di kedua sekolah tersebut. Kegiatan English Fun Course ini diperuntukkan bagi siswa kelas IV MI Ma’arif NU Klesman dan siswa kelas IV, V SD N Blederan. Hal ini karena siswa kelas IV dan V diyakini sudah mampu untuk menerima pelajaran bahasa Inggris. Di banyak sekolah pun rata-rata pelajaran bahasa Inggris mulai diberikan saat siswa berada di kelas IV.

Di masing-masing sekolah tersebut, English Fun Course dilaksanakan selama tiga kali. Untuk MI Ma’arif NU Klesman, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2019 (kelas IV C), 3 Agustus 2019 (kelas IV B), dan 10 Agustus 2019 (kelas IV A), dari pukul 09.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB di setiap

(15)

pertemuan. Sedangkan untuk SD N Blederan, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2019 (kelas IV) dan 8 Agustus 2019 (kelas V), dari pukul 12.30 WIB sampai pukul 14.00 di setiap pertemuan.

Ada beberapa materi yang disampaikan, antara lain huruf alphabet, angka (number), anggota tubuh (parts of the body), nama buah (fruits), nama-nama sayuran (vegetables), sapaan (greeting), dan perkenalan (introduction). Untuk menghidupkan suasana, materi-materi tersebut juga disampaikan menggunakan media permainan dan lagu, misalnya materi angka disampaikan dengan permainan flash cards, materi anggota tubuh disampaikan dengan lagu Clap Your Hands, dan materi nama-nama buah disampaikan dengan permainan ‘pesan berantai’. Dalam mengikuti kegiatan ini, para siswa memiliki antusias yang cukup tinggi untuk mempelajari bahasa

Inggris. Sejauh pengamatan, rata-rata para siswa sudah cukup mengenal materi-materi bahasa Inggris dasar tersebut, hanya saja perlu pemahaman dan pengenalan lebih jauh lagi melalui English Fun Course ini agar mereka dapat menerapkan materi-materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saat penyampaian materi, kebanyakan dari mereka merasa bosan dan cenderung malas mendengarkan. Tetapi, ketika penyampaian materi tersebut menggunakan media permainan dan lagu, hampir seluruh siswa mengikuti strategi pembelajaran ini dengan penuh semangat. Di beberapa kelas, para siswa cenderung kurang aktif dan tingkat partisipasinya rendah di kegiatan English Fun Course ini, namun di kelas yang lain, para siswa memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti English Fun Course. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan mereka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

(16)

dan kepatuhan mereka terhadap instruksi-instruksi yang diberikan saat pembelajaran.

Tujuan dari adanya kegiatan English Fun Course yaitu agar para siswa SD dan MI memiliki pengetahuan bahasa Inggris dasar yang akan sangat berguna ketika mereka melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa terlalu asing dengan bahasa Inggris, sehingga akan mempermudah proses belajar mereka. Setelah pelaksanaan English Fun Course di MI Ma’arif NU Klesman dan SD N Blederan, ada beberapa perkembangan yang dialami oleh para siswa. Pertama, mereka memperoleh pola pikir (mindset) baru bahwa bahasa Inggris adalah pelajaran yang menyenangkan dan tidak sulit untuk mempelajarinya. Belajar bahasa

Inggris tidak harus dengan membaca atau menghapalkan kosa kata, tetapi bisa pula dengan bermain. Kedua, para siswa memiliki keberanian untuk mengucapkan kosa kata-kosa kata bahasa Inggris, meskipun terkadang terdapat beberapa kesalahan. Ketiga, para siswa mengetahui cara memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dan mempraktikannya secara langsung di depan kelas. Kemampuan ini cukup penting untuk dikuasai karena materi perkenalan (introduction) sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

LUARAN

(17)

1. SD N Blederan 1. SD N Blederan

SD N Blederan adalah satu-satunya SD yang terletak di Desa Blederan. SD ini dikepalai oleh Suwartinah, S.Pd. Jumlah guru dan staf karyawan di SD N Blederan yaitu 10 orang. Jumlah kelas di SD ini yaitu enam kelas, dengan masing-masing kelas terdiri dari rata-rata 20 siswa. SD ini sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti lapangan & musala.

2. MI Ma’arif Klesman

MI Ma’arif Klesman adalah satu-satunya MI di Desa Blederan, yang mana terletak di Dusun Klesman dan dikepalai oleh Bapak Zainul Muntaha. Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak, yaitu 631 siswa yang terbagi dalam 20 kelas. Kelas I terdiri dari 5 kelas, kelas II terdiri dari 4 kelas, kelas III terdiri dari 3 kelas, kelas IV terdiri dari 3 kelas, kelas V terdiri dari 3 kelas, dan kelas VI terdiri dari 2 kelas. Jumlah guru dan staf karyawan di MI Ma’arif Klesman yaitu sebanyak 27 orang.

(18)
(19)

Pelatihan Teknologi Dasar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan siswa sekolah dasar terhadap penggunaan teknologi dasar. Sasaran program ini adalah siswa kelas VI MI Ma’arif Klesman dan SD N Blederan. Dalam pelaksanaannya, siswa diajarkan cara mengoperasikan Ms. Word, dimulai dari cara membuka perangkat lunak tersebut hingga menyimpan dokumen.

(20)

1. SD N Blederan Pada masa modern ini teknologi menjadi salah

satu hal yang penting. Masyarakat masa ini dituntut un-tuk dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada. Salah satu hal yang perlu dipelajari adalah penggunaan Ms. Word. Dari hasil observasi dan wa-wancara dengan beberapa orang yang terlibat di dalam dunia pendidikan di Desa Blederan, pembelajaran yang berhubungan dengan penggunaan teknologi masih san-gat minim, baik karena kurangnya tenaga pengajar maupun karena fasilitas yang terbatas. Oleh karena itu, dari hasil observasi dan wawancara tersebut, latihan penggunaan teknologi dasar Ms. Word dipilih sebagai program kerja KKN Lokasi Desa Blederan.

Kegiatan latihan penggunaan teknologi dasar Ms. Word ini diperuntukkan bagi siswa kelas VI MI

Ma’arif Klesman dan SD N Blederan. Hal ini dikare-nakan siswa kelas VI dinilai sudah mampu untuk menerima pelatihan ini. Di masing-masing sekolah ter-sebut, latihan penggunaan teknologi dasar Ms. Word dilaksanakan selama 1 kali di setiap sekolah. Untuk SD N Blederan, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019 pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, dan untuk MI Ma’arif Klesman dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2019 pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Ada beberapa materi yang disampaikan, antara lain cara mengoperasikan Ms. Word, dimulai dari cara membuka perangkat lunak tersebut, lalu siswa diajar-kan cara membuka lemba kerja baru, mencetak

(21)

men, mengatur ukuran dan jenis font, mengatur par-agraf, menjelaskan beberapa fungsi penting toolbar dan menu toolbar, dan menyimpan dokumen. Dalam mengikuti kegiatan, para siswa memiliki antusias yang cukup tinggi untuk mempelajari penggunaan Ms. Word. Para siswa mampu mengikuti materi yang disampaikan, menjawab pertanyaan yang diberikan,

dan mengoperasikan sendiri Ms. Word sesuai dengan materi yang diajarkan.

Tujuan dari adanya kegiatan pelatihan penggunaan teknologi dasar Ms. Word yaitu agar para siswa SD dan MI di Desa Blederan mampu meng-operasikan Ms. Word, dan mereka tidak merasa asing ketika diminta untuk menggunakan Ms. Word ketika

mereka berada di jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Setelah dilaksanakan kegiatan ini, mereka menjadi lebih memahami fungsi dan manfaat dari penggunaan Ms. Word serta mencoba secara langsung bagaimana cara mengoperasikan Ms. Word.

(22)

1. SD N Blederan

SD N Blederan adalah satu-satunya SD yang terletak di Desa Blederan. SD ini dikepalai oleh Suwartinah, S.Pd. Jumlah guru dan staf karyawan di SD N Blederan yaitu 10 orang. Jumlah kelas di SD ini yaitu enam kelas, dengan masing-masing kelas terdiri dari rata-rata 20 siswa. SD ini sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti lapangan & musala.

2. MI Ma’arif Klesman

MI Ma’arif Klesman adalah satu-satunya MI di Desa Blederan, yang mana ter-letak di Dusun Klesman. Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak, yaitu 631 siswa yang terbagi dalam 20 kelas. Kelas I terdiri dari 5 ke-las, kelas II terdiri dari 4 keke-las, kelas III terdiri dari 3 kelas, kelas IV terdiri dari 3 kelas, kelas V terdiri dari 3 kelas, dan kelas VI terdiri dari 2 kelas. Jumlah guru dan staf karyawan di MI Ma’arif Klesman yaitu sebanyak 27 orang.

(23)

1. SD N Blederan

(24)

Ngaji Seru adalah salah satu program kerja dari tim KKN Lokasi UNNES di Desa Blederan yang menyasar pada anak usia TK-SD. Ngaji Seru dilakukan pada 3 TPQ di Desa Blederan, yaitu TPQ Sendang, TPQ Blederan, dan TPQ Klesman. Materi yang diajarkan adalah materi seputar kegiatan harian santri usia TK-SD. Harapannya, anak-anak lebih mudah mengaplikasikan materi yang telah diberikan.

NGAJI SERU

(25)

Ngaji Seru adalah salah satu program kerja tim KKN UNNES Desa Blederan yang berfokus pada pen-didikan di luar jam sekolah. Secara keseluruhan, ter-dapat 2 sesi pada kegiatan mengaji di TPQ Desa Blederan. Sesi pertama dilakukan pada siang hari (pukul 12.30 WIB - selesai), dan sesi yang kedua di-lakukan pada malam hari (pukul 18.00 WIB - selesai). Penanaman etika yang baik pada anak sedini mungkin mendasari tercetusnya program kerja Ngaji Seru pada pelaksanaan KKN Desa Blederan tahun 2019. Pengenalan biografi tokoh teladan diharapkan dapat menjadi model bagi santri-santri di TPQ Desa Blederan. Hal tersebut juga sesuai dengan sasaran tim KKN Desa Blederan. Materi yang tidak terlalu berat,

aplikatif, dan mudah dicerna oleh santri usia TK-SD di-harapkan dapat segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari santri TPQ. Ngaji Seru dilaksanakan pada 3 TPQ di Desa Blederan, yakni TPQ Sendang, TPQ Blederan, dan TPQ Klesman. Pada masing-masing TPQ, program kerja Ngaji Seru dilaksanakan selama 3 kali.

Hari Sabtu, tanggal 21 Juli 2019 pukul 16.00 WIB - selesai bertempat di TPQ Sendang merupakan jadwal pertama program kerja Ngaji Seru dilaksanakan. Uraian kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal terse-but adalah perkenalan, penayangan video biografi Umar bin Khattab, dan pengenalan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih). Hasilnya adalah santri TPQ

(26)

saat itu lebih mengenal biografi singkat Umar bin Khat-tab dan sifat istimewa yang ada pada diri beliau. Selain itu, santri-santri TPQ dapat mengerti bagaimana peng-aplikasian 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih) yang telah diajarkan pada kehidupan sehari-hari. Eva-luasi pada kegiatan pertama adalah koordinasi pemba-gian PJ/sesi dan persiapan yang kurang matang, se-hingga tim kurang menguasai keadaan di TPQ. Per-temuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 03 Agustus 2019 pukul 13.30 WIB - selesai bertempat di TPQ Blederan. Kegiatan yang diberikan pada per-temuan kedua adalah perkenalan, penayangan video edukasi adab makan anak menurut pandangan Islam, tepuk anak sholeh, dan pengenalan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih). Hasil yang didapat pada per-temuan kedua adalah santri-santri TPQ Blederan sedikit banyak tahu mengenai adab makan yang baik dalam

pandangan Islam, santri-santri TPQ Blederan menjadi bersemangat saat diberikan kesempatan untuk bercerita dengan mendapatkan reward untuk beberapa santri ak-tif, dan santri-santri TPQ Blederan sedikit paham mengenai pengaplikasian 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih).

Program kerja Ngaji Seru yang terakhir dil-aksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB di TPQ Klesman. Sama seperti TPQ-TPQ sebelumnya, penanggung jawab progja sebelumnya su-dah bersilaturahmi kepada pengasuh TPQ untuk mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan mendapatkan kesepakatan bersama antara pelaksana kegiatan/tim KKN dan pengasuh TPQ. Adapun yang menjadi fokus bahasan pertemuan terakhir adalah pe-nayangan video edukasi adab makan dan pengenalan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih) bagi santri-

(27)

santri TPQ Klesman. Antusiasme santri TPQ terlihat saat tim memberikan pancingan-pancingan pertanyaan. Beberapa pertanyaan seputar materi yang diberikan oleh tim mendapat feedback yang baik dari santri-santri TPQ. Walaupun jumlah santri yang hadir saat itu ter-bilang banyak, tetapi situasi dalam TPQ tersebut cukup kondusif. Kendala yang terjadi adalah peralatan yang terbatas, sehingga santri TPQ harus rela berdesak-de-sakkan untuk menonton video dari laptop langsung

dengan suara yang tidak begitu keras. Pemberian re-ward tentu menjadi andalan dari tim KKN agar santri dapat semakin terpacu untuk aktif mengikuti rangkaian kegiatan. Hasil yang didapat saat itu santri-santri men-jadi tahu mengenai adab makan beserta do’a makan dan penggunaan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih) melalui pancingan pertanyaan dan pemberian re-ward kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan.

Kegiatan Ngaji Seru bertujuan agar santri di masing-masing TPQ mendapatkan program pengajaran yang sedikit berbeda dari biasanya. Kegiatan yang dikemas sederhana namun menarik diharapkan dapat memacu santri untuk aktif mengikuti materi yang

diberikan. Selingan penayangan video edukasi ber-tujuan agar santri-santri dapat mengambil sesuatu yang dapat dicontoh dari pemutaran video edukasi tersebut. Secara umum, sasaran kegiatan merupakan santri-santri usia TK-SD, dimana pada usia tersebut merupakan usia

LUARAN

(28)

eksplorasi, mudah untuk mengimitasi/meniru apa yang dianggapnya menarik. Pemberian reward juga tepukan tangan di sela-sela kegiatan merangsang santri TPQ un-tuk dapat aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Selain penayangan video edukasi, kegiatan Ngaji Seru juga mengenalkan urgensi penggunaan 3 kata ajaib (maaf, tolong, dan terima kasih) yang bertujuan agar anak/santri sejak dini sudah terbiasa untuk mengatakan 3 kata tersebut menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Kebiasaan pengucapan 3 kata ajaib tersebut jika dapat dilakukan secara konsisten dapat menjadikan anak/santri lebih komunikatif.

1. TPQ Sendang

TPQ Sendang terletak dekat dengan Balai Desa Blederan. Kegiatan belajar mengaji di TPQ Sendang dilaksanakan setiap hari, terkecuali hari Jumat. Jam pembelajaran dimulai pada pukul 14.00 WIB - selesai. Jumlah keseluruhan santri di TPQ tersebut sekitar 100 anak. Sistem pembelajaran di TPQ Sendang terbagi menjadi 2 lembaga, Qiro’ati dan Diniyah. Untuk Qiro’ati dimulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk Diniyah dimulai pukul 16.00 WIB - selesai. Di malam hari, kegiatan mengaji masih terus berlanjut dari pukul 18.00 WIB – selesai.

(29)

2. TPQ Blederan

TPQ Blederan terletak dekat dengan masjid Dusun Blederan, Masjid Al-Ikhlas. Santri yang hadir dalam kegiatan Ngaji Seru di TPQ Blederan sekitar 70 anak. Kegiatan pembelajaran di TPQ Blederan dimulai pada pukul 12.00 WIB - selesai. Kegiatan pembelajaran dimulai dari tingkatan terendah (usia SD) hingga tingkatan atas (usia SMA). Setiap tingkatan mempunyai sistem pengajaran yang berbeda-beda. Ruang TPQ Dusun Blederan terpisah tidak terlalu jauh dari masjid Dusun Blederan.

3. TPQ Klesman

Merupakan TPQ yang berada di Dusun Klesman, Desa Blederan. Kegiatan pembelajaran di TPQ Klesman dimulai pada pukul 11.30 WIB - 13.00 WIB dan pukul 15.30 WIB - 17.00 WIB.

Kegiatan pembelajaran dimulai dari tingkatan te-rendah (usia TK-SD). Jumlah pengajar di TPQ Klesman sebanyak 2 orang, yaitu Bapak Aman Nuh Arif dan Ibu Hesti.

(30)

(31)

Optimalisasi Perpustakaan Desa merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menambah minat baca masyarakat di Desa Blederan. Tim KKN UNNES melakukan optimalisasi dengan cara mengubah tata letak, mengecat per-pustakaan, menambah dekorasi ruang, dan memberikan donasi berupa buku-buku kepada perpustakaan Desa Blederan.

(32)

Optimalisasi Perpustakaan Desa merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menambah minat baca masyarakat di Desa Blederan. Kegiatan ini dipilih untuk menjadi salah satu program KKN Lokasi Desa Blederan karena pembangunan di bidang sumber daya manusia (SDM) cukup mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya pembangunan sumber daya manusia di tingkat pedesaan. Kegiatan pembangunan sumber daya manusia di tingkat pedesaan dilakukan pemerintah melalui berbagai jalur kegiatan, baik melalui pendidikan formal maupun melalui jalur informal. Salah satu kegiatan melalui pendidikan informal dalam pemberdayaan masyarakat adalah melalui penyediaan bahan bacaan yang didekatkan ke masyarakat, baik melalui taman bacaan masyarakat

ataupun melalui perpustakaan desa. Dengan demikian, perpustakaan desa merupakan simpul yang dipandang sangat strategis dalam pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat pada tingkat desa.

Di Desa Blederan, terdapat perpustakaan desa yang bernama MADANI. Perpustakaan AL-MADANI didirikan pada bulan Juni tahun 2008. Per-pustakaan AL-MADANI melakukan kegiatan setiap hari Senin sampai Sabtu. Pada hari Senin hingga Jumat, perpustakaan buka pada pukul 08.00 WIB dan tutup pada pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu, perpustakaan ini dibuka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 15.00 WIB. Tim KKN UNNES melakukan opti-malisasi dengan cara perubahan tata letak, mengecat

(33)

perpustakaan, menambah dekorasi ruang, dan mem-berikan donasi berupa buku-buku kepada perpustakaan Desa Blederan. Tim KKN UNNES melakukan kegiatan ini mulai tanggal 9 Agustus 2019 dan selesai pada tang-gal 14 Agustus 2019.

Pada tanggal 9 Agustus 2019, tim KKN UNNES mulai mengemasi buku-buku kemudian dipisahkan dan dimasukan ke dalam kardus, dan pada tanggal 10 Agustus 2019, mulai proses pengecatan perpustakaan. Pada tanggal 11-12 Agustus, mulai

membuat kerajinan-kerajinan tangan dengan menggunakan kertas origami dan styrofoam untuk mendekorasi perpustakaan. Pada tanggal 13 Agustus 2019, kami menata rak rak buku ke tempat yang baru dengan tata letak yang berbeda dan meletakkan buku dengan letak yang baru sesuai dengan jenis buku. Tang-gal 14 Agustus merupakan tahapan terakhir dari optimalisasi perpustakaan Desa Blederan, yaitu tahap finishing dengan membuat pohon galeri Desa Blederan menggunakan kertas manila.

. Tujuan dari adanya kegiatan optimalisasi perpustakaan di Desa Blederan adalah untuk menambah minat baca masyarakat Desa Blederan. Dengan begitu, pembangunan sumber daya manusia

(SDM) melalui jalur pendidikan informal dalam pemberdayaan masyarakat melalui taman baca masyarakat dan perpustakaan desa akan tercapai. Per-pustakaan ini akan mempunyai beberapa fungsi. Yang

LUARAN

(34)

pertama yaitu fungsi informasi. Masyarakat yang datang ke perpustakaan akan memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Yang kedua yaitu fungsi pendidikan. Masyarakat yang datang ke perpustakaan dan membaca buku akan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan dan mempercepat

penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru. Yang ketiga adalah fungsi rekreasi, yaitu mengembangkan minat rekreasi melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.

1. Pemerintah Desa Blederan

Untuk optimalisasi perpustakaan Desa Blederan, perlu meminta izin kepada perangkat Desa Blederan dan pemerintah Desa Blederan.

2. Masyarakat Desa Blederan

Optimalisasi perpustakaan Desa Blederan bekerja sama dengan masyarakat Desa Blederan, sehingga masyarakat Desa Blederan akan semakin tertarik untuk datang ke perpustakaan dan minat bacanya akan semakin tinggi.

23

(35)
(36)

Pengembangan Web Desa adalah sebuah program atau kegiatan yang ditujukan untuk perangkat desa agar dapat mengelola web desa secara baik dan benar. Materi yang diajarkan yaitu bagaimana cara menambah, mengedit, dan menghapus komponen di dalam web.

PENGEMBANGAN WEB DESA

(37)

Website adalah suatu portal atau situs yang dapat diakses secara online, di belahan negara mana pun, di mana situs tersebut dapat menampilkan infor-masi baik teks, gambar, maupun video. Pengembangan web desa adalah kegiatan pembelajaran dan pengenalan di bidang teknologi informasi yaitu berupa web. Kegiatan ini dipilih untuk menjadi salah satu program kerja KKN Lokasi Desa Blederan karena dewasa ini web sangatlah penting bagi desa. Melalui web desa, di-harapkan seluruh kegiatan perencanaan ataupun hasil dari pengelolaan pembangunan desa dapat diakses dan diketahui oleh masyarakat desa. Selain itu, tujuan pem-buatan web desa yaitu untuk mempublikasikan keberadaan desa ke dunia luar sehingga mudah untuk diketahui banyak orang, menginformasikan profil dan

potensi desa, menjadikan media promosi produk UMKM desa, dan menjadikan media pengumuman warga desa. Kegiatan pengembangan web desa ini di-peruntukkan bagi perangkat Desa Blederan. Hal ini dikarenakan perangkat Desa Blederan nantinya akan mengisi secara langsung web desa.

Pengembangan web desa dilaksanakan selama tiga kali, yaitu pada tanggal 26 Juli 2019, 27 Juli 2019, dan 6 Agustus 2019 dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Ada beberapa materi yang disam-paikan, antara lain dasar-dasar di dalam web; bagaimana cara mengelola web dengan baik dan benar; serta bagaimana cara menambah, mengedit, dan menghapus komponen di dalam web. Dalam mengikuti kegiatan ini, perangkat desa memiliki antusias yang

(38)

cukup tinggi untuk mempelajari web. Sejauh peng-amatan, rata-rata perangkat desa sudah cukup mengenal materi-materi tentang web, hanya saja perlu pema-haman dan pengenalan lebih jauh lagi melalui pengem-bangan web desa ini agar mereka dapat mengelola web desa. Saat mengisi web secara langsung, kendala yang

dialami yaitu koneksi internet yang kurang stabil se-hingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Be-berapa perangkat desa sebenarnya sudah bisa mengisi web desa, namun dikarenakan koneksi internet yang kurang stabil, menjadikan hambatan untuk mengisi web desa.

Tujuan dari adanya kegiatan pengembangan web desa yaitu agar para perangkat Desa Blederan dapat mengelola web dengan baik dan benar. Dengan begitu, mereka bisa mengisi web desa dengan konten-konten yang menarik sehingga dapat menarik minat masyarakat di luar Desa Blederan untuk datang ke Desa

Blederan. Setelah pelaksanaan pengembangan web desa di Desa Blederan, ada beberapa perkembangan yang dialami oleh perangkat desa. Pertama, mereka su-dah tidak bingung bagaimana cara mengelola web. Kedua, mereka sudah bisa mengisi web dengan konten – konten yang menarik.

.

27

(39)

Pemerintah Desa Blederan

Pemerintah Desa Blederan terletak di Jalan Raya Klesman RT 03 RW 01. Adapun struktur organisasi pemerintah Desa Blederan yaitu

1. Kepala Desa : H.M. Muttaqin

2. Sekretaris Desa : Ida Indriawati, S.P. 3. Kaur Umum dan Perencanaan : Hendri Aryadi 4. Kaur Keuangan : A. Asrur Anwar 5. Kasi Pemerintahan : Muchamid 6. Kasi Kesra dan Pelayanan : Adi Utoro 7. Kadus Klesman : Khusnu Wahid 8. Kadus Blederan : Munjiyono

(40)
(41)

PROGRAM BIDANG

(42)

Sosialisasi Jamban Sehat adalah sebuah kegiatan sosialisasi yang diberikan kepada seluruh warga di Desa Blederan yang terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Klesman, Dusun Blederan, Dusun Jawar, dan Dusun Sendang yang berjumlah 17 RT. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi jamban sehat adalah definisi jamban sehat, jenis-jenis jamban sehat, manfaat jamban sehat, teknik pembuatan jamban sehat, serta dampak tidak memakai jamban sehat bagi kesehatan.

SOSIALISASI JAMBAN SEHAT

(43)

Sosialisasi jamban sehat adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya jamban sehat. Kegiatan ini dipilih sebagai salah satu program unggul-an KKN Lokasi UNNES Tahap 1 Desa Blederunggul-an dikarenakan pada saat ini Desa Blederan menempati urutan ke-1 desa yang tidak menggunakan jamban sehat di Kecamatan Mojotengah. Menurut data yang didapat dari Puskesmas Mojotengah, pengguna jamban sehat di Desa Blederan hanya mencapai 5%.

Menurut hasil wawancara dengan beberapa warga, masyarakat Desa Blederan tidak menggunakan jamban sehat karena tersedianya air yang melimpah se-hingga tinja yang dikeluarkan langsung mengalir ke sungai-sungai serta ketidaktersediaan lahan untuk

membangun septic tank. Padahal, perekonomian warga dipandang sudah cukup baik. Maka dari itu, warga perlu diberikan pemahaman akan pentingnya jamban sehat.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi jamban sehat dilakukan di aula balai Desa Blederan pada tanggal 15 Agustus 2019 pukul 14.00 WIB kepada 55 warga Desa Blederan di 17 RT dan 5 RW, termasuk perangkat desa dan Forum Kesehatan Desa (FKD). Warga yang diun-dang merupakan warga yang menerima bantuan subsidi pembuatan jamban sehat yang rencananya akan dibuat-kan septic tank komunal di masing-masing RT maksi-mal lima orang. Kegiatan tersebut rencananya akan di-laksanakan pada bulan September. Materi disampaikan oleh sanitarian Puskesmas Mojotengah yaitu Bapak

(44)

Amin Witdarto, S.KM. Adapun materi yang disam-paikan antara lain pengertian jamban sehat, jenis-jenis jamban sehat, manfaat jamban sehat, teknik pembuatan jamban sehat, serta dampak tidak memakai jamban sehat bagi kesehatan. Untuk menghidupkan suasana, materi tidak hanya disampaikan secara lisan tetapi

menggunakan beberapa media, yaitu LCD proyektor dan banner agar masyarakat lebih mudah memahami materi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, antusias warga cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa warga yang menanyakan informasi yang belum dijelas-kan secara detail.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengertian jamban sehat, jenis-jenis jamban sehat, manfaat jamban sehat, teknik pembuatan jamban sehat, serta dampak tidak memakai jamban sehat bagi kesehatan agar bisa dipraktikkan guna terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar sehingga masyarakat terhindar dari berbagai penyakit seperti diare, cacingan, hepatitis, dan lain-lain.

LUARAN

(45)

Puskesmas Mojotengah

Sosialisasi jamban sehat Desa Blederan tahun 2019 mengundang Bapak Amin Witdarto, S.KM. selaku sanitarian Pus-kesmas Mojotengah sebagai pembicara/pemateri.

(46)

(47)

Cek Kesehatan Posbindu adalah sebuah kegiatan cek kesehatan yang meliputi tinggi badan, lingkar perut, tensi darah, gula darah, dan asam urat. Sasaran cek kesehatan tersebut meliputi bapak-bapak, ibu-ibu, serta lanjut usia.

(48)

Cek Kesehatan Posbindu adalah sebuah kegiatan cek kesehatan yang meliputi tinggi badan, lingkar perut, tensi darah, gula darah, dan asam urat. Sasaran cek kesehatan tersebut meliputi bapak-bapak, ibu-ibu, serta lanjut usia.Pos Binaan Terpadu (POS-BINDU) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat me-lalui pembinaan terpadu. Kegiatan ini dipilih untuk menjadi salah satu program kerja KKN Lokasi Desa Blederan karena dewasa ini tidak hanya balita saja yang membutuhkan cek kesehatan melainkan orang tua pun harus melakukannya. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyakit yang sering terjadi di masa tua.

Selain itu, berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, kesadaran masyarakat Desa Blederan akan kesehatannya masih cukup rendah. Hal tersebut menyebabkan terdorongnya keinginan kami untuk memberi pengetahuan dan menyadarkan kembali ten-tang pentingnya menjaga kesehatan, sehingga manfaat atau tujuan dari posbindu pada umumnya lebih kepada meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur, termasuk juga lansia.

Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali dan bergilir dari dusun satu ke dusun lainnya, yang mana kegiatan ini tepat pada jadwal Dusun Jawar melakukan posbindu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2019, dimulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Ada beberapa cek kesehatan yang dilakukan, antara lain

(49)

cek tinggi badan, lingkar perut, berat badan, cek yodium, tensi darah, asam urat, dan gula darah. Dalam mengikuti kegiatan ini, bapak-bapak dan ibu-ibu ter-lihat antusias utuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini dilihat dari banyaknya antusias masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut. Sejauh pengamatan, bapak-bapak dan ibu-ibu tersebut sudah mengerti sejauh mana kondisi kesehatannya masing-masing, sehingga

kegiatan tersebut lebih mengkhususkan kepada pem-berian penyuluhan untuk memperbaiki, mencegah, dan menjaga kesehatannya. Dalam realitanya, masih ter-dapat beberapa peserta posbindu yang kesehatannya da-lam kondisi tidak baik, hal ini diketahui dengan hasil yang didapatkan pada kegiatan tersebut.

Bidan Desa Blederan (Ibu Asih)

Ibu Asih adalah salah satu penduduk Desa Blederan yang menguasai perihal kesehatan, yang mana beliau adalah bidan di Desa Blederan.

Tujuan dari adanya kegiatan cek kesehatan posbindu yaitu untuk mencegah lebih banyak lagi penyakit penu-aan yang sering kali ditemui saat menginjak umur lan-sia. Dengan begitu, akan timbul kesadaran diri sendiri untuk lebih waspada dan berantusias untuk lebih men-jaga kesehatan diri sendiri penyakit penuaan yang se-ring kali ditemui saat menginjak umur lansia.

KERJA SAMA MITRA

(50)

(51)

PROGRAM BIDANG

(52)

Promosi Desa Wisata merupakan sebuah kegiatan untuk mengenalkan potensi Desa Blederan sebagai desa wisata kepada masyarakat umum. Potensi tersebut berupa wisata sayur dan juga banyaknya home industry makanan khas daerah Wonosobo. Promosi desa wisata ini dilakukan melalui media sosial instagram dan juga facebook.

PROMOSI DESA WISATA

(53)

Promosi desa wisata adalah kegiatan pengenalan Desa Blederan sebagai sebuah desa wisata kepada masyarakat umum. Kegiatan ini dipilih untuk menjadi salah satu program kerja KKN Lokasi Desa Blederan karena Desa Blederan sendiri terkenal sebagai desa wisata sayur, terlihat dari banyaknya pekarangan rumah warga Desa Blederan yang diisi oleh tanaman sayur dengan media polybag. Tetapi menurut kami, Desa Blederan masih belum memiliki media untuk Melakukan promosi kepada masyarakat umum di luar desa. Maka dari itu kami memilih program ini dengan harapan agar Desa Blederan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Kegiatan promosi desa wisata ini dilakukan dengan membuat akun instagram dan juga akun facebook dengan menggunakan nama desa, karena untuk saat ini media sosial merupa-kan media terbaik untuk mempromosimerupa-kan segala hal dan dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jangkauan promosi menjadi lebih luas.

Kegiatan promosi desa ini dilaksanakan selama kegiatan KKN berjalan, sejak minggu kedua sampai minggu keenam pelaksanaan KKN. Untuk pelaksanaannya, kami membuat akun instagram (@desablederan), serta akun face-book (pesona blederan) dengan menggunakan email yang sudah dimiliki oleh desa. Akun media sosial ini diisi dengan berbagai konten, seperti mempromosikan potensi desa dengan mengunggah gambar halaman atau area yang banyak ditanami tanaman sayur, kegiatan home industry makanan khas daerah yang ada di desa, dan juga kegiatan atau acara desa yang berlangsung selama periode KKN berjalan.

(54)

Tujuan dari adanya kegiatan promosi desa wisata ini adalah agar masyarakat di dalam maupun di luar desa dapat mengetahui potensi yang ada di dalam Desa Blederan. Dengan begitu, nantinya Desa Blederan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas dan juga banyak yang ingin berkunjung sembari belajar ke Desa Blederan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian desa melalui promosi produk- produk home industry yang ada di Desa Blederan, seperti produk opak, petos, klethuk, keripik jamur, dan sebagainya.

Pemerintah Desa Blederan

Kegiatan ini membutuhkan kerjasama dan juga bantuan dari pemerintah desa, khususnya sekretaris desa. Dikarenakan dalam pembuatan akun media sosial ini juga diperlukan e-mail desa, serta nanti di akhir kegiatan KKN akun media sosial ini akan diserahkan kepada pemerintah desa untuk dikelola lebih lanjut.

(55)

(56)

PROGRAM BIDANG

(57)

M

KKN Lokasi Desa Blederan mengusung program Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik dengan membuat tong sampah karakter, menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta menga-dakan pelatihan membuat kerajinan tangan menggunakan sampah anorganik.

(58)

Di Desa Blederan, pengangkutan sampah milik warga dilakukan secara kolektif terjadwal selama 2 kali yaitu di tanggal 15 dan 30 dalam satu bulan. Selain itu, berdasarkan realita di lapangan, setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah dari setiap kegiatannya baik sampah organik maupun sampah anorganik. Hal ini mendorong kami selaku tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES di Desa Blederan untuk memberikan sosial-isasi pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik sejak dini ke bidang pendidikan yang dimak-sudkan untuk memberi suatu pengetahuan sejak dini bahwa sampah yang kita hasilkan setiap hari dapat di-manfaatkan, tanpa harus terbuang dan mencemari ling-kungan.

Progress dari pelaksanaan program pemanfa-atan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik tersebut yaitu melalui kreativitas Tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES di Desa Blederan. Kegiatan ini di- laksanakan dengan membuat tong sampah karakter yang dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa SD N Blederan dan MI Ma’arif Klesman agar lebih berse-mangat menggali pengetahuan mengenai pemisahan sampah organik dan anorganik serta mempermudah Tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES dalam memberikan pengetahuan mengenai pengaplikasian pengelolaan sampah organik dan anorganik.

Pengelolaan sampah organik diaplikasikan me-lalui pembuatan pupuk dari sisa makanan maupun dari

(59)

sampah yang bisa terurai dan membusuk. Kegiatan ini kami angkat sebagai wujud optimalisasi potensi Desa Blederan yang dijuluki sebagai Desa Wisata Sayur. Berkaitan dengan hal tersebut, sisa sampah makanan maupun sampah yang bisa membusuk dan terurai dapat dimanfaatkan ke suatu hal yang lebih menguntungkan,

yaitu pupuk organik. Sedangkan pengelolaan sampah anorganik diaplikasikan dalam pembuatan suatu ke-rajinan tangan yang dapat menjadi suatu hiasan guna mempercantik lingkungan sekitar, seperti pemanfaatan sedotan yang bisa dibentuk menjadi gantungan hias ataupun tempat pensil.

Tujuan dari adanya kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik yaitu agar para siswa SD Negeri Blederan dan MI Ma’arif Kles-man di Desa Blederan lebih mengetahui Kles-manfaat dari sampah serta menumbuhkan rasa peduli terhadap ling-kungan di sekitarnya. Kegiatan ini direalisasikan dengan memberikan pengajaran kepada para siswa SD N Blederan dan MI Ma’arif Klesman agar mengetahui

dan dapat membedakan apa saja yang termasuk ke da-lam sampah organik dan sampah anorganik. Setelah pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik di MI Ma’arif Klesman dan SD N Blederan, ada beberapa perkembangan yang dialami oleh para siswa, yakni siswa sudah dapat mem-bedakan antara sampah organik dan sampah anorganik. Selain itu, siswa memperoleh pola pikir (mindset) baru

LUARAN

(60)

bahwa membuang sampah sembarangan akan berdam-pak sangat buruk bagi lingkungan di sekitarnya.

1. SD N Blederan

SD N Blederan adalah satu-satunya SD yang terletak di Desa Blederan. SD ini dikepalai oleh Suwarti-nah, S.Pd. Jumlah guru dan staf karyawan di SD N Blederan yaitu 10 orang. Jumlah kelas di SD ini yaitu enam kelas, dengan masing-masing kelas terdiri dari rata-rata 20 siswa. SD ini sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti lapangan & musala.

2. MI Ma’arif Klesman

MI Ma’arif Klesman adalah satu-satunya MI di Desa Blederan, yang mana terletak di Dusun Klesman. Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak, yaitu 631 siswa yang terbagi dalam 20 kelas. Kelas I terdiri dari 5 kelas, kelas II terdiri dari 4 kelas, kelas III terdiri dari 3 kelas, kelas IV terdiri dari 3 kelas, kelas V terdiri dari 3 kelas, dan kelas VI terdiri dari 2 kelas. Jumlah guru dan staf karyawan di MI Ma’arif Klesman yaitu sebanyak 27 orang.

KERJA SAMA MITRA

(61)

(62)

Program KKN Lokasi Universitas Negeri Semarang mengusung program Pembuatan Spot Foto dengan dibu-atnya tanaman gantung yang berjumlah 36 tanaman yang diletakkan di depan pintu masuk Desa Blederan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan botol-botol bekas serta bambu.

PEMBUATAN SPOT FOTO

(63)

Program pembuatan spot foto dilaksanakan me-lalui dibuatnya tanaman gantung yang berjumlah 36 tanaman dengan memanfaatkan botol bekas sebagai pot tanaman serta bambu sebagai penopang tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 31 Juli hingga 5 Agustus 2019 di pintu masuk Desa Blederan. Botol-botol yang dijadikan pot tersebut kemudian ditanami berbagai tanaman hias yang bertujuan untuk memikat masyarakat untuk datang ke Desa Blederan, karena latar belakang Desa Blederan yang merupakan kampung sayur dengan banyaknya tumbuhan serta saung-saung tanaman yang sangat melimpah. Penga-daan spot foto merupakan penunjang bagi Desa

Blederan dalam menjadikan desa tersebut menjadi desa yang banyak diminati dan menjadikan ikon Desa Blederan, sehingga ketika pengunjung pertama kali me-masuki Desa Blederan, mereka akan disambut dengan tanaman gantung serta tumbuhan hijau. Pada saat pem-buatan spot foto ini, kami dibantu oleh masyarakat. Dengan semangat gotong royong yang dibangun oleh tim KKN dan juga warga Desa Blederan, spot foto dapat dibuat sesuai harapan berdasarkan konsep yang telah tim KKN susun.

(64)

\

Tujuan atau hal yang dicapai dari program kerja ini adalah terciptanya spot foto yang dapat menunjang Desa Blederan sebagai desa sayur dan bisa membuat para pengunjung kagum ketika pertama kali datang ke Desa Blederan. Mereka dapat melihat bahwa identitas dari Desa Blederan adalah sayur dan tanaman-tanaman lainnya yang menyegar-kan mata, serta agar masyarakat di dalam maupun di luar desa dapat mengetahui potensi yang ada di dalam Desa Blederan. Dengan begitu, nantinya Desa Blederan akan lebih dikenal oleh masyarakat luas dan juga banyak yang ingin berkunjung sembari belajar ke Desa Blederan. Selain itu, botol-botol bekas yang dimanfaatkan sebagai media tanam juga diharapkan menjadi salah satu upaya untuk meminimalisasi sampah anorganik.

Pemerintah Desa dan Warga Sekitar

Kegiatan ini membutuhkan kerjasama dan juga bantuan dari pemerintah desa, khususnya kepala desa, dikare-nakan dalam pembuatan spot foto ini diperlukan izin lahan milik desa. Selain itu, nanti di akhir kegiatan KKN, spot foto ini akan diserahkan dan dikelola pemerintah desa dan warga sekitar untuk merawatnya lebih lanjut.

LUARAN

53

(65)

(66)

a. Simpulan

Setelah tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES mengadakan observasi dan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Blederan selama kurang lebih 45 hari, terhitung sejak tanggal 17 Juli hingga 28 Agustus 2019, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan:

1. Masyarakat Desa Blederan merupakan masyarakat yang cukup heterogen, baik dilihat dari asal daerah asli, jenis mata pencaharian, maupun tingkatan pendidikan.

2. Kelembagaan-kelembagaan dan masyarakat Desa Blederan sangat aktif melaksanakan kegiatan rutin masing-masing, sehingga memiliki pengaruh terhadap produktivitas Desa Blederan secara umum.

3. Desa Blederan merupakan desa yang sangat kaya akan potensi wisata dan industri rumahan diiringi dengan melimpahnya sumber daya alam yang beragam.

4. Program kerja yang dilaksanakan tim KKN sudah tepat sasaran dan menghasilkan luran sesuai dengan apa yang diharapkan. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari bantuan perangkat desa, peran dan partisipasi aktif masyara-kat, serta bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan. Masyarakat senantiasa menyambut baik kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan dan sangat kooperatif ketika kami membutuhkan bantuan.

(67)

b. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa KKN di periode selanjutnya untuk dapat memaksimalkan pelaksanaan program kerja yang telah direncanakan serta senantiasa menjalin komunikasi dan sosialisasi yang baik dengan masyarakat lokasi KKN.

2. Bagi seluruh elemen Desa Blederan untuk dapat melakukan langkah lanjutan terhadap program kerja yang telah dilaksanakan tim KKN agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

3. Bagi UNNES, khususnya Pusbang KKN, untuk dapat lebih menyosialisasikan teknis penyusunan laporan dan luaran KKN sehingga tidak menimbulkan kebingungan di kalangan mahasiswa KKN.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel maka, dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan

Hal ini sejalan dengan penelitian Kadek Juni Supartono (2016) yang menyimpulkan bahwa adanya interaksi antara pembe-lajaran dan kemampuan awal siswa

Penelitian yang dilakukan di dalam negeri diantaranya, Yusfaningrum (2005) hasil penelitiannya menunjukkan hubungan positif antara partisipasi anggaran dan kinerja,

Maka, dari penelitian ini didapatkan bahwa risiko bahaya yang ditimbulkan pada area proses pembuatan kaca pengaman antara lain yaitu : risiko ekstrim terdapat pada area

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.05/I/823/11 tanggal 22 Maret 2011 Tentang Penetapan Laboratorium Klinik An Nur Cilacap Sebagai Sarana Kesehatan Untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk melihat daya tahan lapisan finishing eksterior terhadap pengaruh cuaca luar untuk jenis kayu kamper, keruing, dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Bentuk Pertunjukan Kesenian Silakupang sebagai

Modal merupakan bagian yang sangat penting dalam bank dan merupakan sumber dana utama dalam pembiayaan seluruh kegiatan operasional bank, modal tersebut