• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP ABNORMAL RETURN - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP ABNORMAL RETURN - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan sumber informasi yang dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para pemangku kepentingan yang lainnya ketika menilai kinerja suatu perusahaan untuk membuat keputusan. Komponen dari laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi para stakeholder dalam mempertimbangkan keputusannya (Mamduh, 2009:6). Ada berbagai macam sumber yang digunakan oleh investor dalam mempertimbangkan keputusannya. Salah satunya informasi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan. Anwar dalam Purnomo (2012) menyatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pelaporan CSR perusahaan telah mempengaruhi keputusan investasi.

(2)

terhadap komunitas sekitar yang dilakukan secara berkelanjutan sebagai dampak dari aktivitas operasional perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang dengan memberikan bantuan serta solusi yang terbaik kepada karyawan, masyarakat, konsumen serta lingkungan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam di Indonesia telah diwajibkan melalui Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (yang merupakan hasil revisi dari Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1995). Adanya Undang-Undang ini, perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

(3)

terhadap produk. Walaupun telah diatur oleh Pemerintah dalam Undang-Undang, namun tata cara mengenai pelaksanaan CSR tidak dijelaskan secara lebih spesifik. Undang-Undang tidak menjelaskan secara rinci bagaimana CSR dilakukan dan dilaporankan dalam laporan tahunan, sehingga pelaksanaannya perusahaan terkesan hanya untuk memenuhi peraturan. Padahal, investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan yang berarti bahwa jumlah investor dapat meningkat (Sayekti, 2008).

Investor dan konsumen lebih menyukai perusahaan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Konsep pembangunan yang berkelanjutan ini, maka perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yaitu people, planet, profit. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan, jadi investor juga akan menilai kinerja terhadap lingkungan dan sosial perusahaan tersebut. Elkington (1997) dalam Lako (2010:65) menyebut bahwa sistem pelaporan yang menyertakan informasi CSR sebagai triple bottom line reporting, yaitu pelaporan yang menyajikan informasi tentang kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuannya agar stakeholder mendapat informasi yang lebih komprehensif untuk menilai kinerja, risiko dan prospek bisnis, serta kelangsungan hidup suatu perusahaan.

(4)

direspon positif oleh pelaku pasar atau investor. Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari abnormal return yang merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai guna melihat keadaan pasar yang sedang terjadi. Abnormal return itu sendiri merupakan selisih antara realized return dengan expected return. Bisa berupa positif, maupun negatif (Jogiyanto, 2009:557). Berdasarkan signaling theory (Leland dan Pyle dalam Scott, 2012:475), perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan sinyal melalui laporan tahunannya. Oleh karena itu, diharapkan investor mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahan. Jika informasi CSR dipertimbangkan investor dalam pengambilan keputusan yang disertai kenaikan pembelian saham perusahaan maka terjadi kenaikan harga saham yang melebihi return yang diharapkan oleh investor sehinggamenyebabkan abnormal return (Megawati, 2011).

Hasil studi Gray dalam Lako (2010:149) melaporkan bahwa pelaporan CSR dapat meningkatkan nilai pasar saham, mengurangi perceived risks dan asimetri informasi, meningkatkan political benefits dan menjadikan perusahaan the good corporate citizenship. Sementara, Ariyani dalam Lako (2010:8) melaporkan pengungkapan CSR perusahaan di Indonesia berpengaruh positif secara signifikan terhadap profitabilitas, laba operasi, dan abnormal return. Beberapa studi tersebut mengindikasikan perlakuan akuntansi dan pelaporan CSR menghasilkan keuntungan bagi perusahaan (Lako, 2010:149).

(5)

variabel-variabel yang mempengaruhi abnormal return selain variabel-variabel independen utama pengungkapan CSR. Variabel kontrol yang digunakan yaitu ROE dan PBV. Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih (Mamduh, 2009:84). Investor selalu berharap untuk mendapatkan ROE yang tinggi, akan tetapi harapan investor ini tidak selalu sesuai dengan kenyataannya karena adanya faktor resiko. ROE yang tidak terduga atau tidak sesuai dengan ekspektasi dari investor dapat membuat pasar bereaksi yang ditunjukan dengan adanya abnormal return.

Price to book value (PBV) merupakan angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya (Darmadji, 2001:141). Perusahaan dengan PBV yang tinggi memungkinkan perusahaan mendapatkan atau menambah laba sehingga PBV perusahaan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan oleh investor (Scott dalam Megawati, 2011). Kenaikan atau penurunan PBV perusahaan memiliki kandungan informasi yang akan menimbulkan reaksi investor yang ditunjukan dengan abnormal return. Hal tersebutlah yang akhirnya melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP ABNORMAL

RETURN”.

1.2 Perumusan Masalah

(6)

“Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap abnormal return ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap abnormal return.

1.4 Manfaat Penelitian

Data dan informasi serta hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat terutama bagi :

1. Penulis, sebagai penambahan wawasan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi keuangan maupun manajemen investasi pasar modal.

2. Peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi sumber referensi atau bahan penelitian lebih lanjut.

3. Investor, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan investor dalam mempertimbangkan keputusan yang diambil ketika berinvestasi.

4. Perusahan, diharapkan dapat lebih memfokuskan pelaporan kepada stakeholder tidak hanya dalam pengungkapan laporan keuangan saja, namun juga pengungkapan pelaksanaan CSR dalam annual report maupun sustainability report.

(7)

dapat segera membuat standar pelaporan CSR agar laporan berkelanjutan ini dapat diseragamkan dan tidak menyesatkan investor.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

(8)

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, analisis data yang digunakan, analisis deskriptif dari masing-masing variabel yang digunakan serta pembahasan dari hasil analisis tersebut.

BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

We have measured isoprene emission, photosynthesis, and stomatal conductance at three canopy levels in a white oak ( Quercus alba L.) tree and a red oak ( Quercus rubra L.)

Kandungan protein kasar dan serat kasar pakan komplit berbasis tongkol jagung dengan penambahan azolla sebagai pakan ruminansia menggunakan rancangan acak

Now drag an XmlDataSource control from the Data section of the Toolbox onto the page, and select Configure Data Source from the XmlDataSource Tasks pane.. Click the

Miftahul Huda Raguklampitan Batealit Jepara dan bagaimana cara permainan word – search – puzzle dapat meningkatkan pemahaman kata kerja tidak beraturan untuk

Pada interaksi antara 99m Tc-siprofloksasin dengan antibiotik yang sedang digunakan, antibiotik diduga akan berkompetisi dengan radiofarmaka dalam mengikat suatu

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis

In the software for the cyberspace invaders game, there must be a method or meth- ods that test to see whether a laser has hit an alien and whether a bomb has hit the defender.

Kalo ada produk baru dari masjid, speaker buat masjid, jadi yang kita undang orang-orang masjid kayak pengurus-pengurus masjid gitu.. Terus kalo TOA mengadakan