• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Desain Produk

Oleh : R Dennis Nugraha

17503027 Nama Pembimbing : Drs. Y Martinus P, M.sn

PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

MONORAIL SYSTEM UNTUK KOTA BANDUNG

Oleh : R Dennis Nugraha

17503027

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui

sebagai bagian karya Tugas Akhir/Skripsi Desain Produk

Mengetahui

Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi Koordinator Tugas Akhir/Skripsi

Drs. Y Martinus Pasaribu, MSn Dr. Achmad Sjarief, MSD

Ketua Program Studi Desain Produk

(3)

ABSTRAK

Tugas Akhir ini mengangkat salah satu permasalahan masyarakat urban yaitu sarana transportasi. Seperti yang telah kita ketahui, seiring dengan semakin kompleksnya kegiatan masyarakat pada masa kini, bertambah pula mobilitas dari masyarakat itu sendiri. Hal ini berakibat pada kebutuhan akan sarana transportasi yang cepat, nyaman dan aman semakin meningkat.

Kota Bandung, adalah salah satu dari sekian banyak kota besar di Indonesia yang mempunyai permasalahan transportasi. Berkaitan dengan populasi yang semakin bertambah, kegiatan yang semakin kompleks, ditambah predikat kota Bandung sebagai kota wisata yang menarik minat para wisatawan untuk datang ke kota Bandung, menjadikan lalu lintas kota Bandung kian padat.

Saat ini kondisi sistem dan sarana transportasi kota Bandung dapat dikatakan mempunyai beberapa permasalahan, diantaranya kemacetan, ketidak disiplinan berlalu-lintas, dan sarana angkutan publik yang tidak digunakan secara maksimal. Kemacetan merupakan salah satu fokus permasalahan transportasi kota Bandung, dan sebagian besar kota lain di Indonesia. Kemacetan lalu lintas dapat berdampak negatif pada berbagai aspek, misalnya aspek lingkungan. Dengan terjadinya kemacetan, maka jumlah polusi yang dihasilkan juga semakin bertambah.

Untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut, solusi yang ditawarkan adalah sarana angkutan publik dengan skala pengangkutan yang cukup besar, dengan nilai tambah nyaman, cepat, dan aman, sehingga masyarakat mau beralih dari moda transportasi pribadi ke moda transportasi umum. Sarana Transportasi publik, telah menjadi kebutuhan yang cukup krusial di kota besar. Keberadaan transportasi publik yang memadai terbukti dapat membuat masyarakat kota besar di negara maju beralih dari moda transportasi pribadi ke moda transportasi umum sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan rezekinya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul: Light Rail Transportation System untuk Kota Bandung

Sarana Transportasi sudah menjadi suatu hal yang vital untuk kehidupan manusia saat ini. Sarana transportasi membantu dalam pekerjaan manusia dan menjadikan berbagai macam pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Begitu banyak kegunaan sarana transportasi, namun bukan berarti tidak ada masalah di pada sarana transportasi. Dengan kota Bandung sebagai studi kasusnya.

Penelitian ini . berusaha memberikan solusi atas permasalahan yang ada pada system dan sarana transportasi kota Bandung. Solusi yang ditawarkan berdasararkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa pakar transportasi. Berupa konsep monorail medium sized untuk kota Bandung.

Semoga laporan ini dapat membantu berbagai pihak. Penulis berharap laporan ini dapat berguna untuk perkembangan sarana transportasi yang lebih baik di kemudian hari dan dapat diterima dengan baik oleh lingkungan masyarakat.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dari masa survey, analisis, tahap designing hingga akhir penulisan laporan,

- Drs. Y Martinus Pasaribu, M.Sn, selaku dosen pembimbing Tugas akhir, atas bimbingan, dukungan, masukan, kritik dan saran yang diberikan selama proses konsultasi dan asistensi.

- Para dosen dan staff pengajar di program studi Desain Produk atas masukan, kritik dan saran nya.

(5)

- Bpk. Mizan Alan De Neve, selaku Konsultan permasalahan Light rail system, khususnya monorail

- Prof. Dr. Ofyar Z Tamin, dari Fakultas Teknik Sipil ITB, selaku nara sumber untuk permasalahan transportasi Kota Bandung.

- Teman-teman seperjuangan dalam Tugas akhir, teman-teman Desain Produk ITB angkatan 2003, yadi, fadhli, sena, pandu, anes, heidi, meicy, udin, seno, dan kawan-kawan yang lain atas dukungan dan semangatnya,

- Teman-teman Seni Rupa dari Studio lain yang telah membantu, - Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terimakasih.

Bandung, Januari 2008

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL viii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Ruang Lingkup Kajian 2

1.4 Metoda Desain Produk 3

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB II. STUDI MENGENAI SARANA DAN SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK

KOTA BANDUNG 4

2.1 Gambaran Umum Transportasi Publik Kota Bandung 5 2.2 Klasifikasi Sarana Angkutan Publik Kota Bandung 8 2.3 Permasalahan Sarana Transportasi Publik Kota Bandung 10 2.4 Gagasan dan Perencanaan Mengenai Transportasi Kota Bandung 13

BAB III. MONORAIL SYSTEM 17

3.1 Gambaran Umum monorail 17

(7)

3.3 Keunggulan dan Potensi Monorail 23

BAB IV. ANALISIS MASALAH 26

4.1 Analisis Permasalahan Transportasi Publik Kota Bandung 26 4.2 Analisis Perilaku Penumpang 29 4.3 Studi Ergonomi dan Antopometri 35 4.4 Spesifikasi Monorail 38

BAB V. PROSES DESAIN 41

5.1 Konsep Desain 41

5.2 Analisa Aspek Desain 43

5.3 Aktifitas Pengguna 51

5.4 Pengembangan Desain 55

5.5 Pembuatan Model Skala 66

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 69

6.2 Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 71

LAMPIRAN 72

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Suasana Jalan Setiabudi, Bandung... 5

Gambar 2.2 Kawaan Bandung Metropolitan Area... 6

Gambar 2.3 Existing road Clasification... 6

Gambar 2.4 Existing VCR... 7

Gambar 2.5 Suasana terminal Leuwipanjang... 11

Gambar 2.6 Permasalahan yang ada pada kereta api... 11

Gambar 2.7 Kemacetn yang terjadi pada jalan Pasupati... 12

Gambar 2.8 Koridor transit yang potensial...14

Gambar 2.9 Perencanaan jaringan transportasi rail based system... 15

Gambar 2.10 Jalur jalan yang potensial di duplikasi...16

Gambar 3.1 Bentuk monorail awal... 17

Gambar 3.2 Boogie pada monorail Bombardier... 18

Gambar 3.3 Sistem penggerak Maglev... 18

Gambar 3.4 Gambaran sederhana sistem monorail...19

Gambar 3.5 Kendaraan yang serupa dengan monorel... 20

Gambar 3.6 Monorel jenis straddle... 21

Gambar 3.7 Monorel jenis suspended... 21

Gambar 3.8 Monorel jenis cantilevered... 22

Gambar 3.9 Monorael beam yang berada di atas danau kecil... 24

Gambar 3.10 Stasiun monorel yang menyatu dengan gedung, Seattle...24

Gambar 4.1 Perkiraan jumlah penumpang tahun 2030...28

Gambar 4.2 Perkiraan pergerakan penguna transportasi publik tahun 2030... 28

Gambar 4.3 Kondisi KRL di Kiara Condong... 30

Gambar 4.4 Kondisi kereta wisata TMII... 31

Gambar 4.5 Suasana dalam Busway... 33

Gambar 4.6 Kondisi terminal pada koridor 1... 33

Gambar 4.7 Penumpukan pada terminal Transjakarta... 34

Gambar 4.8 Simulasi tinggi handrail...36

(9)

Gambar 4.10 Simulasi penempatan barang bawaan... 37

Gambar 4.11 Simulasi operasional priority seat... 38

Gambar 5.1 Kedudukan Produk... 42

Gambar 5.2 Image dari masyarakat komuter... 43

Gambar 5.3 Gambaran Evakuasi penumpang... 47

Gambar 5.4 Gambar studi bentuk... 48

Gambar 5.5 Gambar alternatif warna... 49

Gambar 5.6 Image produk...50

Gambar 5.7 Simulasi sirkulasi stasiun... 51

Gambar 5.8 Alternatif bloking penumpang... 52

Gambar 5.9 Alternatif konfigurasi penumpang... 53

Gambar 5.10 Flow pengguna ... 54

Gambar 5.11 Alternatif bentuk dasar... 55

Gambar 5.12 Studi bentuk dari produk sejenis... 56

Gambar 5.13 Alternatif desain eksterior... 57

Gambar 5.14 Alternatif desain Interior... 58

Gambar 5.15 Desain eksterior terpilih... 59

Gambar 5.16 Desain interior terpilih... 59

Gambar 5.17 Detail operasional pintu... 60

Gambar 5.18 Billboard pada interior... 61

Gambar 5.19 Kursi penumpang... 61

Gambar 5.20 Priority seat... 62

Gambar 5.21 Simulasi ruang tinggu di stasiun... 62

Gambar 5.22 Simulasi loket di stasiun... 63

Gambar 5.23 Simulasi operasional di stasiun... 63

Gambar 5.24 Simulasi operasional dalam interior kereta... 65

Gambar 5.25 Simulasi operasional keluar masuk penumpang melalui sliding door... 65

Gambar 5.26 Proses pembuatan model skala 1:20... 67

Gambar 5.27 Proses pembuatan model skala 1:60... 68

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan tiga tipe monorel... ... 22

Tabel 3.2 Perbandingan monorel dengan sarana transportasi rail based lain... 25

Tabel 4.1 Perkiraan demand transportasi publik tahun 2030... 27

Tabel 4.2 Perbedaan kapasitas penumpang monorel menurut ukurannya... 39

Referensi

Dokumen terkait

Karena tahun lunar adalah 11 hari lebih pendek dari tahun matahari, kadang-kadang diperlukan penambahan sebuah bulan ke-13 untuk menyelaraskan kembali tahun lunar dengan

Hasil karakterisasi asam humat hasil ekstraksi cair-cair tanah gambut fibrik dan hemik dengan menggunakan FTIR menunjukkan adanya kesamaan gugus fungsi dengan asam

Sanitasi dilakukan dengan cara pemangkasan ranting-ranting sakit dan pemetikan buah-buah busuk kemudian di bakar atau dipendam dalam tanah.Pangkasan sanitasi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit, dimana variabel independen terdiri dari Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Thresholding merupakan proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas

70 FAJAR RAMA PUTRA SITANIA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV) S1 C Lulus. 71 FAJAR RISKY AFILLAH FARMASI S1

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Biaya pada Badan Layanan Umum Daerah

Berdasarkan nilai Konsentrasi maksimum Cs-134 pada daging dan tingkat konsumsi ikan lele per tahun, maka dapat dihitung nilai masukan tahunan cesium dalam jaringan tubuh