• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR APRIL 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR APRIL 2021"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VI DPR RI

KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

15 – 19 APRIL 2021

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

(2)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VI DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 Tanggal 15 – 19 April 2021

I. PENDAHULUAN.

A. Dasar Kunjungan Kerja.

Pasal 98 Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana yang telah diubah pertama dengan UU Nomor 42 Tahun 2014, dan kedua dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 dan ketiga dengan UU Nomor 13 Tahun 2019 dan Pasal 60 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib mengatur bahwa Komisi dalam melaksanakan tugas di bidang pengawasan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, antara lain dapat mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

Sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut, kunjungan kerja ini juga dilaksanakan atas Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I- XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja dan Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI mengenai Sasaran dan Objek Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI pada masa persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 ke Provinsi Kalimantan Timur.

B. Obyek Kunjungan Kerja.

Obyek Kunjungan Kerja didalam Masa Reses komisi VI DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pelindo IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT PLN Batubara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Seluler.

C. Maksud dan Tujuan Kunjungan kerja.

Secara umum maksud dan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dan rencana

(3)

serta program pembangunan yang akan dilakukan, terutama yang berkaitan dengan bidang tugas serta lingkup Komisi VI DPR RI, yaitu Perindustrian, Perdagangan, Koperasi/Usaha Kecil dan Menengah (UKM), BUMN, Investasi, dan persaingan usaha.

Secara khusus, kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pelindo IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT PLN Batubara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Seluler.

D. Anggota Tim Kunjungan Kerja.

Anggota Tim dalam pelaksanaan kegiatan Kunker Komisi VI DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :

(4)

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA. A. Sesi 1.

1. KEMENTERIAN PERDAGANGAN.

a. Capaian Sasaran Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2020

1) Neraca perdagangan barang yang ditargetkan USD 1,5 miliar dapat terelalisasi sebesar USD 21,7 miliar dengan capaian 1.446,67%

2) Pertumbuhan ekspor nonmigas yang ditargetkan akan tumbuh -13,5% dapat terealisasi sebesar -0,6% dengan capaian 195,78%

3) Jumlah PTA/FTA/CEPA ditargetkan 14 yang disepakati dan dapat terealisasi sebesar 15 kesepakatan PTA/FTA/CEPA atau dengan capaian 107,14%

4) Inflasi pangan yang bergejolak dengan target 3,2 + 1 dan dapat terealisasi sebesar 3,62% dengan capaian 100%

5) Pertumbuhan Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi yang ditargetkan 5% dapat terealisasi sebesar 7,74% dengan capaian 154,8%

b. Mandat Presiden : Tugas Kementerian Perdagangan adalah 1) Stabilisasi Harga

Menjaga kestabilan harga, terutama inflasi serta meningkatkan daya beli masyarakat 2) Membantu UKM

Membantu pengusaha kecil agar tetap bisa berusaha dalam situasi pandemi ini dan membantu pengusaha kelas menengah untuk bisa mulai menembus pasar ekspor. 3) Meningkatkan Ekspor

Meningkatkan ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional, salah satunya dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional.

c. Sasaran Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2021

1) Meningkatnya Pertumbuhan Ekspor Barang Non Migas yang Bernilai Tambah dan Jasa 2) Mewujudkan Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Pasokan Bahan Pangan

3) Mewujudkan Konsumen Cerdas dan Pelaku Usaha yang Tertib serta Bertanggung jawab 4) Meningkatkan Pasar Produk Dalam Negeri

5) Mengoptimalkan Peranan Perdagangan Berjangka Komoditi, Sistem Resi Gudang, dan Pasar Lelang Komoditas

(5)

7) Meningkatkan kapabilitas SDM Perdagangan

d. Program dan kegiatan Prioritas Kementerian Perdagangan tahun 2021.

e. Mitigasi kementeriann perdagangan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri Tahun 2021 :

1) Pemantauan harga bapok secara real time 2) Audiensi dengan pelaku usaha

3) Identifikasi awal kondisi harga dan ketersediaan serta kesiapan daerah 4) Rapat koordinasi nasional (rakornas) dengan pemerintah daerah

5) Memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok khususnya yang masih memerlukan pasokan asal impor, dengan :

a) Menerbitkan izin impor gula, sapi bakalan dan daging beku sejak awal tahun dengan jumlah yang proporsional sesuai kebutuhan masyarakat khususnya pada Puasa-Lebaran, sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi Terbatas yang dipimpin oleh Kemenko Perekonomian dengan melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, BPS, dan K/L terkait lainnya; dan

b) Melakukan pengecekan langsung ke gudang importir dan kandang feedlotter untuk memastikan realisasi impor dan kelancaran distribusi komoditi tersebut ke pasar agar tidak terjadi kekurangan pasokan di masyarakat.

6) Melakukan peninjauan langsung ke lapangan 7) Pasar murah

8) Media briefing

2. KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM.

a. Rencana Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) 2021 1) Target Penerima 12,8 Juta

(6)

3) Pelaksanaan Q1-Q3

4) Tersedia Rp 11,76 T pada DIPA yang terbit10 Maret 2021 untuk 9,8 juta Penerima dengan target 12,8 juta Pelaku Usaha Mikro yang tidak sedang menerima program KUR.

b. Status Penyaluran BPUM.

c. Postur UMKM di Indonesia

(7)

e. Dana Alokasi Khusus (Dak) Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi Dan Ukm (Pk2ukm) Dan dana Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Timur:

3. PT. PUPUK INDONESIA (PERSERO), PT PUPUK KALTIM, DAN PT PUPUK SRIWIJAYA. a. Sinergitas antara PT Pupuk Indonesia (Persero) (PIHC), PT Pupuk Kaltim dan PT Pupuk

Sriwijaya terkait kinerja dan keuangan : 1) Pendanaan bersama anak perusahaan 2) Asuransi bersama

3) Sentralisasi pemasaran dan logistic 4) Sentralisasi pengadaan sentralisasi riset 5) Manajemen aset

6) Harmonisasi rantai pasok.

b. langkah yang diambil oleh PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi :

1) Sesuai dengan Permentan Nomor 49 tahun 2020, Pupuk Indonesia di tahun 2021 akan menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 9.041.075 Ton dan 1.500.000 Liter Pupuk Organik Cair bersubsidi. Secara produksi, kemampuan penyediaan pupuk dari Pupuk Indonesia mencapai 15.475.339 juta ton dan 3,9 juta liter pupuk organic cair sehingga mampu memenuhi alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah.

2) Terkait dengan isu kelangkaan, total kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2021 sebagaimana yang tercatat dalam e-RDKK mencapai 24 juta ton sedangkan alokasiyang ditetapkan oleh Pemerintah hanya 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organic cair. Adanya perbedaan/gap antara kebutuhan dengan alokasi yang ditetapkan sebesar 15 juta ton berpotensi menyebabkan isu kelangkaan di lapangan.

3) pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan maka pengadaan dan penyalurannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain diperuntukkan hanya bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam e-RDKK baik subsector tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan/atau peternakan dengan luasan maksimal 2 hektar dan pembudidaya ikan dengan luasan maksimal 1 hektar per musim tanam. Dengan demikian apabila terdapat petani yang tidak sesuai dengan ketentuan

(8)

diatas maka tidak dapat dilayani dengan pupuk bersubsidi. Hal inilah yang memicu munculnya isu kelangkaan menurut petani.

c. Program Strategis Utama Dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan

1) Memperkuat partnership dengan distributor dan retailer (Retail Management System) 2) Mengembangkan Program Agro Solution

3) Mengoptimalkan jaringan distribusi

4) Mendorong Operations Excellence di pabrik

5) Mengembangkan Customer-Centric R&D dan produk-produk yang dapat memenuhi 6) kebutuhan nutrisi tanaman

7) Melakukan revamping pabrik yang kurang efisien

8) Membangun pabrik-pabrik urea baru (Pusri 3B dan Bintuni)

9) Menjaga keamanan suplai untuk pengadaan input non-gas (contoh: Fosfat (P) dan 10) Kalium (K) )

4. PELINDO IV (PERSERO)

a. Master Plan (Rencana Induk Pelabuhan) Pt Pelindo Iv (Persero) Di Wilayah Kalimantan 1) Kalimantan Utara

a) Nunukan b) Tarakan 2) Kalimantan Timur

a) Tanjung Redeb /gurimbang b) Bontang/ Lok Tuan c) Samarinda

d) Balikpapan

b. Dukungan Infrastruktur Pelabuhan Pt Pelindo 4 Pada Lokasi Rencana Ibu Kota Negara (IKN)

(9)

c. Pelabuhan Balikpapan 1) Terminal Semayang

2) Terminal Kariangau

(10)

d. Pengembangan Pelabuhan Di Kalimantan Timur 1) Rencana pengembangan Terminal Gumirang

2) Rencana pengembangan pelabuhan Botang Lok Tuan

(11)

4) Rencana pengembangan pelabuhan Nunukan.

5. PT ANGKASA PURA I (PERSERO);

Pada tahun 2020, terjadi pandemi COVID-19 yang berimplikasi pada pembatasan perjalanan dan penurunan trafik yang sangat signifikan, Bisnis AP1 Group (baik induk maupun anak usaha) sangat bergantung pada kinerja trafik, terlihat dari penurunan trafik sebesar 59.7% yang berdampak pada penurunan pendapatan AP1 secara keseluruhan yaitu sebesar 54,4%. Berdasarkan skenario beberapa penelitian, kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga trafik global pulih kembali pada tahun 2023.

a. Mitigasi dimasa pandemi

1) Angkasa Pura I menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 di seluruh bandara, sebagai komitmen untuk terus memberikan Rasa Aman dan Nyaman kepada seluruh Pengguna Jasa Bandar Udara pada masa Pandemi dan Era Adaptasi Baru

2) Pelayanan di masa Pandemi Covid-19 :

a) Fasilitas Layanan Swab Antigen dan Rapid Antibody di seluruh bandara

b) Fasilitas Layanan Test GeNose ditargetkan sebelum lebaran di seluruh bandara b. Strategic Initiatives AP I dalam menghadapi Pandemi COVID-19

(12)

c. Rencana Pengembangan & Tahapan Pembangunan Bpn (Km 309/2011)

d. Rencana Pengembangan Tahap I + Tahap Ii (Km 309/2011)

6. PT SURVAI UDARA PENAS (PERSERO)

(13)

b. Perkembangan Pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung

1) Permohonan Persetujuan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan atas Peraturuan Pemerintah nomor 48 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Survai Udara Penas menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dari Menteri BUMN RI kepada Presiden Republik Indonesia Nomor:S-1089/MBU/11/2020 tanggal 27 November 2020.

2) Surat dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia NomorB.957/M.Sesneg/D-1/HK.02/12/2020 Hal Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Survai Udara (Penas) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), yang ditujukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara.

3) Permohonan Izin Prakarsa Penyusunan RPP tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Survai Udara Penas (Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung) dari Menteri Keuangan RI kepada Presiden Republik Indonesia dengan NomorSurat:S-56/MK.06/2021 tanggal 1 Februari 2021.

4) PT Penas telah mengirimkan Surat revisi No.22/DIR/III/2021 tanggal 19 Maret 2021, perihal Revisi Lebih Lanjut Atas Kajian Permohonan Penyertaan Modal Negara, yang ditujukan kepada Bapak Menteri BUMN dengan tembusan kepada Bapak Wakil Menteri BUMN II dan Asdep Kawasan Logistik dan Pariwisata serta Direksi calon anggota holding;

5) PT Penas menghadiri undangan rapat dari Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-Perundang-undangan II, tanggal 13 April 2021 melalui video conference mengenai rapat pleno Harmonisasi RPPT entang Perubahan atas PP Nomor 48 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Survai Udara Penas Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) .Saat ini proses Harmonisasi PP Pengalihan Bentuk Usaha Penas dan Kick Off PAK untuk PPPMN kepada Penas (PembentukanHolding).

6) Sumber Daya Manusia, saat ini sedang dikaji dan dikoordinasikan dengan 7 calon BUMN anggota holding untuk pengisian SDM pada hari pertama (D-1) holding, dengan kapabilitas dan kompentensi yang sesuai kebutuhan.

III. REKOMENDASI :

1. Komisi VI DPR RI mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, PT Pelindo IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero) dalam menghadapi Bulan Ramadhan serta Hari Raya Indhul Fitri tahun 2021 dan persiapkan pembangunan Ibu kota Baru di Kalimantan Timur.

2. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian Koperasi dan UKM untuk perbaikan sistem pelayanan agar dalam penyaluran Program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021 lebih mudah dan tepat sasaran.

(14)

3. Komisi VI DPR RI meminta kementrian Perdagangan untuk meningkatkan pengawasan/pengontrolan dilapangan terkait fluktuasi harga sembako dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri tahun 2021.

4. Komisi VI DPR RI meminta Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pelindo IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero) untuk merealisasikan pelaksanaan anggaran secara transparan, tepat sasaran dan tepat guna sesuai dengan prinsip Good Governance dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Komisi VI DPR RI mendorong kepada Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pelindo IV (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Survai Udara Penas (Persero) agar melakukan sinergitas/kolaborasi dengan instansi atau lembaga terkait untuk memberi arahan dan kebijakan kedepannya dalam menjalankan core business nya ataupun pengembangan bisnis di Kalimantan Timur.

B. Sesi 2

1. PT PERTAMINA (PERSERO)

a. Executive Summary Kinerja Pertamina.

b. Highlight Kinerja2020 (Unaudited)

Pendapatan 2020 10% diatas RKAP revisi didukung oleh kenaikan penjualan Q3&Q4 2020. Laba Bersih Unaudited tercapai dengan melakukan efisiensi biaya operasi, program time to buy, pengakuan Marketing Fee, dan liability management sejalan dengan pembayaran kompensasi selisih HJE namun, Pertamina tetap mencadangkan (provisi) atas sengketa pajak, membukukan selisih lebih HJE 2020 serta pengakuan impairment asset hulu Migas.

(15)

c. Kontribusi kepada Negara.

d. Overview Pertamina Regional Kalimantan. 1) Wilayah OperasionalKalimantan

(16)

f. Historis Realisasi Penyaluran dan Nilai Subsidi –Kalimantan Timur Realisasi 2019 s/d Maret 2021.

Keterangan :

1) Kuota Pertamina ditetapkan oleh BPH Migas

2) Volume & Nilai Subsidi mengacu hasil vervo lBPH Migas.

3) Nilai subsidi tetap M.Solar 2019 sebesar Rp2.000/liter, 2020 sebesar Rp1.000/liter, dan 2021 sebesar Rp500/liter.

4) Nilai subsidi LPG Tabung 3 Kg bulanan sebesar selisih HJE Penetapan dengan HJE Patokan (floating).

5) Kalimantan Timur tidak memperoleh kuota JBTM. Tanah.

(17)

h. Kesiapan Pertamina dalam Menghadapi Ramadhan & IdulFitri 2021 1) PERTAMINA Mendistribusi,

Pertamina menjamin ketercukupan energ bagi masyarakat :

a) Memproyeksikandemand saatsatgasRamadhan-IdulFitri dibandingkankondisinormal (untukantisipasistokBBM danLPG di titiklayanan)

b) Memastikan stok produk BBM dan LPG dalam kondisi aman baik di Terminal BBM maupun Terminal LPG. c) KesiapanSatgasRAFI 2021 (1) LayananBBM (jumlahSPBU)  Jawa: 3.608  LuarJawa: 3.861  Total: 7.469 (2) LayananLPG  SPBBE: 667  AgenPSO : 4.152  AgenNPSO: 820  Outlet PSO: 188.788  Outlet NPSO: 34.534 (3) LayananAvtur  68 DPPU d) MenjagaketersediaanPelumasdi SPBU e) SarfasDistribusi(TBBM : 114, TLPG : 23) 2) Pertamina Melayani,

Melayani masyarakat melalui layanan tambahan BBM : a) Mobil TangkiStand By (160 Unit)

b) Mobile Dispenser (3 Unit) c) Pertashop (32 unit)

d) Motor Kemasan/PDS (213 Unit)

e) LayananCashless Payment di semuatitiklayananSPBU 3) Pertamina Mengedukasi dan berbagi:

a) Program Marketing (1) LayananBBM :

 Berbagi Berkah MyPertamina  Cashback BBK melalui MyPertamina  Program Langit Biru

(2) LayananLPG :

 Pertamina Delivery Service (PDS) 135  Pinky Movement

 Diskon Refill danTrade In

(18)

(4) Layanan Lubricants :

 promo pembelian produk Lubricants b) Program Berbagi:

(1) DisiplinProtokolCovid-19

 Memastikan titik layanan sesuai protocol covid-19 (penyemprotan desinfektan, penyediaan hand sanitizer, disiplin 3M, pengukuran suhu)

 Membagikan masker secara gratis untuk konsumen dititik layanan tertentu  Bantuan untuk masjid/mushola/pantiasuhan

(2) Call Center 135 danlayananmelaluisocial media.

i. Upaya PERTAMINA dalam Pengamanan Pasokan BBM dan LPG Selama Masa Satgas RAFI 2021.

2. PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO),

a. Peran PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terkait pembangunan Ibu Kota baru di Provinsi Kalimantan Timur.

1) PLN berkoordinasi dengan BAPENAS, Kementrian BUMN dan Kementrian ESDM untuk pembangunan sistem kelistrikan Ibu Kota Negara

2) PLN membuat design sistem kelistrikan Ibu Kota Negara Baru dengan tema Smart, Green, Beautiful dimana untuk Istana Negara didesain tanpa padam, Kawasan Inti Pusat

Pemerintahan didesain dengan tingkat mutu dan keandalan yang tinggi.

3) PLN telah menyiapkan jaringan distribusi 20 kV untuk keperluan pekerjaan pra-kontruksi, di sekitar lokasi IKN dan siap untuk dipergunakan.

(19)

b. Kesiapan dalam menghadapi bulan Puasa dan Hari Raya Indhul Fitri Tahun 2021

3. PT PLN BATUBARA,

(20)

b. Kondisi akuisisi tambang Batubara

1) Tambang untuk PLTU Mulut Tambang Jambi-1

2) Tamang PLTU Mulut Tambang Kalselteng-3 PT Prima Bara Indonesia (PBI)

(21)

c. Cadangan Batubara Indonesia.

 Batu bara dari Kaltim memiliki rentang kalori 3200 s.d 6000 kkal/kg (GAR)

 Kebutuhan Kalimantan Timur akan batu bara untuk PLTU sendiri hanya sebesar 0,41 juta ton pertahun.

 Batu bara Kaltim kalah bersaing dengan Batu bara Kalsel ataupun Sumsel dalam hal freight (biaya transportasi).

(22)

e. Implementasi Jalur Pasokan dengan CPP di Kaltim

Keterangan:

1) Mengubah jenis transportasi batu bara dari barge ke vessel sehingga bisa memperoleh benefit dari kecepatan dan ketepatan waktu, harga angkut (freight) lebih murah dan kualitas batu bara yang terjaga.

2) Security of supply dengan adanya CPP yang berfungsi juga sebagai emergency coal storage, terlebih lagi mengantisipasi terhadap permasalahan kendala cuaca pada periode tertentu. 3) Pencegahan penurunan quality of supply yang disebabkan lamanya pengangkutan batu bara

dengan barge dan kontaminasi air laut. 4) Sebagai fasilitas blending dengan benefit:

a) Melakukan blending batu bara sesuai kebutuhan PLTU dan hanya disatu tempat, sehingga dapat menghemat biaya investasi peralatan blending.

b) Meningkatkan fleksibilitas sumber tambang dan memperluas rentang spesifikasi batu bara yang dapat digunakan pada pembangkit.

c) Mengoptimalkan pemanfaatan potensi batu bara diseluruh Indonesia. 4. PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK,

a. Kinerja Keuangan Telkom

Kinerja Telkom pada Q3-2020 mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 99,9 Triliun dengan laba bersih Rp 16,7 Triliun. EBITDA semakin menguat dengan pertumbuhan 7,2% YoY menjadi Rp 53,6 Triliun dan margin EBITDA yang tumbuh 4,9 ppt menjadi 53,6% mengindikasikan keberhasilan penerapan cost leadership diTelkom. Margin laba bersih juga menunjukkan tren yang lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 16,7% dari sebelumnya 16.0%.

Digital Business Telkomsel dan IndiHome menjadi mesin utama pertumbuhan pendapatan Perseroan yang pendapatannya tumbuh masing-masing 17,1% dan 10,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.

(23)

b. Kesiapan Infrastruktur Telekomunikasi Ibu Kota Negara.

1) Persiapan penyediaan layanan Telekomunikasi di Ibu Kota Negara:

RPJMN 2020-2024 : Pembangunan IKN di luar Jawa mendorong diversifikasi ekonomi, sumber pertumbuhan ekonomi baru jangka panjang & mengurangi ketimpangan antar wilayah (RUU IKN masuk prioritas Prolegnas 2021)

2) Progress Summary

a) Terintegrasi dengan Telkom SmartCity Nusantara b) Smart Infra Solution IKN

(1) Area dalam pengembangan, 5.600Ha (92 km dari Balikpapan, & 129 km dari Samarinda).

(2) Berada diarea Telkom Balikpapan dengan lokasi terdekat Sepaku (22km), Penajam (72km) dan Batuampar (88km)

(3) Transport jaringan tulang punggung eksisting dilokasi IKN belum terproteksi dengan baik.

(4) Dilayani 2 Primary PoP (Simpul Jaringan) Batu Ampar & Balikpapan Centrum yang terhubung ke Main PoP Banjarmasin Centrum dan Banjarmasin Ulin (Kapasitas terpasang 1,6Tbps)

(5) Data Centerter dekat dilokasi IKN ada diBatu Ampar (30 Rack, Occ50%) (6) Keamanan delivery service & jaringan masih dalam tahapan Konsep. c) Penyiapan Smart Intelligent Ops Support & Solution diIKN.

(24)

5. TELEKOMUNIKASI SELULER

a. Strategi dalam menyambut bulan puasa dan Hari Raya Idhul Fitri 2021

b. Peran dalam pembangunan Ibu Kota baru

1) Membangun lebih dari 4.970 unit BTS yang menjangkau lebih dari 99.5% populasi pada jaringan 4G

2) Menggelar 285 BTS di Kawasan Calon Ibukota Negara, 125 di antaranya merupakan BTS 4G

3) Menyediakan layanan 4G di "pintu gerbang" Ibu Kota Negara baru yakni Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

4) Saat ini sedang dibangun 7 site (4 di tol Balikpapan – Samarinda, 3 di jalan utama Ibu Kota Negara baru). 2 di antaranya sudah beroperasi. Target Juni 2021 semuanya sudah beroperasi

5) Telkomsel terus berupaya memperluas cakupan, menambah kapasitas, dan meningkatkan kualitas jaringan (network) di lokasi Ibu Kota Negara Baru tersebut.

c. Bentuk sinergitas TELKOMSEL dengan instansi/lembaga ataupun BUMN terkait di masa pandemi.

1) Sebagai connectivity enabler, Telkomsel senantiasa berkolaborasi dengan Pemerintah seperti Kementrian BUMN, Kemenkominfo, Kemendikbud, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam menanggulangi COVID-19.

2) Telkomsel juga telah melakukan penguatan jaringan di seluruh Rumah Sakit Rujukan serta Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Telkomsel juga sudah mendukung pengamanan jaringan di Natuna, Kepulauan Riau dan Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta saat proses observasi WNI yang baru kembali masing-masing dari Wuhan (Tiongkok), dan Jepang.

3) Bersinergi dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyediakan solusi CloudX Hub yang dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan Layanan Hotline Edukasi dan Konseling terkait COVID-19, khususnya vaksinasi.

4) Melanjutkan inisiatif berkelanjutan dalam upaya pemulihan situasi akibat COVID-19, memperluas kolaborasi dengan berbagai mitra lintas sektor, di mana ini sejalan dengan semangat membuka lebih banyak peluang melalui pemanfaatan teknologi dan layanan digital terbaik dari Telkomsel.

(25)

5) Khusus di Kalimantan Timur, Telkomsel memberikan akses Gratis CloudX Conference Untuk 4 Sekolah Tingkat SMA serta menggelar berbagai kegiatan Webinar bagi para guru serta para UKM untuk meningkatkan produktivitas.

IV. REKOMENDASI :

1. Komisi VI DPR RI mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT PLN Batubara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Seluler, dalam menghadapi Bulan Ramadhan serta Hari Raya Indhul Fitri tahun 2021 dan persiapan pembangunan Ibu kota Baru di Kalimantan Timur.

2. Komisi VI DPR RI meminta PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT PLN Batubara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Seluler untuk merealisasikan pelaksanaan anggaran secara transparan, tepat sasaran dan tepat guna sesuai dengan prinsip Good Governance dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Komisi VI DPR RI mendorong kepada PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero), PT PLN Batubara, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Seluler agar melakukan sinergitas/kolaborasi dengan instansi atau lembaga terkait untuk memberi arahan dan kebijakan kedepannya dalam menjalankan core business nya ataupun pengembangan bisnis khususnya di Kalimantan Timur.

V. PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja Komisi VI DPR RI didalam Masa Reses Pada Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 ke Provinsi Kalimantan Timur, dalam rangka meninjau persiapan menghadapi Bulan Ramadhan dan hari Raya Idhul Fitri serta persiapan pembangunan Ibu Kota baru. Kami mengharapkan berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam laporan ini dapat menjadi bahan pertimbangan serta ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VI DPR RI.

KETUA TIM

KUNKER KOMISI VI DPR RI TTD

ARIA BIMA A-189

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Mrežni rječnik elexiko (v. Klosa 2011, Klosa 2014) projekt je Instituta za njemački jezik (Institut für Deutsche Sprache, IDS) u Mannheimu i pristup mu je slobodan.. Izvorno

RSUD dr. Soetijono Blora, merupakan salah satu unsur pendukung tugas Bupati di bidang pelayanan kesehatan paripurna. Soetijono Blora terakhir kali dibentuk berdasarkan

Untuk itu, pelayanan bimbingan dan konseling sangat berperan penting dalam hal ini dengan memberikan layanan informasi mengenai kesehatan reproduksi (kespro) pada

Objek kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI adalah Kementerian Investasi/Kepala BKPM, Badan Standarisasi Nasional (BSN), PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank

29 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar..

Secara khusus, kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT Perusahaan Listrik