PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM
PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
FATWADEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 40/DSN-MUI/X/2003
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Ushul Fiqh
Dosen Pembimbing Hj. Syahrur Fadil Lc
Oleh :
Tetep Ahmad (1030.01.02.15.068)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang akan membawa rahmat bagi pemeluknya tidak terkecuali siapappun itu. Islam jua adalah suatu lembaga dan wadah di dalalm menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan segi kehidupan umatnya. Seperti, dalam bidang ibadah dan muamalah yang telah diatur di dalam Al-Qur’an dan Hadis. Namun adakalanya permasalahan yang kotemporer saat-saat ini yang sangat rumit memeng tidak dapat dibantah kembali dalam penerimaan kehujjahan kita butuh bantuan Ijtihad dari kaum ulama’ yang berkompeten dalam bidang yang bermasalah ,yang berupa produk ijma’ dan qiyas.
Itu semua adalah sumber hukum Islam yang telah dapat dipercaya dan masih banyak yang lainnya seperti Ihtisan, Urf dll. Itu semuanya akan dibahas secara lengkap pada pokok pembahasan Usul Fiqh. Namun pada kenyataan masih banyak hal yang perlu dijadikan patokan agar tercapinya hukum yang baik dan benar secara syariat dan aturan yang berlaku di suatu wilayah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tentang Rahn Emas? 2. Bagaimana Metodologi penerapan fatwa Rahn Emas di Indonesia? 3. Bagaimana Proses dalam penerapan fatwa Rahn Emas di Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan
a. Untuk mengetahui Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tentang Rahn Emas. b. Untuk mengetahui Metodologi penerapan fatwa Rahn Emas di Indonesia. c. Untuk mengetahui Proses dalam penerapan fatwa Rahn Emas di Indonesia 2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Mengembangkan khasanah keilmuan di dalam bidang ekonomi syariah ataupun ilmu Ushul Fiqh
b. Manfaat Praktis
Menjadi referensi bagi mahasiswa dalam mata kuliah Ushul Fiqh tentang Fatwa DSN-MUI Rahn Emas
D. Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika penulisan makalah terdiri atas BAB Pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.
1. Pendahuluan
Pada bagian ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat makalah, dan sistematika penyusunan makalah.
2. Pembahasan
Pada bagian ini diuraikan tentang ruang lingkup isi makalah dan bahasan. Yaitu tentang Pasar Persaingan Monopolistik.
FATWA
1. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah Rahn, yaitu menahan barang sebagai jaminan atas utang;
2. bahwa bank syari'ah perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya;
3. bahwa masyarakat pada umumnya telah lazim menjadikan emas sebagai barang berharga yang disimpan dan menjadikannya objek rahn sebagai jaminan utang untuk mendapatkan pinjaman uang;
4. bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang hal itu untuk dijadikan pedoman.
B. Metodologi Pengambilan Dalam Memutuskan Fatwa DSN_MUI Tentang Rahn_Emas
Dewan Syariah Nasional MUI mengambil pertimbangan untuk memutuskan suatu hukum tentang rahn emas berdasarkan dari dalam Al-Qur’an, Al-Hadits, juga dari Kaidah Fiqh. Diantaranya
1. Firman Allah SWT, antara lain:
1. Firman Allah, QS. al-Baqarah [2]: 283:
ونكك نن إإتم عسىللوررفلملل تدجإوبتإاكل اهرإفلام نن ابقنوض
ةن...
Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang....
'A'isyah r.a., ia berkata:
نن أل
ر سوصهإللاا لل ع هكللااىلنيللوهإسملن شاترعطل ىمانمإ ا
يهويدإ جأل ىللإإولر رهنه ردإعنمإ احيدإدر. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah membeli
makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya. 3. Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi s.a.w. bersabda:
ل
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya."
4. Hadits Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan alNasa'i, Nabi s.a.w. bersabda:
هظن لالر يربكل نبإمنل اكل اذلإإهإتإقلفلرهونو،ابللن دلار يش
رب
نبإمنل اكل اذلإإهإتإقلفلرهونو،اعيذإلناىلليربكل ويشرب
نلاةكقلفل.
"Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Bagi yang
menggunakan kendaraan dan memerah susu wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan." 5. Ijma’ :
Para ulama sepakat membolehkan akad Rahn (alZuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1985, V: 181).
6. Kaidah Fiqh:
تحيرإهمإا.
Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Memperhatikan : 1. Surat dari Bank Syariah Mandiri No 3/305/DPM Tanggal 23 Oktober 2001 Tentang Permohonan
Fatwa atas Produk Gadai Emas.
2. Hasil Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional pada hari Kamis, 14 Muharram 1423 H/28 Maret 2002 M.
1. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn).