• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Panitia Pemilihan Luar Negeri PPLN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Panitia Pemilihan Luar Negeri PPLN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dalam pelaksanaan pemilihan umum (PEMILU) 2014

Abstrak; Pemilihan Umum (PEMILU) adalah pesta demokrasi dalam menentukan calon pemimpin disatu Negara, warga negara indonesia (WNI) diluar negeri juga turut andil dan dalam pelaksanaan tersebut dimana berpartisipasi memberikan hak suaranya untuk menentukan wakil rakyat di legislative maupun pemimpin bangsa Indonesia selanjutnya, dengan demikian suksesnya PEMILU adalaha harapan kita bersama. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) sebagai lembaga yang sangat berperan dalam pelaksanaan PEMILU di Luar negeri dituntut untuk dapat berperan secara aktif baik dalam mempersiapkan rangkaian kegiatan PEMILU maupun dalam pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi, berikut ulasan kerja PPLN Bangkok pada PEMILU 2014 DI BANGKOK THAILAND.

Beberapa hari lagi pesta demokrasi Negara Republik Indonesia akan kembali di gelar, bagi warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Luar Negeri diberikan kesempatan untuk menggunakan hak suaranya dari tanggal 30 Maret s.d 9 April 2014 untuk pelaksanaan pemilihan umum (PEMILU) 2014 Calon Legislatif Dapil II Jakarta. Menurut laporan komisi pemilihan umum (KPU) maupun social media lainnya mengatakan bahwa 5 Negara di Luar Negeri telah berhasil melaksanakan pemilihan legislative (PILEG) 2014, Hongkong sebagai salah satu lumbung WNI menjadi sorotan publik tidak salah jika dalam proses PILEG kemarin BAWASLU ikut langsung mengawasi jalannya proses pemungutan suara disana.

Dari hasil investigasi PEMILU Hongkong ditemukan rendahnya minat pemilih dalam menggunakan hak suaranya, seperti yang terjadi pada tgl 30 Maret 2014 kemarin dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang tercatat hanya kurang lebih 40% pemilih yang sempat hadir memberikan suara pada tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN), ini membuktikan bahwa kepedulian WNI dalam memilih wakil beliau untuk duduk di parlemen tidak mendapat respon yang baik, pertanyaan kemudian apa yang salah dalam kasus ini, saat ini masih dalam investigasi badan pengawas pemilu (BAWASLU),,,?

(2)

sasaran ini juga menjadi salah satu factor rendahnya persentase surat suara yang masuk ke PPLN, kemudian banyak lagi sederetan masalah yang muncul dari berbagai kalangan seakan menyudutkan Panitia Pemilihan Luar Negeri.

#Salah satu contoh yang mungkin bisa kita lihat adalah kejadian dibawah ini yang terjadi di Negara Malaysia;

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10202623743927889&set=gm.654 706284566658&type=1&theater

Penting untuk diketahui bahwa tugas & kewajiban PPLN jika dibandingkan dengan jumlah anggota PPLN yang hanya 5 orang sangatlah berat apatah lagi jika wilayah Negara tempat domisili besar dan jumlah WNI yang cukup banyak. Tanpa bantuan software dan system informasi yang baik, memungkinkan PPLN melakukan kesalahan-kesalahan kecil dalam pelaksanaan up date atau clearing data dari daftar pemilih sementara luar negeri (DPSLN) yang didapatkan melalui DP4 atau data dari protokoler dan konsuler KBRI ditambah dengan data dari keimigrasian KBRI setempat. Data ini kemudian disebarkan kepublik dengan cara datang langsung ke wilayah yang memiliki kantong suara lebih banyak untuk cross check kebenaran data tersebut, bersamaan dengan itu PPLN juga melakukan sosialisasi tentang teknis pelaksanaan PEMILU. Setelah menerima masukan, koreksi ataupun tambahan data dari publik maka PPLN kemudian menetapkan daftar pemilih sementara (DPS), data ini kemudian publikasikan melalui media social (FB, Website dan Email) dengan harapan para WNI yang ada di Bangkok dan sekitarnya dapat mengetahuinya dan mendapat respon dari WNI ybs, hasil dari kegiatan ini, PPLN menetapkan Daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP), data ini masih kemudian dipublikasikan ke WNI sampai batas waktu tertentu, sampai PPLN kemudian metetapkan daftar pemilih tetap (DPT), WNI yang masih mendaftarkan dirinya sebagai calon pemilih dalam PEMILU setelah penetapan DPT kemudian diakomodir menjadi daftar pemilih tetap tambahan (DPTb). Dari serangkaian proses kegiatan yang telah saya paparkan diatas tidak semudah yang kita pikirkan sebelumnya, semuanya sangat menguras tenaga, waktu dan materil sehingga tidak salah jika bukan hanya kesalahan PPLN yang ditonjolkan tetapi usaha dan kerja kerasnya perlu kita beri appresiasi juga, mungkin diantara pembaca ada yg bertanya, kenapa seperti itu,,,???

(3)

bahwa sebagian besar WNI mengetahui informasi tentang waktu pelaksanaan PEMILU 2014 yang akan diadakan dlm waktu dekat namun berbagai alasan semuax berlalu begitu saja, sehingga ketika pengumuman pelaksanaan hari pencoblosan PEMILU 2014 tiba, pemilih/WNI baru mencoba check DPT atau DPTb yang sudah ditetapkan oleh PPLN jauh hari sebelumnya dan jika nama mereka tidak ada dalam daftar tersebut ataukah ada namun belum mendapatkan undangan karena terjadi kekeliruan dlm penulisan alamat (pindah alamat tanpa konfirmasi ke PPLN sebelumnya) sprti yang terjadi pd kasus diatas maka dengan mudahnya menjudge PPLN sebagai orang yang bertanggungjawab, padahal klo kita mau sedikit bijak PPLN sudah melakukan tugasnya sesuai dengan aturan dan petunjuk dari KPU, meskipun sebenarnya PPLN ini sadar bahwa ini memang merupakan tanggung jawab PPLN sepenuhnya tp saya pribadi berpendapat bahwa PPLN telah berusaha semaksimal mungkin melaksanakan tugasnya hanya karena kelalaian sepihak yang tidak peduli terhadap informasi yang di publish oleh PPLN sehingga terjadilah hal seperti ini, dengan demikian kesimpulannya siapapun berapapun dan bagaimanapun seorang PPLN dalam menjalankan tugasnya tentu tidak akan bisa maksimal tanpa bantuan kerjasama dengan baik dari WNI setempat, jika menginginkan suatu kebaikan maka mulailah dari diri pribadi kemudian berkelompok sampai akhirnya bernegara.

Kurangnya motivasi WNI dalam mencari informasi terkait pelaksanaan PEMILU juga menjadi menjadi penyebab terjadinya masalah dalam penetapan daftar pemilih tetap maupun tambahan, apa yg PPLN lakukan dengan upaya publikasi DPS n DPSHP ke berbagai media merupakan sebuah upaya clearance dan update data untuk menentukan DPT yang akurat, namun karena tidak ada respon dari WNI maka PPLN menetapkannya seperti data awal tdk ada perubahan yg dilakukan oleh PPLN dengan alasan bahwa pemilih/WNI tidak ada yang keberatan atas apa yang telah di informasikan melalui jejaring social bahkan dengan sosialisasi di berbagai wilayah kerja PPLN

Sekali lagi saya sampaikan bahwa PPLN juga WNI sama seperti pemilih lainnya, PEMILU adalah pesta demokrasi yg bertujuan mentukan pemimpin yang amanah untuk membawa bangsa Indonesia lebih bagus 5 tahun kedepannya, PPLN juga sebelum melaksankan tugas n kewajibannya telah mengambil sumpah untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta menghindari niat2 yg tidak diinginkan, PPLN bertugas sebagai pelaksana kegiatan PEMILU diluar negeri paham akan tugas dan tanggung jawabnya untuk selalu menginformasikan, mengajak dan memberikan kesempatan seluas2nya kepada WNI untuk bisa menggunakan hak suaranya dalam PEMILU, karena itu saya yakin PPLN tidak ada niat sedikitpun untuk menyeleweng dari apa yg telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya apalagi menelantarkan hak suara WNI.

(4)

(DPKb), semoga apa yang saya uraikan diatas bisa memberikan sedikit pemahaman untuk tidak menyudutkan PPLN dari kesalahan-kesalahan yang ada khususnya terkait dengan kasus diatas, terima kasih

Hormat saya,

Hasanuddin Nuru

Referensi

Dokumen terkait

Pencemaran nama baik melalui media sosial ataupun media elektronik merupakan perbuatan pencemaran nama baik yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal

f.elaskan skan pad pada a klie klien n untu untuk k mem mempert pertaha ahanka nkan n ai airan ran yan yang g masu masuk k den dengan gan banyak minum.

Beberapa kebijakan yang terkait dengan pengaturan tempat pemakaman umum yaitu tentang hak masyarakat untuk dimakamkan secara layak, jenis-jenis tempat pemakaman,

Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9ayat (3) didasarkan pada

Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu’ dalam shalat, yaitu tidak mengganggu orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada

Semua data-data dalam tahapan manajemen aset di atas diintegrasikan dalam Sistem Informasi Geografis, sehingga informasi-informasi yang ada dapat disimpan secara sistematis dan

Yang dimaksud sasaran di sini adalah sumber keterangan seperti yang telah dijabarkan pada langkah analisa tugas. Bagaimana caranya mendapatkan informasi perumusan cara bertindak

Meskipun secara umum tingkat pendidikan anggota keluarga miskin ini masih lebih banyak berada pada jenjang pendidik Sekolah Dasar (73,76%), namun dibandingkan dengan