• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Hotel Hermes One Kota Subulussalam Aceh Dengan Pendekatan Analisis Swot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Pada Hotel Hermes One Kota Subulussalam Aceh Dengan Pendekatan Analisis Swot"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di era pasar bebas saat ini, permasalahan yang dihadapi perusahaan hotel di seluruh

dunia khususnya di Indonesia menjadi semakin kompleks. Kecenderungan orientasi bisnis

yangtelah berubah. Kemampuan perusahaan hotel dalam mengantisipasi setiap kemungkinan

dimasadepan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha yang dijalankan.

Tantangan dan persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan pasar telah dirasakan

oleh sebagian perusahaan hotel.

Kondisi persaingan bisnis yang ketat dan gambaran ketidakpastian di masa depan memaksa perusahaan untuk bisa melakukan perencanaan, perumusan dan penetapan strategi yang tepat dan fleksibel. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, segenap sumber daya organisasi harus diarahkan untuk fokus terhadap strategi. Persaingan usaha jasa dalam perhotelan yaitu salah satunya.

Situasi dan kondisi yang demikianmengharuskan perusahaan hotel yang berada dalam

suatu tertentu lebih tanggap terhadap gejala perubahan yang terjadi di lingkungan

sekelilingnya bila mana ingin tetap bertahan dan mampu mengatasi perubahan yang terjadi.

Disamping itu perusahaan hotel ini juga menyadari bahwa para pesaing baru yang muncul di

pasar semakin banyak dan nampaknya semakin tanggap terhadap persaingan.

Oleh karena itu, perusahaan hotel harus dapat menentukan langkah-langkah yangsesuai

dengan kondisi perusahaan dan lingkungan usaha. Seperti yang dikemukakan oleh Jauch dan

Glueck (1999), analisis dan diagnosis lingkungan memberikan kesempatan bagi perencana

strategik untuk mengantisipasi peluang dan membuatrencana untuk melakukan tanggapan

(2)

didasarkan atas perilaku mereka dalam perhotelan, apakah mereka memimpin, menentang,

mengikuti, atau hanya mengambil sebagian kecil dari seluruh pangsa pasar yang ada.

Salah satu syarat agar hotel menjadi sukses dalam persaingan di masa depan adalah

berusaha mencapai tujuan dengan menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Peranan

hotel sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan pelanggan menjadi semakin penting bagi

masyarakat. Penulis mencoba menganalisis strategi pemasaran hotel yang dilakukan oleh

Hotel Hermes One dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat pemasaran hotel tersebut.

Dalam kegiatan pariwisata, penyediaan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan itu

sendiri merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Fasilitas yang dimaksud oleh penulis

ialah hotel. Hotel tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristirahat, tapi juga dapat berfungsi

sebagai tempat rapat, pertemuan-pertemuan, acara-acara ulang tahun, maupun acara

pernikahan. Maraknya pembangunan hotel menjadi pertanda semakin ketatnya persaingan di

industri perhotelan. Pengusaha hotel dituntut untuk berlomba-lomba dalam menarik minat

konsumen untuk menginap di hotel mereka.

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi

yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta

fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik

mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas

tertentu yang dimiliki hotel itu.

Hotel Hermes One adalah salah satu hotel yang terletak di kota Subulussalam.

Keberadaan hotel ini sangat strategis karena terletak ditengah-tengah yang menghubungkan

antara satu kota dengan kota lainnya.Meskipun demikian, sebelum menentukan alternatif

strategis yang layak,perencanaan strategis harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi

(3)

3

evaluasi, dan pemilihan alternatif stretegi yang terbaik. Analisis situasi membutuhkan

keterlibatan manajemen puncak secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai

denganpeluang eksternal dan kekuaan internal agar dapat menghasilkan corporation’s distintive competence (perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiruoleh perusahaan pesaing).

Dalam hal ini meskipun produk yang ditawarkan oleh Hotel Hermes One telah sesuai

dengan selera konsumen, akan tetapi di dalam memberikan pemasaran kurang baik bisa

menyebabkan konsumen kurang tertarik. Akibatnya kepercayaan konsumen terhadap produk,

serta minat konsumen akan menurun, dan daerah pemasaran akan direbut oleh pesaing.

Sebaliknya apabila strategi yang digunakan oleh Hotel Hermes One dalam pemasaran sudah

tepat dan ditunjang dengan kualitas produk yang baik, maka dapat memberikan peningkatan

pada pemasaran hotel.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

masalah tersebut dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah dengan judul“Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah PengunjungPada Hotel Hermes One Kota Subulussalam Aceh Dengan Pendekatan Analisis SWOT” .

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi SWOT(strenght, weakness, opportunity, threats) dalam meningkatkan jumlah pengunjung Hotel Hermes One kota SubulussalamAceh?

2. Bagaimanastrategipemasaranberdayasaing pada Hotel Hermes One denganpendekatananalisis

SWOT pada Hotel Hermes One kota SubulussalamAceh berdasarkan pendekatan analisis

(4)

1.3Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai sasaran yang hendak dicapai

atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Suatu riset

khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya bertujuan untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan itu sendiri. Tujuan

penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah

dikemukakan diatas, yakni:

1. Untuk mengetahuikekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pemasaran

untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada Hotel Hermes One Kota

SubulussalamAceh.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran berdaya saing yang akan digunakan pada Hotel

Hermes One kota SubulussalamAceh berdasarkan pendekatan analisis SWOT.

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan : sebagai informasi bagi Hotel Hermes One bagian dari badan usaha

dalam terkaitnya dengan pemasaran.

2. Bagi akademis : penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi konsentrasi

Bisnis di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara mengenai strategi pemasaran.

3. Bagi penulis dapat mengimplementasi teori yang dipergunakan dalam menyusun

skripsi serta melatih kemampuan dalam menganalisis serta menambah wawasan dan

(5)

5 1.5Kerangka Teori

Kerangka teori/teoretical framework (Adi Rianto, 2004: 29) adalah kerangka berpikir kita yang bersifat teoritis atau konsepsional mengenai masalah yang kita teliti. Teori

merupakan proposisi atau asumsi yang telah dibuktikan kebenarannya.

Dalam suatu studi penelitian perlu adanya kejelasan titik tolak atau landasan berpikir

untuk memecahkan dan membahas masalah. Untuk itu perlu disusun suatu kerangka teori

sebagai pedoman yang menggambarkan dari mana sudut masalah tersebut disorot (Hadari

Nawawi, 1992: 149).

Berdasarkan rumusan di atas, penulis akan mengemukakan beberapa teori, pendapat

ataupun gagasan yang akan dijadikan sebagai landasan berpikir dalam penelitian ini.

1.5.1 StrategiPemasaran 1.5.1.1Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” terdiri dari dua kata Stratos yang berarti militer dan yang berarti memimpin, seni atau ilmu menjadi seorang jendaral, yakni

jendral yang mampu untuk memimpin tentara, memenangkan pertempuran, mempertahankan

wilayah kekuasaan,melindungi, dan bahkan mampu untuk menghancurkan musuh.

Definisi mengenai strategi telah banyak dikemukakan oleh para ahli namun terdapat

berbagai macam definisi yang dikemukakan tergantung bagaimana cara memandang strategi

itu seperti apa. Jauch dan Glueck mendefinisikan strategi adalah rencana yang disatukan,

menyeluruh, terpadu, yang mengaitkan keunggulan organisasi dengan tantangan lingkungan

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Jatmiko, 2004:5).

Alfred D. Chander (dalam James Stoner, 1996:268) mendefinisikan strategi sebagai

(6)

tindakan serta mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran tadi.

Dari definisi yang dikemukakan Chander terdapat tiga kunci pokok dari strategi yaitu

rangkaian tindakan untuk mencapai suatu tujuan, proses ,mencari ide pokok yang bermakna

bukan menerapkan sebuah kebijakan yang rutin dilakukan dan bagaimana sebuah strategi

tersebut dirumuskan.

Menurut Dirgantoro (2001:5) Strategi adalah sebagai penetapan arah kepada

“manajemen” yakni tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang dapat memberikan

keuntungan terbaik bagi organisasi. Dalam hal ini lebih kedalam kompetisi bisnis yaitu

bagaimana cara untuk bersaing dalam pesaing dalam pasar.

Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa secara umum strategi adalah

proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang

organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat

dicapai. Dalam arti yang khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental(senantiasa meningkat) dann terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan di masa depan.

1.5.1.2Ciri – ciri dan Manfaat Strategi

Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh pimpinan

sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi di masa yang akan

datang. Dan kemudian sebuah strategi yang telah dirumuskan akan mengalami perubahan

lingkungan serta strategi yang telah dirumuskan tidak lagi sesuai dengan lingkungan yang

ada. Untuk lebih jelas apa itu strategi, Pardede memberikan beberapa ciri – ciri strategi yaitu

(7)

7 1. Mempengaruhi setiap tingkatan manajemen.

Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen

strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi.

Namun pemberlakuan dari strategi tersebut menjadi tanggung jawab seorang manajemen

tertinggi.

2. Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang

Pembuatan putusan – putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat namun

sebuah keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap

jangka panjang dari aktivitas sebuah organisasi.

3. Berwawasan masa depan

Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan

datang oleh karenanya putusan straategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut

masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari

organisasi.

4. Mempengaruhi seluruh bagian organisasi

Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu

dengan yang lain. Maka ketika putusan – putusan strategi mempengaruhi satu bidang

maka secara otomatis akan mempengaruhi bidang yang lain. Tentunya besar kecilnya

pengaruh tergantung kepada seberapa besar tingkat keterikatan dan ketergantungan satu

bidang dengan bidang lainnya.

5. Berwawasan terbuka

Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh

berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus

berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan diluar

(8)

6. Memberikan kerangka pengambilan putusan pada manajemen tingkat yang lebih rendah.

Manajer tertinggi merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam berjalannya

organisasi. Namun tidak jarang terjadi dalam pengambilan keputusan dalam kegiatannya

oleh karena itu putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir dari manajer

tingkat yang libih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga tidak bertentangan

dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi.

7. Membutuhkan sumber daya

Sebuah keputusan strategi kan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan untuk

mendukung dan menjalankan strategi tersebut.

Manfaat Strategi

Sebuah strategi dibuat dalam sebuah organisasi tentu saja memiliki manfaat untuk

organisasi tersebut, baik itu menyangkut tentang bagaimana organisasi dapat berjalan, dapat

berkembang menunjukkan pertumbuhan ke arah yang positif, mampu bertahan bahkan

mampu untuk menjadi sebuah sektor organisasi yang unggul dibandingkan organisasi

lainnya. Oleh karena itu, Dirgantoro (2001) memberikan beberapa manfaat dari strategi untuk

memperjelas pernyataan diatas seperti dibawah ini:

1) Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi dan menentukan jalan

mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.

2) Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan

organisasi bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi.

3) Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang.

4) Menyiapkan pandangan terhadap manajemen problem.

(9)

9 6) Meminimumkan pengaruh dan perubahan.

7) Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan.

8) Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif.

9) Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.

1.5.1.3Tingkatan Strategi

Strategi sebagai upaya untuk mencapai tujuan organisasi juga mengenal berbagai

macan tingkatan strategi. Strategi yang ada dalam organisasi itu sendiri terdiri dari dua

macam yaitu strategi yang direncanakan (intended strategy) ataupun strategi yang tidak direncanakan (emergent strategy). Strategi yang direncanakan adalah strategi yang telah dirumuskan sebelum dilakukan sebuah kegiatan, sedangkan strategi yang tidak direncanakan

adalah strategi yang muncul kemudian dan merupakan sebuah solusi terhadap perubahan –

perubahan yang tidak diperkirakan pada saat dilakukan perencanaan. Dalam setiap organisasi

terdapat empat tingkatan strategi (Pardede, 2011 : 317):

a. Enterprise Strategy atau Strategi Kemasyarakatan

Srategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Strategi enterprise akan terlihat

bagaimana relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh mana interaksi itu

dilakukan akan dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Strategi itu juga

menampakkan bahwa organisasi sungguh – sungguh bekerja dan berusaha untuk

memberi pelayanan yang baik terhadap kebutuhan masyarakat.

b. Corporate Strategi atau Strategi Tingkat Korporasi

(10)

dijalankan merupakan sebuah kunci utama dari strategi ini. Pada tingkatan ini

putusan–putusan strategik dan perencanaan stategik yang selayaknya juga disiapkan

oleh setiap organisasi.

c. Business Strategy atau strategi bisnis

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah

masyarakat, serta dapat menciptakan suatu perbedaan dengan organisasi lain. Yang

mana hal tersebut dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan – keuntungan

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

d. Functional Strategy atau strategi di tingkat fungsional.

Strategi tingkat fungsional berbeda dengan strategi tingkat lainnya . strategi ini

bermanfaat untuk mengarahkan perilaku anggota organisasi sedemikian rupa sehingga

strategi – strategi digerakkan olehnya. Strategi ini merupakan strategi pendukung dan

untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi fungsional yaitu:

a) Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi – fungsi yang memungkinkan

orgnisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang

berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan

pengembangan.

b) Strategi fungsional manajemen, mencakup fungsi – fungsi manajemen yaitu

planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, decision making, representing, dan integrating.

c) Strategik isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi

lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau

(11)

11 1.5.1.4Jenis – Jenis Strategi

David (1997 : 248 - 272) membagi jenis – jenis strategi atas:

1. Strategi Integrasi, antara lain terdiri dari:

a.Integrasi ke hilir, yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer dari produk perusahaan.

b.Integrasi ke hulu, yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. c.Integrasi horizontal, yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahan pesaing 2. Strategi Intensifikasi, antara lain terdiri dari:

a. Penetrasi pasar, yaitu meningkatkan porsi pasar pada pasar yang sudah ada melalui usaha marketing yang lebih kuat.

b. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk yang ada pada area pasar yang baru.

c. Pengembangan produk, yaitu meningkatkan produk yang sudah ada atau menciptakan yang baru.

3. Strategi diversifikasi, antara lain terdiri dari:

a. Difersifikasi se – inti, yaitu menambah produk yang baru namun masih berhubungan dengan produk yang sudah ada.

b. Difersifikasi konglomerat, yaitu menambah produk yang baru yang tidak berhubungan dengan produk yang sudah ada.

c. Difersifikasi horizontal, yaitu menambah produk yang baru namun masih berhubungan dengan produk yang sudah ada dan memperkenalkan produk tersebut

pada pelanggan yang sudah ada.

4. Strategi difensif, antara lain:

(12)

b. Penciutan, yaitu pengurangan biaya dan aset untuk mengantisipasi penurunan omset. c. Divestasi, yaitu menjual divisi atau bagian lainnya dari organisasi yang sudah ada. d. Pembubaran, yaitu menjual asset perusahaan seluruhnya.

1.5.2 Pemasaran

1.5.2.1Ruang Lingkup Pemasaran

Setiap orang dalam memasarkan suatu produk menurut Kotler (2003 : 3) meliputi 10

jenis produk, yang merupakan bagian dari ruang lingkup marketing yaitu: 1.Goods: Barang – barang fisik

2.Services : Jasa/ pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.

3.Experiences : Pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh orang lain.

4.Events : Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak 5.Persons : Keahlian atau ketenaran seseorang

6.Places : Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau keindahan

7.Properties : Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau finansial (saham dan obligasi)

8.Organization : Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk

9.Information : Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan.

(13)

13 1.5.2.2Pengertian Pemasaran

Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya berupa individu dan kelompok

untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need) dan inginkan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak

lain.Sedangkan beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

1. Philip Kotler (2000:9) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong (2000 : 9)pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk

dan nilai dengan orang lain.

3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang

dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

4. Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun

pembeli potensial.

5. Menurut Fajar Laksana (2008:4) Pemasaran adalah segala kegiatan yang menawarkan

suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk

mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang

(14)

memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau

konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaranadalah proses penyusunan

komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa

dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Manajemen pemasaran (Marketing Management) menurut kotler (2009:3) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, peneapan harga, promosi serta penyaluran

gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran

individu dan organisasi.

Menurut Fajar Laksana (2008:5) Manajemen pemasaran adalah pertukaran produk yang

dilakukan melalui aktivitas dari bauran pemasaran yaitu produk, Price, Promotion, dan Place.

1.5.2.3Analisis Lingkungan Pemasaran

Lingkungan perusahaan selalu menimbulkan peluang serta ancaman, perusahaan yang

berhasil salah perusahaan yang selalu menganalisis lingkungan pemasarannya, sehingga

mampu menghadapi ancaman dan mengambil peluang yang ada didalam lingkungan

pemasaran. Pentingnya memahami lingkungan pemasaran mendorong setiap perusahaan yang

selalu berubah. Untuk memahami lingkungan pemasaran ini dapat dilihat melalui gambar

(15)

15

Gambar 1.1 Analisis Lingkungan Pemasaran

Lingkungan Internal yaitu lingkungan yang dapa dikendalikan oleh perusahaan, faktor

– faktor yang dapat dikendalikan meliputi unsur – unsur dalam marketing yaitu produk, price, promotion dan place, juga faktor lainnya seperti faktor pemasaran, keuangan, operasi perusahaan, penelitian dan pengembanganserta masalah sumber daya manusia.

Lingkungan Eksternal yaitu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan,

meliputi lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro meliputi faktor –

faktor dari keadaan ekonomi dan kependudukan (demografi), teknologi dan faktor fisik,

sosial budaya dan keadaan politik dan hukum. Lingkungan mikro meliputi faktor – faktor dari

para pemasok (suplier), pesaing, perantara yaitu perusahaan yang membantu promosi, penjualan dan pendistribusian produk, serta publik (masyarakat umum).

(16)

1.5.3 Strategi Pemasaran

Kartajaya 2005 menyatakan konsep strategi pemasaran yang dikomsumsi dab

dikembangkan haruslah konsef pemasaran yang sudah terdefinisi sehingga orang tak lagi

hanya berbicara bauran pemasaran, tetapi juga bagaimana memenagkan pasar (market share), serta memenangkan pangsa pikiran (mind share) dan memenangkan pangsahati dan perasaan (heart share). Didalamnya dibicarakan mengenai brand(merek) yang merupakan nilai yang terpenting, service yang merupakan value enabler dan proses merupakan perangkat atau pembangkit nilai(value enhancer). Juga dibicarakan tentang segmentasi, positioning, diperensiasi dan penjualan.

Strategi pemasaran merupakan implementasi dari strategi perusahaan(corporate strategy). Strategi pemasaran adalah strategi yang disatukan, luas, terintegrasi dan komperehensif yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi. Alat pemasran tersebut

merupakan alat yang efektif dalam menentukan strategi perusahaan dan harus digunakan

secara tepat agar dapat memuaskan kebutuhan pasar sasaran.

Menurut Craven dikutip dari Purwanto(2008:151), strategi pemasaran didefinisikan

sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan

pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis. Penetapan tujuan pemasaran dan

pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran. Penentuan posisi

pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen.

1.5.3.1 Strategi Umum dan Menyeluruh Pemasaran

Setiap perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya menjalankan strategi

pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang diharapkannya. Dalam menetapkan

(17)

17

kondisi pasar serta menilai posisinya dipasar. Dengan mengetahui keadaan dan situasi pasar,

maka dapat lah ditentukan tujuan dan sasaran apa yang diharapkan akan dapat dicapai dalam

bidang pemasaran, dan bagaimana kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan

sasaran tersebut. semua kegiatan ini terangkum dengan apa yang disebut perencanaan

pemasaran. Dalam kegiatan perencanaan pemasaran dilakukan penganalisisan pasar dan

penentuan strategi pemasaran. Jadi, strategi pemasaran merupakan bagian dari perencanaan

pemasaran, yang merupakan tahap kelima dari proses pemasaran. Adapun tahap – tahap

dalam proses pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kesempatan/ peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam usaha yang

dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

2. Penentuan sasaran pasar, yang akan dilayani oleh perusahaan

3. Menilai kedudukan dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau kedudukan

perusahaan dalam persaingan pada sasaran pasar yang dilayani.

4. Mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan. Yang artinya adalah tugas

untuk mengembangkan organisasi pemasaran, sistem informasi pemasaran, sistem

perencanaan, dan pengendalian pemasaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan

perusahaan dalam melayani sasaran pasar.

5. Mengembangkan rencana pemasaran.

6. Menerapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun dan

mengendalikannya.

a. Strategi Sasaran Pasar

Seperti yang diketahui, pemasaran adalah aktivitas atau kegiatan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses perukaran. Oleh karena itu,

(18)

diperolehnya dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk produknya. Atas

dasar ini maka dikatakan bahwa tujuan dan sasaran pemasaran produk adalah untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen produk tersebut, dimana perlu ditetapkan strategi

pemasaran yang tepat. Kepuasan konsumen merupakan ukuran keberhasilan strategi

pemasaran perusahaan dalam memasarkan produk.

Penetapan strategi sasaran pasar merupakan hasil perkembangan terakhir dari

pendekatan atau pandangan pimpinan perusahaan dalam memasarkan produknya. Terdapat

perkembangan pandangan atau pendekatan dari para pimpinan perusahaan umumnya dan

khususnya, yaitu melalui tiga tahapan sebagai berikut:

1. Pemasaran massal yaitu penjual melakukan produksi secara besar – besaran dengan

distribus massal dan mempromosikan secara massal satu produk untuk seluruh

pembeli.

2. Pemasaran dengan differensiasi produk yaitu penjual menghasilkan dan memasarkan

dua atau lebih produk dengan perbedaan penampilan, gaya, mutu, ukuran dan

sebagainya.

3. Pemasaran sasaran (target marketing) yaitu penjual membedakan diantara banyak segmen pasar, memilih satu atau lebih diantara segmen pasar tersebut sebagai sasaran

pasar, dan mengembangkan atau menetapkan produk serta acuan pemasaran yang

berlaku untuk masing – masing segmen sebagai sasaran pasar itu.

b. Strategi Umum Pemasaran

Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis

strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan, yaitu:

(19)

19

keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara

umum.

2. Strategi yang membeda-bedakan pasar (differentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan

jenis produk tertentu pula. Jadi, perusahaan atau produsen menghasilkan dan

memasarkan produk yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar.

3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar,

dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan.

c. Strategi Pemasaran Menyeluruh Perusahaan

Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi

pemasaran perusahaan yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah rencana

pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan

berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan, yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada jangka waktu tertentu dalam jangka

panjang dimasa depan.

1.5.3.2Strategi Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan

untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui

usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga

bentuk, yaitu:

1. Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan

(20)

dikalikan dengan jumlah pembelian yang dilakukan. Promosi harga, iklan, publisitas,

dan perluasan jaringan distribusi sangatlah membantu kegiatan ini.

2. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi

konsumen saingan. Sarana yang digunakan tidak berbeda dengan yang telah diuraikan

pada nomor satu diatas. Perbedaannya hanya pada sasaran atau target yang hendak

dicapai, yaitu pada konsumen saingan.

3. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai atau

calon konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya.

Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapa digunakan terkait dalam usaha untuk

meningkatkan penguasaan pasar oleh perusahaan dan sekaligus meningkatkan penjualan.

Strategi ini tidak terlepas dengan usaha perusahaan untuk memasuki pasar dengan suatu

produk baru. Dalam usaha ini perusahaan dapat mengatur kegiatan pemasarannya dalam

bentuk salah satu dari strategi sebagai berikut:

a. Strategi rapid skimmingdimana strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan dan tingkat kegiatan promosi yang tinggi.

b. Strategi slow skimming yaitu strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga penjualan yang tinggi dan kegiatan promosi yang rendah.

c. Strategi rapid penetration yaitu strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi.

d. Strategi slow penetration yaitu strategi yang dijalankan dengan menetapkan harga jual yang rendah dan kegiatan promosi yang juga rendah.

1.5.4 Pengertian Hotel

Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta

(21)

21

Parpostel no Km 94/ HK103/ MPPT 1987). Hotel juga dapat didefinisikan sebagai sarana

tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia

makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27).

KBBI mendefinisikan hotel sebagai, bangunan berkamar banyak yang disewakan

sebagai tempat untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan, atau

bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memeperolah pelayanan, penginapan, makan dan minum.

Secara garis besar, hotel mempunyai ciri sebagai berikut (Krisna,2011)

a) Produknya bernuansa kebersihan, kamar yang nyaman, makanan/minuman yang enak.

b) Hampir semua hotel adalah padat karya.

c) Memiliki bangunan dan tanah yang memerlukan pemeliharaan fisik secara terus-menerus

dan berkesinambungan.

d) Faktor courtesy dan pelayanan memegang peran yang sangat penting.

e) Bertanggung jawab terhadap tamu, baik yang menginap maupun yang hanya menikmati

fasilitas hotel.

Hotel terdiri dari beberapa jenis, yaitu: (1) City Hotel, (2) Residential Hotel, (3) Resort Hotel, dan (4) Motel (Motor Hotel).

1. City Hotel

Merupakan hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi

masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City

hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang

memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

(22)

Merupakan hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari

keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di

daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal

dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat

tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

3. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai

(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama

diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka

yang ingin berekreasi.

4. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan

satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang

atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka

yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh

karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.Hotel dapat dibedakan menurut

jumlah kamar yang tersedia (Tarmoezi, 2000:3), yaitu:

1. Small Hotel: Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

2. Medium Hotel: Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

3. Large Hotel: Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel

Menurut keputusan Direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no

22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978, klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol

(23)

23

hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya

dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

1.5.5 Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats) 1.5.5.1 Pengertian Analisis SWOT

Menurut Thompson (2008 : 97) Analisis SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat

bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan

sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan

agar lebih baik lagi.

Analisis SWOT adalah merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi

dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal

(dalam) yaitu Strengths, Weakness dan faktor eksternal (luar) yaitu, Opportunity dan Threats.Analiasis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :

1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,

proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang

terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam

organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianaliasis

merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis

itu sendiri.

3. Opportunity (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang

terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau

konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah dan kondisi

lingkungan sekitar.

4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat

(24)

1.5.5.2Matrik SWOT

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang

dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti

pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Matrik SWOT

Strenght (S) Weaknes (W)

Opportunity (O) Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang

Threats (T) Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi (WT)

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Sumber : Freddy Rangkuti, 2006

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai

berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO

menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

(25)

25

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untukmemperbaiki kelemahan

internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan

kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi

kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

1.6 Definisi Konsep

Menurut (Masri Singarimbun, 1995: 33), konsep adalah istilah dan defenisi yang

digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, individu yang

menjadi pusat perhatian. Konsep penelitian sangat diperlukan agar tidak menimbulkan

kekacauan atau kesalahpahaman yang dapat mengaburkan tujuan penelitian.Adapun defenisi

konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi adalah: program untuk menentukan dan mencapai tujuan dari perusahaan

Hotel Hermes One dan mengimplementasikan misinya.

2. Manajemen Pemasaran: proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan,

pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa, dan gagasan

untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan

(26)

3. Strategi Pemasaran : strategi yang disatukan, luas, terintegrasi dan komperensif

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi.

4. Analisis SWOT : identifikasiberbagaifaktor secara

sistematisuntukmerumuskanstrategiorganisasi. Analisisinididasarkan pada

logikayangdapatmemaksimalkankekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaandapatmeminimalkankelemahan

Gambar

Gambar 1.1 Analisis Lingkungan Pemasaran
Tabel 1.1 Matrik SWOT

Referensi

Dokumen terkait