DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan tentang Permohonan Perceraian antara pihak-pihak sebagaimana tersebut di bawah ini :
PEMOHON ASLI, umur 30 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SLB, pekerjaan Usaha Muebel, bertempat tinggal di Jalan Merapi RT.05 RW. 01 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, dalam hal ini memberi kuasa kepada JUMINO bin DARWAN umur 55 tahun, agama Islam, Pendidikan terakhir MTS, Pekerjaan tukang bangunan, yang beralamat di jalan Dempo 4 RT.014 RW. 04 No. 24 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, berdasarkan surat kuasa isidentil tanggal 12 Januari 2009 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu Nomor : 0019/Pdt.G/2009/PA.Bn tanggal 13 Januari 2009, selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ;---
M E L A W A N
TERMOHON ASLI, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SLB, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di jalan Timur Indah RT.02 No. 90 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, selanjutnya disebut sebagai TERMOHON ;---Pengadilan Agama tersebut;---Setelah membaca surat permohonan Pemohon;---Telah mendengar keterangan Pemohon dan memperhatikan alat bukti serta keterangan para saksi yang diajukan di depan
persidangan;---TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon sebagaimana suratnya tertanggal 13 Januari 2009 mengajukan permohonan perceraian, yang kemudian didaftar di kepaniteraan dalam register Nomor : 0019/Pdt.G/2009/PA.Bn tanggal 13 Januari 2009, yang pada pokoknya gugatan Pemohonan didasarkan atas dalil dan alasan sebagai berikut :
1. Bahwa, Pemohon telah melangsungkan pernikahan dengan Termohon pada hari Minggu, tanggal 18 Desember 2005 di Kota Bengkulu, dengan wali nikah Ayah kandung Termohon dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor : 1040/80/XII/2005, tanggal 20 Desember 2005;---2. Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon hidup membina rumah
tangga di Bengkulu;---3. Bahwa, setelah akad nikah Pemohon dengan Termohon telah melakukan
hubungan suami isteri dan telah dikaruniai keturunan berjumlah satu orang anak yang bernama : ANAK I, umur 2 tahun 3 bulan anak tersebut sekarang ikut dengan Termohon;---4. Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Pemohon dengan Termohon
berjalan rukun dan harmonis selama lebih kurang 1,5 tahun, kemudian mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan :
4.1. Termohon tidak bisa menerima penghasilan Pemohon yang sedikit;---4.2. Jika terjadi keributan Termohon sering mencoba melakukan bunuh diri;---4.3. Termohon tidak pernah patuh kepada Pemohon;---5. Bahwa pada hari jumat tanggal 5 November 2008 terjadi puncak perselisihan
dan pertengkaran yang disebabkan hal-hal diatas tadi akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal, Pemohon tetap tinggal di rumah kediaman bersama, sedangkan Termohon
pulang kerumah orang tuanya. Seperti alamat diatas, ini sudah berjalan kurang lebih 3 bulan ;---6. Bahwa permasalahan rumah tangga Pemohon dan Termohon telah
diupayakan damai oleh pihak keluarga tetapi tidak Bahwa, berdasarkan dalil-dalil yang Pemohon kemukakan tersebut, Pemohon sudah berketetapan hati untuk bercerai dari Termohon, karena tidak mungkin lagi akan terwujud rumah tangga yang rukun dan harmonis, oleh sebab itu Pemohon mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :
PRIMER :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;---2. Menetapan memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON ASLI) untuk
mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (TERMOHON ASLI) di depan sidang Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu ;---3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku ;---SUBSIDER :
Apabila Mejelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Pemohon datang menghadap didampingi oleh kuasanya, Termohon datang menghadap sendiri di persidangan. dan hadir menghadap sendiri di
persidangan;---Menimbang, bahwa oleh karena Termohon mengalami gangguan pembicaraan ( bisu ) dan pendengaran ( tuli ), maka dalam perkara ini Pengadilan telah menunjuk saudara kandung Termohon sebagai penterjemah bernama PENTERJEMAH TERMOHON, umur 20 tahun, Agama Islam, Pendidikan Terakhir SMA, tempat tinggal jalan Timur Indah RT 02 No 90 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, dan sebelum melaksanakan tugasnya, telah mengucapkan
sumpah sebagai berikut “ Wallahi, demi Allah saya akan menterjemahkan dengan sebenarnya dan tiada lain selain yang sebenarnya, sesuai dengan keilmuan
saya”;---Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan sungguh-sungguh kepada Pemohon dan Termohon agar tetap mempertahankan perkawinannya, dan telah menetapkan perkara ini didamaikan melalui mediasi, dan berdasarkan surat hakim mediator tanggal 2 Pebruari 2009 yang pada pokoknya Makim Mediator menerangkan bahwa mediasi tidak berhasil, sehingga perdamaian tidak berhasil
dilakukan;---Menimbang, bahwa acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat permohonan Pemohon tertanggal 13 Januari 2009, dan atas permohonan tersebut, Pemohon tetap
mempertahankannya;---Menimbang, bahwa atas permohonan tersebut, Termohon memberikan jawaban, yang pada pokoknya sebagai berikut ;
-
Bahwa benar Pemohon adalah suami Termohon, menikah tanggal 18 Desember 2005, dan dari perkawinan tersebut telah lahir seorang anak bernama ANAK I, umur 2 tahun 3bulan;---
Bahwa benar setelah akad nikah telah membina rumah tangga dengan rukun dan damai, kurang lebih selama 1 tahun 6 bulan, dan selebihnya terjadiperselisihan;---
Bahwa tidak benar Termohon dikatakan tidak bisa menerima penghasilan Pemohon, menurut Termohon jika ia mau membeli sesuatu selalu harus melalui Pemohon dan kalau kurang Termohon sering kena pukul Pemohon;--
Bahwa Termohon mencoba bunuh diri, dengan maksud mencari perhatian Pemohon agar Pemohon tidak sering-sering keluarminta maaf dengan bersujud di kaki Pemohon apabila ada kesalahan, akan tetapi Pemohon tetap bersikeras mau bercerai dengan
Termohon;---
Bahwa antara Pemohon dan Termohon saat ini sudah pisah tempat tinggal, sejak tanggal 5 Desember 2008 yanglalu;---
Bahwa apabila Pemohon tetap bersikeras bercerai, Termohon menuntut hal-hal sebagai berikut:---a.
Termohon sebagai pemegang hak pemeliharaan anak hasil perkawinan Pemohon dan Termohon yang bernama ANAK I, sedangkan biayanya dariPemohon;---b.
Nafkah yang tidak diberi Pemohon selama 3 bulan, setiap bulan Termohon menuntut Rp. 500.000,- (lima ratu ribu rupiah) sehingga berjumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratu riburupiah);---c.
Nafkah iddah yang meliputi maskan, kiswah dan nafkah, Termohon menuntut Rp. 500.000,- (lima ratu ribu rupiah) setiap bulan, sehingga berjumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratu riburupiah);---d.
Tabungan di Bank yang sekarang ada pada Pemohon, harusdibagi;---e.
Mut’ah, Termohon menyerahkan pada kerelaanPemohon;---Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut Pemohon menyampaikan repliknya yang pada pokoknya sebagai berikut :
-
Bahwa Pemohon tetap ingin bercerai denganTermohon;---
Bahwa anak hasil perkawinan Pemohon dan Termohon, kalau tidak keberatan ikut samaPemohon;---
Bahwa Pemohon hanya sanggup membayar nafkah terlalaikan dan nafkah iddah sebasar Rp. 2.000.000,- ( dua juta rupiah ) saja, lebih dari itu tidaksanggup. Sedangkan nafkah anak sanggup Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu ) setiap bulan. Sedangkan tabungan telah dipakai oleh Pemohon, akan tetapi Pemohon sanggup mengganti sebesar Rp. 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) kepada Termohon. Untuk mut’ah Pemohon tidak sanggup, akan tetapi kalau dibicarakan secara kekeluargaan, Pemohon bersedia
;---Menimbang, bahwa atas replik tersebut, Termohon menyampaikan duplik yang pada pokoknya terhadap ganti rugi uang tabungan, Termohon menyetujui, mut’ah tidak bersedia Termohon menerima, sedangkan selainnya, Termohon tidak dapat menyetujui dan tetap bertahan pada jawaban Termohon
semula;---Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permhonannya, Pemohon mengajukan bukti-bukti tertulis sebagai berikut ;
1.
Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Nomor : 17.71.06.13126.0001, tanggal 24 Desember 2008 , telah dinazegelen dan dilegalisir di kepaniteraan, setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, dan kemudian diberi kode ( P.1);-2.
Foto Copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 1040/80/XI/2005, tanggal 20 Desember 2005, yang dikeluarkan oleh PPN KUA Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, telah dinazegelen dan dilegalisir di kepaniteraan, setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, dan kemudian diberi kode(P.2);---Menimbang, bahwa Pemohon telah menghadirkan keluarga untuk didengar keterangannya sebagai saksi, dan atas pertanyaan Majelis Hakim mengaku bernama
:-SAKSI I, Umur 45 tahun, Agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Dempo 4 RT.014 RW. 04 No. 24 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :
kandung
Pemohon;---
Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya baik-baik, akan tetapi setelah Temohon hamil rumah tangganya mulai tidakharmonis;---
Bahwa penyebab ketidak harmonisan Pemohon dan Termohon adalah masalah ekonomi, puncaknya terjadi pada tanggal 5 Nopember 2008, Termohon marah-marah pada Pemohon kerena kurang terima dengan penghasilan yang diberikan Pemohon, dengan membanting dot yang baru saja dibeli Pemohon, kemudian Termohon mengemasi pakaian dan pergi dari rumah sampaisekarang;---
Bahwa sebelum kejadian tanggal 5 Nopember 2008 tersebut, antara Pemohon dan Termohon sudah pernah berselisih sebanyak tigakali;---
Bahwa sewaktu Pemohon dan Termohon masih satu rumah, Saksi selalu mendamaikan bila ada krisis, namun selama mereka pisah rumah Saksi belummendamaikan;---Menimbang, bahwa Termohon tidak menyampaikan keberatan atas isi kesaksian
tersebut;---Menimbang, bahwa Termohon juga menghadirkan saksi orang yang dekat untuk didengar keterangannya, yang atas pertanyaan Majelis Hakim mengaku bernama
;---SAKSI I Umur 25 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Mahasiswa STAIN, bertempat tinggal di Muhajirin RT. 01 RW. 01 No. 48 Kelurahan Padang Nangka Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :
-
Bahsa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, keduanya adalah pasangan suami istri, dan telah dikaruniai seoranagTermohon sekarang tinggal di rumah orang
tuanya;---
Bahwa sebagai orang dekat, Saksi menyerahkan pada kemauan kedua belah pihak, Saksi tidak sanggup lagi merukunkankeduanya;---Menimbang, bahwa Pemohon tidak menyampaikan keberatan atas isi kesaksian
tersebut;---Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon tidak mengajukan apa pun lagi dalam persidangan ini dan kedua belah pihak telah menyampaikan kesimpulan
Menimbang, semua yang terjadi dalam persidangan telah dicatat dalam berita acara dan untuk meringkas uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan
ini;---TENTANG HUKUMNYA Dalam Konvensi :
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagai tersebut di atas ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan maksud pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 jo. pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang-Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, jo. Pasal 31 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, jo pasal 143 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam yang mengamanatkan kepada Majelis untuk mendamaikan kedua pihak yang berperkara. Maka Majelis telah berupaya secara sungguh-sungguh dalam mendamaikan, dengan menasehati Pemohon dan menetapkan hakim mediator untuk melakukan upaya damai melalui mediasi, akan tetapi tidak
berhasil;---Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Termohon dan kesaksian para saksi Pemohon dan Termohon serta sesuai dengan bukti P.1 harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, dengan demikian
Pemohon adalah pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in
judicio);---Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan cerai atas Termohon dengan alasan bahwa dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam rumah tangga, vide pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) KHI, dengan demikian yang menjadi pokok masalah dalam permohonan ini adalah apakah benar yang didalilkan Pemohon tersebut, atau setidaknya apakah sudah cukup alasan untuk terjadinya perceraian antara Pemohon dan Termohon, terhadap dalil dan alasan permohonan Pemohon tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai
berikut;---Menimbang, bahwa atas permohonan a quo, Termohon telah menyampaikan jawabannya secara secara lisan, yang pada pokoknya mengakui bahwa rumah tangganya dengan Pemohon sudah tidak harmonis, meskipun dengan klausula yang berbeda dengan yang didalilkan Pemohon dalam surat permohonannya. Dalam jawabannya Termohon juga mengakui bahwa saat ini telah pisah tempat tinggal dengan Pemohon sejak tanggal bulan Nopember
2008;---Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah mengakui terjadi perselisihan dan pertengkaran dengan Pemohon, akan tetapi karena yang menjadi posita permohonan Pemohon adalah antara Pemohon dengan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menenerus dan tidak ada harapan lagi untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumah tangga, maka sesuai dengan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006, jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, kepada Pemohon dan Termohon dibebankan untuk menghadirkan pihak keluarga atau orang dekat sebagai saksi untuk didengar keterangannya dalam
persidangan;---Menimbang, bahwa Pemohon menghadirkan keluarga untuk didengar keterangannya sebagai saksi, sedang Termohon menghadirkan orang dekat guna didengar keterangannya, saksi-saksi tersebut ternyata bukan orang di bawah umur 15 tahun dan bukan orang yang sedang terganggu ingatannya dan keterangannya disampaikan di bawah sumpah, maka sesuai dengan pasal 172 ayat (1) point 4 dan 5 R.Bg dan pasal 175 R.Bg. Sedangkan adanya hubungan keluarga dan orang yang dekat, merupakan lex specialis dalam perkara perceraian, Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi tersebut telah memenuhi syarat formil
pembuktian;---Menimbang, bahwa saksi-saksi yang didengar keterangannya ternyata mendukung dan sesuai dengan posita maupun jawaban Termohon tentang terjadinya krisis hubungan perkawinan Pemohon dan Termohon dalam bentuk terjadinya perselisihan dan percekcokan antara Pemohon dan Termohon, dengan demikian Majelis Hakim menemukan fakta bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah, antara keduanya terjadi perselisihan dan percekcokan yang terrus
menerus;---Menimbang, bahwa dengan terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dalam rumah tangga akan berakibat buruk terhadap hubungan suami isteri siapapun pihak penyebabnya, karena itu dalam keadaan yang demikian, Majelis Hakim berpendirian bahwa memisahkan keduanya lebih bermanfaat dari pada memaksakan dalam hubungan yang jelek ( tasriihun bi ihsan ), sehingga tidak perlu mempertimbangkan tentang pihak yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia antara lain Nomor 38.K/AG/1990 tanggal 5 Oktober 1991 dan Nomor 266.K/AG/1993 tanggal 25 Juni
1994;---Menimbang, bahwa berdasarkan pernyataan Pemohon di depan persidangan yang tidak mau lagi meneruskan perkawinannya dengan Termohon, maka Majelis Hakim berkeyakinan bahwa krisis keduanya tidak mungkin lagi dapat disatukan dalam rumah tangga yang
bahagia;---Menimbang, bahwa hal-hal yang telah dipertimbangkan di atas, telah terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang tidak ada harapan lagi bagi keduanya akan dapat hidup rukun kembali dalam rumah tangga (onheelbaare twespalt) puncaknya antara Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah tempat tinggal, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah (broken marriage ) sesuai dengan yang dimaksud dengan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, alasan untuk melakukan perceraian telah terpenuhi, sehingga permohonan Pemohon harus dikabulkan;
Dalam Rekonvensi :
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Termohon adalah sebagaimana tersebut di
atas;---Menimbang, bahwa gugatan rekonvensi a quo diajukan pada jawaban pertama serta tidak termasuk dalam hal yang dikecualikan untuk mengajukan tuntutan balik, dengan demikian sesuai dengan pasal 157 ayat (1) dan pasal 158 ayat (1) RBg, gugatan Penggugat Rekonvensi akan dipertimbangkan lebih
lanjut;---Menimbang, bahwa tuntutan Termohon tentang nafkah terlalaikan (nafkah madiyah) yang belum diberi oleh Pemohon selama tiga bulan, diakui Pemohon, namun Pemohon keberatan dengan tuntutan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap bulannya. Dalam hal ini Majelis Hakim berpendapat bahwa keberatan Pemohon tidak beralasan dan jumlah yang dituntut Termohon sudah wajar untuk biaya kehidupan di tempat Termohon tinggal, oleh karena itu tuntutan Termohon patut dikabulkan dan kepada Pemohon dibebankan membayar nafkah terlalaikan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan selama tiga bulan sehingga berjumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratu ribu
rupiah);---Menimbang, bahwa tuntutan nafkah iddah sebesar Rp. 500.000,- setiap bulan juga dinilai wajar berdasarkan biaya hidup dimana Termohon tinggal, maka tuntutan
tersebut patut dikabulkan, dan Pemohon dihukum membayar nafkah iddah bila terjadi perceraian sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, selama tiga bulan sehingga berjumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratu ribu
rupiah);---Menimbang, bahwa tuntutan tentang pembagian uang tabungan, di persidangan telah terjadi kesepakatan antara Pemohon dan Termohon, bahwa Pemohon akan memberi ganti rugi uang tabungan yang telah dipakai Pemohon sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratu ribu rupiah), maka kepada Pemohon dihukum untuk mengganti uang tabungan sebesar Rp. 1.500.000 ( satu juta lima ratus ribu rupiah
);---Menimbang, bahwa mengenai tuntutan mut’ah, Termohon tidak keberatan jika tidak diberikan Pemohon, maka sudah sepatutnya dikesampingkan dari putusan
ini;---Menimbang, bahwa anak yang lahir dari perkawinan Pemohon dan Termohon bernama ANAK I masih dibawah umur dan belum mencapai 12 tahun, berdasarkan ketentuan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa anak yang belum mumayyiz (belum berusia 12 tahun) berada pada pengasuhan ibunya bila terjadi perceraian antara kedua orangtuanya, maka gugatan agar anak tersebut berada dalam pemeliharaan ( hadhanah ) Termohon dapat untuk
dikabulkan;---Menimbang, bahwa tuntutan Termohon agar Pemohon dihukum membayar nafkah anak, maka sesuai dengan pasal 105 huruf (c) kepada Pemohon patut dihukum membayar nafkah anak sampai anak tersebut dewasa, dalam hal ini Majelis Hakim dengan mempertimbangkan penghasilan Pemohon dan kebutuhan hidup dimana anak tersebut akan tinggal bersama Termohon, kepada Pemohon dihukum membayar nafkah anak sebesar minimal Rp. 200.000 ( dua ratus ribu rupiah ) setiap bulan dan dibayarkan melalui
Termohon;---Dalam Konvensi dan rekonvensi :
Menimbang, bahwa karena perkara cerai gugat ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah dirubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 3
tahun 2006, biaya perkara ini dibebankan kepada
Pemohon;---Mengingat segala dasar hukum syara’ dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan berkaitan dengan perkara
ini;---M E N G A D I L I
Dalam Konvensi :
1. Mengabulkan permohonan
Pemohon;---2. Memberikan izin kepada Pemohon ( PEMOHON ASLI ) untuk mengikrarkan thalak terhadap Termohon ( TERMOHON ASLI ) di depan sidang Pengadilan Agama Kelas I A
Bengkulu;---Dalam Rekonvensi :
1. Mengabulkan gugatan rekonvensi
Termohon;---2. Menghukum Pemohon untuk membayar:
a. Nafkah terlalaikan ( madiyah ) kepada Termohon sebesar Rp. 500.000 x 3 bulan sehingga berjumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah);-b. Nafkah iddah sebesar Rp. 400.000,- x 3 bulan sehingga berjumlah Rp. 1.200.00,- ( Satu juta dua ratus ribu rupiah
);---3. Menghukum Pemohon untuk memberikan bagian dari uang tabungan kepada Termohon sebesar Rp. 1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah
);---4. Menetapkan Termohon sebagai pemegang hak pemeliharaan ( hadanah ) terhadap anak bernama ANAK I
;---5. Menghukum Pemohon untuk membayar nafkah anak, minimal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) setiap bulan, sampai anak tersebut
dewasa;---Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara, yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 206.000,- ( dua ratus enam ribu rupiah
);---Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim pada hari Selasa, tanggal 10 Pebruari 2009 M bersamaan dengan tanggal 14 Shafar 1430 H, oleh kami Drs. H. IMRON ROSYADI, MH. Sebagai Ketua Majelis Hakim, Drs.SALIM MUSLIM, dan Dra.FAUZA M. masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Hj. ANGGRAINI WINIASTUTI , SH. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
Ketua Majelis, TTD
Drs. H. IMRON ROSYADI, MH.
Hakim Anggota I Hakim Anggota II
TTD TTD
Drs. SALIM MUSLIM Dra. F A U Z A, M.
Panitera Pengganti, TTD
Hj. ANGGRAINI WINIASTUTI, SH
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Proses...: Rp. 200.000,-2. Materai... : Rp. Jumlah... : Rp. (Dua ratus enam ribu rupiah)