• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pada era moderen saat ini perusahan dalam menjalakan usahanya bukan hanya mementingakan aset berwujudnya saja, tapi juga mementingkan pada asset tidak berwujud (intangible asset) karena semakin banyaknya pesaing dalam dunia industri yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur. Perusahaan juga menginginkan kenaikan laba yang terus meningkat, sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business menjadi knowledge based business. Karena Menurut Chen et al. (2005) sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan telah menciptakan nilai tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan moderen.

Tujuan perusahaan adalah meningkatkan profitabilitas dan mengoptimalkan produktivitasnya. Untuk mecapai tujuan tersebut perusahaan harus mampu mengelola dengan baik asset tidak berwujudnya yaitu intellectual capital berupa kemampuan inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusianya yang akan menjadiakan nilai tambah dan keunggulan dalam bersaing. Sehingga dengan menerapkan manajemen pengetahuan, maka kemakmuran perusahaan akan bergantung pada penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono dan Kadir, 2003).

(2)

Saat ini dengan adanya new economy yang dikendalikan oleh informasi dan pengetahuan. Hal ini menjadikan sebuah peningkatan perhatian pada intellectual capital (Hong et al, 2007). Menurut Solikhah (2010) pengetahuan sudah menjadi mesin baru dalam perkembangan suatu bisnis, sehingga dapat menentukan pengelolaan bisnis dan menetukan strategi yang nantinya dapat memberi keunggulan dalam bersaing. Oleh karena itu penting untuk dilakukan pengukuran dan penilaian terhadap asset tidak berwujud tersebut, salah satunya dengan intellectual capital.

Munculnya Pernyataan Standart Akuntansi (PSAK) No. 19 revisi (2009) membuktikan bahwa intellectual capital sudah mulai berkembang di Indonesia. PSAK No. 19 sendiri menjelaskan tentang aktiva tidak berwujud merupakan aktiva non-moneter yang dapat di identifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya atau untuk tujuan administratif (IAI, 2007).

Intelletual capital sendiri merupakan bagian terpenting dalam perusahaan maka ini tugas akuntan dalam mengidentifikasi, mengukur serta mengungkapan dalam pelaporan perusahaan. Intellectual capital yang ada pada perusahaan membuat perusahaan menggunakan sumber dayanya secara efisien dan ekonomis. Dengan mengoptimalkan aset yang di miliki agar dapat menghasilkan produk yang unggul dalam persaingan dan diharapkan penjualan akan semakin meningkat. Ghosh dan Mondal (2009)

(3)

menyatakan semakin tinggi intellectual capital VAICTM maka diharapkan produktivitas akan semakin meningkat.

Perbankan syariah terus berkembang di indonesia, sejak pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang memperkenalkan sistem perbankan bagi hasil yang dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kemudian terjadi perubahan hingga disempurnakan menjadi undang-undang No. 10 tahun 1998 dan dilengkapi dengan dikeluarnya undang-undang No. 21 Tahun 2008 yang mengatur tentang operasional perbankan Syariah, sehingga ini memberi dampak positif terhadap perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Hal ini dapat di lihat dari statistik perbankan syariah periode desember 2014 tentang jumlah bank dan kantor Bank Umum Syariah (BUS), Unit Umum Syariah (UUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dari tahun 2010 sampai pada tahun 2014 yang di sajikan pada tabel sebagai berikut :

(4)

Tabel. 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Umum Syariah

 Jumlah Bank 11 11 11 11 12

 Jumlah Kantor 1.215 1.401 1.745 1.998 2.151 Bank Usaha Syariah

 Jumlah Bank 23 24 24 23 22

 Jumlah Kantor 262 336 517 590 320 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

 Jumlah Bank 150 155 158 163 163

 Jumlah Kantor 286 364 401 402 439 Sumber Data : Statistik Perbankan Syariah Periode Desember 2014. Prinsip dasar operasional bank syariah tidak mengenal adanya konsep bunga uang dan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk tujuan komersial. Islam tidak mengenal peminjaman uang tetapi adalah kemitraan/ kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan prinsip bagi hasil, sedang peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun.

Perkembangan bank-bank syariah di Indonesia mengalami kendala karena bank syariah hadir di tengah-tengah perkembangan dan praktik-praktik perbankan konvensional yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat secara luas. Kendala yang dihadapi oleh perbankan (lembaga

(5)

keuangan) syariah tidak terlepas dari belum tersedianya sumber daya manusia (Human Capital) secara memadai dan peraturan perundang-undangan. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan industri perbankan syariah nasional. Kurangnya human capital pada perbankan syariah ditunjukkan dengan masalah antara lain yaitu kekurangan supply pemimpin cabang bank, calon direksi BPRS, dan sejumlah posisi strategis di perbankan syariah nasional.

Maka dari itu pengembangan human capital merupakan salah satu pilar terpenting dari tujuh pilar strategis pengembangan perbankan syariah nasional. Pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi jumlah bank, jaringan kantor, nasabah bank maupun meningkatnya volume usaha dan ragam produk perbankan syariah menuntut tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang semakin meningkat.

Penelitian tentang intellectual capital telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti oleh Tan et al. (2007) di Bursa Efek Singapore menunjukkan bahwa intellectual capital (VAICTM) berhubungan positif dengan kinerja perusahaan yang akan datang. Penelitian-penelitian intellectual capital di Indonesia diantaranya dilakukan oleh Ulum (2008) yang berhasil membuktikan bahwa intellectual capital (VAICTM)

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hasil berbeda diperoleh Firer dan Williams (2003) dan Kuryanto (2008) yang menunjukkan tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital terhadap kinerja perusahaan.

(6)

Penilitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas dan produktivitas perbankan syariah. Intellectual Capital diukur dengan Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient (iB-VAICTM) merupakan metode model Pulic tahun 1998 yang di modifikasi oleh Ulum pada tahun 2013. Ukuran profitabilitas perusahaan menggunakan Return On Asset (ROA), sedangkan Produktivitas di ukur dengan Asset Turn Over (ATO).

Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian skripsi dengan judul

“PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP

PROFITABILITAS DAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah

Pada saat ini intellectual capital merupakan asset yang sangat penting pada suatu perusahaan. Maka dari itu manajer harus merubah strategi perusahaan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di perusahaan, serta mengungkapkan asset tidak berwujud dalam pelaporan keuangannya agar dapat meningkatkan profitabiltas dan produktivitasnya.

Menurut Artinah (2011) intellectual capital memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Karena akan mendapatkan manfaat lain yang diperoleh perusahaan dengan melaporkan intellectual capital, selain untuk

(7)

mengkomunikasikan keunggulan mereka, perusahaan juga dapat menarik sumber daya yang bernilai tambah (Mouritsen et al, 2004).

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dilakukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah intellectual capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan ?

2. Apakah intellectual capital berpengaruh positif terhadap produktivitas perusahaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap produktivitas perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Kontribusi Teoritis

Berdasarkan Kegunaan Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai litelatur dan tambahan informasi bagi yang ingin

(8)

mempelajari pengaruhnya intellectual capital pada kinerja perbankan syariah.

2. Kontribusi Praktisi

Berdasarkan Kegunanaan Prakitisi, penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada stakeholder betapa pentingnya intellectual capital dalam menunjang kinerja keuangan pada sektor perbankan syariah. 3. Kontribusi Kebijakan

Berdasarkan kegunaan Kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi manajer untuk mengambil kebijakan dalam mengelola intellectual capital yang ada di dalam perusahaan. Karena memiliki nilai tambah dan keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan sehingga dapat menciptakan produk yang unggulan dan juga dapat meningkatkan laba perusahaan.

1.5 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam penelitian yang dilakukan ini antara lain : 1. Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia, Unit Usaha Syariah

(UUS) tidak dimasukkan dalam ruang lingkup penelitian. Karena laporan keuangannya masih dalam bentuk konsolidasi, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan Bank Umum Syariah. 2. Perusahaan yang dijadikan sampel hanya periode lima tahun dari tahun

(9)

3. Pengukuran yang dilakukan dalam Intellectual Capital merupakan pengukuran dengan model Islamic Banking-Value Added Intellectual Coefficient (iB-VAICTM). Metode pengukuran ini hasil modifikasi Ulum pada tahun 2013 dari model Pulic tahun 1998.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya lain dalam pengaturan ukuran udang yang boleh ditangkap adalah dengan menutup musim dan daerah penangkapan, terutama pada daerah pemusatan udang jerbung yang

Pada tahun 1985 industri keramik Plered mulai berupaya untuk meningkatkan keramik gerabahnya baik secara kualitas dan kuantitasnya ke industri kerajinan keramik hias

Hal ini dapat diartikan bahwa provider XL Axiata dan Indosat memiliki kemiripan dalam segi produk, harga, promosi maupun distribusi, sedangkan Hutchison memiliki

Untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan perusahaan, lebih baik dalam proses rekrutmen dan seleksi perusahaan mencari karyawan baru melalui

(www.consumerbehaviour.com/adjeng). Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan prefensi terhadap

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan lelang atas jaminan kebendaan yang diikat dengan Hak Tanggungan yang dilaksanakan oleh Panitia Urusan Piutang Negara

Pada peubah amatan jumlah umbi per sampel nilai tertinggi terdapat pada varietas Kidal (V 2 ) (3,36 umbi) dan nilai terendah terdapat pada varietas Antin-1 (V 1 )

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan