• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL STUDY KELAYAKAN BISNIS SOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL STUDY KELAYAKAN BISNIS SOP"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL STUDY KELAYAKAN

BISNIS

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini , perekomomian Negara Indonesia menunjukan kondisi yang kurang

menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi nasional

pada bulan April 2008 yang mencapai 4.01% dan di Lampung yang mencapai 3,07% dan isu

kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti ada nya kurang kondusifnya kondisi

perekonomian Negara.Dalam kondisi seperti ini , masyarakat semakin terpuruk ketika harga

kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga

tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.

Di sector perdaganngan dan industri, kondisi tersebut juga sangat disarankan oleh

pengusaha Biaya oprasional yang tidak sebanding dengan harga jual hasil produksi membuat

lesu sector ini . Oleh karena itu , dengan mengacu pada kondisi perekonomian yang kurang

kondusif dan tidak berpihak pada perekonomian rakyat , menuntut masyarakat untuk

mempunyai daya saing dan keahlian tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai

bekal dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi para pelaku usaha , kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana

daya beli masyarakat disekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa

penawar yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan

(2)

berada pada posisi yang tidak menguntungkan . Yang perlu diperhatikan adalah mengenai

bagaimana tingkat persaingan , daya beli masyarakat , dan hukum permintaan maupun

panawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.

B. Gambaran Umum Potensi Usaha

Kalau kita mencermati lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian Negara yang

kurang stabil , maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha , maka yang

terlintas pertama kali dibenak kita adalah mengenai bagai mana menciptakan sebuah unit

usaha bisnis yang prispektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang

sebagai tempat untuk melakukan inventasi . Pemikiran yang kedua adalah dengan modal

yang pas-pasan , produk apa yang kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan

dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika

kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit .

Oleh karena itu , kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal-hal potensial

untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan

berbekal pada kebijakan pemerintah tentang kegiatan perdagangan dan industri hal ini

memungkinkan untuk terbukanya peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan dengan

hal tersebut . Salah satu bentuk usaha bisnis yang bisa dijalankan adalah dengan mendirikan

peternakan ayam potong. Selain memacu pada kebijakan pemerintah tentang industri dan

perdagangan, mungkin juga sebagai alasan mengapa usaha tersebut punya peluang karena

banyak dari masyarakat kita yang cenderung membeli kebutuhan daging yang berharga

(3)

BAB II

ASPEK PENILAIAN

A. ASPEK HUKUM

Dari segi legalitas Usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen Badan Hukum

untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar

dikemudian hari karena unit usaha ini sekalanya cukup besar. Beberapa dokumen Hukum

yang dimiliki berkaitan dengan aspek Hukum adalah :

1. Badan Hukum

Untuk usaha ini yakni berupa PT, karena usaha yang kami lakukann sifatnya

merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama

berdasarkan besar nya Inbreng dari masing-masing pemodal, dimana seluruh aktifitas yang

timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.

Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan

usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya

merupakan subjek hukum dan kekayaan yang terpisah (Modal).

2. Tanda Daftar Perusahaan Dan Surat Izin Usaha

Usaha peternakan ayam potong memiliki izin usaha dari dinas perindustrian dan

perdagangan dan sudah terdaftar sebagi pelaku usaha penjualan ayam potong. sesuai dengan

UU no. 3/1982 tentang wajib daftar perusahaan, Perusahaan adalah segala macam bentuk

(4)

bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh

keuntungan atau laba.

3. NPWP

Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke

Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib

pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda

pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakannya.

4. Izin Domisili Dan IMB

Karena unit usaha peternakan ayam potong ini akan didirikan diatas sebidang tanah

demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga melakukan perizinan untuk

pengeringan tanah. Artinya bahwa kami melakukan pengalihan fungsi lahan yang semula

untuk pertanian menjadi bangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan

perizinan kepada pemerintah daerah setempat untuk izin domisili, karena nantinya usaha ini

berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap ditempat tersebut.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Segmentasi, targeting dan positioning

a. Segmentasi

Yang menjadi segmentasi dari usaha Peternakan ayam potong adalah segmen

menengah kebawah dan keatas.

(5)

Yang menjadi target market adalah ibu rumah tangga, warung makan penjual cickhen

dan orang-orang yang melakukan resepsi.

c. Positioning

Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan dibenak konsumen sebagai

perusahaan Peternakan ayam potong, yang bersih, menjual ayam potong berkualitas dengan

harga yang pas.

2. Permintaan

a. Perkembangan Permintaan Saat Ini

Dewasa ini kalau kita amati, permintaan akan pemenuhan protein dalam tubuh manusia

semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi

sebagai penunjang kebutuhan energi bagi tubuh. Terlebih dengan ditunjangnya oleh beragam

cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong.

b. Prospek Permintaan Dimasa Yang Akan Datang

Dengan membanjirnya berbagai produk makanan yang serba instant di masyarakat

akan menyebabkan kondisi persaingan produk-produk berprotein yang mengandung bahan

pengawet dan berformalin tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya

persaingan pada industri tersebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik dimana

akan ditandai berkurangnya permintaan akan produk-produk tersebut, dan konsumen beralih

keproduk lain yang sejenis dan tidak berpengawet.

3. Penawaran

a. Perkembangan Penawaran Saat Ini

Perkembangan penawaran disektor usaha peternakan ayam potong pada saat ini

(6)

belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu,agar usaha peternakan ayam potong

menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi

konsumen.

b. Prospek Penawaran Dimasa Yang Akan Datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan ayam potong pada masa

yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan

manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif

karena sudah ditunjang dengan perangkat tekhnologi informasi yang memberikan kemudahan

bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.

Oleh karena itu, bagi pelaku usaha disektor ini harus mampu melakukan penawaran yang

inovatif untuk menarik pasar.

4. Analisa kelayakan pemasaran

Dalam melakukan analisa permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan

berskala 1-5.

Keterangan :

Sangat Lemah : 1

Lemah : 2

Sedang : 3

Kuat : 4

Sangat Kuat : 5

No Item Yang Dinilai

Kriteria Penilaian Sangat

Lemah Lemah Sedang Kuat

(7)

9.

Produk dan Lini Produk Mutu Produk

Interval = Nilai Tertinggi dari Interval – Nilai Terndah dari Interval Jumlah Kelas

= 5-1

5

= 0,8

1,00 – 1,80 = Sangat Tidak Layak

1,81 – 2,60 = Tidak Layak

2,61 – 3,40 = Sedang

3,41 – 4,20 = Layak

4,21 – 5,00 = Sangat Layak

untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus :

Kelayakan Usaha = Total Bobot

Jumlah Item Yang Dinilai

= 75

20

(8)

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka usaha pembuatan peternakan ayam

potong dari sisi pemasaran dikatakan layak, karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

5. Analisa persaingan

Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha pembuatan

peternakan ayam potong, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan

cara:

a. membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya,

semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala

1-5.

b. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing factor. Semakin penting,

maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakn adalah skala 1-5.

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan

Faktor Persaingan

Pasar Kios PedagangKeliling

Perusahan

Kekuatan Relatif 32 66 124 151

Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan

bahwa usaha Peternakan ayam potong menduduki pada peringkat teratas untuk kekuatan

kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah Pedagan Keliling. Kelemahan

(9)

kurang menguntungkan dibandingkan dengan Pedagang Keliling yang langsung mendatangi

konsumen. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi lerhadap lokasi tempat

perusahaan peternakan ayam potong agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

6. Program Pemasaran

a. Tingkat Pelayanan

Dalam memasarkan ayam potong kami memberikan layanan yang memuaskan

melalui layanan pemesanan, delivery dan memilih ayam potong.

b. Penetapan Harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan

tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga

dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.

c. Kegiatan Promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media

cetak, spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal.

d. Kegiatan Distribusi

untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.

C. ASPEK KEUANGAN

1. Kebutuhan Dana

a. Investasi

Investasi dana ini mencapai Rp.

(10)

Biaya Pra Oprasional mencapai Rp. 15.000.000,-

c. Modal Kerja

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp.

10.000.000,-2. Rencana Pembelanjaan Dana

a. Modal Sendiri

Modal sendiri Rp.

50.000.000,-b. Pinjamam Bank

Pinjaman dari bank Rp.

25.000.000,-3. Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi Pendapatan

 Pendapatan Perbulan Rp.

17.850.000,- Pendapatan Pertahun Rp.

214.200.000,-b. Proyeksi Biaya Pertahun

 Pengadaan Bibit Ayam Rp.

45.360.000,- Biaya Pakan Rp.

126.000.000,- Biaya Pemanas Rp.

1.020.000,- Gaji Karyawan Seluruh Rp.

20.800.000,- Biaya Listrik Rp.

180.000,- Obat-obatan Rp.

3.000.000,- Perlengkapan Kebersihan Rp.

350.000,-Jumlah Biaya Rp.

196.710.000,-c. Proyeksi Laba Rugi

(11)

= Rp. 214.200.000 – Rp. 196.710.000.

= Rp.

17.490.000,-d. Proyeksi Kemampuan Pelunasan Hutang

Hutang dilunasi dalam jangka waktu 5 tahun bunga yang diinginkan 17% pertahun

e. Perhitungan Kelayakan Usaha

a. Dengan Metode Payback Periode

Tabel Cash Flow Tahu

n EAT Penyusutan Proceed DF 12% PV Kas Bersih 2010 9.500.000 8.000.000 17.500.000 0,854 14.945.000 2011 11.000.000 8.000.000 19.000.000 0,729 13.851.000 2012 12.500.000 8.000.000 20.500.000 0,624 12.792.000 2013 14.000.000 8.000.000 22.000.000 0,533 11.726.000 2014 16.500.000 8.000.000 24.500.000 0,455 11.147.500 Jumlah PV Kas Bersih 64.461.500

Investasi = Rp. 50.000.000

Proceed th 1 = Rp. 17.500.000

-= Rp. 32.500.000

Proceed th 2 = Rp. 19.000.000

-= Rp. 13.500.000

Pay Back Periode = 13.500.00020.500.000 X 12 bulan = 7,9 bulan atau 8 bulan

Kesimpulan :

Berdasarkan nilai PP yang diperoleh proyek layak diterima, karena nilai PP< Umur

Ekonomis

(12)

Tahun EAT

2010 9.500.000

2011 11.000.000

2010 12.500.000

2013 14.000.000

2014 16.500.000

Jumlah 63.500.000

Rata-rata EAT = 63.500.000 = 12.700.000 5

Rata-rata Investasi = 50.000.0002 = 25.000.000

ARR = 12.700.000 X 100% = 50,8% 25.000.000

= 50,8% X 50.000.000 = 25.400.000

Kesimpulan :

Berdasarkan Nilai ARR yang diperoleh, maka proyek layak diterima karena nilai ARR >

modal kerja.

c. Dengan Metode Net Present Value (NPV)

Tahun PV Kas Bersih

2010 14.945.000

2011 13.851.000

2010 12.792.000

2013 11.726.000

2014 11.147.500

Jumlah 64.461.500

NPV = Rp. 64.461.500 – RP. 50.000.000

= Rp.

(13)

Berdasarkan hasil NPV yang diperoleh, maka proyek diterima karena hasil NPV positif.

d. Dengan Metode Profitability Index (PI)

Tahun PV Kas Bersih

2010 14.945.000

2011 13.851.000

2010 12.792.000

2013 11.726.000

2014 11.147.500

Jumlah 64.461.500

PI = 64.461.500 X 100%

= 1,28%

50.000.000

Kesimpulan : berdasarkan hasil PI yang > 1, maka proyek layak diterima.

e. Dengan Metode Internal Of Return (IRR)

Tahun Proceed DF28% PV Kas Bersih

2010 17.500.000 0,781 13.667.500

2011 19.000.000 0,610 11.590.000

2010 20.500.000 0,477 9.778.500

2013 22.000.000 0,373 8.206.000

2014 24.500.000 0,291 7.129.500

Jumlah PV Kas Bersih 50.371.500

Kutub Nilai NPV Positif

NPV = Rp. 50.371.500 - RP. 50.000.000

= 371.500

Tahun Proceed DF29% PV Kas Bersih

2010 17.500.000 0,775 13.562.500

2011 19.000.000 0,601 11.419.000

2010 20.500.000 0,466 9.553.000

(14)

2014 24.500.000 0,280 686.000 Jumlah PV Kas Bersih 49.336.500

Kutub Nilai NPV Negatif

NPV = Rp. 49.336.500 - RP. 50.000.000

= -66.350

IRR = 28% + 50.371.500- 50.000.000 X (29%-28%) 50.371.500 - 49.336.500

IRR = 28% + 371.500 X1%

1.035.000

= 28,4%

Kesimpulan :

Berdasarkan Nilai IRR yang diperoleh proyek diterima, karena nilai IRR> bunga pinjaman

untuk 28% > 17%

D. ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

1. Rencana Pengembangan

a. Evaluasi Lokasi

Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat buah usaha

pembuatan peternakan ayam potong adalah di Jalan Way Jepara-Megarawan KM 7 Labuhan

Ratu, Lampung Timur.

b. Sarana Dan Prasarana

Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah

dengan memanfaatkan: Diesel, troli, meja kursi, ruang tunggu, tempat parkir, kendaraan, dll.

Sedangkan untuk prasarana kami menggunakan gedung seluas 400 m² untuk tempat

(15)

c. Tenaga Ahli Dan Tenaga Biasa

Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah

tenaga ahli pemasaran, keuangan, produksi dan SDM serta teknisi sarana dan prasarana

pendukung usaha. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga,

tenaga srabutan/kurir dan bagian cleaning service.

d. Bahan-Bahan Utama

Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha Peternakan ayam potong

antara lain: ayam dengan kualitas yang baik, vaksin dan makanan ayam potong yang

berkualitas.

e. Bangunan Dan Tata Letak Bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, toko buah impor akan didirikan

diatas tanah seluas 400 m² dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan 150 m², dan 20 m²

untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan adalah 200 dengan satu lantai. Bentuk bangunan

berupa ruangan berlantai 1. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat

berjualan, tempat parkir, Gudang, ruang informasi dan penitipan.

f. Jadwal Pelaksanaan

Usaha peternakan ayam potong akan mulai didirikan pada tanggal 10 Mei 2009

untuk kegiatan pembangunan gedung, dan kegiatan operasional penjualan mulai tanggal 10

Desember 2009.

g. Perkiraan Biaya Teknis Dan Operasi

Biaya teknis dan operasional diperkirakan mencapai Rp

214.200.000,-2. Rencana Pengoprasian Usaha

(16)

Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,

penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.

b. Kebutuhan Bahan Operasi

Kebutuhan bahan operasi peternakan ayam potong dikelola oleh masing-masing

departemen dan nantinya dikoordinasi dengan pimpinan mengenai kebutuhan bahan operasi

yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.

c. Kegiatan Perawatan Mesin

kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dangan

mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan diesel, troli.

Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari

mitra kerja kami.

E. ASPEK MANEJEMEN DAN ORGANISASI

1. Bagan Organisasi dan Tingkat Jabatan

d. Bagan Organisasi

Pimpinan

M anager Pemasar

an

Manager Keuanga

n

M anager

SDM

M anager Produks

(17)

Karyaw an

Karyawa n

Karyaw an

Karyaw an

e. Tingkatan Jabatan

Pimpinan, Manager, Kepala Bagian, Karyawan, Security

2. Personalia

a. Kebutuhan Tenaga Kerja

Kami dalam menjalankan usaha toko buah membutuhkan kurang lebih 13 tenaga kerja

dengan rincian sebagai berikut :

 Pimpinan : 1 Orang

 Manager : 4 Orang

 Kabag Pelayanan : 1 Orang

 Pelayan : 2 Orang

 Karyawan Bagian Pergudangan : 2 Orang

 Driver : 2 Orang

 Clining Servis : 1 Orang

 Tenaga Srabutan : 1 Orang

b. Tingkat Balas Jasa

(18)

F. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

a. Penambahan Devisa

Adanya investasi didalam Perusahaan peternakan ayam potong membawa dampak

terhadap devisa Negara Indonesia melalui pajak perusahaan. Pendapatan pemerintah

Meningkat melalui pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan peternakan

ayam potong.

b. Penyerapan Tenaga Kerja

Usaha perusahaan peternakan ayam potong memberikan kontribusi terhadap

penyerapan tenaga kerja sebanyak 16 orang dan memperkecil angka pengangguran di

masyarakat.

c. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat

1. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.

2. Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru

3. Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi ayam potong berkualitas.

d. Dampak Terhadap Industri Lain

(19)

2. Bagi perusahaan peternakan ayam potong dengan skala kecil akan berupaya untuk

meningkatkan kualitas produksinya.

G. ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Permasalahan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana solusi dari semua

masalah yang dihadapi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan gizi dan vitamin

dapat terpenuhi. Tetapi perlu diingat dalam pengembangan usaha ini kita harus lebih selektif.

Hal ini disebabkan karena jika dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dalam upaya

peningkatan gizi dimasyarakat terkontaminasi dengan bahan-bahan pengawet berbahaya

seperti formalin maka akan muncul image buruk tentang peternakan ayam potong.

Hal ini tentu akan menurunkan daya saing ditengah perusahan peternakan ayam

potong yang natural dan dalam skala kecil. Jika kita membiarkan peternakan ayam potong

dengan bahan pengawet yang berlebihan dampaknya pun tidak akan baik untuk kesehatan

masyarakat. Situasi ini akan berdampak pada perpindahan konsumen dari peternakan ayam

potong ke makanan yang mengandung protein namun tidak terkontaminasi dengan pengawet

(20)

BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan

Dari hasil analisis beberapa factor, ternyata usaha peternakan ayam potong mampu

memberikan hasil yabg baik dan dapat dinyatakan layak untuk dijalankan. Terlebih ketika

ada dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah yang mengarah pada pemanfaatan sektor

industri dan peternakan, dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsunsi daging segar

sebagai makanan penambah vitamin dan gizi guna menjaga kesehatan, serta tingkat

persaingan yang belum terlalu kompetitif, maka kondisi tersebut memberikan peluang yang

baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk

menjalankan usaha ini.

B. Saran

Dalam menjalankan usaha penjualan ayam potong, yang perlu untuk di perhatikan

adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan ayam yang berkualitas dan mencari

segmen yang tepat. Penetuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan ayam potong.

Gambar

Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Tabel Cash Flow

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kemampuan mengapresiasi puisi

‘They’re looking for us, then,’ Father Kreiner said, peering at the immobile Type 102, poking her as if to see what a walking TARDIS felt like, ‘the Doctor’s friends.’..

Penelitian yang dilakukan Sagung &amp; David (2014) mengenai kebermaknaan hidup pada anak pidana di Bali menunjukkan hasil bahwa sebagian besar anak pidana merasa

Struktur RPB di Jepang Jepang Penanganan Bencana Gempa Bumi Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Penanganan Badai dan Hujan Penanganan Bencana Gunung Api Penanganan

- Penataan layout denah baru akan ditempatkan pada lokasi baru yang berbeda sama sekali dengan denah Angkringan awal, hal ini disebabkan kurangnya data yang didapatkan dari

Karakteristik bentuk, struktur, dan corak ungkapan di sublingkungan pesisir Semarang tersebut di satu sisi menunjukkan perbedaan dengan anak wilayah lain, namun di sisi lain

Berdasarkan hasil analisis video terhadap subjek penelitian kedua, diperoleh beberapa keunggulan dari subjek penelitian kedua, antara lain: Sudah percaya diri berdiri