• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE FORM UNTUK PENGHIMPUNAN DATA HARGA KOMODITI PERTANIAN DI PASAR WILAYAH KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE FORM UNTUK PENGHIMPUNAN DATA HARGA KOMODITI PERTANIAN DI PASAR WILAYAH KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE FORM UNTUK

PENGHIMPUNAN DATA HARGA KOMODITI PERTANIAN

DI PASAR WILAYAH KECAMATAN PUTUSSIBAU UTARA

DISUSUN OLEH:

MUTIARA CITRA DEWI, A.Md. NIP. 19970213 202012 2 011

28

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan kemudahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Pemanfaatan Aplikasi Google Form Untuk Penghimpunan Data Harga

Komoditi Pertanian di Pasar Wilayah Kecamatan Putussibau Utara” tepat pada

waktunya.

Penulisan laporan ini dapat terlaksana di karenakan adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi memberikan bimbingan serta motivasi sehingga Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., selaku Gubernur Provinsi Kalimantan Barat. 2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu.

3. Bapak Drs. H. Alfian, M.M. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.

4. Bapak Jantau, S.Sos., M.M., selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas.

5. Bapak Uray Feriyuanda, S.STP., M.Ec.Dev, selaku Coach yang telah memberikan

bimbingan, masukan, pengarahan dan motivasi.

6. Bapak H.M. Sudirman, S.P., M.M., selaku Mentor sekaligus Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura yang juga memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, dan motivasi.

7. Bapak Yetry Fasawal, S.I.P.,M.Kesos., selaku Penguji yang telah memberikan masukan, pengarahan, serta motivasi.

8. Seluruh Widyaiswara yang memberikan materi ANEKA dan Kedudukan serta Peran Aparatur Sipil Negara dalam NKRI selama penulis mengikuti pelatihan.

9. Kedua orangtua Bapak Mayadi dan Ibu Rosnah yang selalu mengiringi setiap langkah perjalanan saya dengan doa restu dan nasehat yang tiada henti.

10. Kepada kakak Intan ‘Al-ainaa dan adik saya Muhammad Nikmat Irbatin yang selalu memberikan doa, semangat, dan motivasi.

11. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II angkatan XXXII yang ikut serta menyukseskan kegiatan ini.

(6)

v

12. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII (32) Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu yang selalu semangat, kompak dan saling membantu.

13. Rekan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan, masukan dan motivasi.

14. Rekan sekelompok bimbingan yang saling mendukung satu sama lain.

Dengan ketulusan hati, penulis berdoa semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari semua yang terlibat dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini. Saya merasa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada penulisan Laporan Aktualisasi ini, maka dengan segala kerendahan hati, saya sangat memerlukan saran dan masukan bagi para pembaca. Semoga inovasi sederhana ini bermanfaat bagi kita semu khususnya bagi Bidang Tanaman Pangan dan hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu.

Putussibau, 11 Agustus 2021 Salam Hormat,

(7)

vi DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN……….……….…………...i BERITA ACARA……….……...ii LEMBAR PENGESAHAN……….…..……….iii KATA PENGANTAR………...…...ivv DAFTAR ISI……….….…...vii DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR………..…………ix DAFTAR LAMPIRAN………..………..x BAB I PENDAHULUAN………1 A. Latar Belakang………....1 B. Ruang Lingkup………..….2

C. Tujuan Dan Saran………...3

D. Tempat Dan Waktu Kegiatan……….…4

BAB II GAMBARAN UMUM……….…..6

A. Gambaran Umum Organisasi ………..…..6

B. Visi Dan Misi………..……...7

C. Nilai Organisasi………..8

D. Struktur Organisasi………...…..8

E. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi………..…..13

F. Uraian Tugas……….…13

BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA……….…….15

A. Nilai-Nilai Dasar………...…15

B. Peran Dan Kedudukan………..…20

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya...23

B. Rancangan Aktualisasi………..30

C. Rancangan Jadwal Kegiatan……….………41

D. Jadwal Konsultasi……….42

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI DASAR PNS...44

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar PNS... 44

(8)

vii

C. Jadwal Implementasi Kegiatan………..66

D. Jadwal Konsultasi dengan Mentor……….68

E. Jadwal Konsultasi dengan Coach………....70

BAB VI PENUTUP...72 A. Kesimpulan...72 B. Saran... 74 DAFTAR PUSTAKA...76 LAMPIRAN- LAMPIRAN...77 BIODATA…………...99

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL...26

Tabel 4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG...28

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ...30

Tabel 4.4 Rancangan Jadwal Implementasi Aktualisasi...41

Tabel 4.5 Jadwal Konsultasi dengan Mentor...42

Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Coach...43

Tabel 5.1 Kegiatan Aktualisasi 1...45

Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2...48

Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3...53

Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4... 56

Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5... 59

Tabel 5.6 Kegiatan Aktualisasi 6... 63

Tabel 5.7 Jadwal Implementasi Aktualisasi... 66

Tabel 5.8 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ...68

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan...12 Gambar 4.1.1 Data kelompok tani………24 Gambar 4.1.2 Data harga komoditi pertanian………...25

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kegiatan Pertama……….78

Lampiran 2 Kegiatan Kedua………82

Lampiran 3 Kegiatan Ketiga……….…...86

Lampiran 4 Kegiatan Keempat………....…88

Lampiran 5 Kegiatan Kelima………..…….90

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Undang - Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, peran dan fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam rangka mewujudkan visi besar agenda reformasi birokrasi, ASN dituntut untuk mempunyai karakter yang profesional, berintegritas dan berkomitmen baik terhadap fungsi maupun tugas yang diembannya. Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah diatur pedoman penyelenggaraan pelayanan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak setiap warga Negara atas barang publik, jasa publik dan pelayanan administratif.

Peraturan pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dan PERLAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Tujuan dari Pelatihan Dasar CPNS yaitu untuk meningkatkan kompetensi CPNS agar dapat menjalankan peran dan fungsinya serta tetap mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembentukan karakter dalam mencetak PNS yang kompeten di bidangnya serta dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dalam menjalankan tugasnya. Tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin meningkat. Sebagai aparatur pemerintah, ASN memiliki peran penting dalam melayani masyarakat. Keberadaan ASN adalah untuk mewujudkan UUD Tahun 1945 yaitu membangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

(13)

2

Pelatihan Dasar CPNS ini menekankan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), dan peran kedudukan ASN yaitu Manajemen ASN, WoG (Whole of Goverment) dan pelayanan publik. Melalui pelatihan dasar ini, diharapkan dapat membentuk karakter PNS yang profesional dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat atau pemersatu bangsa. Dengan diselenggarakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu maka sudah selayaknya peserta pelatihan menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN khususnya di bidang kerjanya masing-masing.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan institusi yang nantinya akan menjadi tempat saya sebagai seorang Analis Pasar Hasil Pertanian dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura salah satunya menaungi tentang pengumpulan data harga komoditi pertanian yang ada di pasar, untuk selanjutnya data harga tersebut di kirim ke Dinas Pertanian Provinsi untuk diolah lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan kelengkapan data harga komoditi pertanian yg ada di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Realita yang ada saat ini menunjukan bahwa, masih kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian yang ada di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

B. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup atau batasan dalam tahap aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Hal yang melatar belakangi perlu adanya gagasan pemecahan isu di unit kerja Dinas Pertanian dan Pangan khususnya di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura yaitu, kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

2. Dalam upaya pemecahan isu tersebut dibuatlah gagasan pemecahan isu berupa Pemanfaatan Aplikasi Google Form Untuk Penghimpunan Data Harga Komoditi Pertanian di Pasar Wilayah Kecamatan Putussibau Utara

(14)

3

Kabupaten Kapuas Hulu, hal tersebut diperoleh berdasarkan hasil dari analisis isu dengan menggunakan metode APKL dan USG

3. Dalam penerapan gagasan pemecahan isu tersebut selalu memperhatikan aspek nilai-nilai dasar profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan PNS yang meliputi: Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan publik.

4. Upaya yang dilaksanakan meliputi beberapa kegiatan, antara lain:

a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

b. Membuat formulir pendataan harga komoditi pertanian dengan menggunakan media Google Form

c. Melakukan uji coba pengisian data Harga Komoditi Pertanian menggunakan media Google Form

d. Validasi Formulir Data Harga Komoditi Pertanian dari Google Form oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

e. Memberikan petunjuk teknis kepada para pedagang mengenai tata cara penggunaan dan pengisian kuesioner di media Google Form

f. Melakukan pendataan dan rekapitulasi harga komoditi pertanian menggunakan formulir di Google Form

5. Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ini dilakukan berdasarkan Kalender Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 dimulai dari tanggal 5 Juli sampai 9 Agustus.

C. TUJUAN DAN SARAN

Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut:

1. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga membentuk ASN yang mempunyai tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang akan dikerjakan.

(15)

4

2. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga membentuk ASN yang bekerja atas dasar semangat nilai-nilai pancasila. 3. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Etika Publik sehingga

membentuk ASN yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.

4. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga membentuk ASN yang dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat 5. Mampu menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga

membentuk ASN yang dapat mewujudkan sikap jujur dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.

Dengan adanya kegiatan aktualisasi, maka diharapkan Peserta Pelatihan Dasar mempunyai karakter yang berintegritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme di dalam diri peserta Pelatihan Dasar. Selain itu, kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki. Sedangkan bagi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya pada Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, kegiatan aktulisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mencapai visi, misi dan tujuan Instansi.

D. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dilaksanakan berdasarkan Kalender Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 dimulai dari tanggal 14 Juni 2021 sampai dengan 13 Agustus 2021. Adapun untuk pelaksanaan Aktualisasi ditempat kerja mulai tanggal 5 Juli 2021 Sampai 9 Agustus 2021. Waktu pelaksanaan Pelatihan Dasar terbagi dalam 3 bagian antara lain:

1. Kegiatan On Class 1 Pada tanggal 14 Juni s/d 3 Juli 2021 bertempat di Penginapan Uncak Lestari Jalan Lintas Selatan Kedamin, Putussibau.

2. Kegiatan Off Class dilaksanakan pada tanggal 5 Juli s/d 9 Agustus 2021 bertempat di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu.

(16)

5

3. On Class 1 pada tanggal 11 Agustus s/d 13 Agustus 2021 bertempat di Penginapan Uncak Lestari Jalan Lintas Selatan Kedamin, Putussibau.

(17)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Hulu berada di Jalan D.I Panjaitan Nomor 20, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Pada awal berdirinya Dinas Pertanian dan Pangan (DISTAN) Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai nama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kapuas Hulu, kemudian pada awal tahun 2017 berubah menjadi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu sampai sekarang.

Secara kronologisnya Dinas Pertanian dan Pangan (DISTAN) Kabupaten Kapuas Hulu, mengacu pada Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 tentang penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 nomor 9 sebagai Undang-Undang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 nomor 72, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820. Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, tambahan Lembaran Negara Republik Ndonesia Nomor 3890. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peratuaran Perundang-Undangan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, lembaran negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonseia Nomor 4438.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 6 TAHUN 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang

(18)

7

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 82, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 89, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu nomor 7 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangakat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan Bupati Kapuas Hulu nomor 33 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Kapuas Hulu serta yang sekarang adalah Peraturan Bupati Kapuas Hulu nomor 62 tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu oleh Bagian Organisasi Dan Tata Laksana Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu yaitu sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja.

B. VISI DAN MISI

Visi:

“Terwujudnya Pertanian yang maju, Tangguh dan efisien dengan dukungan peningkatan sumber daya manusia menuju masyarakat petani – peternak yang sejahtera”

Misi:

1. Pemenuhan Kebutuhan dasar baik struktural maupun fungsional melalui pemberdayaan aparatur pertanian yang tangguh, prima, disiplin dan bertaqwa. 2. Mempertahankan dan meningkatkan stabilitas ketahanan pangan melalui

pemanfaatan sumber daya nabati dan hewani secara optimal

3. Pengembangan sistem dan usaha agribisnis melalui pemberdayaan potensi agribisnis dengan menggali dan memanfaatkan berbagai sumber daya lokal.

(19)

8

4. Pemberdayaan masyarakat petani peternak, kelembagaan tani, usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian (UPJA) dan kelembagaan ekonomi lainnya.

5. Peningkatan, peran dan fungsi balai penelitian dan pengembangan (BPP) kelansin dan pengusaha pelaku bisnis.

6. Penerapan sistem perencanaan pembangunan pertanian yang komprehensip yang di dasari pada konsep pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

C. NILAI ORGANISASI

Nilai Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan dalam mewujudkan visi dan misi tersebut antara lain:

1. Prestasi: Dalam melaksanakan tugasnya selalu ditunjukkan untuk pencapaian hasil yang memiliki kualitas tinggi.

2. Dedikasi: Komitmen dan konsisten terhadap tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.

3. Partisipasi: Dalam pencapaian tujuan (visi dan misi) dilaksanakan secara bersama-sama seacar kolaborasi kohesifitas antar unsur-unsur internal dan kemitraan yang harmonis dan dinamis.

4. Akuntabilitas: Berorientasi pada pertanggung jawaban yang transparan, baik dalam proses, output maupun outcomes.

5. Keterbukaan: Menerima saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Pertanian dan Pangan (DISTAN) Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten kapuas hulu di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Perkebunan, Ketahanan Pangan, Peternakan, Perkebunan, dan penyuluh Pertanian.

(20)

9

Posisi-posisi strategis dalam struktur Dinas Pertanian Dan Pangan (DISTAN) Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai tugas yang berbeda-beda, diantaranya:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas memiliki tugas memimpin kegiatan pelayanan umum dan teknis Dinas Pertanian dan Pangan sesuai dengan kewenangan dibidang Pertanian dan Pangan.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam hal pengelolaan urusan umum, program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, kearsipan, perpustakaan dan perlengkapan Dinas Pertanian dan Pangan (DISTAN).

a. Sub bagian program

Mempunyai tugas membantu sekretaris dalam pengumpulan, pengolahan, pengevaluasian dan pelaporan rencana kerja Dinas.

b. Sub bagian keuangan

Mempunyai tugas membantu sekretaris dalam hal pengumpulan dan pengolahan bahan pengelolaan administrasi keuangan Dinas.

c. Sub bagian umum dan Aparatur

Melaksanakan tugas membantu sekretaris dalam pengumpulan dan pengolahaan bahan administrasi kepegawaian, pengembangan pegawai, aparatur, tata usaha, rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, ketatalaksanaandan pengelolaan barang milik Dinas.

3. Kepala Bidang Ketahanan Pangan

Kepala Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyiapakan peremusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Ketahanan pangan.

(21)

10

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketahanan dalam penyiapan bahan perumusan, penyusunan serta pelaksanaan kebijakan didalam ketersediaan dan distribusi pangan.

b. Kepala seksi konsumsi dan keamanan pangan

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketahanan dalam penyiapan bahan perumusan, penyusunan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi dan keamanan pangan.

4. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Membantu kepala Dinas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

a. Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam penyiapan bahan perumusan, dan pelaksanaan peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran tanaman pangan dan holtikultura.

b. Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam penyiapan bahan perumusan, dan perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

5. Kepala Bidang Perkebunan

Membantu kepala Dinas dalam perumusan dan pelaksanaan serta pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Perkebunan.

a. Kepala Seksi Produksi perkebunan

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perkebunan dalam penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan peningkatan Produksi, pengolahan, dan pemasaran perkebunan.

(22)

11

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perkebunan dalam penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan perlindungan perkebunan.

6. Kepala Bidang Peternakan

Membantu kepala Dinas dalam perumusan dan pelaksanaan serta pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Peternakan.

a. Kepala Seksi Produksi peternakan

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Peternakan dalam penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan peningkatan produksi peternakan, pakan, pengolohan dan pemasaran hasil peternakan.

b. Kepala Seksi Kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Peternakan dalam penyiapan bahan perumusan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

7. Kepala Bidang Penyuluh Pertanian

Membantu kepala Dinas dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani.

a. Kepala Seksi tata penyuluh pertanian

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyuluh Pertanian menyelenggarakan Penyuluhan Pertanian.

b. Kepala Kelembagaan Petani

Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penyuluh Pertanian menyelenggarakan urusan kelembagaan petani.

8. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional/kegiatan teknis penunjang tertentu.

Adapun struktur organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu Dapat dilihat pada Gambar 2.1.

(23)

12

(24)

13

E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Dinas Pertanian dan Pangan berfungsi untuk menyelenggarakan urusan kewenangan dan tugas pembantuan Bidang Pertanian daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan juga memiliki beberapa tugas dan fungsi lain seperti penyuluhan pertanian, merumuskan kebijakan pertanian, memutus kebijakan bidang pangan, administrasi ketatausahaan pertanian, pembinaan teknis pada pihak-pihak bidang pertanian, memastikan ketersedian pupuk pertanian, hingga penyaluran bantuan alat dan mesin pendukung pertanian. Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan juga merupakan penjamin kesejahteraan petani melalui program memastikan memberikan asuransi usaha tani padi (AUPT). Oleh karenanya, terkait dengan fungsi dan tugasnya, Dinas Pertanian dan Pangan memiliki wewenang untuk mengeluarkan surat izin pertanian, izin alih fungsi, izin usaha pertanian, pembukaan lahan dan izin lainnya terkait pertanian.

F. URAIAN TUGAS

Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 6 Tahun 2012 tentang jabatan fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada unit organisasi yang membidangi analis pasar hasil pertanian pada Instansi Pemerintah.Tugas Jabatan Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian yaitu menyiapkan, melaksanakan, mengkaji kebijakan dan mengembangkan pelayanan di bidang analisis pasar hasil pertanian. Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja organisasi sebagai peserta/ anggota 2. Mengumpulkan data harga komoditi (harian) di tingkat produsen;

(25)

14

3. Mengumpulkan data harga komoditi (harian) di tingkat eceran;

4. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan nasional di pasar eceran;

5. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan daerah di pasar eceran;

6. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis lainnya di pasar eceran;

7. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan nasional di pasar pedagang pengumpul;

8. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan daerah di pasar pedagang pengumpul;

9. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis lainnya di pasar pedagang pengumpul;

10. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan nasional di pasar grosir;

11. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis unggulan daerah di pasar grosir;

12. Mengumpulkan data volume produk/ stok komoditas strategis lainnya di pasar grosir;

13. Mengumpulkan data permintaan (data primer) di pasar eceran; 14. Mengumpulkan data permintaan (data primer) di pasar pengumpul; 15. Menyebarluaskan harga melalui papan harga.

(26)

15 BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

A. NILAI-NILAI DASAR

Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) tertuang dalam Undang – Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur Sipil Negara. Nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang memuaskan bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, serta pemerekat dan permesatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan intergritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:

c. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;

d. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

e. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; dan

f. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. (LAN-RI, 2015:8)

(27)

16

Indikator nilai dasar akuntabilitas terdiri dari tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten dan partisipatif.

Adapun indikator dari Akuntabilitas yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

a. Tanggung Jawab: Adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja. Tanggung jawab juga berarti perbuatan sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban.

b. Jujur: merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu ataupun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan atau sesuai dengan realita yang terjadi.

c. Kejelasan target: Sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai;

d. Konsisten: Kemampuan untuk terus menerus berusaha sampai suatu pencapaian berhasil diraih;

e. Partisipatif: Suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu dimana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama didalam suatu bangsa. Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain (LAN-RI, 2015:7).

Indikator nilai dasar nasionalisme meliputi religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan

(28)

17

hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras dan menghargai karya orang lain.

Adapun indikator dari Nasionalisme yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

a. Amanah: Sifat yang bisa dipercaya, sesuatu hal yang bisa untuk dititipkan atau dipercayakan pada orang lain dan sebagainya;

b. Disiplin: Perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya;

c. Kerjasama: Sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama;

d. Musyawarah: Pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam memecahkan suatu masalah;

e. Tidak Memaksa Kehendak: Tidak memaksa orang agar mau menerima, tidak egois.

f. Menghormati keputusan: Menghormati menurut KBBI adalah mengakui

dan menaati (tentang aturan, perjanjian). Dan keputusan adalah perihal yang berkaitan dengan putusan; segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya). Jadi menghormati keputusan adalah mengakui dan menaati segala sesuatu yang sudah menjadi putusan atau yang menjadi ketetapan.

g. Kerja keras: kerja keras sendiri memiliki arti bahwa pekerjaan dikerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Mereka dapat memanfaatkan waktu optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapainya. Mereka sangat bersemangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

(29)

18

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN-RI, 2015:11). Indikator nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundangundangan, taat perintah dan menjaga rahasia.

Adapun indikator dari Etika Publik yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

a. Cermat: Sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan;

b. Disiplin: Sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan–peraturan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat;

c. Hormat: Sikap untuk menghargai, seperti takzim dan juga khidmat kepada orang lain, baik orang tersebut adalah seorang orang tua, guru, dan juga anggota keluarga lainnya

d. Sopan: Sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun;

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai–nilai komitmen mutu antara lain adalah mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara kualitas pelayanan. Adapun indikator yang terdapat pada nilai dasar komitmen mutu yaitu efektivitas, inovasi, dan berorientasi mutu (LAN-RI,2015:7).

Adapun indikator dari Komitmen Mutu yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

a. Berorientasi Mutu: Berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan;

(30)

19

b. Efektivitas: Menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja;

c. Efisien: Tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur dan mekanisme yang keluar alur;

d. Inovasi: Suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

5. Anti Korupsi

Korupsi (bahasa latin: corruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat public, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan public yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak, jadi anti korupsi merupakan sikap, perilaku serta pemikiran yang menentang korupsi, baik sikap individu, kelompok masyarakat, maupun lembaga kenegaraan.

Menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam 13 jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. (LAN-RI, 2015:18).Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bisa berpengaruh secara jangka panjang dan merusak kehidupan (LAN-RI, 2015:6). Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli. Adapun indikator dari anti korupsi yang akan digunakan dalam tabel rancangan aktualisasi adalah sebagai berikut:

(31)

20

a. Jujur: Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya) (sumber: KBBI) Menurut ahli Mohammad Mustari, pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.

b. Disiplin: Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Menurut Siswanto memandang bahwa disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

c. Kerja Keras: Kerja Keras merupakan perilaku atau tindakan yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar atau pekerjaan) dengan sebaik-baiknya tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target tercapai.

d. Mandiri: Menurut KBBI Mandiri artinya dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain.

B. PERAN DAN KEDUDUKAN

Seorang ASN mempunyai peran dan kedudukan. Adapun peran ASN dalam NKRI terdiri dari Manajemen ASN, Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik.

1. Manajemen Aparatur Sipil Negara

Manajemen Kepegawaian suatu proses pengelolaan pegawai/karyawan mulai dari perekrutan/rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan Kerja) supaya pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai tujuan individu, lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk Pegawai yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.

(32)

21

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang berkarakter, unggul dan selaras dengan perkembangan jaman (LAN-RI, 2015:6). Adapun indikator manajemen ASN, antara lain:

a. Profesionalitas: Yang dimaksud dengan “asas profesionalitas” adalah mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Keterbukaan: Menurut KBBI keterbukaan adalah perasaan toleransi dan merupakan landasan utama untuk berkomunikasi

c. Efisien: Menurut KBBI Efisien yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat berdaya guna d. Akuntabilitas: Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Suatu keadaan, pekerjaan, tugas dan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun secara moral.

2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. (LAN-RI, 2015:6).Terdapat beberapa nilai indikator dalam WoG, yaitu:

a. Koordinasi

Secara umum koordinasi adalah ialah menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan tujuan bersama.

(33)

22

b. Komunikasi

Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan

c. Kepentingan Bersama

Keputusan yang sudah dipikirkan secara matang dan tujuan untuk memenuhi keinginan bersama

3. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu, organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan), disini penerima layanan adalah orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur yang terakhir adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima antara lain (LAN-RI, 2015:6).

a. Transparan: menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait pelayanan publik yang diselenggarakan

b. Efektif dan efisien: efektif berarti mengerjakan tugas dan menyelesaikannya untuk mencapai target, sedangkan efisien berarti mengerjakan tugas dengan cara yang optimal, misal bisa dengan yang paling mudah, murah atau cepat c. Akuntabel: semua bentuk pelayanan harus dapat dipertanggung jawabkan

(34)

23 BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU AKTUAL SERTA FAKTOR

PENYEBABNYA 1. Identifikasi Isu Aktual

Isu adalah suatu fenomena/ kejadian yang diartikan sebagai masalah, dimana diperlukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut sebagai bentuk perbaikan kedepannya. Isu sendiri bisa muncul salah satunya karena belum optimalnya dalam penggunaan media yang ada.

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan institusi yang salah satunya menaungi tentang pengumpulan data harga komoditi pertanian yang ada di pasar, untuk selanjutnya data harga tersebut di kirim ke Dinas Pertanian Provinsi untuk diolah lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan kelengkapan data harga komoditi pertanian yang ada di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan selama menjalankaan tugas sebagai Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, berdasarkan data, serta hasil komunikasi dan konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor, maka adapun Isu-isu aktual yang ditemukan di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut:

a. Belum optimalnya media penyebaran informasi harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Isu pertama ini sesuai dengan pernyataan dari bapak H. M. Sudirman, S.P.,M.M., selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dimana di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikulura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu masih belum optimal dalam penggunaan media penyebaran informasi harga komoditi pertanian.

(35)

24

b. Belum lengkapnya data kelompok tani di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Gambar 4.1.1 Data kelompok tani di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Sumber: Data kelompok tani beserta titik koordinat lahan, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021.

Isu kedua ini berdasarkan data yang ada di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikulura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu menunjukan masih belum lengkapnya data kelompok tani yang dibutuhkan di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikulura.

c. Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(36)

25

Gambar 4.1.2 Data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Sumber: Data harga komoditi pertanian, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021.

Isu ketiga ini berdasarkan data yang ada di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikulura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu menunjukan masih belum lengkapnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang berdasarkan tugas pokok dan fungsi Jabatan fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil untuk terus berinovasi dan kreatif, penanganan harus dilakukan setelah isu dipersempit ke dalam masalah yang lebih kompleks dan dikembangkan dengan gagasan pemecahan masalah yang sesuai dan tepat. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan Skala penilaian yang berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat

(37)

26

Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL, penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Aktual, yaitu isu tersebut benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat

b. Problematik, yaitu itu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif

c. Kekhalayakan, yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak d. Layak, yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Analisis isu menggunakan teknik APKL (Aktual, Problem, Khalayak, dan Layak) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL

No. Isu Kriteria Jumlah Ranking

A P K L

1

Belum optimalnya media penyebaran informasi harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

3 3 2 4 12 III

2

Belum lengkapnya data kelompok tani di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

3 4 4 3 14 II

3

Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

4 5 4 5 18 I

Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu tersebut. Keterangan skala nilai APKL:

1 = Tidak Penting 2 = Kurang Penting 3 = Cukup Penting

(38)

27

4 = Penting

5 = Sangat Penting

Berdasarkan tabel tersebut, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah

“Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura". Dasar pertimbangan isu tersebut adalah

sulitnya dalam penghimpunan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Jika isu tersebut tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan akan terjadinya ketidaklengkapan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2. Penetapan Isu Aktual

Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut: a. Urgency, Seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan

berkaitan dengan dimensi waktu, dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan skala penilaian 1 – 5 dengan satuan “mendesak”

b. Seriousness, Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru dan ditindaklanjuti dan diselesaikandengan skala penilaian 1 – 5 dengan satuan “Gawat”.

c. Growth, Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan, dan ditindaklanjuti dan diselesaikandengan skala penilaian 1 – 5 dengan satuan “Cepat”.

Berdasarkan Tabel 4.1 APKL diatas, maka isu aktual yang menjadi prioritas utama adalah “Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura”. Aspek-aspek penyebab isu

prioritas tersebut yaitu terdiri dari:

a. Kurangnya informasi dari pedagang mengenai data harga komoditi pertanian. b. Kurangnya ketepatan waktu dalam pengambilan data harga komoditi

(39)

28

c. Belum optimalnya penggunaan instrument pengumpulan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Aspek-aspek penyebab isu yang telah dijabarkan di atas, kemudian dianalisa untuk menentukan skala tertinggi yang selanjutnya akan menentukan aspek prioritas penyebab isu yang diangkat. Aspek tersebut akan di analisis dengan menggunakan Tabel 4.2 Analisis USG di bawah ini.

Tabel 4.2 Analisis Isu dengan Teknik USG

No. Masalah Pokok Prioritas Jumlah Peringkat

U S G

1

Kurangnya informasi dari

pedagang mengenai data

harga komoditi pertanian.

5 4 5 14 I

2

Kurangnya ketepatan waktu dalam pengambilan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura .

3 4 3 10 III

3

Belum optimalnya penggunaan instrument pengumpulan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. 4 4 4 12 II Keterangan: Urgensi/Mendesak (U): 1. Tidak Mendesak 2. Kurang Mendesak 3. Cukup Mendesak 4. Mendesak 5. Sangat Mendesak Seriousness/Gawat (S): 1. Tidak Gawat 2. Kurang Gawat 3. Cukup Gawat 4. Gawat 5. Sangat Gawat Growth/Cepat (G): 1. Tidak Cepat 2. Kurang Cepat 3. Cukup Cepat 4. Cepat 5. Sangat Cepat

Berdasarkan analisis faktor penyebab/dampak dengan menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth), maka di dapat faktor penyebab yang prioritas (nilai tertinggi) yaitu “Kurangnya informasi dari pedagang mengenai

data harga komoditi pertanian”.

Jadi, berdasarkan isu prioritas yang telah dipaparkan yaitu “Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura” dan faktor penyebab isu yaitu “Kurangnya informasi dari pedagang mengenai data harga komoditi pertanian”, maka dalam rangka menyelesaikan isu

(40)

29

prioritas tersebut, gagasan pemecahan isu yang akan penulis angkat, yaitu

“Pemanfaatan Aplikasi Google Form Untuk Penghimpunan Data Harga Komoditi Pertanian di Pasar Wilayah Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu“.

Penggunaan Google Form dalam proses pengumpulan data harga komoditi pertanian didasarkan pada efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya serta kemudahan dalam penghimpunan informasi data harga komoditi pertanian.

Google Form merupakan layanan online dari Google untuk membuat formulir online yang berfungsi untuk mengumpulkan data dan komentar. Google Form

merupakan salah satu aplikasi dari Google yang mempermudah pengguna untuk mendapatkan data survei secara online. Pada rancangan aktualisasi ini, penulis akan menggunakan Google Form untuk pendataan harga komoditi pertanian di wilayah kecamatan Putussibau Utara.

Berdasarkan judul diatas, rancangan aktualisasi kegiatan ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

b. Membuat formulir pendataan harga komoditi pertanian dengan menggunakan media Google Form

c. Melakukan Uji Coba Pengisian Data Harga Komoditi Pertanian menggunakan media Google Form

d. Validasi Formulir Data Harga Komoditi Pertanian dari Google Form oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

e. Memberikan petunjuk teknis kepada para pedagang mengenai tata cara penggunaan dan pengisian kuesioner di media Google Form

f. Melakukan pendataan dan rekapitulasi harga komoditi pertanian menggunakan formulir di Google Form

(41)

30

B. RANCANGAN AKTUALISASI

Rancangan Aktualisasi merupakan serangkaian proses perencanaan strategis. Perencanaan strategis sebagaimana dijelaskan oleh Robert N. Anthony adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap tahun ke depan (Matippana, 2020). Berikut ini Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi kegiatan yang akan dilakukan di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu.

Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN KAPUAS HULU

Identifikasi Isu : Kurangnya ketersediaan data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Isu yang diangkat : Kurangnya informasi dari pedagang mengenai data harga komoditi pertanian

Gagasan Pemecahan Isu : Pemanfaatan Aplikasi Google Form Untuk Penghimpunan Data Harga Komoditi Pertanian di Pasar Wilayah Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu

No Kegiatan dan Output/Hasil Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Tahapan Kegiatan

Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar

CPNS Kontribusi terhadap Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 Kegiatan: Melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 1. Mempersiapkan bahan yang akan di konsultasi 1. Adanya bahan yang akan di konsultasikan

1. Saya akan menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan dalam bentuk

print out kegiatan aktualisasi

(Pelayanan Publik: Mudah dan Murah) kepada Kepala Bidang

Tanaman Pangan dan Hortikultura

Dengan tersedianya Catatan hasil konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

Adanya catatan hasil konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor, sebagai acuan

(42)

31 selaku mentor Output/Hasil Kegiatan: Adanya Catatan hasil konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor sebagai acuan pelaksanaan kegiatan

selaku mentor berupa Rancangan Aktualisasi tanpa bantuan orang lain

(Anti Korupsi: Mandiri)

(Manajem ASN: Profesionalitas)

selaku mentor yang dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, saya mendukung tercapainya Misi organisasi yaitu: “Pemenuhan Kebutuhan dasar baik struktural maupun fungsional melalui pemberdayaan aparatur pertanian yang tangguh, prima, disiplin dan bertaqwa.” pelaksanaan kegiatan menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu: Keterbukaan dan Partisipasi 2. Membuat janji bertemu dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor 2. Adanya Jadwal konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

2. Saya akan membuat janji bertemu dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor terkait jadwal konsultasi, dengan menyesuaikan jadwal kegiatan mentor

(Nasionalisme: Tidak memaksakan kehendak) (WoG: Koordinasi) 3. Melakukan konsultasi terkait Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan 3. Adanya hasil konsultasi terkait Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan

3. Saya akan hadir tepat waktu di kantor sesuai jadwal yang ditentukan (Anti

Korupsi: Disiplin), kemudian saya

akan melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

menggunakan bahasa yang baik dan sopan (Etika Publik: Sopan), (WoG:

Koordinasi), terkait rancangan

aktualisasi yang akan dilaksanakan di Bidang Tanaman Pangan dan

Hortikultura

(Manajemen ASN: Keterbukaan) (Akuntabilitas: Jujur)

(43)

32 4. Mencatat Saran yang diberikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor 4. Adanya catatan Saran perbaikan yang diberikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

4. Saya akan mencatat saran serta hasil konsultasi yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan

Hortikultura selaku mentor

(Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu), dan akan saya jadikan sebagai

panduan pelaksanaan aktualisasi

(Akuntabilitas: Kejelasan Target)

5. Meminta Persetujuan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor terkait Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan 5. Adanya persetujuan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor terkait Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan

5. Saya akan meminta persetujuan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor terkait rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan dengan ramah dan sopan(Etika Publik: Sopan)

(Nasionalisme: Menghormati Keputusan) 2 Kegiatan: Membuat formulir pendataan harga komoditi pertanian dengan menggunakan 1. Mempelajari cara penggunaan Google Form 1. Adanya pemahaman tentang cara penggunaan Google Form

1. Saya akan menggunakan media

Google untuk mempelajari cara

penggunaan Google Form yang baik dan benar

(Manajemen ASN: Profesionalitas) (Etika Publik: Cermat)

Dengan Tersedianya Formulir Pendataan Harga Komoditi Pertanian dengan menggunakan media

Google Form, saya

mendukung

Adanya Formulir Pendataan Harga Komoditi Pertanian dengan menggunakan media Google Form menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu: 2. Merancang draf 2. Adanya draf isian 2. Saya akan merancang draf isian

(44)

33 media Google Form Output/Hasil Kegiatan: Adanya Formulir Pendataan Harga komoditi pertanian dengan media Google form isian nama komoditi pertanian yang akan digunakan untuk pendataan harga komoditi pertanian di Google Form nama komoditi pertanian yang akan digunakan untuk pendataan harga komoditi pertanian di Google Form

formulir Google Form dengan baik dan semaksimal mungkin

(Anti Korupsi: Kerja Keras), (Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu), saya akan membuat formulir

tersebut sesederhana mungkin agar mudah diakses dengan tidak

meninggalkan nilai informatif yang terkandung didalamnya

(Akuntabilitas: Kejelasan Target), (Pelayan Publik: Efektif dan Efisien) tercapainya Misi organisasi yaitu: “Pemenuhan Kebutuhan dasar baik struktural maupun fungsional melalui pemberdayaan aparatur pertanian yang tangguh, prima, disiplin dan bertaqwa.” Prestasi 3. Membuat Formulir Pendataan harga komoditi pertanian dengan media Google Form sesuai rancangan 3. Adanya Formulir Pendataan harga komoditi pertanian dengan media Google Form sesuai rancangan

3. Saya akan membuat Google Form melalui laptop (Anti Korupsi:

Mandiri). Saya akan membuat akun

gmail untuk Bidang Tanaman Pangan

dan Hortikultura yang khusus digunakan untuk pendataan harga komoditi pertanian. Setelah memiliki

e-mail Bidang Tanaman Pangan dan

Hortikultura, saya akan membuat formulir pendataan melalui halaman https://docs.google.com/forms/u/0/ Saya akan membaca ulang draf isian nama komoditi dengan teliti saat menginput (Etika Publik: cermat ) agar tidak ada komoditi pertanian yang

(45)

34

terlewat saat penginputan (Komitmen

mutu: Berorientasi mutu). Saya akan

berusaha menyelesaikan formulir tepat waktu sesuai jadwal yang telah

ditentukan (Anti Korupsi: disiplin ) 4. Mengkonsultasi

kan terkait isian dan tampilan Formulir di Google Form kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor 4. Adanya hasil konsultasi terkait isian dan tampilan Formulir di Google

Form

4. Saya akan melakukan konsultasi kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor mengenai isian dan tampilan Formulir di Google Form dengan bahasa yang baik dan benar (Etika

Publik: Sopan) (WoG:Koordinasi),

Saya akan menghormati pendapat dan saran yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor terkait formulir yang saya buat

(Nasionalisme: Menghormati Keputusan) 5. Melakukan perbaikan pada Formulir di Google Form

sesuai saran dan masukkan dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan 5. Adanya perbaikan pada Formulir di Google Form

sesuai saran dan masukkan dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

5. Saya akan melakukan perbaikan pada Formulir di Google Form dengan teliti agar sesuai dengan saran dan masukkan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor (Etika Publik: Cermat )

(46)

35 Hortikultura selaku mentor 3 Kegiatan: Melakukan Uji Coba Pengisian Data Harga Komoditi Pertanian Output/Hasil Kegiatan: Adanya Formulir Pendataan Harga Komoditi Pertanian yang telah di isi/ di uji coba 1. Menentukan sampel data harga komoditi pertanian yang akan dijadikan uji coba 1. Adanya sampel data harga komoditi pertanian yang akan

dijadikan uji coba

1. Saya akan menentukan sampel data harga komoditi pertanian yang akan dijadikan uji coba menggunakan

formulir Google Form

(Akuntabilitas: Tanggung Jawab) (Manajemen ASN: Profesional)

dengan teliti (Etika Publik: Cermat), saya akan memilah sampel komoditi pertanian yang akan dipakai secara mandiri tanpa bantuan orang lain

(Anti Korupsi: Mandiri)

Dengan Tersedianyan Formulir Pendataan Harga Komoditi Pertanian yang telah di isi (di uji coba) saya mendukung tercapainya Misi organisasi yaitu: “Pemenuhan Kebutuhan dasar baik struktural maupun fungsional melalui pemberdayaan aparatur pertanian yang tangguh, prima, disiplin dan bertaqwa.”

Adanya Formulir Pendataan Harga Komoditi Pertanian yang telah di isi (di uji coba) menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu: Dedikasi 2. Melakukan uji coba pengisian data harga komoditi pertanian pada Google Form sesuai sampel yang telah ditentukan.

2. Hasil uji coba pengisian data harga komoditi pertanian dalam bentuk Google

Form

2. Saya akan mengajak rekan kerja saya di bidang tanaman Pangan dan Hortikultura untuk melakukan uji coba pengisian di media Google Form

(WoG: Kerja Sama) saya akan

membagikan sampel harga komoditi pertanian yang sudah saya tentukan kepada rekan kerja saya agar mereka tidak perlu lagi mencari harga sampel yang akan digunakan (Komitmen

Mutu: Efisien). Saya akan meminta

izin kepada rekan kerja saya di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk mengirimkan link Google Form

(47)

36

via whatsapp whatsapp (Etika

Publik : Sopan) (Pelayanan Publik: Efisien). Saya juga akan turut terlibat

didalam proses uji coba pengisian formulir Google Form bersama dengan rekan kerja saya di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

(Nasionalisme: Kerja Sama) 4 Kegiatan: Validasi Formulir Data Harga Komoditi Pertanian Dari Google Form Oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor Output/Hasil Kegiatan: Adanya Formulir dengan media

Google form yang

siap digunakan

1. Menyiapkan formulir yang telah diuji coba untuk dilakukan validasi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor 1. Adanya formulir yang akan divalidasi oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor

1. Saya akan mengidentifikasi formulir yang telah dilakukan uji coba

pengisiannya (Etika Publik:

Cermat). Saya akan mengelompokan

form berdasarkan jenis komoditi nya agar tidak terjadi kekeliruan pada formulir tersebut (Akuntabilitas:

Tanggung Jawab) (Manajemen ASN: Profesionalitas). Saya akan

membuat rekapitulasi formulir yang sudah saya kelompokan jenis komoditinya kedalam tabel harga komoditi pertanian (Komitmen

Mutu: Berorientasi Mutu)

Dengan adanya Formulir

menggunakan media

Google Form yang

siap digunakan, saya mendukung tercapainya Misi organisasi yaitu: “Pemenuhan Kebutuhan dasar baik struktural maupun fungsional melalui pemberdayaan aparatur pertanian yang tangguh, prima, disiplin dan bertaqwa.”

Adanya Formulir dengan media Google

Form yang siap

digunakan menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu: Akuntabilitas dan Partisipasi 2. Validasi Formulir Google Form Pendataan Harga Komoditi Pertanian oleh 2. Adanya Formulir dengan media

Google Form yang

siap digunakan

2. Saya akan menyampaikan hasil formulir yang telah saya lakukan rekapitulasi kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura selaku mentor (Pelayanan Publik:

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu
Gambar  4.1.1  Data  kelompok  tani  di  Bidang  Tanaman  Pangan  dan    Hortikultura
Gambar 4.1.2 Data harga komoditi pertanian di Bidang Tanaman Pangan dan  Hortikultura
Tabel 4.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait