• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII MTs ASSYAFI’IYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII MTs ASSYAFI’IYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju

kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan

moral. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha

sadar yang dilakukan oleh manusia dewasa untuk membina kepribadian

anak didik yang belum dewasa sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam

keluarga, peradaban, masyarakat, dan lingkungan sosial. Sesederhana

apapun peradaban masyarakat yang berkembang pasti di dalamnya terdapat

proses pendidikan. Oleh karena itu, sebagai implikasinya, pendidikan secara

otomatis berlangsung sepanjang peradaban manusia. Pendidikan telah

menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak manusia itu sendiri ada.1

Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan juga tak lepas dari

suatu tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya suatu pendidikan, maka

manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang luas. Ilmu akan

menjadikan manusia lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.

Berikut ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umat manusia mau

menuntut ilmu, seperti yang terdapat dalam Q.s. Al Mujadalah ayat 11:

1

(2)





“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan

kepadamu: “Berlapang-lapnglah dalam majlis”, makalapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan:”Berdirilah kamu”, maka

berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang -orang yang beriman di antaramu dan orang -orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al M ujadalah :112)

Ayat di atas menjelaskan bahwa ikutilah kegiatan yang positif di

dalam suatu majlis untuk mencari ilmu seluas-luasnya. Seseorang yang haus

akan suatu ilmu maka Allah akan mengangkat derajat seseorang yang lebih

baik. Peningkatan ilmu yang turut mempengaruhi sumber daya manusia

tidak terlepas dari lembaga pendidikan sekolah. Lembaga pendidikan tiap

sekolah bertanggung jawab atas paling tidak dua hal. Keduanya itu adalah

kecakapan dan keterampilan hidup, seperti yang pada umumnya

dicita-citakan oleh keluarga peserta didik. Sebagaimana para orangtua mengirim

anaknya ke lembaga pendidikan yaitu sekolah dengan tujuan memiliki ilmu

pengetahuan yang luas.

2

(3)

Sebagian terbesar dari proses perkembangan berlangsung melalui

kegiatan belajar. Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks,

belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media

elektronika, belajar di sekolah di rumah, di lingkungan kerja atau di

masyarakat.3 Ini berarti bahwa Belajar merupakan proses untuk memperoleh

dan menggali informasi dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang dapat

mengembangkan pola pikir seseorang. Sehingga sangatlah perlu

pelaksanaan pengajaran di tekankan pada belajar proses dan memaknai

setiap proses pembelajaran tersebut.

Salah satu komponen pembelajaran yang ada dalam pendidikan adalah

Matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang diajarkan di

berbagai macam jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, sampai SMA yang

mempunyai peran yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.4

Suherman berkata “Belajar matematika harus merupakan belajar bermakna”.

Belajar matematika dengan bermakna akan dicapai ketika siswa tidak hanya

dituntut untuk latihan, menghafal atau sekedar mengingat, melainkan siswa

memperoleh pemahaman matematika melalui proses pembelajaran dimana

siswa dapat aktif dalam berpikir dan memaknai setiap prosesnya, sehingga

setiap pembelajaran memiliki tujuan yang jelas. Tidak terlibatnya siswa

dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan siswa tidak minat untuk

mengikuti proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Sehingga

3

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal 155

4

Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:JICA

(4)

pengetahuan, tingkat pemahaman siswa dan hasil yang diperoleh siswa

kurang maksimal.

Proses pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari model

pembelajaran yang diterapkan. Menurut Soekamto Model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar. Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru yang

pada dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami

dan menguasai suatu pengetahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan

model pembelajaran sangat tergantung dari karakteristik mata pelajaran

ataupun materi yang akan diberikan kepada siswa sehingga tidak ada model

pembelajaran tertentu yang diyakini sebagai model pembelajaran yang baik.

Semua tergantung situasi dan kondisinya.5 Adapun salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran

ialah model pembelajaran Quantum Teaching.

Model quantum teaching disini ialah pengubahan belajar yang meriah

dengan segala nuansanya. Quantum teaching juga menyertakan segala

kaitan antara, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen

belajar. Quantum teaching berisi prinsip-prinsip sistem perencanaan

pengajaran yang efektif, efisien, dan progesif berikut metode penyajiannya

5

(5)

untuk mendapatkan hasil belajar yang mengangumkan dengan waktu

sedikit. Dalam praktik quantum teaching bersandar pada asas utama

bawalah dunia mereka ke dalam dunia kita, dan antarkan dunia kita ke

dalam dunia mereka”. setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap

rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun

dengan prinsip utama tersebut. Adapun menurut Deporter kerangka

rancangan belajar dalam model quantum teaching ialah biasa disebut

dengan TANDUR : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan

Rayakan.6 Dalam pembelajaran quamtum teaching dengan rancangan

tersebut akan sangat efektif dengan adanya media pembelajarn yang

diterapkan.

Media pembelajaran berasal dari kata media dari bahasa latin medius

yang secara harfiah berarti “tengah” , “perantara”, atau “pengantar”. Gerlach

& Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami seara garis besar adalah

manusia, materi, kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.7 Penggunaan

media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya

meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Dengan menggunakan

media dalam pembelajaran akan diperoleh manfaat diantaranya

pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, dan materi pembelajaran

6Ibid …..

hal 138-139 7

(6)

akan lebih mudah di pahami oleh peserta didik. Media yang digunakan

dalam pembelajaran ini ialah media Puzzle.

Media Puzzle digunakan untuk memperkuat konsep siswa tentang

operasi bentuk aljabar. Dan untuk mempermudah siswa mengingat tentang

operasi bentuk aljabar, karena siswa terlibat langsung dalam media

pembelajaran yang diterapkan. Puzzle merupakan media yang terbuat dari

kertas dengan dua warna dan tiga bentuk yakni warna merah dan putih

dengan bentuk persegi, segitiga, dan belah ketupat. Cara penggunaan

singkatnya ialah dengan menjodohkan warna dan bentuk. Bila warna merah,

putih dan bentuk sama maka bila dijumlahkan akan bernilai nol, atau

dihilangkan.

Pemilihan materi dalam penelitian ini yakni Materi Operasi bentuk

Aljabar dikarenakan materi operasi bentuk aljabar ini merupakan materi

awal dalam cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan simbol-simbol

yang masih akan berlanjut ke materi yang berkaitan dengan aljabar yang

lainnya, dan apabila siswa memahami konsep awal bentuk aljabar siswa

akan lebih mudah untuk memahami materi yang selanjutnya. Serta konsep

dasar bentuk aljabar ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa,

seperti apabila membeli beberapa buku dengan harga satu berapa dan akan

membayar dengan uang berapa. Sehingga selayaknya siswa harus mampu

untuk memahimnya dengan baik. Sedangkan pemilihan sekolah yakni di

MTs Assyafi’iyah Gondang dikarenakan menurut observasi dan wawancara

(7)

yang dilakukan masih bersifat konvensional sehingga peneliti ingin

mencoba menerapkan suatu inovasi model pembelajaran yang cocok untuk

diterapkan kepada siswa-siswa di MTs Assyafi’iyah Gondang.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi

haruslah di imbangi dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Mutu

pendidikan di sekolah juga dipengaruhi oleh ketepatan model yang

digunakan oleh guru. Model mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui

di dalam mengajar. Model mengajar ini akan sangat mempengaruhi suatu

proses mengajar karena jika model yang digunakan oleh guru tepat, maka

akan menimbulkan minat serta hasil belajar yang diperoleh juga akan baik.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di MTs Assyafi’iyah Gondang

kenyataan yang dihadapi sekarang ialah masih banyak siswa yang merasa

takut, bosan, dan pesimis terhadap mata pelajaran matematika khususnya

materi operasi bentuk aljabar. Ini disebabkan karena kurangnya minat siswa

terhadap materi yang disampaikan, dan media yang digunakan dalam

pembelajaran kurang menarik siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh

akan kurang baik. Hal ini dapat terjadi juga karena siswa hanya pasif dan

hanya mendengarkan infomasi yang disampaikan oleh guru.

Setelah mengetahui beberapa informasi tentang model quantum

teaching peneliti ini mengadakan Penelitian tentang model quantum

teaching. Quantum teaching ditemukan oleh Bobby De Porter, quantum

teaching adalah konsep yang menguraikan cara baru dalam memudahkan

(8)

merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran

matematika.8 Seperti yang dikatakan Bobby De porter bahwa quantum

teaching menguraikan cara baru dalam pembelajaran, yang mana bila model

quantum teaching ini dikombinasi dengan media puzzle akan sangat

menarik, Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

pengaruh model quantum teaching yang menggunakan suatu media yang

disebut puzzle terhadap minat dan hasil belajar.

Selain itu penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu

diantaranya berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Nurma

Mu’arifah pada Tahun 2011 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok

Bahasan Himpunan Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding

Rejotangan Tulungagung Tahun Pelajaran 2010/2011” Menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa meningkat setelah adanya Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Teaching dengan hasil rata-rata tes awal adalah

sebesar 73,378 sedangkan hasil rata-rata tes akhir adalah sebesar 90,675.9

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kiki Indah Pratiwi tahun

2013 yang berjudul “Keefektifan Model Quantum Teaching Terhadap Minat

dan Hasil Belajar Bangun Datar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri

8 Mashudi, Asrop Safi’I dan Agus Purwowidodo, Desain Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Konstruktivisme ( Kajian Teoritis dan Praktis), ( Tulungagung: STAIN tulungagung Press, 2013), hal. 175

9 Nurma Mu’arifah,

(9)

Tunon 2 Kota Tegal”. Menunjukkan bahwa model pembelajaran Quantum

Teaching lebih efektif diterapkan jika dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional. Hal ini dapat dilihat pengaruh pada minta belajar diperoleh

thitung > ttabel (3,017 > 1,687), sedangkan pada hasil belajar diperoleh sebagai berikut thitung > ttabel (2,542 > 1,687).10

Oleh Karena itu, maka timbul gagasan untuk melakukan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Model Quantum Teaching dengan Media

Puzzle terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi

Bentuk Aljabar Kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran

2017/2018 ”.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Guru dalam pembelajaran matematika, tidak sedikit masalah

yang dihadapinya. Kekurang mampuan mengatasi masalah akan

menjadi faktor pemicu pembelajaran yang diselenggarakan kurang

berhasil mengantarkan siswa pada tercapainya yang diharapkan.

Peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang ada sebagai berikut :

a. Guru kurang sesuai dalam memilih metode pembelajaran.,

sehingga Akvitas belajar siswa terkesan kurang bermakna.

b. Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran

akan timbul kesulitan belajar.

10

Kiki Indah Pratiwi, Keefektifan Model Quantum Teaching Terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal

(10)

c. Hasil belajar siswa belum mampu mencapai nilai yang

sebaik-baiknya dengan kata lain belum menunjukkan batas tuntas

belajar.

2. Pembatasan Masalah

Agar peneliti lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan

yang di maksud, penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian

sebagai berikut :

a. Model Quantum Teaching adalah pengubahan belajar dengan

segala nuansanya, yang dimaksud disini adalah model

pembelajaran dengan tahapan tahapan sebagai berikut : a)

Tumbuhkan, tahap menumbuhkan minat siswa terhadap

pembelajaran yang akan dilakukan. b) Alami, merupakan tahap

ketika guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman yang

dapat di mengerti semua siswa. Tahap ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan

awal yang telah dimiliki. c) Namai, tahap memberikan kata

kunci, konsep, model, rumus, atau strategi atas pengalaman

yang telah diperoleh. d) Demonstrasi, tahap demonstrasi

memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan ke

dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka.

e) Ulangi, pengulangan akan memperkuat koneksi saraf

(11)

merupakan wujud pengakuan untuk menyelesaikan partisipasi

dan memperoleh keterampilan dalam ilmu pengetahuan.

b. Minat disini yang dimaksudkan ialah ada tidaknya minat

terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti

pelajaran, lengkap tidaknya catatan dalam pelajaran Matematika

tersebut. Cara mengetahui minatnya belajar siswa yaitu melalui

observasi dengan penyebaran angket dan melalui pengamatan.

c. Hasil belajar yang digunakan untuk mengukur siswa

bahwasannya siswa sudah dikatakan mampu dan berhasil dalam

penerapan model pembelajaran Quantum Teaching ialah pada

aspek ranah kognitif siswa. Cara memperoleh hasil belajarnya

ialah dari nilai dengan diadakannya post test.

d. Materi operasi bentuk aljabar yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi : konsep dasar aljabar, dan operasi bentuk aljabar.

e. Subyek penelitian

Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Siswa kelas

VII MTs Assyafi’iyah Gondang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching

(12)

Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun

Ajaran 2017/2018?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching

dengan media puzzle terhadap hasil belajar matematika siswa materi

Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun

Ajaran 2017/2018?

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching

dengan media puzzle terhadap minat dan hasil belajar matematika

siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs Assyafi’iyah

Gondang Tahun Ajaran 2017/208?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap minat belajar

matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar keas VII MTs

Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap hasil belajar

matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII MTs

Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran

Quantum Teaching dengan media puzzle terhadap minat dan hasil

belajar matematika siswa materi Operasi Bentuk Aljabar kelas VII

(13)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah

1. Ada pengaruh model quantum teaching dengan media puzzle terhadap

minat belajar matematika materi operasi bentuk aljabar kelas VII MTs

Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Ada pengaruh model quantum teaching dengan media puzzle aljabar

terhadap hasil belajar matematika materi operasi bentuk aljabar kelas

VII MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching dengan media

puzzle aljabar terhadap minat dan hasil belajar siswa materi Operasi

Bentuk Aljabar di MTs Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran

2017/2018.

F. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Dengan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat

bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya pembelajaran

matematika. Adapun kegunaan adalah untuk memberi gambaran

mengenai pengaruh model Quantum Teaching dengan media puzzle

terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa. Sehingga mampu

memberikan tambahan informasi mengenai model pembelajaran yang

tepat dalam memaksimalkan hasil belajar siswa dan menumbuhkan

(14)

2. Secara Praktis

Adapun manfaat secara praktis adalah sebagai berikut :

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi

bagi peningkatan kualitas pembelajaran Matematika serta agar

tercapainya tujuan pendidikan Nasional.

b. Bagi Guru

Model pembelajaran Quantum Teaching sebagai salah satu

inovatif model pembelajaran dan referensi jenis model yang

dapat digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar guna

menumbuhkan minat serta meningkatkan hasil belajar

Matematika.

c. Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dalam belajar matematika

sehingga siswa merasa senang dan timbullah minat untuk belajar

matematika serta dapat memperoleh hasil belajar yang lebih

baik seperti yang diharapkan.

d. Bagi Peneliti lainnya

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam penggunaan

model pembelajaran ini sehingga nantinya dapat dijadikan

sebagai bahan, latihan, dan pengembangan dalam proses belajar

(15)

G. Penegasan Istilah

1. Penegasan Konseptual

a. Model Quantum Teaching

Yang dimaksud dengan model quantum teaching disini

ialah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.

Quantum teaching juga menyertakan segala kaitan antara,

interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.

Quantum teaching berisi prinsip-prinsip sistem perencanaan

pengajaran yang efektif, efisien, dan progesif, dengan kerangka

rancangan belajar yang dikenal sebagai TANDUR :

Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, dan

Rayakan.11 Model quantum teaching pada penelitian ini ialah

merupakan suatu model pembelajaran yang mana membuat

siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang

dilakukan, sehingga minat siswa untuk mengikuti pembelajaran

sangat tinggi. Selain itu siswa diajak untuk langsung melakukan

proses pembelajaran melalui pengalaman yang dilakukan dalam

setiap tahapannya, dimaksudkan supaya mengena langsung pada

siswa dan agar pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.

b. Minat belajar

Minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang

menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah,

11

(16)

keinginan, perasaaan suka untuk melakukan proses perubahan

tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari

pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu

adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa)

terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan,

partisipasi dan keaktifan dalam belajar.12 Minat belajar dalam

penelitian ini merupakan ketertarikan siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika, karena jika tidak adanya minat seseorang

siswa terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar.

c. Hasil belajar

Hasil belajar adalah hasil-hasil pelajaran yang telah

diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh dosen

kepada mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu.13 Dengan

adanya hasil belajar ini siswa akan mengetahui kemampuan

yang dimilikinya, dan ini akan berhasil dengan baik hasil

belajarnya jika belajar dan proses belajarnya juga baik pula.

Sehingga untuk melihat seberapa besar metode tersebut berhasil

diterapkan akan terlihat di hasil belajarnya. .

d. Materi operasi bentuk aljabar ialah suatu bentuk yang mana

didalamnya ada istilah variabel, konstanta, koefisien serta suku.

12

Muhammad Fathurrohman, dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 174

13

(17)

2. Penegasan Operasional

Secara operasional, penelitian ini akan berusaha meneliti dan

mengkaji tentang Pengaruh Model Quantum teaching dengan Media

Puzzle terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Kelas VII MTs

Assyafi’iyah Gondang Tahun Ajaran 2017/2018 untuk mengetahui

apakah jika diterapkan model quantum teaching ini minat dan hasil

belajar akan meningkat, sehingga jika meningkat dapat dikatakan

adanya pengaruh dari model yang diterapkan. Sedangkan alat yang

digunakan untuk mengambil data ialah menggunakan tes, observasi,

pengamatan, dan dokumentasi.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

1. Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul,

halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan keaslian

tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi , daftar tabel,

daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak.

2. Bagian utama (inti), terdiri dari:

a. Bab I, Pendahuluan: 1) Latar belakang, 2) Identifikasi dan

Pembatasan masalah, 3) Rumusan masalah, 4) Tujuan

penelitian, 5) Hipotesis Penelitian, 6) Kegunaan penelitian, 7)

Penegasan Istilah 8) Sistematika penulisan skripsi.

b. Bab II, Kajian Pustaka: A. Deskripsi Teori berisi : 1) Hakikat

(18)

Minat Belajar 5) Hasil Belajar, 5) Materi Aljabar. B.Kajian

penelitian terdahulu, C. Kerangka berfikir.

c. Bab III, strategi penelitian: A. Rancangan Penelitian : 1)

Pendekatan penelitian, 2) Jenis Penelitian. B. Variabel

Penelitian, C. Populasi dan Sampel Penelitian, D. Kisi-kisi

Instrumen, E. Instrumen penelitian, F. Data dan Sumber data, G.

Teknik Pengumpulan Data, H. Analisis Data.

d. Bab IV, Laporan hasil penelitian: A. Deskripsi data ,

B.Pengujian Hipotesis.

e. Bab V, Pembahasan: A. Pembahasan rumusan masalah 1,

B.Pembahasan rumusan masalah 2 dst..

f. Bab VI, Penutup: A. Kesimpulan, B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Budaya Korea dan Layanan Informasi Kementrian Budaya, Olah Raga dan Pariwisata,..

-Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak

Makau Mutua dari State University of New York- Buffalo yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi HAM Kenya menyatakan bahwa dengan mengingat peran penting partai politik

• Notice Periode Required by current employer • Earliest date available to commence work. Date

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Berdasarkan lembar hasil jawaban siswa diatas terlihat siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, siswa juga tidak dapat membuat model matematika, kesalahan

Hubungan Asupan Asam Folat dengan Fungsi Kognitif .... Hubungan Asupan Vitamin B12 dengan Fungsi

Proses pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran student facilitator and explaining tentang materi Pancasila