• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJI AN EKSPERI M EN TAL TERH AD AP N ATRI U M SI LI KAT BERBASI S N AN OSI LI KA D ARI LU M PU R LAPI N D O SEBAGAI I N H I BI TOR KOROSI PAD A D U CTI LE CAST I RON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KAJI AN EKSPERI M EN TAL TERH AD AP N ATRI U M SI LI KAT BERBASI S N AN OSI LI KA D ARI LU M PU R LAPI N D O SEBAGAI I N H I BI TOR KOROSI PAD A D U CTI LE CAST I RON"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KAJI AN EKSPERI M EN TAL TERH AD AP

N ATRI U M SI LI KAT BERBASI S N AN OSI LI KA

D ARI LU M PU R LAPI N D O SEBAGAI I N H I BI TOR

KOROSI PAD A

D U CTI LE CAST I RON

Ewing Apriyan Dananjaya

(2412105014)

Dosen Pembimbing :

(2)

Latar Belakang

Company

LOGO

Kadar

silika

yang cukup

besar dalam lumpur

Sidoarjo 53,08%

(Dr. Ir. Aristanto, Balai Besar

Keramik Bandung)

2NaOH +

SiO

2

→ Na

2

SiO

3

+ H

2

O

nanosilika

sebagai inhibitor

korosi

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Edo Aditya

(Teknik Fisika ITS) didapatkan hasil pengujian pada larutan NaCl :

natrium silikat hasil sintesis -> 76%.

natrium silikat komersial -> 83%.

(3)

Company

LOGO

Bagaimana metode sintesis nanosilika dari bahan lumpur lapindo dan

performansi inhibitor korosi senyawa natrium silikat nano partikel hasil sintesis

tersebut?

Rumusan masalah

dan Tujuan

Membuat silika nanopartikel dari lumpur lapindo kemudian

menguji performansi inhibitor hasil sintesis tersebut dalam

larutan NaCl

Rumusan masalah

(4)

Batasan masalah

Lumpur Lapindo yang digunakan adalah

lumpur yang diambil pada jarak 2 km dari

lokasi pusat semburan.

• Spesimen uji korosi yang digunakan adalah

Silika komersial dan Natrium silikat komersial yang

digunakan adalah produksi PT. Bratako.

• Spesimen uji korosi yang digunakan adalah

(5)

Teori penunjang

Nanosilika

untuk mendeteksi kanker dan untuk penghantaran obat langsung ke sel target.

rubber airbag untuk kapal

aplikasi

Inhibitor korosi (Januar, 2013)

silika komersial memiliki puncak pada sudut 2Ө = 24º.

(6)

Teori penunjang

Korosi pada Larutan Garam

2FeCl

2

+ 2H

2

O

(Fe(OH)

2

FeCl

2

+ 2H

+

+ 2Cl

-•

Proteksi Katodik

Coating

Chemical inhibitor

Na

2

CO

3

+ SiO

2

→ Na

2

SiO

3

+ CO

2

2NaOH + SiO

2

→ Na

2

SiO

3

+ H

2

O

SiO

2

+ Na

2

O → Na

2

SiO

3

(7)

Teori penunjang

Proses kerja Inhibitor

Inhibitor

teradsorpsi

pada permukaan logam dan

membentuk suatu lapisan yang sangat tipis

Inhibitor

mengendap

kemudian terabsorbsi pada

Inhibitor

mengendap

kemudian terabsorbsi pada

permukaan logam

Inhibitor

mengkorosi

permukaan kemudian

membentuk lapisan pasif

(8)

Teori penunjang

Perhitungan laju korosi dengan metode

kehilangan berat

CR

=

corrosion rate

(laju korosi)

Acuan standar ASTM G1–03 dan ASTM G31–72,

CR

=

corrosion rate

(laju korosi)

K

= konstanta laju korosi

T

= waktu dalam (jam)

A

= luas area logam (cm

2

)

W

= selisih massa setelah dengan sebelum korosi (g)

(9)

Metodologi

Penelitian

Hasil sintesis :

Metode

sintesis

Natrium

silikat

Volume Inhibitor (Na

2

SiO

3

)

0 ml

2 ml

4 ml

6 ml

8 ml

10 ml

12 ml

Metode A

Metode

M1

Bentuk sintesis natrium

silika

Bentuk ekstraksi silika

M1

Metode

M2

*Larutan Uji yang digunakan larutan NaCl 3,5% Metode A :

Ekstraksi nanosilikametode kopresipitasi (Januar, 2013.) + metode sintesis (Adziimaa, 2013)

Metode B (Aditya, 2014)

(10)

Metodologi

Penelitian

Ukuran sampel : 1x1 cm, tebal : 0,3 cm, berat rata-rata : 2,338 gram Preparasi sampel uji berdasarkan ASTM G31-72

Pembersihan sampel sesuai standar NACE RP0775-2005

Silika ekstraksi 216 Å

Silika referensi 229 Å

Nomor

Puncak

Bilangan

Gelombang (cm

-1

)

Gugus Fungsi

Teramati

Transmitansi (%)

1

3347.10

-OH

streching

45.517

2

1636.79

C-O

bending

66.834

3

983.93

Si-O(Na)

stretching

30.811

4

849.75

O-Si-O

54.112

Pembersihan sampel sesuai standar NACE RP0775-2005

(11)

Nanosilika referensi

Analisis ukuran partikel

Pers. Scherrer :

sample

Pos. [

°

2Th.]

FWHM Left [

°

2Th.]

Silika komersial

21.7093

0.1224

silika ekstraksi

27.9564

0.0900

D = rata-rata ukuran kristal

K = konstanta shape factor (0.94)

λ = X

-ray wavelength (0.154 , anoda material = Cu)

β = Full Width at Half Maximum (radian)

Ө

= sudut Bragg

Metodologi Penelitian

silika ekstraksi

27.9564

0.0900

Natrium silika

ektraksi (m3)

33.30532

0.03268

Silika ekstraksi

referensi

(‘

Adzimmaa, 2013)

25.8336

0.0254

Diperoleh :

Ukuran partikel untuk

silika komersial 75 nm

, untuk

Silika hasil ekstraksi 95 nm

, dan

untuk natrium

silika hasil ekstraksi metode III (Aditya, 2014) 263

nm,

silika ekstraksi

referensi

Analisis dengan

(‘Adziimaa, 2013) 335 nm

software Image-J

diketahui ukuran partikel rata-rata berukuran 3,19 nm.

(12)

Kondisi Sampel Pasca Pengujian

0 ml

Inhibitor A

Inhibitor m1

Inhibitor m2

2 ml

(13)

Hasil Mikroskop sampel setelah dijui

(a)

(a)

inhibitor A

Weight Loss vs Weight Gain

inhibitor M1

Inhibitor M2

0 ml inhibitor

(a)

weight loss

menandakan adanya proses korosi

(

corrosion process)

(14)

Hasil Pengujian

XRD

Inhibitor Natrium silikat (M1)

vol inhibitor

(ml)

pH awal

corrosion

rate (mpy)

Efisiensi (%)

0

7,21

4,957

0

2

12,03

1,441

70,90

4

12,28

1,326

73,27

6

12,34

0,978

80,23

8

12,355

0,231

95,35

10

12,39

0,692

86,05

12

12,41

0,461

90,70

Inhibitor Natrium silikat (M2)

pH awal

corrosion

rate (mpy)

Efisiensi (%)

0

7,21

4,957

0

2

11,47

1,211

75,582

4

12,23

0,634

87,209

4

12,23

0,634

87,209

6

12,31

0,519

89,676

8

12,35

0,231

95,348

10

12,38

0,519

89,535

12

12,42

0,288

94,187

Inhibitor Natrium silikat (A)

pH awal

corrosion

rate (mpy)

Efisiensi (%)

0

7,21

4,957

0

2

11,87

1,614

67,44

4

11,96

0,807

83,72

6

12,35

0,115

97,67

8

12,41

0,346

93,02

10

12,45

0,231

95,35

FeO dan α–Fe2O3menunjukkan produk korosi Na2Si4O9terbentuk ion Na+pada larutan garam

(15)

Volume inhibitor terhadap perubahan pH

Pengaruh pH terhadap laju korosi pada larutan garam

Pengaruh Volume Inhibitor terhadap Efisiensi

Hubungan ukuran partikel dan efisiensi

Tampak kenaikan pH yang cukup signifikan antara natrium silika komersial dan natrium silika penelitian Kenaikan pH paling besar saat penambahan 2 ml Sedangkan mulai penambahan 4 ml sampai 12 ml kenaikan pH sangat sedikit

Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar efisiensinya

pH cenderung berkumpul di kisaran 12-13, keadaan pH yang lebih basa menyebabkan laju korosi semakin berkurang

Efisiensi inhibitor sintesis lebih besar dari efisiensi

(16)

Hasil Mikroskop Sampel Setelah dietsa

INHIBITOR M1

2 ml

2 ml

0 ml

INHIBITOR A

INHIBITOR M2

10 ml

2 ml

10 ml

10 ml

(dengan perbesaran 100x)

(17)

KESIMPULAN

Silika hasil ekstraksi telah berhasil berukuran nano, yaitu sebesar 95 nm dengan analisi

perhitungan menggunakan persamaan Scherrer dan 3,19 nm dari pengujian menggunakan

SEM dan analisis

software image-j

.

Inhibitor natrium silikat sintesis mampu menahan laju korosi sampai 0,115 mpy, dengan

efisiensi inhibitor natrium silika hasil sintesis tertinggi yaitu sebesar 95,35% dengan metode

sintesis silika dan NaOH .

Berdasarkan pengujian korosi dengan media air garam (NaCl 3.5%) diperoleh bahwa hanya

perlu 2 ml inhibitor natrium silikat hasil sintesis untuk mencapai efisiensi yang sama dengan 6

perlu 2 ml inhibitor natrium silikat hasil sintesis untuk mencapai efisiensi yang sama dengan 6

ml inhibitor natrium silikat komersial dan 8 ml inhibitor referensi (Aditya, 2014).

Metode terbaik untuk menghasilkan natrium silikat dengan efisiensi tertinggi adalah dengan

(18)

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Callister, William. 2007.

Materials Science and Engineering.

Department of Metallurgical

Engineering The University of Utah: John Wiley & Sons, Inc

Gao, H. dkk. 2011.

Study of the Corrosion Inhibition Effect of Sodium Silicate on AZ91D

Magnesium Alloy:

Elseiver Corrosion Science 53 (2011) 1401-1407

Aditya, E, Risanti, D.D., Mawarani, L.J. 2014.

Penentuan Metode Ekstraksi dan Uji

performansi Inhibitor Natrium Silikat pada Ductile Cast Iron

. Tugas Akhir, Jurusan Teknik

performansi Inhibitor Natrium Silikat pada Ductile Cast Iron

. Tugas Akhir, Jurusan Teknik

Fisika ITS.

Januar, Ahmad, Arifudin, Ahmad, Munasir. 2013

. Pengaruh pH Akhir Larutan pada

Sintesis Nanosilika dari Bahan Lusi dengan Metode Kopresipitasi

. Jurnal Inovasi Fisika

Indonesia Vol. 02 No. 03 (2013). 7 – 10.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Haleem A. H., Jabar, F., Mohammed, N.

Corrosion Behavior of Cast Iron in Different

Aqueous Salt Solution

. Babylon Uneversity-College of Material Enginering. Iraq

Aristianto, 2006,

Pemeriksaan Pendahuluan Lumpur Panas Lapindo Sidoarjo

, Tidak

diterbitkan, Balai Besar Keramik Dapartemen Perindustrian, Bandung.

Abdullah, M. dkk. 2008.

Review : Sintesis Nanomaterial.

Jurnal Nanosains &

Abdullah, M. dkk. 2008.

Review : Sintesis Nanomaterial.

Jurnal Nanosains &

Nanoteknologi. Vol 1. No. 2, Institut Teknologi Bandung.

Standard Practice for Preparing, Cleaning, adn Evaluating Corrosion Test Specimens

.

ASTM Internatioal G 1-03

Standard Practice for Laboratory Immersion Corrosion Testing of Metals

. ASTM

Internatioal G 31-72

Referensi

Dokumen terkait

Pihak Intel mengklaim, konsumsi daya dari arsitektur yang baru tersebut hanya memerlukan sangat sedikit daya jika dibandingkan dengan jajaran processor Pentium

Dimensi Daya Tanggap, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu merupakan keanggotaan dari domain himpunan bilangan fuzzy puas [6 8] yang artinya variabel tingkat

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

2.5 Pengaruh Pajanan Debu Kayu Terhadap Kerja Mukosiliar Hidung Bekerja dalam lingkungan yang dipenuhi oleh debu kayu menyebabkan terhirupnya debu ke saluran nafas

Tidak pernah menjadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah atau menduduki jabatan 1 tingkat dibawah Direksi pada perusahaan Asuransi yang

Melalui pembelajaran daring dengan membaca dan mengamati modul dan powerpoint wacana tentang perubahan wujud benda mencair, siswa dapat mengidentifikasi informasi

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran antara tenaga Pendidik dan Peserta Didik yang dilakukan secara jarak jauh dalam berbagai bentuk, modus, dan

idak cukup sekedar moti$asi, pasien harus menjalani fase aktif berhenti idak cukup sekedar moti$asi, pasien harus menjalani fase aktif berhenti minum alkohol. Beberapa cara