• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM Husnul Hatimah dan Rahmad Kurniawan Abstrak - INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM Husnul Hatimah dan Rahmad Kurniawan Abstrak - INTEGRASI DAKWAH DAN EKONOMI ISLAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Husnul Hatimah dan Rahmad Kurniawan

Abstrak

Tujuan dakw ah adalah membuat per ubahan dalam diri manusia, baik untuk membentuk

sifat adil maupun aktual, baik individu maupun keluar ga masyar akat,

way of t hinking

atau car a

ber pikir nya ber ubah,

way of life

atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi

kualitas maupun kuantitas. Intinya dakw ah ber tujuan untuk mengubah sikap mental dan

tingkah laku manusia yang kur ang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan

Islam seseor ang secar a sadar dan timbul dar i kemauannya sendir i tanpa mer asa ter paksa

siapapun. Selanjutnya dalam Ekonomi, Islam menempatkan bahw a tujuan ekonomi tidak hanya

kesejahter aan duniaw i saja, tapi juga untuk kepentingan yang lebih utama yaitu kesejahter aan

ukhr aw i.

Tujuan utama penulisan ini adalah untuk mengkaji masalah-masalah mendasar sebagai

ber ikut: per tama bagaimana integr asi dakw ah dan ekonomi Islam?, ser ta bagaimana dakw ah

Ekonomi Islam dalam membangun ekonomi umat? Dengan demikian tujuan penulisan ini adalah

untuk mengkaji integr asi dakw ah dan ekonomi Isam; untuk mengetahui dakw ah ekonomi Islam

dalam membangun ekonomi umat.

Tulisan ini ter masuk kajian pustaka, sehingga metode pendekatan dilakukan ber dasar kan

pada kaidah-kaidah penelitian kepustakaan (

libr ar y r esear ch

). Penelitian kepustakaan yaitu

penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan pustaka atau liter atur kepustakaan sebagai

sumber ter tulis. Pendekatan ter sebut adalah pendekatan kontekstual dan melalui pendekatan

konseptual.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahw a integr asi dakw ah dan ekonomi Islam ber tujuan

agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at (

Falah

). Ekonomi Islam dan dakw ah

mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam tindak tanduknya dalam kegiatan

muamalah ter utama dalam kegiatan per ekonomian agar sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam.

Selanjutnya dakw ah ekonomi islam dalam membangun ekonomi umat dilaksanakan dengan car a

mengubah pola pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa

mengger akaan r oda per ekonomian. Pengembangan teknologi meyesuiakan dengan kebutuhan

zaman penting dilakukan agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu

ber saing. Selanjutnya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga

ter sebut benar -benar optimal dalam membangun ekonomi umat.

Kata Kunci:

integr asi, dakwah, ekonomi islam

PENDAHULUAN

Latar Belakang

(2)

Pemahaman yang demikian menempatkan dakw ah sebagai pr ogr am besar dan penting

atau

azmil umur

sebagaimana ter maktub dalam Alqur an Sur ah Lukman ayat 17:

Ar tinya : Hai anakku, dir ikanlah shalat dan sur uhlah (manusia) menger jakan yang baik dan cegah-lah (mer eka) dar i per buatan yang mungkar dan ber sabar cegah-lah ter hadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Ter masuk hal-hal yang diw ajibkan (oleh Allah).1

Dar i ayat ter sebut ter sir at bahw a aktivitas dakw ah menuntut keter libatan semua umat

Islam dalam ber bagai pr ofesi dan keahlian, untuk selalu ber buat kebaikan dan mencegah

kemungkar an. Hal ini menegaskan bahw a Agama Islam tidak hanya mengatur hubungan antar a

manusia dengan Tuhannya secar a ver tikal

2

dalam konteks shalat dalam ayat ter sebut (ibadah),

tetapi secar a hor izontal juga mengatur hubungan antar sesama manusia ter masuk dalam

kegiatan muamalah.

3

Muamalah adalah salah satu aspek dar i ajar an yang telah melahir kan

per-adaban Islam yang maju di masa lalu hingga masa sekar ang. Muamalah mer upakan satu bagian

dar i syar iat Islam, yaitu mengatur kehidupan manusia dengan manusia, masyar akat dan alam.

Oleh kar ena itu muamalah juga mengandung aspek teologis dan spiritual.

Kegiatan tr ansaksi dalam muamalah dinamakan kegiatan ekonomi. Oleh kar ena itu

ekonomi sebagai satu aspek kehidupan, tentu juga sudah diatur oleh Islam. Ekonomi Islam

mer upakan konsekuensi logis dar i kesempur naan ajar an agama Islam. Ajar an Islam har uslah

dijalankan secar a

kafah

dan kompr ehensif oleh umatnya. Islam menuntut kepada umatnya

untuk mew ujudkan keislamannya dalam selur uh aspek kehidupan agar tidak menyimpang dar i

ajar an Islam, khususnya dalam muamalah, seper ti jual beli , gadai, sew a-menyew a ker jasama dan

inter aksi muamalah lainnya yang sesuai dengan konsep ekonomi Islam yang sesuai ajar an

Islam.

4

Ber dasar kan tujuan ekonomi Islam yaitu mencapai

falah,

demi kesejahter aan umat Islam

dan

menghindar i ter jadinya penyimpangan dalam muamalah, Allah SWT telah menetapkan

batas-batas ter tentu ter hadap per ilaku manusia sehingga dapat member ikan keuntungan

kepada satu individu tanpa mengor bankan hak-hak individu lainnya.

5

Hal ter sebut ter muat

dalam asas ekonomi

Rabbani6

dan Insani

7

yang semuanya itu juga ber sumber dar i Alqur an dan

hadis.

8

Secar a tegas ajar an Islam dalam muamalah mengatur kegiatan ekonomi ber dasar kan

ajar an Islam yang juga disebut ekonomi Islam.

Dar i hal ter sebut dapat dikonseptualkan bahw a tujuan dar i ekonomi Islam dan dakw ah

ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at (

Falah

). Ekonomi Islam dan

1 Q.S. Lukman [ 31] :17.

2 Hubungan manusia dengan Tuhannya, dalam ar ti an menyembah kepada sang pencipta.

3 Secar a ar ti kata mengandung ar t i “sali ng ber buat ” at au ber buat secar a t imbal bali k. Lebih seder hana lagi ber ar t i “hubungan antar a

or ang dengan or ang. Li hat Abdul Rahman Gazali, dkk, Fi qh Muamalat, Jakar ta:Kencana, 2008, h. 3. 4 Mustafa Edw in Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,Jakar ta: Kencana, 2007, h. 1-2.

5 Atur an-atur an itu sendir i ber asal dar i ker angka konseptual masyar akat dalam hubungannya dengan Kekuatan Ter tinggi (Allah),

kehi dupan, sesama manusi a, dunia, sesama makhl uk dan tujuan akhir manusia. Segal a atur an yang dit ur unkan Allah sw t dal am sistem I slam adalah unt uk mengar ah pada ter capainya kebai kan, kesejahter aan, keut amaan, ser t a menghapuskan kejahatan, kesengsar aan, dan ker ugian pada sel ur uh ciptaan-Nya. Demi kian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adal ah membant u manusia mencapai kemenangan di duni a dan di akhir at. Lihat Must afa Edw i n Nasution, dkk, Pengenal an Eksklusif Ekonomi Islam .., 2007, h. 5.

6 Rabbani kar ena sar at dengan ar ahan dan ni lai-nilai Ilahiyah.

7 Insani kar ena ekonomi ini di laksanakan dan dit ujukan untuk kemakmur an manusia.

8 Menur ut Yusuf Qar dhaw i yang saya kut ip dar i buku t er jemahannya ekonomi Islam memil iki ti ga pr i nsi p dasar yai tu tauhi d, akhlak,

(3)

dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam tindak tanduknya sesuai dengan

nilai-nilai ajar an Islam.

PEMBAHASAN

Terminologi Dakwah

Secar a etimologis, dakw ah ber asal dar i bahasa ar ab, yaitu

da’a, yad’u, da’wan, du’a

.

9

Dalam

ilmu bahasa ar ab, kata dakw ah ber bentuk sebagai

“ isim mashdar ”

kata ini ber asal dar i fi’il (kata

ker ja)

”da’a-yad’u”

yang diar tikan sebagai mengajak/ menyer u, memanggil, ser uan, per mohonan

dan per mintaan.

10

Menur ut pendapat ulama Bashr ah, dasar pengambilan kata dakw ah itu adalah dar i kata mashdar yakni da’watan yang ar tinya panggilan. Sedangkan menur ut ulama Kuffah per kataan dakw ah itu

diambil dar i akar kata da’aa yang ar tinya telah memanggil.11

Adapun definisi Dakw ah secar a istilah menur ut par a ahli, antar a lain:

1.

Menur ut Syekh Ali Mahfudz

“Dakw ah adalah mendor ong manusia kepada kebaikan dan petunjuk, memer intahkan

per buatan yang diketahui kebenar annya, melar ang per buatan yang mer usak individu dan

or ang banyak agar mer eka memper oleh kebahagiaan di dunia dan di akhir at”.

12

2.

Menur ut Muhammad Kidr Husain dalam bukunya

Dakwah Ila Ishlah

“Dakw ah adalah upaya

memotivasi seseor ang agar ber buat baik dan mengikuti jalan petunjuk dan melakukan

amar ma’r uf nahi munkar

dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan

di akhir at”.

13

3.

Menur ut Muhammad Al Ghazali dalam bukunya

Ma’allah:

Bahw a dakw ah adalah pr ogr am

pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk member ikan

penjelasan tentang tujuan hidup.”

14

Dar i beber apa penger tian ter sebut, maka dapat diketahui bahw a dakw ah adalah segala

usaha yang ber sifat menyer u, mengajak, memanggil, membimbing manusia baik secar a per

-or angan, maupun kelompok dalam mengaktualisasaikan ajar an Islam dalam kehidupan sehar

i-har i, baik dalam kehidupan pr ibadi, keluar ga maupun masyar akat sesuai dengan nilai-nilai

Islam untuk ter capainya kebahagiaan dunia dan akhir at, dengan menggunakan ber bagai media

maupun car a yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama dan kondisi

mad’u

atau sasar an

dak-w ah.

15

Tujuan dakw ah secar a umum menur ut Munir adalah mengubah per ilaku sasar an agar

mau mener ima ajar an Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehar ihar i, baik yang ber

-sangkutan dengan masalah pr ibadi, keluar ga maupun sosial kemasyar akatnya, agar

mendapat-kan keber kahan dar i Allah Sw t. Sedangmendapat-kan tujuan dakw ah secar a khusus dakw ah mer upamendapat-kan

per umusan tujuan umum sebagai per incian dar ipada tujuan dakw ah.

16

Ekonomi Islam

Ber bagai ahli ekonomi Muslim member ikan penger tian ekonomi Islam yang ber var iasi ,

tetapi pada dasar nya mengandung makna yang sama. Pada intinya ekonomi Islam adalah suatu

9Muhammad Munir , Wahyu Ilahi, Manajemen Dakw ah, Cet.I, Jakar ta: Kencana, 2006, h.17.

10Syaiful Bahr i Djamar ah dan Asw an Zai n, Str at egi Bel ajar Mengajar , Jakar ta: Rineka Ci pta, 1996, h.17.

11Alw isr al Imam Zaidillah, St r ategi Dakwah dal am Membentuk Da’i dan Khatib Pr ofessional, Cet. I, Jakar t a: Kalam Mulia, 2002, h. 2. 12Siti Zai nab, Har monisasi dakw ah dan Komunikasi, Cet.I, Banjar masi n: Antasar i Pr ess, 2009, h. 32.

13Moh. Ali Aziz, Il mu Dakwah, Cet. I, Jakar ta: Pr enada Media, 2004, h.1. 14Ibid, h. 2.

15Ibid, h.3.

(4)

cabang ilmu pengetahuan yang ber upaya untuk memandang, menganalisis, dan akhir nya

menyelesai kan per masalahan-per masalahan ekonomi dengan car a-car a Islami.

Menur ut pandangan Islam, ilmu pengetahuan adalah suatu car a yang sistematis untuk

me-mecahkan masalah kehidupan manusia yang mendasar kan segala aspek tujuan (ontologis),

metode penur unan kebenar an ilmiah (epistemologis), dan nilai-nilai (aksiologis) yang ter

kan-dung pada ajar an Islam. Secar a singkat, ekonomi Islam dimaksudkan untuk mempelajar i upaya

manusia untuk mencapai falah dengan sumber daya yang ada melalui mekanisme per tukar an.

Penur unan kebenar an atau hukum dalam ekonomi Islam didasar kan pada kebenar an deduktif

w ahyu Ilahi (ayat qauliyah) yang didukung oleh kebenar an induktif empr iris (ayat kauniyah).

Ekonomi Islam juga ter ikat oleh nilai-nilai yang ditur unkan dar i ajar an Islam itu sendir i.

17

Definisi dar i par a ahli mengenai ekonomi Islam adalah sebagai ber ikut:

Pendekatan definisi oleh Hanazuzzaman dan Metw ally yang dikutip oleh P3EI UII

Yogyakar tan:

Ekonomi Islam mer upakan ilmu ekonomi yang ditur unkan dar i ajaran Alqur an dan Hadis. Segala bentuk pemikir an ataupun pr aktek ekonomi yang tidak ber sumber kan dar i Al qur an dan Hadis tidak dapat dipandang sebagai ekonomi Islam.Untuk dapat menjelaskan masalah kekinian

diguna-kan metode fikih untuk menjelasdiguna-kan fenomena ter sebut sesuai dengan ajar an Alqur an dan Hadis.18

Muhammad Abdul Mannan yang dikutip oleh Her i Sudar sono member ikan penger tian:

Ekonomi Islam adalah mer upakan ilmu pengetahuan sosial yang memper lajar i masalah-masalah

ekonomi r akyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

19

Pendekatan yang digunakan Siddiqie dan Naqvi yang dikutip dar i P3EI UII Yogyakar ta,

Ekonomi Islam mer upakan r epr esentasi per ilaku ekonomi umat Muslim untuk melaksanakan

ajar an Islam secar a menyelur uh. Dalam hal ini, ekonomi Islam tidak lain mer upakan penafsir an

dan pr aktek ekonomi yang dilakukan oleh umat Islam yang tidak bebas dar i kesalahan dan

kelemahan. Analisis ekonomi setidaknya dilakukan dalam tiga aspek, yaitu nor ma dan nilai-nilai

dasar Islam, batasan ekonomi dan status hukum, dan aplikasi dan analisis sejar ah.

Beber apa ekonom muslim mencoba mendefinisikan ekonomi lebih kompr ehensif ataupun

menghubungkan antar a definisi-definisi yang telah ada. Seper ti yang diungkapkan Chapr a dan

Choudur y bahw a ber bagai pendekatan dapat digunakan untuk mew ujudkan ekonomi Islam, bai k

pendekatan histor is, empir is ataupun ter or etis.

Pendekatan ini dimaksudkan untuk mew ujudkan

kesejahter aan manusia sebagaimana yang dijelaskan oleh Islam, yaitu Falah, yang ber maknakan

kelangsungan hidup, kemandir ian, dan kekuatan untuk hidup.

Dapat disimpulkan dar i beber apa papar an bahw a ekonomi Islam tidak hanya pr aktek

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas Muslim yang ada, namun juga

mer upakan per w ujudan per ilaku ekonomi yang didasar kan pada ajar an Islam.Ia mencakup car a

memandang per masalahan ekonomi, menganalis, dan mengajukan alter natif solusi ber bagai

per masalahan ekonomi. Ekonomi Islam mer upakan konsekuensi logis dar i implemantasi ajar an

Islam secar a kaffah dalam aspek ekonomi. Oleh kar ena itu, per ekonomian Islam mer upakan

suatu tatanan per ekonomian yang dibangun atas nilai-nilai ajar an Islam yang dihar apkan, yang

belum tentu ter cer min dalam per ilaku masyar akat muslim yang ada pada saat ini.

20

Dapat penulis tar ik benang mer ah ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajar i usaha

manusia untuk memenuhi kehidupannya untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya

17P3EI UII Yogyakar t a, Ekonomi Islam, Jakar ta: Rajaw al i Pr ess, 2012, h. 17. 18Ibid.,h. 18.

19Her i Sudar sono, Konsep Ekonomi Islam Suau Pengant ar.., h. 13.

(5)

yang ada guna mencapai kebahagiaan dunia dan akher at yang ber or ienatasi mencapai falah

ber dasar kan pr insip-prinsip dan nilai-nilai Alqur an dan Hadis.

Tujuan Dakwah Ekonomi

Tujuan dakw ah dalam ekonomi secar a sfesifik akan diur aikan sebagaimana ber ikut.

1.

Mengutamakan Ketuhanan (Mencar i kehidupan akhir at)

Maksud tujuan yang per tama kali dar i ekonomi Islam ialah ber bakti kepada Allah SWT.

Tujuan ini untuk memper ingatkan kepada masing-masing manusia bahw a dibalik hidupnya

yang sekar ang, masih ada lagi kehidupan yang abadi. Di sana hanyalah hukuman Tuhan yang

ber laku, dimana tiap-tiap or ang har us memper tanggung jaw abkan segala per buatan segala

per buatan selama hidup di dunia di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa.

Dalam ber juang mencar i r izki dan membangun per ekonomian, har uslah or ang

meng-ingat tujuan akhir . Tujuan ini har us dijadikan lambang peker jaannya dan juga dasar taktik

str ategi per juangannya dilapangan ekonomi itu. Tujuan itu mempengar uhi peker jaannya di

lapangan pr oduksi, distribusi, dan konsumsi.

21

2.

Memenuhi Kebutuhan Hidup Seseor ang Secar a Seder hana

Aspek yang ter cakup dalam kategor i ini ter masuk usaha untuk mendapatkan makanan,

minuman, pakaian, tempat per lindungan, per aw atan, dan pendidikan. Sehubungan dengan

tuju-an ytuju-ang benar , semua usaha ytuju-ang dilakuktuju-an untuk mencapai tujutuju-an ini adalah sunah, dtuju-an ia

di-anggap sebagai usaha yang dir idhoi Allah. Dengan demikian, seseor ang yang cukup pangan,

mengenakan pakaian bagus, dan menikmati ber bagai kesenangan lain dengan baik, mer upakan

tujuan yang hendak dicapai dalam Islam.

22

3.

Memper juangkan Kebutuhan Hidup Duniaw i (Dan janganlah melupakan nasibmu di dunia)

Di dalam tujuan yang ini Islam menegaskan bahw a ekonomi har uslah ditujukan kepada

per juangan nasib. Kita tidak boleh melalaikan nasib kita dalam hidup di dunia ini, melainkan

har us hidup ber juang di lapangan per ekonomian dengan segala jalan yang ter buka baginya.

Banyak jalan yang bisa ditempuh dan banyak usaha yang diker jakan untuk menolong nasib

sendiri di dalam per ebutan ekonomi .

23

4.

Memenuhi Kebutuhan Jangka Panjang

Islam juga mengakui tentang per lunya manusia menyimpan bar ang kebutuhan untuk

digunakan pada saat ter tentu. Sesuai dengan QS. Al-Isr a’ : 29:



jangan pula engkau ter lal umembor oskannya, kar ena engkau akan mendapatkan celaan dan

cemoohan. (QS. Al-Isr a’[17]: 29)

Nabi Muhammad SAW ser ing memper ingati sahabat-sahabatnya agar ber sifat hemat dan

menasehati

agar

jangan

menghabiskan

semua har ta yang ada w alaupun har ta ter sebut digunakan

untuk jalan Allah, kar ena har ta ter sebut dibutuhkan untuk keper luan hidup sehar i-har i dan

untuk masa depan.

24

5.

Member ikan Bantuan Sosial dan Sumbangan Ber dasar kan Jalan Allah

21M. Saefudin Ahmad, Ekonomi dan Masyar akat dal am Per spektif Islam, Jakar ta: Rajaw al i, 2005, h. 170-175. 22Ibr ahim Lubis, Ekonomi Islam, SuatuPengant ar 1, Jakar ta: Kal am Mul ia, 2004, h. 158-166

(6)

Per masalah dalam ekonomi kebanyakan membahsa masalah pendapatan dan pengeluar

-an, dan masalah ini mer upakan aspek yang paling penting dalam aktifitas ekonomi manusia.

Setelah seseor ang dapat memuaskan kebutuhan hidupnya dan juga kebutuhan or ang-or ang

ber ada dibaw ah pengaw asannya, juga menyimpan beber apa bagian har tanya di masa yang akan

datang dan ketur unannya, seseor ang tidak pantas untuk ber diam dir i saja tanpa melakukan

aktivitas ekonomi. Misalnya, member ikan bantuan sosial pada fakir miskin dan sumbangan

sosial ber dasar kan di jalan Allah dengan car a zakat, infaq, sedekah,dan lainnya.

Integrasi Dakwah dan Ekonomi Islam

Ber dasar kan ur aian yang sudah dibahas bahw a kegiatan per ekonomian mempunyai

tempat yang istimew a dalam Islam. Islam sebagai ajar an univer sal dengan jelas dan tegas tidak

memisahkan masalah keduniaan dan keagamaan dengan ekonomi atau bisa disebut juga satu

kesatuan yang saling ter integr asi.

Pengintegr asian dakw ah dengan ekonomi Islam dihar apkan agar ter jadinya per ubahan

dalam kegiatan per konomian dalam dir i manusia, baik kelakuan adil maupun aktual, baik pr

i-badi (

char act er building

) maupun keluar ga masyar akat,

way of t hinking

atau car a ber pikir nya

ber ubah,

way of life

atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi kualitas

maupun kuantitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai agama sedangkan kualitas adalah bahw a

kebaikan yang ber nilai agama itu semakin dimiliki banyak or ang dalam segala situasi dan

kondisi.

Ketika mer umuskan penger tian dakw ah, Amr ullah Ahmad menyinggung tujuan dakw ah

adalah untuk mempengar uhi car a mer asa, ber pikir , ber sikap, dan ber tindak manusia pada

datar an individual dan sosiokultur al dalam r angka ter w ujudnya ajar an Islam dalam semua segi

kehidupan.

25

Tanpa adanya dakw ah, maka masyar akat musli m tidak akan ada. Dengan demikian,

dakw ah mer upakan per ger akan yang ber fungsi mentr ansfor masikan Islam sebagai ajar an

(doktrin) menjadi kenyataan tata masyar akat dan per adabannya yang mendasar kan pada

pandangan dunia Islam yang ber sumber pada al-Qur ’an dan al-Sunnah. Dakw ah mer upakan

aktualisasi atau r ealisasi salah satu fungsi kodr ati seor ang muslim, yaitu fungsi ker isalahan

ber upa pr oses pengkondisian agar seseor ang atau masyar akat mengetahui, memahami ,

mengimani dan mengamalkan Islam sebagai ajar an dan pandangan hidup (

way of life

).

26

Kedua pendapat di atas menekankan bahw a dakwah ber tujuan untuk mengubah sikap

mental dan tingkah laku manusia yang kur ang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan

kualitas iman dan Islam seseor ang secar a sadar dan timbul dar i kemauannya sendir i tanpa

mer asa ter paksa oleh apa dan siapapun.

Salah satu tugas pokok dar i Rasulullah adalah membaw a

mission sacr e

(amanah suci)

dengan menanamkan akhlak yang mulia bagi manusia. Akhlak yang dimaksudkan tidak lain

adalah Alqur an itu sendir i. Atas dasar ini tujuan dakw ah secar a luas, dengan sendir inya adalah

menegakkan ajar an Islam kepada setiap insan baik individu maupun masyar akat sehingga

ajar an ter sebut mampu mendor ong suatu per buatan sesuai dengan ajar an Islam.

27

Sepanjang per jalanan dakw ah NabiMuhammad SAW dalam menyiar kanagama Islam,

pener apan nilai dan pr aktik ekonomi Islam juga menjadi per hatian besar bagi nabi mengingat di

daer ah Makkah mer upakan daer ah per dagangan ter besar saat itu. Hal ini untuk menghindar i

25Amr ullah Ahmad, Dakw ah Islam dan Per ubahan Sosi al, Yogyakar ta: Pr i maduta,2003, h. 2.

26 M. Ani s Baht iar , Dakw ah Kolabor atif: Model Al ter natif Komunikasi Islam Kont empor er, Jur nal Komuni kasi Isl am | Volume 03, Nomor 01, Juni 2013, h. 156.

(7)

ter jadinya ber bagai macam kecur angan dalam tr ansaksi perdagangan. Banyak Sunnah dan

hadits nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang petunjuk dalam ber muamalah

(ber dagang) dan mengelola negar a ketika nabi menjadi khalifah.

28

Sedangkan dalam konteksnya dengan ekonomi Islam, bahw a ekonomi Islam mer upakan

sekumpulan dasar -dasar umum ekonomi yang disimpulkan dar i Alqur an dan as-sunah dan

mer upakan bangunan per ekonomian yang didir ikan atas dasar -dasar ter sebut sesuai dengan

lingkungan dan masanya.

29

Dalam ber bagai penger tian ekonomi, baik yang dikemukakan oleh par a pakar ekonomi

Bar at maupun oleh par a pakar ekonomi Islam sendir i menempatkan individu (manusia) sebagai

obyek kajian ekonomi. Namun demikian, konsep ekonomi Islam tidak hanya mengkaji individu

sebagai makhluk sosial, sebagaimana yang menjadi kajian ekonomi Bar at, tapi lebih dar i itu.

Konsep ekonomi Islam juga menempatkan individu sebagai mahluk yang mempunyai potensi

r eligius.

30

Oleh sebab itu, dalam pemenuhan kebutuhannya, at au aktifitas ekonomi lainnya, ekonomi

Islam menempatkan nilai-nilai Islam sebagai dasar pijakannya. Ber beda dengan konsep ekonomi

Bar at yang menempatkan kepentingan individu sebagai landasannya. Nilai-nilai Islam tidak

hanya ber kaitan dengan pr oses ekonomi, tapi juga ber kaitan dengan tujuan dar i kegiatan

ekonomi. Islam menempatkan bahw a tujuan ekonomi tidak hanya kesejahter aan duniaw i saja,

tapi juga untuk kepentingan yang lebih utama, yait u kesejahter aan ukhr aw i. Dengan demikian

ekonomi Islam dan dakw ah ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian dunia dan akhir at

(

Falah

). Ekonomi Islam dan dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u manusia agar dalam

tindak tanduknya sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam.

Dakwah Ekonomi Islam dalam membangun Ekonomi Umat

Keber hasilan per juangan menegakkan agama Islam hanya dapat ber hasil kalau diper

-juangkan dengan metode yang per nah diper gunakan oleh Rasulullah saw . Metode Rasulullah

saw mer upakan ger akan dakw ah atau kemanusiaan yang meliputi enam hal, antar a lain adalah

sebagai ber ikut.

1.

Ger akan mor al yang didasar kan pada aqidah Islam, sehingga ter bentuk akhlak yang baik.

2.

Ger akan intelektualitas dan ilmu pengetahuan.

3.

Ger akan sosial yang har monis, r ukun, damai , dan aman.

4.

Ger akan ekonomi bisnis, untuk membangun kehidupan ekonomi yang sejahter a dengan

membangun etos ker ja yang kuat.

5.

Ger akan pembinaan bangsa; ger akan bela agama.

Dar i beber apa ger akan-ger akan dakw ah ter sebut, ter sir at bahw a sangat penting kir anya

dakw ah dan ekonomi har uslah ter integr asi dalam menjalankannya.

Ter kait hal ter sebut, salah satu cendekiaw an muslim Imam Supr ayogo ber pendapat

bahw a :

Saya kir a banyak orang ber sepakat, umpama antara ger akan ekonomi dan dakw ah disatukan, maka hasilnya akan lebih baik. Or ang yang didakw ahi akan mendapat keuntungan ganda, yaitu pengetahuan agama sekaligus ter cukupi kebutuhan ekonominya. Dakw ah menjadi lebih r asional, mengajak or ang mencukupi dua kebutuhannya sekaligus, yaitu kebutuhan jasmani dan r ohani.

Namun yang ter jadi, kedua hal ter sebut masih ber jalan sendir i-sendir i. Or ang mengembang-kan ekonomi, jar ang dikaitmengembang-kan dengan dakw ah. Demikian pula sebaliknya, banyak pendakw ah yang

28Sr i Ana Far hanah, Per an Ekonomi Islam dal am Dakw ah Nabi Muhammad SAW, Alhadhar ah Jur nal Ilmu Dakw ah Vol.14 No.28, Juli -Desember 2015, h. 9.

29Ahmad Muhammad al-Assal, Fathi Ahmad Ab al-Kar i m, Sistem, Pr insip, dan Tujuan Ekonomi Islam, ter j. Imam saefudin, Bandung: Pustaka Set ia, 1999, h. 17.

(8)

tidakdidukungoleh sumber -sumber ekonomi. Keduanya ber jalan sendir i-sendir i, akhir nya dakw ah-nya ter tinggal. Sedangkan kegiatan ekonomiah-nya juga ber henti sebatas pada kegiatan ekonomi, dalam ar ti tidak ada nuansa dakw ahnya. Sejarah dakw ah Islam hingga ber hasil, adalah dilakukan oleh par a pedagang. Melalui per dagangan itu, maka secara pelan tetapi tepat, Islam diper kenalkan. Par a pedagang yang menguasai ekonomi member ikan pengar uh dan akhir nya diikuti oleh banyak or ang. Dengan demikian, kegiatan ekonomi untuk kepentingan dakw ah dan atau dakw ah melalui kegiatan ekonomi. Hasilnya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam sejarah, ter jadi penyebar an agama yang luar biasa cepat dan efektif. Dakw ah dalam bentuknya kemudian adalah ber upa or ganisasi sosial keagamaan yang tidak sedikit jumlahnya. Or ganisas ter sebut disusun secar a rapi, tetapi pada umumnya tidak didukung oleh dana yang memadai. Sebagai akibatnya, or ganisasi yang r api itu banyak yang tidak ber jalan. Or ganisasi dan or ang-or ang sebagai pengur usnya ada, tetapi kegiatannya yang kur ang tampak. Sehingga, kalau boleh dikatakan, adanya sama dengan tidak adanya. Kita lihat saja banyak or ganisasi sosial keagamaan, tatkala muktamar selalu r amai di-kunjungi oleh par a pendukungnya. Jabatan dalam kepengur usan tidak jarang juga diper ebutkan lew at pemilihan di antara mer eka yang ber hak dipilih dan memilih. Kadang ter jadi saling mem-pengar uhi untuk memenangkan kandidatnya masing-masing. Tetapi apapun akhir nya, pimpinan dan segala kelengkapan or ganisasi ter bentuk. Kepengur usan bar u dan pr ogr am ker ja dihasilkan. Namun kadang, semangat or ganisasi itu tidak selalu ber tahan lama. Rapat pengur us saja tidak mudah dilakukan, kar ena masing-masing sibuk dengan ur usannya sendir i-sendir i. Umumnya or ganisasi memiliki kantor , tetapi sebatas siapa yang har us menjaga kantor nya itu saja juga tidak mudah dilakukan. Belum lagi per soalan pendanaan, yang kadang juga tidak gampang didapat. Pada-hal untuk mengger akkan or ganisasi tidak akan mungkin dilakukan tanpa dana yang cukup. Akibat-nya, or ganisasi tidak ber jalan, bahkan sampai masa muktamar selanjutnya. Keadaan or ganisasi sosial keagamaan seper ti itu menjadi lebih par ah lagi tatkala budaya tr ansaksional sudah semakin kuat di tengah-tengah masyarakat. Or ang mau mengeluar kan uangnya manakala ada sesuatu yang dihar apkan bisa diper oleh. Sebagai akibat budaya tr ansaksional itu maka kebiasaan member i, ber -amal, atau ber kor ban semakin menipis. Suasana seper ti itu, menjadikan or ganisasi sosial keagama-an ykeagama-ang semestinya adalah mer upakkeagama-an kumpulkeagama-an or keagama-ang-or keagama-ang ykeagama-ang mau member ikkeagama-an pikir keagama-an, tenaga dan bahkan juga har tanya, tidak ber jalan. Or ganisasihanya r amai tatkala menjelang dan sedang muktamar . Namun setelah itu, akan sepi kembali. Memper hatikan keadaan beber apa or ganisasi sosial keagamaan seper ti itu, saya menjadi ter ingat pasar moder n seper ti Car r efour , indomar t, alfamar t dan sejenisnya. Pusat per belanjaan moder n itu sudah ter sebar di mana-mana, bahkan hingga ke gang kecil sekalipun. Pusat per belanjaan itu jika diupamakan sebagai or ganisasi, maka sudah menyer upai cabang dan r anting-r anting hingga unit yang paling kecil. Bedanya, di antar a keduanya ter letak pada tingkat pr ofesionalitasnya. Or ganisasi bisnis ditata secara r api dan pr ofessional. Sedang or ganisasi sosial keagamaan, pembaw a misi dakw ah, biasanya kur ang mem-per hatikan pr insip-pr insip ter sebut, sekalipun dikenal konsep amal shaleh, yang ar tinya adalah juga beker ja secara pr ofessional. Umpama or ganisasi dakw ah dibar engi dengan usaha bisnis moder n, seper ti Car r efour , alfamar t, dan indomar t dan sejenisnya, maka akan lebih menar ik dan ber jalan. Dakw ah akan ter jadi sebagaimana sejar ahnya dulu, yaitu melalui per dagangan. Sayang-nya, pada per kembangan kemudian, pola itu tidak ditemukan lagi. Dakw ah ya dakw ah, bisnis ya bisnis. Justr u di zaman moder n seper ti sekar ang ini keduanya tidak mudah disatukan. Akhir nya dakw ah tidak ber jalan, dan demikian pula kegiatan bisnis tidak ada nuansa dakw ahnya. Umpama keduanya itu ber hasil disatukan, maka secar a teor itik akan sangat menguntungkan. Sejar ah dakw ah yang gemilang akan ter ulang kembali. Namun memang pada kenyataannya, teor i yang baik belum tentu ber hasil dir upakan dalam kenyataan secar a baik pula. Bahkan, or ganisasi yang maju, banyak dana yang ter kumpul, maka juga seger a muncul penyakit, yaitu konflik atau ber

-tengkar dan akhir nya mati ber sama-sama. Itulah penyakit ummat.31

Dar i pendapat beliau ter sebut penting kir anya agar antar a ger akan ekonomi dan dakw ah

disatukan, maka hasilnya akan lebih baik. Or ang yang didakw ahi akan mendapat keuntungan

ganda, yaitu pengetahuan agama sekaligus ter cukupi kebutuhan ekonominya. Dakw ah menjadi

lebih r asional, mengajak or ang mencukupi dua kebutuhannya sekaligus, yaitu kebutuhan

jas-mani dan r ohani. Ter integr asinya ger akan ekonomi dan dakw ah, kegiatan ekonomi untuk

kepentingan dakw ah dan atau dakw ah melalui kegiatan ekonomi.

(9)

Selanjutnya dar i hal ter sebut dikaitkan dengan konteks dalam membangun penguatan

ekonomi umat, integr asi dakw ah dan ekonomi har us membuat ter obosan agar ber upaya untuk

pengembangan sumber daya manusia. Ada beber apa hal yang dilakukan dalam dakw ah guna

membangun ekonomi, antar a lain seper ti ber ikut.

Per tama, mengubah ideologi konsumtif menjadi ideologi pr oduktif, penuh semangat dan

ber pola pada kemandir ian. Upaya penegakkan masyar akat untuk or ang kecil dilaksanakan

dengan w atak dar i spiritualitas dan pr oduktifitas yang tinggi. Pengar uh dakw ah dalam mener

ap-kan konsep ini bisa menumbuhap-kan kemampuan mandir i untuk meyakinap-kan bahw a sebenar nya

manusia memiliki kemampuan untuk lepas dar i kemiskinan, kar ena metode dakw ah lebih

fleksibel yang ber ger ak dar i sisi spir itualitas dan doktr in agama.

Kedua, mengembangkan teknologi dan pemanfaatannya ter masuk pengembangan

kete-r ampilan dan pengetahuan. Upaya ini bisa dilakukan dengan cakete-r a pakete-r tisipatif dengan melibatkan

mer eka secar a penuh, sejak dar i pr oses per encanaan sampai evaluasi.

Ketiga, memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga ter sebut benar

-benar optimal. Fir man Allah dalam QS ar -Ra’ad (13) : 11;

Ar tinya: … Sesungguhnya Allah tidak mer ubah keadaan sesuatu kaum sehingga mer eka

mer ubah keadaan yang ada pada dir i mer eka sendiri …

Hal ini juga senada dengan pendapat Imam Supr ayogo bahw a “Dakw ah dalam bentuknya

kemudian adalah ber upa or ganisasi sosial keagamaan yang tidak sedikit jumlahnya”. Sehingga

har us bisa dikelola dengan baik dan benar dalam r angka membangun ekonomi umat.

Dalam upaya pelaksanaan dakw ah ini, mulai dar i tantangan mor al sampai tantangan

politik. Bangsa Indonesia saat ini sudah terpur uk dalam kr isis multidimensional; kr isis keper

-cayaan (amanah), kr isis mor al, ekonomi, social politik, dan budaya. Oleh kar ena itu, untuk

mem-bangun aktifitas dakw ah yang sanggup menghadapi tantangan mer upakan suatu kehar usan

yang tidak boleh ditunda-tunda. Pada hakikatnya, dalam kegiatan ekonomi, motivasi mer upakan

pr oses pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan mer upakan keadaan inter nal yang membuat

hasil-hasil ter tentu kelihatan menar ik. Kebutuhan yang belum ter penuhi menciptakan ketegangan

yang menimbulkan dor ongan dalam dir i individu.

Dor ongan ter sebut mengakibatkan per ilaku mencar i untuk mendapatkan tujuan ter tentu,

yang jika dicapai akan memuaskan kebutuhan dan menyebabkan pengur angan ketegangan.

Untuk dapat mer umuskan metode dan substansi dakw ah yang tepat, maka kita har us mengenal

siapakah manusia itu sebenar nya. Manusia dapat digambar kan sebagai mahluk yang ber fikir ,

mer asa dan ber tindak. Per anan manusia dalam kehidupan di dunia ini ditandai oleh tindakan

atau per ilakunya. Dalam pemenuhan kebutuhan, motivasi manusialah yang mer upakan latar

belakang yang melandasi pemikir an manusia. Pengetahuan mengenai motivasi manusia

mem-ber ikan jaw aban ter hadap per tanyaan mengapa seseor ang melakukan suatu tindakan ter tentu.

(10)

sese-or ang yang memiliki per ilaku negative, ter utama dalam kegiatan per ekonomian dalam r angka

memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan jasmani maupun r ohaninya.

32

Dengan demikian, dapat menar ik kesimpulan bahw a dakw ah dan ekonomi Islam dalam

membangun ekonomi umat tentunya sangat penting dilaksanakan dengan car a mengubah pola

pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa mengger akaan r oda

per ekonomian. Pengembangan teknologi meyesuaikan dengan kebutuhan zaman penting

di-lakukan

agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu ber saing.

Selanjut-nya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah, sehingga lembaga ter sebut benar-benar

optimal dalam membangun ekonomi umat.

PENUTUP

Integr asi dakw ah dan ekonomi Islam ber tujuan agar manusia memper oleh kebahagian

dunia dan akhir at (

Falah

). Ekonomi Islam dan dakw ah mer upakan sar ana untuk menyer u

manusia agar dalam tindak tanduknya dalam kegiat an muamalah ter utama dalam kegiatan per

-ekonomian agar sesuai dengan nilai-nilai ajar an Islam. Integr asi ini dihar apkan agar ter jadinya

per ubahan dalam kegiatan per konomian dalam dir i manusia, baik kelakuan adil maupun aktual,

baik pr ibadi (

char act er building

) maupun keluar ga masyar akat,

way of t hinking

atau car a ber

-pikir nya ber ubah,

way of life

atau car a hidupnya ber ubah menjadi lebih baik ditinjau dar i segi

kualitas maupun kuantitas.

Dakw ah ekonomi Islam dalam membangun ekonomi umat dilaksanakan dengan car a

mengubah pola pikir masyar akat yang ber ideologi konsumtif menjadi pr oduktif agar bisa

meng-ger akaan r oda per ekonomian. Pengembangan teknologi menyesuaikan dengan kebutuhan

zaman penting dilakukan agar tidak ter tinggal, ser ta pengembangan keter ampilan agar mampu

ber saing. Selanjutnya agar memanfaatkan dengan benar lembaga dakw ah sehingga lembaga

ter sebut benar -benar optimal dalam membangun ekonomi umat.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amr ullah. 2003.

Dakwah Islam dan Per ubahan Sosial

. Yogyakar ta: Pr imaduta.

Ahmad, M. Saefudin. 2005.

Ekonomi dan Masyar akat dalam Per spekt if Islam

. Jakar ta: Rajaw ali.

al-Assal, Ahmad Muhammad, Fathi Ahmad Ab al-Kar im.1999.

Sist em, Pr insip, dan Tujuan

Ekonomi Islam

. ter j. Imam saefudin. Bandung: Pustaka Setia.

Ar is,

Dakwah di bidang Ekonomi,

http:/ / ar isemangatselalu.blogspot.co.id/ 2012/ 02/ dakw

ah-bidang-ekonomi.html.

Aziz, Moh. Ali. 2004.

Ilmu Dakwah

, Cet. I, Jakar ta: Pr enada Media.

Bahtiar , M. Anis.

Dakwah Kolabor at if: Model Alt er nat if Komunikasi Islam Kont empor er

. Jur nal

Komunikasi Islam | Volume 03, Nomor 01, Juni 2013.

Djamar ah, Syaiful Bahr i, Asw an Zain. 1996.

St r at egi Belajar Mengajar .

Jakar ta: Rineka Cipta.

Far hanah, Sr i Ana.

Per an Ekonomi Islam dalam Dakwah Nabi Muhammad SAW

. Alhadhar ah

Jur nal Ilmu Dakw ah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015.

(11)

Gazali, Abdul Rahman, dkk. 2008.

Fiqh Muamalat ,

Jakar ta: Kencana.

Lubis, Ibr ahim. 2204.

Ekonomi Islam, Suat uPengantar 1

. Jakar ta: Kalam Mulia.

M. A. Mannan. 2006.

Islamic Economic: Theor y an Pr act ice

.

Cambr idge:

The Islamic Academy.

Muhammad. 2007.

Aspek Hukum Dalam Muamalat

. Yogyakar ta: Gr aha Ilmu.

Muhammad, Munir , Wahyu Ilahi. 2006.

Manajemen Dakwah

. Jakar ta: Kencana.

Muhammad. 2007.

Pr insip-Pr insip Ekonomi Islam

. Yogyakar ta: Gr aha Ilmu.

Munir . 2003.

Met ode Dakwah

. Jakar ta: Kencana.

Nasution, Mustafa Edw in, dkk. 2007.

Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.

Jakar ta: Kencana.

P3EI UII Yogyakar ta. 2012

Ekonomi Islam

. Jakar ta: Rajaw ali Pr ess.

Qar dhaw i, Yusuf. 2004.

Per anNilai dan Mor al dalam Per ekonomian Islam

. Jakar ta: Robbani Pr ess.

Siddiqi, Muhammad Nejatullah. 2002.

Kegiat anEkonomi Dalam Islam.

Jakar ta: BumiAksar a.

Tasmar a, Toto. 2003.

Komunikasi Dakwah

. Jakar ta: Gaya Bar u Per tama.

Zaidillah, Alw isr al Imam. 2002.

St r at egi Dakwah dalam Membentuk Da’i dan Khat ib Pr ofessional

.

Jakar ta: Kalam Mulia.

Zainab, Siti. 2009.

Har monisasi dakwah dan Komunikasi

. Banjar masin: Antasar i Pr ess.

Referensi

Dokumen terkait

Hard / soft resources Human resources Info/Knowledge resources Ontology resources Prescriptive behavior Obligatory behavior Constraints & conditions Contracts & agreements

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu ketika menafsirkan ayat dalam surah Al- Baqarah di atas, menyatakan, “Maksud dari ayat ini adalah wajib bagi seorang ayah

Menurut Pengertian Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi mengartikan bahwa Korupsi adalah Setiap orang yang

PENGARUH PEMBERIAN VITERNA PLUS DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG2.

Penelitian ini di perkuat oleh Hasil penelitian Rendiana (2015) Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus perbankan syariah yang

Dalam skim pembiayaan Multijasa di BPRS Gala Mitra Abadi menggunakan akad Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu

efisiensipengendara pada saat keluar- masuk ruang parkir, menciptakan suasana yangaman dan nyaman, dan menata pintu masuk dan keluar fasilitas parkir denganjalur

Prosedur dari perhitungan dimulai dengan pengitungan masa tambah kapal dengan menggunakan metode strip teori, selanjutnya relatif motion dihitung setelah mendapatkan