• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG BERPRINSIP INKLUSIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEBIJAKAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG BERPRINSIP INKLUSIF"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KEBIJAKAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU

YANG BERPRINSIP INKLUSIF

(3)

ii

KEBIJAKAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG BERPRINSIP INKLUSIF

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag

Ketua Dr. H. Suwito, M.Ag

Anggota

Ahmad Muttaqin, M.Si. Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.Pd.I.

Safrudin Aziz, S.IP., M.Pd.I Rofina Dienasari, S.H.I.

Nursalim, M.Pd.I Risqi Dias Kurniawan, S.Kom

Editor

Arif Hidayat, S.Pd., M.Hum

Penerbit

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250 Fax. 0281-636553

All Right Reserved

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Pendidikan adalah hak asasi manusia. Ini disepakati masyarakat internasional tahun 2000 di bawah pimpinan UNESCO. Menjamin konsep pendidikan semacam ini adalah tugas Perguruan Tinggi. Untuk itu yang utama adalah memperbaiki hak pendidikan bagi manusia yang hidup dalam kemiskinan, keterbatasan hal semacamnya.

IAIN Purwokerto berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang inklusif dengan mempersiapkan diri menerima mahasiswa dari berbagai macam kalangan. Adanya kesenjangan yang terjadi antara kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan implementasinya di Perguruan Tinggi ini seolah pendidikan hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu saja. Untuk menjawab permasalahan terebut, maka disusun kebijakan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru yang iklusif. Tujuan untuk melakukan inisiasi kampus inklusif, serta menjadikan IAIN Puwokerto sebagai pelopor kampus inklusif di Indonesia.

Purwokerto, 15 April 2015 Rektor IAIN

(5)

iv DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

TIM PENYUSUN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

SK REKTOR ... 1

BAB I Ketentuan Umum ... 3

BAB II Tujuan dan Ruang Lingkup... 4

BAB III Kebijakan Tentang Status Beragama ... 5

BAB IVKebijakan Tentang Ras Dan Golongan Tertentu ... 5

BAB V Kebijakan Secara Geografis ... 5

BAB VI Kebijakan Tentang Disabilitas ... 6

BAB VII Kebijakan Tentang Status Sosial ... 6

BAB VIII Kebijakan Tentang Mahasiswa Berprestasi ... 7

BAB IX Soal Ujian ... 8

BAB X Pengambilan Keputusan ... 8

(6)

1

KEPUTUSAN REKTOR

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO NO 294 TAHUN 2015

TENTANG

KEBIJAKAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG BERPRINSIP INKLUSIF

REKTOR INSTIUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan mutu pendidikan yang unggul dan melampaui standar pendidikan nasional, maka perlu disusun Peraturan Rektor tentang Kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru yang Berprinsip Inklusif Institut Agama Islam negeri Purwokerto tahun 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

(7)

2

5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen Dan Angka Kreditnya; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1290);

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pemberian, Penambahan, dan Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 920); 8. Keputusan Menteri Agama Nomor 407 Tahun

2000 tentang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan/ atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama Negeri di iingkungan Departemen Agama; 9. Peraturan Peresidan Republik Indonesia

Nomor 139 Tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto menjadi IAIN Purwokerto;

10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata kerja IAIN Purwokerto;

MEMUTUSKAN

(8)

3 BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto yang selanjutnya disebut Institut adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di bawah Kementrian Agama.

2. Rektor adalah organ Institut yang memimpin dan mengelola penyelanggaraan pendidikan tinggi pada Institut.

3. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan, akademik dalam satu rumpun ilmu, disiplin ilmu, pengetahuan, teknologi dan/atau seni.

4. Jurusan adalah himpunan program studi dalam sub rumpun ilmu yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan.

5. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik. 6. Pascasarjana adalah kesatuan kegiatan pendidikan yang

mengelenggarakan pendidikan Program Magister, Program Doktor, danatau Program Spesialis dalam multi-disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Dekan adalah pimpinan Fakultas yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. 8. Direktur adala pimpinan Pascasarjana pada Institut. 9. Ketua Jurusan adalah pimpinan pada Jurusan.

10. Ketua Program Studi adalah penanggung jawab penyelenggaraan program studi.

11. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransfornasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 12. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi. 13. Calon mahasiswa adalah calon peserta didik yang sudah

(9)

4 BAB II

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Tujuan disusunnya kebijakan penerimaan mahasiswa baru yang berpinsip inklusif adalah:

1. Untuk memberikan keberpihakan kepada: a. Calon mahasiswa beragama tertentu, b. Calon mahasiswa berasal dari ras tertentu, c. Calon mahasiswa dari golongan tertentu, d. Calon mahasiswa disabilitas,

e. Calon mahasiswa dengan gender tertentu, dan f. Calon mahasiswa dengan status sosial tertentu. g. Calon mahasiswa dengan prestasi akademik

2. Untuk memberikan keberagaman dalam civitas akademika IAIN Purwokerto.

Pasal 3

Ruang lingkup kebijakan penerimaan mahasiswa baru yang berpinsip inklusif adalah:

1. Kebijakan tentang status beragama

2. Kebijakan tentang ras dan golongan tertentu 3. Kebijakan secara geografis

4. Kebijakan disabilitas 5. Kebijakan status sosial

6. Kebijakan Mahasiswa Berprestasi 7. Soal Ujian

(10)

5 BAB III

KEBIJAKAN TENTANG STATUS BERAGAMA

Pasal 4

1. IAIN Purwokerto memberi kebabasan kepada calon mahasiswa baru untuk beragama sesuai dengan keyakinan masing-masing. 2. IAIN Purwokerto tidak membeda-bedakan agama calon

mahasiswa baru dalam proses seleksi masuk.

3. Calon mahasiswa baru dari agama bukan Islam diberi hak yang sama dalam melakukan pendaftaran, tes dengan soal yang sama, dan grade kelulusan yang sama.

BAB IV

KEBIJAKAN TENTANG RAS DAN GOLONGAN TERTENTU

Pasal 5

1. IAIN Purwokerto memberi kesempatan yang sama kepada semua ras dan golongan untuk menjadi mahasiswa, selama memenuhi persyaratan dalam proses seleksi.

2. IAIN Purwokerto tidak membeda-bedakan ras dan golongan tertentu dari calon mahasiswa baru.

3. Calon mahasiswa baru dari ras dan golongan tertentu diberi hak yang sama dalam melakukan pendaftaran, tes dengan soal yang sama, dan grade kelulusan yang sama.

BAB V

KEBIJAKAN SECARA GEOGRAFIS

Pasal 6

(11)

6

2. Jika kuota 20% itu telah terpenuhi, maka selebihnya diberlakukan pola yang sama dengan calon mahasiswa baru lainnya.

3. IAIN Purwokerto memberikan prioritas untuk daerah-daerah tertentu (Bina Lingkungan) dengan kententuan:

a. Di daerah tersebut belum pernah ada yang kuliah di IAIN Purwokerto.

b. Keberadaan calon mahasiswa baru tersebut dapat membangkitkan semangat warga di sekitarnya untuk kuliah di IAIN Purwokerto.

c. Daerah yang memiliki tingkat pendidikan rendah.

BAB VI

KEBIJAKAN TENTANG DISABILITAS

Pasal 7

1. IAIN Purwokerto memberi kesempatan yang sama kepada calon mahasiswa yang cacat fisik.

2. IAIN Purwokerto tidak memberikan perlakuan yang berbeda kepada calon mahasiswa baru yang mengalami cacat fisik. 3. Calon mahasiswa baru yang mengalami cacat fisik diberi hak

yang sama dalam melakukan pendaftaran, tes dengan soal yang sama, dan grade kelulusan yang sama.

BAB VII

KEBIJAKAN TENTANG STATUS SOSIAL

Pasal 8

(12)

7

2. IAIN Purwokerto memberikan kuota 7% dari daya tampung secara keseluruhan untuk mahasiswa miskin.

3. IAIN Purwokerto memberikan beasiswa bidikmisi untuk mahasiswa miskin yang memiliki berprestasi, dan selama kuliah memiliki IPK di atas 3,00.

4. IAIN Purwokerto memberikan beasiswa UKT nol rupiah untuk mahasiswa miskin.

5. IAIN Purwokerto memberikan membobot tersendiri untuk calon mahasiswa baru dengan penghasilan dari orangtua rendah. Penghasilan orangtua diberi bobot juga (penghasilan rendah bobot tinggi).

BAB VIII

KEBIJAKAN TENTANG MAHASISWA BERPRESTASI

Pasal 9

1. IAIN Purwokerto berkewajiban memberikan jaminan peserta didik memperoleh akses pelayanan pendidikan bagi calon peserta didik yang memiliki prestasi, baik akademik maupun non akademik, apabila dianggap layak.

2. Calon mahasiswa yang memiliki kecakapan tertentu diberikan prioritas besar untuk diterima di IAIN Purwokerto.

3. Kecakapan calon mahasiswa (sebagaimana point 2) di antaranya:

a. Berprestasi secara akademik pada tingkat internasional atau nasional.

b. Berprestasi bidang olahraga pada tingkat internasional atau nasional.

c. Berprestasi bidang seni pada tingkat internasional atau nasional.

(13)

8 Pasal 10

Jenis-jenis beasiswa berprestasi untuk calon mahasiswa baru di IAIN Purwokerto antara lain:

1. Beasiswa Berprestasi. 2. Beasiswa Bidikmisi. 3. Beasiswa Tahfidz. 4. Beasiswa Kejuaraan. 5. Beasiswa Supersemar. 6. Beasiswa Penguatan Prodi.

BAB IX SOAL UJIAN

Pasal 11

1. Soal ujian tertulis untuk Tes Potensial Akademik (TPA), Tes Pengetahuan Dasar Umum, dan Tes Wawasan Keislaman dibuat sama.

2. Soal Tes Bahasa Inggris untuk program studi umum dibuat sama. Sementara itu, Soal Tes Bahasa Inggris untuk calon mahasiswa yang mendaftar Program Studi Tadris Bahasa Inggris, soal dibuat berbeda dari segi tingkat kesukarannya. 3. Soal Tes Bahasa Arab untuk program studi umum dibuat sama.

Sementara itu, Soal Tes Bahasa Arab untuk calon mahasiswa yang mendaftar Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, soal dibuat berbeda dari segi tingkat kesukarannya.

BAB X

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 12

(14)

9

Penerimaan Mahasiswa Baru akan mengambil keputusan berdasarkan hasil tes seleksi penerimaan mahasiswa baru; 2. Pengumuman hasil seleksi bersifat mutlak, dan panitia

penerimaan mahasiswa baru tidak melayani gugatan dalam bentuk apapun oleh calon mahasiswa baru;

3. Panitia tidak melaksanakan surat menyurat dengan calon mahasiswa terkait dengan pengumuman hasil seleksi ini.

BAB XI PENUTUP

Pasal 13

Surat Keputusan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Hal-hal yang belum diatur dalam dokumen ini, dapat dibicarakan lebih lanjut dalam rapat internal dan dimungkinkan dilakukan perbaikan pada dokumen ini.

Ditetapkan di : Purwokerto Tanggal : 15 April 2015

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2011, perlu menetapkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan

KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1) Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada

 Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal tersebut, Universitas Katolik Musi Charitas telah menyusun dokumen mutu yang meliputi Kebijakan SPMI, Standar dan

Terlaksananya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk mendukung Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang telah banyak melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi..

Penjaminan mutu di UNIPAS bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional

Dalam rangka memenangkan persaingan di era global, Perguruan Tinggi perlu meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan, guna mewujudkan Universitas unggul, sehingga