GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 32 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 32 TAHUN 2013
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Menimbang : bahwa
untuk
melaksanakan
ketentuan
dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun
2012-217,
perlu
menetapkan
Peraturan
Gubernur tentang Rencana Kerja Pemabangunan
Daerah Tahun 2014;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3)
sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Daerah
Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005
–
2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 170, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
7.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5339);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950
tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3,
10, dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 58);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan. Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2014;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 517);
13. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007
Nomor 7);
14. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun
2005
–
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 6);
15. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor
6
Tahun
2013
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2012 - 2017 (Lembaran Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 6);
16. Peraturan
Gubernur
Daerah
Istimewa
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah Dokumen Perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun.
2.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat
RKPD adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun atau disebut dengan Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah.
3.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
4.
Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
5.
Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
6.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Pasal 2
(1)
RKPD ini merupakan dokumen visi, misi dan program Gubernur
yang ditetapkan dalam RPJMD ke dalam Program dan Kegiatan
Pembangunan Tahunan Daerah.
(2)
RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menguraikan Program
dan Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 yang
diusulkan melalui Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
(3)
RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan
Bab I
: Pendahuluan.
Bab II
: Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun lalu dan Capaian
Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan.
Bab III
: Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Keuangan Daerah
Bab IV
: Tema, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.
Bab V
: Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.
Bab VI
: Penutup.
(4)
Uraian RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Pasal 3
(1)
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
berkewajiban melaksanakan RKPD ini.
(2)
RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana
kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah
Daerah
maupun
ditempuh
dengan
mendorong
partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada rencana kerja
pemerintah.
(3)
Uraian secara rinci RKPD dimuat sebagaimana tercantum dalam
Lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Pasal 4
Pasal 5
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 20 Mei 2013
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
TTD
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 20 Mei 2013
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISSTIMEWA YOGYAKARTA
TTD
ICHSANURI
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
I - 1
1.2
Dasar hukum penyusunan
I - 5
1.3
Hubungan antar dokumen
I - 7
1.4
Sistematika RKPD
I - 8
1.5
Maksud Dan Tujuan
I - 8
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1
Aspek Geografi dan Demografi
II - 1
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
II - 19
2.3
Aspek Pelayanan Umum
II - 44
2.4
Aspek Daya Saing Daerah
II - 107
2.5
Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD
II - 124
2.6
Permasalahan Pembangunan
II - 148
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
DAERAH
3.1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
III - 1
3.2
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
III - 13
BAB IV TEMA, PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1
Tema Pembangunan Daerah
IV - 1
4.2
Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 5
4.3
Prioritas Pembangunan Kewilayahan
IV - 9
4.4
Sasaran Pembangunan
IV - 479
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
5.1
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
V - 9
5.2
Dinas Kesehatan
V - 52
5.3
Rumah Sakit Grhasia
V - 74
–
5.4
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumberdaya Mineral
V - 75
5.5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
V - 96
5.6
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
V - 112
5.7
Badan Lingkungan Hidup
V - 127
–
5.8
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat
V - 147
5.9
Dinas Sosial
V - 174
5.10
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
V - 194
–
5.11
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha
V - 264
–
5.12
Badan Kerjasama dan Penanaman Modal
V - 280
–
5.13
Dinas Kebudayaan
V - 290
–
5.14
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
V - 306
–
5.15
Satuan Polisi Pamong Praja
V - 317
–
5.17
Biro Tata Pemerintahan
V - 344
–
5.18
Biro Hukum
V - 355
5.19
Biro Administrasi Kesejahtraan Rakyat dan Kemasyarakatan
V - 365
–
5.20
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
V - 376
–
5.21
Biro Administrasi Pembangunan
V - 385
–
5.22
Biro Organisasi
V - 395
–
5.23
Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol
V - 405
–
5.24
Sekretariat DPRD
V - 418
–
5.25
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
V - 430
–
5.26
Badan Pendidikan dan Latihan
V - 447
–
5.27
Inspektorat
V - 459
5.28
Badan Kepegawaian Daerah
V - 479
–
5.29
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
V - 489
–
5.30
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
V - 503
–
5.31
Dinas Pertanian
V - 513
–
5.32
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
V - 561
–
5.33
Dinas Pariwisata
V - 579
–
5.34
Dinas Kelautan dan Perikanan
V - 590
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Pembagian Wilayah DIY menurut Kabupaten/Kota, 2011
II - 2
Tabel 2.2
Jumlah Desa menurut Kabupaten/Kota dan Letak Geografis DIY
II - 3
Tabel 2.3
Pulau-Pulau di Wilayah Kabupaten Gunungkidul DIY
II - 3
Tabel 2.4
Debit Rerata Sungai di DIY
II - 7
Tabel 2.5
Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur di DIY,
1971-2010
II - 15
Tabel 2.6
Estimasi Jumlah Penduduk, Sex Ratio, dan Laju Pertumbuhan
Penduduk menurut Kabupaten/Kota di DIY, 2011
II - 16
Tabel 2.7
IPM DIY menurut Komponen, 2009-2011
II - 18
Tabel 2.8
IPM antar Kabupaten/Kota di DIY, 2008-2011
II - 18
Tabel 2.9
Nilai PDRB DIY Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2007-2011
II - 20
Tabel 2.10
Nilai PDRB DIY Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menurut
Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2007-2011
II - 20
Tabel 2.11
Distribusi Persentase PDRB DIY ADHB menurut Lapangan Usaha,
2007-2011
II - 22
Tabel 2.12
PDRB DIY ADHB menurut Penggunaan, 2008-2011
II - 22
Tabel 2.13
Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta menurut Kelompok
Pengeluaran, 2007-2012
II - 25
Tabel 2.14
Indikator Ketimpangan Pendapatan Penduduk DIY, 2007
–
2011
II - 26
Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan, 2009-2012
II - 28
Tabel 2.16
Angka Kriminalitas yang Tertangani Pemerintah Daerah DIY, 2010
- 2012
II - 30
Tabel 2.17
Angka Rata-Rata Lama Sekolah menurut Kabupaten/Kota di DIY,
2008-2011
II - 31
Tabel 2.18
Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A di DIY
II - 32
Tabel 2.19
Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A di DIY
II - 32
Tabel 2.20
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs/Paket B di DIY
II - 33
Tabel 2.21
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B di DIY
II - 33
Tabel 2.22
Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK/Paket C di DIY
II - 34
Tabel 2.23
Angka Partisipasi Kasar SMA/MA/SMK/Paket C di DIY
II - 34
Tabel 2.24
Angka Kelulusan menurut Jenjang Pendidikan di DIY, 2007-2012
II - 34
Tabel 2.25
Jumlah Kematian Bayi di bawah Usia 1 Tahun dan Jumlah
Kelahiran Hidup di DIY, 2010
–
2011
II - 36
Tabel 2.26
Perkembangan Pembangunan Kebudayaan di DIY, 2008-2012
II - 38
Tabel 2.27
Jumlah Organisasi Kesenian,Galeri dan Seniman di DIY,
2008-2012
II - 39
Tabel 2.28
Perkembangan Seni dan Budaya menurut kabupaten/kota di DIY,
2011
II - 39
Tabel 2.29
Jumlah Peninggalan Sejarah Kepurbakalaan, 2008-2012
II - 40
Tabel 2.30
Penanganan Cagar Budaya
II - 40
Tabel 2.31
Jumlah Sarana dan Prasarana Budaya di DIY, 2008-2012
II - 41
Tabel 2.32
Perkembangan Upacara Adat dan Tradisi di DIY, 2008-2012
II - 41
Tabel 2.33
Pemuda dan Olah Raga di DIY, 2007-2012
II - 44
Tabel 2.34
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga di DIY, 2008-2012
II - 44
Tabel 2.35
Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah,
2007-2011
Kabupaten/Kota di DIY, 2011/2012
Tabel 2.37
Rasio Guru terhadap Siswa
II - 46
Tabel 2.38
Rasio Siswa terhadap Kelas
II - 46
Tabel 2.39
Jumlah Posyandu, Jumlah balita, dan Rasio Posyandu per Balita
Menurut Kabupaten/Kota di DIY, 2010
II - 47
Tabel 2.40
Rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per 100.000
Penduduk di DIY Menurut Kabupaten/Kota, 2009
–
2010
II - 47
Tabel 2.41
Rasio Rumah Sakit Umum menurut Kabupaten/Kota di DIY,
2008-2010
II - 48
Tabel 2.42
Jumlah dan Rasio Dokter Umum, Dokter Spesialis, dan Dokter Gigi
per 100.000 di DIY, 2009-2011
II - 48
Tabel 2.43
Jumlah dan rasio perawat, bidan, tenaga kefarmasian, dan
tenaga gizi per 100.000 penduduk di DIY, 2009-2011
II - 49
Tabel 2.44
Jumlah dan Persentase Komplikasi Kebidanan yang ditangani
menurut Kab/Kota di DIY, 2009
–
2011
II - 49
Tabel 2.45
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompentensi kebidanan menurut Kabupaten/Kota di
DIY, 2009-2011
II - 51
Tabel 2.46
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Pelayanan
Kesehatan Menurut Kab/Kota di DIY, 2010
II - 52
Tabel 2.47
Posisi 5 Besar Capaian IPG Nasional
II - 62
Tabel 2.48
Capaian IPG DIY, 2008
–
2011
II - 62
Tabel 2.49
5 BesarCapaian IDG NasionalTahun 2010
II - 63
Tabel 2.50
Capaian IDG DIY, 2008-2011
II - 63
Tabel 2.51
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah di DIY,
2009-2010
II - 64
Tabel 2.52
Rasio Pejabat di Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota Lembaga Pemerintah, 2011
II - 64
Tabel 2.53
Persentase PNS Pusat dan Daerah menurut Kabupaten/Kota,
2011
II - 65
Tabel 2.54
Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta di DIY, 2010
II - 65
Tabel 2.55
Rasio Pekerja perempuan di Pemerintahan dan Swasta terhadap
Pekerja Laki-laki di Pemerintahan dan Swasta di DIY, 2011
II - 66
Tabel 2.56
Rasio Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di DIY,
2009-2011
II - 66
Tabel 2.57
Jumlah dan Rasio Pekerja Anak di DIY menurut Kabupaten/Kota,
2011
II - 67
Tabel 2.58
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di DIY, 2011-2012
II - 67
Tabel 2.59
Persentase Pengaduan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak yang Ditangani oleh Unit-unit Pengaduan di DIY,
2010-2011
II - 68
Tabel 2.60
Persentase Pengaduan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
yang Diselesaikan oleh Unit-unit Pengaduan di DIY, 2010-2011
II - 68
Tabel 2.61
Persentase Pengaduan Tindak Kekerasan Terhadap Anak
yang Diselesaikan oleh Unit-unit Pengaduan di DIY, 2010-2011
II - 68
Tabel 2.62
Jumlah Pernikahan di Bawah Umur di DIY
II - 69
Tabel 2.63
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan DIY, 2010
–
2011
II - 70
Tabel 2.64
Rasio PSKS terhadap PMKS di DIY, 2012
II - 71
Tabel 2.65
Persentase Penanganan PMKS Tahun 2012
II - 71
2008-2012 (Agustus)
Tabel 2.68
Penduduk yang Bekerja di DIY menurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin, 2009-2011
II - 74
Tabel 2.69
Realisasi dan Pertumbuhan Investasi PMA/PMDN DIY,
2008-2012
II - 78
Tabel 2.70
Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan
(LPMD/LPMK) di Wilayah DIYMenurut Kabupaten/Kota di DIY
Tahun 2011
II - 89
Tabel 2.71
Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat menurut Kabupaten/Kota
di DIY, 2011
II - 89
Tabel 2.72
Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/Kota di DIY,
2010-2011
II - 90
Tabel 2.73
Persentase PKK Aktif Menurut Kabupaten/Kota di DIY,2011
II - 90
Tabel 2.74
LSM Aktif DIY Tahun2011 - 2012
II - 91
Tabel 2.75
LPM Berprestasi Menurut Kabupaten/Kota di DIY Tahun 2011 -
2012
II - 91
Tabel 2.76
Perkembangan Potensi IKM, 2008-2011
II - 105
Tabel 2.77
Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan di DIY, 2008-2011
II - 107
Tabel 2.78
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan menurut Golongan
Pengeluaran di DIY, 2008-2010
II - 107
Tabel 2.79
Nilai Tukar Petani dan sub sektor pendukungnya di DIY,
2009-2012 (Januari)
II
–
109
Tabel 2.80
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok
Komoditas di DIY, 2009-2011
II
–
109
Tabel 2.81
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok
Bukan Makanan di DIY, 2009-2011
II - 110
Tabel 2.82
Kondisi Tingkat Layanan Jaringan Jalan di DIY, 2011
II - 110
Tabel 2.83
Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di DIY, 2005-2010
II - 111
Tabel 2.84
Jumlah Rumah Tangga Pengguna Listrik di DIY, 2011
II - 112
Tabel 2.85
Jumlah dan Persentase Rumah Tangga DIY Terlayani Sanitasi
Layak, 2010-2012
II - 112
Tabel 2.86
Persentase Lokasi Kumuh yang Telah Ditangani
II - 113
Tabel 2.87
Load Faktor Angkutan Umum Perkotaan dan AKDP di DIY
II - 113
Tabel 2.88
Jumlah Penumpang Pengguna Angkutan Umum di Simpul Utama
DIY
II - 114
Tabel 2.89
Jumlah Simpul Transportasi di DIY
II - 114
Tabel 2.90
Jumlah Sambungan Telepon di DIY (%), 2007-2011
II - 114
Tabel 2.91
Jumlah Warnet di DIY, 2007-2010
II - 115
Tabel 2.92
Jumlah Media/Sarana Komunikasi di DIY, 2007-2010
II - 115
Tabel 2.93
Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY, 2007-2011
II - 116
Tabel 2.94
Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di DIY (hari), 2007-2011
II - 116
Tabel 2.95
Jumlah Hotel Berbintang & Non Bintang di DIY, 2008-2012
II - 117
Tabel 2.96
Ketersediaan Dokumen Perencanaan Tata Ruang di Kawasan
Strategis DIY
II - 119
Tabel 2.97
Jumlah Tindak Kejahatan menurut Jenis Kasus di DIY, 2008-2011 II - 119
Tabel 2.98
Jumlah Demo di DIY, 2008
–
2012
II - 120
Tabel 2.99
Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha di DIY, 2011
II - 121
Tabel 2.100
Rasio Lulusan S1/S2/S3 di DIY, 2010
II - 122
Tabel 2.101
Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas menurut Wilayah
dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di DIY, 2010
Tabel 2.103
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Perencanaan Daerah Tahun 2013
II - 126
Tabel 3.1
Nilai PDRB Provinsi DIYBerdasarkan Lapangan Usaha (ADHK
2000) (juta Rp) Tahun 2011 – 2015
III - 2
Tabel 3.2
Kontribusi PDRB Sektoral DIY Berdasarkan Lapangan Usaha
(Harga Konstan 2000), 2011
–
2015 (%)
III - 3
Tabel 3.3
Pertumbuhan PDRB Sektoral DIY Berdasarkan Lapangan Usaha
(Harga Konstan 2000) Tahun 2011
–
2015 (%)
III - 4
Tabel 3.4
Nilai PDRB DIY Berdasarkan Penggunaan (Harga Konstan 2000),
2011
–
2015 (juta Rp)
III - 5
Tabel 3.5
Proyeksi Pertumbuhan PDRB DIY Berdasarkan Penggunaan
(Harga Konstan 2000), (%)
III - 6
Tabel 3.6
Inflasi Ibukota dan Provinsi di Pulau Jawa, 2002
–
2011 (%)
III - 7
Tabel 3.7
Proyeksi Inflasi Provinsi DIY, Tahun 2012
–
2018
III - 7
Tabel 3.8
Perkembangan ICOR DIY tahun 2010 - 2014
III - 9
Tabel 3.9
Jumlah Penduduk Bekerja, Pengangguran Terbuka dan Angkatan
Kerja tahun 2011
–
2015 (orang)
III - 10
Tabel 3.10
Proyeksi Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di DIY, 2012
–
2015 (orang)
III - 11
Tabel 3.11
Indeks Willamson DIY (2011
–
2015)
III - 12
Tabel 3.12
Koefisien Gini DIY (2010
–
2013)
III - 12
Tabel 3.13
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah Tahun 2011
s/d 2015
III - 15
Tabel 3.14
Perkembangan PAD dan Proporsinya terhadap Pendapatan APBD
Pemerintah DIY Tahun 2012-2015 (dalam satuan Rupiah dan
Persen)
III - 18
Tabel 3.15
Kontribusi Pajak Terhadap PAD Pemerintah DIY Tahun 2012
–
2015
III - 18
Tabel 3.16
Dana Perimbangan dan Proporsinya terhadap Pendapatan APBD
Pemerintah DIY Tahun 2012-2015 (dalam rupiah dan persen)
III - 19
Tabel 3.17
Jumlah Pendapatan Daerah yang Sah dan Proporsinya terhadap
Pendapatan APBD Pemerintah DIY Tahun 2012
–
2015
III - 20
Tabel 3.18
Struktur Belanja Pemerintah DIY Tahun 2012-2015
III - 26
Tabel 3.19
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2012
–
2015
III - 29
Tabel 4.1
Jumlah Sasaran RTM berdasarkan sektor dan Kabupaten-Kota
Tahun 2014
IV - 12
Tabel 4.2
Target Pencapaian Pembangunan Kota Yogyakarta Tahun 2014
IV - 14
Tabel 4.3
Target Pencapaian Pembangunan Kabupaten Sleman Tahun
2014
IV - 15
Tabel 4.4
Target Pencapaia Pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2014
IV - 17
Tabel 4.5
Target Pencapaian Pembangunan Kabupaten Kulon Progo Tahun
2014
IV - 19
Tabel 4.6
Target Pencapaian Pembangunan Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2014
IV - 20
Tabel 4.7
Target sasaran pertumbuhan ekonomi, Kemiskinan dan
Pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
IV - 479
Tabel 4.8
Target Sasaran Angka Kematian bayi, Angka Harapan Hidup dan
Rata-rata lama sekolah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014
IV - 479
Tabel 4.9
Target pencapaian Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
IV - 479
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Bagan Alir Perumusan Awal Prioritas dan Program Pembangunan
Daerah pada Tahap Penyusunan Rancangan Awal RKPD
I - 5
Gambar 1.2
Hubungan dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional,
Daerah, dan SKPD
I - 7
Gambar 1.3
Bagan Alir Tahapan dan Tatacara Penyusunan RKPD DIY
I - 9
Gambar 2.1
Peta Administrasi DIY
II - 1
Gambar 2.2
Komposisi Luas Wilayah DIY
II - 2
Gambar 2.3
Peta Satuan Fisiografi DIY
II - 5
Gambar 2.4
Luas Wilayah menurut Jenis Tanah di DIY
II - 6
Gambar 2.5
Luas Hutan menurut Tata Guna Hutan di DIY(hektar), 2011
II - 9
Gambar 2.6
Luas Hutan menurut Kabupaten/Kota di DIY (hektar), 2011
II - 9
Gambar 2.7
Peta Rawan Bencana DIY
II - 14
Gambar 2.8
Perkembangan Jumlah Penduduk DIY menurut Sensus
Penduduk dan Sensus Penduduk antar Sensus, 1971-2010
II - 15
Gambar 2.9
Laju Pertumbuhan Penduduk DIY (%), 2011
II - 17
Gambar 2.10
Peta Kepadatan Penduduk DIY, 2011
II - 17
Gambar 2.11
Laju Pertumbuhan Ekonomi DIY (%), 2007-2011
II - 19
Gambar 2.12
Distribusi PDRB DIY menurut Penggunaan ADHB (%), 2007-2011
II - 23
Gambar 2.13
Perkembangan Laju Inflasi Kota Yogyakarta (%), 2007-2012
II - 24
Gambar 2.14
Nilai PDRB per Kapita DIY (Rupiah), 2007-2011
II - 25
Gambar 2.15
Rasio Gini dan KBD (40% Penduduk Berpendapatan Terendah) di
DIY(%) 2007
–
2011
II - 26
Gambar 2.16
Indeks Williamson DIY, 2007-2011
II - 27
Gambar 2.17
Jumlah Penduduk Miskin DIY, 2005-2012
II - 29
Gambar 2.18
Perkembangan Indeks Kedalaman (P
1
) & Indeks Keparahan (P
2
)
di DIY (%)2009-2012
II - 30
Gambar 2.19
Angka Melek Huruf DIY, 2009-2011
II - 31
Gambar 2.20
Angka Kematian Bayi di DIY
II - 35
Gambar 2.21
Angka Usia Harapan Hidup Berdasarkan Sensus Penduduk
II - 36
Gambar 2.22
TPAK menurut Kabupaten/Kota di DIY, 2011-2012 (Agustus)
II - 75
Gambar 2.23
Tingkat Pengangguran Terbuka di DIY dan Nasional (%), 2009
–
2012
II - 76
Gambar 2.24
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kabupaten/Kota di
DIY(%), 2011-2012
II - 77
Gambar 2.25
Pertumbuhan Investasi PMDN/PMA DIY (%), 2008-2012
II - 78
Gambar 2.26
Perkembangan Konsumsi Energi Penduduk DIY, 2008-2012
(Kkal/kapita/hari)
II - 87
Gambar 2.27
Perkembangan Konsumsi Protein Penduduk DIY, 2008-2012
(gram/kapita/hari)
II - 88
Gambar 2.28
Skor Pola Pangan Harapan DIY, 2009-2011
II - 88
Gambar 2.29
Produktivitas Padi, Jagung, Kedelai, dan Ubi Kayu DIY,
2007-2011
II - 96
Gambar 2.30
Tingkat Konsumsi Ikan DIY (kg/kapita/tahun), 2005-2011
II - 103
Gambar 2.31
Nilai Tukar Petani DIY, 2007-2011
II - 108
Gambar 2.32
Luas Wilayah Produktif di DIY (hektar), 2008-2010
II - 118
Gambar 4.1
Kerangka Pikir Keselarasan Isu Strategis dengan
Key Word
Tema
Tahun 2014
Gambar 4.3
Arah Pembangunan Kewilayahan DIY
IV - 9
Gambar 4.4
Titik Lokasi Sasaran Pengurangan Kemiskinan
IV - 10
Gambar 4.5
Skema Penanggulangan Kemiskinan dengan Pemberian
Bantuan kepada Kabupaten-Kota Tahun 2014
IV - 11
Gambar 4.6
Persentase proporsi RTM berdasarkan Kabupaten-Kota, Tahun
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam
rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek
pembangunan meliputi sosial, budaya, ekonomi dan politik, sampai pada
perkembangan mutakhir adanya penyelarasan dengan konservasi lingkungan. Nilai
yang dipegang dalam pembangunan adalah optimalisasi sumberdaya dengan tetap
menjaga kesinambungan serta kualitas lingkungan yang baik. Optimalisasi
sumberdaya mempunyai arti bahwa pembangunan diharapkan dapat
mendayagunakan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia agar memiliki
nilai kemanfaatan lebih bagi masyarakat. Kesinambungan dan kualitas lingkungan
yang baik diartikan dalam lingkup luas tidak hanya berarti mengenai lingkungan
alam namun juga lingkungan sosial, budaya dan politik. Proses optimalisasi atas
potensi SDA dan SDM diharapkan agar mampu membawa dan mendorong kualitas
sosial, ekonomi, politik dan budaya masyarakat lebih berkembang dan
terberdayakan. Kedua prasarat yang saling berkausalitas tersebut merupakan inti
dari proses pembangunan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat.
Pembangunan juga tertuang dalam konsitusi yang merupakan upaya
semua komponen bangsa yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
bernegara sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan berdasarkan Pancasila. Pencapaian tujuan ini
dilaksanakan secara bertahap, mulai dari tahapan yang bersifat jangka panjang,
menengah, dan tahunan.
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut
dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
Sebagai dokumen rencana tahunan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal
sebagai berikut:
1.
RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan
dan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan
dalam RPJMD kedalam program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah.
2.
RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan tahunan bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).
3.
RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan
4.
RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat
diketahui sampai sejauh mana capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah hingga tahun berkenaan.
Mengingat posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan
pemerintahan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka perhatian yang besar
pantas diberikan sejak awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen RKPD
sehingga dapat dihasilkan dokumen RKPD yang berkualitas. Berkualitas dalam hal
ini adalah telah memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, antara
lain:
1.
Disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya.
2.
Program prioritas dalam RKPD harus sesuai dengan program prioritas
sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD pada tahun berkenaan.
3.
Program dan kegiatan prioritas dalam RKPD harus konsisten dengan program
dan kegiatan yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam
forum Musrenbang.
4.
Program dan kegiatan prioritas dalam RKPD harus dilengkapi dengan indikator
kinerja hasil (outcome) untuk program dan indikator kinerja keluaran (output)
untuk kegiatan, yang bersifat realistis dan terukur.
5.
Program dan kegiatan dalam RKPD harus dilengkapi dengan pendanaan yang
menunjukkan prakiraan maju.
RKPD disusun melalui proses panjang selama kurang lebih 4 (empat) bulan
dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Persiapan penyusunan RKPD.
Pada tahap persiapan ini serangkaian aktivitas yang dilakukan meliputi:
a.
Penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim
penyusun RKPD;
b.
Orientasi mengenai RKPD oleh tim penyusun RKPD;
c.
Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD;
d.
Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
2.
Penyusunan rancangan awal RKPD.
Pada tahap penyusunan rancangan awal RKPD aktivitas yang dilakukan terdiri
atas perumusan dan penyajian rancangan awal RKPD.
a.
Perumusan rancangan awal RKPD.
Dilakukan melalui serangkaian kegiatan berikut:
1)
Pengolahan data dan informasi.
2)
Analisis gambaran umum kondisi daerah.
3)
Analisis ekonomi dan keuangan daerah.
4)
Evaluasi kinerja tahun lalu.
5)
Penelaahan terhadap kabijakan pemerintah nasional.
6)
Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD DIY.
7)
Perumusan permasalahan pembangunan DIY.
8)
Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan
daerah.
9)
Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu
indikatif.
10)
Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif.
11)
Pelaksanaan forum konsultasi publik.
12)
Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif.
b.
Penyajian rancangan awal RKPD.
Rancangan awal RKPD disajikan dengan sistematika paling sedikit sebagai
berikut:
1)
Pendahuluan.
2)
Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu.
3)
Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
4)
Prioritas dan sasaran pembangunan.
5)
Rencana program prioritas daerah.
3.
Penyusunan rancangan RKPD.
4.
Pelaksanaan musrenbang RKPD.
Musrenbang RKPD untuk tahun ini dilakukan revitalisasi dalam pelaksanaannya,
dimana terjadi penggabungan antara pelaksanaan musrenbang dengan
pelaksanaan Forum SKPD. Selain itu juga diadakan kesepakatan bersama
antara SKPD, Bappeda DIY dan Bappeda Kabupaten-kota mengenai kegiatan
sharing. Proses dan tahapan pelaksanaan yang cukup banyak serta panjang
dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan
terhadap rancangan RKPD. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan
kesepakatan sebagaimana dimaksud, mencakup:
a.
Program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah DIY dengan arah
kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta usulan
program dan kegiatan hasil musrenbang kabupaten/kota.
b.
Usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada
pemerintah daerah DIY pada musrenbang RKPD kabupaten/kota dan/atau
sebelum musrenbang RKPD DIY dilaksanakan.
c.
Indikator dan target kinerja program dan kegiatan pembangunan DIY.
d.
Prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan.
e.
Sinergi dengan RKP.
5.
Perumusan rancangan akhir RKPD.
Berita acara hasil kesepakatan musrenbang RKPD dijadikan sebagai bahan
penyusunan rancangan akhir RKPD.
6.
Penetapan RKPD.
RKPD ditetapkan dengan Peraturan Gubernur setelah RKP ditetapkan, hal ini
diharapkan agar terjadi keselarasan antara perencanaan ditingkat pusat dengan
daerah.
Rancangan awal RKPD disusun berpedoman pada RPJMD dan mengacu
pada RPJMN.
Berpedoman pada RPJMD dilakukan melalui penyelarasan:
1.
Prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah DIY dengan program
pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD DIY.
2.
Rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah DIY dengan indikasi
rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD DIY.
Sedangkan mengacu pada RPJMN dilakukan melalui penyelarasan
program dan kegiatan pembangunan daerah provinsi dengan prioritas pembangunan
nasional.
Gambar 1.1
Bagan Alir Perumusan Awal Prioritas dan Program Pembangunan Daerah pada Tahap
Penyusunan Rancangan Awal RKPD
I ndikasi Program Prioritas th..(n) Arah Kebijakan Pembangunan Lima Tahunan Periode ..(N)
Penyusunan
Renja-SKPD
RKP
PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD
Prioritas (Program) Pembangunan Nasional th..(n)
Rancangan Prioritas Program & Kegiatan
Prioritas Pemb., Program, & Kegiatan th …(n)
RPJMD
RPJPD
Renstra
SKPD
Program & Kegiatan th..(n) Prioritas Program &
Kegiatan th …(n) Rancangan Prioritas
Program & Kegiatan Review prioritas
dan target program RPJMD
Telaahan kebijakan nasional
Perumusan prioritas dan
sasaran pembangunan
Pelaksanaan Forum Konsultasi
Publik Penyusunan Ranc.
Awal RKPD
Review hasil evaluasi RKPD
tahun lalu