• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kebiasaan buruk menghisap jari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh kebiasaan buruk menghisap jari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh kebiasaan buruk menghisap ibu jari terhadap perkembangan rahang

(2)

I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Pengaruh kebiasaan buruk ini bias terjadi kepada siapapun namun sebagian besar lebih terpusat terhadap anak. mengalami masalah-masalah seperti dental crowding, spacing, protrusi gigi, gigi tanggal dan kadang masalah perkembangan rahang. Beberapa masalah ortodontik tersebut mungkin merupakan masalah genetik. Masalah maloklusi lainnya dapat terjadi dan berkembang sepanjang waktu (Brand RW and DE Isselhard, 2003).

Masalah-masalah tersebut sering terjadi karena kebiasaan menghisap ibu jari, bernapas lewat mulut, penyakit dental, penelanan abnormal, OH buruk, tanggalnya gigi decidui yang terlalu cepat atau terlalu lama, kecelakaan, serta nutrisi yang buruk. Kebiasaan menghisap benda-benda, baik itu benda-benda nutritif (breast feeding, bottle feeding) maupun non-nutritif (ibu jari, jari lainnya, dot) merupakan perilaku normal pada bayi. Kebiasaan ini biasanya bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya pada usia sekitar 3-4 tahun. Hal ini tidak akan menyebabkan masalah yang berarti pada rongga mulut pada saat itu, karena pada dasarnya tubuh dapat memberikan respon terhadap rangsangan-rangsangan dari luar semenjak dalam kandungan.

Jika kebiasaan tersebut dihentikan sebelum masa erupsi gigi permanen, hal tersebut tidak akan memberikan efek jangka panjang. Namun jika kebiasaan tersebut berkelanjutan maka dapat terjadi keadaan openbite anterior, posterior crossbites, dan maloklusi kelas II (Sonis, 2003).

2. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan mengisap ibu jari terhadap perkembangan rahang.

3.TINJAUAN PUSTAKA

a. Perkembangan rahang

Perkembangan rahang pada manusia dibagi menjadi dua perkembangan, perkembangan Maxilla dan Mandibulla.

Pertumbuhan dari maxilla

Pembentukan dari maxilla (tulang rahang atas) dimulai pada akhir minggu ketiga intra uterine (didalam kandungan). Maksila ini merupakan bagian dari tulang cranium. Dengan sendirinya pertumbuhan basis cranium mempengaruhi perkembangan maksila. Posisi dan hubungan maksila terhadap cranium tergantung dari pertumbuhan sutura sphenooccipitalis dan sphenoethoidalis. Maksila ini berhubungan dengan beberapa bagian cranium, melalui sutura frontomaksilaris,sutura zygomatikotemporalis dan sutura palatinus.

(3)

kranii dan septum nasalis penting untuk bergeraknya maksila ke depan dank e bawah, terjadi aposisi pada dasar orbita, dasar hidung dan permukaan palatum.

Pertumbuhan pada sutura palatine mediana, ethomoidalis, sutura zygomatikolakrimalis dan sutura pada tulang-tulang hidung, serta hubungan maksila dengan prosesus pterigoideus, mempengaruhi pertumbuhan maksila kea rah lebar / transversal. Terjadiya aposisi pada dinding lateral maksila sendiri dan pertumbuhan basis kranii,kemungkinan besar

mempengaruhi pertumbuhan maksila dalam arah lebar.

Maksila ini terdiri dari 2 bagian yaitu maksila bagian belakang (maksila proper) dan bagian depan antara region kaninus kiri dan kanan disebut premaksila. Pada waktu bayi usia 1 tahun, sambungan antara kedua bagian maksila ini tumbuh secara harmonis dengan pertumbuhan kranium.

Pertumbuhan maksila dengan prosesus palatinus dan prosesus alveolaris disebabkan karena adanya pertumbuhan gigi-gigi atas. Pertumbuhan ini terjadi dengan cara aposisi dibagian permukaan sebelah luar dan resorpsi dibagian dalam, sehingga palatum

bertambah besar untuk memungkinkan erupsinya gigi geligi atas. Erupsi gigi geligi tersebut akan menyebabkan prosesus alveolaris bertambah tinggi dan juga menyebabkan

bertambahnya tinggi muka. Selama periode pertumbuhan, maksilia mengalami rotasi dalam hubungannya dengan basis anterior kranii jika dilihat dari lateral. Rotasi ini bervariasi baik besar maupun arahnya.

Pertumbuhan Mandibuka

Pada waktu bayi dilahirkan , mandibula sangat kecil dan terdiri dari 2 bagian yang sama, dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Mandibula tersebut hanya merupakan sebuah tulang yang berbentuk lengkung, karena pada waktu itu prosesus koronalis, prosesus

koronoideus,prosesus alveolaris dan angulus mandibula belum berkembang dengan baik.\ Mandibula bertambah melalui pertumbuhan kartilago dan periosteak serta endosteal. Kedua daerah kartilago terdapat disini yaitu satu pada sinfisis mandibula dan lainnya membentuk pelindung pada masing-masing kondil mandibula. Kartilago kondilar bukan merupakan pusat pertumbuhan khusus, tetapi secara luas dianggap bahwa pertumbuhan didaerah kondilar dibutuhkan untuk mendapatkan ukuran dan bentuk mandibula yang normal. Pertumbuhan periosteal dan endosteal mempunyai peranan penting pada pertumbuhan mandibula. Kartilago (Carrot shape) yang seakan-akan terlepas berada pada masing-masing ujungnya, berkembang menjadi prosesus kondilaris dan akhirnya bersatu dengan ramus mandibula. Kartilago ini membesar kearah bawah , yang menyebabkan mandibula bertambah panjang. Kondilus terjadi atas kartilagohialin yang ditutupi oleh jaringan pengikat fibrosa yang tebal dan padat. Pertumbuhan mandibula pada kondilus dan aposisi dari tepi posterior pada ramus mandibula bertambah panjang, sedangkan pertumbuhan kondilus bersama-sama dengan pertumbuhan pada alveolus menyebabkan mandibula bertambah tinggi.

(4)

atas, belakang dan luar sesuai dengan eksistensi tulang. Dengan adanya proses aposisi ,maka sudut yang dibventuk dibagian posterior dan inferior menjadi kecil, pada waktu dilahrikan sudutnya 17 , maka pada waktu dewasa sudutnya 11 . Dengan adanya resorpsi 55 55

pada ramus sebelah anterior , maka korpus mandibula bertambah panjang dan memungkinkan akomodasi gigi-geligi bawah posterior.

b. Kebiasaan menghisap ibu jari

Salah satu cara yang bayi menjelajahi dunia mereka adalah dengan menempatkan objek di mulut mereka dan mengisapnya. Sekitar setengah dari seluruh anak-anak mengisap jempol mereka selama masa kanak-kanak, dengan sebagian besar dimulai pada minggu-minggu pertama kehidupan. Gambar USG dari kehidupan intrauterin bahkan menunjukkan janin mengisap ibu jari mereka. Mengisap ibu jari bukanlah suatu penyebab atau gejala dari masalah fisik atau psikologis. Tidak diketahui mengapa sebagian anak mengisap ibu jari mereka lebih lama dari yang lain. Mengisap ibu jari tampaknya menjadi kebiasaan alami anak-anak di seluruh dunia karena terasa menyenangkan sehingga banyak yang melanjutkan kebiasaan ini untuk kenyamanan dan keamanan pada tahun-tahun awal sekolah. Kebiasaan mengisap ibu jari ini seringkali ditemukan pada anak-anak di bawah umur dua tahun dan biasanya akan ditinggalkan pada usia 4 tahun

4. Diskusi

Bedasarkan diskusi saya ada beberapa hal yang perlu diingat bahwa jenis maloklusi yang dapat berkembang dalam mangisap jari tergantung pada sejumlah variabel tertentu - posisi jari, kaitannya dengan otot orofacial, posisi mandibula selama mengisap, pola tulang wajah, gaya yang diberikan pada gigi dan prosessus alveolar, frekuensi dan durasi mengisap dan sebagainya. Maloklusi yang peling sering terjadi yaitu open bite anterior. Protraksi dari gigi anterior rahang atas akan terlihat terutama jika pollex dilakukan ke atas melawan arah palatum. Penarikan gigi postular dapat berkembang jika berat dari tangan atau lengan terus memaksa rahang bawah untuk ber-retrusi dikarenakan kebiasaan itu. Pada saat yang sama, gigi insisivus mandibula dapat menjadi miring ke arah lingual. Ketika gigi seri rahang atas menjadi miring ke arah labial dan open bite telah berkembang, menjadi penting bagi lidah untuk mendorong ke depan saat menelan sehingga mempengaruhi gigi anterior. Selama mengisap jari, dihasilkan kontraksi dinding bukal, dalam beberapa pola mengisap, sebuah tekanan negative dalam mulut, akan mempersempit lengkung maxilla.

(5)

5. KESIMPULAN

1. Mengisap ibu jari bukanlah suatu penyebab atau gejala dari masalah fisik atau psikologis namun hanyalah kebiasaan normal.

2. Kebiasaan mengisap ibu jari menjadi pada sejumlah variabel tertentu - posisi jari, kaitannya dengan otot orofacial, posisi mandibula selama mengisap, pola tulang wajah, gaya yang diberikan pada gigi dan prosessus alveolar, frekuensi dan durasi mengisap dan sebagainya.

3. Kebiasaan mengisap ibu jari menjadi faktor etiologi dari open bite karena oral habit ini dapat menyebabkan perubahan bidang incisal gigi seri sehingga meningkatkan overjet dan

(6)

6.Daftar Pustaka

Cameron A and R Widmer. 2003. Handbook of Pediatric Dentistry, 2nd ed. China: Mosby.

Viggiano D, D Fasano, G Monaco, and L Strohmenger. 2004. Breast feeding, bottle feeding, and non-nutritive sucking; effects on occlusion in deciduous dentition. Arch Dis Child 2004;89:1121-1123.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan tanngung jawab sosial terhadap nilai perusahaan dengan mekanisme

Kenaikan indeks harga yang dibayar petani terjadi diakibatkan kenaikan indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,81

Proses aklimatisasi dilakukan dengan cara ikan yang dibungkus dalam plastik packing dimasukkan ke kolam dalam posisi terapung selama 1-5 menit kemudian sedikit

Sementara hasil penelitian dari Natarsyah (2000) menyatakan bahwa Beta saham mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan bahwa

perlakuan yang direndam dalam minuman isotonik terjadi pelepasan ion Ni dan Cr karena terdapat kandungan asam sitrat yang memiliki H + cukup tinggi, meningkatnya

Perilaku lain yang masih kurang pada siswi SMA Negeri 7 Yogyakarta adalah sejumlah 28 responden (34,1%) menggunakan pembalut (pantyliner) saat mengalami keputihan dan sejumlah

39 of 1999 on Human Rights, do not explicitly recognize the rights of affected people in the land acquisition for public purposes as a human right, so the authors deem it necessary

Penelitian ini merupakan penelitian survei.Adapun Populasi penelitian ini adalah kendaraan yang melintas pada ruas jalan Andi Djemma , jalan monginsidi baru, dan