PEMBAHASAN I
PENGENALAN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
DAN TURBO PASCAL
(1 x Pertemuan)
1.1.
Pengenalan Bahasa Pemrograman
Komputer adalah sebuah mesin yang hanya mengerti karakter 1 (satu)
dan 0 (null) atau bilangan biner. Oleh karena itu, untuk mengoperasikan
komputer diperlukan penerjemah bahasa dari bahasa manusia ke bahasa mesin
komputer. Penerjemah bahasa tersebut terdiri dari
software
(perangkat lunak),
yang menghubungakan manusia (brainware) dengan
hardware
(perangkat
keras).
Software
biasa disebut dengan nama program, yaitu merupakan
himpunan atau kumpulan instruksi yang dibuat oleh programmer atau bisa juga
dikatakan sebagai suatu
executable
dari suatu
software.
Dalam pembuatan program terdapat tata cara atau prosedure yang harus
dilakukan dalam penulisan program, hal ini biasa disebut dengan
bahasa
pemrograman. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu
yang dikenal dengan nama
syntax
dan semantik.
Syntax
(sintaks) itu sendiri
merupakan aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata
cara penulisan huruf, angka, dan karakter lainnya. Contoh dalam program
pascal, terdapat titik koma ( ; ) diantara dua statement.
Sedangkan semantik merupakan bagaimana cara mendefinisikan arti dari
program yang benar secara sintaks dari bahasa pemrograman tersebut. Contoh
dalam pascal, seperti berikut:
Arti semantiknya adalah akan menyebabkan ruang sebanyak 10 dengan elemen
real di variabel nilai dari 1-10.
Secara umum bahasa pemrograman dibedakan menjadi 4 (empat) generasi,
antara lain:
Generai I, yaitu
Machine Language
(bahasa mesin)
Generasi II, yaitu
Assembly Language
(Assembler)
Generasi III, yaitu
High-level Programming Language
(C, Pascal, dsb)
Nilai : Array [1..10] of Real;x := 1; x := x +1;
2|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
Generasi IV, yaitu 4 GL (Fourth-generation Language
(SQL)
Menurut versi-nya ada dua jenis bahasa pemrograman yang berkembang
saat ini, permata yang menggunakan sistem
console
dan kedua menggunakan
sistem
visual.
Sistem
Console
Sistem
console
adalah pemrograman yang mengandalkan dalam
pengkode-an (coding), tanpa adanya kemudahan dalam
click
dan
drag
disamping itu tampilan yang kurang menarik. Contoh bahasa
pemrograman yang menggunakan sistem
consule
adalah
Pascal,
Q-Basic, Java, C++, C, Perl, Java Script
, dll.
Sistem
Visual
atau Obyek
Sistem visual adalah perkembangan dari sistem
consule
dengan berbasis
object frame oriented
dengan
interface
(tampilan grafis) yang lebih bagus
dan memfokuskan pada kemudahan dalam memprogram suatu aplikasi
dengan metode klik dan drag. Contoh bahasa pemrograman yang
menggunakan sistem ini adalah
Borland Delphi, Visual Basic, Visual
C++, Visual Foxpro
, dll.
Bahasa Pemrograman untuk Tujuan Tertentu
Jenis Program Bahasa Terbaik Bahasa Terburuk Data Terstruktur ADA, C/C++, Pascal Assembler, BASIC
Proyek cepat BASIC Pascal, ADA, Assembler
Eksekusi cepat Assembler, C Basic, Interpeter Language
Kalkulasi matematika Fortran Pascal
Menggunakan Memori Dinamis Pascal, C Basic Lingkungan bermemori terbatas Basic, Assembler, C Fortran Programreal-time ADA, Assembler, C Basic, Fortran
Manipulasistring Basic, Pascal C
Program mudah dikelola Pascal, ADA C, Fortran
Compiler
dan
Interpreter
Compiler
adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program
(source code) ke dalam bahasa objek (object code).
Compiler
menggabukankan
keseluruhan bahasa program dikumpulkan kemudian disusun kembali.
Gambar 1.1. Kompilasi Program Komputer
Tahap kompilasi :
1.
Source Code
(program yang ditulis) dibaca ke memory komputer.
2.
Source Code
tersebut diubah menjadi
object code
(bahasa assembly)
3.
Object Code
dihubungkan dengan
library
yang dibutuhkan untuk membentuk
file
yang bisa di eksekusi.
Interpreter
berbeda dengan
compiler,
Interpreter
menganalisis dan dan
mengeksekusi setiap baris dari program tanpa melihat program secara
keseluruhan. Keuntungan interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan
dengan segera. Tanpa melalui tahap kompilasi, untuk alasan ini interpreter
digunakan pada saat pembuatan program berskala besar.
1.2.
Tipe Pemrograman
Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur.
Terstruktur dalam: analisa, cara dan penulisan program.
Prinsip pemrograman terstruktur:
a. Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design),
b. Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c. Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan,
d. Gunakan pengkodean terstruktur: IF ... THEN, DO ... WHILE dan
lain-lainnya,
e. Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
f.
Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
g. Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
4|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
Dalam perencanaan dan perancangan dari atas ke bawah, kategori dan
penyelesaian masalah dimulai dari bagian yang utama kemudian dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Rancangan cara ini memudahkan penulisan, pengujian,
koreksi dan dokumentasi program.
Tahapan rancangan atas ke bawah dalam pemrograman:
Tentukan keluaran (output) yang diminta, masukan (input) yang diperlukan
dan proses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data.
Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
Buat algoritma msing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
Dalam
proses
pembuatan program,
terlebih dahulu
proggrammer
membuat rancangan program yang biasa disebut dengan nama
ALGORITMA.
Untuk lebih jelaskan akan dibahas sebagai berikut:
1.3.
ALGORITMA
ALGORITMA ialah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari
serangkaian langkah terstruktur dan dituliskan secara sistematis, yang akan
dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah, atau “Algoritma adalah urutan
langkah-langkah logis penyelesaian masalah, yang disusun secara sistematis
dan logis”. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah
dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau
benar.
CIRI-CIRI ALGORITHMA YANG BAIK
Algorithma harus tidak Ambigu (Unambiguous) atau harus pasti, artinya
Deskripsi langkah-langkah dalam algorithma harus dan hanya mempunyai
tafsiran tunggal.
Algorithma harus tepat (precise), artinya Algorithma harus menyatakan
urutan langkah-langkahnya, kapan sebuah langkah dijalankan.
Algorithma harus pasti (definite), artinya jika serangkaian langkah yang
sama dilakukan dua kali maka hasilnya harus selalu sama.
Algorithma harus berhingga (finite), artinya, serangkaian langkah dalam
algorithma harus dapat dilakukan pada rentang waktu tertentu.
Murah, yaitu efisien dalam penggunaan piranti memori dan penyimpanan
lainnya serta cepat waktu pelaksanaannya.
Mengikuti alur konsep, suatu algoritma disusun dalam tiga bagian, yaitu :
a.
Bagian Kepala algoritma
b.
bagian deklarasi, dan
c.
Bagian deskripsi algoritma
Setiap bagian disertai dengan penjelasan atau dokumentasi tentang
maksud pembuatan teks.
Algoritma Nama_algoritma
{penjelasan tentang algoritma yang menguraikan
secara singkat
hal-hal yang dilakukan oleh
algoritma}.
Deklarasi
{semua nama yang digunakan, meliputi nama-nama : tipe, konstanta,
variabel, juga nama sub-program dinyatakan disini}
Deskripsi
{semua langkah atau aksi algoritma dituliskan disini}
Algoritma tidak hanya dinotasikan dengan kata-kata saja, namun bisa
juga dituangkan kedalam bentuk bagan alir atau yang biasa disebut dengan
nama
Flowchart.
Adapun
flowchart
(diagram alir) merupakan urutan
langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan simbol.
Diagram alir terbagi menjadi 5 (lima) jenis, yang salah satunya adalah diagram
alir logika (logic flowchart). Adapun bentuk simbol-simbol yang digunakan adalah
sebagai berikut:
6|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
1.4.
BAHASA PEMROGRAMAN PASCAL
a)
Sejarah PASCAL
Merupakan pengembangan dari bahasa ALGOL 60, bahasa
pemrograman untuk sains komputasi. Tahun 1960, beberapa ahli
komputer bekerja untuk mengembangkan bahasa ALGOL, salah satunya
adalah Dr. Niklaus Wirth dari Swiss Federal Institute of Technology
(ETH-Zurich), yang merupakan anggota grup yang membuat ALGOL. Tahun
1971, dia menerbitkan suatu spesifikasi untuk highly-structured language
(bahasa tinggi yang terstruktur) yang menyerupai ALGOL. Dia
menamainya dengan PASCAL (seorang filsuf dan ahli matematika dari
Perancis) Pascal bersifat data oriented, yaitu programmer diberi
keleluasaan untuk mendefinisikan data sendiri. Pascal juga merupakan
teaching language (banyak dipakai untuk pengajaran tentang konsep
pemrograman). Kelebihan yang lain adalah penulisan kode Pascal yang
luwes, tidak seperti misalnya FORTRAN, yang memerlukan programmer
untuk menulis kode dengan format tertentu. Bentuk dasar program Pascal
adalah seperti berikut:
program TITLE ; begin
pernyataan; pernyataan
end.
b)
PASCAL sebagai bahasa terstruktur
Sebagai bahasa terstruktur, PASCAL mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Berurutan Susunan dari kode-kode dalam teks Pascal harus ditulis
secara urut dari atas, pernyataan-pernyataan yang ditulis lebih awal
akan dieksekusi lebih dahulu. Oleh karena itu, suatu pernyataan yang
menyangkut suatu variabel di dalam program, maka variable itu harus
terdefinisi dahulu sebelumnya. Hal ini terutama menyangkut pada
pemanggilan sub-program oleh sub-program yang lain. Bisa dibaca
lebih lanjut pada bagian sub-program.
2. Blok dengan batas-batas yang jelas. Pascal memberikan pembatas
yang jelas pada tiap-tiap blok, seperti pada blok program utama,
sub-program, struktur kontrol (pengulangan/ pemilihan), dll. Pemakaian
kata kunci begin untuk mengawali operasi pada blok dan end untuk
menutupnya memudahkan programmer menyusun programnya
dengan mudah. Seperti contoh:
If X>0 then begin
Write ( ‘ bilangan positif’); Writeln ( ‘ program selesai’); end;
Satu pintu masuk dan satu pintu keluar pada blok pemilihan dan
pengulangan. Contoh di atas juga mengilustrasikan pintu masuk
tunggal pada suatu blok pemilihan yaitu suatu test logika X>0, dengan
pintu keluaran yang satu pula (satu disini maksudnya bukan dua baris
perintah output tapi suatu paket perintah yang dirangkai dengan begin
.. end.
c)
Bakuan PASCAL
Dibakukan oleh ISO pada tahun 1983 dan dikembangkan dalam
beberapa versi, diantaranya: USCD PASCAL, MS PASCAL, TURBO
PASCAL dll. Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam
komputasi, Pascal dimanfaatkan untuk pengembangan DELPHI (berasal
dari nama suatu kota di masa Yunani kuno), suatu bahasa pemrograman
visual yang menonjolkan pada efek grafis dan orientasi pada objek-objek
yang siap dipakai, karena memiliki Visual Component Library (VCL).
d)
Struktur Bahasa PASCAL secara umum
Pascal mempunyai struktur sebagai berikut:
1. Bagian Judul Program
2. Bagian Deklarasi
a. Deklarasi tipe data (TYPE)
b. Deklarasi variabel (VAR)
c. Deklarasi konstanta (CONST)
d. Deklarasi label (LABEL)
e. Deklarasi sub-program (PROCEDURE dan FUNCTION)
3. Bagian Program Utama Perintah-perintah.
Teks Pascal setidaknya memiliki bagian Judul Program,
bagian Deklarasi, dan Bagian Program Utama yang berupa
perintah-perintah. Sedangkan untuk bagian deklarasi menyesuaikan dengan
isi dari program itu sendiri. Contoh program PASCAL:
8|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
program TAMBAH_00; {Menjumlahkan dua bilangan yang nilainya diberikan dalam perintah}
var
X, Y, Z: integer;{Deklarasi variabel X,Y dan Z sebagai bilangan bulat}
BEGIN {Program Utama Mulai}
X := 50; {Perintah memberikan nilai 50 pada var. X} Y := 25; {Perintah memberikan nilai 25 pada var. Y}
Z := X + Y;{Perintah menjumlahkan X dan Y serta menyimpan hasilnya ke Z}
END. {Akhir Program Utama}
Pada contoh ini nilai X dan Y tidak bisa sembarang, karena
didefiniskan tertentu. Agar nilai X dan Y bisa bebas ditentukan, nilai X
dan Y dibaca dari default input.
program TAMBAH_01; {Menjumlahkan 2 bil yg dibaca dari default input}
var
X,Y,Z: integer; {Deklarasi variabel X,Y dan Z sebagai bilangan bulat}
BEGIN { Program Utama Mulai }
read(X); { Membaca nilai X lewat key-board } read(Y); { Membaca nilai Y lewat key-board }
Z := X + Y; { Menjumlahkan X dan Y serta menyimpan hasilnya ke Z} write(Z); { Menyajikan Z ke layar monitor }
END. { Akhir Program Utama }
e)
Bentuk Tampilan Turbo Pascal 1.5
Terdapat beberapa menu didalam turbo pascal tersebut, antara lain:
Gambar 1.4. Tampilan Menu File
Menu file terdapat “
new
”
yang berfungsi untuk membuat lembar kerja baru
dalam membuat program. Setelah penulisan kode program, seperti gambar
berikut:
10|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
untuk menjalankan program maka pilih menu “RUN”
setelah itu pilih “RUN”
seperti pada gambar berikut:
Gambar 1.6. Tampilan Menu RUN
Atau dengan cara cepat dengan menekan Ctrl + F9, maka akan muncul
program seperti pada gambar berikut:
PEMBAHASAN II
MENGENAL PROSEDUR CETAK (WRITE), MASUKAN (READ),
VARIABEL, DAN TIPE DATA
(1 x Pertemuan)
2.1.
Prosedure Cetak (
Write/writeln
)
Di dalam membuat program, terdapat perintah untuk menampilkan kata
atau kalimat yang ingin ditampilkan dalam program yang akan dibuat. Adapun
dalam pascal menggunakan perintah “write” atau “writeln” untuk menampilkan
kata atau kalimat yang ingin ditampilkan. Seperti contoh penggunaan “write”
berikut :
Program tampil; uses wincrt; begin write('Belajar Pascal'); end.Akan muncul tampilan setelah dijalankan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Tampilan Hasil Program Cetak (write)
Untuk prosedure write SEMUA kalimat akan tercetak selama berada
diantara tanda petik (‘) walaupun terdapat “space” atau simbol (@,#,$,%,^,&, dll)
atau huruf (a-z) atau angka (0-10). Huruf apapun yang berada diantara tanda
petik, akan ditampilkan setelah program dijalankan. Dan setiap prosedure akan
selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;) yang berfungsi untuk mengakhiri
prosedure yang digunakan.
Write(
'Belajar Pascal'
);
Untuk mencetak
untuk mengakhiri prosedure
Kata atau kalimat yang akan tercetak di dalam program
Sedangkan
WRITELN
itu berarti
write endline
yang difungsikan untuk
mencetak program dengan mengakhiri baris penulisan. Sehingga perintah
berikutnya akan berada dibawah perintah sebelumnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada contoh listing program berikut:
12|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
Menggunakan 2 (dua) prosedure “write”!
Program tampil; uses wincrt; begin write('Belajar'); write('Pascal'); end.
Akan menghasilkan tampilan berikut:
Gambar 2.2. Tampilan Belajar Pascal (2 perintah Write)
Kedua kata tersebut tercetak dalam satu baris. Berbeda halnya dengan
menggunkan prosedure
Writeln
sebagai berikut:
Program tampil; uses wincrt; begin writeln('Belajar'); write('Pascal'); end.
Akan menghasilkan tampilan berikut:
Gambar 2.3. Tampilan Program (kombinasi writeln dan write)
Kata “pascal” akan tercetak dibawah kata “belajar” karena untuk
mencetak kata “belajar” menggunakan prosedure
writeln
yang berarti cetakan
selanjutnya akan berada dibawah dan tidak sejajar dengan prosedure yang
menggunakan writeln.
Adapun bentuk flowchart dari program diatas adalah sebagai berikut:
STARTCetak “Belajar Pascal”
Latihan I:
1. Buat program untuk mencetak seperti pada gambar berikut, dengan
menggunakan 5 (lima) prosedure cetak (write atau writeln)!
2. Buat program untuk mencetak seperti gambar berikut, sesuai dengan
nama, nim, dan jurusan masing-masing!
14|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
2.2.
Prosedure Baca/Input/Masukkan (read/readln)
a.
Prosedure masukan tanpa variabel
Untuk membaca atau memasukkan nilai dari keyboard dalam program
pascal menggunakan prosedure
Read
atau
Readln. Jika ada prosedure ini,
pengguna harus menginputkan nilai atau menekan tombol ENTER sehingga
dapat meneruskan programnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada listing
program berikut:
uses wincrt; begin
write('Press ENTER to Continued...'); readln;
write('TERIMA KASIH');
end.
Terdapat 2 (dua) prosedure cetak yaitu untuk mencetak kalimat “press
ENTER to Continued…” dan “TERIMA KASIH” dan terdapat 1 (satu) prosedure
“readln” diataranya, yang akan mengakibatkan program tersebut akan meminta
masukan dari keyboard hingga user menekan tombol ENTER, dapat dilihat dari
gambar berikut:
Gambar 2.4. Tampilan Program dengan Readln
Dapat dilihat dari gambar tersebut, bahwa program tersebut masih
berjalan, setelah di ENTER akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 2.5. Tampilan Program Setelah di ENTER
Program berakhir ditandai dengan keterangan “inactive…”. Dari contoh di
atas merupakan contoh penginputan data, tetapi belum ada variabel yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan data yang akan diinputkan. Selanjutnya
akan dijelaskan tentang memasukkan nilai dengan penyimpanan menggunakan
variabel.
b.
Prosedure Masukkan dengan Menggunakan Variabel
Untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, penambahan,
perkalian dan operasi-operasi lainnya dibutuhkan suatu nilai yang akan di
proses. Nilai tersebut dapat berupa huruf maupun angka. Namun untuk
menyimpan nilainya perlu diberikan variabel sebagai tempat menampung nilai
yang dimasukkan, seperti contoh berikut:
A = 10
B = 5
C = A + B
Dari contoh diatas, angka 10 disimpan di Huruf A dimana A tersebut
dikatakan sebagai variabel. Sehingga Variabel A memiliki nilai 10. Begitu juga
untuk Variabel B memiliki nilai 5. Untuk melakukan operasi penambahan, A +
B, dibutuhkan 1 (satu) variabel lagi untuk menyimpan hasil penjumlahan
tersebut. Sehingga dibutuhkan
Variabel C sebagai penampung hasil
penjumlahan antara Variabel A dan Variabel B. Dari proses tersebut Variabel
C memiliki nilai 15.
Oleh karena itu, suatu program yang ada operasi aritmatika atau operasi
lainnya membutuhkan variabel sebagai penampung data. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada program menghitung nilai C seperti pada contoh ulasan
sebelumnya:
program menghitung_nilai_C; uses wincrt; var A : integer; B : integer; C : integer; begin A := 10; B := 5; C := A + B; write(C); end.Untuk kasus di atas, nilai A = 10, B = 5, bukan merupakan
inputan/masukkan nilai, akan tetapi merupakan pemberian nilai awal.
Sehingga dalam kasus tersebut, nilai A sudah bernilai 10 dan nilai B sudah
bernilai 5 dan tidak memerlukan prosedure
read/readln.
Untuk penggunaan perintah readln/read akan dilihatkan pada contoh
berikut ini:
START A = 10, B = 5 C = A + B Cetak C END16|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n program menghitung_nilai_C; uses wincrt; var A,B,C : integer; begin write('A : ');readln(A); write('B : ');readln(B); C := A + B; write(C); end.
c.
Variabel dan Tipe Data
Variabel
adalah
nama atau simbol yang digunakan untuk
MEWAKILI
suatu nilai.
Nilai suatu variabel dapat berubah ubah dalam suatu proses
program. Di dalam pendeklarasian sebuah variabel harus ditentukan tipe data
yang digunakan oleh variabel tersebut. Seperti pada contoh program diatas
terdapat pendeklarasian variabel
Var
A,B,C : integer;
Merupakan Nama Variabel
Tipe Data yang digunakan Integer
Untuk lebih jelasnya tentang jenis tipe data yang ada pada program
turbo pascal sebagai berikut:
Gambar 2.6. Tipe Data Dalam Pascal Tipe Data Tipe Sederhana Tipe String Tipe Terstruktur Tipe Pointer 16|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n program menghitung_nilai_C; uses wincrt; var A,B,C : integer; begin write('A : ');readln(A); write('B : ');readln(B); C := A + B; write(C); end.
c.
Variabel dan Tipe Data
Variabel
adalah
nama atau simbol yang digunakan untuk
MEWAKILI
suatu nilai.
Nilai suatu variabel dapat berubah ubah dalam suatu proses
program. Di dalam pendeklarasian sebuah variabel harus ditentukan tipe data
yang digunakan oleh variabel tersebut. Seperti pada contoh program diatas
terdapat pendeklarasian variabel
Var
A,B,C : integer;
Merupakan Nama Variabel
Tipe Data yang digunakan Integer
Untuk lebih jelasnya tentang jenis tipe data yang ada pada program
turbo pascal sebagai berikut:
Gambar 2.6. Tipe Data Dalam Pascal Tipe Sederhana Tipe Ordinal Integer Boolean Char Subjangkauan (subrange) Terbilang (enumerated) Tipe Real Tipe String Tipe Terstruktur Larik (Array) Rekaman (Record) Himpunan (set) Berkas (file) Tipe Pointer START C = A + B Cetak C END Input A, B 16|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n program menghitung_nilai_C; uses wincrt; var A,B,C : integer; begin write('A : ');readln(A); write('B : ');readln(B); C := A + B; write(C); end.
c.
Variabel dan Tipe Data
Variabel
adalah
nama atau simbol yang digunakan untuk
MEWAKILI
suatu nilai.
Nilai suatu variabel dapat berubah ubah dalam suatu proses
program. Di dalam pendeklarasian sebuah variabel harus ditentukan tipe data
yang digunakan oleh variabel tersebut. Seperti pada contoh program diatas
terdapat pendeklarasian variabel
Var
A,B,C : integer;
Merupakan Nama Variabel
Tipe Data yang digunakan Integer
Untuk lebih jelasnya tentang jenis tipe data yang ada pada program
turbo pascal sebagai berikut:
Gambar 2.6. Tipe Data Dalam Pascal
Integer Boolean Subjangkauan (subrange) Terbilang (enumerated) START C = A + B Cetak C END Input A, B
Berikut ini adalah operator aritmatika yang digunakan di dalam pascal
serta tipe data dan hasil operasi yang digunakan!
Operator
Operasi
Tipe Operand
Tipe Hasil Operasi
+
Penjumlahan
Integer, real
Integer, real
-
Pengurangan
Integer, real
Integer, real
*
Perkalian
Integer, real
Integer, real
/
Pembagian
Integer, real
real
Div
Pembagian
Integer, integer
Integer
Mod
Sisa pembagian
Integer, integer
integer
LATIHAN II:
1. Buatlah masing-masing program untuk menghitung Luas Segitiga, Luas
Lingkaran, dan Luas Persegi Panjang!
2. Buatlah program untuk menghitung total biaya dengan ketentuan sebagai
berikut:
Diskon = 10 %
merupakan konstanta
Harga = 100.000
Harga diinputkan oleh
user/pengguna
3. Buatlah program untuk menginputkan biodata berikut, tentukan tipe data
dari setiap variabel yang digunakan, dengan tampilan program sebagai
berikut:
BIODATA MAHASISWA
Nama
: Kusuma Wijaya
TTL
: Mataram, 31 Desember 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 17 tahun
Penghasilan
: 2000000
No HP
: 081234567890
Jabatan
: Tenaga Ahli
4. Buatlah program untuk menghitung nilai Z dengan rumus sebagai berikut:
Z = A + B
A = F * 0.5
B = M/J
F = 25 - C
J = 2 * F
18|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
PEMBAHASAN III
STRUKTUR KONDISI/PERCABANGAN/PILIHAN
(3 x Pertemuan)
3. 1.
Struktur Kondisi IF
Struktur pernyataan IF adalah sebagai berikut:
IF {kondisi} then{pernyataan};
Jika pernyataan lebih dari 1, maka bentuk struktur if adalah sebagai
berikut:
If {kondisi} then Begin {pernyataan 1}; {pernyataan 2}; ... {pernyataan n}; End;Contoh flowchart dengan menggunakan struktur IF dan bentuk listing
programnya adalah sebagai berikut:
Program tentukan_suhu; uses wincrt; var suhu : real; begin write('Suhu : '); readln(suhu); if suhu > 37 then write('Suhu Panas'); end.
3. 2.
Struktur Kondisi IF … Then … Else…
Struktur kondisi merupakan struktur di dalam pemrograman yang akan
melakukan penyeleksian/pemilahan sebuah pernyataan yang memiliki 2 (dua)
aksi atau akibat yaitu bernilai BENAR (TRUE) dan bernilai SALAH (FALSE).
Struktur pernyataan if… then… else.. adalah sebagai berikut:
IF {kondisi} THEN {pernyataan} ELSE {pernyataan}; START Input Suhu IF
Suhu >= 37 Cetak “Suhu Panas”
END
Jika pernyataanya lebih dari satu, akan menjadi:
IF {kondisi} THEN begin {pernyataan 1}; {pernyataan 2}; ... {pernyataan n}; End ELSE begin {pernyataan A}; {pernyataan B}; ... {pernyataan N}; End;Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flowchart berikut:
Algoritma dari flowchar di samping adalah:
1. Mulai
2. Input Nilai
3. Jika Nilai >= 80
Jika Ya, Cetak “LULUS”
Jika Tidak, Cetak “GAGAL”
4. Selesai
Adapun bentuk programnya:
program kondisi1; uses wincrt; var nilai : real; begin write('Input Nilai : '); readln(nilai); if nilai >= 80 then write('LULUS') else write('GAGAL'); end.
Kondisi dari kasus di atas adalah “nilai >= 80”, yang berarti jika nilai >=
80, (TRUE/BENAR) maka cetak keterangan LULUS, dan sebaliknya jika
BUKAN
Nilai >= 80 atau bisa ditulis nilai <80, (FALSE/SALAH) maka cetak keterangan
GAGAL.
START Input Nilai IF Nilai >= 80 Cetak “LULUS” Cetak “GAGAL” ENDYA
TIDAK
20|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
3. 3.
Struktur IF… then… else if… then… else….
Seperti pada pembahasan sebelumnya, terdapat IF… Then… Else…
yang merupakan struktur kondisi untuk satu kondisi. Jika terdapat kondisi lebih
dari 1, maka menggunakan struktur sebagai berikut:
IF {Kondisi 1} then
{Pernyataan 1}
ELSE IF {kondisi 2} then
{Pernyataan 2}
ELSE
{Pernyataan 3}
Seperti pada IF sebelumnya, jika terdapat lebih dari 1 (satu) statement
atau pernyataan, maka gunakan “begin” dan “end;”.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam flowchart berikut:
Algoritma dari dari flowchart:
1. Mulai
2. Masukkan nama, alamat
Jenis_kamar,
lama_menginap
3. Jika jenis_kamar = ‘anggrek’
Ya, tarif = 100.000
Jika jenis_kamar = ‘Mawar’
Ya, tarif = 300.000
Jika jenis_kamar = ‘Melati’
Ya, tarif = 200.000
4. Biaya_menginap = tarif *
Lama_menginap
5. Cetak biaya_menginap
6. Selesai
STARTInput Nama, Alamat, Jenis_Kamar, Lama_menginap IF Jenis_Kamar = “Anggrek” Tarif = 100.000 IF Jenis_Kamar = “Mawar” Tarif = 300000 Tarif = 200.000
Biaya_menginap = tarif * Lama_menginap
Cetak Biaya_menginap END YA TIDAK YA TIDAK
Listing program dari flowchart di atas adalah sebagai berikut:
program penginapan; uses wincrt;
var
nama, alamat : string [40]; jenis_kamar : string [20]; lama_menginap : byte;
tarif, biaya_menginap : longint;
begin
writeln(' Program Penginapan'); write('Nama : '); readln(nama); write('Alamat : '); readln(alamat); write('Jenis Kamar : '); readln(jenis_kamar); write('Lama Menginap : '); readln(lama_menginap);
if jenis_kamar = 'Anggrek' then
tarif := 100000
else if jenis_kamar = 'Mawar' then
tarif := 300000
else
tarif := 200000;
biaya_menginap := tarif * lama_menginap;
write('Biaya Menginap : '); write(biaya_menginap);
end.
3. 4.
Struktur IF Bersarang (Nested IF)
IF bersarang merupakan struktur kondisi yang mana di dalam sebuah
kondisi terdapat kondisi lagi yang menjadi pemilihan berikutnya. Untuk lebih
jelasnya perhatikan bentuk struktur berikut:
If {kondisi 1} then Begin If {kondisi 1.1} then {pernyataan} Else {pernyataan} End Else Begin If {kondisi 2.1} then {pernyataan} Else {pernyataan} End;
Penggunaan if bersarang harus menggunakan “begin” dan diakhiri oleh
“end;”. Untuk lebih jelasnya tentang IF bersarang, dapat dilihat pada contoh
kasus berikut ini:
Total gaji diperoleh dari gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri dan ditambah dengan tunjangan anak. Untuk tunjangan istri diperoleh dengan syarat telah menikah, akan mendapat tunjangan 10% dari gaji pokok. Tunjangan anak
22|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
diperoleh dengan syarat jika jumlah anak lebih dari 2 maka, mendapat tunjangan anak sebesar 6% dari gaji pokok. Jika jumlah anak kurang atau sama dengan 2, akan mendapat tunjangan anak sebesar jumlah anak dikali dengan 3% dari gaji pokok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti diagram alir berikut:
Analisa Kasus: START Input nama, status, Gaji_Pokok IF Status = ‘menikah’ Tunj_istri = 10%*Gaji_Pokok IF Jumlah_anak > 2 Tunj_anak = 6%*Gaji_Pokok Tunj_anak = jumlah_anak*3%*Gaji_pokok Tunj_istri = 0 Tunj_anak = 0 Total_gaji = Gaji_Pokok + Tunj_istri + Tunj_anak YA TIDAK Cetak Total_gaji END Input Jumlah_anak Ya Tidak
Bentuk Programnya:
program hitung_gaji; uses wincrt; varnama, status : string;
jumlah_anak : byte;
gaji_pokok, tunj_istri, tunj_anak : real; total_gaji : real;
begin
write('Nama = '); readln(nama); write('Status = '); readln(status); write('Gaji Pokok = '); readln(gaji_pokok);
if status = 'menikah' then begin
write('Jumlah Anak = '); readln(jumlah_anak); tunj_istri := 0.1 * gaji_pokok;
if jumlah_anak > 2 then
tunj_anak:= 0.06 * gaji_pokok
else
tunj_anak:= jumlah_anak * 0.03 * Gaji_pokok;
end else
begin
tunj_istri := 0; tunj_anak := 0;
end;
Total_gaji := gaji_pokok + tunj_anak + tunj_istri; writeln('Tunjangan istri = ',tunj_istri:8:2); writeln('Tunjangan Anak = ',tunj_anak:8:2); writeln('Total Gaji = ',total_gaji:4:2);
end.
3. 5.
Struktur CASE
Struktur CASE pada dasarnya sama dengan struktur IF yaitu merupakan
proses pemilihan/kondisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kasus berikut
ini:
Pada sebuah perlombaan terdapat pemilihan hadiah dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika memilih nomor 1, akan mendapat “Televisi LCD 64 Inch” Jika memilih nomor 2, akan mendapat “Motor 150 Cc”
Jika memilih nomor 3, akan mendapat “Rumah Mewah berserta Isinya”
Adapun bentuk sintax dengan menggunakan IF adalah sebagai berikut:
program hadiah; uses wincrt; var
pilih : byte;
begin
writeln('Pilih HADIAH antara no 1-10 !!!!'); write('Pilih Nomor : '); readln(pilih);
if pilih = 1 then
write('Televisi LCD 64 Inch')
else if pilih = 5 then
write('Motor 150 cc')
else if pilih = 6 then
write('Rumah Mewah Berserta Isinya')
else
write('Maaf Anda Belum Beruntung');
end.
Adapun bentuk sintax dengan menggunakan case adalah sebagai berikut:
program hadiah; uses wincrt; var
pilih : byte;
begin
writeln('Pilih HADIAH antara no 1-10 !!!!'); write('Pilih Nomor : '); readln(pilih);
case pilih of
1: write('Televisi LCD 64 Inch'); 5: write('Motor 150 cc');
6: write('Rumah Mewah Berserta Isinya'); else
write('Maaf Anda Belum Beruntung'); end;
24|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
3. 6.
Kondisi AND dan Kondisi OR
Kondisi AND
Kondisi AND merupakan kondisi pilihan dimana semua kondisi tersebut
harus bernilai benar maka aksi yang akan dipilih adalah benar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel kebenaran berikut:
A
B
A and B
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
Contoh dalam kasus!
Razia motor akan memeriksa kelengkapan SIM dan STNK. Sanksi akan
diberikan jika salah satu tidak terpenuhi. Maka program dapat dibuat
sebagai berikut:
program razia; uses wincrt; var sim, stnk : string [3]; beginwriteln('#### PROGRAM RAZIA MOTOR ####'); write('Ada SIM : '); readln(sim); write('Ada STNIK : '); readln(stnk);
if (sim = 'ada') and (stnk = 'ada') then
write('Anda adalah orang yang taat peraturan')
else
write('Anda terkena Sanksi');
end.
Adapun bentuk flowchartnya adalah sebagai berikut:
Dengan ketentuan :
0
: bernilai SALAH
1
: bernilai BENER
Kondisi OR
Kondisi OR merupakan kondisi dimana aksinya akan SALAH jika semua
kondisi yang diajukan bernilai SALAH. Adapun tabel kebenaran untuk
kondisi OR adalah sebagai berikut:
A
B
A OR B
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
Contoh dalam kasus!
Bonus akan diperoleh jika jam kerja > 160 atau hasil produksi > 1000
unit. Adapun bentuk listing programnya adalah sebagai berikut:
program bonus; uses wincrt; var
jam_kerja, hsl_produksi : integer;
begin
writeln('##### BONUS #####');
write('Jumlah Jam Kerja : '); readln(jam_kerja); write('Hasil Produksi : '); readln(hsl_produksi);
if ((jam_kerja > 160) or (hsl_produksi > 1000)) then
write('Anda Mendapat Bonus')
else
write('Anda Tidak Mendapat Bonus');
end.
Adapun bentuk flowchartnya adalah sebagai berikut:
Start Input jam_kerja, jml_produksi IF jam_kerja > 160 OR jml_produksi > 1000 Cetak ‘Anda mendapat bonus’Cetak ‘Anda ttidak mendapat bonus’
END
Ya
26|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
Latihan III:
1.
Buatlah program untuk menentukan kelulusan. Syarat dinyatakan lulus jika
nilai >= 80!
2.
Buatlah program untuk menentukan grade nilai dengan ketentuan sebagai
berikut:
Jika nilai akhir >= 90 sampai 100 akan mendapat Grade A
Jika nilai akhir >= 80 sampai < 90 akan mendapat Grade B+
Jika nilai akhir >= 70 sampai < 80 akan mendapat Grade B
Jika nilai akhir >= 60 sampai < 70 akan mendapat Grade C+
Jika nilai akhir >= 50 sampai < 60 akan mendapat Grade C
Jika nilai akhir >= 40 sampai < 50 akan mendapat Grade D
Jika nilai akhir kurang dari 40 akan mendapat Grade E
Nilai akhir = (20 % * Nilai harian) + (30 % * Nilai MID) + (50 % * Nilai UAS)
Diinputkan nama, nim, semester, jurusan, dll (lengkapi data)!
3.
Buat program untuk menentukan bilangan ganjil dan bilangan genap!
4.
Buatlah program untuk menentukan nilai terbesar dari 3 (tiga) buah nilai!
5.
Buat program untuk kasus berikut, adapun tampilan programnya adalah
sebagai berikut:
Dengan ketentuan!
Jenis kamar dan tarif diperoleh dari table berikut:
No Jenis Kamar Tarif/Malam1 Mawar 100.000
2 Anggrek 200.000
Untuk diskon diperoleh jika biaya menginap >= 1.000.000 sebesar 10% dari
biaya menginap.
6.
Buatlah program untuk menghitung Luas Persegi panjang, Luas Segitiga,
dan Luas Lingkaran dengan menggunakan menu pilihan. Adapun contoh
programnya adalah sebagai berikut:
7.
Buatlah program untuk menentukan Total Gaji dari penggajian pegawai,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Total gaji diperoleh dari gaji pokok ditambah dengan gaji lembur. Dimana
untuk golongan A mendapat gaji pokok sebesar 2.000.000, untuk golongan
B mendapat gaji pokok sebesar 1.500.000 dan untuk golongan C mendapat
gaji pokok sebesar 1.000.000.
Untuk gaji lembur, diperoleh dari jika jumlah jam kerja > 160 perbulan, maka
selebihnya dianggap lembur. Gaji lembur diperoleh dari Jam lembur dikali
dengan 10.000.
8.
Buatlah program untuk menentukan Total Gaji dari penggajian pegawai,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Total gaji diperoleh dari gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri dan
ditambah dengan tunjangan anak. Untuk tunjangan istri diperoleh dengan
syarat telah menikah, akan mendapat tunjangan 10% dari gaji pokok.
Tunjangan anak diperoleh dengan syarat jika jumlah anak lebih dari 2 maka,
mendapat tunjangan anak sebesar 6% dari gaji pokok. Jika jumlah anak
kurang atau sama dengan 2, akan mendapat tunjangan anak sebesar jumlah
anak dikali dengan 3% dari gaji pokok.
28|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
9.
Buatlah program seperti flowchart di bawah ini!
START Input A, B, C IF (A and B) >10 Z = A*B IF A > B Z = A - B Z = B - A IF (A or B) > 10 IF A > C Z = A*C Z = B - C Output Z END Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
10. Buatlah program untuk kasus berikut jika diketahui data sebagai berikut:
No
Kelas
Daya
Tarif/kwh
1
Ekonomi
900 watt
500/kwh
2
Menengah
1200 watt
1000/kwh
3
Bisnis
2200 watt
2000/kwh
Tentukan total bayar untuk biaya listrik, dengan ketentuan sebagai beriku:
Biaya pemakaian
= tarif * jumlah pemakaian
Denda diperoleh jika jumlah pemakaian >= 200 atau
tanggal pembayaran > 20, dengan denda sebesar 10 % dari biaya
pemakaian.
Bonus diperoleh jika jumlah pemakaian < 200 atau
tanggal pembayaran <= 20, dengan bonus sebesar 10 % dari biaya
pemakaian.
PEMBAHASAN IV
STRUKTUR PENGULANGAN
(For, While…do, dan Repeat…Until)
(3 x Pertemuan)
4.1.
Strukur
For
For…to…do
Struktur for…to..do merupakan pengulangan yang sudah pasti jumlah
pengulangannya, dimana jumlah pengulangannya ditentukan oleh nilai
awal dan nilai akhir. Struktur ini perhitungan nilainya secara ascending
atau menaik dari nilai awal ke nilai akhir. Adapun bentuk prosedure dalam
penggunaan
for…to…do
adalah sebagai berikut:
For nama_variabel := nilai_awal to nilai_akhir do {statement/pernyataan}
Jika lebih dari 1 (satu) pernyataan yang mengalami perulangan, harus
ditambah dengan begin dan diakhiri dengan end;, untuk lebih jelasnya
sebagai berikut:
For nama_variabel := nilai_awal to nilai_akhir do Begin
{statement/pernyataan} {statement/pernyataan} …
End;
Adapun contoh program dengan menggukan For…do adalah sebagai
berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i : byte; begin for i := 1 to 5 do writeln('Belajar Pascal'); end.30|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
For…downto…do
Sama halnya dengan For…to…do.. hanya berbeda perhitungan nilainya
secara descending atau dari besar ke kecil atau nilai akhir ke nilai awal.
Adapun bentuk perintah dari For…downto…do adalah sebagai berikut:
For nama_variabel := nilai_akhir downto nilai_awal do {statement/pernyataan}
Adapun bentuk listing program dengan menggunakan For…downto…do
adalah sebagai berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i : byte; begin for i := 5 downto 1 do writeln('Belajar Pascal'); end.
Dalam program di atas, akan menghasilkan program sebagai berikut:
Setelah program dijalankan, maka akan tampil 5 (lima) kalimat belajar
pascal. Berikut ini contoh program dengan dua (2) pernyataan/statement
adalah sebagai berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i : byte; begin for i := 1 to 5 do begin writeln('Belajar Pascal'); writeln('Gampang woi...'); end; end. Start For I = 1 to 5
Cetak “Belajar Pascal” Cetak “Gampang Woi…”
Next I
4.2.
Struktur While…do…
Struktur While…do merupakan pengulangan dengan menggunakan
kondisi, dimana pengulangan akan terjadi jika kondisi bernilai benar. Adapun
bentuk perintah pengulangan dengan menggunakan while..do dalam pascal
adalah sebagai berikut:
While {kondisi} do Begin {pernyataan} … … End;
Dengan kasus yang sama pada struktur for…do, dapat diliat listing
program dengan menggunakan perintah while…do sebagai berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i : byte; begin i:= 1; while(i <= 5) do begin writeln('Belajar Pascal'); writeln('Gampang woi...'); i:= i+1; end; end.
Adapun bentuk flowchart dari kasus di atas dapat digambarkan sebagai
beirkut:
Start
I = 1
Cetak “Belajar Pascal” Cetak “Gampang Woi…”
END While I <= 5 I = I + 1 Ya Tidak Start I = 1
Cetak “Belajar Pascal” Cetak “Gampang Woi…”
END While I <= 5
I = I + 1
YA
32|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
4.3.
Struktur Repeat…Until
Struktur Repeat…Until merupakan pengulangan dengan menggunakan
kondisi, dimana pengulangan akan terjadi jika kondisi bernilai salah. Adapun
bentuk printah menggunakan repeat…until dalam pascal adalah sebagai berikut:
Repeat
{pernyataan} …
…
Until
Dengan kasus yang sama pada struktur for…do, dapat diliat listing
program dengan menggunakan perintah Repeat…Until sebagai berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i : byte; begin i:= 1; repeat writeln('Belajar Pascal'); writeln('Gampang woi...'); i:= i+1; until (i>5); end.
Adapun bentuk flowchart dengan menggunakan Repeat…Until adalah
sebagai berikut:
Start
I = 1
Cetak “Belajar Pascal” Cetak “Gampang Woi…”
END Repeat > 5 I = I + 1 Tidak Ya Start I = 1
Cetak “Belajar Pascal” Cetak “Gampang Woi…”
END I = I + 1 Tidak Ya Repeat Until I > 5
Counter dan Logika Penjumlahan
Counter
Counter merupakan logika untuk menentukan jumlah dari suatu perulangan.
Bentuk logika counter ini adalah sebagai berikut:
Logika Penjumlahan
Logika penjumlahan merupakan cara untuk menjumlahkan niilai dari suatu
perulangan. Berikut bentuk atau rumus dari logika penjumlahan tersebut:
Berikut ini adalah contoh kasus untuk counter dan logika penjumlahan
tersebut:
No : 0001
Tanggal : 14 Agustus 2012 Nama : Kusuma
---No Nama Barang Harga Jumlah Total Harga ---1 Pepsodent 2000 2 4000 2 Lifeboy 2500 1 2500 3 Sampoo Clear 500 4 2000 ---Total Bayar 8500
Analisa dari kasus di atas adalah sebagai berikut:
1. Mulai2. Masukkan no, tanggal, nama, nama_barang, harga, jumlah 3. I = I + 1
4. Total_harga = harga * jumlah 5. Jumlah = jumlah + total harga 6. Input Barang Lagi?
Ya, Kembali ke-2 Tidak, ke-7 7. Cetak Total Bayar 8. Selesai
Bentuk listing program dari kasus di atas adalah sebagai berikut:
program pengulangan; uses wincrt; var i,no,jumlah : byte; no_trans,tanggal,nama : string[30]; nm_brg : string[20]; harga, total_harga,total_jumlah : longint; jawab : char;
begin
i:=0;
writeln('##### PROGRAM PENJUALAN ######'); I = I + 1
34|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n Logika Penjumlahan
counter
write('No Transaksi : '); readln(no_trans); write('Tanggal : '); readln(tanggal); write('Nama : '); readln(nama); jawab:= 'y';
writeln('---');
while (upcase(jawab) = 'Y') do begin
i:=i+1;
write('No : ');writeln(i); write('Nama Barang : ');readln(nm_brg); write('Harga : ');readln(harga); write('Jumlah : ');readln(jumlah); total_harga:=harga*jumlah;
total_jumlah:=total_jumlah+total_harga;
write('Total Harga : ');writeln(total_harga); writeln;writeln;
write('Input Lagi [y/t] ? '); readln(jawab);
end;
writeln('---'); write('Total Harga --> ',total_jumlah);
end.
LATIHAN IV:
1. Buatlah program untuk mencetak deret berikut dengan menggunakan
struktur pengulangan:
a. 0 3 8 15 24 35…N
b. 1 1 2 3 5 8 13…N
c. 4 7 10 13 … N
d. 2 5 10 17…N
e. Input deret = 5
1 2 3 4 5 = 15
2. Buat program untuk menghitung nilai faktorial!
Contoh:
1!
= 1
2!
1 * 2
= 2
4!
1 * 2 * 3 * 4
= 24
Dst..
3. Buat program untuk menghitung pangkat!
Contoh:
-
4 pangkat 3 = 64
-
2 pangkat 3 = 8
-
3 pangkat 3 = 9
Dst…
4. Buatlah program untuk kasus berikut:
No
Nama Pasien
Biaya Berobat
Diskon
Total Bayar
Total Pendapatan Rumah Sakit
Keterangan:
Diskon diperoleh jika biaya berobat > 300.000 sebesar 10%
-
Gunakan Uncounted Loop
5. Buatlah program untuk kasus berikut:
Diketahui data pelanggan PDAM dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis
langganan yang dibedakan berdasarkan biaya beban dan tarif. Adapun
ketentuan dari PDAM ini adalah sebagai berikut:
36|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
Jenis langganan = Rumah Tangga, tarif = Rp.3.000/m3, biaya beban = 40.000
Jenis langganan = Bisnis, tarif = Rp.7.000/m3, biaya beban = 75.000
Biaya_pakai = jml_pemakaian * tarif
Total Bayar = Biaya_beban + biaya pakai
Buat program dengan input sebagai berikut: nama, jenis langganan,
jumlah pemakaian. Cetak total bayar dan total pendapatan untuk PDAM
tersebut!
6. Buatlah program untuk menentukan pemenang dalam pemilihan ketua
bem dimana terdapat 3 (tiga) calon kandidat dengan simbol. Kandidat
pertama dengan simbol “apel”, kandidat kedua dengan simbol “anggur”,
dan kandidiat ketiga dengan simbol “melon”. Tentukan pemenang dari
pertama, kedua, dan ketiga serta tentukan jumlah pemilih!
PEMBAHASAN V
ARRAY/LARIK/VARIABEL BERINDEX
(2 x Pertemuan)
5.1.
Array 1 Dimensi
Array merupakan suatu variabel yang mempunyai nama yang sama, tipe
data yang sama, tetapi memiliki nilai yang berbeda yang dibedakan oleh index.
Dapat juga diartikan sebagai struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen
yang bertipe sama. Tipe data index yang digunakan harus merupakan tipe data
Ordinal/keterurutan seperti Integer atau char. Adapun bentuk Array dapat
digambarkan dengan gambar berikut:
Data[5] = {sepatu, kaos, celana, sandal, kemeja}
1
2
3
4
5
Data[5]
Sepatu
Kaos
Celana
Sandal
kemeja
Data pada index pertama (data[1]) mempunyai nilai Sepatu, data pada
index kedua (data[2]) mempunyai nilai Kaos, dan seterusnya.
Contoh program dalam penginputan grade mahasiswa adalah sebagai
berikut:
StartDIM nama[100], grade[100], I = 0, jawab = ‘y’
I = I + 1
Input nama[i], grade[i]
Input lagi?
For j = 1 to i
Cetak nama[j], grade[j]
Next J
END
Deklarasi Variabel Array
Proses Penginputan
38|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n program array1D; uses wincrt; var jawab : char; i,j : byte;
nama : Array [1..100] of string[30]; grade : Array [1..100] of string[2];
begin
jawab := 'y'; i:=0;
writeln('###################################'); writeln('## ##'); writeln('## PROGRAM GRADE MAHASISWA ##'); writeln('## ##'); writeln('###################################'); writeln; while(upcase(jawab) = 'Y') do begin i:= i + 1; write('No : '); writeln(i); write('Nama : '); readln(nama[i]); write('Grade : '); readln(grade[i]); writeln;writeln;
write('Input Data Lagi [y/t] ?'); readln(jawab);
end;
writeln('Data Setelah Diinputkan'); writeln('Tekan ENTER untuk melihat...'); readln;
writeln('---'); writeln('No Nama Mahasiswa Grade '); writeln('---');
for j := 1 to i do begin
write(j, nama[j]:16, grade[j]:7); writeln;
end;
writeln('---');
5.2.
Pencarian (Searching)
Pencarian (searching) merupakan suatu proses mencari data pada
sekumpulan data. Pencarian ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Linear
Searching
dan
Binery Searching.
Adapun algoritma dengan menggunakan Linear Searching adalah
sebagai berikut:
1. Mulai
2. Masukkan Nilai variabel yang dicari 3. I = I + 1
4. If cari = Data[i] Ya, k = k + 1
Hasil[k] = i
5. Apakah data sudah ditelusuri semua? Ya, lanjutkan ke proses 6
Tidak, kembali ke proses 3 6. If k = 0?
Ya, Data tidak ditemukan
Tidak, cetak semua data yang ditemukan. 7. Selesai
Algoritma dengan menggunakan Binery Searching adalah sebagai
berikut:
1. Mulai
2. Urutkan data secara ascending 3. Input nilai variabel yang dicari
4. Tentukan BB (index batas bawah) dan BA (index batas atas) 5. If (BB = BA) or (data telah ditemukan)?
Ya, ke proses 9 Tidak, ke proses 6 6. MID = (BB + BA) div 2 7. If cari = data [mid]?
Ya, Data ditemukan pada index ke-mid Ke proses 9
Tidak, if (cari > data[mid]) ? Ya, BB = mid + 1 Tidak, BA = mid - 1 8. Kembali ke proses 5
40|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
5.3.
Pengurutan (Sorting)
Pengurutan (sortiing) merupakan proses mengurutkan nilai, baik dari nilai
terkecil ke nilai terbesar (ascending) atau sebaliknya dari terbesar ke nilai terkecil
(descending).
Algoritma untuk melakukan pengurutan secara Ascending
DeklarasiL : array [1..100] of integer; I, k, temp : integer;
Algorithma :
For I 1 to n-1 do
For k n downto i+1 do If L[k] < L [k-1] then Temp L[k] L[k] L [k-1] L[k-1] temp Endif Endfor Endfor
5.4.
Array 2 Dimensi
Array 2 dimensi merupakan pengembangan dari Array 1 Dimensi, dimana
pada Array 1 dimensi,
index yang digunakan 1 (satu) yang berarti
penyimpanannya dalam bentuk kolom ataupun dalam bentuk baris. Sedangkan
pada Array 2 Dimensi,
terdapat 2 (dua) index yang dapat
berarti
penyimpanannya dalam bentuk baris dan kolom.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam contoh program berikut:
A [5,5] = itu berarti terdapat penyimpanan data dengan 5 kolom dan 5
baris seperti tabel berikut:
1
2
3
4
5
1
10
2
87
3
33
4
34
5
44
Di liat dari tabel di atas, penempatan nilai tersebut dapat diwakilkan
dengan cara berikut:
A [1,1] = 10
A [1,4] = 34
A [2,2] = 87
A [3,3] = 33
A [5,5] = 55
A [5,5] =
LATIHAN V:
1. Buatlah program dengan menu berikut:
PROGRAM PENJUALAN << Pilih Menu >> 1. Input Data 2. Lihat Hasil 3. Cari Data 4. Urutkan Data 5. ExitDalam program tersebut gunakan Array 1 dimensi dan bagi setiap
menu dengan melakukan pemilihan!
2. Buatlah program untuk perhitungan Matrix (penjumlahan matrix,
pengurangan matrix, dan perkalian matrix)
3. Buatlah program kwitansi berikut! Dengan ketentuan, setiap orang
dapat membeli lebih dari 1 barang, dan setiap setiap orang membeli
barang yang berbeda-beda. (Gunakan Array 2 Dimensi)
Contoh tampilan setelah data diinputkan!
Pembeli Pertama
Nomor : 001
Tgl : 23 April 2012
Nama Pembeli : Kusuma
---No Nama barang Harga jumlah Total Harga ---1. Sabun 3000 4 12000 2. Pepsodent 2500 4 10000 3. Sampo Clear 500 5 2500 ---Total pembayaran 24500
Pembeli Kedua
Nomor : 002 Tgl : 23 April 2012Nama Pembeli : Alfian
---No Nama barang Harga jumlah Total Harga
---1. Silverqueen 13000 2 26000
---Total pembayaran 26000
Tentukan juga total pendapatan pedagang yang diperoleh dari
penjumlahan semua total pembayaran pembeli!!!
42|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
PEMBAHASAN VI
PROCEDURE (PROSEDUR) DAN FUNCTION (FUNGSI)
(2 x Pertemuan)
6.1.
Prosedur (Procedure)
Prosedur (procedure) atau Fungsi (function) adalah suatu program
terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai sub-program (modul
program) yang merupakan sebuah program kecil untuk memproses sebagian
dari pekerjaan program utama, khusus untuk fungsi dapat menghasilkan nilai
sendiri. Prosedur dibagi menjadi 2 (dua) yaitu (1)
Prosedur Sederhana
yaitu
merupakan prosedure yang tidak menerima argumen (nilai atau data) ketika
dieksekusi; (2)
Prosedure Kompleks
menerima nilai yang diproses ketika
dieksekusi.
Berikut contoh prosedure sederhana!
program prosedure_garis; uses wincrt;
{prosedure garis}
procedure garis; begin
writeln('---');
Prosedur Garis
end;
{program utama}
begin
garis;
Pemanggilan prosedur
writeln('PROGRAM PENJUALAN'); garis;
end.
Berikut contoh prosedure kompleks!
program prosedur; uses wincrt;
var Variabel GLOBAL
r,luas : real;
{prosedure lingkaran} Prosedure Lingkaran
procedure lingkaran (jari2 : real);
var Variabel LOKAL
phi : real; begin phi:=22/7; luas:=phi*sqr(jari2); end; {program utama} begin
writeln('Program Hitung Luas Lingkaran'); write('Input Jari-jari : '); readln(r);
lingkaran(r); pemanggilan Prosedur
write('Luas Lingkaran : ',luas:0:2);
Prosedur dengan PARAMETER
Perhatikan bentuk program berikut:
A
B
program prosedur; uses wincrt; var x : integer; {prosedur nilai} procedure nilai(a:integer); beginwriteln('Nilai a pertama : ',a); a:= 5;
writeln('Nilai a kedua : ',a);
end;
{program utama}
begin
x:=10;
writeln('x sebelum prosedure = ',x); nilai(x);
writeln('x Setelah prosedure = ',x);
end. program prosedur; uses wincrt; var x : integer; {prosedur nilai}
procedure nilai(var a:integer); begin
writeln('Nilai a pertama : ',a); a:= 5;
writeln('Nilai a kedua : ',a);
end;
{program utama}
begin
x:=10;
writeln('x sebelum prosedure = ',x); nilai(x);
writeln('x Setelah prosedure = ',x);
end.
Hasil setelah program dijalankan!
A
B
Pada Point A nilai x setelah prosedure tidak berubah, hal ini yang dikatakan
sebagai
Parameter Nilai (Pass by Value)
, sedangkan untuk Point B, nilai x
setelah prosedur mengalami perubahan sesuai dengan perubahan dari nilai
parameter dari prosedure nilai tersebut, hal ini yang dikatakan sebagai
Parameter Variabel (Pass by Variabel)
.
44|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
6.2.
Fungsi (Function)
Sama seperti prosedure hanya fungsi memiliki nilai. Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh listing program berikut:
program fungsi; uses wincrt;
var
nilai : integer; {fungsi kubik}
function kubik(x:integer) : longint; begin
kubik:=x*x*x;
end;
{program utama}
begin
write('Input Nilai : '); readln(nilai); write(nilai, ' pangkat 3 = ', kubik(nilai));
end.
Adapun bentuk
flowchart
dari kasus di atas untuk prosedur dan fungsi
adalah sebagai berikut:
Latihan VI!
1. Buatlah program untuk menghitung Grade dengan tampilan menu utama
terdiri dari:
-
Input Data
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Cetak hasil
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Pencarian
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Pengurutan
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
Diinputkan nama, nim, semester, jurusan, nilai harian, nilai mid, nilai uas
dengan menggunakan prosedur input.
Untuk menentukan grade yang diperoleh, gunakan Fungsi (Function).
Ketentuan proses nilai akhir dan penentuan grade dapat dilihat pada
Latihan III soal nomor 2!.
2. Buat program untuk menghitung konversi suhu, dari Celcius ke Reamur,
dari Celcius ke Fahreinheit, dari celcius ke Kelvin dengan menggunakan
prosedure atau fungsi!
3. Perhatikan Latihan V soal nomor 3 (tiga), buatlah program untuk kasus
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
-
Input Data
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Cetak hasil
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Pencarian
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
-
Pengurutan
{buat dalam 1 (satu) prosedure}
46|P r a k t i k u m A l g o r i t m a d a n P e m r o g r a m a n
PEMBAHASAN VII
REKURSI DAN RECORD (REKAMAN)
(2 x Pertemuan)
7.1.
Rekursi
Rekursi merupakan suatu prosedur atau fungsi yang mana dapat
memanggil dirinya sendiri. Dalam pembuatan rekursi tersebut harus ada
penghentian operasi (iterasi). Untuk lebih jelasnya, dapat diliat pada contoh
program dibawah ini!
Program faktorial; Uses wincrt;
Var
x : integer;
{fungsi Faktorial}
function factorial (n:integer):integer; begin
if n<2 then {ini adalah syarat penghentian operasi} factorial:=1
else
factorial:=n*factorial(n-1); {ini bagian rekursi}
end;
{Program Utama}
begin
writeln('PROGRAM HITUNG NILAI FAKTORIAL'); writeln('---'); write('Masukkan nilai : '); readln(x); writeln(x,'! adalah ',factorial(x));
end.