• Tidak ada hasil yang ditemukan

54783488 6 Langkah Mudah Mencegah Cidera Bermain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "54783488 6 Langkah Mudah Mencegah Cidera Bermain"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Apabila bercita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis elite atau berprestasi, maka harus

menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangakis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula.

Namun, agar bisa bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul kok, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smes, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan

menggunakan grip dan footwork yang benar. Buku ini mengajarkan dasar-dasar petunjuk praktis jenis pukulan di atas.

1. Pegangan Raket (Grip)

(2)

apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas

permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.

Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).

Jenis Pegangan Raket

Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.

Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.

Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.

Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).

Cara Memegang Raket Forehand

1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.

2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.

3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk. Cara Memegang Raket Backhand

Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

Cara Latihan

Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.

1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.

(3)

pada pergelangan tangan.

3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. 4. Memukul bola (kok) ke tembok.

5. Bouncing ball.

Kesalahan Yang Terjadi

a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar. b. Posisi "V" tangan berada pada bagian grip raket yang lebar. 2. Footwork

Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.

3. Sikap dan Posisi

Sikap dan Posisi Berdiri di Lapangan

Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan:

1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh.

2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya.

3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak.

4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala.

5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya kok selama permainan berlangsung. Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki

Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul kok.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan:

1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan.

2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.

(4)

4. Hitting Position

Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan

berkualitas.

Hal yang perlu diperhatikan: a. Overhead (atas) untuk right handed

- Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. - Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul.

b.Untuk pukulan underhand(bawah)/net

- Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kid di belakang.

- Lutut kaki kanan dibengkokkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit.

c. Untuk footwork maju-mundur Cara Latihan

1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan.

2. Dari tengah ke belakang.

3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya. Kesalahan yang Terjadi

1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.

2. Posisi lutut lurus, tidak bengkok.

3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat. 4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.

5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan. 5. Service (Service)

Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.

(5)

Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

Servis Forehand

a. Servis Forehand Pendek

- Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.

- Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. - Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.

- Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.

- Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang. b. Servis Forehand Tinggi

- Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.

- Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.

- Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.

- Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.

- Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.

- Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.

Servis Backhand

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net).

Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.

1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.

2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari

menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.

(6)

4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan

baik/sempurna.

Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut aturan bagaimana melakukan servis yang salah dan benar.

Servis yang Salah :

1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket. 2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.

3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan. 4. Kaki kiri melakukan langkah.

5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.

6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus. 7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

Servis yang Benar :

1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket. 2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.

3. Kaki kiri statis.

4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah. 5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian. 6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul. 6. Pengembalian Service

Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain

bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.

1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan.

2. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.

3. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan.

7. Underhand (Pukulan dari Bawah)

(7)

Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengkok dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk.

Pada saat memukul kok, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau kok. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya.

Fungsi pukulan dasar ini antara lain:

- Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan.

- Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat kok tinggi ke daerah belakang lapangan lawan.

- Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand.

Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul kok yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi. Ada dua jenis pukulan underhand:

1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang. 2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand.

2. Pergelangan tangan agak bengkok ke belakang, siku juga agak bengkok.

3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus.

4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar. 5. Posisi akhir raket sesuai arah bola.

Cara Latihan

Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan banyak bola. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan.

8. Overhead Clear/Lob

Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smes dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan.

Ada dua jenis overhead lob :

(8)

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu.

2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.

3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola. 4. Bola dipukul seperti gerakan melempar.

5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan.

6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola. Cara Latihan

1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara

mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul).

2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan kok yang bisa diatur ketinggiannya.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa.

2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau kok yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan.

3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan.

9. Round The Head Clear/Lob/Drop/Smash

Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand.

10. Smash

Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.

(9)

- Pukulan smes penuh - Pukulan smes potong - Pukulan sines backhand - Pukulan smes melingkar atas kepala

Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat. 2. Perhatikan pegangan raket.

3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi pada kok. 4. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok.

5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak Ian-jut ayunan raket yang sempurna ke depan badan.

11. Dropshot (Pukulan Potong)

Adalah pukulan yang dilakukan seperti smes. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan kok. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.

Karakteristik pukulan potong ini adalah, kok sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini.

Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smes. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan kok pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan kok, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya kok secara mendadak.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu.

2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri.

3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola.

4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus.

5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand.

6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang kok.

(10)

8. Kok harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil. 9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu.

12. Netting

Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.

Karakteristik teknik dasar ini adalah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan kok saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang

mempengaruhi keberhasilan pukulan ini.

Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan kok yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di Iantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net. 2. Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.

3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin.

4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit.

Cara Latihan

1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.

2. Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul kok itu. 3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.

4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak.

5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong kok itu ke berbagai arah.

13. Return Smash

Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik.

Jenis-jenis pengembalian smash:

1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh.

(11)

untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan.

3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat. Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Posisi siap (stand), lihat keterangan dibagian footwork.

2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biosa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri.

3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi , aapbila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan.

14. Backhand Overhead

Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat.

Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik.

Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan.

2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok.

3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan. 4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.

Cara Latihan

Latih dahulu gerakan tanpa bola . Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantuingan kok setinggi timing seorang atlit

15. Drive

Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut ketrampilan grip, reflek yang sepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya. Sebagai Dasar Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah.

2. Selain kekuatan bahu, gunakan "lecutan" pergelangan pada saat bola dipukul. Cara Latihan

(12)

tangan.

2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok. 16. Variasi Stroke/Taktik Permainan

Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick. Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan.

Tunggal

Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa: 1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola.

2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola.

3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan.

Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal.

Ganda

Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik.

Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll.

Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi "Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang". Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang.

(13)

Model, Variasi Gerak serta Penampilan Pemain Bulutangkis Elite Indonesia

Kunggulan dan pencapaian prestasi puncak dalam olahraga bulutangkis, harus melalui proses pelatihan dalam kurun waktu lama. Aspek kontinuitas, aplikasi pelatihan yang sistematis, program pelatihan yang dirancang dengan baik, adanya dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung yang selama ini tercipta di lembaga bulutangkis Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa contoh dan model suasana pelatihan yang menggambarkan betapa sistem pelatihan harus disikapi, dinikmati, dan disadari oleh peserta latih sebagai alat/sarana untuk mencapai prestasi puncak.

Sejarah perbulutangkisan Indonesia mencatat, banyak pemain yang memiliki ketrampilan yang baik dan satu dengan lainnya saling berbeda.

Tipe dan karakteristik serta gaya permainan Rudy Hartono, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Iie Sumirat, Ricky Soebagdja, Rexy Mainakai, Minarti Timur, Susy Susanti, dll, masing-masing kaya dengan varlasi pukulan yang berbeda. Ketrampilan itu diperoleh lewat proses pelatihan yang ketat.

"Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar".

Variasi pukulan dalam pembinaan bulutangkis, sarat dengan penampilan gerak yang atraktif, konsentrasi dan ketrampilan teknik yang memukau.

Sumber: "PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS", Oleh: PB PBSI

(14)

Bulutangkis termasuk permainan yang dibatasi net artinya tidak ada kontak tubuh dengan lawan secara langsung, tetapi tetap saja kemungkinan cidera pasti akan terjadi jika tidak diperhatikan baik dari faktor dalam maupun luar. Tips bulutangkis berikut adalah mengajarkan kita bagaimana mencegah cidera bermain bulutangkis.

1. Pemanasan (Warming up)

(15)

secukupnya sebelum memulai permainan. Ingat jangan pernah lupa melakukan pemanasan sebelum memulai bermain bulutangkis. Lakukan pemanasan minimal 15 Menit, otot Anda akan lebih siap.

2. Sepatu Bulutangkis (Wear)

Kenakan sepatu bulutangkis yang memiliki permukaan tapak dengan bahan karet karena akan lebih kuat menempel di lapangan. Jangan mengenakan sepatu jogging biasanya dari bahan karbon sintetik untuk bulutangkis karena bisa membuat Anda terpeleset. Pakailah sepatu yang cocok untuk ukuran kaki Anda, terlalu sempit menyebabkan tumit atau jari kaki sakit, terlalu longgar tidak bisa menyebabkan keseleo atau cidera.

3. Kondisi Lapangan Bulutangkis (Course Condition)

Perhatikan kondisi lapangan bulutangkis yang Anda mainkan. Lapangan bulu tangkis bisa terbuat dari kayu, karpet, semen. jika dari kayu dan karpet biasanya air atau keringat bisa membuat Anda terpeleset, jika dari semen biasanya pasir atau kerikil. Jaga kebersihan lapangan, yakinkan lapangan Anda bebas dari air, keringat dan pasir.

4. Gerakan tubuh

Bulutangkis membutuhkan irama gerakan tubuh dengan kecepatan yang tinggi apalagi Anda mengejar shuttlecock yang dropshot, lalu rely dan saling bergantian. sedikit kesalahan gerakan anggota tubuh bisa menyebabkan cidera terutama pinggang, lutut dan paha. Jadi gerakan harus santai dan pemanasan juga sangat membantu.

5. Permainan Ganda. Hati-hati dengan raket teman Anda

Permainan ganda dalam bulutangkis bisa menyebabkan cidera karena kena pukulan raket dari teman satu tim. Bagi pemain profesional ini kemungkinan kecil sekali terjadi, tapi bagi yang amatir dan belum berpasangan sebelumnya hati-hati ya. Masih ada teman di lapangan

(16)

6. Peregangan (Streching)

Peregangan ini sangat penting seusai bermain bulutangkis. Selesai bermain regangkan kaki Anda, duduk di lantai dengan posisi kaki lurus sejajar dengan lantai. Lemaskan otot terutama bagian kaki dengan memijat-mijat kecil bagian paha dan betis. Jangan duduk bersila atau menekuk kaki Anda karena bisa menghambat pembuluh darah setelah beraktifitas peredaran darah yang bergerak cepat. Jika salah posisi kadang bisa menyebabkan keram.

Dengan adanya tips di atas, mudah-mudahan bisa membantu Anda menghindari cidera saat bermain bulu tangkis.

Sumber: Bulu-Tangkis

Bagaimana melatih langkah kaki (Footwork) Anda bermain bulutangkis ?

Dalam permainan bulutangkis salah satu unsur yang paling penting adalah langkah kaki (Footwork). Sebaik apapun smash Anda akan percuma jika tidak dibarengi langkah kaki yang bagus di lapangan. Langkah kaki (footwork) yang efektif dan efisien akan mempermudah Anda bergerak di lapangan, stamina dan tenaga yang diperlukan akan lebih kecil. Bayangkan jika Anda mondar-mandir lari setengah lapangan badminton yang berukuran 88×99m2 dan berusaha mengembalikan shuttlecock yang meluncur cepat, bisa kebayang dalam 15 menit pasti sudah ngos-ngosan.

Berikut adalah tips latihan langkah kaki (footwork) untuk permainan tunggal dengan menggunakan tangan kanan : Mulai dari posisi tengah dengan gerakan dancing. Untuk membalikan shuttlecock dropshot backhand, langkah kecil kaki kiri kemudian diikuti langkah besar kaki kanan pada posisi backhand. Selesai membalikkan shuttlecock, balik ke posisi awal dengan langkah kaki kanan ke belakang diikuti langkah kaki kiri. Lutut agak ditekuk untuk mendapatkan kekuatan kaki. Jaga gerakan dancing sambil menunggu shuttlecock.

(17)

untuk mendapatkan kekuatan kaki, setelah itu balik ke posisi center dengan langkah kaki kanan kemudian diikuti langkah kaki kecil.

Membalikkan shuttlecock yang long pada posisi backhand. Jaga gerakan dancing kemudian langkah kaki kanan ke sebelah kiri dengan posisi kaki kanan menyilang dan punggung menghadap ke net. Selesai mengembalikan shuttlecock balik ke posisi center dengan langkah kaki kanan ke posisi semula.

Jika shuttlecock jatuh pada posisi long di sebelah forehand, langkah kaki kanan sesuai dengan jarak yang bisa dijangkau kemudian kembali ke posisi center, sambil menunggu shuttlecock yang dibalikkan lawan.

Yang perlu diperhatikan adalah start point di lapangan yaitu center point atau tengah lapangan setiap mengembalikan shuttlecock yang dropshot atau belakang Anda berusaha untuk balik lagi ke titik tersebut sambil menunggu shuttlecock dibalikin lawan Anda. Usahakan gerakan dancing tetap terjaga supaya ada kecepatan awal bagi tubuh untuk bergerak.

Tips footwork di atas hanya sebagai referensi untuk melatih langkah kaki Anda karena gerakan tersebut cukup efisien tapi bukan mutlak. Kemungkinan Anda bisa menemukan gerakan yang lebih bagus dan efisien dengan cara Anda sendiri.

(18)

Langkah kaki (Footwork) ini kelihatan gampang tapi untuk melatihnya kadang memerlukan waktu yang lama.

Sumber: Bulu-Tangkis

TEKNIK MEMUKUL BOLA

Beberapa panduan untuk memukul bola bulutangkis dengan enak :

1. Pukullah bola ketika masih berada di depan kita, bukan ketika bola berada di atas bahkan di belakang kita. Memukul bola ketika masih berada di depan kita akan membuat energi yang terdorong ke bola menjadi lebih besar. Kita pun juga bisa dengan lebih mudah mengontrol posisi pengembalian bola. Ketika bola sudah berada di atas bahkan di belakang kita, jika tenaga kita tidak cukup, maka bola akan memelanting ke atas secara hiperbola, dan biasanya akan menjadi sasaran empuk lawan untuk mensmes keras.

2. Biasakan mengangkat raket (posisi raket siap menerima bola) ketika mau menerima bola, sehingga ketika kita mau memukul bola, kita bisa menghemat sepersekian detik yang akan terbuang untuk mengangkat raket dari posisi “santai” ke posisi memukul bola. Dengan menghemat waktu tersebut, kita bisa melakukan hal no. 1 di atas dengan lebih baik. Selain itu, mengangkat raket juga terkadang berguna untuk membantu refleks Anda ketika lawan mengembalikan bola dengan cepat (yang sulit dikembalikan bila raket Anda tidak dalam posisi ’siap siaga’).

3. Ketika bola sudah dikembalikan oleh lawan, ikuti jalannya bola dengan kepala raket (ini kegunaan lain dari kebiasaan no. 2 di atas). Dengan mengikuti jalannya bola, Anda akan lebih akurat dalam menerima bola dan kontrol pengembalian bola juga lebih enak.

(19)

punya pilihan lebih enak dalam hal bagaimana Anda ingin bola tersebut dikembalikan ke lawan (sempat berpikir secara proaktif, tidak hanya reaktif menerima saja).

Latihan untuk cepat menguasai pemukulan bola tepat di kepala raket:

1. Seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak, lambungkan kok dengan raket Anda secara vertikal. Jika Anda masih pemula, pukullah pelan-pelan saja, tidak perlu terlalu tinggi-tinggi. Jika sudah dapat mengontrol dengan baik, tingkatkan ketinggian bola yang Anda pukul. Usahakan lengan untuk lurus (tidak ditekuk dan terlalu dekat dengan badan). Jika Anda sering melakukan hal ini, badan Anda akan menghafal titik tepat pemukulan bola pada raket Anda. 2. Berlatih memukulkan kok ke tembok. Mulailah dengan tembok luas dan tinggi yang mulus. Pukulkan kok ke arahnya dengan gaya drive (datar, bukan vertikal ke atas) yang (cukup) keras. Awalnya akan terasa sulit, tetapi lama-lama Anda akan mulai terbiasa dan hasilnya adalah badan Anda akan memiliki refleks yang baik dalam menerima bola-bola tak terduga. Jika Anda ingin tantangan lebih, dapat melakukan hal ini di tembok tidak rata.

Selain itu, setelah memukul bola, langsung rilekskan lengan dengan meneruskan alur gerak tangan setelah memukul. Cara ini dapat mengurangi kemungkinan kejut otot/urat.

Selamat mencoba

(dikutip dari http://bulutangkis.wordpress.com/)

RAHASIA TARIKAN SENAR

Rahasia tarikan senar-1

(20)

untuk power player adalah bg-65, 95, 65ti, ashaway ML, R4×300, dll Contoh beberapa senar untuk control player adalah bg-66, 68ti, 85, asahaway MP, R4×100/200, gosen pro-66, dll.

Pedoman umum mengenai tarikan senar: Semakin kencang tarikan, power menurun (dalam batas tertentu), control meningkat Semakin longgar tarikan, power meningkat (dalam batas tertentu), control menurun Asumsi di atas berlaku di range tarikan 18 s/d 35 lbs (maksimum yg saya tahu sampai saat ini belum ada pemain pro yg lebih dari 35lbs). Apakah hal ini berarti 18 lbs memberikan power yang paling maksimal? Jawabnya tidak, maksimal power tiap pemain berbeda-beda. Semakin tinggi kekuatan ayunan pukulannya, maksimal power diperoleh dari tarikan yang lebih tinggi (dalam batas tertentu). Batas tertentu inilah yang menjadi pencarian para pemain terutama pemain pemula. Itulah sebabnya saya bilang tarikan senar tiap pemain tidaklah sama, dan salah satunya tergantung dari kekuatan ayunan pukulan.

Rahasia tarikan senar-2

Hal ini khusus buat yang awam mengenai tarikan senar, karena yang pro udah ngerti mengenai yang beginian. Jadi dipraktekkan aja tanpa banyak pertanyaan, karena semakin anda bertanya, semakin anda jadi bingung sendiri. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Cari sparing partner 1 orang, main setengah lapangan single.

2. Anda harus berdiri di garis baseline paling belakang, pukul cock menggunakan 75% tenaga dengan teknik clear to baseline.

3. Lihat hasil akhirnya, apakah cock jatuh di antara 2 garis baseline? Ulangi selama kurang lebih 5-6 kali percobaan. Bila out berarti tarikan anda kurang tinggi, dan bila tidak sampai garis baseline depan berarti tarikan anda terlalu tinggi (alias ketinggian).

(21)

5. Lihat hasil akhirnya, apakah cock jatuhnya out lebih dari 20 cm di belakang garis baseline? Ulangi selama 5-6 kali percobaan. Apabila tidak sampai out lebih dari 20cm, maka tarikan anda terlalu tinggi, dan harus dikurangi.

6. Jika hasil no. 3 dan 4 sudah sesuai dengan prosentase lebih dari 80% berarti anda sudah menemukan tarikan yang cocok buat anda. Setelah anda menemukan angka tarikan (string tension) yang ideal untuk anda, coba anda rasakan apakah ada peningkatan dalam permainan anda. Sekian dan semoga bermanfaat.

Prinsip Dasarnya adalah:

Tarikan Kencang = Semakin enak buat kontrol Tarikan Rendah = Semakin Powerfull

PSIKOLOGI OLAHRAGA

A. Pengertian Psikologi Olahraga

1. Apakah Psikologi Olahraga?

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.

(22)

umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Mengapa Psikologi Olahraga Diperlukan dalam Olahraga?

Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.

Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai. mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui, latihan-latihan ketrampilan psikologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.

3. Bagaimanakah Psikologi Olahraga Dapat Membantu Atlet Agar Memiliki Mental yang Tangguh?

Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri.

(23)

B. Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga

Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.

1. Berpikir Positif

Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Berpikir positif merupakan modal utama untuk dapat memiliki ketrampilan psikologis atau mental yang tangguh.

Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan perkataan positif pula, karena pikiran akan menuntun tindakan. Sebagai contoh, jika dalam bermain bulutangkis terlintas pikiran negatif seperti, “takut salah, takut out, takut bola pukulannya tanggung” dan sebagainya, maka kemungkinan terjadi akan lebih besar. Karena itu cobalah dan biasakan untuk selalu berpikir positif, hindari yang negatif. Demikian juga dalam memberikan instruksi kepada atlet. Daripada mengatakan: “Kamu ini susah sekali sih diajarnya…, salah terus…! Awas, jangan berhenti sebelum bisa!”, lebih baik mengatakannya dengan cara yang positif walaupun maksudnya sama: “Ayo, coba lagi pelan-pelan, kamu pasti bisa melakukannya. Perhatikan, tangannya, begini… langkahnya, ke sini… kena bolanya, di sini… ayo dicoba”.

Sebagai pelatih, tunjukkan Anda percaya bahwa atlet Anda memiliki peluang untuk dapat berprestasi baik. Cemooh, celaan, dan kritik yang pedas yang tidak pada tempatnya, justru akan membuat atlet bereaksi negatif dan berakibat akan menurunkan motivasi yang diikuti dengan penurunan prestasi.

(24)

Penetapan sasaran (goal setting) merupakan dasar dan latihan mental. Pelatih perlu membantu setiap atletnya untuk menetapkan sasaran, baik sasaran dalam latihan maupun dalam pertandingan. Sasaran tersebut mulai dan sasaran jangka panjang, menengah, sampai sasaran jangka pendek yang lebih spesifik.

Untuk menetapkan sasaran, ada tiga syarat yang perlu diingat agar sasaran itu bermanfaat, yaitu: a. Sasaran harus menantang.

Sasaran yang ditentukan harus sedemikan rupa, sehingga atlet merasa tertantang untuk dapat mencapai sasaran tersebut.

b. Sasaran harus dapat dicapai.

Buatlah sasaran itu cukup tinggi, akan tetapi tidak terlalu tinggi. Atlet harus merasa bahwa sasaran yang ditetapkan itu dapat tercapai jika ia berusaha keras. Jika sasaran terlalu tinggi, sehingga atlet merasa mustahil dapat mencapainya, maka motivasi berlatihnya akan menurun. Demikian pula, jika sasaran tersebut terlalu mudah untuk dapat dicapai, maka atlet merasa tidak perlu berlatih keras karena ia akan dapat mencapai sasaran tersebut.

c. Sasaran harus meningkat.

Mulai dari sasaran yang relatif rendah, kemudian buatlah sasaran tersebut makin lama makin tinggi, semakin sulit tercapainya jika atlet tidak berlatih keras. Dalam setiap latihanpun biasakanlah selalu ada sasaran yang harus dicapai. Dan target yang bersifat umum, lalu uraikan lagi secara lebih spesifik. Dan target untuk suatu kompetisi jangka panjang, uraikan menjadi target atau sasaran jangka pendek, sampai target untuk setiap latihan. Sasaran yang ditetapkan tersebut, hendaknya juga ditetapkan kapan harus tercapainya, dan bagaimana pula cara mengukumya atau apa ukurannya secara objektif. Sedapat mungkin, buatkan grafik pencapaian sasaran tersebut agar terlihat jelas arah dan peningkatannya.

3. Motivasi

(25)

Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal dan luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan pertandingan.

Motivasi yang baik tidak mendasarkan dorongannya pada faktor ekstrinsik seperti hadiah atau penghargaan dalam bentuk materi. Akan tetapi motivasi yang baik, kuat, dan lebih lama menetap adalah faktor intrinsik yang mendasarkan pada keinginan pribadi yang lebih mengutamakan prestasi untuk mencapai kepuasan diri daripada hal-hal yang material.

Untuk mengembangkan motivasi intrinsik ini, peran pelatih dan orangtua sangat besar. Pelatih perlu melakukan pendekatan dan menumbuhkan kepercayaan diri pada atlet secara positif. Ajarkan atlet untuk dapat menghargai diri sendiri, oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara konsekuen.

4. Emosi

Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri.

(26)

Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot, dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga atlet tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Demikian hebatnya ketegangan tersebut sampai ia tidak dapat melakukan awalan dengan baik. Apalagi jika lawannya dapat menekan dan penonton pun tidak berpihak padanya, maka dapat dibayangkan atlet tersebut tidak akan dapat bermain baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa.

Disinilah perlunya dipelajari cara-cara mengatasi ketegangan (stress mana- gement). Sebelum pelatih mencoba mengatasi ketegangan atletnya. terlebih dulu harus diketahui sumber-sumber ketegangan tersebut. Untuk mengetahuinya, diperlukan adanya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atlet. Berikut ini dijelaskan secara terpisah mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan emosi.

5. Kecemasan dan Ketegangan

Kecemasan biasanya berhubungan dengan perasaan takut akan kehilangan sesuatu, kegagalan, rasa salah, takut mengecewakan orang lain, dan perasaan tidak enak lainnya. Kecemasan-kecemasan tersebut membuat atlet menjadi tegang, sehingga bila ia terjun ke dalam pertandingan maka dapat dipastikan penampilannya tidak akan optimal. Untuk itu, telah banyak diketahui berbagai teknik untuk mengatasi kecemasan dan ketegangan yang penggunaannya tergantung dari macam kecemasannya.

Sebagai usaha untuk dapat mengatasi ketegangan dan kecemasan, khususnya dalam menghadapi pertandingan, lakukanlah beberapa teknik berikut ini :

a. Identifikasikan dan temukan sumber utama dan permasalahan yang menimbulkan kecemasan. b. Lakukan latihan simulasi, yaitu latihan di bawah kondisi seperti dalam pertandingan sesungguhnya.

(27)

d. Lakukan latihan relaksasi progresif, yaitu melakukan peregangan alau pengendoran otot-otot tertentu secara sistematis dalam waktu tertentu.

e. Lakukan latihan otogenik, yaitu bentuk latihan relaksasi yang secara sistematis memikirkan dan merasakan bagian-bagian tubuh sebagai hangat dan berat.

f. Lakukan latihan pernapasan dengan bernapas melalui mulut dan hidung serta secara sadar bernapas dengan menggunakan diafragma.

g. Dengarkan musik (untuk mengalihkan perhatian).

h. Berbincang-bincang, berada dalam situasi sosial (untuk mengalihkan perhatian).

i. Membuat pernyataan-pernyataan positif terhadap diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang diperlukan saat itu.

j. Lain-lain yang dapat mengurangi ketegangan. 6. Kepercayaan Diri

Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.

Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri.

(28)

dilakukannya secara benar dan mana yang salah, serta tunjukkan bagaimana seharusnya. Menemui pemain yang baru saja mengalami kekalahan harus dilakukan sesegera mungkin dibandingkan dengan menemui pemain yang baru saja mencetak kemenangan.

7. Komunikasi

Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah, khususnya antara atlet dengan pelatih. Masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atletnya adalah timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlet merasa diperlakukan tidak adil, sehingga tidak mau bersikap terbuka terhadap pelatih. Akibat lebih jauh adalah berkurangnya kepercayaan atlet terhadap pelatih.

Untuk menghindari terjadinya hambatan komunikasi, pelatih perlu menyesuaikan teknik-teknik komunikasi dengan para atlet seraya memperhatikan asas individual. Keterbukaan pelatih dalam hal pogram latihan akan membantu terjalinnya komunikasi yang baik, asalkan dilakukan secara objektif dan konsekuen. Atlet perlu diberi pengertian tentang tujuan program latihan dan fungsinya bagi tiap-tiap individu.

Sebelum program latihan dijalankan, perlu dijelaskan dan dibuat peraturan mengenai tata tertib latihan dan aturan main lainnya termasuk sanksi yang clikenakan jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat tersebut. Jadi, hindarilah untuk memberlakukan suatu sanksi yang belum pernah diberitahukan sebelumnya. Misalnya, seorang atlet minum Coca Cola dalam latihan, lalu dihukum oleh pelatih. Atlet tersebut bingung dan bertanya-tanya mengapa ia dihukum karena ia tidak pernah dijelaskan sebelumnya oleh pelatih bahwa dalam latihan dilarang minum minuman bersoda.

Demikian pula dalam hal pelaksanaanya. Peraturan yang sudah dibuat, haruslah dijalankan secara konsekuen. Artinya, jika seorang atlet dihukum karena melanggar peraturan tertentu, maka jika ada atlet lain yang melanggar peraturan yang sama ia pun harus mendapat hukuman yang sama. Demikian pula jika atlet yang sama melakukannya lagi di kemudian hari.

(29)

latihan, maka hukumlah atlet itu hanya atas keterlambatannya, jangan dihubungkan dengan hal-hal lain (ingat, hukuman tersebut harus sudah tertera dalam tata tertib latihan).

8. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tententu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting peranannya. Dengan berkurangnya atau terganggunya konsentrasi atlet pada saat latihan, apalagi pertandingan, maka akan timbul berbagai masalah.

Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan & tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang. Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi.

9. Evaluasi Diri

Evaluasi diri dimaksudkan sebagai usaha atlet untuk mengenali keadaan yang terjadi pada dirinya sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar atlet dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dirinya pada saat yang lalu maupun saat ini. Dengan bekal pengetahuan akan keadaan dirinya ini maka pemain dapat memasang target latihan maupun target pertandingan dan cara mengukurnya. Kegunaan lainnya adalah untuk mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukannya, sehingga memungkinkan untuk mengulangi penampilan terbaik dan mencegah terulangnya penampilan buruk.

(30)

Biasakan agar atlet mengisi buku tersebut secara teratur. Ajak atlet untuk menuliskan di dalam bukunya hal-hal yang intinya sebagai berikut:

- Target jangka panjang, menengah, dan jangka pendek dalam latihan dan pertandingan. - Sesuatu yang dilakukan dan dipikirkan sebelum latihan atau pertandingan.

- Suatu gerakan atau penampilan mengesankan.

- Catatan mengenai kelemahan dan kelebihan lawan yang akan dihadapi dan strategi menghadapinya.

- Hasil dan jalannya pertandingan.

- Hal yang mengganggu emosi atau membuat penampilan jadi buruk. - Penghargaan yang didapat atas suatu keberhasilan.

Pastikan bahwa buku tersebut diisi secara teratur oleh setiap atlet. Namun perlu diingat bahwa pelatih jangan terlalu memaksa untuk membaca buku harian atlet. Biarkan itu menjadi bagian dan rahasia pribadi mereka. Yang perlu dipantau oleh pelatih adalah bahwa atlet mempunyai bahan bagi dirinya sendiri untuk melakukan evaluasi.

C. Persiapan Pertandingan

Setelah atlet dilatih baik fisik, teknik, strategi, maupun mentalnya dengan program latihan yang tepat, maka untuk menguji hasil latihannya adalah dengan lterjun ke dalam pertandingan. Tentunya diharapkan bahwa setiap pemain akan dapat menampilkan seluruh kemampuannya yang didapat dan latihan. Namun acapkali pemain tampil di bawah form, artinya ia tidak dapat menampilkan seluruh kemampuan yang dimilikinya pada saat pertandingan.

(31)

Ada empat tahap penting dalam persiapan menuju pertandingan, yaitu (1). Sebelum hari pertandingan

(2). Pada hari pertandingan (3). Saat pertandingan

(4). Setelah hari pertandingan.

Berikut uraiannya dalam contoh persiapan pertandingan bulutangkis: 1. Sebelum Hari Pertandingan

a. Kumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan lawan. Jika memungkin- kan, putarlah rekaman pertandingannya. Kemudian susunlah strategi untuk menghadapinya. Untuk pemain ganda, diskusikan strategi tersebut dengan pasangannya.

b. Pantau kemajuan atlet, baik fisik maupun mentalnya dengan memperhatikan bagaimana tingkat konsentrasinya, bagaimana irama, timing, power, dan kelancaran menjalankan ketrampilannya serta sikapnya terhadap latihan secara umum.

c. Pantau tingkat kecemasan atlet dengan melihat ekspresi wajahnya apakah cerah atau murung: apakah sinar matanya letih atau segar dan awas. Juga perhatikan suasana hatinya, bagaimana kualitas tidur dan makannya, apakah ia mengalami faktor-faktor psikosomatis seperti sakit perut, nyeri otot, sesak nafas, demam, batuk, keringat dingin, dan sebagainya.

d. Pada saat tidak latihan, pastikan bahwa atlet tidak “hidup dan berpikir” mengenai pertandingannya 24 jam sehan. Berikan aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya yang dapat memberikan suasana gembira, sehingga ia bisa mengalihkan pikirannya sejenak dari pertandingan.

(32)

pertandingan, termasuk baju ganti dan perlengkapan cadangan malam ini juga agar esok tidak terburu-buru. Pastikan semua dalam keadaan baik.

2. Pada Hari Pertandingan

a. Bangun tidur pada saat yang tepat, malamnya harus tidur cukup dan tidak berlebihan. Kemudian lakukan aktivitas rutin kebiasaan sehari-hari, seperti sembahyang, berdoa, stretching, sarapan (perhatikan kapan harus makan dan apa yang harus dimakan), latihan relaksasi dan visualisasi, memeriksa kembali perlengkapan pertandingan termasuk cadangannya. Mulailah hari ini dengan gembira, optimis, dan berpikir positif.

b. Berangkatlah ke tempat pertandingan pada saat yang tepat. Perhitungkan jarak ke tempat pertandingan, bagaimana mencapainya, kemacetannya dan sebagainya. Tidak perlu berangkat terlalu cepat, namun jangan sampai terlambat, sehingga tidak ada waktu untuk istirahat, penyesuaian dan pemanasan.

c. Di tempat pertandingan pelatih perlu mengenali atlet mana yang berada didekat teman-temannya dan mana yang lebih suka menyendiri. Pastikan di lapangan mana atlet yang akan bertanding, jangan lupa melapor panitia. Untuk pertandingan pertama, pastikan atlet sudah hapal dimana letak ruang ganti, WC, ruang kesehatan, tes doping, tempat ganti senar, dan sebagainya. d. Sambil melakukan pemanasan, atlet hendaknya meningkatkan level ‘semangat’ dlan tetap berpikir positif. Pelatih dapat mengingatkan strategi yang akan diterapkan secara sekilas. Lakukan stroke dengan penuh konsentrasi yang kemudian dapat dilanjutkan dengan’visualisasi clan relaksasi.

3. Saat Bertanding

(33)

Anjurkan atlet untuk:

a. Memantau clan menyesuaikan tingkat kecemasan, lakukan relaksasi.

b. Pusatkan perhatian semata-mata hanya terhadap permainan yang sedang dijalani. Kesalahan yang baru atau pernah terjadi, clan yang mungkin terjadi jangan dihiraukan.

c. Berpikir positif dan optimis, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif. d. Jangan terlalu banyak menganalisa.

e. Bermainlah dengan irama sendiri, jangan terbawa irama lawan.

f. Menjalankan strategi yang telah disiapkan. Jangan diubah jika strategi itu berjalan. Lakukan evaluasi singkat, jika strategi tidak jalan, lakukan penyesuaian dengan alternatif strategi yang sudah dipersiapkan.

g. Hindari hal-hal negatif seperti, menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, berbicara terhadap diri sendiri berlebihan, berpikir negatif, meragukan kemampuan clan menyerah sebelum pertandingan selesai.

h. Jika bermain bagus, jangan bertanya mengapa clan mengganti apapun; biarkan berjalan demikian. Jangan mengendor jika sedang leading (memimpin pertandingan), clan tidak perlu kasihan jika lawan mendapat angka nol.

4. Setelah Hari Pertandingan

a. Mintalah atlet mencatat hal-hal posisitf maupun negatif yang dirasa berpengaruh terhadap penampilannya dalam pertandingan tadi. Bukan hanya yang bersifat teknik, taktik, clan strategi, tetapi juga yang bersifat mental, bahkan hal-hal kecil lainnya. Catat hasil tersebut dalam buku evaluasi si atlet.

b. Evaluasi penampilan dalam pertandingan tadi. Apakah mencapai sasaran? c. Putuskan apakah perlu diadakan penyesuaian terhadap program latihan.

(34)

D. Pelatih Sebagai Pembina Mental Atlit

Pelatih dalam olahraga dapat mempunyai fungsi sebagai pembuat atau pelaksana program latihan, sebagai motivator, konselor, evaluator dan yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kepelatihan tersebut. Sebagai manusia biasa, pelatih sama halnya dengan atlet, mempunyai kepribadian yang unik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Setiap pelatih memiliki kelebihan dan kekurangan, karena itu tidak ada pelatih yang murni ideal atau sempura.

Dalam mengisi peran sebagai pelatih, seseorang harus melibatkan diri secara total dengan atlet asuhannya. Artinya, seorang pelatih bukan hanya melulu mengurusi masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan olahraganya saja, tetapi pelatih juga harus dapat berperan sebagai teman, guru. orangtua, konselor, bahkan psikolog bagi atlet asuhannya. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa atlet sebagai seorang yang ingin mengembangkan prestasi, akan mempunyai kepercayaan penuh terhadap pelatihnya.

Keterlibatan yang mendalam antara pelatih dengan atlet asuhannya harus dilandasi oleh adanya empati dan pelatih terhadap atletnya tersebut.Empati ini merupakan kemampuan pelatih untuk dapat menghayati perasaan atau keadaan atletnya, yang berarti pelatih dapat mengerti atletnya secara total tanpa ia sendiri kehilangan identitas pnbadinya. Untuk mengerti keadaan atlet dapat diperoleh dengan mengetahui atau mengenal hal-hal penting yang ada pada atlet yang bersangkutan. Pengetahuan sekadarnya saia tidak cukup bagi pelatih untuk mengetahui keadaan psikologi atletnya. Dasar dan sikap mau memahami keadaan psikologi atletnya adalah pengertian pelatih bahwa setiap orang memiliki sifat-sifat khusus yang memerlukan penanganan khusus pula dalam hubungan dengan pengembangan potensinya.

(35)

perbuatan, dan ketulusan hati. Sekali atlet mempercayai pelatih maka seberat apapun program yang dibuat pelatih akan dijalankan oleh si atlet dengan sungguh-sungguh.

(Sumber: “PEDOMAN PRAKTIS BERMAIN BULUTANGKIS”, Oleh: PB PBSI)

GAYA PERMAINAN

Kenali Gaya Bermain Anda (3 Gaya Bermain Bulutangkis)

Jangan hanya mengikuti tren, tapi temukanlah gaya bermain sendiri sehingga ketika anda mengikuti pemain favorit anda, anda tidak mengikuti secara buta tetapi dapat mempelajari kelebihan gaya bermainnya. Dengan cara demikian, anda dapat meningkatkan kemampuan anda untuk bertarung melawan berbagai macam gaya lawan.

Di permainan tunggal, ada tiga gaya bermain: 1. Gaya menyerang cepat (Penyerang)

Gaya ini banyak melancarkan smes, drop shot dan net yang dikembalikan dengan cepat, lob yang menyerang. Servis pendek lebih sering digunakan dengan dorongan tiba-tiba dari atas net ke arah belakang lawan.

Pergerakan badan cepat. 2. Gaya gerak tipu (Pengecoh)

Servis tinggi lebih sering digunakan dan diarahkan ke batas garis belakang lawan. Lob juga lebih dalam dan terarah, sedangkan drop shot dilakukan dengan gerak tipu dan jatuh tipis di dekat net. Pukulan net cenderung tajam dan menipu walaupun tidak dimainkan secepat gaya si Penyerang. Pertahanan si Pengecoh tergolong lebih baik. Pukulan dorongannya ke belakang lawan terarah dan cenderung mengecoh. Smes tidak banyak dikeluarkan, dan pergerakan pemain dengan gaya ini lebih stabil dan

(36)

3. Gaya sederhana dan bertahan (Penjaga Gawang).

Kebanyakan pukulannya sederhana dan jelas terbaca dibandingkan dengan si Pengecoh. Servisnya kebanyakan servis tinggi dan mengarah ke batas lapangan di belakang. Pukulan netnya sederhana saja walaupun terkadang sering menyeberangkan bola ke sisi lain lapangan. Drop shot-nya tajam tapi tidak secepat si Penyerang.

Gaya bermain ini dimaksudkan untuk membuat lawan letih dengan bermain sederhana tapi jarang membuat kesalahan sendiri.

Hampir semua pemain profesional menggunakan kombinasi dua gaya dengan salah satunya lebih dominan. Contohnya, Zhao Jianhua secara apik menggabungkan gaya menyerang dengan gaya tipu, sedangkan Foo Kok Keong dan Ardy Wiranata adalah tipe Penjaga Gawang.

Ada kalanya mereka berlabuh pada gaya menyerang, contohnya Rudy Hartono. P. Gopichand juga terkadang menjadi seorang penyerang walaupun sering pula mengecoh. Susi Susanti adalah seorang Penjaga

Gawang yang sangat mengagumkan.

Pemain muda biasanya akan mengikuti gaya bermain atlit pujaannya. Saat ini, gaya yang sedang ‘ngetren’ adalah gaya menyerang yang diwarnai dengan banyak smes lompat dan serangan-serangan lob. Sangat lumrah bagi pemain muda mengikuti gaya pemain favoritnya atau mengikuti tren yang ada. Tetapi perlu diingat bahwa para juara pun adalah individu yang berbeda-beda, karenanya untuk menjadi seorang juara tetap perlu yakin terhadap keunikan gaya bermain sendiri.

Tanyalah pada diri anda: Pertanyaan pertama:

* Apakah karakter saya cocok dengan gaya bermain yang saya ikuti ini?

(37)

* Apakah saya tipe orang sabar dan ulet yang menikmati reli panjang untuk menyingkirkan lawan? [Karakter ini cocok dengan gaya bertahan]

* Apakah saya tipe orang sabar yang senang perminan yang berkualitas dan sangat menikmati dapat mengontrol lawan? [Karakter ini cocok dengan gaya tipu]

Pertanyaan kedua:

* Apakah kondisi fisik saya mumpuni untuk bermain gaya tersebut?

* Apakah stamina saya mencukupi untuk terus-terusan melancarkan smes tajam dan keras? * Apakah saya terlalu pendek untuk bermain menyerang? Apakah saya butuh waktu untuk menjangkau seluruh bagian lapangan saya dibandingkan dengan para pemain yang walaupun tingkat refleksnya sama dengan saya tetapi berpostur lebih tinggi?

* Bagaimana saya bisa menggunakan stamina fisik dan mental saya yang memadai secara efektif?

Pertanyaan ketiga:

* Apakah saya mampu mengontrol pukulan yang sesuai dengan gaya bermain ini? * Apakah pukulan saya sederhana, konsisten dan tajam, ataukah mengecoh? * Manakah pukulan saya yang paling dikuasai? Smes, bertahan, lob, dsb?

Jangan hanya mengikuti tren, tapi temukanlah gaya bermain sendiri sehingga ketika anda mengikuti pemain favorit anda, anda tidak mengikuti secara buta tetapi dapat mempelajari kelebihan gaya bermainnya. Dengan cara demikian, anda dapat meningkatkan kemampuan anda untuk bertarung melawan berbagai macam gaya lawan.

(38)

TIP MEMILIH RAKET YANG COCOK

Bagi Anda yang ingin lebih serius dalam bermain bulutangkis, maka sebaiknya Anda harus lebih memperhatikan raket yang Anda pakai. Sebuah raket yang bagus, adalah yang sesuai dengan karakter permainan Anda. Pilihan raket yang tepat, niscaya akan turut membantu prestasi Anda.

Komponen yang tidak terlepas dari sebuah raket adalah senar, dan menjadi salah satu yang paling dibutuhkan dalam bulutangkis. Jenis-jenis senar pun memilki ciri yang berlainan terhadap efek pantulan cock. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30 + lb.

Sebagai panduan bagaimana memilih raket yang baik, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan standar internasional, namun hanya sebagai pedoman umum saja.

1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)

a. Medium (Fleksibel) Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.

b. Stiff (Limited Flexibility) Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupn permainan serangan (offensive).

c. Extra Stiff (Minimum Flexibility) Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.

2. Bentuk Frame Raket

(39)

b. Isometric – Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share). 3. Komposisi Frame

a. Basis Material - AluminiumHi - Modulus Graphite

- Super Hi-Modulus Graphite - Ultra Hi-Modulus Graphite - Nano Carbon

b. Mesh

- Woven Kevlar

- Titanium Composite (Utility Titanium) - Ultra Titanium

- GForceTi - UltimumTi

4. Shaft Composition (Komposisi Gagang) a. Bahan Baku

- Aluminium

(40)

b. Mesh (join gagang dengan frame) - Titanium Composite (Utility Titanium) - Ultra Titanium

- UltimumTi 5. Bobot Raket a. 2U (90-94g) b. 3U (85-89g) c. 4U (80-84g)

6. Panjang Total (frame tip – handle end) a. Standard (665mm / 26.0 inches) b. Long (675mm / 26.5 inches). 7. Ukuran Grip

a. Hi-Qua G2 – 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 – 4.00 inches b. Hi-Qua G3 – 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 – 3.75 inches c. Hi-Qua G4 – 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 – 3.50 inches d. Hi-Qua G5 – 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 – 3.25 inches 8. Toleransi Tegangan Senar

a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames - Main 18-20lbs (8-9kg)

(41)

b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames - Main 18-24lbs (8-11kg)

- Cross 20-26lbs (9-12kg).

9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip a. 270-280mm = Head Light (Defensive) b. 275-285mm = Neutral (All Round) c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive) d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)

Sudah saatnya Anda sebagai seorang pebulutangkis, memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan Anda. Walaupun spesifikasi diatas bukanlah merupakan patokan khusus, namun setidaknya dapat membantu Anda memilih jenis raket yang sesuai dengan gaya permainan Anda.

LATIHAN PHISIK BULUTANGKIS

Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya. b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan.

(42)

Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain 1. Program Latihan Lari

Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.

2. Program Latihan Senam

Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.

3. Program Latihan Loncat Tali

Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.

4. Program Latihan Gabungan

Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bulutangkis.

5.Latihan Pemanasan

Referensi

Dokumen terkait

pustaka merupakan data dasar yang digolongkan sebagai data sekunder. Sebagaimana dikutip oleh Bambang Supriyanto mahasiswa pasca sarjana di Unissula Semarang tahun 2011

Seingga dalam kerjan$a tra&o menuntut sistem pendinginan $ang baik% ole karena itu sistem pendinginann$a arus mempun$ai kinerja $ang baik% dari berbagai macam

Dari studi yang telah dilakukan diketahui bahwa terjadinya reaksi hidrolisis CPO menjadi asam lemak dan gliserol secara in-situ dengan bantuan lipase yang didapat langsung

Tidak seperti KPH produksi dan lindung, KPH konservasi dikembangkan dari kawasan konservasi/hutan yang telah ditunjuk dan dikelola oleh Balai Besar/ Balai Taman Nasional

Alasan DO pada 4 subyek yang tercatat adalah karena mengalami keluhan berat dan tidak dapat ditolerir berupa muntah lebih dari 6 kali, sakit kepala, pusing,

Adapun langkah-langkah proses pemberian terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah dengan membangun rapport atau membangun hubungan yang baik,

Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata – rata siswa pada siklus I yaitu 7,4 dengan persentase hasil belajar peserta didik pada siklus I yang tuntas sebesar 59% dan yang

Berdasarkan fenomena dan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada konsumen Tokopedia yang ada di Kudus untuk menguji pengaruh yang