PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN HIBAH INSENTIF DESA
PROGRAM PAMSIMAS
BAB I. PENDAHULUAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Hibah Insentif Desa
menyajikan kerangka konsep, tujuan, strategi, sasaran dan pelaksanaan Pada dasarnya pelaksanaan program Hibah Insentif Desa ini
kebutuhan masyarakat (Demand Responsi Program Pasmimas baik desa
dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun dari 2010 sampai Sumber pendanaan HID-Program Pamsimas Rupiah Murni.Setiap aspek dari pedoman ini APBN-Rupiah Murni. Sekitar 3749
dievaluasi untuk mendapatkansekurang Pedoman Umum ini harus dibaca sebagai Pedoman Pengelolaan Program
Teknis lainnya yang telah diperbarui
transparansi proses seleksi dan penetapan desa penerima Hibah Insentif Desa berdasarkan daftar pa yang dibuat oleh masing-masing
Tim Konsultan PMAC, DMAC dan Fasilitator Masyarakat peran yang sangat penting dalam me
PMAC membantu PPMU memberikan informasi yang benar pada saat tahap proses perangkingan.
DMAC membantu DPMU mengumpulkan data program di desa serta memberikan informasi yang benar pada saat tahap proses pra
pengawasan; memberikan pendampingan kepada FM Fasilitator Masyarakat (FM
RKM HID; membuat laporan kegiatan
PELAKSANAAN HIBAH INSENTIF DESA
Pelaksanaan Hibah Insentif Desa (HID)Program PAMSIMAS
konsep, tujuan, strategi, sasaran dan pelaksanaan program Hibah Insentif Desa Pada dasarnya pelaksanaan program Hibah Insentif Desa ini juga dilakukan melalui p
Demand Responsive Approach); dan terbuka untuk semua
desa regular maupun replikasi yang memenuhi persyaratan ) tahun dari 2010 sampai dengan 2012.
Program Pamsimas iniada 2 yaitu: (1)Trust Fund (TF) AusAID etiap aspek dari pedoman ini berlaku terhadap HID yang didanai oleh
749 desa sasaran yang terealisasi pada tahun 2008
sekurang-kurangnya500 desa HID dantidak lebih 1000 desa HID harus dibaca sebagai satu kesatuan dengan versi terbaru dari dokumen
gram [PMM], Pedoman Pelaksanaan di tingkat Masyarakat [VIM]
yang telah diperbarui. CPMU bertanggungjawab untuk pengamanan integritas dan transparansi proses seleksi dan penetapan desa penerima Hibah Insentif Desa berdasarkan daftar pa
masing Panitia Seleksi Provinsi (PPMU).
PMAC, DMAC dan Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan (FM-K dan peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan capaian program HID ini
PMAC membantu PPMU memberikan informasi yang benar pada saat tahap proses
DMAC membantu DPMU mengumpulkan data program di desa serta memberikan informasi yang benar pada saat tahap proses pra-seleksidan seleksi; membantu DPMU melakukan pemantauan dan pengawasan; memberikan pendampingan kepada FM-HID.
Fasilitator Masyarakat (FM-K dan FM-HID) membantu dalam proses perencanaan dan pelaksanaan ; membuat laporan kegiatanHIDdi desa.
PAMSIMAS ini disusun untuk program Hibah Insentif Desa. dilakukan melalui pendekatan berbasis semua desa-desa sasaran yang memenuhi persyaratan. Program HID akan
Trust Fund (TF) AusAIDdan (2) APBN-terhadap HID yang didanai oleh TF AusAID maupun 2008-2010 akan diseleksi dan tidak lebih 1000 desa HID.
kesatuan dengan versi terbaru dari dokumen-dokumen M], Pedoman Pelaksanaan di tingkat Masyarakat [VIM] serta Petunjuk CPMU bertanggungjawab untuk pengamanan integritas dan transparansi proses seleksi dan penetapan desa penerima Hibah Insentif Desa berdasarkan daftar panjang
K dan FM-HID) mempunyai nentukan keberhasilan capaian program HID ini, dimana :
PMAC membantu PPMU memberikan informasi yang benar pada saat tahap proses verifikasi dan DMAC membantu DPMU mengumpulkan data program di desa serta memberikan informasi yang ; membantu DPMU melakukan pemantauan dan HID) membantu dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
BAB II. TINJAUAN UMUM PROGRAM
Secara konseptual Program Pamsimas telah memikirkan upaya program/kegiatan perluasan (scalling up
maupun tingkat kabupaten/kota aparatur pemerintah daerah (SKPD
agar mampu mendukung program/kegiatan perluasan dan pengarusutamaan dimaksud Di tingkat desa, keberlanjutan Program Pamsimas menjadi tangung jawab
masyarakat. Ada 5 aspekkeberlanjutan Sarana Air Minum dan Sanitasi (SAMS) yang menjadi perhatian Program Pamsimas, yaitu:
1) Aspek Teknis : yaitu sarana dan prasarana y
masyarakat sehingga memberikan manfaat secara terus menerus.
2) Aspek Keuangan: yaitu masyarakat secara swadaya mampu membiayai pengelolaan sarana dan prasarana yang ada bahkan untuk rencana pengembangannya
air minum dari masyarakat dan/atau sumber lain. 3) Aspek Lingkungan: yaitu
masyarakat, melalui perubahan prilaku hidup yang bersih dan sehat. 4) Aspek Kelembagaan: yaitu adanya kelembagaan yang eksis dan
sarana dan prasarana yang sudah terbangun, serta mewujudkan sasaran program
5) Aspek Sosial: yaitu terjaminnya kesetaraan gender dan keberpihakan kepada masyarakat miskin dalam mendapatkan akses air minum dan sanitasi
Program Hibah Insentif Desa merupakan salah satu upaya program Pamsimas untuk mendorong berjalannya upaya keberlanjutan di tingkat desa.
yang bertujuanmemberikan insentif maupun desa replikasi) Pamsimas standard kinerja dalam pengembangan
minum dan sanitasi yang tertuang dalam RKM mereka untuk mengembangkan lebih jauh kesehatan lingkungan dan pengembangan ekonomi mereka
Sebagai suatu reward/insentif sasaranProgram Pamsimas seleksimaupun tahap seleksi.
Setiap desa HID akan mendapat dana sebesar
juta rupiah. Bantuan HID akan diberikan dalam bentuk “Blok Grant” dan akan digunakan untuk meningkatkan dan memperluas cakupan layanan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat sebagaimana yang telah direncanakan dalam PJM ProAksi.
ROGRAM
septual Program Pamsimas telah memikirkan upaya-upaya keberlanjutan
scalling up) dan pengarusutamaan (mainstreaming
maupun tingkat kabupaten/kota.Untuk itu Program Pamsimas memberikan penguatan kapasitas kepada (SKPD yang terkait)maupun kelompok masyarakat (BP
agar mampu mendukung program/kegiatan perluasan dan pengarusutamaan dimaksud Di tingkat desa, keberlanjutan Program Pamsimas menjadi tangung jawab
Ada 5 aspekkeberlanjutan Sarana Air Minum dan Sanitasi (SAMS) yang menjadi perhatian
: yaitu sarana dan prasarana yang ada mampu dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat sehingga memberikan manfaat secara terus menerus.
: yaitu masyarakat secara swadaya mampu membiayai pengelolaan sarana dan prasarana yang ada bahkan untuk rencana pengembangannya, melalui pengumpulan iuran
masyarakat dan/atau sumber lain.
: yaitu terpeliharanya lingkungan sumber air baku masyarakat, melalui perubahan prilaku hidup yang bersih dan sehat.
aitu adanya kelembagaan yang eksis dan berkualitas sarana dan prasarana yang sudah terbangun, serta mewujudkan sasaran program
: yaitu terjaminnya kesetaraan gender dan keberpihakan kepada masyarakat miskin dalam mendapatkan akses air minum dan sanitasi.
Program Hibah Insentif Desa merupakan salah satu upaya program Pamsimas untuk mendorong berjalannya upaya keberlanjutan di tingkat desa. Hibah Insentif Desa adalah salah satu
insentif atau penghargaan pada sejumlah desa Pamsimasyang telah melaksanakan program dengan baik pengembangan hygiene, menggerakkan masyarakat dan
minum dan sanitasi yang tertuang dalam RKM mereka untuk mengembangkan lebih jauh kesehatan lingkungan dan pengembangan ekonomi mereka.
insentif maka Hibah Insentif Desa ini akan ditawarkan kepada Program Pamsimas berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
Setiap desa HID akan mendapat dana sebesarminimal 100 juta rupiah sampai dengan
. Bantuan HID akan diberikan dalam bentuk “Blok Grant” dan akan digunakan untuk meningkatkan dan memperluas cakupan layanan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat sebagaimana yang telah direncanakan dalam PJM ProAksi.
keberlanjutan yang terwujud dalam
mainstreaming) baik ditingkat desa
memberikan penguatan kapasitas kepada maupun kelompok masyarakat (BP-SPAMS) desa sasaran agar mampu mendukung program/kegiatan perluasan dan pengarusutamaan dimaksud.
Di tingkat desa, keberlanjutan Program Pamsimas menjadi tangung jawab pemerintah desa dan Ada 5 aspekkeberlanjutan Sarana Air Minum dan Sanitasi (SAMS) yang menjadi perhatian
ang ada mampu dioperasikan dan dipelihara oleh : yaitu masyarakat secara swadaya mampu membiayai pengelolaan sarana dan lui pengumpulan iuranatau tariff terpeliharanya lingkungan sumber air baku dan lingkungan hidup berkualitas mampu mengelola sarana dan prasarana yang sudah terbangun, serta mewujudkan sasaran program Pamsimas.
: yaitu terjaminnya kesetaraan gender dan keberpihakan kepada masyarakat miskin di
Program Hibah Insentif Desa merupakan salah satu upaya program Pamsimas untuk mendorong Hibah Insentif Desa adalah salah satu sub-komponen D penghargaan pada sejumlah desa (baik desa reguler dengan baik dan melampaui hygiene, menggerakkan masyarakat dan mencapai target air minum dan sanitasi yang tertuang dalam RKM mereka untuk mengembangkan lebih jauh kesehatan
ditawarkan kepadaseluruh desa kriteria yang sudah ditentukan baik pada
tahappra-sampai dengan maksimal 200 . Bantuan HID akan diberikan dalam bentuk “Blok Grant” dan akan digunakan untuk meningkatkan dan memperluas cakupan layanan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat
Dana HID tidak diizinkan penggunaannya untuk: 1) Rehabilitasi Fisik.
2) Pengadaan sambungan rumah
3) Pembangunan sarana sanitasi rumah tangga 4) Perbaikan sarana sanitasi sekolah.
5) Pembangunan pos atau kantor bagi LKM/BP 6) Pengadaan atau pembebasan lahan.
Dari 500 target desa HID, sekitar 116 desa HID akan dibiaya melalui
desa HID lainnya akan dibiayai melalui rupiah murni (APBN). Dalam hal pendanaan, kontribusi dari masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota bukan menjadi
tambah bagi desa dalam persaingan.
Desa-desa yang terpilih (desa penerima HID), melalui LKM akan menyiapkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan yang disebut Rencana Kerja Masyarakat untuk Hibah Insentif Desa (RKM
penyusunannya dilakukan dengan proses yang sama seperti pada Program menunjukkan secara keseluruhan skema proses seleksi
nggunaannya untuk: Pengadaan sambungan rumah
Pembangunan sarana sanitasi rumah tangga (sanitasi individu). Perbaikan sarana sanitasi sekolah.
Pembangunan pos atau kantor bagi LKM/BP-SPAMS. atau pembebasan lahan.
Dari 500 target desa HID, sekitar 116 desa HID akan dibiaya melalui dana Trust Fun
desa HID lainnya akan dibiayai melalui rupiah murni (APBN). Dalam hal pendanaan, kontribusi dari masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota bukan menjadi suatu persyaratan, namun akan memberi nilai tambah bagi desa dalam persaingan.
desa yang terpilih (desa penerima HID), melalui LKM akan menyiapkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan yang disebut Rencana Kerja Masyarakat untuk Hibah Insentif Desa (RKM
penyusunannya dilakukan dengan proses yang sama seperti pada Program Pamsimas reguler. menunjukkan secara keseluruhan skema proses seleksi dan penetapan desa HID.
dana Trust Fund (TF) dan sekitar 384 desa HID lainnya akan dibiayai melalui rupiah murni (APBN). Dalam hal pendanaan, kontribusi dari suatu persyaratan, namun akan memberi nilai
desa yang terpilih (desa penerima HID), melalui LKM akan menyiapkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan yang disebut Rencana Kerja Masyarakat untuk Hibah Insentif Desa (RKM-HID) yang Pamsimas reguler. Gambar 1
Catatan:
1) PPMU melakukan verifikasi terhadap seleksi, dan seleksi(penilaian);
2) Verifikasi CPMU hanya akan dilakukan jika HID (longlist) yang diajukan oleh PPMU.
3) Hasil verifikasi tingkat provinsi oleh PPMU : desa yang tidak memenu proses seleksi tahun berikutnya
Proses pemilihan desa penerima HID secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu:
PPMU melakukan verifikasi terhadap longlist kab/kota yang diajukan oleh DPMU (penilaian); dan serta kelengkapan dokumen/data masing
Verifikasi CPMU hanya akan dilakukan jika dirasa terdapat kejanggalan terhadap usulan calon desa yang diajukan oleh PPMU.
Hasil verifikasi tingkat provinsi oleh PPMU : desa yang tidak memenuhi kriteria seleksi dapat mengikuti proses seleksi tahun berikutnya tetapi hanya diperkenankanmakasimal 2 ( dua) kali.
Proses pemilihan desa penerima HID secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu:
yang diajukan oleh DPMU hasil dari proses pra-masing-masing desa.
terdapat kejanggalan terhadap usulan calon desa riteria seleksi dapat mengikuti
dua) kali.
1) Tahap Pra-Seleksi dan Seleksi tingkat Kabupaten
DPMU (dengan mengaktifkan peran BPMD, DinKes, Bappeda dan DinasPU) dan DMAC (hanya memberi pertimbangan dan menyediakan data aktual), dan mengikutsertakan Fasilitator HID (jik Hasilnya adalah longlist desa HID kabupaten/kota.
2) Tahap Verifikasi dan perangkingan yang terdiri dari PPMU dan PMAC. 3) Tahap Penetapan desa tingkat pusat
desa penerima HID.
2.1 Tahap Pre-Seleksi dan Seleksi di tingkat kabupaten/kota
Proses pemilihan desa HID dimulai dengan adanya Surat Ketua CPMU kepada Ketua PPMU untuk menyiapkan longlist desa HID
seleksi danseleksiterhadap desa memenuhi syarat untuk masuk
perangkingan terhadap desa yang memenu seleksi/penilaian.
PPMU juga meminta DPMU (dibantu oleh DMAC) untuk mengumpulkan data LKM dan BP-SPAMS sebagai dasar
tingkat provinsi.
Ada tujuh (7) kriteria yan digunakan masuk ke dalam daftar panjang
- Pernah tidaknya berpartisipsi dalam seleksi HID sebelumnya - Jangka waktu berdirinya BPSPAMS
- Cakupan layanan air bersih saat ini - Persentase realisasi RKM
- Adanya ketersediaan sumber air untuk pengembangan layanan - Dusun sudah SBS (STOP dari Buang Air Besar Sembarangan) - Tidak ada penyalahgunaan dana masyarakat
Kinerja desa-desa calon penerima HID diberikan angka 1 apabila memenuhi kriteria Desa yang memenuhi syarat ke
yang memenuhi seluruh (tujuh) kriteria diatas. sumber data, dan keterangan.
dan Seleksi tingkat Kabupaten/kota, dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh DPMU (dengan mengaktifkan peran BPMD, DinKes, Bappeda dan DinasPU) dan DMAC (hanya memberi pertimbangan dan menyediakan data aktual), dan mengikutsertakan Fasilitator HID (jik Hasilnya adalah longlist desa HID kabupaten/kota.
dan perangkingantingkat propinsi, dilakukan di tingkat provinsi oleh Panitia Seleksi yang terdiri dari PPMU dan PMAC.Hasilnya adalah longlist desa HID provinsi.
a tingkat pusat, dilakukan di tingkat pusat oleh CPMU
dan Seleksi di tingkat kabupaten/kota
Proses pemilihan desa HID dimulai dengan adanya Surat Ketua CPMU kepada Ketua PPMU untuk per provinsi. Selanjutnya PPMU menyurati DPMU untuk melakukan pre terhadap desa-desareguler dan replikasi (sesuai Tabel 4)untuk menentukan desa yang memenuhi syarat untuk masuk kedalam daftar panjang desa calon penerima HID.
perangkingan terhadap desa yang memenuhi syarattersebut dengan menggunakan kriteria
PPMU juga meminta DPMU (dibantu oleh DMAC) untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari dasar dalam melakukan verifikasi dan menyusun daftar panjang (
riteria yan digunakan dalam pre-seleksi desa untuk menentukan kelayakan desa untuk masuk ke dalam daftar panjang kabupaten/kota:
berpartisipsi dalam seleksi HID sebelumnya Jangka waktu berdirinya BPSPAMS
Cakupan layanan air bersih saat ini Persentase realisasi RKM
Adanya ketersediaan sumber air untuk pengembangan layanan Dusun sudah SBS (STOP dari Buang Air Besar Sembarangan)
ada penyalahgunaan dana masyarakat
desa calon penerima HID dinilai dengan menggunakan angka 0 (nol) dan 1 (satu) memenuhi kriteria pre-seleksi dan angka 0 apabila desa
Desa yang memenuhi syarat ke tahap seleksi/penilaian untuk masuk dalam daftar panjang adalah desa yang memenuhi seluruh (tujuh) kriteria diatas.Tabel 1 berikut ini menunjukkan indikator penilaian, kriteria, , dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh DPMU (dengan mengaktifkan peran BPMD, DinKes, Bappeda dan DinasPU) dan DMAC (hanya memberi pertimbangan dan menyediakan data aktual), dan mengikutsertakan Fasilitator HID (jika ada). , dilakukan di tingkat provinsi oleh Panitia Seleksi Hasilnya adalah longlist desa HID provinsi.
pusat oleh CPMU. Hasilnya adalah daftar
Proses pemilihan desa HID dimulai dengan adanya Surat Ketua CPMU kepada Ketua PPMU untuk PPMU menyurati DPMU untuk melakukan pre-untuk menentukan desa yang alon penerima HID. DPMU melakukan i syarattersebut dengan menggunakan kriteria
data yang dibutuhkan dari dan menyusun daftar panjang (longlist) di
desa untuk menentukan kelayakan desa untuk
dengan menggunakan angka 0 (nol) dan 1 (satu). Desa apabila desa tidak memenuhi kriteria. dalam daftar panjang adalah desa Tabel 1 berikut ini menunjukkan indikator penilaian, kriteria,
Penjelasan Indikator Kriteria Pra 1) Partisipasi dalam Seleksi HID:
diperbolehkan mengikuti
dibuktikan dari hasil berita acara praseleksi tahun sebelumnya serta SK Desa Penerima HID Pamsimas.
2) Keberadaan BP-SPAMS:
pertimbangan bahwa dalam waktu 6 (enam) bulan sudah terbentuk aturan organisasi.
No Indikator Penilaian 1 Partisipasi dalam Seleksi
HID
2 Keberadaan BP-SPAMS
3 Cakupan Layanan air bersih saat ini
4 Realisasi RKM
5 Ketersediaan Sumber Air untuk pengembangan layanan
6. Dusun sudah SBS (STOP dari Buang Air Besar Sembarangan)
7. Tidak ada penyalahgunaan dana masyarakat
Tabel 1. Kriteria Pra-Seleksi Desa
Penjelasan Indikator Kriteria Pra-Seleksi:
Partisipasi dalam Seleksi HID: desa reguler dan desa replikasi yang belum pernah mendapat HID
diperbolehkan mengikuti proses pre-seleksi namun maksimal hanya 2 (dua) kali.Hal ini dapat dibuktikan dari hasil berita acara praseleksi tahun sebelumnya serta
SK-Desa Penerima HID Pamsimas.
SPAMS: disyaratkan minimal sudah terbentuk selama 6
pertimbangan bahwa dalam waktu 6 (enam) bulan sudah terbentuk aturan
Penilaian Kriteria Sumber Data Partisipasi dalam Seleksi Belum
pernah mendapat HID Berita Acara Pra-Seleksi Kab/kota
Setiap desa hanya
diperbolehkan ikut maksimal 2 (dua) kali dan belum pernah
SPAMS minimal 6
bulan Berita Acara :Pembentukan BP-SPAMS
BP-SPAMS sudah berdiri / terbentuk minimal 6 bulan lamanya.
air bersih ≤ 70% Field Book /
Data Lapangan Perbandingan jumlah total ygdilayani / jumlah total penduduk, maksimal
mencapai 70% 100% MIS Modul 4
(431/411) Perbandingan usulan dalamRKM / realisasi RKM Ketersediaan Sumber Air > 0.4 ltr / dtk Data
Ketersediaan Sumber Air pada Dinas PU / Data Lapangan
Untuk memastikan bahwa ada potensi pengembangan hingga mencapai >75% cakupan layanan STOP N ≥ 1 (satu) dusun atau lebih (dalam satu desa sasaran penerima manfaat) MIS ataudataDinas Kesehatan Kab/Kota
1. Mnimal 1 (satu) dusun di desa sasaran penduduknya sudah stop BABS
2. Status stop BABS sudah berlangsung minimal 6 (enam) bulan.
penyalahgunaan Tidak ada Laporan BPKP Data penyalahgunaan dana di PPM Keterlibatan dalam penyimpangan dan penyalahgunaan dana BLM.
r dan desa replikasi yang belum pernah mendapat HID seleksi namun maksimal hanya 2 (dua) kali.Hal ini dapat -CPMU tentang Penetapan disyaratkan minimal sudah terbentuk selama 6 (enam) bulan dengan pertimbangan bahwa dalam waktu 6 (enam) bulan sudah terbentuk aturan-aturan sebagai suatu
Keterangan Setiap desa hanya
diperbolehkan ikut maksimal 2 (dua) kali dan belum pernah mendapat HID.
SPAMS sudah berdiri / terbentuk minimal 6 bulan lamanya.
Perbandingan jumlah total yg dilayani / jumlah total
penduduk, maksimal mencapai 70%
Perbandingan usulan dalam RKM / realisasi RKM Untuk memastikan bahwa ada potensi pengembangan hingga mencapai >75% cakupan layanan
. Mnimal 1 (satu) dusun di desa sasaran penduduknya sudah stop BABS
. Status stop BABS sudah berlangsung minimal 6 (enam) bulan.
Keterlibatan dalam penyimpangan dan
3) Cakupan Layanan Air Minum saat ini:
kekurangan cakupan akses/layanan air minum di desa
Rp.100 - 200 juta, diharapkan dapat meningkatkan minimal 30% cakupan akses/layanan AM, yang dihitung dari jumlah total penduduk
4) Realisasi Target Layanan RKM: k
memenuhi target layanan yang tertuang dalam RKM Reguler sanitasi maupun air minum, jika masih ada yang belum selesai diikutsertakan dalam proses
5) Ketersediaan Sumber Air:
akan menjamin efektifnya dana HID dalam meningkatkan cakupan akses/layanan air minum bagi penduduk. Untuk itu, data potensi sumber air harus akurat atau dapat
debit di sumbernya.
6) Dusun sudah STOP dari Buang Air Besar Sembarangan
BABS (minimal 1 (satu) dusun) di desa tersebut sudah berlangsung sela
7) Tidak ada penyalahgunaan dana masyarakat: panjang harus bebas dari p
desa.
Selanjutnya, DPMU dibantu dengan DMAC melakukan panjang penerima HID. Ada 6 kriteria
daftar panjangkabupaten/kota: - Kinerja Pembukuan LKM - Kualitas SPAMS
- Operasional dan Pemeliharaan - Pencapaian SBS (ODF)
- Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS
- Program Kerja LKM dalam pelaksanaan PJM Proaksi Setiap kriteria mempunyai bobot yang berbeda
memberi peringkat penilaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan.
pengembangan cakupan layanan dan akses air minum dan sanitasi serta keberlanjutan pemanfaatan sarana dan prasarana, diberikan bobot yang tinggi karena
penentuan kinerja LKM dan BPSPAMs keterangan.
Cakupan Layanan Air Minum saat ini: dana HID diharapkan dapat memenuhi 100% dari
kekurangan cakupan akses/layanan air minum di desa penerima HID.Dana BLM
200 juta, diharapkan dapat meningkatkan minimal 30% cakupan akses/layanan AM, yang dihitung dari jumlah total pendudukdesa yang bersangkutan.
Realisasi Target Layanan RKM: kriteria ini untuk memastikan bahwa desa
memenuhi target layanan yang tertuang dalam RKM Reguler/replikasi
sanitasi maupun air minum, jika masih ada yang belum selesai diikutsertakan dalam prosespre-seleksi.
Ketersediaan Sumber Air: potensi sumber air baku yang memadai (kapasitas, kualitas, kontinuitas)
akan menjamin efektifnya dana HID dalam meningkatkan cakupan akses/layanan air minum bagi penduduk. Untuk itu, data potensi sumber air harus akurat atau dapat pula dilakukan pengukuran
Dusun sudah STOP dari Buang Air Besar Sembarangan (SBS): harus ada dusun yang sudah Stop
BABS (minimal 1 (satu) dusun) di desapenerima manfaat / sasaran Pamsimas, dan status S tersebut sudah berlangsung selama minimal 6 (enam) bulan.
Tidak ada penyalahgunaan dana masyarakat: desa yang layak untuk masuk kedalam daftar panjang harus bebas dari penyimpangan/penyalahgunaan terkait pengelolaan dana masyarakat
Selanjutnya, DPMU dibantu dengan DMAC melakukan seleksi/penilaiandesa untuk masuk ke dalam daftar panjang penerima HID. Ada 6 kriteriaseleksi/penilaianyang digunakan untuk menentukan rangking dalam
Kinerja Pembukuan LKM Operasional dan Pemeliharaan Pencapaian SBS (ODF)
Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS
dalam pelaksanaan PJM Proaksi
riteria mempunyai bobot yang berbeda-beda. Tujuan pemberian bobot tersebut adalah untuk memberi peringkat penilaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan.
pengembangan cakupan layanan dan akses air minum dan sanitasi serta keberlanjutan pemanfaatan diberikan bobot yang tinggi karena dianggap mempunyaiperanan
penentuan kinerja LKM dan BPSPAMs. Tabel 2 berikut ini menunjukkan indikator
dana HID diharapkan dapat memenuhi 100% dari penerima HID.Dana BLM-HID sebesar 200 juta, diharapkan dapat meningkatkan minimal 30% cakupan akses/layanan AM, yang riteria ini untuk memastikan bahwa desa yang diusulkan sudah
/replikasi baik untuk kesehatan, sanitasi maupun air minum, jika masih ada yang belum selesai (100%) maka tidak bisa potensi sumber air baku yang memadai (kapasitas, kualitas, kontinuitas) akan menjamin efektifnya dana HID dalam meningkatkan cakupan akses/layanan air minum bagi pula dilakukan pengukuran harus ada dusun yang sudah Stop sasaran Pamsimas, dan status SBS esa yang layak untuk masuk kedalam daftar enyimpangan/penyalahgunaan terkait pengelolaan dana masyarakat
desa untuk masuk ke dalam daftar yang digunakan untuk menentukan rangking dalam
Tujuan pemberian bobot tersebut adalah untuk memberi peringkat penilaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan. Untuk kriteria terkait pengembangan cakupan layanan dan akses air minum dan sanitasi serta keberlanjutan pemanfaatan mempunyaiperanan penting dalam indikator penilaian, bobot, dan
Tabel 2. No. Indikator Penilaian
1 Kinerja Pembukuan LKM 2 Kualitas SPAMS 3 Operasional dan Pemeliharaan 4 Pencapaian SBS (ODF) 5 Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS 6 Program Kerja LKM (PJM Proaksi)
Penjelasan Indikator Penilaian: 1) Kinerja Pembukuan LKM:
Pengukuran Kinerja LKM dapat dilihat pada
2) Kualitas SPAMS: (1). Indik
lebih menjamin efektivitas pemanfaatan dana HID.(2) Kualitas air yang didistribusikan ke masyarakat memenuhi syarat kualitas air minum dari Kementerian Kesehatan.
3) Operasi dan Pemeliharaan:
melakukan sosialisasi sehingga masyarakat mau mengumpulkan iuran; (2) kemampuan BP SPAMS menghitung iu
berkembang.
4) Pencapaian SBS (ODF)
dengan jumlah dusun intervensi Pamsimas. S
kesehatan di masyarakat.
5) Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS: terhadap BP-SPAMS.
6) Program Kerja LKM:
bertambahnya penerima manfaat Pamsimas.
Kinerja dari enam indikator di atas dapat dibedakan kedalam 5 derajat indikator yaitu (1) buruk; (2) kurang; (3) cukup; (4) baik; dan (5) sangat baik.
sama antar satu desa dengan desa lainnya u menunjukkan indicator penilaian kiner
terhadap indicator yang mempunyai lebih dari satu sub
untuk indicator no 6, PJM Proaksi, utk sub indicator target cakupan pelayanan=4 (baik) dan untuk sub indicator jumlah kegiatan PJM proaksi yang masuk kedalam
indicator no 6, adalah 3.5 (= 4+3 /2).
Tabel 2. Kriteria Seleksi Desa dan Pembobotannya
Bobot Keterangan
Kinerja Pembukuan LKM 1.0 Mengukur Pengelolaan keuangan LKM dan kemampuan pengelolaan.
3.0 Mengukur kondisi dan keberfungsian sarana : indik utama dari keberlanjutan sarana.
2.0 Menunjukkan kemampuan keuangan BP maupun untuk pengembangannya ke depan.
2.0 Status SBS (ODF) menunjukkan kemajuan status kesehatan di masyarakat: salah satu contributor utama dalam pencapaian tujuan Pamsimas.
Pengembangan Cakupan 1.0 Pengembangan cakupan layanan SPAMS: indikasi terhadap kepercayaan dan kepuasan terhadap BP
(PJM 1.0 Mengukur kemampuan LKM dalam melaksanakan PJM ProAKSI dan bertambahnya penerima manfaat Pamsimas. Penjelasan Indikator Penilaian:
Kinerja Pembukuan LKM: Ada 13aspek pengukuran kinerja pembukuan LKM Pengukuran Kinerja LKM dapat dilihat padaAppendix D.
ndikator keberlanjutan sarana, kelengkapan dan keberfungsian SAMS akan lebih menjamin efektivitas pemanfaatan dana HID.(2) Kualitas air yang didistribusikan ke
t memenuhi syarat kualitas air minum dari Kementerian Kesehatan.
Operasi dan Pemeliharaan: ada 2 (dua) hal yang akan dinilai yaitu (1) kemampuan BP
melakukan sosialisasi sehingga masyarakat mau mengumpulkan iuran; (2) kemampuan BP SPAMS menghitung iuran dan mengelolanya.Hal ini dapat menunjukkan kemampuan untuk
Pencapaian SBS (ODF): persentase jumlah dusun yang sudah mencapai 100% SBS dibandingkan dengan jumlah dusun intervensi Pamsimas. Status SBS (ODF) menunjukan kemajuan status
n di masyarakat.
Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS: indikasi terhadap kepercayaan dan kepuasan Program Kerja LKM: Mengukur kemampuan LKM dalam melaksanakan PJM
bertambahnya penerima manfaat Pamsimas.
Kinerja dari enam indikator di atas dapat dibedakan kedalam 5 derajat indikator yaitu (1) buruk; (2) kurang; (3) cukup; (4) baik; dan (5) sangat baik. Sumber data dari setiap indikator harus berasal dari data yang
dengan desa lainnya untuk menjaga kekonsistenan dalam penilaian.
menunjukkan indicator penilaian kinerja, sub indicator, derajat indicator, dan sumber data. Penilaian terhadap indicator yang mempunyai lebih dari satu sub-indikator adalah penjumlahan rata
PJM Proaksi, utk sub indicator target cakupan pelayanan=4 (baik) dan untuk sub indicator jumlah kegiatan PJM proaksi yang masuk kedalam PJM Desa = 3 (cukup). Maka total
indicator no 6, adalah 3.5 (= 4+3 /2).
Keterangan
ngan LKM dan kemampuan dan keberfungsian sarana : indikator Menunjukkan kemampuan keuangan BP-SPAMS: saat ini maupun untuk pengembangannya ke depan.
menunjukkan kemajuan status kesehatan di masyarakat: salah satu contributor utama dalam pencapaian tujuan Pamsimas.
Pengembangan cakupan layanan SPAMS: indikasi terhadap kepercayaan dan kepuasan terhadap BP-SPAMS.
Mengukur kemampuan LKM dalam melaksanakan PJM-ProAKSI dan bertambahnya penerima manfaat Pamsimas.
aspek pengukuran kinerja pembukuan LKM. Instrumen ator keberlanjutan sarana, kelengkapan dan keberfungsian SAMS akan lebih menjamin efektivitas pemanfaatan dana HID.(2) Kualitas air yang didistribusikan ke
t memenuhi syarat kualitas air minum dari Kementerian Kesehatan.
ada 2 (dua) hal yang akan dinilai yaitu (1) kemampuan BP-SPAMS melakukan sosialisasi sehingga masyarakat mau mengumpulkan iuran; (2) kemampuan BP-ran dan mengelolanya.Hal ini dapat menunjukkan kemampuan untuk
persentase jumlah dusun yang sudah mencapai 100% SBS dibandingkan
menunjukan kemajuan status indikasi terhadap kepercayaan dan kepuasan Mengukur kemampuan LKM dalam melaksanakan PJM-ProAKSI dan
Kinerja dari enam indikator di atas dapat dibedakan kedalam 5 derajat indikator yaitu (1) buruk; (2) kurang; ator harus berasal dari data yang tenan dalam penilaian. Tabel 3 indicator, dan sumber data. Penilaian umlahan rata-rata. Misalnya: PJM Proaksi, utk sub indicator target cakupan pelayanan=4 (baik) dan untuk sub 3 (cukup). Maka totalnilai untuk
(1) Buruk
2 Kualitas SPAMS Kelengkapan bangunan pokok dan fungsi
Bangunan tidak lengkap/sesuai rencana (RKM) dan
tidak berfungsi
Jumlah pelanggan yang membayar iuran / Jumlah pelanggan pada bulan sebelumnya
n < 20%
Cost recovery
Iuran terkumpul hanya cukup untuk
biaya operasional tapi tidak termasuk
honor petugas
4 Pencapaian ODF Dusun ODF / Dusun
intervensi Pamsimas ODF < 20%
Target Cakupan/Penerima manfaat PJM ProAksi
< 50% Masyarakat Desa Jumlah kegiatan PJM
Proaksi yang masuk dalam PJM/RKP Desa 0 6 Program Kerja LKM (PJM Proaksi) Pengembangan Cakupan Layanan SPAMS No Sub Indikator Indikator kinerja pembukuan yang dilakukan Jumlah pelanggan berkurang O&M
Tabel 3: Derajat Indikator Kriteria Seleksi Desa HID
1
3
5
Indikator Penilaian Kinerja
0-4 Kinerja Pembukuan LKM
Jumlah Pelanggan dibulan terakhir (n) / jumlah pelanggan di bulan n-2
(1) Buruk (2) Kurang (3) Cukup (4) Baik (5) Sangat baik
Bangunan tidak lengkap/sesuai rencana (RKM) dan tidak berfungsi Bangunan lengkap/sesuai RKM tapi belum berfungsi dan membutuhkan perbaikan/penamba
han s.d 50% dari sistem (mis: keliru perhitungan/desain)
Bangunan lengkap/sesuai RKM tapi belum berfungsi dan membutuhkan perbaikan/penambah an s.d 25% (mis: belum tersedia energi) Bangunan lengkap/sesuai RKM dan sudah berfungsi tapi belum optimal (mis: tekanan kurang, salah penempatan sarana,) Bangunan lengkap dan sudah berfungsi
secara optimal
n < 20% 20%< n 40% 40%< n 0% 60%< n 0% 80%< n %
Iuran terkumpul hanya cukup untuk
biaya operasional tapi tidak termasuk
honor petugas
Iuran terkumpul hanya cukup untuk
biaya operasi termasuk honor
petugas
Iuran terkumpul hanya cukup untuk
biaya operasional (termasuk honor petugas) dan pemeliharaan rutin Iuran terkumpul hanya cukup untuk seluruh biaya operasional dan pemeliharaan (termasuk pergantian jika diperlukan) Iuran terkumpul hanya cukup untuk
biaya operasional, pemeliharaan, dan ada sisa kas untuk
penggantian mesin/alat dan pengembangan
sarana (penyusutan) ODF < 20% 20%< ODF 40% 40%< ODF 0% 60%< ODF 0% 80%< ODF %
50% Masyarakat Desa n < 60% Masyarakat Desa n < 70% Masyarakat Desa n < 80% Masyarakat Desa n 100% Masyarakat Desa < 25% n < 40% dari kegiatan PJM Proaksi n < 60% dari kegiatan PJM Proaksi n 100% dari kegiatan PJM Proaksi Jumlah pelanggan di atas 20% Jumlah pelanggan tetap 0%< jumlah pelanggan10% 10%< jumlah pelanggan0% Jumlah pelanggan berkurang 13 Tabel 3: Derajat Indikator Kriteria Seleksi Desa HID
9-10 11-12
Derajat Indikator 5-8
Survey Lokasi terhdap 1 sarana air minum dan 1 sarana sanitasi
Pembukuan BPSPAM
Pembukuan BPSPAM
SIM modul 7
Dokumen PJM ProAksi (Survey)
Dokumen PJM/RKP Desa Sumber Data
Pembukuan BPSPAM Data website Indikator pengukuran kinerja pembukuan yang dilakukan
2.2 Tahapan Verifikasi di
Selanjutnya PPMU menerima daftar panjang dari setiap kabupaten meminta DPMU (dibantu oleh DMAC)
SPAMS untuk dasar melakukan Data-data tersebut adalah :
- Berita Acara dan Peraturan Desa atau Surat Keputusan Kepala Desa tentang pembentukan BP SPAMs
- Laporan IMAS
- RKM Program Pamsimas
- PJM ProAKSI dan/atau Rencana Kerja BP - Pembukuan BP-SPAMS
- Dokumen serah terima pengelolaan asset - Laporan pelaksanaan kegiatan Tahun - Data SIM Modul 7
- Penilaian Kinerja Pembukuan LKM
PPMU akan membentuk Panitia Seleksi untuk me
terbaik calon penerima HID berdasarkan urutan (rangking) tingkat provinsi desa terbaik (rangking teratas)
6).
Dalam hal proses verifikasi dan penilaian/perangkingan desa terbaik di tingkat provinsi memerlukan penjelasan lebih lanjut dari CPMU maka rapat verifikasi tersebut dapat mengundang implementing agency di tingkat CPMU Pamsimas.
Panitia Seleksi adalah anggota PPM
BPMD/BAPERMAS) dibantu oleh tenaga ahli/konsultan PMAC yang ada di provinsi yang bersangkutan. Dalam kondisi tertentu Panitia Seleksi dari PPMU mempunyai hak suara/pilih, namun PMAC tidak memiliki hak suara/pilih.Panitia Seleksi HID disyahkan dengan Surat Keputusan Ketua PPMU provinsi yang bersangkutan.
2.3 Penetapan Hibah Insentif Desa
Penetapan Desa Penerima HID Pamsimas adalah CPMU Pamsimas. Dalam proses penetapannya Ketua CPMU akan mengundang w
KonsultanCMAC untukverifikasi usulan
Beberapa faktor kunci yang dapat menjadi dasar pertimbangan bagi CPMU dalam menentukan atau menetapkan Hibah Insentif Desa, yaitu:
Tahapan Verifikasi di tingkat Propinsi
Selanjutnya PPMU menerima daftar panjang dari setiap kabupaten/kota dibawahnya, selain itu PPMU juga (dibantu oleh DMAC) untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari LKM dan BP
melakukan verifikasi dan menyusun daftar panjang (longlist)
Berita Acara dan Peraturan Desa atau Surat Keputusan Kepala Desa tentang pembentukan BP
M Program Pamsimas
dan/atau Rencana Kerja BP-SPAM SPAMS
Dokumen serah terima pengelolaan asset
Laporan pelaksanaan kegiatan Tahunan(2008, 2009 dan 2010) Penilaian Kinerja Pembukuan LKM
PPMU akan membentuk Panitia Seleksi untuk memverifikasi dan menyusun daftar panjang ( terbaik calon penerima HID berdasarkan urutan (rangking) tingkat provinsi. Kemudian
desa terbaik (rangking teratas) disampaikan kepada CPMU, disertai dengan Berita Acara Verifikasi (form
hal proses verifikasi dan penilaian/perangkingan desa terbaik di tingkat provinsi memerlukan penjelasan lebih lanjut dari CPMU maka rapat verifikasi tersebut dapat mengundang implementing agency
Panitia Seleksi adalah anggota PPMU (lintas sektor: Bapeda, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan BPMD/BAPERMAS) dibantu oleh tenaga ahli/konsultan PMAC yang ada di provinsi yang bersangkutan. Dalam kondisi tertentu Panitia Seleksi dari PPMU mempunyai hak suara/pilih, namun PMAC tidak memiliki k suara/pilih.Panitia Seleksi HID disyahkan dengan Surat Keputusan Ketua PPMU provinsi yang
Penetapan Hibah Insentif Desa di Tingkat Pusat
Penetapan Desa Penerima HID Pamsimas adalah CPMU Pamsimas. Dalam proses penetapannya Ketua wakil CPMU dari masing-masing kementerian serta Tenaga Ahli / verifikasi usulanLonglist Calon Desa HID dari setiap provinsi
Beberapa faktor kunci yang dapat menjadi dasar pertimbangan bagi CPMU dalam menentukan atau menetapkan Hibah Insentif Desa, yaitu:
dibawahnya, selain itu PPMU juga dibutuhkan dari LKM dan
BP-longlist) di tingkat provinsi.
Berita Acara dan Peraturan Desa atau Surat Keputusan Kepala Desa tentang pembentukan
BP-menyusun daftar panjang (longlist) desa emudian 10% dari jumlah disertai dengan Berita Acara Verifikasi (form
hal proses verifikasi dan penilaian/perangkingan desa terbaik di tingkat provinsi memerlukan penjelasan lebih lanjut dari CPMU maka rapat verifikasi tersebut dapat mengundang implementing agency
U (lintas sektor: Bapeda, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan BPMD/BAPERMAS) dibantu oleh tenaga ahli/konsultan PMAC yang ada di provinsi yang bersangkutan. Dalam kondisi tertentu Panitia Seleksi dari PPMU mempunyai hak suara/pilih, namun PMAC tidak memiliki k suara/pilih.Panitia Seleksi HID disyahkan dengan Surat Keputusan Ketua PPMU provinsi yang
Penetapan Desa Penerima HID Pamsimas adalah CPMU Pamsimas. Dalam proses penetapannya Ketua masing kementerian serta Tenaga Ahli / Calon Desa HID dari setiap provinsi.
a) Jumlah desa sasaran (yang telah selesai implementasi) dan kabupaten/kota di masing provinsi;
Mengingat bahwa jumlah kabupaten/kota penerima Pamsimas di masing
sama, maka CPMUdapat
dengan mempertimbangkan jumlah desa implementasi yang sudah selesai difasilitasi.
b) Daftar panjang dan peringkat
Mengingat penyusunan longlist usulan desa HID dilakukan di tingkat provinsi dan sangat
tergantung dari kondisi di masing sama memiliki nilai yang berbeda.
c) Pertimbangan perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat.
Berdasarkan anggaran yang teralokasi CPMU berhak menentukan prioritas provinsi dalam
pelaksanaan Desa HID dengan mempertimbangkan
Penentuan penerimaan besaran dana HID didasarkan kepada jumlah cakupan kepala keluarga (KK) penerima manfaat air bersih
- Kelompok 1: Untuk desa dengan cakupan HID sebesar 200 juta rupiah.
- Kelompok 2: Untuk desa dengan cakupan sebesar 150 juta rupiah. Untuk
- Kelompok 3: Untuk penerima manfaat dibawah 1 100 juta rupiah.
Prioritas pendanaan dalam setiap kelompok diberikan kepada
manfaat yang paling tinggi
2.4 Kerangka Waktu Pelaksanaan
Kerangka waktu pelaksanaan HID dibagi menjadi2 bagian, yaitu pembagian target realisasi desa HID per tahun
pelaksanaan HID yaitu mulai dari proses pra dijelaskan dengan Gambar 2.
Rencana pelaksanaan HID Program Pamsimas terhadap 500 desa akan dilaksanakan mulai tahun anggaran 2010 sampai dengan 2012. Adapun target desa HID pertahun serta sumber pembiayaannya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Jumlah desa sasaran (yang telah selesai implementasi) dan kabupaten/kota di masing
mlah kabupaten/kota penerima Pamsimas di masing
dapatmenetapkan jumlah desa HID dalam satu provinsi secara proporsional dengan mempertimbangkan jumlah desa implementasi yang sudah selesai difasilitasi.
peringkat per provinsi yang disusun secara kompetitif.
Mengingat penyusunan longlist usulan desa HID dilakukan di tingkat provinsi dan sangat tergantung dari kondisi di masing-masing daerah, maka akan ada kemungkinan rangking yang
yang berbeda.Dalam hal ini CPMU memilih nilai yang tertinggi. Pertimbangan perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat.
Berdasarkan anggaran yang teralokasi CPMU berhak menentukan prioritas provinsi dalam pelaksanaan Desa HID dengan mempertimbangkan hasil penilaian yang disampaikan provinsi.
Penentuan penerimaan besaran dana HID didasarkan kepada jumlah cakupan kepala keluarga (KK) penerima manfaat air bersih.
Untuk desa dengan cakupan lebih dari 200 KK penerima manfaat, besaran dana HID sebesar 200 juta rupiah.
Untuk desa dengan cakupan antara 101 KK s/d 200 KK, besaran dana HID sebesar 150 juta rupiah. Untuk
ntuk penerima manfaat dibawah 100 KK, besaran dana yang diperole n dalam setiap kelompok diberikan kepada desa dengan
manfaat yang paling tinggi
Kerangka Waktu Pelaksanaan
Kerangka waktu pelaksanaan HID dibagi menjadi2 bagian, yaitu (1) kerangka waktu
pembagian target realisasi desa HID per tahun, dijelaskan dengan Tabel 4; dan (2) kerangka waktu pelaksanaan HID yaitu mulai dari proses pra-seleksi sampai proses penyelesaian dan serah terima proyek
Rencana pelaksanaan HID Program Pamsimas terhadap 500 desa akan dilaksanakan mulai tahun anggaran 2010 sampai dengan 2012. Adapun target desa HID pertahun serta sumber pembiayaannya
berikut ini.
Jumlah desa sasaran (yang telah selesai implementasi) dan kabupaten/kota di masing-masing
mlah kabupaten/kota penerima Pamsimas di masing-masing provinsi tidak menetapkan jumlah desa HID dalam satu provinsi secara proporsional dengan mempertimbangkan jumlah desa implementasi yang sudah selesai difasilitasi.
Mengingat penyusunan longlist usulan desa HID dilakukan di tingkat provinsi dan sangat masing daerah, maka akan ada kemungkinan rangking yang
Dalam hal ini CPMU memilih nilai yang tertinggi.
Berdasarkan anggaran yang teralokasi CPMU berhak menentukan prioritas provinsi dalam hasil penilaian yang disampaikan provinsi.
Penentuan penerimaan besaran dana HID didasarkan kepada jumlah cakupan kepala KK penerima manfaat, besaran dana 00 KK, besaran dana HID KK, besaran dana yang diperoleh adalah desa dengan jumlah KK penerima
kerangka waktu pencapaian yaitu ; dan (2) kerangka waktu seleksi sampai proses penyelesaian dan serah terima proyek,
Rencana pelaksanaan HID Program Pamsimas terhadap 500 desa akan dilaksanakan mulai tahun anggaran 2010 sampai dengan 2012. Adapun target desa HID pertahun serta sumber pembiayaannya
Tabel 4. Rencana R SUMBER DANA
Trust Fund- AusAID
APBN-Rupiah Murni
Siklus waktu pelaksanaan kegiatan
diharapkan terlaksanana dalam satu tahun yang sama. Keseluruhan rencana pelaksanaan HID mulai dari seleksi desa sampai proses serah terima, dapat dilihat pada Gambar 2.
Jadwal pelaksanaan program HID tipikal
proses penetapan desa HID di pusat secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut: Rencana Realisasi Pelaksanaan HID Program Pamsimas
Target Desa HID
2010 2011
30 desa ± 86 desa
Desa 2008 Desa 2008 dan 2009
Siklus waktu pelaksanaan kegiatan hibah insentif desa ini adalah maksimal 12 (dua belas) bulan dan diharapkan terlaksanana dalam satu tahun yang sama. Keseluruhan rencana pelaksanaan HID mulai dari seleksi desa sampai proses serah terima, dapat dilihat pada Gambar 2.
HID tipikal mulai dari proses pra seleksi di tingkat kabupaten/kota sampai proses penetapan desa HID di pusat secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
ealisasi Pelaksanaan HID Program Pamsimas Target Desa HID
2012
Desa 2008 dan 2009
± 384 desa Desa 2009 dan 2010
hibah insentif desa ini adalah maksimal 12 (dua belas) bulan dan diharapkan terlaksanana dalam satu tahun yang sama. Keseluruhan rencana pelaksanaan HID mulai dari
mulai dari proses pra seleksi di tingkat kabupaten/kota sampai proses penetapan desa HID di pusat secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 5.
Kegiatan Tipikal Pelaksanaan HID
A. Proses Pra Seleksi, Seleksi Provinsi
- Penyampaian surat calon desa HIDdari masing - Penyampaian surat
seleksi dan seleksi calon desa HID kab - DPMU mengumpulkan data desa serta
mendapatkan
desa-penilaian untuk mendapatkan longlist kab/kota. Menyampaikan ke PPMU - PPMU melakukan verifikasi terhadap hasil seleksi yang dilakukan DPMU - PPMU dan DPMU bersama
penyusunanlonglist dengan rangking terbaik B. Penetapan Desa HID –
- CPMU melakukan verifikasi terhadap usulan PPMU - CPMU menetapkan desa penerima HID
- CPMU mengumumkan serta menginformasikan
- DPMU memberitahukan LKM untuk mempersiapkan penyusunan RKM HID
C. Penyusunan dan Pelaksanaan - Persiapan dan Penyusunan RKM - Evaluasi RKM-HID
- Persetujuan dan Penandatanganan SPPB - Pelaksanaan RKM-HID
- Serah kelola Aset
Tabel 5. Kegiatan Tipikal Pelaksanaan HID
Kegiatan Tipikal Pelaksanaan HID
, Seleksi dan Penyusunan Longlist - Kab/Kota dan surat dari CPMU ke PPMU untuk mempersiapkan longlist
dari masing-masing provinsi.
surat dari PPMU ke DPMU untuk melakukan proses pra calon desa HID kab./kota.
mengumpulkan data desa serta melakukan pra-seleksi untuk -desa yang layak,selanjutnya melakukan seleksi penilaian untuk mendapatkan longlist kab/kota. Menyampaikan ke PPMU PPMU melakukan verifikasi terhadap hasil seleksi yang dilakukan DPMU PPMU dan DPMU bersama-sama melakukan perangkingan dan
longlist,selanjutnya PPMU menyampaikan 10% dari desa dengan rangking terbaik/teratas kepada CPMU.
CPMU, Pusat
CPMU melakukan verifikasi terhadap usulan PPMU CPMU menetapkan desa penerima HID
CPMU mengumumkan desa penerima HID kepada PPMU dan DPMU nginformasikan kepada WB
mberitahukan LKM untuk mempersiapkan penyusunan RKM
Pelaksanaan RKM-HID – Kab/Kota dan Desa Penyusunan RKM-HID Penandatanganan SPPB-HID HID Perkiraan Kebutuhan Waktu Perkiraan selesai
Kab/Kota dan 8minggu
longlist Minggu ke-1 lakukan proses pra- Minggu ke-2
penilaian untuk mendapatkan longlist kab/kota. Menyampaikan ke PPMU.
Minggu ke-6
PPMU melakukan verifikasi terhadap hasil seleksi yang dilakukan DPMU. Minggu ke-7 desa Minggu ke-8
4 minggu Minggu ke-09 Minggu ke-10 penerima HID kepada PPMU dan DPMU Minggu ke-11 mberitahukan LKM untuk mempersiapkan penyusunan RKM- Minggu ke-12
21 minggu Minggu ke-17 Minggu ke-18 Minggu ke-19 Minggu ke-33 Minggu ke-33
2.5 Manajemen Proyek CPMU bertanggung jawab untuk
HIDsecara tepat waktu dan berkualitas, dan melaksanakan manajemen proyek, keuangan dan manajemen resikonya serta pelaporan secara memadai atas pembelanjaan hibah.
PPMU bertanggung jawab untuk melakukan proses seleksi yang adil dan transparan, untuk memastikan bahwa desa dengan kinerja terbaik
harus membangun suasana kompetisi diantara DPMU dengan mendorong pemerintah daerah masing masing untuk mendukung baik dalam bentuk
mereka jika terpilih, sebagai per
DPMU memililiki peranan penting guna memastikan bahwa hanya diusulkan ke Panitia Seleksi Provinsi
dan seleksi memungkinkan DPMU memberikan dukungan kepada desa
Hal-hal yang sudah diatur dalam pengelolaan pelaksanaan proyek Pamsimas saat ini juga diterapkan dalam program HID ini. Dana hibah yang disetujui sebagaimana yang tertuang dalam SPPB
disalurkan kepada LKM melalui Rekening Khusus dengan dua dana HID dapat dilihat padabagian 3.2 dan
bertanggung jawab untuk memantau dan mendorong stakeholder terkait melaksanakan
tepat waktu dan berkualitas, dan melaksanakan manajemen proyek, keuangan dan manajemen resikonya serta pelaporan secara memadai atas pembelanjaan hibah.
bertanggung jawab untuk melakukan proses seleksi yang adil dan transparan, untuk memastikan baik yang terpilih untuk diusulkan menerima hibah insentif desa. PPMU juga harus membangun suasana kompetisi diantara DPMU dengan mendorong pemerintah daerah masing
baik dalam bentuk keuangan maupun non-keuangan terhadap sebagai pertimbangan dalam penentuan rangking.
memililiki peranan penting guna memastikan bahwa hanya desa-desa yang anitia Seleksi Provinsi, untuk dirangking menjadi daftar longlist provinsi memungkinkan DPMU memberikan dukungan kepada desa-desa terbaiknya
hal yang sudah diatur dalam pengelolaan pelaksanaan proyek Pamsimas saat ini juga diterapkan dalam program HID ini. Dana hibah yang disetujui sebagaimana yang tertuang dalam SPPB
disalurkan kepada LKM melalui Rekening Khusus dengan dua (2) kali pembayaran. Mekanisme penarikan bagian 3.2 dan Appendix C.
dan mendorong stakeholder terkait melaksanakan program tepat waktu dan berkualitas, dan melaksanakan manajemen proyek, keuangan dan manajemen
bertanggung jawab untuk melakukan proses seleksi yang adil dan transparan, untuk memastikan menerima hibah insentif desa. PPMU juga harus membangun suasana kompetisi diantara DPMU dengan mendorong pemerintah daerah masing-ngan terhadap desa nominasi
yang memenuhi kriteria yang
provinsi. Proses pra-seleksi
desa terbaiknya.
hal yang sudah diatur dalam pengelolaan pelaksanaan proyek Pamsimas saat ini juga diterapkan dalam program HID ini. Dana hibah yang disetujui sebagaimana yang tertuang dalam SPPB-HID akan i pembayaran. Mekanisme penarikan
BAB III.PELAKSANAAN PROYEK Tanggal efektifberlakunyaprogram Perjanjian Pemberian Bantuan (Kabupaten/Kota) mewakili pemerintah hanya akan ditanda-tangani jika RKM Panitia Evaluasi, diperbaiki oleh
Selanjutnya LKM segera menyusun jadwal pelaksanaan diselesaikan dalam tahun anggaran
[Gambar 2], dengan memperhatikan waktu dan sumber daya yang ada unit pelaksana (satlak).
Program HID harus dilakukan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Proyek / Project Management Manual [PMM] dan Manual Pelaksanaan tingkat Masyarakat / Village Implementation Manual [VI
secara khusus disebut atau diubah dalam Petunjuk Pelaksanaan HID PAMSIMAS versi terbaru harus diterapkan
Tabel 6. Daftar Petunjuk Teknis Program PAMSIMAS yang digunakan dalam HID
Kontribusi dari Pemerintah kabuapten didorong tetapi tidak
disampaikan/dilampirkanpemerintah daerah
Fasilitator Masyarakat untuk HIbah Insentif Desa (FM
(WSS) yang dipekerjakan secara purna waktu dengan pengalaman luas di bidang pemberdayaan masyarakat akan ditugaskan untuk membantu
kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat serta kesehatan, FM dari Tim Fasilitator Keberlanjutan yang lain.
3.1 Perjanjian Pemberian Hibah
Pembuatan dan penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Hibah Insentif Desa ( antara PPK Pamsimas Satker PIP
segera dilaksanakan setelah DPMU
1 Perencanaan Kegiatan Pamsimas Tingkat Masyarakat 2 Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas Tingkat Masyarakat
3 Pemeliharaan dan Keberlanjutan Program Tingkat Masyarakat 4 Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat
5 Pengamanan Lingkungan dan Sosial 6 Pemantauan
PELAKSANAAN PROYEK
program HIDdi desaadalah tanggal saat penandatanganan kesepakatan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Hibah Insentif Desa (SPPB-HID) antara PPK Pamsimas
mewakili pemerintah daerahdan Koordinator LKM mewakili desa terpilih jika RKM-HID(yang disusun mengacu kepada PJM ProAKSI) diperbaiki oleh LKM dan diterima oleh DPMU.
menyusun jadwal pelaksanaan Rencana Kerja Masyarkat [RKM] an dalam tahun anggaran bersangkutan dan dalam jadwal pelaksanaan
, dengan memperhatikan waktu dan sumber daya yang ada dan kapasitas
dilakukan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Proyek / Project Management Manual Pelaksanaan tingkat Masyarakat / Village Implementation Manual [VI
secara khusus disebut atau diubah dalam Petunjuk Pelaksanaan HID ini, maka Petunjuk Teknis harus diterapkan – pada tahapan/proses seperti pada Tabe
Daftar Petunjuk Teknis Program PAMSIMAS yang digunakan dalam HID
abuapten/kota dan kontribusi dana tunai masyarakat atau lainnya sangat tidak bersifat wajib. Pernyataan adanya dukungan ini dapat /dilampirkanpemerintah daerah pada saat pengajuan longlist desa HID Kab/kota.
untuk HIbah Insentif Desa (FM-HID) adalah fasilitator dengan spesifikasi t (WSS) yang dipekerjakan secara purna waktu dengan pengalaman luas di bidang pemberdayaan masyarakat akan ditugaskan untuk membantu LKM/BP-SPAMS selama pelaksanaan proyek kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat serta kesehatan, FM-HID akan mend
Fasilitator Keberlanjutan yang lain.
Pemberian Hibah
Pembuatan dan penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Hibah Insentif Desa ( Satker PIP (Kabupaten/Kota) dan Koordinator LKM atas nama masyarakat
DPMU menerima RKM-HID final.
Perencanaan Kegiatan Pamsimas Tingkat Masyarakat Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas Tingkat Masyarakat
Pemeliharaan dan Keberlanjutan Program Tingkat Masyarakat Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat
Pengamanan Lingkungan dan Sosial Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
adalah tanggal saat penandatanganan kesepakatan Surat PPK PamsimasSatker PIP LKM mewakili desa terpilih. SPPB-HID (yang disusun mengacu kepada PJM ProAKSI) telah di evaluasi
Rencana Kerja Masyarkat [RKM] HID,untuk dan dalam jadwal pelaksanaan HID secara keseluruhan dan kapasitas BP-SPAMSsebagai
dilakukan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Proyek / Project Management Manual Pelaksanaan tingkat Masyarakat / Village Implementation Manual [VIM]. Jika tidak , maka Petunjuk Teknis (PT)
Tabel 6 berikut : Daftar Petunjuk Teknis Program PAMSIMAS yang digunakan dalam HID
dan kontribusi dana tunai masyarakat atau lainnya sangat Pernyataan adanya dukungan ini dapat
desa HID Kab/kota.
HID) adalah fasilitator dengan spesifikasi teknik (WSS) yang dipekerjakan secara purna waktu dengan pengalaman luas di bidang pemberdayaan selama pelaksanaan proyek. Untuk HID akan mendapat dukungan/bantuan
Pembuatan dan penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan Hibah Insentif Desa (SPPB-HID) atas nama masyarakat dapat Pemeliharaan dan Keberlanjutan Program Tingkat Masyarakat
Kesepakatan (SPPB) ini maksimum harus telah selesai selambatnya
telah dipenuhi selambatnya tanggal 31 Desember pada tahun yang sama . Dana HID akan disalurkan kepada
tidak terbelanjakan akan ditamb
3.2 Pencairan Dana dan Pengelolaan Keuangan Dana HID akan dikelola dan disalurkan
ke rekening khusus LKM untuk HID Proses penarikan dana dapat dilihat pada
Persyaratan penarikan dana HID adalah sebagai berikut: Pembayaran 1 [T1] lima puluh [
Pembayaran 2 [T2] lima puluh [
dipertanggungjawabkan oleh LKM
Penarikan uang dari rekening khusus baru dapat dilakukan jika terdapat 3 specimen tanda Koordinator LKM, Bendahara LKM dan
adalah seorang wanita.
Dokumen dan administrasi yang diperlukan untuk regular sebagaimana ditetapkan dalam P
pengelolaan keuangan, prosedur pembukuan serta pelaporan, adalah: Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa ditingkat masyarakat Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan
Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
3.3 Pendampingan Masyarakat
Untuk mendukung keberlanjutan di tingkat masyarakat, maka Satker PKP Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan yang terdiri dari Fasilitator
Fasilitator Masyarakat HID (FM
menyediakan dukungan yang berkualitas, saran dan pendampingan dan melaksanakan RKM-HID. Setiap F
perencanaan/penyusunan RKM
Fasilitator Masyarakat HID akan memberikan bantuan teknis, saran/nasehat, dan pendampingan kepada masyarakat untuk memastikan bahwa H
pemanfaatan yang berkelanjutan.
diperlukan, sedangkan Tim PMAC akan melakukan
ini maksimum berlaku untuk jangka waktu enam (6) bulan, tetapi pekerjaan fisik selambatnya bulan Desember, dan persyaratan administrasi yang bersifat wajib harus telah dipenuhi selambatnya tanggal 31 Desember pada tahun yang sama .
akan disalurkan kepada LKM melalui anggaran Satker PIP Kab./Kota
tidak terbelanjakan akan ditambahkan dan dikembalikan untuk alokasi HID tingkat provinsi. dan Pengelolaan Keuangan
Dana HID akan dikelola dan disalurkan secara langsung dari Satker PIP PPK Pamsimas untuk HID dalam 2 tahap,yaitu tahap I sebesar 50% dan Proses penarikan dana dapat dilihat pada Appendix C.
Persyaratan penarikan dana HID adalah sebagai berikut:
puluh [50 %]yaitusetelah penandatanganan SPPB HID puluh [50 %]yaitu setelah 90% dari T1 terbelanjakan dipertanggungjawabkan oleh LKM;
Penarikan uang dari rekening khusus baru dapat dilakukan jika terdapat 3 specimen tanda
Bendahara LKM dan Ketua BP-SPAMS, dan sangat disarankan satu dari ketiganya
yang diperlukan untuk penarikan dana HID harus mengikuti
regular sebagaimana ditetapkan dalam PMM. Petunjuk/Pedoman Teknis yang paling relevan dalam hal lolaan keuangan, prosedur pembukuan serta pelaporan, adalah:
Pengadaan Barang dan Jasa ditingkat masyarakat. Pengelolaan Keuangan
Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
ampingan Masyarakat
Untuk mendukung keberlanjutan di tingkat masyarakat, maka Satker PKP
Keberlanjutan yang terdiri dari Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan (FM-HID). Satker PKP-AM Provinsiakan menugaskan
menyediakan dukungan yang berkualitas, saran dan pendampingan kepada masyarakat
Setiap FM-HID akan bekerja di satu desa HID mulai dari tahap persiapan, perencanaan/penyusunan RKM-HID sampai pada pelaksanaan HID tersebut selesai
HID akan memberikan bantuan teknis, saran/nasehat, dan pendampingan kepada masyarakat untuk memastikan bahwa Hibah tersebut dilaksanakan secara tepat
pemanfaatan yang berkelanjutan. DPMU dan Tim DMAC akan menyediakan dukungan teknis yang PMAC akan melakukan pendampingan yang intensif bagi
untuk jangka waktu enam (6) bulan, tetapi pekerjaan fisik , dan persyaratan administrasi yang bersifat wajib harus
Kab./Kota. Setiap anggaran yang tingkat provinsi.
PPK Pamsimas Kabupaten/Kota dan tahap II sebesar 50%.
HID; elah 90% dari T1 terbelanjakan dan
Penarikan uang dari rekening khusus baru dapat dilakukan jika terdapat 3 specimen tanda-tangan yaitu: t disarankan satu dari ketiganya
harus mengikuti aturan PAMSIMAS Petunjuk/Pedoman Teknis yang paling relevan dalam hal
Untuk mendukung keberlanjutan di tingkat masyarakat, maka Satker PKP-AM akan merekrut Tim Keberlanjutan (FM-K) dan akan menugaskan seorangFM-HID untuk masyarakat dalam menyusun mulai dari tahap persiapan, selesai.
HID akan memberikan bantuan teknis, saran/nasehat, dan pendampingan kepada bah tersebut dilaksanakan secara tepat mutu, waktu, efektif dan DMAC akan menyediakan dukungan teknis yang
Peran FM-HID sangat penting dalam menentukan keberhasilan prog pengembangan suatu model
kota/kabupaten, provinsi maupun di tingkat nasional Fokus utama tugas FM-HID adalah memfasilitasi LKM dan melaksanakan program hibah insentif desa. F
terdapat lebih dari 1 desa sasaran HID dalam 1 kabupaten/kota maka orang FM-HID. Dalam melaksan
bidang teknik.
Secara rinci tugas FM-HID mencakup hal
1) Memfasilitasi LKM dan BPSPAM dalam melakukan persiapan rencana kegiatan HID mulai penyusunan RKM hingga serah
harus dikoordinasikan dan disepakati bersama antara F Satker PIP Kabupaten/Kota;
2) Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dan mendukung per LKM/BP-SPAMS untuk mengelola pelaksanaan kegiatan HID;
3) Memberikan bimbingan kepada LKM maupun BPSPAMS selaku pelaksana kegiatan dalam merealisasikan usulan rencana kegiatan dalam
pelaksanaannya;
4) Mengisi dan mengupdate data MIS secara tepat waktu dan menyerahkan laporan deskriptif kepada Fasilitator Keberlanjutan (F
5) Membantu DPMU penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan HID 6) Menyerahkan laporan,
secara tepat waktu;Laporan yang harus diserahkan oleh FM (1) Laporan Bulanan/
Laporan ini harus diserahkan akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada Teknik dan DMAC, berisi penjelasan progress kegiatan utama sesu
ditetapkan, sesuai dengan ’ (2) Laporan Triwulanan/
Laporan ini harus diserahkan paling lambat akhir bulan pada periode
Teknik dan DMAC, berisi penjelasan pencapaian progress pelaksanaan berhubungan dengan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator), sesuai dengan skema dan input yang diharapkan untuk input Laporan Progre
mengenai issue penting yang terjadi dalam program dan memberikan rekomendasi terkait aspek teknis proyek sebagai pembelajaran
(3) Laporan Khusus
Laporan ini dimasukan sewaktu atas permintaan pengendali program. Persyaratan Kualifikasi
FM- HID yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria di bawah ini :
Lulusan Universitas Sarjana/S1 dibidang Teknik Sipil/Lingkungan, serta berusia maksimal 30 tahun; Dapat berasal dari luar kabupaten/kota tempat
kabupaten/kota daerah penugasan.
sangat penting dalam menentukan keberhasilan program model “best practice”menggerakkan/mobilisasi masyarakat maupun di tingkat nasional.
HID adalah memfasilitasi LKM dan Satlak (BPSPAMS)
program hibah insentif desa. FM-HID bertugas hanya pada 1 desa sasaran HID. Dalam hal terdapat lebih dari 1 desa sasaran HID dalam 1 kabupaten/kota maka setiap desa
HID. Dalam melaksanakan tugasnya, FM-HID akan melaporkan kegiatannya kepada FM HID mencakup hal-hal sebagai berikut:
Memfasilitasi LKM dan BPSPAM dalam melakukan persiapan rencana kegiatan HID mulai penyusunan RKM hingga serah terima prasarana terbangun kepada BP
harus dikoordinasikan dan disepakati bersama antara F-HID, DMAC dan PPK Pamsimas pada Satker PIP Kabupaten/Kota;
Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dan mendukung per untuk mengelola pelaksanaan kegiatan HID;
Memberikan bimbingan kepada LKM maupun BPSPAMS selaku pelaksana kegiatan dalam merealisasikan usulan rencana kegiatan dalam RKM-HID berikut penyusunan laporan date data MIS secara tepat waktu dan menyerahkan laporan deskriptif asilitator Keberlanjutan (FK) Bidang Teknik dan Koordinator Fasilitator.
penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan HID (fisik dan non fisik)
data MIS dengan data yang akurat, dan laporan deskriptif kepada DMAC Laporan yang harus diserahkan oleh FM-HID yaitu:
Laporan Bulanan/Monthly Reports
Laporan ini harus diserahkan akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada DMAC, berisi penjelasan progress kegiatan utama sesu
sesuai dengan ’field-book’ dan ’log-book’ MIS Pamsimas. Laporan Triwulanan/Quarterly Progress Reports,
Laporan ini harus diserahkan paling lambat akhir bulan pada periode
dan DMAC, berisi penjelasan pencapaian progress pelaksanaan berhubungan dengan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator), sesuai dengan skema dan input yang diharapkan untuk input Laporan Progres MIS.Selain itu lapora
mengenai issue penting yang terjadi dalam program dan memberikan rekomendasi terkait aspek teknis proyek sebagai pembelajaran.
Laporan Khusus
Laporan ini dimasukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang terjadi dan aan pengendali program.
ID yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria di bawah ini :
Lulusan Universitas Sarjana/S1 dibidang Teknik Sipil/Lingkungan, serta berusia maksimal 30 tahun; Dapat berasal dari luar kabupaten/kota tempat penugasan, namun harus pernah tinggal di kabupaten/kota daerah penugasan.
ram HID,termasuk dalam mobilisasi masyarakat baik di tingkat
dalam merencanakan dan pada 1 desa sasaran HID. Dalam hal setiap desa didampingi oleh 1 (satu) HID akan melaporkan kegiatannya kepada FM-K
Memfasilitasi LKM dan BPSPAM dalam melakukan persiapan rencana kegiatan HID mulai dari terima prasarana terbangun kepada BP-SPAMS. Jadwal tentative , DMAC dan PPK Pamsimas pada Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dan mendukung perkuatan Memberikan bimbingan kepada LKM maupun BPSPAMS selaku pelaksana kegiatan dalam berikut penyusunan laporan date data MIS secara tepat waktu dan menyerahkan laporan deskriptif
Bidang Teknik dan Koordinator Fasilitator. (fisik dan non fisik);
dan laporan deskriptif kepada DMAC
Laporan ini harus diserahkan akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada FM-K DMAC, berisi penjelasan progress kegiatan utama sesuai output yang telah
MIS Pamsimas.
Laporan ini harus diserahkan paling lambat akhir bulan pada periode triwulan kepada FM-K dan DMAC, berisi penjelasan pencapaian progress pelaksanaan berhubungan dengan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator), sesuai dengan skema dan MIS.Selain itu laporan ini berisi mengenai issue penting yang terjadi dalam program dan memberikan rekomendasi terkait
waktu berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang terjadi dan
Lulusan Universitas Sarjana/S1 dibidang Teknik Sipil/Lingkungan, serta berusia maksimal 30 tahun; penugasan, namun harus pernah tinggal di
3.4 Keberlanjutan Program
Fasilitator akan memberikan perhatian khusus pada hal bagi keberhasilan pelaksanaan program
tindak anti korupsi, pengadaan barang dan jasa, pemelih operasional dan pemeliharaan.
Penjaminandan Kontrol Kualitas Seorang Fasilitator akan ditugaskan program HID.
Salah satu indikator kinerja Fasilitator yang akan diperhitungkan adalah penyampaian laporan kemajuan bulanan secara tepat waktu, dimana akan disertakan daftar periksa pemastian kualitas
terkait dengan ketidaksesuaian diketahui melakukan langkah koreksi yang diperlukan .
Dengan ditugaskannya satu orang fasilitator secara
dapat lebih meningkat, terutama pada kualitas pekerjaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan SPAMS dalam hal pengoperasian dan pemeliharaan
Rencana Tindak Anti-Korupsi
Sampai dengan 80% dari anggaran RKM di kandungan pembelian materia
memerangi korupsi dan penyuapan adalah dengan memastikan bahwa semua proses dilakukan sesu dengan peraturan dan pedoman
akan ditolerir dan mengakibatkan pemberian HID dibatalkan/dihentikan. Pengadaan Barang dan Jasa
Proses pengadaan barang dan jasa pada kegiatan HID pengadaan Barang dan Jasa di tingkat Masyarakat mendapat perhatian khusus dari CPMU
keterbukaan serta seluruh petunjuk diterima.
Safeguard Lingkungan dan Sosial
Pada umumnya dampak sosial dan lingkungan dari program PAMSIMAS diklasifikasikan beresiko rendah Namun dampak potensial dari kegiatan proyek harus dianalisis
harus diidentifikasi dan diantisipasi. Perhatian khusus harus diberikan pada aspek berpengaruh pada keberlangsungan
Perhatian khusus pada kestabilan tanah atau ketisakstabilannya pada penempatan pra Sejarah kekeringan yang parah dan kejadian banjir harus diverifikasi
Pengelolaan daerah tangkapan dan potensi salah kelola oleh pihak lain; Akuisisi tanah dan isu pemindahan penduduk;
Potensi masalah penggunaan untuk irigasi dan industri
Keberlanjutan Program
Fasilitator akan memberikan perhatian khusus pada hal-hal terkait isu keberlanjutan naan program HID, termasuk memastikan kualitas dan tindak anti korupsi, pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan lingkungan dan so
Penjaminandan Kontrol Kualitas
itator akan ditugaskandi desa untuk mendukung LKM/BP-SPAMS
ator kinerja Fasilitator yang akan diperhitungkan adalah penyampaian laporan kemajuan bulanan secara tepat waktu, dimana akan disertakan daftar periksa pemastian kualitas
dengan ketidaksesuaian diketahui, fasilitator harus segera mengingatkan melakukan langkah koreksi yang diperlukan .
Dengan ditugaskannya satu orang fasilitator secara penuh waktu, diharapkan keberlangsungan program dapat lebih meningkat, terutama pada kualitas pekerjaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan
pengoperasian dan pemeliharaan. Korupsi
Sampai dengan 80% dari anggaran RKM diperkirakan akan dibelanjakan untuk pekerjaan fisik dengan kandungan pembelian material yang tinggi dari pihak ketiga. Cara paling praktis dan nyata memerangi korupsi dan penyuapan adalah dengan memastikan bahwa semua proses dilakukan sesu
raturan dan pedoman. Penyimpangan atau pelanggaran prosedural yang cukup serius tidak akan ditolerir dan mengakibatkan pemberian HID dibatalkan/dihentikan.
Proses pengadaan barang dan jasa pada kegiatan HID harus mengacu kepada P dan Jasa di tingkat Masyarakat Program Pamsimas Reguler. mendapat perhatian khusus dari CPMU dan Bank Dunia. Jika prinsip-prinsip
serta seluruh petunjuk teknis pelaksana sudah diterapkan maka hasil apapun harus dapat
ngkungan dan Sosial
ial dan lingkungan dari program PAMSIMAS diklasifikasikan beresiko rendah dampak potensial dari kegiatan proyek harus dianalisis, tanpa memperhatikan
harus diidentifikasi dan diantisipasi. Perhatian khusus harus diberikan pada aspek berpengaruh pada keberlangsungan, seperti :
Perhatian khusus pada kestabilan tanah atau ketisakstabilannya pada penempatan pra Sejarah kekeringan yang parah dan kejadian banjir harus diverifikasi melalui orang Pengelolaan daerah tangkapan dan potensi salah kelola oleh pihak lain;
nah dan isu pemindahan penduduk;
Potensi masalah penggunaan bersama air yang diketahui, terhadap kuantitas dan kualitas air hal terkait isu keberlanjutan – yang paling kritis
an kualitas dan kontrol kualitas, rencana araan lingkungan dan sosial, isue gender,
SPAMS selama pelaksanaan
ator kinerja Fasilitator yang akan diperhitungkan adalah penyampaian laporan kemajuan bulanan secara tepat waktu, dimana akan disertakan daftar periksa pemastian kualitas / QA. Apabila isue , fasilitator harus segera mengingatkan BP-SPAMS dan
waktu, diharapkan keberlangsungan program dapat lebih meningkat, terutama pada kualitas pekerjaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan
BP-perkirakan akan dibelanjakan untuk pekerjaan fisik dengan . Cara paling praktis dan nyata untuk memerangi korupsi dan penyuapan adalah dengan memastikan bahwa semua proses dilakukan sesuai Penyimpangan atau pelanggaran prosedural yang cukup serius tidak
mengacu kepada Petunjuk Teknis Program Pamsimas Reguler. Kegiatan ini akan prinsip keadilan, persaingan dan sudah diterapkan maka hasil apapun harus dapat
ial dan lingkungan dari program PAMSIMAS diklasifikasikan beresiko rendah. memperhatikan besar atau kecilnya harus diidentifikasi dan diantisipasi. Perhatian khusus harus diberikan pada aspek-aspek yang
Perhatian khusus pada kestabilan tanah atau ketisakstabilannya pada penempatan prasarana;
orang-orang berusia lanjut;